: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Beban | Belas Kasih | Berhala | Berkat Dari | Biaya | Cobaan/Ujian | Depresi | Disiplin dari | Doa | Dorongan | Dukacita
26 Juli 2006

Kemakmuran dan Kemalangan

Topik : Cobaan/Ujian

Nats : Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku (Amsal 30:8)
Bacaan : Amsal 30:1-9

Kemakmuran dan kemalangan merupakan penghancur yang setara. Kerasnya hidup dapat membahayakan karena orang yang kaya dapat menemui kesulitan yang sama dengan orang yang tak berpunya.

Agur, penulis Amsal 30, semestinya sudah merasakan bahaya ini ketika ia berdoa, "Jauhkanlah dari padaku kecurangan dan kebohongan. Jangan berikan kepadaku kemiskinan atau kekayaan. Biarkanlah aku menikmati makanan yang menjadi bagianku. Supaya, kalau aku kenyang, aku tidak menyangkal-Mu dan berkata: Siapa Tuhan itu? Atau, kalau aku miskin, aku mencuri, dan mencemarkan nama Allahku" (Amsal 30:8,9).

Permohonan yang sama terdapat di dalam kidung pujian yang indah karya Benjamin Harlan:

Tuliskanlah nama-Mu yang kudus,

Di hatiku, ya Tuhan,

Terukir di sana tak terhapuskan

Sehingga kemakmuran maupun kemalangan

Takkan menjauhkanku dari kasih-Mu.

Fokus dari Amsal 30 adalah keadaan sekitar, sementara kidung pujian di atas mengacu pada keadaan hati kita. Mungkin kita perlu berdoa agar Allah melindungi kita di kedua area kehidupan kita itu.

Mendiang Dr. Carlyle Marney, seorang pendeta ternama, kerap berkata bahwa kebanyakan kita perlu mencukupkan "keinginan kita yang semakin bertambah". Daripada selalu meminta, kita seharusnya mencari keseimbangan yang diungkapkan dalam Amsal 30.

Saat kita mengundang Tuhan agar memiliki hidup kita, berarti kita mengakui pemeliharaan-Nya yang penuh kasih dan berhikmat bagi seluruh kebutuhan kita --DCM



TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA