: A B C D E F G H I J K L M N O P Q R S T U V W X Y Z
Kambing Untuk Korban Penghapus Dosa | Kamon | Kamos | Kana | Kanaan | KANAAN, ORANG KANAAN | Kanah | Kandake | Kapak | Kapal | Kareah
Daftar Isi
ENSIKLOPEDIA: KANAAN, ORANG KANAAN

KANAAN, ORANG KANAAN

KANAAN, ORANG KANAAN [ensiklopedia]

Bangsa yg berbicara bh Semit dan daerah mereka, pada dasarnya di Fenisia. Pertalian keturunan mereka hingga kini belum dapat dipastikan.

I. Namanya

Nama Kanaan (Ibrani kena'an) menjadi sebutan bangsa dan tanahnya, diturunkan dari nama nenek moyang mereka Kanaan atau Kna' (*KANAAN) menurut Kej 10:15-18 dan tradisi asli Kanaan-Fenisia, seperti yg diteruskan oleh Sanchuniathon dan dilestarikan oleh Filo dari Biblos. Kna'(an) ialah nama asli dari orang-orang Kanaan-Fenisia, yg dikenakan kepada mereka oleh sumber-sumber Yunani dan oleh orang-orang Fenisia sendiri (ump di uang logam; lih W. F Albright, hlm 1, catatan 1, dlm karangannya, 'The Role of the Canaanites in the History of Civilization', dlm The Bible and the Ancient Near East, Essaysfor W. F Albright, 1961, hlm 328-362; dikutip setelah ini sebagai BANE). Arti Kn'(n) tak dikenal. Di luar Alkitab nama itu muncul dengan n sebagai huruf terakhir atau tanpa n. Huruf n ini mungkin adalah n yg final dari kata Semit yg umum, atau suatu akhiran dari bh Hur (Albright, karya tsb hlm 25, catatan 50). Ada ahli, misalnya Speiser, Language 12, 1936, hlm 124 menghubungkan kn' (n) dengan kata-kata yg berarti 'dicelup ungu' dalam bh Hur. Tapi hal itu dinyatakan salah oleh Landsberger (JCS 21, 1967, hlm 106 dst).

II. Luas Kanaan

'Kanaan' baik dalam Alkitab maupun dalam sumber-sumber di luar Alkitab, mempunyai hunjukan tiga ganda.

1. Yg pertama dan asasi, Kanaan menunjuk kepada tanah dan penduduk-penduduk dari daerah pantai Siria-Palestina, khususnya secara tepat Fenisia. Ini disebutkan dalam Kej 10:15-19 dengan penghitungannya yg terperinci terhadap 'anak sulung' Sidon, orang Arki, orang Sini, orang Semari dan orang Hamati di lembah Orontes. Masih lebih terperinci lagi bagi penempatan orang-orang Kanaan terdapat dalam Bil 13:29; Yos 5:1; 11:3; Hak 1:27 dab, yg menempatkan mereka di daerah pantai dan di lembah-lembah serta di tanah-tanah datar (termasuk lembah S Yordan), sedangkan orang-orang Amori dan lain-lainnya mendiami bukit-bukit. Pembagian ini juga mendasari perincian pada daftar-daftar para bangsa dalam Kej 15:18-21; Kel 3:8,17; Ul 7:1; 20:17 dst. Pemakaian yg persis kata (orang-orang) 'Kanaan' ini dibuktikan juga oleh laporan-laporan di luar Alkitab dari zaman kuno. Demikianlah, ump, prasasti Idrimi, raja Alalah (abad 5 sM) menyebutkan pelariannya ke (kota pelabuhan) Amia di (pantai) Kanaan (S Smith, The Statue of Idrimi, 1949, hlm 72-73; ANET', hlm 557-558).

2. (Orang) 'Kanaan' dapat juga diperluas meliputi wilayah pedalamannya, yaitu Siria-Palestina pada umumnya. Demikianlah Kej 10:15-19 juga mencakup orang Het, orang Yebusi, orang Amori, orang Hewi dan orang Girgasi dalam penjelasan bahwa 'keluarga-keluarga orang-orang Kanaan tersebar luas' (ay 18); daerah yg lebih luas ini terhampar sepanjang pantai dari Sidon ke Gaza, ke pedalaman sampai kota-kota Laut Mati, Sodom dan Gomora dan agaknya kembali naik ke utara sampai Lasa (tempatnya tak dapat dipastikan). Lih Kej 12:5; 13:12; atau Bil 13:17-21; 34:1-2, dengan pembatasan berikutnya dari batas-batas Palestina Barat; Hak 4:2, 23, 24 menyebut Yabin (II) yg memerintah Hazor, 'raja Kanaan'. Pemakaian kata Kanaan yg lebih luas ini juga ditemui di sumber-sumber lain di luar Alkitab yg lebih tua. Dalam Surat-surat Amarna para raja Babel dan raja-raja lainnya kadang-kadang memakai 'Kanaan' pada umumnya bagi daerah-daerah Siria-Palestina yg dimiliki oleh Mesir. Dan Papirus Anastasi IIIA dari Mesir (garis 5-6) dan IV (16: garis 4) dari abad 13 sM menyebut 'budak-budak Kanaan dari Huru' (= Siria-Palestina pada umumnya). (Caminos, Late-Egyptian Miscellanies, 1954, hlm 117, 200).

3. Istilah 'orang Kanaan' dapat mengandung arti yg lebih terbatas, yaitu 'pedagang', karena dagang mewujudkan sifat paling khas dari pekerjaan orang Kanaan. Dalam Alkitab arti ini mungkin terdapat dalam Ayb 41:6; Yes 23:8; Yeh 17:4; Zef 1:11; kata kn't dalam Yer 10:17 bahkan dipakai untuk 'barang-barang, barang dagangan'. Pemakaian kata 'orang Kanaan' bagi 'pedagang' ini adalah suatu pemakaian yg tua: sebuah tugu dari firaun Amenofis II (kr 1440 sM) mendaftarkan di antara para tawanan Siria '550 maryannu (= prajurit kereta perang yg terdiri dari orang-orang bangsawan), 240 orang istri mereka, 640 Kn'nw, 232 orang anak para pangeran, 323 orang anak putri para pangeran' (ANET, hlm 246). Dari berita ini Maisler (BASOR 102, 1946, hlm 9) benar jika ia menyimpulkan bahwa 640 Kn'nw (orang Kanaan) yg terdapat di antara kelompok yg begitu terhormat ialah 'pedagang-pedagang kaya dari pusat-pusat pantai dan perdagangan dari Siria dan Palestina'.

III. Orang-orang Kanaan dan orang-orang Amori

Disamping pemakaian istilah 'orang-orang Kanaan' yg khusus, lebih luas, dan terbatas, seperti disebutkan di atas, istilah 'orang-orang Amori' juga mempunyai suatu hunjukan yg khusus dan lebih luas. Khususnya orang-orang Amori dalam Alkitab mewujudkan sebagian dari penduduk daerah pegunungan Palestina (Bil 13:29; Yos 5:1; 11:3). Tapi dalam pemakaiannya yg lebih luas kata 'orang Amori' cenderung untuk secara langsung meliputi juga istilah 'orang Kanaan'. Dalam Kej 10:15, 16 'orang Amori' termasuk 'orang Kanaan'. Lalu Israel harus menaklukkan Kanaan (= Palestina) dalam Bil 13:17-21 dab dan di kemudian hari berdiam di tanah orang Amori, menaklukkan 'semua orang' yg berdiam di sana, yaitu orang-orang Amori (Yos 24:15, 18). Abraham mencapai Kanaan dan kepadanya dijanjikan Kanaan itu (Kej 12:5, 7; 15:7, 8), tapi penaklukannya ditunda, karena 'kedurjanaan orang Amori belum genap' (Kej 15:16). Sikhem adalah suatu daerah Kanaan yg berada di bawah seorang pemerintah Hewi (Kej 12:5, 6; 34:2, 30), tapi rajanya dapat disebut 'orang Amori' (Kej 48:22).

Teori mengenai 'sumber-sumber naskah' (*PENTATEUKH) sering mengemukakan penunjukan-penunjukan yg saling meliputi atau yg rangkap ini, yakni orang Kanaan dan orang Amori (dan 'pasangan-pasangan' yg lain) sebagai bukti dari kepengarangan yg berbeda-beda (lih ump S. R Driver, Introduction to the Literature of the Old Testament9, 1913, hlm 119, atau O Eissfeldt, Einleitung in das Alte Testament, 1956, hlm 217). Tapi tiap pemakaian yg demikian dari istilah-istilah ini terdapat juga dalam laporan-laporan luar Alkitab yg tidak memiliki 'sumber naskah' yg mendasarinya, dan oleh karena itu tidak mendukung teori 'sumber naskah' itu.

Pada abad 18 sM Amuru, menurut loh-loh di Alalah, mewujudkan bagian dari Siria, sedang putri bangsawan Amori disebut dalam suatu dokumen Mari berkaitan dengan Hazor di Palestina (bnd J. R Kupper, Les Nomades en Mesopotamie au temps des Rois de Mari, 1957, hlm 179, 180). Karena Hazor adalah kota Kanaan yg terpenting di Palestina Utara, percampuran orang dan istilah-istilah itu telah dibuktikan ada pada zaman Abraham. Pada abad 14/13 sM kerajaan tertentu dari Amuru, dari Abdi-asirta, Aziru dan pengganti-penggantinya di daerah pegunungan Libanon menguasai sebagian dari pantai Fenisia dan pelabuhan-pelabuhan Kanaannya dengan penaklukan serta bantuan 'dari Biblos sampai Ugarit' (Surat Amarna 98). Pengawasan bangsa Amori atas daerah; pantai Kanaan ini selanjutnya dibuktikan oleh prasasti-prasasti Perang Kadesy dari Rameses II (abad 13 sM), yg menyebutkan tentang kedatangan yg tepat di pedalaman dari suatu kekuatan perang'dari sebuah 'pelabuhan di tanah Amuru' (lih Gardiner, Ancient Egyptian Onomastica, I, 1947, hlm 188-189, dan Gardiner, The Kadesh Inscriptions of Ramesses 2,1960, ttg kejadian ini).

Inilah bukti lebih lanjut bagi suatu pemakaian dari istilah (orang-orang) Amori dan (orang-orang) Kanaan pada zaman Musa yg tidak membedakan yg satu dari yg lain. Pemakaian istilah-istilah ini sebagai bukti adanya beberapa penulis Pentateukh, adalah tidak benar. Lagipula keadaan negeri Kanaan yg dipantulkan dalam Pentateukh (Kitab Lima Jilid) dan Yos oleh pemakaian istilah-istilah ini diubah sama sekali oleh pengaruh datangnya orang-orang dari seberang laut pada akhir abad 13 SM. Setelah zaman itu, munculnya pemakaian itu tak dapat dipahami, dan ini juga menunjukkan bahwa Pentateukh berasal dari zaman sebelum abad 13 sM. *AMORI, ORANG.

IV. Bahasanya

Ketetapan tentang apa yg termasuk bh Kanaan dan apa yg tidak, bertentangan sekali. Bahasa Ibrani Alkitab (bnd Yes 19:18) dan daftar kata serta istilah-istilah di loh-loh Amarna disebut 'Bh Kanaan Selatan' bersama bh Moab dan Fenisia, dalam kerangka kelompok umum bh-bh dan dialek-dialek Semit Barat laut. Terpisah tapi dihubungkan dengannya ialah bh Aram dan bh Ya'uda. Di antara kedua kelompok ini terdapat bh Ugarit.

Ada beberapa orang menganggap bahwa bh yg terakhir ini mewujudkan suatu bh Semit Barat laut yg tersendiri. Orang lain menganggapnya sebagai bh Kanaan yg sejenis dengan bh Ibrani, dst. Bahasa Ugarit sendiri memperlihatkan perkembangan historis secara ilmu bahasa, sehingga bh Ugarit dari abad 14/13 sM itu lebih dekat dengan bh Ibrani daripada dengan bh kuno dari syair-syair kepahlawanan yg besar (Albright, BASOR 150, 1958, hlm 36-38). Karena itu untuk sementara waktu mungkinlah memandang bh Semit Barat laut sebagai mencakup juga bh Kanaan Selatan (Ibrani, dst), bh Kanaan Utara (Ugarit) dan bh Aram. Bnd S Moscati (The Semites in Ancient History, 1959, hlm 97100); yg (agak radikal) akan menghapuskan 'bh Kanaan'; dan J Friedrich (Scientia 84, 1949, hlm 220-223), mengenai persoalan ini. Pembedaan antara 'bh Kanaan' dan 'bh Amori' hampir tidak ada, perbedaannya tidak lebih sedikit daripada bunyi-bunyi berdesis. Naskah-naskah dari kota Aram Utara Ebla memakai bh yg nampaknya bh Semit Barat, yg berhubungan dengan bh Kanaan Selatan, demikian menurut G Pettinato, yg menyebutnya bh 'Palaeo-Kanaan', (Orientalia Seri baru 44, 1975, hlm 361-374, khususnya 376 dst). *BAHASA PL.

V. Sejarah Kanaan

Kehadiran orang-orang yg berbahasa Semit di Palestina pada milenium 3 sM, hingga kini dibuktikan dengan tegas hanya oleh dua nama tempat Semit di dalam suatu naskah dari zaman itu: Ndi' yg mengandung unsur 'il(u), 'allah' dan n.. k.. yg mulai dengan 'ain, 'sumber, mata air'. Kedua nama ini muncul dalam suatu pemandangan makam Mesir dari wangsa ke-5/ke-6, kr 2400 SM.

Tapi persoalan apakah hal-hal ini menunjuk kepada kehadiran orang-orang Kanaan, dan justru ketika orang-orang Kanaan muncul di Palestina, menjadi suatu hal yg dapat diperdebatkan. Yg pasti ialah bahwa orang-orang Kanaan dan Amori telah menetap kuat di Palestina-Siria mendekati thn 2000 SM.

Sepanjang milenium 2 sM Palestina-Siria dibagi di antara sejumlah negara kota Kanaan/Amori yg berbeda-beda. Pada abad 19/18 sM banyak nama tempat-tempat dan pemerintah-pemerintah diberitakan dalam naskah-naskah pengutukan Mesir. Mengenai organisasi beberapa negara dari negara-negara yg terpisah-pisah di Palestina pada zaman para Bapak leluhur ini, lih A van Selms, Ouchestamentische Studien, 12, 1958 (Studies on the Book of Genesis, hlm 192-197).

Selama masa kr 1500-1380 sM negara-negara yg kurang penting ini menjadi bagian dari pemerintahan Mesir atas Asia; pada abad 14 sM negara-negara di bagian utara dimasukkan ke dalam kekuasaan bangsa Het, sedang negara-negara di bagian selatan hanya namanya saja tetap di bawah Mesir. Pada bagian pertama abad 13 sM Mesir mendapatkan kembali pengawasannya yg efektif di Palestina dan di Siria bagian pantai (bangsa Het tetap menguasai bagian utara dan pedalaman Siria), tapi pengawasan ini melemah setelah beberapa waktu (bnd H Klengel, Geschichte Syriens, 1-3, 1965-1970). Demikianlah Israel pada bagian akhir abad 13 menjumpai bangsa Kanaan dan Amori, tapi tidak secara khusus menjumpai penentangan Mesir (kecuali serangan Merenptah yg gagal). 'Penaklukan' oleh Rameses III, kr 1180 sM, mewujudkan suatu serangan pembersihan ke dalam dataran Siria, sebagian besar melalui pantai dan jalan-jalan utama. dan tidak tetap.

Pada akhir abad 13 sM pengawasan negara-negara kota Kanaan/Amori, yg sekarang telah merosot itu, dihancurkan oleh pergolakan politik. Orang-orang Israel, di bawah Yosua, memasuki Palestina Barat dari seberang Yordan, memperoleh kuasa pertama-tama atas daerah pegunungan dan mengalahkan serentetan raja Kanaan. Bangsa Filistin dengan kebudayaan Zaman Besi menetap di daerah pantai Palestina dan di luarnya. Sementara itu, menurut dokumen Mesir, bangsa-bangsa pelaut (termasuk bangsa Filistin) telah meniadakan pemerintahan Het dan meluas menerobos Siria dan Palestina, hingga dihentikan oleh Rameses III di tapal batas Mesir. Akhirnya, perembesan bangsa Aram dari Siria makin bertambah-tambah memasuki daerah pedalaman. Akibatnya adalah bahwa orang-orang Kanaan sekarang memerintah hanyalah di Fenisia yg sebenarnya dengan pelabuhan-pelabuhannya dan di kerajaan-kerajaan yg terpencil di lain tempat. Sejak abad 12 sM orang Kanaan yg semula dalam keadaannya yg baru dan terbatas, muncul sebagai orang Fenisia yg mengutamakan perdagangan laut pada milenium pertama sM, berpusat kepada kerajaan Tirus dan Sidon yg masyhur. *FENISIA, ORANG FENISIA; *TIRUS; *SIDON. Mengenai sejarah bangsa Kanaan, khususnya yg berada sebagai bangsa Fenisia, lih Albright, BANE, hlm 328-362.

VI. Kebudayaan Kanaan

Pengetahuan kita tentang hal ini bersumber pada dua sumber pokok. Pertama, naskah-naskah Kanaan Utara dan Babel yg ditemukan di Ugarit (Ras Syamra, di pantai Siria) dengan potongan-potongan di lain tempat. Kedua, hal-hal dan bekas-bekas kota-kota dan makam-makam yg telah digali di Siria dan Palestina.

a. Masyarakat Kanaan

Bagian terbanyak negara kota di Kanaan mewujudkan negara-negara yg diperintah oleh raja. Raja mempunyai kuasa yg luas dalam pengangkatan dan pengerahan militer, dalam menyita tanah dan menyewakannya sebagai pengganti pelayanan, perpajakan, termasuk persepuluhan-persepuluhan, bea, pajak barang tak bergerak, dsb dan kerja bakti untuk memakai tenaga kerja rakyat bagi kepentingan negara. Dengan langsung hal ini dipantulkan dalam penolakan Samuel terhadap suatu kerajaan seperti kerajaan bangsa-bangsa di sekitar Israel (1 Sam 8, kr 1050 sM) dan jelas nampak di loh-loh dari Alalah (abad 18-15 sM) dan dari Ugarit (abad 14-13 sM) (lih I Mendelsohn, BASOR 143, 1956, hlm 17-22). Soal-soal kemiliteran, keagamaan dan perekonomian berada di bawah pengawasan raja secara langsung. Permaisuri raja menjadi orang penting, yg kadang-kadang diminta bantuannya oleh pejabat-pejabat tinggi. Istana diatur secara rumit di negara-negara yg lebih besar seperti Ugarit (bnd A. F Rainey, The Social Stratification of Ugarit, 1962).

Yg menjadi kesatuan asasi dari masyarakat adalah keluarga. Di zaman antara abad 19 dan 15 sM syair kepahlawanan besar Kanaan Utara yg berasal dari Ugarit (lih b di bawah), menampakkan garis-garis pokok hidup kekeluargaan (lih A van Selms, Marriage and Family Life in Ugaritic Literature, 1954). Selanjutnya informasi-informasi diberikan oleh loh-loh di Babel bagi abad-abad ke-14/13 sM. Di antara kesatuan-kesatuan sosial yg lebih luas, disamping kesatuan-kesatuan yg jelas dari kota-kota dengan desa-desa yg digabungkan dengannya (di negara Ugarit, lih Verolleaud, Syria 21, 1940, hlm 123-151, dan bnd secara singkat, CH Gordon, Ugaritic Literature, hlm 124), -- untuknya bandingkanlah penugasan kota-kota dengan desa-desanya dalam Yos 13 dab -- dapat diperhatikan adanya organisasi yg luas dari serikat-serikat sekerja.

Yg termasuk di situ pertama-tama ialah para produsen atau penghasil (peternak-peternak domba dsb, peternak unggas, jagal dan tukang roti), tukang-tukang (tukang besi, tukang perunggu, tukang perak, tukang periuk, tukang pahat, tukang batu, tukang membuat rumah, perahu, dan kereta-kereta) dan pedagang-pedagang, baik setempat maupun yg pergi ke tempat-tempat yg jauh. Imam-imam dan orang-orang yg dikaitkan dengan kultus (lih bawah), juga para ahli musik, mempunyai serikat-serikat sekerja atau kelompok-kelompok, dan ada bermacam-macam lapisan prajurit. Bermacam-macam senjata yg bertombak atau berlembing yg baru-baru ini ditemukan di Palestina, barangkali adalah kepunyaan pasukan prajurit upahan dari abad 12/11 sM, semacam orang-orang yg dipimpin Sisera atau Yabin (Hak 4 dsb); ini semuanya juga menggambarkan pemakaian bebas dari tulisan abjad Semitis di Palestina pada zaman hakim-hakim. Telah dikesankan bahwa di masyarakat Kanaan pada abad 13 sM ada perbedaan kelas yg menyolok di antara para bangsawan golongan atas dan golongan yg lebih rendah, pengolah tanah yg setengah merdeka. Bahwa hal itu semua mewujudkan perbedaan menyolok dengan orang Israel, yg secara relatif bersifat miskin dan serba sama, itu barangkali dipantulkan di tempat-tempat arkeologis yg telah digali.

b. Kesusastraan

Secara asasi kesusastraan ini diwakili oleh naskah-naskah Kanaan Utara dari Ugarit. Naskah-naskah ini mencakup bagian-bagian dari syair kepahlawanan Baal (perbuatan-perbuatan dan kekayaan-kekayaan Baal atau Hadad) yg panjang, tapi tak teratur dan terpotong-potong, yg menurut bahasanya, dapat dikembalikan ke zaman paling sedikit kr 2000 sM; dongeng Aqhat (perubahan-perubahan dari putra tunggal raja Dan'el yg baik), barangkali dari kr 1800 sM; cerita raja Keret (setelah ia kehilangan keluarga mendapat seorang istri baru, sebenarnya karena penaklukan, dan juga mendatangkan murka para dewa), barangkali kr abad 16 sM; dan potongan-potongan cerita lainnya. Semua salinan berasal dari abad 14/13 sM. Persajakan melangit dari syair-syair kepahlawanan kuno, dengan jelas mendemonstrasikan selera kuno dari banyak syair Ibrani PL dalam perbendaharaan kata-katanya dan pengistilahannya. Tentang terjemahan-terjemahan selengkapnya dari syair-syair kepahlawanan itu, yg begitu penting bagi agama Kanaan kuno, lih C. H Gordon, Ugaritic Literature, 1949, dan G. R Driver, Canuanite Myths and Legends, 1956. Pilihan-pilihan diberikan dalam ANET, hlm 129-155, oleh H. L Ginsberg, dan dalam DOTT, oleh J Gray; A Caquot, M Sznycer, A Herdner, levies Ougaritiques 1, 1974.

c. Agama

Orang-orang Kanaan mempunyai suatu panteon yg luas, yg dikepalai oleh El. Dalam praktik yg lebih penting ialah Baal ('tuhan'), yakni Hadad, dewa angin taufan (*BAAL) dan Dagon, dengan kuil-kuil di Ugarit dan di tempat lain (*DAGON). Dewi-dewi Asyera, Astarte (*ASYTORET) dan Anat -- seperti Baal -- mempunyai kepribadian yg banyak macamnya dan watak-watak yg garang. Mereka merupakan dewi-dewi seks dan perang (*ASYERA; *ASYTORET). Kotar dan Hasis ialah dewa kecerdasan, dan dewa-dewa lain yg lebih rendah ada berlimpah-limpah.

Kuil-kuil di Palestina meliputi reruntuhan-reruntuhan di Bet-Sean, Megido, Lakhis, Sikhem, dan khususnya Hazoi (yg paling sedikit memiliki tiga), disamping reruntuhan-reruntuhan di Siria, di Kasna, Alalah atau Ugarit. Naskah-naskah Ugarit menyebutkan bermacam-macam binatang yg dikorbankan kepada dewa-dewa, ternak, domba (domba jantan, anak domba) dan burung-burung (termasuk merpati) -- ditambah, sudah barang tentu, korban anggur. Tulang belulang binatang yg digali di beberapa tempat di Palestina mendukung gambaran ini.

Gelar imam besar (rb khnm) dipakai dalam agama orang Kanaan di Ugarit. Sangatlah mungkin bahwa para gdsm yg disebut dalam naskah-naskah Ugarit itu adalah pelacur-pelacur kuil; pokoknya gara qdsm itu menjadi suatu bagian yg utuh dari agama orang-orang Kanaan, yg dilarang keras di Israel (Ul 23:17, 18 dab). Korban manusia di dalam agama Kanaan pada milenium kedua sM secara arkeologis belum dapat dipastikan. Bahwa agama Kanaan itu memikat sifat kebinatangan dan jasmani dalam tabiat manusia, jelas dibuktikan oleh naskah-naskah Ugarit dan naskah-naskah Mesir yg berasal dari bangsa Semit atau dijiwai olehnya; bnd Albright, Archaeology and Religion of Israel', 1953, hlm 75-77, 158, 159, 197, catatan 39; *LEMBU, ANAK LEMBU EMAS. Setelah menyadari sikap agama Kanaan itu maka menjadi makin jelaslah, bahwa secara jasmani dan rohani kekasaran-kekasaran kebudayaan Kanaan yg sedang mengalami keruntuhan itu dan kemunculan Israel dengan tugasnya yg khusus dan khas itu, tak dapat berada bersama-sama.

KEPUSTAKAAN. Para pembaca dianjurkan membaca karya-karya yg dikutip di dalam artikel ini. A. R Millard, 'The Canaanites' dalam POTT hlm 29-52. Mengenai penemuan-penemuan di Ugarit lih laporan-laporan Schaeffer di Syria sejak 1929, dan rentetan jilid-jilid yg secara penuh diberi dokumentasi, Mission de Ras Shamra oleh Schaeffer, Virolleaud dan Nougayrol. *ARKEOLOGI. KAK/HH




TIP #35: Beritahu teman untuk menjadi rekan pelayanan dengan gunakan Alkitab SABDA™ di situs Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.04 detik
dipersembahkan oleh YLSA