25 Mei 2004

Siapa Wasitnya

Topik : Konsekuensi

Nats : Apakah si pengecam hendak berbantah dengan Yang Mahakuasa? (Ayub 39:35)
Bacaan : Ayub 39:34-40:9

Dalam suatu pertandingan bisbol di sore hari, ketika wasit Liga Amerika Bill Guthrie menempati posisinya di belakang home plate, sang penangkap bola yang merupakan anggota dari tim pendatang berulang kali memprotes keputusan penjuriannya.

Menurut kisah di dalam St. Louis Post Dispatch, Guthrie membiarkan dirinya diprotes selama tiga babak. Namun pada babak yang ke-4, ketika sang penangkap bola mulai mengeluh lagi, Guthrie menghentikannya. “Nak,” ujarnya lembut, “kau memang sudah sangat membantu saya dalam menentukan mana lemparan yang benar dan mana yang tidak. Saya menghargai itu. Tetapi saya sudah mengetahui semua itu. Karenanya, lebih baik kamu pergi ke ruang ganti dan mengajari orang-orang di sana bagaimana caranya mandi.”

Ayub juga mengeluhkan keputusan-keputusan Tuhan yang ia anggap tidak adil. Dalam kasusnya, sang wasit adalah Allah. Setelah mendengarkan keberatan-keberatan Ayub, akhirnya Tuhan memberi penjelasan dari dalam badai. Tiba-tiba Ayub dapat memahami segalanya. Allah itu lembut, tetapi juga tegas dan terus terang. Tuhan menanyai Ayub dengan pertanyaan yang membuat manusia yang terbatas mengakui keterbatasannya. Ayub mendengarkan, menghentikan keluh kesahnya, dan merasakan kedamaian melalui sikap berserah kepada Allah.

Bapa, kami tidak mengerti ketika mengeluhkan keadilan-Mu. Tolonglah kami agar dapat menjadi seperti Putra-Mu Yesus, yang memercayai-Mu tanpa mengeluh, bahkan hingga Dia wafat di kayu salib —Mart De Haan



TIP #31: Tutup popup dengan arahkan mouse keluar dari popup. Tutup sticky dengan menekan ikon . [SEMUA]
dibuat dalam 0.03 detik
dipersembahkan oleh YLSA