Tabut

Tabut.

Sebuah benda ibadat yang penting milik bangsa Isr. Berita-berita tentang ~T pada hakekatnya timbul dari dua buah sumber.

1. (1) Di dalam kitab-kitab sejarah ~T itu muncul tanpa persiapan waktu bangsa Isr. menyeberangi Yordan (Yos 3:1-4:24) dan pada perebutan kota Yerikho (Yos 6:6-14). Sesudah itu ~T tadi ada di kenisah di Syilo (1Sam 3:3; 4:4). Pada waktu peperangan ~T dibawa ke medan pertempuran (1Sam 4:3-10) dan dirampas oleh bangsa Filistin (1Sam 4:11-22) yang membawa malapetaka bagi mereka. Setelah terjadi berbagai peristiwa, maka akhirnya ~T itu dibawa Daud ke Yerusalem (2Sam 6:1-5) dan setelah kenisah selesai dibangun, ~T ditaruh pada ruang belakang bait kudus oleh Salomo (1Raj 6:19; 8:1-9). Sejak saat itu ~T tadi boleh dikatakan menghilang dari tradisi. Tempat-tempat yang telah disebut tadi memberi kesan, bahwa ~T adalah sebuah alat yang menakutkan dan menentukan nasib tentara Isr. Barangkali ~T itu berasal dari Kanaan, lalu menjadi milik keluarga imam ---> Eli. Setelah Eli tersingkirkan oleh Zadok, maka ~T itu terlupakan. Sedikit sekali yang kita ketahui perihal bentuk lahirnya: ~T itu bisa dipikul atau ditaruhkan di atas kereta. Di dalam kenisah ada dua ---> Kerub yang berdiri di sisi ~T tadi.
2. (2) Sumber kedua merupakan pemakluman hukum di waktu kemudian, yang melukiskan ~T sebagai sebuah peti itu Musa menaruhkan loh-batu-hukum (Ul 10:1-5). ~T ditutup lapisan emas dan di situ ditaruhkan dua buah arca Kerub. Meskipun ada gambaran yang tepat pada Kel 37:1-9, namun tidak mungkin diadakan rekontruksi kembali karena interprestasi theologisnya. Berlawanan dengan pandangan yang lebih kuno mengenai ~T sebagai benda kudus peperangan, maka pemakluman hukum imamat menunjukkan fungsi ~T sebagai tempat perwahyuan Tuhan.

TB- Tabut perjanjian Tuhan ialah peti kayu yang melambangkan kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya, khususnya di dalam perang (mis. 1Sam 4:1-22). Peti itu juga berisikan kedua loh batu yang ditulisi kesepuluh hukum. Di atas tabut itu terdapat tutup pendamaian (Kel 25:10-22; Ibr 9:4-5). Daud memindahkan tabut itu ke Yerusalem, dan kemudian ditempatkan dalam Bait Allah (2Sam 6:1-23; 1Raj 8:1-66).

KS.- Lihat Peti Perjanjian --> 20610

Juga disebut 'tabut Tuhan', 'tabut Allah', 'tabut perjanjian Tuhan', dan 'tabut kesaksian'. Digambarkan dalam Kel 25:10-22 dan 37:1-9. Tabut berbentuk peti agak persegi panjang ('aron) dibuat dari kayu penaga, ukurannya 1,3 x 1 x 1 m. Seluruh tubuh tabut ditutupi dengan emas. Untuk mengangkut tabut digunakan tongkat kayu yg dimasukkan ke lobang gelang-gelang pada keempat penjurunya. Tutup tabut ('tutup pendamaian') dibuat dari emas; di kedua ujung tutup pendamaian itu terletak satu kerub. Wajah kedua kerub itu berhadapan dan sayap masing-masing terentang.

Tabut sebagai: (i) tempat menyimpan kedua Loh Hukum -- Dasa Titah (Kel 25:16, 21; 40:20; Ul 10:1-5); buli-buli berisi manna dan tongkat Harun (Ibr 9:4-5), dan (ii) sarana pertemuan di dalam tempat kudus dari mana Tuhan menyatakan kehendak-Nya kepada pelayan-Nya (Musa, Kel 25:22; 30:35; Harun, Im 16:2; Yosua, Yos 7:6). Jadi tabut melambangkan kehadiran Tuhan yg menuntun umatNya. Tabut dibuat di Sinai oleh Bezaleel menurut pola yg disampaikan kepada Musa (Kel 25: 8 dab). Di dalam tabut itulah disimpan hukum Taurat yg tertulis (Ul 31:9; Yos 24:26) dan tabut memainkan peranan penting dalam peristiwa penyeberangan S Yordan (Yos 3-4), peristiwa jatuhnya Yerikho (Yos 5-6), dan pada upacara mengingat perjanjian di G Ebal (Yos 8:30 dab).

Dari Gilgal tabut dipindahkan ke Betel (Hak 2:1; 20:27), lalu dibawa ke Silo pada zaman Hakim-hakim (1 Sam 1:3; 3:3), dan di sana terus hingga dirampas oleh orang Filistin di medan pertempuran di Eben-Haezer (1 Sam 4). Kehadiran tabut di kota-kota Filistin menimbulkan wabah di kota-kota itu, dan keadaan ini terus berlangsung selama 7 bin. Karena itu orang Filistin mengembalikan tabut itu ke Kiryat-Yearim, dan di sanalah tabut itu tinggal selama 20 thn (2 Sani 5:1-7:2), kecuali mungkin, pindah untuk sementara ke perkemahan Saul dekat Bet-Awen (1 Sam 14:18; LXX dan TBI membaca 'efod', bukan 'tabut').

Raja Daud menempatkan tabut di sebuah kemah di Yerusalem (2 Sam 6) dan tidak mau memindahkannya selama pemberontakan Absalom (2 Sam 15:24-29). Dengan upacara kebesaran raja Salomo menempatkan tabut di Bait Suci (1 Raj 8:1 dab), dan kembali ditempatkan di tempat kudus sesudah pembaharuan yg dilakukan Yosia (2 Taw 35:3). Yeremia (3:16) menubuatkan suatu zaman tanpa tabut itu. Mungkin tabut itu hilang waktu Yerusalem dibinasakan oleh orang Babel pada thn 587 sM. Dalam Bait Suci Kedua tidak ada tabut (Jos., BJ 5. 219).

Alat-alat kayu yg dilapisi dengan emas dan wadah-wadah suci yg mudah dibawa, sudah dikenal di Timur Tengah Purba pada zaman sebelum Musa. Namun sebagai tempat penyimpanan dokumen yg mengandung ketentuan-ketentuan perjanjian ('edut), tabut Israel bersifat unik. KAK/NY WBS/HAO