29 Oktober 2006

Kekaguman Menjadi Pujian

Topik : Ekspresi

Nats : Aku mau bersyukur kepada TUHAN dengan segenap hatiku, aku mau menceritakan segala perbuatan-Mu yang ajaib (Mazmur 9:2)
Bacaan : Wahyu 1:9-18

Apakah kegiatan terbesar yang dapat menyita waktu? Penyembahan kepada Allah! Penyembahan bukanlah suatu ritual yang terburu-buru, doa-doa rutin, atau mendengarkan musik merdu merayu. Penyembahan adalah pengalaman "hanyut dalam kekaguman, cinta, dan doa," seperti tulisan Charles Wesley. Penyembahan adalah kekaguman yang menuntun kita untuk memuji Dia.

Ketika pertama kali melihat Grand Canyon, saya tidak dapat berkata apa-apa. Teman yang mengantar saya ke sana memahami reaksi saya dan berdiri mematung di sebelah saya. Saya terkesima mengagumi pemandangan dahsyat di depan mata dan berpikir, "Inilah sekilas kebesaran Allah". Namun, kekaguman saya itu bukanlah penyembahan.

Tanggapan saya berbeda ketika bertatap muka dengan Yesus saat membaca Kitab Suci. Kekaguman saya berubah menjadi pujian ketika saya melihat Dia dalam segala keindahan-Nya. Siapakah yang memelihara jiwa saya? Kesucian-Nya tak bernoda: "Siapakah di antaramu yang membuktikan bahwa Aku berbuat dosa?" (Yohanes 8:46). Kebijaksanaan-Nya tiada bandingnya: "Belum pernah seorang pun berkata seperti orang itu!" (Yohanes 7:46). Belas kasih-Nya tak terbatas: "Melihat orang banyak itu, tergeraklah hati Yesus oleh belas kasihan kepada mereka" (Matius 9:36). Keagungan-Nya luar biasa: "Lalu Yesus berubah rupa di depan mata mereka" (Matius 17: 2)

Begitu mengenal Yesus yang telah tertulis di dalam Injil, kekaguman saya berubah menjadi pujian. Saya bersujud dalam penyembahan dan berseru seperti Tomas: "Tuhanku dan Allahku!" (Yohanes 20:28) -VCG



TIP #27: Arahkan mouse pada tautan ayat untuk menampilkan teks ayat dalam popup. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA