29 November 2006

Musim Dingin Abadi

Topik : Kesedihan/Dukacita

Nats : Sepanjang malam ada tangisan, menjelang pagi terdengar sorak-sorai (Mazmur 30:6)
Bacaan : Mazmur 30:5-13

Tidak seperti sebagian anggota keluarga saya yang lain -- yang tidak sabar ingin bermain ski menuruni bukit -- saya justru sama sekali tidak merindukan datangnya musim dingin. Ketika salju pertama mulai turun, saya akan segera menghitung hari, kapan musim dingin di Michigan berakhir.

Bayangkan dunia fiktif Narnia yang diciptakan oleh C.S. Lewis. Di situ musim dingin berlangsung selama beratus-ratus tahun. Dingin, salju basah -- tidak ada harapan musim panas akan tiba menghalau suhu yang beku dan tumpukan salju. Musim dingin abadi dan tidak pernah ada Natal! Bagi saya, hal yang paling menyenangkan dari musim dingin adalah pengharapan, kegembiraan, dan perayaan keajaiban Natal. Hidup menjadi suram bila Anda tidak memiliki harapan.

Ada sebagian orang yang jiwanya telah menjadi beku. Kekerasan hidup telah membeku dalam jiwa-jiwa mereka. Karena mengalami kekecewaan hidup, maka setiap hari mereka dirundung oleh keputusasaan. "Sepanjang malam ada tangisan," kata sang pemazmur, "menjelang pagi terdengar sorak-sorai" (Mazmur 30:6). Dalam setiap kegelapan hidup yang kita alami, Allah rindu untuk mengubah ratapan kita menjadi tarian yang penuh sukacita (ayat 12).

Daud menulis, "Apabila bertambah banyak pikiran dalam batinku, penghiburan-Mu menyenangkan jiwaku" (Mazmur 94:19). Jika Anda berseru kepada Allah di tengah "musim dingin" Anda, maka hari ini Anda akan dapat mengalami sukacita Kristus yang lahir pada Natal --CHK



TIP #26: Perkuat kehidupan spiritual harian Anda dengan Bacaan Alkitab Harian. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA