24 April 2005

Menyembah dan Menaati

Topik : Ketaatan

Nats : Marilah kita bersorak-sorai untuk Tuhan, ... janganlah keraskan hatimu seperti di Meriba (Mazmur 95:1,8)
Bacaan : Mazmur 95

Jutaan orang kristiani berkumpul setiap hari Minggu untuk menyembah Allah sebagai Pencipta dan Penebus mereka. Kebaktian gereja merupakan saat untuk memberitakan kebajikan Allah dan untuk memuji Dia, baik secara resmi dan liturgis ataupun tak resmi dan spontan. Akan tetapi, selama berabad-abad sejarah gereja mengungkapkan betapa cepatnya penyembahan dapat berubah menjadi ritual yang hampa. Hal ini terjadi ketika orang-orang pilihan Allah mengeraskan hati mereka dan tidak mematuhi firman-Nya.

Pemazmur mengetahui kebenaran ini melalui pengalaman bangsa Israel. Di bawah kepemimpinan Musa, mereka telah dibebaskan dari perbudakan di Mesir secara ajaib dan telah memuji Tuhan dengan penuh semangat (Keluaran 12-15). Akan tetapi, hampir seketika itu juga mereka mulai meragukan kebaikan dan kebajikan Allah. Mereka bersungut-sungut dan mencari-cari kesalahan Tuhan serta Musa, hamba-Nya. Mereka mengabaikan perintah-Nya, dan penyembahan mereka pun menjadi hampa. Hal ini rupanya membangkitkan murka Allah, sehingga akibatnya mereka harus berkelana selama empat puluh tahun di padang gurun yang sebenarnya dapat mereka seberangi dalam waktu singkat. Sebagian besar dari mereka tidak diperkenankan untuk masuk ke Tanah Perjanjian.

Ya Tuhan, penuhilah diri kami dengan kekaguman dan ucapan syukur atas keselamatan-Mu yang ajaib. Tolonglah kami untuk menghaturkan pujian yang layak Engkau terima, dan juga mampukanlah kami untuk setia di dalam kasih dan ketaatan kepada-Mu —HVL



TIP #25: Tekan Tombol pada halaman Studi Kamus untuk melihat bahan lain berbahasa inggris. [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA