Daftar Isi
BROWNING: KEPANDAIAN/KEBIJAKSANAAN

KEPANDAIAN/KEBIJAKSANAAN

KEPANDAIAN/KEBIJAKSANAAN [browning]

Dalam PL bukan suatu karunia intelektual, tetapi lebih merupakan keterampilan teknik (Kel. 36:8) atau kemampuan hidup arif (Ams. 1:5-12). Kebijaksanaan itu terutama adalah kualitas atau sifat Allah yang menciptakan dunia (Ams. 8:22-31) dan memberikan *Taurat kepada Israel (Sir. 24:1, 23).

Kata benda hokma dalam bahasa Ibrani adalah feminim, maka kebijaksanaan itu sering dipersonifikasikan sebagai seorang perempuan atau kakak perempuan (Ams. 7:4) yang aktif bersama Allah dalam *penciptaan (Ayb. 28:25-27). Gagasan ini membelok berbahaya mendekati *murtad yang dikutuk oleh *Yeremia (Yer. 44:17) yang memberikan kepada *Yahweh pasangan pendamping perempuan.

Sastra hikmat dalam PL adalah Amsal, Ayub, dan Pengkhotbah, bersama dengan Yesus bin Sirakh, Kebijaksanaan Salomo, den beberapa Mazmur (mis. Mzm. 37). Ajaran dari tulisan-tulisan hikmat ini berupa pengendalian diri dan layak masuk akal. berdasarkan pengalaman manusiawi lebih daripada sejarah awal Israel walaupun Kitab Hikmat Sirakh (10-12) menyinggung kejadian-kejadian dari Adam sampai Sinai. Oleh karena Salomo mencapai reputasi bijaksana (1Raj. 4:29-34), maka Kitab-kitab Amsal, Pengkhotbah, dan Kitab Hikmat dihitung sebagai karangan Salomo. Sesungguhnya kitab-kitab ini disusun oleh kelompok-kelompok yang terdidik dalam kultur/kebudayaan hikmat, seperti yang terdapat juga di *Mesir dan negeri-negeri lain di Timur Tengah. Ada persamaan antara hikmat Mesir dari Amenemepe dan Amsal PL dan antara sastra Mesir lain dengan beberapa mazmur.

Di seluruh Timur Tengah ada teguran terhadap pemisahan antara yang mampu dan yang dirugikan dan para bijak yang menuliskan kitab-kitab kebijaksanaan/hikmat mencatat pengamatan mereka yang tajam atas sebab-sebab ketidakadilan seperti itu. Namun, banyak dari sastra hikmat itu mungkin adalah ajaran untuk anak-anak orang kaya yang diberikan oleh para sarjana ahli. Kitab-kitab Ayub dan Pengkhotbah mempunyai isi teologi yang lebih berarti daripada kitab-kitab yang lain. Ini mungkin disebabkan oleh keinginan mengisi kekosongan teologi pada waktu runtuhnya bangunan-bangunan kultus, pengadilan, dan juga Bait Allah pada masa *pembuangan. Sastra hikmat mempunyai semacam relevansi universal dan peranan praktis. Dan lagi personifikasi hikmat (kata benda feminim dalam bahasa Ibrani dan bahasa Yunani) dalam Amsal, di mana hikmat erat dikaitkan dengan Allah dalam penciptaan (Ams. 8:22-31) lama-lama memberi gagasan teologi kepada para penulis PB dan sesudahnya. Mereka itu bergumul dengan doktrin Kristus yang pantas untuk monoteisme mereka dan pemujaan mereka kepada Yesus. Sehingga pemikiran hikmat ada di belakang Mat. 11: 27, tetapi kalimat-kalimat yang sejajar yang dapat dikutip (mis. Kitab Hikmat 2:13, 16) ada pada murid dari Hikmat sebagai Anak Allah dan tidak pada Hikmat itu sendiri. Tetapi, dalam Mat. 11: 28-30, dan 23:34-36 Yesus sendiri ditampilkan sebagai yang bersabda. Paulus (1Kor. 1:24) menegaskan bahwa Kristus adalah hikmat Allah dan personifikasi hikmat oleh PL adalah latar belakang dari bahasa tentang Kristus dalam Yoh. 1:1-18; Ef. 3:8-10, dan Kol. 1:15-20.




TIP #01: Selamat Datang di Antarmuka dan Sistem Belajar Alkitab SABDA™!! [SEMUA]
dibuat dalam 0.06 detik
dipersembahkan oleh YLSA