24 November 2006

"siapa?", Bukan "mengapa"

Topik : Penderitaan

Nats : Tuhan, Engkau mengetahui segala keinginanku, dan keluhku pun tidak tersembunyi bagi-Mu (Mazmur 38:10)
Bacaan : Mazmur 42

Saat hadir dalam acara panel bersama para orangtua yang merasakan dan mengalami peristiwa kehilangan, saya terkejut bahwa saya bisa belajar banyak dengan cara mendengarkan. Kami hadir di dalam acara tersebut untuk membantu orang lain yang sedang berduka, tetapi akhirnya kami justru saling melengkapi di situ.

Seorang ibu yang kehilangan anak perempuannya karena mengidap penyakit radang selaput otak, membagikan kebenaran sederhana yang menyentuh saya. Ketika ia terus-menerus bertanya "Mengapa?", ia bercerita kepada ayahnya. Sang ayah mengatakan bahwa pertanyaan yang lebih baik dilontarkan adalah "Siapa?". Ayahnya lalu menjelaskan bahwa ia pasti tidak akan pernah mengerti mengapa anaknya meninggal begitu cepat. Namun, akan sangat membantu apabila ia berpikir siapakah Allah di balik semua tragedi yang dialaminya itu.

Renungkanlah apa makna hal ini bagi kita dalam segala kesulitan ini. Ketika kita menghadapi kedukaan yang tidak disangka-sangka dan bertanya "Siapa?" kita mendapat jawaban: "Bapa yang penuh kemurahan dan Allah sumber segala penghiburan" (2 Korintus 1:3). Saat kita lemah, kita akan mendapati "Tuhan, bukit batuku, kubu pertahananku dan penyelamatku" (Mazmur 18:3). Ketika dosa dunia ini tampaknya sudah tidak tertahankan, kita tahu bahwa "Allah, sumber damai sejahtera, akan segera menghancurkan Iblis di bawah kakimu" (Roma 16:20).

Apabila pertanyaan "Mengapa Tuhan?" muncul di dalam hati Anda, sebaiknya Anda bertanya, "Siapakah Engkau, Allah?" Lalu carilah Dia dalam firman-Nya --JDB



TIP #09: Klik ikon untuk merubah tampilan teks alkitab dan catatan hanya seukuran layar atau memanjang. [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA