Daftar Isi
KECIL: Hari Tuhan
BROWNING: HARI TUHAN
ENSIKLOPEDIA: HARI TUHAN

Hari Tuhan

Hari Tuhan [kecil]

KS.- Lihat Hukum, Penghukuman --> 20147

TB- Lihat Hari --> 20093

HARI TUHAN [browning]

1) Kepercayaan populer di Israel adalah akan datangnya suatu hari ketika Allah secara dramatis campur tangan melepaskan umat Israel dari berbagai ketakutan dan penindasan. Harapan ini kemungkinan dirayakan (dan diduga realisasinya semakin meningkat) melalui perayaan tahunan dengan mengadakan upacara-upacara korban, yang diharapkan menjamin kemakmuran dan kemenangan Israel atas musuh-musuhnya. Dalam pertengahan abad ke-8 sM Nabi *Amos menyerukan bahwa kemakmuran negara itu telah diperoleh dari pemerasan dan *agama palsu, dan ketika 'hari' itu tiba maka akan nyata bahwa hari itu adalah hari *penghakiman, (Am. 5:18-27). Direbutnya Yerusalem pada 586 sM, dan *pembuangan Israel Utara sebelumnya, dilihat sebagai penggenapan nubuat itu. Namun, di luar penghakiman itu masih dinantikan suatu 'hari' ketika keberuntungan Israel akan dipulihkan dan pemerintahan Yahweh akan ditegakkan atas seluruh bumi (Yes. 40). Dalam PB konsep ini menjadi 'hari Tuhan Yesus' (2Kor. 1:14), dan dalam Rm. 2:15-16 diartikan sebagai 'hari penghakiman'. Hari itu akan didahului dengan tanda-tanda peringatan (2Tes. 2:1-2), dan tidak harus dianggap sebagai yang benar-benar terjadi, seolah-olah orang *Kristen, yang telah memiliki pengetahuan Kristus dan menikmati kehidupan sakramental dalam Gereja, telah masuk ke dalam status *keselamatan sempurna. Sebaliknya, 'hari' itu akan merupakan puncak penyempurnaan dan bersama dengan itu penghakiman seluruh sejarah dan pembenahan kembali dunia ini.

2) Hari Minggu; hari *kebangkitan. Dalam PB hanya muncul satu kali dalam Why. 1:10, pada waktu Yohanes dikuasai Roh. Kata hari Tuhan digunakan dalam tulisan yang disebut *Didakhe (akhir abad pertama M), ketika mencatat pertemuan *Perjamuan Kudus. Perayaan Perjamuan Kudus mingguan mungkin adalah kebiasaan dalam jemaat-jemaat Paulus (1Kor. 16:2), dan perayaan *Sabat tidak dianjurkan (Gal. 4:10; Kol. 2:16).

HARI TUHAN [ensiklopedia]

1. Ungkapan ini termasuk bagian dari eskatologi Alkitab. Ada beberapa padanannya seperti 'hari itu', 'pada hari itu'.

Artikel ini hanya mempertimbangkan pemakaian ungkapan yg sebenarnya saja. Dari Am 5:18-20, pemakaian paling dini, jelas bahwa ungkapan itu lazim dalam percakapan umum. Bagi rakyat biasa itu berarti adalah hari saatnya Yahweh akan campur tangan untuk menempatkan Israel menjadi kepala atau pemimpin bangsa-bangsa, tak menjadi soal apakah Israel setia kepada-Nya atau tidak. Amos menerangkan bahwa Hari itu berarti penghakiman bagi Israel. Begitu juga Yes 2:12 dab; Yeh 13:5; Yl 1:15; 2:1,11; Zef 1:7,14; Za 14:1.

Nabi lain, yg menyadari baik dosa-dosa bangsa lain maupun dosa Israel, menyatakan, bahwa Hari itu akan menimpa bangsa-bangsa satu demi satu, sebagai hukuman karena kekejaman mereka, ump Babel, Yes 13:6, 9; Mesir, Yer 46: 10; Edom, Ob 15; banyak bangsa, Yl 2:31; 3:14; Ob 15.

Jadi Hari TUHAN ialah saatnya Yahweh secara aktif bertindak menghukum dosa yg sudah mencapai puncaknya. Hukuman ini bisa saja datang melalui penyerbuan (Am 5 dan 6; Yes 13; Yeh 13:5), atau melalui bencana alam, seperti serangan belalang (Yl 1 dan 2). Semua campur tangan yg lebih kecil mencapai kemuncaknya pada kedatangan Tuhan sendiri secara nyata. Pada Hari itu orang yg bertobat dan percaya akan diselamatkan (Yl 2:28-32), tapi orang yg tetap memusuhi Tuhan, biar Yahudi ataupun bukan, akan dihukum. Hari itu mempunyai akibat-akibat alarm juga terhadap alam semesta (Yes 2).

Dalam PB Hari TUHAN ialah kedatangan Kristus yg kedua kalinya. Dan ungkapan 'Hari Tuhan Yesus Kristus' atau yg sama dengan itu terdapat dalam 1 Kor 1:8; 5:5; Flp 1:6, 10; 2:16; 2 Tes 2:2. Hari itu tak diduga-duga (1 Tes 5:2; 2 Ptr 3:10), tapi harus lebih dulu terjadi tanda-tanda tertentu, dan ini harus dikenal oleh orang Kristen (2 Tes 2:2 dab). Dampaknya terhadap alam semesta akan menyertai Hari itu (2 Ptr 3:12 dab). *ESKATOLOGI. JSW/MHS

2. Dalam Why 1:10 Yohanes menyatakan bahwa penglihatan Apokalips datang kepadanya saat ia dikuasai oleh Roh 'pada hari Tuhan'. Inilah sebutan pertama dalam kesusastraan Kristen tentang Hari Tuhan (he kyriake hemera) yg terdapat hanya satu kali dalam Alkitab. Susunannya yg bersifat kata keterangan menunjukkan bahwa hari itu merupakan penetapan resmi tentang hari ibadah gereja. Dalam arti demikian ketetapan ini muncul pada permulaan abad 2 (Ignatius, Epistle to the Magnesians, 1. 67).

Teori bahwa istilah itu menunjuk kepada Hari Paskah, hanya mendapat sedikit dukungan, kecuali tentu, dalam pengertian bahwa setiap hari Tuhan adalah pengulangan inti Paskah. Tapi perlu dicatat bahwa pakar seperti Wettstein, Deissmann dan Hort cenderung menafsirkan ay itu menunjukkan bahwa Yohanes dalam ekstase rohaninya terbawa kepada hari penghakiman akhir (bnd Why 6:17; 16:14). Lightfoot percaya bahwa 'sangat baik, bahkan ada alasan-alasan yg sangat menentukan' mendasari pandangan ini (The Apostolic Fathers, 2, bag I, sub II, hlm 129). Namun, mengikuti Swete pendapat terbanyak cenderung mengatakan bahwa tafsiran demikian tidak cocok dengan konteks ay ini dan bertentangan dengan pemakaian bh (LXX selalu memakai he hemera tou kyriou terhadap ungkapan 'hari Tuhan': kyriakos tidak dipakai). Justru dapat disimpulkan bahwa karena tempat yg benar bagi pencatatan penglihatan Yohanes ialah ay 9, maka peristiwa yg sesungguhnya dicatat dalam ay 10.

Sekalipun diterima bahwa Why ditulis lebih kemudian (kr 96 M), tidak perlu sependapat dengan Hamack yg mengatakan bahwa he kyriake hemera tidak dipakai sebelum akhir abad pertama. Pemakaiannya mungkin dikembangkan sejak thn 57 sM ketika Paulus menuliskan 1 Kor. Dalam 1 Kor 11:20 ia bicara tentang kyriakon deipnon ('perjamuan Tuhan'). Menarik perhatian bahwa Peshitta membacanya 'hari Tuhan'. Tapi hampir-hampir tidak nampak bahwa istilah itu umum digunakan waktu itu, sebab kemudian dalam surat itu, Paulus memakai kata mian sabatou, 'pada hari pertama' (16:2).

Deissmann menunjukkan bahwa di Asia Kecil dan Mesir bahkan sebelum zaman Kekristenan, hari pertama dari setiap bulan disebut hari Kaisar atau Sebaste. Mungkin ini dialihkan kepada satu hari dalam perhitungan seminggu, barangkali hari Kamis (dies lovis). 'Jika kesimpulan-kesimpulan ini dipandang sah', demikian komentar R. H Charles, 'kita dapat mengerti bagaimana istilah hari Tuhan muncul dengan sendirinya. Seperti hari pertama dari setiap bulan, atau satu hari tertentu dari setiap minggu, disebut hari kaisar, demikianlah wajar bagi orang Kristen menamai hari pertama dari setiap minggu -- dalam hubungan selayaknya dengan kebangkitan Tuhan dan kebiasaan orang Kristen untuk bertemu dalam persekutuan ibadah -- sebagai hari Tuhan. Hal itu mungkin pertama kali timbul dalam lingkungan apokaliptik ketika sikap memusuhi Pemerintah Kaisar diterima dalam Kekristenan' (R. H Charles, The Revelation of St. John, 1, 1920, hlm 23; bnd BS, hlm 218 dst).

'Tuhan' di sini jelas menunjuk kepada Kristus dan bukan Allah Bapak. Hari itu adalah hari-Nya karena kebangkitan-Nya, ketika Ia 'dinyatakan Anak Allah yg berkuasa' (Rm 1:4). McArthur mengatakan dengan benar bahwa nama itu mutlak dijabarkan dari ke-Tuhan-an Yesus Kristus yg dinyatakan dalam kebangkitan pada 'hari pertama dalam minggu itu' (Mrk 16:2; lih A. A McArthur, The Evolution of Christian Year, 1953, hlm 21). Ibadah Kristen pada hakikatnya adalah anamnesis (peringatan) tentang peristiwa Paskah yg menyatakan kemenangan maksud karya Allah yg menyelamatkan. Karena itulah berlaku sukacita dan pujian. Hari pertama ini juga cocok sebagai peringatan hari pertama dalam penciptaan ketika Allah menciptakan terang, dan kenyataan bahwa hari Pentakosta Kristen jatuh pada hari Minggu. Selanjutnya mungkin sudah menjadi pengharapan bagi orang Kristen mula-mula, bahwa kedatangan kembali Tuhan Yesus akan terjadi pada hari-Nya sendiri.

Bukti tertua berkaitan dengan perayaan hari pertama dalam setiap minggu oleh orang Kristen, terdapat dalam 1 Kor 16:2, tapi di situ tidak ada petunjuk yg jelas tentang suatu persekutuan. Kis 20:7 lebih khusus dan barangkali menunjukan kelanjutan penggunaan kalender orang Yahudi oleh orang Kristen, di mana hari Tuhan dimulai pada hari Sabtu petang ketika matahari terbenam. Alford memandang kesediaan non-Yahudi untuk menerima perhitungan orang Yahudi ini sebagai 'bukti kuat bahwa hari itu dirayakan' (Henry Alford, The New Testament for English Readers, hlm 788). Pada pihak lain, tidak ada tanda dalam PB tentang pertentangan mengenai Hari Tuhan. Hari Tuhan, walaupun menggenapi segala kehendak baik Allah dalam pelembagaan Sabat bagi seluruh umat manusia, tetap 'dalam keadaan baru menurut Roh dan bukan dalam keadaan lama menurut huruf' (Rm 7:6). ASW/SS




TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.07 detik
dipersembahkan oleh YLSA