Daftar Isi
HAAG: Kisah Penciptaan

Kisah Penciptaan

Kisah Penciptaan [haag]

Kisah Penciptaan.

Naskah Kej 1:1-2,4 disebut ~KP. Adapun ~KP dilukiskan sebagai pekerjaan 6 hari dan seluruh Alkitab dimulai dengannya, bukan hanya tulisan imamat (:P).

  1. (I). PENYAJIAN. ~KP dilingkari sebuah proemium (: pendahuluan), yang melukiskan keadaan waktu purba yang masih tak berbentuk dan kosong (Kej 1:1-2) dan sebuah konklusi (: penutup), yang melukiskan keadaan di saat penutupannya (Kej 2:1-3). Oleh karena itu penciptaan dianggap sebagai perubahan dari kekosongan-kekosongan tak berbentuk menuju adanya alam raya (: kosmos). Penciptaan itu dijalin susunannya dalam skema mingguan, sehingga ~KP dibagi atas enam buat bait dengan refren: "Jadilah petang dan jadilah pagi", yang menutup setiap hari penciptaan sehingga ~KP memuat susunan ritmis yang tegas. Namun demikian salah juga, bila ~KP disebut sebagai sebuah syair atau sebuah himne (: lagu pujian), sebab di situ tidak ditemukan corak jenis puisi. Penghitungannya itu lebih berbentuk rasional-dingin daripada penuh khayalan. Sama sekali tidak ditemukan jejak inspirasi puitis. Gambaran-gambaran maupun antropomorfisme dihindari secara seksama. Seharusnya ~KP berasal dari sebuah lingkungan yang dikuasai oleh perhatian dogmatis dan rituil. Orang mudah sekali membuat pembedaan, definisi maupun penggolongan. Hanya imamat Yerusalem sajalah yang diperkirakan menjadi penciptanya. Penyusun ~KP merasa berkewajiban mengikuti sebuah berita kuno yang membicarakan masalah Tuhan selaku "pembuat" dan tentang 8 macam penciptaan. Atas pertimbangan-pertimbangan theologis ia masukkan kedelapan karya itu dalam 6 hari, yang nampaknya menimbulkan kesukaran. Tambahan lagi di dalam tempat-tempat yang penting ia gantikan kata "berbuat" (asah) yang juga dilakukan oleh manusia dengan "menciptakan" (bara: Kej 1:21,27; kedua kata kerja berdampingan satu sama lain dalam Kej 2:3) yang dikhususkan bagi Tuhan. Karya Tuhan dilakukan dengan percakapanNya, dengan sabda-Nya. Dalam hal itu penyusun menaruhkan ungkapan Tuhan bersabda (ayat-ayat 6,14,20,24) di depan ungkapan Tuhan telah "membuat" atau "menciptakan", atau ia membuat sebuah makhluk itu timbul hanya oleh Sabda Tuhan, sehingga Allah tinggal memberi nama panggilan atau memandangnya baik (ayat-ayat 3.9.11). Pengarahan kembali seluruh penciptaan pada Sabda Allah merupakan tendensi utama dari penyusun tradisi P (kodeks imamat).
  2. (II). UNGKAPAN THEOLOGIS. Hubungan yang terjalin dari Allah pada manusia, yaitu tema penentuan dari keseluruhan isi Alkitab, langsung dimulai di dalam ~KP dengan segala kekuatan.
    1. (1) Ungkapan paling penting di dalam ~KP terpusat pada masalah, bahwa seluruh kosmos berada dalam hubungannya sebagai makhluk dengan Allah Esa yang berada di luar dunia ini. Sifat ciptaan terungkap dalam sebuah polemik yang jelas kedengarannya melawan makhluk-makhluk, yang di Timur Tengah kuno diberi penghormatan ilahi dimana-mana: Bintang-bintang (ayat 14-18), binatang-binatang (terutama ayat 21) dan kesuburan seks (dalam ayat-ayat 22.28).
    2. (2) Penguasaan manusia atas seluruh penciptaan sudah diungkapkan dalam susunan KP: manusia sebagai makhluk Tuhan yang terakhir dan sekaligus yang paling sempurna. Tambahan pula bahwa kepadanya diberi tugas yang jelas, yaitu menaklukkan dunia (ayat-ayat 28-29). Sebuah "perintah untuk berbudaya" sama sekali tidak dapat ditarik kesimpulannya dari naskah tersebut.
    3. (3) Wanita itu sejak awal-mula berdiri sebagai pasangan dan mempunyai hak yang sama di sisi pria, yang berdiri pada tingkat yang sama sebagai citra Tuhan. Di samping itu perlu diperhatikan, bahwa di dalam keseluruhan ~KP hanya dibicarakan tentang penciptaan jenis, dan bukan penciptaan individu. Hal itu berlaku pula dalam hubungannya dengan penciptaan manusia. ~KP juga diam seribu bahasa perihal cara terjadinya manusia. Barangkali karena disadarinya, bahwa itu bukan bidang theologi. Oleh karena itu cara-cara untuk menjelaskan persoalan-persoalan modern seperti evolusi, monogenisme, poligenisme dan ~KP adalah salah.
    4. (4) ~KP itu ditaruhkan pada permulaan berita keselamatan, sehingga makhluk ciptaan itu menjadi karya keselamatan Tuhan yang pertama. Berpangkal pada sebuah titik-tolak dan diikat pada keadaan yang memiliki waktu (: unsur waktu itu diungkapkan secara lebih tegas lagi dengan skema mingguan), maka karya Tuhan bergerak menuju suatu titik akhir, yaitu penyempurnaan penciptaan.



TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA