4 Januari 2007

Tempat Tinggal Kita

Topik : Ketaatan

Nats : Karena iman Abraham taat ... lalu ia berangkat tanpa mengetahui tempat yang ditujunya (Ibrani 11:8)
Bacaan : Kejadian 12:1-8

Ketika Abraham berusia 75 tahun, Allah memanggilnya supaya ia meninggalkan tanah bapaknya. Maka jadilah, di usia lanjut, ia pergi ke tanah Kanaan. Hidupnya tidak menentu, tak memiliki tempat tinggal, "tanpa mengetahui tempat yang ditujunya" (Ibrani 11:8). Demikianlah kisah hidup Abraham.

Usia membawa perubahan dan ketidakpastian dalam hidup kita. Usia merupakan transisi dari masa lalu yang pasti ke masa depan yang tidak pasti. Usia dapat berarti pindah dari rumah keluarga menuju suatu tempat yang lebih kecil, ke rumah anak perempuan, ke lingkungan para pensiunan, ke rumah jompo -- "tempat peristirahatan terakhir". Seperti halnya Abraham, sebagian dari kita berpindah dari satu lokasi ke lokasi lainnya, selalu bepergian, dan tidak mengetahui tempat yang kita tuju.

Namun, kita dapat merasa nyaman di mana saja, karena perlindungan kita tidak terletak pada tempat tinggal kita , tetapi pada Allah sendiri. Kita dapat tinggal "dalam lindungan Yang Mahatinggi" dan "bermalam dalam naungan Yang Mahakuasa" (Mazmur 91:1). Di sana, di hadirat-Nya, di bawah sayap-Nya, kita akan menemukan tempat perlindungan (ayat 4). Allah yang kekal menjadi tempat perteduhan bagi kita (ayat 9).

Sekalipun tempat tinggal kita di dunia ini barangkali tidak pasti, Allah tetap akan menjadi teman dan sahabat kita sampai hari-hari perjalanan kita berakhir dan kita sampai ke rumah hati kita yang sejati, yaitu surga. Sebelum hari bahagia tersebut tiba, marilah kita memancarkan sinar kasih Allah kepada para pengembara yang lain --DHR



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA