kecilkan semua  

Teks -- Pengkhotbah 8:1-17 (TB)

Tampilkan Strong
Konteks
8:1 Siapakah seperti orang berhikmat? Dan siapakah yang mengetahui keterangan setiap perkara? Hikmat manusia menjadikan wajahnya bercahaya dan berubahlah kekerasan wajahnya.
Kepatuhan kepada raja
8:2 Patuhilah perintah raja demi sumpahmu kepada Allah. 8:3 Janganlah tergesa-gesa pergi dari hadapannya, janganlah bertahan dalam perkara yang jahat, karena ia berbuat apa yang dikehendakinya. 8:4 Karena titah raja berkuasa; siapakah yang akan mengatakan kepadanya: "Apakah yang baginda buat?" 8:5 Siapa yang mematuhi perintah tidak akan mengalami perkara yang mencelakakan, dan hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan, 8:6 karena untuk segala sesuatu ada waktu pengadilan, dan kejahatan manusia menekan dirinya. 8:7 Sesungguhnya, ia tak mengetahui apa yang akan terjadi, karena siapakah yang akan mengatakan kepadanya bagaimana itu akan terjadi? 8:8 Tiada seorangpun berkuasa menahan angin dan tiada seorangpun berkuasa atas hari kematian. Tak ada istirahat dalam peperangan, dan kefasikan tidak melepaskan orang yang melakukannya.
Pekerjaan Allah tidak dapat diselami manusia
8:9 Semua ini telah kulihat dan aku memberi perhatian kepada segala perbuatan yang dilakukan di bawah matahari, ketika orang yang satu menguasai orang yang lain hingga ia celaka. 8:10 Aku melihat juga orang-orang fasik yang akan dikuburkan boleh masuk, sedangkan orang yang berlaku benar harus pergi dari tempat yang kudus dan dilupakan dalam kota. Inipun sia-sia. 8:11 Oleh karena hukuman terhadap perbuatan jahat tidak segera dilaksanakan, maka hati manusia penuh niat untuk berbuat jahat. 8:12 Walaupun orang yang berdosa dan yang berbuat jahat seratus kali hidup lama, namun aku tahu, bahwa orang yang takut akan Allah akan beroleh kebahagiaan, sebab mereka takut terhadap hadirat-Nya. 8:13 Tetapi orang yang fasik tidak akan beroleh kebahagiaan dan seperti bayang-bayang ia tidak akan panjang umur, karena ia tidak takut terhadap hadirat Allah. 8:14 Ada suatu kesia-siaan yang terjadi di atas bumi: ada orang-orang benar, yang menerima ganjaran yang layak untuk perbuatan orang fasik, dan ada orang-orang fasik yang menerima pahala yang layak untuk perbuatan orang benar. Aku berkata: "Inipun sia-sia!" 8:15 Oleh sebab itu aku memuji kesukaan, karena tak ada kebahagiaan lain bagi manusia di bawah matahari, kecuali makan dan minum dan bersukaria. Itu yang menyertainya di dalam jerih payahnya seumur hidupnya yang diberikan Allah kepadanya di bawah matahari. 8:16 Ketika aku memberi perhatianku untuk memahami hikmat dan melihat kegiatan yang dilakukan orang di dunia tanpa mengantuk siang malam, 8:17 maka nyatalah kepadaku, bahwa manusia tidak dapat menyelami segala pekerjaan Allah, yang dilakukan-Nya di bawah matahari. Bagaimanapun juga manusia berlelah-lelah mencarinya, ia tidak akan menyelaminya. Walaupun orang yang berhikmat mengatakan, bahwa ia mengetahuinya, namun ia tidak dapat menyelaminya.
Paralel   Ref. Silang (TSK)   Ref. Silang (FULL)   ITL  
Daftar Isi

Catatan Kata/Frasa
Full Life , Jerusalem , Ende , Endetn , Ref. Silang FULL

Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry , SH , Topik Teologia

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Pkh 8:2 - PATUHILAH PERINTAH RAJA. Nas : Pengkh 8:2 Raja di sini melambangkan pemerintahan manusia sebagaimana ditetapkan Allah. Para pejabat pemerintah yang mengikuti prinsip-prinsi...

Nas : Pengkh 8:2

Raja di sini melambangkan pemerintahan manusia sebagaimana ditetapkan Allah. Para pejabat pemerintah yang mengikuti prinsip-prinsip hidup Allah mendorong kehidupan yang benar. Tuhan kita ingin agar kita menaati hukum-hukum pemerintahan yang adil (bd. Tit 3:1; 1Pet 2:13-18;

lihat cat. --> Rom 13:1).

[atau ref. Rom 13:1]

Full Life: Pkh 8:13 - ORANG YANG FASIK TIDAK AKAN BEROLEH KEBAHAGIAAN. Nas : Pengkh 8:13 Di dalam dunia sering kali kelihatan seakan-akan kejahatan menang dan orang berdosa lolos dari hukuman (bd. pasal Mazm 73:1-28). ...

Nas : Pengkh 8:13

Di dalam dunia sering kali kelihatan seakan-akan kejahatan menang dan orang berdosa lolos dari hukuman (bd. pasal Mazm 73:1-28). Namun Allah memastikan kita bahwa pada akhirnya Dia akan menghukum pembuat kejahatan sesuai dengan perbuatan mereka.

Full Life: Pkh 8:17 - MANUSIA TIDAK DAPAT MENYELAMI. Nas : Pengkh 8:17 Salomo menyadari bahwa betapapun bijaksana kita, dengan hikmat kita sendiri kita tidak bisa menerangkan segala yang telah dilakuk...

Nas : Pengkh 8:17

Salomo menyadari bahwa betapapun bijaksana kita, dengan hikmat kita sendiri kita tidak bisa menerangkan segala yang telah dilakukan Allah atau cara-cara pemeliharaan-Nya. Seperti halnya Ayub, kita tidak perlu mengetahui segala alasan; yang kita perlukan hanyalah mengandalkan Tuhan dan percaya bahwa Dia melakukan segala sesuatu dengan baik. Jikalau kita anak-anak-Nya, kita berada dalam tangan-Nya (Pengkh 9:1).

Jerusalem: Pkh 7:8--8:17 - -- Bagian ini berbicara tentang pembalasan. Hukum Taurat sudah merumuskan prinsip pembalasan kolektip: kalau umat Israel setia pada Allah, maka ia menjad...

Bagian ini berbicara tentang pembalasan. Hukum Taurat sudah merumuskan prinsip pembalasan kolektip: kalau umat Israel setia pada Allah, maka ia menjadi bahagia; kalau tidak setia, umat didatangi kemalangan, bdk Ula 7:12 dst; Ula 11:26-28; 28:1-68; Ima 26. Prinsip kolektip itu oleh para berhikmat dialihkan kepada nasib masing-masing orang secara perorangan. Allah membalas setiap orang sesuai dengan perbuatan-perbuatannya, Maz 62:12+. Mereka menyimpulkan bahwa nasib manusia di dunia sini sesuai dengan kelakuannya, baik atau buruk. Kalau dikatakan bahwa kesimpulan itu tidak sesuai dengan pengalaman, maka para berhikmat menjawab: Kebahagiaan dan kesejahteraan orang fasik hanya semu saja, sedangkan kemalangan orang benar hanya sebentar. Penderitaan ini a.l. terungkap dalam Maz 37 dan dianut oleh ketiga sahabat Ayub. Pengkhotbah tidak menyetujui ajaran itu. Jawaban tradisionil atas masalah kesejahteraan orang fasik, Pengk 7:8, ditanggapi dengan keraguan, Pengk 7:9-12. Sebaik-baiknya orang menerima saja nasib seada-adanya tanpa mau menjelaskannya Pengk 7:13-15. Kalau bahkan hidup dan mati terbagi-bagi dengan kurang tepat, Pengk 7:15, maka tidak ada gunanya berdaya-upaya melampaui batas, Pengk 7:16-18. Nama baikpun tidak berdasar, Pengk 7:19-22. Kenyataan tidak dapat dipahami dan merupakan sebuah rahasia tak terselami, Pengk 7:23 dst (Pengk 7:26-28 adalah sebuah sisipan yang mengungkapkan rasa curiga terhadap perempuan). Orang tidak dapat meluputkan diri dari nasibnya (raja juga tidak terluput)Pengk 8:1-9. Dan mini membuat manusia merasa jemu, Pengk 8:10-14. Maka kesimpulannya: nikmatilah hidup sedapat-dapatnya, Pengk 8:15; bdk Pengk 2:24+.

Jerusalem: Pkh 8:2 - Patuhilah Di depan kata ini dalam naskah Ibrani tertulis: Aku

Di depan kata ini dalam naskah Ibrani tertulis: Aku

Jerusalem: Pkh 8:2 - sumpahmu kepada Allah Harafiah: sumpah Allah

Harafiah: sumpah Allah

Jerusalem: Pkh 8:2 - -- Ini dapat diartikan dengan dua cara yaitu: sumpah yang diangkat Allah kepada raja, bdk 2Sa 7; Maz 89, atau: sumpah orang kepada Allah,entah sumpah yan...

Ini dapat diartikan dengan dua cara yaitu: sumpah yang diangkat Allah kepada raja, bdk 2Sa 7; Maz 89, atau: sumpah orang kepada Allah,entah sumpah yang diangkat raja, entah yang diangkat oleh bawahan raja.

Jerusalem: Pkh 8:6 - kejahatan manusia Terjemahan lain (dan agaknya lebih tepat): kemalangan manusia. Kemalangan itu semakin berat oleh karena manusia tidak tahu bagaimana kesudahannya. Tet...

Terjemahan lain (dan agaknya lebih tepat): kemalangan manusia. Kemalangan itu semakin berat oleh karena manusia tidak tahu bagaimana kesudahannya. Tetapi ayat ini juga dapat diartikan sbb: Kemalangan yang menekan manusia ialah: Ia tidak mengetahui apa yang akan terjadi.

Jerusalem: Pkh 8:10 - yang akan dikuburkan Naskah Ibrani di perbaiki (tertulis: kubur-kubur dan pergi). Dengan memperbaiki naskah Ibrani secara lain Pengk 8:10 dapat diterjemahkan: orang-orang ...

Naskah Ibrani di perbaiki (tertulis: kubur-kubur dan pergi). Dengan memperbaiki naskah Ibrani secara lain Pengk 8:10 dapat diterjemahkan: orang-orang fasik akan diatur ke kuburnya dan orang pergi dari tempat kudus dan di kota lupa bagaimana mereka berlaku.

Ende: Pkh 8:1-13 - -- Adjaran umum jang berlaku: kebidjaksanaan dapat menerangkan semuanja. Kemalangan berasal dari ketidak-setiaan manusia (Pengk 8:1-13) berasal dari keti...

Adjaran umum jang berlaku: kebidjaksanaan dapat menerangkan semuanja. Kemalangan berasal dari ketidak-setiaan manusia (Pengk 8:1-13) berasal dari ketidak-setiaan manusia (Pengk 8:1-13). Tetapi adjaran ini ditolak si Pengchotbah (Pengk 8:10,14).

Ende: Pkh 8:12-14 - namun aku tahu... dst. Sekali lagi adjaran umum (Pengk 8:12-13). ditolak pengalaman (Pengk 8:14).

Sekali lagi adjaran umum (Pengk 8:12-13). ditolak pengalaman (Pengk 8:14).

Ende: Pkh 8:17 - orang jang bidjak ialah guru2 kebidjaksanaan, jang menjangka mereka sanggup memetjahkan soal hidup manusia.

ialah guru2 kebidjaksanaan, jang menjangka mereka sanggup memetjahkan soal hidup manusia.

Endetn: Pkh 8:2 - hormatilah wadjah radja diperbaiki sedikit. Tertulis: "Aku, (hormatilah) mulut (titah) radja".

diperbaiki sedikit. Tertulis: "Aku, (hormatilah) mulut (titah) radja".

Endetn: Pkh 8:10 - diantar kekuburan diperbaiki menurut beberapa terdjemahan kuno. Naskah Hibrani tiada djelas.

diperbaiki menurut beberapa terdjemahan kuno. Naskah Hibrani tiada djelas.

Endetn: Pkh 8:10 - harus keluar dari tempat diperbaiki. Naskah Hibrani gelap sekali.

diperbaiki. Naskah Hibrani gelap sekali.

Ref. Silang FULL: Pkh 8:3 - dari hadapannya · dari hadapannya: Pengkh 10:4

· dari hadapannya: Pengkh 10:4

Ref. Silang FULL: Pkh 8:4 - baginda buat · baginda buat: Est 1:19

· baginda buat: Est 1:19

Ref. Silang FULL: Pkh 8:6 - segala sesuatu · segala sesuatu: Pengkh 3:1

· segala sesuatu: Pengkh 3:1

Ref. Silang FULL: Pkh 8:10 - akan dikuburkan · akan dikuburkan: Pengkh 1:11; Pengkh 1:11

· akan dikuburkan: Pengkh 1:11; [Lihat FULL. Pengkh 1:11]

Ref. Silang FULL: Pkh 8:12 - bahwa orang // beroleh kebahagiaan // terhadap hadirat-Nya · bahwa orang: Kel 1:20; Kel 1:20 · beroleh kebahagiaan: Ul 12:28; Ul 12:28 · terhadap hadirat-Nya: Pengkh 3:14

· bahwa orang: Kel 1:20; [Lihat FULL. Kel 1:20]

· beroleh kebahagiaan: Ul 12:28; [Lihat FULL. Ul 12:28]

· terhadap hadirat-Nya: Pengkh 3:14

Ref. Silang FULL: Pkh 8:13 - panjang umur // hadirat Allah · panjang umur: Ul 4:40; Ayub 5:26; Mazm 34:13; Yes 65:20 · hadirat Allah: Pengkh 3:14

· panjang umur: Ul 4:40; Ayub 5:26; Mazm 34:13; Yes 65:20

· hadirat Allah: Pengkh 3:14

Ref. Silang FULL: Pkh 8:14 - yang layak // Inipun sia-sia · yang layak: Ayub 21:7; Ayub 21:7 · Inipun sia-sia: Pengkh 7:15; Pengkh 7:15

· yang layak: Ayub 21:7; [Lihat FULL. Ayub 21:7]

· Inipun sia-sia: Pengkh 7:15; [Lihat FULL. Pengkh 7:15]

Ref. Silang FULL: Pkh 8:15 - memuji kesukaan // dan minum // dan bersukaria · memuji kesukaan: Mazm 42:9; Mazm 42:9 · dan minum: Kel 32:6; Kel 32:6; Pengkh 2:3; Pengkh 2:3 · dan bersukaria: Pengkh 2:1; Pen...

· memuji kesukaan: Mazm 42:9; [Lihat FULL. Mazm 42:9]

· dan minum: Kel 32:6; [Lihat FULL. Kel 32:6]; Pengkh 2:3; [Lihat FULL. Pengkh 2:3]

· dan bersukaria: Pengkh 2:1; [Lihat FULL. Pengkh 2:1]

Ref. Silang FULL: Pkh 8:16 - memahami hikmat // di dunia · memahami hikmat: Pengkh 1:17; Pengkh 1:17 · di dunia: Pengkh 1:13

· memahami hikmat: Pengkh 1:17; [Lihat FULL. Pengkh 1:17]

· di dunia: Pengkh 1:13

Ref. Silang FULL: Pkh 8:17 - yang dilakukan-Nya // dapat menyelaminya · yang dilakukan-Nya: Ayub 28:3; Ayub 28:3 · dapat menyelaminya: Ayub 28:23; Ayub 28:23; Rom 11:33

· yang dilakukan-Nya: Ayub 28:3; [Lihat FULL. Ayub 28:3]

· dapat menyelaminya: Ayub 28:23; [Lihat FULL. Ayub 28:23]; Rom 11:33

buka semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat

Matthew Henry: Pkh 8:1-5 - Keunggulan Hikmat; Kewajiban Rakyat Salomo, dalam pasal ini, mengambil kesempatan untuk menganjurkan hikmat kepada kita sebagai penangkal yang paling ampuh melawan godaan-godaan maupu...

Matthew Henry: Pkh 8:6-8 - Pastinya Kematian Pastinya Kematian (8:6-8) Salomo sudah berkata (ay. 5) bahwa hati orang berhikmat mengetahui waktu pengadilan, yaitu, hikmat manusia akan melihat j...

Matthew Henry: Pkh 8:9-13 - Kejahatan Para Penguasa yang Penindas Kejahatan Para Penguasa yang Penindas (8:9-13) Salomo, dalam permulaan pasal ini, sudah memperingatkan kita supaya tidak berurusan dengan rakyat ya...

Matthew Henry: Pkh 8:14-17 - Rahasia-rahasia Penyelenggaraan Ilahi Rahasia-rahasia Penyelenggaraan Ilahi (8:14-17) Orang-orang yang bijak dan baik, sejak dari dulu, sudah dibuat bingung oleh kesulitan ini, bagaiman...

SH: Pkh 7:23--8:1 - Di luar jangkauan manusia. (Senin, 15 Juni 1998) Di luar jangkauan manusia. Manusia banyak memiliki potensi. Tuhan sendiri menanamkan potensi-potensi itu sebagai bagian dari rencana-Nya menciptakan ...

SH: Pkh 7:23--8:1 - Jujur menghasilkan keuntungan (Rabu, 6 Oktober 2004) Jujur menghasilkan keuntungan Untuk membuat suatu garis lurus kita memakai penggaris sebaliknya, untuk membuat garis yang bengkok kita tidak ...

SH: Pkh 7:23--8:1 - Carilah Hikmat dari Allah (Rabu, 1 Juli 2020) Carilah Hikmat dari Allah Apakah Anda pernah mengenal seorang yang diakui bijaksana karena kemampuannya dalam memberi solusi atas banyak masalah? Lal...

SH: Pkh 7:1--8:1 - Hiduplah Bersandar kepada Tuhan (Sabtu, 3 Desember 2016) Hiduplah Bersandar kepada Tuhan Jika kita adalah orang yang serius menjalani panggilan hidup sebagai orang Kristen, mungkin kita pernah mendengar nas...

SH: Pkh 8:2-17 - Taat pada penguasa. (Selasa, 16 Juni 1998) Taat pada penguasa. Kepatuhan warga negara terutama yang Kristen kepada penguasa dan pemerintahan selalu dilandasi oleh motif teologis. "Demi sumpahm...

SH: Pkh 8:2-8 - Terhadap pemimpin dan masa depan (Kamis, 7 Oktober 2004) Terhadap pemimpin dan masa depan Hikmat diperlukan khususnya menyangkut penentuan sikap terhadap pemimpin dan sikap terhadap masa depan. Kepatuh...

SH: Pkh 8:2-17 - Keadilan Pasti Ditegakan (Senin, 5 Desember 2016) Keadilan Pasti Ditegakan Salah satu penyebab mengapa banyak orang berbuat jahat adalah kesabaran Allah yang tidak langsung menghukum semua kejahatan ...

SH: Pkh 8:2-8 - Sikap terhadap Pemerintah (Kamis, 2 Juli 2020) Sikap terhadap Pemerintah Salah satu ciri orang berhikmat adalah tidak tergesa-gesa dalam bertindak, termasuk dalam menyatakan perkataan di hadapan A...

SH: Pkh 8:9-17 - Takut akan Tuhan hasilnya berkat (Jumat, 8 Oktober 2004) Takut akan Tuhan hasilnya berkat Siapa atau apa yang kita takuti? Ada orang yang takut kehilangan hartanya dan ada orangtua yang takut kepada an...

SH: Pkh 8:9-17 - Rahasia Hidup Bahagia (Jumat, 3 Juli 2020) Rahasia Hidup Bahagia Kita sering mengidentikkan kebahagiaan dengan banyaknya harta, tingginya jabatan, atau keturunan. Oleh karena itu, kita tidak p...

Topik Teologia: Pkh 8:5 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah Pemeliharaan Allah Pemeliharaan Allah Berlaku di Dalam Kehidupan Orang-orang Percaya Pemeliharaan-Nya Me...

Topik Teologia: Pkh 8:11 - -- Dosa Deskripsi tentang Dosa-dosa dan Pendosa Karakter Para Pendosa Para Pendosa Bersekongkol Dalam Kejahatan Ayu 15:35 Maz 7:15 Ma...

Topik Teologia: Pkh 8:12 - -- Pekerjaan-Pekerjaan Allah Pemeliharaan Allah Pemeliharaan dan Kejahatan Penghukuman Temporal Atas Orang-orang Fasik Peme...

buka semua
Pendahuluan / Garis Besar

Full Life: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) Penulis : Salomo Tema : Kesia-Siaan Hidup yang Terlepas dari Allah Tanggal Penulisan: + 935 SM Latar Belakang Judul kitab ini ...

Full Life: Pengkhotbah (Garis Besar) Garis Besar Judul (Pengkh 1:1) I. Pendahuluan: Kesia-Siaan Hidup Pada Umumnya (Pengkh 1:2-11) II. Kesia-Siaan Hidup Mement...

Matthew Henry: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) Kita masih berada di antara orang-orang Salomo yang berbahagia, yaitu hamba-hambanya yang berbahagia, yang senantiasa berdiri di hadapannya untuk m...

Jerusalem: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) KITAB PENGKHOTBAH PENGANTAR Kitab kecil ini berjudul: "Perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem", Peng 1:1. ADapun kata Ibrani &q...

Ende: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) PENGCHOTBAH PENDAHULUAAN Kitab jang sesuai dengan pendapat Luther kami namakan "Pengchotbah" ini, didalam Kitab Sutji Hibrani di-hubung2kan dengan "Qo...

BIS: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) PENGKHOTBAH PENGANTAR Buku Pengkhotbah berisi buah pikiran dari `Sang Pemikir'. Ia merenungkan dalam-dalam betapa singkatnya hidup manusia ini, yang

PENGKHOTBAH

PENGANTAR

Buku Pengkhotbah berisi buah pikiran dari `Sang Pemikir'. Ia merenungkan dalam-dalam betapa singkatnya hidup manusia ini, yang penuh pertentangan, ketidakadilan dan hal-hal yang sulit dimengerti. Maka disimpulkannya bahwa "hidup itu sia-sia". Ia tak dapat memahami tindakan Allah dalam menentukan nasib manusia. Tetapi meskipun demikian, dinasihatinya orang-orang untuk bekerja dengan giat, dan untuk sebanyak mungkin dan selama mungkin menikmati pemberian-pemberian Allah.

Kebanyakan dari buah pikiran Sang Pemikir itu bernada sumbang, bahkan putus asa. Tetapi kenyataan bahwa buku ini termasuk dalam Alkitab, menunjukkan bahwa iman yang mendasarkan Alkitab cukup luas untuk mempertimbangkan juga keragu-raguan dan keputusasaan semacam itu. Banyak orang yang telah membaca buku ini merasa terhibur, karena mereka seolah-olah melihat sifat-sifat mereka berdiri di dalam buku Pengkhotbah ini. Mereka pun sadar bahwa Alkitab yang mencerminkan pemikiran-pemikiran yang sumbang itu, juga memberi harapan tentang Allah, harapan yang memberi arti kehidupan yang sebenarnya.

Ajaran: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) Tujuan Supaya dengan mengetahui isi Kitab Pengkhotbah, anggota jemaat mengerti bahwa hidupnya merupakan pemberian Allah, yang harus dinikmati dengan

Tujuan

Supaya dengan mengetahui isi Kitab Pengkhotbah, anggota jemaat mengerti bahwa hidupnya merupakan pemberian Allah, yang harus dinikmati dengan rasa penuh tanggung jawab karena akhirnya masing-masing akan diadili oleh Allah.

Pendahuluan

Penulis : Raja Salomo.

Isi Kitab: Kitab Pengkhotbah terbagi atas 12 pasal, dan isi Kitab ini mengajarkan bahwa segala sesuatu dari hidup manusia menjadi sia-sia apabila terpisah dari hubungan dengan Allah.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Pengkhotbah

  1. Pasal 1-2 (Pengkh 1:1-2:26).

    Ajaran tentang kehidupan yang terbaik

    Bagian ini menjelaskan tentang kesia-siaan hidup dan segala yang terbaik bagi manusia hanya diperoleh apabila berada di dalam Tuhan.

  2. Pasal 3-6 (Pengkh 3:1-6:12).

    Ajaran tentang peranan Tuhan dalam hidup manusia

    Pasal 3 (Pengkh 3:1-22) menjelaskan bahwa segala sesuatu dalam hidup manusia itu ada waktunya menurut pemberian Tuhan yang tak dapat ditambahkan atau dikurangi oleh manusia. Pasal 3-6; Pengkh 3:16-6:12 mengajar bahwa ketidakadilan yang terjadi di atas dunia akan diadili. Segala usaha manusia berdasarkan kekuatan sendiri adalah sia- sia dan segala kekayaan tidak berguna. Semuanya sia-sia kalau Tuhan tidak memberikan kuasa untuk menikmatinya (pasal Pengkh 6:2).

    Pendalaman

    1. Bacalah pasal Pengkh 3:1,4-15. Apakah maksud Tuhan dalam segala sesuatu?
    2. Apakah ajaran tentang takut akan Tuhan? (pasal Pengkh 5:1-5:7). Bagaimana ajaran ini diterapkan dalam hidup saudara?
  3. Pasal 7-12 (Pengkh 7:1-12:14).

    Ajaran tentang dasar perbuatan baik

    Pasal 7 (Pengkh 7:1-29) menjelaskan tentang hikmat yang memang berguna tetapi sukar didapat. Pasal 8 (Pengkh 8:1-17) memberi nasihat supaya manusia mematuhi perintah raja. Pimpinan Allah tidak dapat dimengerti karena orang saleh sering menderita sedangkan orang fasik bahagia dan keduanya akan mati. Kesimpulan dalam pasal 11 (Pengkh 11:1-10) walaupun nasib manusia tidak dapat diubah, namun dituntut untuk bekerja dengan rajin. Karena hidup manusia adalah sia-sia, maka ia harus hidup dengan iman kepada Allah.

    Pendalaman

    1. Bacalah pasal Pengkh 8:12-13. Apakah dasar dari kebahagiaan seseorang?
    2. Apakah nasihat bagi muda-mudi? (pasal Pengkh 11:9-10; 12:1).
    3. Apakah kesimpulan dari seluruh Kitab ini? (pasal Pengkh 12:13-14).

II. Kesimpulan/penerapan

  1. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa hidup yang tanpa ima kepada Allah, merupakan kehidupan yang sia-sia.
  2. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa, memiliki pengetahua tanpa disertai iman kepada Allah adalah kesia-siaan.
  3. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa kebahagiaan di dala hidup hanya bisa sempurna kalau disertai dengan ima kepada Allah, Tuhan Yesus.
  4. Kebahagiaan dan kesusahan yang dialami manusia, mempunya waktu dan perubahannya sendiri.
  5. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa di dunia ini keadila yang sejati tidak ada, tetapi oleh sebab itu ketidakadila tersebut akan diadili.

Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab

  1. Siapakah penulis Kitab Pengkhotbah?
  2. Apakah isi Kitab Pengkhotbah?
  3. Pelajaran rohani apakah yang saudara terima dar mempelajari Kitab Pengkhotbah?
  4. Apakah kesimpulan Kitab Pengkhotbah?

Intisari: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) Apa sebenarnya hidup ini? APA ISI PENGKHOTBAH?Seseorang yang membaca Pengkhotbah untuk pertama kalinya akan kaget dengan adanya perpaduan yang aneh a

Apa sebenarnya hidup ini?

APA ISI PENGKHOTBAH?
Seseorang yang membaca Pengkhotbah untuk pertama kalinya akan kaget dengan adanya perpaduan yang aneh antara iman dan fatalisme yang terdapat dalam kitab itu. Kadang-kadang penulis seakan-akan pasrah pada semua kegagalan dan kesia-siaan hidup; pada kesempatan lain ia seakan-akan menasihatkan kita untuk menikmati hidup selagi masih bisa dilakukan; dan sementara itu terdapat banyak petunjuk bahwa Allah mengetahui apa yang sedang terjadi dan bahwa kita harus bergantung pada-Nya serta melayani Dia, dan bahwa pada suatu ketika kita harus bertanggung jawab kepada-Nya. Beberapa orang berpendapat bahwa perbedaan pandangan ini merupakan hasil pemikiran dari beberapa penulis, yang masing-masing mencoba untuk saling memperbaiki, dan bukan hanya hasil seorang penulis. Mereka melihat bahwa kitab ini bertentangan dengan isinya sendiri dan dengan banyak ajaran alkitabiah lainnya. Tetapi, kita tidak perlu mengambil kesimpulan seperti itu jika kita mengerti bahwa Pengkhotbah merupakan semacam traktat Perjanjian Lama yang diperuntukkan bagi orang-orang dunia. Para penulis seakan-akan berkata: "Kalau begitu marilah kita melihat bagaimana rasanya hidup tanpa Allah. Apa yang akan Anda peroleh jika hanya hidup untuk hal-hal duniawi? Hidup menjadi sia-sia dan tanpa arti, menjengkelkan dan penuh dengan penderitaan. Tetapi, Allah bisa mengubah semua itu!

SIAPA PENULIS PENGKHOTBAH DAN KAPAN DITULIS?
Penulis mengatakan bahwa ia adalah anak Daud (Pengk 1:1) dan raja Yerusalem. Sementara orang berpendapat bahwa ia tentu Salomo, walaupun namanya tidak ditulis dalam kitab itu. Jelas bahwa cara hidup dan perhatiannya terhadap kebijaksanaan tercermin di sini, dan hal ini merupakan kesimpulan yang kita harapkan dari padanya setelah ia menjalani kehidupan panjang yang seringkali bersifat duniawi. Kesulitan dengan pandangan ini ialah bahwa ia berbicara mengenai para penerusnya di Yerusalem (Pengk 2:9), dan yang jelas hanya ada seorang penerus. Hal lain ialah bahwa bahasa yang dipakai untuk menulis kitab ini digunakan jauh sesudah zaman Salomo. Oleh karenanya jika Pengkhotbah merupakan hasil karyanya, maka kemungkinan bahasanya diperbarui. Atau mungkin juga, seperti diperkirakan oleh sementara orang, kitab ini merupakan suatu studi berdasarkan nasihat-nasihat Salomo. Oleh karena hal-hal di atas, maka penentuan tahun penulisan secara tepat menjadi sangat sukar. Jika betul kitab itu tulisan Salomo pada masa-masa akhir hidupnya, maka kemungkinannya ialah bahwa kitab itu ditulis paling awal sekitar tahun 940 SM. Apabila kitab itu hasil karya orang lain, maka kemungkinannya ditulis paling lambat sekitar tahun 200 SM.

SI PENGKHOTBAH
Penulis biasa memanggil dirinya Kohelet, kata yang boleh jadi berarti pengkhotbah, guru, juru debat atau bahkan berarti pemimpin suatu parlemen (Pengk 1:1). Pada waktu membicarakan masalah hidup dan mati, yang ada dalam pikirannya adalah kepentingan orang lain (Pengk 12:9-12). Oleh sebab itu, kita juga dapat mengambil pelajaran dari pengalaman dan nasihatnya pada saat kita membaca kitab ini.

Pesan

1. Hidup tanpa Allah adalah kehidupan yang tak berarti
Jika kita berhenti untuk memperhatikan kehidupan, kelihatannya hidup ini tidak mempunyai tujuan. Segala sesuatu terjadi dan terus terjadi, seakan-akan tanpa tujuan sama sekali. Pengk 1:1-11; 3:15; 6:10,11; 11:8; 12:8. Tak ada satu pun yang kita lakukan dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Semua pemikiran kita sia-sia. Semua kenikmatan tidak membuat kita puas. Semua kekayaan dan sukses sia-sia belaka. Pengk 1:8,12-18; 2:1-11; 4:7,8; 5:10. Lebih dari itu, seakan-akan kehidupan itu tidak adil. Orang-orang baik menderita; orang jahat hidup makmur. Sepertinya tidak ada imbalan atau hukuman atas apa saja yang kita lakukan dan bagaimana pun cara hidup kita. Pengk 4:1-8; 5:13-17; 6:2; 7:15; 8:9,10,14; 9:11,12; 10:5-7. Semua ini membuat manusia menjadi sinis, membenci hidup ini dan malahan menginginkan sebaiknya ia tidak pernah dilahirkan. Pengk 2:17-23; 5:16,17; 6:3,6.

2. Manusia memerlukan dimensi ilahi
Ini menunjukkan bahwa kita memerlukan Allah dalam hidup kita. Kendati gambaran kehidupan begitu membosankan dan menyedihkan, tetapi di balik itu semua Allah selalu berlaku adil.
o Dia berdaulat. Sangat berlawanan dengan kita, Dia melakukan apa yang diinginkan-Nya dan Dia tahu ke mana tujuan-Nya. Oleh karena itu, kita patut menghormati dan memuja Dia. Pengk 3:14; 7:13,14; 9:1.
o Dia adalah seorang hakim yang mengawasi semua masalah manusia dan pada suatu hari akan memanggil mereka untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Oleh karena kita harus mempertanggungjawabkan segalanya di hadapan-Nya, maka kita harus mengingat hal ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Pengk 3:15-17; 8:12,13; 12:14.
o Dia adalah pencipta kita yang memberikan kepada kita apa yang kita butuhkan. Kita harus melayani Dia secepat kita dapat dan selagi kita mampu melakukannya. Pengk 11:5; 12:1.

3. Menerima apa yang Allah berikan
Kita harus belajar untuk menerima dan menikmati anugerah Allah yang baik dan terus menjalani hidup ini, walaupun kita kita tidak dapat mengerti maksud-maksud Allah. Ini berarti bahwa kita boleh puas dengan keberadaan kita dan berbahagia dengan cara hidup yang sederhana. Apakah kita kaya atau miskin tidaklah menjadi masalah. Pengk 2:24-26; 3:1-8,12,13,22; 4:6; 5:12; 9:7-10; 11:7-10. Salah satu dari berkat-berkat Allah yang istimewa adalah persekutuan. Bilamana kita dapat berbagi kesukaran hidup dengan orang lain, maka penderitaan itu akan lebih mudah ditanggung. Pengk 4:9-12. Walaupun kita tidak dapat mengerti keseluruhan arti kehidupan kita, cara hidup dengan melulu menggantungkan diri kepada Allah merupakan suatu hikmat yang benar. Pengk 2:12-14; 4:13; 7:11,12,19; 8:1; 9:13-18.

Penerapan

1. Tidak ketinggalan zaman
Sungguh menakjubkan bahwa Kitab Pengkhotbah berisi hal-hal yang dapat diterapkan dalam zaman modern ini. Dewasa ini banyak orang mencoba untuk hidup tanpa Allah, dan merasa bahwa seluruh keberadaan mereka tidak mempunya tujuan. Seperti pada masa Pengkhotbah, mereka mencoba segala macam cara untuk memberi arti kepada kehidupan, tetapi seringkali usaha pencarian mereka berakhir dengan pertanyaan, "Siapakah diriku ini?" "Apa yang saya kerjakan di dunia ini?" "Setelah ini ke mana saya akan pergi?"

2. Terlalu banyak penderitaan
Masalah yang menyangkut hal-hal yang jahat di dunia ini terutama mengenai penderitaan orang tidak berdosa selalu sama. Kehidupan seakan-akan tidak adil, dan hal ini tidak dapat kita mengerti dengan akal dan pikiran kita sendiri.

3. Kita memerlukan Allah
Oleh karena itu, hanya Allahlah yang dapat memuaskan rasa lapar rohani yang telah ditaruh-Nya di dalam hati kita. Ini tidak berarti kita akan mengerti segalanya, tetapi kita percaya kepada-Nya dan kita dapat menikmati segala anugerah-Nya yang baik sementara kita hidup.

4. Penghakiman segera datang
Kita juga perlu ingat bahwa kita hanya hidup sekali saja dan pada suatu ketika Dia akan memanggil kita untuk dihakimi. Oleh karena itu, kita patut mengambil tiap kesempatan yang Allah berikan dalam hidup kita sekarang ini untuk melayani dan hidup bagi-Nya. Hanya dengan cara ini kita dapat memperoleh pengertian yang dalam mengenai arti hidup ini.

Tema-tema Kunci

1. Manusia
Sungguh aneh, bahwa dengan melalui pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, kita mendapatkan pengertian yang dalam mengenai bagaimana Allah menciptakan kita. Kenyataan bahwa kita memikirkan semua ini, dan bahwa kita perlu mempunyai tujuan hidup, merupakan suatu bukti kebesaran manusia sebagai ciptaan Allah (Pengk 3:10,11). Hal ini juga menunjukkan kepada kita ketidaktahuan manusia yang menyedihkan tentang hal-hal rohani (Pengk 7:23,24; 8:16,17; 11:5,6). Yang lebih buruk lagi ialah bahwa semua ini menunjukkan betapa kita tidak hidup sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah (Pengk 7:20,27-29).

2. Kematian
Kitab Pengkhotbah selalu mengingatkan kita pada fakta yang sering kita lupakan, yaitu bahwa kita semua pada suatu ketika akan mati. Hal ini harus membuat kita lebih peka mengenai bagaimana kita menggunakan segala kesempatan yang ada pada saat ini. Lihat Pengk 2:14-16; 3:18-21; 5:15,16; 6:12; 8:7,8; 9:2-6; 12:1-7.

3. Takut kepada Allah
Seperti sering ditulis dalam Perjanjian Lama, sikap yang benar terhadap Allah digambarkan sebagai takut kepada-Nya, yaitu bahwa kita mengakui Dia sebagai Allah dan hidup sesuai dengan sikap ini. Ini berarti bahwa kita harus menyembah Dia dan berusaha menyenangkan Allah dalam segala hal yang kita lakukan. Sikap ini juga menyangkut pengertian bahwa Dia melihat segala yang kita lakukan dan bahwa pada suatu ketika kita harus mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita di hadapan-Nya. Lihat Pengk 5:1-7; 7:18,26; 8:2,12, 13; 12:1,13.

4. Hikmat
Pengkhotbah adalah salah satu kitab yang membicarakan mengenai hikmat. Hikmat ini sebenarnya milik Allah sendiri, tetapi Dia memberikannya kepada manusia, laki-laki dan perempuan (Pengk 2:26). Agar kita tidak menganggap hal ini sebagai suatu hal yang sukar dimengerti, kita diberi contoh-contoh mengenai apa yang dimaksudkan dengan hikmat praktis itu (Pengk 8:2-6; 10:1-11:6). Sebenarnya, peringatan si Pengkhotbah yang terakhir ialah bahwa kehidupan itu bukan untuk diketahui, tetapi untuk dijalani (Pengk 12:12-14).

Garis Besar Intisari: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) [1] HIDUP ITU PERCUMA Pengk 1:1-2:26 Pengk 1:1-11Segala sesuatu sia-sia Pengk 1:12-18Ilmu pengetahuan tidak dapat menolong Pengk 2:1-11Kenikmatan

[1] HIDUP ITU PERCUMA Pengk 1:1-2:26

Pengk 1:1-11Segala sesuatu sia-sia
Pengk 1:12-18Ilmu pengetahuan tidak dapat menolong
Pengk 2:1-11Kenikmatan tidak membawa hasil
Pengk 2:12-16Setiap orang harus mati
Pengk 2:17-23Keberhasilan tidak berarti apa-apa
Pengk 2:24-26Hanya Allah yang dapat memberi kepuasan

[2] BAGAIMANA ALLAH MENGATUR SEMUANYA Pengk 3:1-22

Pengk 3:1-8Segala sesuatu ada waktunya
Pengk 3:9-15Manusia pada tempatnya
Pengk 3:16-22Allah yang menentukan

[3] KEMISKINAN, KEKAYAAN DAN ALLAH Pengk 4:1-6:6

Pengk 4:1-8Manusia ditakdirkan untuk bersusah payah
Pengk 4:9-12Ada penghiburan dalam persekutuan
Pengk 4:13-16Kesia-siaan kuasa
Pengk 5:1-7Pandanglah Allah selalu
Pengk 5:8-6:6Bagaimana menangani harta kekayaan

[4] AMBILLAH MANFAAT YANG TERBAIK Pengk 6:7-7:29

Pengk 6:7-12Apa gunanya?
Pengk 7:1-22Nasihat berhikmat
Pengk 7:23-29Hikmat dan penyelewengan manusia

[5] BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP MANUSIA DAN TUHAN Pengk 8:1-7

Pengk 8:1-8Patuh kepada perintah raja
Pengk 8:9-15Hidup berhikmatlah yang terbaik
Pengk 8:16, 17Tetapi banyak sekali yang tidak dipahami

[6] HIDUP DAN BAGAIMANA MENJALANI KEHIDUPAN Pengk 9:1-12:14

Pengk 9:1-18Kehidupan itu singkat
Pengk 9:11-18Kehidupan seakan-akan tidak adil
Pengk 10:1-11:8Nasihat hikmat selanjutnya
Pengk 11:9-12:8Layanilah Allah selagi engkau mampu melakukannya
Pengk 12:9-14Kesimpulan
Advanced Commentary (Kamus, Lagu-Lagu Himne, Gambar, Ilustrasi Khotbah, Pertanyaan-Pertanyaan, dll)


TIP #06: Pada Tampilan Alkitab, Tampilan Daftar Ayat dan Bacaan Ayat Harian, seret panel kuning untuk menyesuaikan layar Anda. [SEMUA]
dibuat dalam 0.33 detik
dipersembahkan oleh YLSA