Daftar Isi
HAAG: Menara Babel

Menara Babel

Menara Babel [haag]

Menara Babel.

Cerita tentang ~MB (Kej 11:1-9) merupakan penutup --> sejarah purba dari tradisi Yahwis.

  1. (1) Tinjauan mengenai sebab-musabab lahiriahnya. Cerita itu ditempatkan di tanah Sinear, Matahari. Besar sekali kegiatan yang dilakukan dalam bidang politik luar-negerinya (ekspedisi-ekspedisi tetap menuju kawasan Libanon).
  2. (1) Waktu tegang pertama (Dinasti ke-7-10), satu abad penuh kekacauan dan anarki.
  3. (2) Kerajaan Madya (dinasti ke-11-13). Dinasti ke-12 menampakkan suatu puncak perkembangan (bangunan-bangunan air di Fayum). Mengganasnya imigrasi bangsa Semit menuntut pembuatan perlindungan perbatasan yang kuat. Waktu tegang kedua. Sesudah tahun 1.700 kerajaan jatuh pada bangsa Hiksos (: Pusatnya di Avaris di daerah delta sungai Nil sebelah Timur). Awal penanggalan yang secara meluas diterima mengenai imigrasi Yakub beserta keluarganya ditempatkan pada zaman ini. Pandangan itu telah ditinggalkan, sebab kebenaran sejarah perihal kisah --> Yusup (--> para Patriarka) tadi tak mungkin dipertahankan lagi.
  4. (3) Kerajaan Baru (dinasti 18-20). Amosis (1552-1527) adalah Firaun pertama dari dinasti ke-18 yang mengusir bangsa Hiksos. Amenofis I (1527-1506) dapat memperkuat keadaan di dalam kerajaannya. Tutmosis I, penggantinya (1506-1494) berhasil mencapai sungai Efrat dalam suatu perjalanan peperangan. Sepanjang KB ini perhatian para Firaun selalu diarahkan kembali pada Palestina/Siria. Tutmosis III (1490-1436) mengadakan banyak perjalanan perluasan daerah menuju Asia. Musuh dia yang sebenarnya adalah kerajaan --> Mittani yang telah berhasil menggabungkan para raja kota-kota Siria - Palestina dengan dirinya. Kata 'Aperu' (--> Orang Ibrani) muncul untuk pertama kalinya pada zaman Tutmosis III. Secara kegila-gilaan Amenofis IV (1364-1347) menggerakkan pemujaan tunggal terhadap matahari (Atom). Namanya juga disesuaikan dan dirubah menjadi Ekhnaton (--> Amarna). Propinsi-propinsi di Asia terancam oleh bangsa --> Het dan oleh para pengembara asal Arab. Dinasti ke-19, terlebih-lebih Ramses II (1290-1224) terjerat dalam peperangan yang berkepanjangan dalam mempertahankan milik-miliknya di Asia. Pada zaman pemerintahan antara Seti I (1304-1290) dan Merenptah (1224-1204) orang dapat menaruhkan permasalahan Musa dan --> Keluaran. Pada zaman tersebut dikalahkan pula para bangsa lautan yang datang menembus dari sebelah Utara maupun dari sebelah Barat. Setelah kemenangan itu, para Firaun berusaha memajukan "kolonisasi" para pendatang baru (a.l. --> Bangsa Filistin) artinya: Di daerah dataran rendah Babilon. Orang-orang dari daerah Timur yang datang ke tempat itu menemukan tehnik membakar bata dan mengikatnya dengan aspal. Gambaran tentang setiap kota Sumer-Babilon selalu menyolok karena adanya bangunan yang disebut Zikurat (: dari: membangun tinggi). Bangunan ini adalah sebuah menara kenisah dengan bentuk bertingkat menipis dan kelihatannya seperti mau meningkat tanpa batas. Di atas puncaknya berdiri sebuah bait kudus. Lebih dari 30 buah menara kenisah macam itu secara arkeologis sudah bisa dipastikan ada. Kepastian itu diperkuat dengan kesaksian-kesaksian sastra dan dengan lukisan-lukisan pada meterai gulung, dengan azimat maupun dengan relief. Pencerita Kitab Kejadian barangkali mengkhayalkan Zikurat Babel, yang menurut Herodotus (1:181-183) berbentuk delapan buah tingkat dengan luas ruangan 91 x 91 x 91 m. Dari awal-mula sudah kelihatan menonjol ke depan pikiran tentang keagungan Allah melintasi bangunan itu.
  5. (2) Tinjauan nilai religius. Penceritaan Alkitab tidak begitu menekankan dongeng etiologisnya, yang harus menerangkan nama Babel atau kekacauan bahasanya. Penceritaan Alkitab lebih menilai kebudayaan kota Babilon lewat mata iman akan Yahwe. Hidup di dalam kota duniawi Babel dengan berbagai macam bahasa, bangunan-bangunan dasyat, menara kenisah yang menjulang tinggi ke langit, yang sekaligus memberi kesan akan hal yang belum selesai: Semua itu bagi bangsa Isr. merupakan sebuah gambaran jauhnya orang dari Allah dan sesatnya kecongkakan manusiawi. Cerita itu bermaksud - justru dalam zaman kemuliaan Daud-Salomo - menyalahkan usaha manusiawi yang mau memuliakan dirinya dan memuji iman terhadap Yahwe yang membawa kepastian.



TIP #17: Gunakan Pencarian Universal untuk mencari pasal, ayat, referensi, kata atau nomor strong. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA