31 Mei 2004

Mengingat

Topik : Kematian/Salib

Nats : Waktu kita masih lemah, Kristus telah mati untuk kita orang-orang durhaka pada waktu yang ditentukan oleh Allah (Roma 5:6)
Bacaan : Yohanes 19:1-8

Perdana Menteri Winston Churchill memberikan penghormatan bagi para anggota Royal Air Force yang telah membela Inggris selama Perang Dunia II. Sambil bercerita panjang lebar tentang jasa mereka yang penuh keberanian itu, Churchill berkata, “Dalam sejarah manusia, tak pernah ada begitu banyak orang berutang budi pada segelintir orang.”

Pendapat serupa tertera pada plakat peringatan di Bastogne, Belgia, tempat terjadinya Pertempuran Bulge yang terkenal, yakni salah satu konflik paling berdarah pada Perang Dunia II. Tulisan untuk menghormati Divisi Angkatan Udara Amerika Serikat ke-101 itu berbunyi: “Jarang terjadi begitu banyak darah orang Amerika tertumpah dalam satu kali serangan. Ya Tuhan, tolonglah kami untuk mengingat hal ini!”

Ini semua merupakan penghormatan yang tepat dan layak bagi para pria dan wanita pemberani yang telah berkorban begitu besar bagi negara mereka.

Ketika merenungkan pengorbanan mereka, saya pun teringat pada Pribadi yang pengurbanan-Nya sangat berarti bagi manusia dari segala bangsa. Yesus Kristus, Pribadi tanpa dosa, mati di kayu salib dan menumpahkan darah-Nya untuk menebus dosa kita. Dengan demikian, Dia menjamin kebebasan kita, yakni kebebasan dari hukuman dosa, kuasa dosa, dan bahkan dosa yang akan terjadi kelak. Tentang Yesus, kita dapat berkata, “Tak pernah ada dalam sejarah manusia begitu banyak orang berutang budi kepada satu Pribadi. Pengurbanan-Nya merupakan pengurbanan yang terbesar.”

Ya Tuhan, tolonglah kami untuk mengingat hal itu! —Richard De Haan



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA