kecilkan semua  

Teks -- Pengkhotbah 3:1-22 (TB)

Tampilkan Strong
Konteks
Untuk segala sesuatu ada waktunya
3:1 Untuk segala sesuatu ada masanya, untuk apapun di bawah langit ada waktunya. 3:2 Ada waktu untuk lahir, ada waktu untuk meninggal, ada waktu untuk menanam, ada waktu untuk mencabut yang ditanam; 3:3 ada waktu untuk membunuh, ada waktu untuk menyembuhkan; ada waktu untuk merombak, ada waktu untuk membangun; 3:4 ada waktu untuk menangis, ada waktu untuk tertawa; ada waktu untuk meratap; ada waktu untuk menari; 3:5 ada waktu untuk membuang batu, ada waktu untuk mengumpulkan batu; ada waktu untuk memeluk, ada waktu untuk menahan diri dari memeluk; 3:6 ada waktu untuk mencari, ada waktu untuk membiarkan rugi; ada waktu untuk menyimpan, ada waktu untuk membuang; 3:7 ada waktu untuk merobek, ada waktu untuk menjahit; ada waktu untuk berdiam diri, ada waktu untuk berbicara; 3:8 ada waktu untuk mengasihi, ada waktu untuk membenci; ada waktu untuk perang, ada waktu untuk damai. 3:9 Apakah untung pekerja dari yang dikerjakannya dengan berjerih payah? 3:10 Aku telah melihat pekerjaan yang diberikan Allah kepada anak-anak manusia untuk melelahkan dirinya. 3:11 Ia membuat segala sesuatu indah pada waktunya, bahkan Ia memberikan kekekalan dalam hati mereka. Tetapi manusia tidak dapat menyelami pekerjaan yang dilakukan Allah dari awal sampai akhir. 3:12 Aku tahu bahwa untuk mereka tak ada yang lebih baik dari pada bersuka-suka dan menikmati kesenangan dalam hidup mereka. 3:13 Dan bahwa setiap orang dapat makan, minum dan menikmati kesenangan dalam segala jerih payahnya, itu juga adalah pemberian Allah. 3:14 Aku tahu bahwa segala sesuatu yang dilakukan Allah akan tetap ada untuk selamanya; itu tak dapat ditambah dan tak dapat dikurangi; Allah berbuat demikian, supaya manusia takut akan Dia. 3:15 Yang sekarang ada dulu sudah ada, dan yang akan ada sudah lama ada; dan Allah mencari yang sudah lalu.
Ketidakadilan dalam hidup
3:16 Ada lagi yang kulihat di bawah matahari: di tempat pengadilan, di situpun terdapat ketidakadilan, dan di tempat keadilan, di situpun terdapat ketidakadilan. 3:17 Berkatalah aku dalam hati: "Allah akan mengadili baik orang yang benar maupun yang tidak adil, karena untuk segala hal dan segala pekerjaan ada waktunya." 3:18 Tentang anak-anak manusia aku berkata dalam hati: "Allah hendak menguji mereka dan memperlihatkan kepada mereka bahwa mereka hanyalah binatang." 3:19 Karena nasib manusia adalah sama dengan nasib binatang, nasib yang sama menimpa mereka; sebagaimana yang satu mati, demikian juga yang lain. Kedua-duanya mempunyai nafas yang sama, dan manusia tak mempunyai kelebihan atas binatang, karena segala sesuatu adalah sia-sia. 3:20 Kedua-duanya menuju satu tempat; kedua-duanya terjadi dari debu dan kedua-duanya kembali kepada debu. 3:21 Siapakah yang mengetahui, apakah nafas manusia naik ke atas dan nafas binatang turun ke bawah bumi. 3:22 Aku melihat bahwa tidak ada yang lebih baik bagi manusia dari pada bergembira dalam pekerjaannya, sebab itu adalah bahagiannya. Karena siapa akan memperlihatkan kepadanya apa yang akan terjadi sesudah dia?
Paralel   Ref. Silang (TSK)   Ref. Silang (FULL)   ITL  

Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus

Topik/Tema Kamus: Binatang | Waktu Atau Masa | Perang | Tidak Adil, Ketidakadilan | Kuasa Allah | Hakim Penghakiman | Pengkotbah | Anugerah Allah | Kematian | Hidup | selebihnya
Daftar Isi

Catatan Kata/Frasa
Full Life , Jerusalem , Ende , Endetn , Ref. Silang FULL

Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry , SH , Topik Teologia

kecilkan semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)

Full Life: Pkh 3:1-8 - UNTUK SEGALA SESUATU ADA MASANYA ... ADA WAKTUNYA. Nas : Pengkh 3:1-8 Allah mempunyai rencana kekal yang mencakup semua maksud dan kegiatan setiap orang di muka bumi. Kita harus mempersembahkan diri...

Nas : Pengkh 3:1-8

Allah mempunyai rencana kekal yang mencakup semua maksud dan kegiatan setiap orang di muka bumi. Kita harus mempersembahkan diri kepada Allah sebagai persembahan kudus, membiarkan Roh Kudus melaksanakan rencana Allah bagi kita, dan berhati-hati agar kita tidak ke luar dari kehendak Allah sehingga kehilangan waktu dan maksud yang ditetapkan-Nya bagi hidup kita

(lihat cat. --> Rom 12:1;

lihat cat. --> Rom 12:2).

[atau ref. Rom 12:1-2]

Full Life: Pkh 3:11 - MEMBERIKAN KEKEKALAN DALAM HATI MEREKA. Nas : Pengkh 3:11 Allah telah menempatkan dalam hati manusia suatu keinginan mendalam akan sesuatu yang lebih daripada hal duniawi. Umat manusia in...

Nas : Pengkh 3:11

Allah telah menempatkan dalam hati manusia suatu keinginan mendalam akan sesuatu yang lebih daripada hal duniawi. Umat manusia ingin hidup selama-lamanya dan menemukan nilai kekal di dalam dunia dan kegiatan-kegiatan hidup ini. Oleh karena itu, hal-hal materiel, kegiatan-kegiatan sekular, dan semua kesenangan dunia ini tidak akan pernah memuaskan sepenuhnya.

Full Life: Pkh 3:13 - PEMBERIAN ALLAH. Nas : Pengkh 3:13 Kemampuan untuk menikmati hidup dan menjalankannya sebagaimana mestinya adalah pemberian dari Allah yang datang hanya pada saat k...

Nas : Pengkh 3:13

Kemampuan untuk menikmati hidup dan menjalankannya sebagaimana mestinya adalah pemberian dari Allah yang datang hanya pada saat kita memasuki hubungan yang benar dengan Dia dan sungguh-sungguh tunduk diri kepada Dia selaku Tuhan dan Allah. Maka Ia memberi sukacita dalam segala hal yang kita lakukan.

Full Life: Pkh 3:16-17 - DI SITUPUN TERDAPAT KETIDAKADILAN. Nas : Pengkh 3:16-17 Di dalam dunia ini kesempurnaan maksud-maksud Allah tercemar oleh ketidakadilan dan kefasikan. Tetapi, Salomo menambahkan, kit...

Nas : Pengkh 3:16-17

Di dalam dunia ini kesempurnaan maksud-maksud Allah tercemar oleh ketidakadilan dan kefasikan. Tetapi, Salomo menambahkan, kita bisa yakin bahwa Allah akan, pada waktu-Nya sendiri, menghukum orang fasik dan memberikan upah kepada orang benar (bd. Rom 2:5-11).

Full Life: Pkh 3:19 - DEMIKIAN JUGA YANG LAIN. Nas : Pengkh 3:19 Menurut ilmu hayat, manusia mati seperti binatang; kenyataan ini menunjukkan kelemahan dan kerapuhan kita sehingga seharusnya men...

Nas : Pengkh 3:19

Menurut ilmu hayat, manusia mati seperti binatang; kenyataan ini menunjukkan kelemahan dan kerapuhan kita sehingga seharusnya menyebabkan kita takut dan menaati Allah (Pengkh 12:13).

Full Life: Pkh 3:21 - NAFAS MANUSIA NAIK KE ATAS. Nas : Pengkh 3:21 Dengan mengamati secara jasmaniah saja tidak ada orang yang bisa menentukan apakah roh (versi Inggris NIV -- spirit -- roh) seseo...

Nas : Pengkh 3:21

Dengan mengamati secara jasmaniah saja tidak ada orang yang bisa menentukan apakah roh (versi Inggris NIV -- spirit -- roh) seseorang itu "naik ke atas". Salomo menyatakan makna ayat ini ketika dalam Pengkh 12:7 ia mengatakan, "Debu kembali menjadi tanah seperti semula dan roh kembali kepada Allah yang mengaruniakannya" (bd. Mazm 16:9-11; 49:16; 73:23-26; Yes 26:19; Dan 12:2-3).

Jerusalem: Pkh 3:1-22 - -- Usaha dan pekerjaan manusia kebanyakan hanya menyedihkan saja dan separuh dari hidupnya ialah berkabung. Kematianlah yang memberikan cirinya kepada se...

Usaha dan pekerjaan manusia kebanyakan hanya menyedihkan saja dan separuh dari hidupnya ialah berkabung. Kematianlah yang memberikan cirinya kepada seluruh hidup manusia. Hidup itu hanya sederetan perbuatan yang tidak kait-mengait dan tidak beruntun-runtun, Pengk 2:1-8, dan tidak bertujuan, Pengk 2:9-13, kecuali kematian yang tidak bermakna sama sekali, Pengk 2:14-22.

Jerusalem: Pkh 3:11 - kekekalan Yang dimaksud bukannya "hidup kekal" seperti yang diajarkan agama Kristen. Kekekalan itu artinya: Allah memberi hati manusia kemampuan untuk dengan pi...

Yang dimaksud bukannya "hidup kekal" seperti yang diajarkan agama Kristen. Kekekalan itu artinya: Allah memberi hati manusia kemampuan untuk dengan pikirannya mencakup seluruh waktu yang tersedia; ia dapat memikirkan waktu dan kelanjutan yang ada pada kejadian-kejadian. Dan karenanyapun ia dapat memahami saat sekarang. Tetapi pemikiran yang merangkum seluruh waktu juga sangat mengecewakan, sebab tidak mampu menemukan dan menyingkapkan makna semuanya itu.

Jerusalem: Pkh 3:12 - untuk mereka Ini barangkali perlu diperbaiki menjadi: bagi manusia.

Ini barangkali perlu diperbaiki menjadi: bagi manusia.

Jerusalem: Pkh 3:14 - Aku tahu... Menurut ajaran lazim mengenai pembalasan, maka kematian adalah hukuman atas dosa. Tetapi menurut Pengkhotbah kematian merupakan sebuah unsur yang waja...

Menurut ajaran lazim mengenai pembalasan, maka kematian adalah hukuman atas dosa. Tetapi menurut Pengkhotbah kematian merupakan sebuah unsur yang wajar bagi manusia. Kesalehan dan kebajikan sekali-kali tidak berpengaruh dalam hal kematian. Bahkan di bidang kehakimanpun yang lebih berkuasa mendapat kemenangan, Pengk 2:16,18. Namun demikian Allah mengutamakan orang yang lemah, Pengk 2:15+.

Jerusalem: Pkh 3:15 - mencari yang sudah lalu Maksud ungkapan ini kurang jelas. Dapat diartikan: apa yang sudah hilang lenyap oleh Allah "dicari" dan diciptakan kembali. Mungkin juga bahwa kata Ib...

Maksud ungkapan ini kurang jelas. Dapat diartikan: apa yang sudah hilang lenyap oleh Allah "dicari" dan diciptakan kembali. Mungkin juga bahwa kata Ibrani yang di sini diterjemahkan dengan: yang sudah lalu, mesti diterjemahkan dengan: orang yang dikejar. Kalau demikian, maka ungkapan itu berarti: Allah mencari orang yang dikejar, yang tertimpa ketidakadilan; mereka tidak terluput dari tangan Allah, bahkan "dicari" diutamakan oleh Allah.

Jerusalem: Pkh 3:16 - di tempat keadilan.... Dalam naskah Ibrani tertulis: dan di tempat keadilan, di situpun terdapat orang yang tidak adil. Ini dapat diperbaiki dengan dua cara. Yang satu seper...

Dalam naskah Ibrani tertulis: dan di tempat keadilan, di situpun terdapat orang yang tidak adil. Ini dapat diperbaiki dengan dua cara. Yang satu seperti terjadi dalam terjemahan Indonesia ini, yang lain ialah sbb: di tempat orang adil, di situpun terdapat orang yang tidak adil.

Jerusalem: Pkh 3:18 - dan memperlihatkan kepada mereka Ini menurut terjemahan Yunani dan Siria. Dalam naskah Ibrani tertulis: dan agar mereka melihat

Ini menurut terjemahan Yunani dan Siria. Dalam naskah Ibrani tertulis: dan agar mereka melihat

Jerusalem: Pkh 3:18 - hanyalah binatang Dalam naskah Ibrani tertulis hanyalah binatang seorang kepada seorang. Tetapi bagian terakhir perlu dihilangkan. Sebab seluruh bagian ini tidak mengur...

Dalam naskah Ibrani tertulis hanyalah binatang seorang kepada seorang. Tetapi bagian terakhir perlu dihilangkan. Sebab seluruh bagian ini tidak menguraikan tentang kejahatan manusia satu sama lain, tetapi mengenai kematian yang tidak terhindar: manusia mati sama seperti binatang.

Jerusalem: Pkh 3:21 - -- Bdk Kej 2:7; 3:19; Maz 104:29; Ayu 34:15; Sir 16:29-20; Ams 15:24+

Jerusalem: Pkh 3:21 - Siapakah yang mengetahui Catatan ini mengenai kebimbangan dan ketidaktahuan perihal nasib manusia setelah mati. Dan ini menjadikan kematian sesuatu yang amat menakutkan dan me...

Catatan ini mengenai kebimbangan dan ketidaktahuan perihal nasib manusia setelah mati. Dan ini menjadikan kematian sesuatu yang amat menakutkan dan mengejutkan. Di lain tempat dalam kitab pengkhotbah ada keterangan yang kurang suram: roh manusia kembali kepada Allah, bdk Pengk 12:7+.

Jerusalem: Pkh 3:22 - -- Bdk Pengk 2:24+.

Bdk Pengk 2:24+.

Ende: Pkh 3:11 - pengertian akan keabadian Makanja: manusia melihat bagaimana hidupnja berputar terus-menerus sebagaimana ditentukan. Manusia mentjari maknanja, tetapi tak sangguplah dia mendap...

Makanja: manusia melihat bagaimana hidupnja berputar terus-menerus sebagaimana ditentukan. Manusia mentjari maknanja, tetapi tak sangguplah dia mendapatinja. Keabadian itu ialah bukannja hidup kekal, melainkan perputaran hidup jang tak teralih.

Ende: Pkh 3:14 - abadi ialah: samasekali ditentukan dengan tiada perubahan2.

ialah: samasekali ditentukan dengan tiada perubahan2.

Ende: Pkh 3:15 - jang dikedjar ialah barang jang hilang dan diikuti sesuatu jang lain se-akan2 dienjahkan, dikedjar olehnja. Lalu Allah "mentjarinja", ialah dengan mendjadikan jang ...

ialah barang jang hilang dan diikuti sesuatu jang lain se-akan2 dienjahkan, dikedjar olehnja. Lalu Allah "mentjarinja", ialah dengan mendjadikan jang sama pula!

Ende: Pkh 3:17-18 - -- Dahulu si Pengchotbah berpendapat semua ketidak-adilan akan dihukum sesuai dengan adjaran umum pada guru2 kebidjaksanaan. Akan tetapi pengalaman membu...

Dahulu si Pengchotbah berpendapat semua ketidak-adilan akan dihukum sesuai dengan adjaran umum pada guru2 kebidjaksanaan. Akan tetapi pengalaman membuktikan, bahwa tidaklah terdjadi demikian. Lalu Pengchotbah menduga maksud jang lain dari pihak Allah (Pengk 3:18-19).

Ende: Pkh 3:19-21 - -- Si Pengchotbah tahu baik2 akan perbedaan antara manusia dan binatang. Tetapi kesudahan ke-dua2nja adalah sama sadja. Ia belum tahu akan dunia baka.

Si Pengchotbah tahu baik2 akan perbedaan antara manusia dan binatang. Tetapi kesudahan ke-dua2nja adalah sama sadja. Ia belum tahu akan dunia baka.

Endetn: Pkh 3:16 - kelaliman diperbaiki sedikit. Naskah Hibrani tiada terang.

diperbaiki sedikit. Naskah Hibrani tiada terang.

Endetn: Pkh 3:18 - menjatakan diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "untuk melihat".

diperbaiki menurut terdjemahan Junani. Tertulis: "untuk melihat".

Ref. Silang FULL: Pkh 3:1 - ada masanya · ada masanya: Pengkh 3:11,17; Pengkh 8:6

· ada masanya: Pengkh 3:11,17; Pengkh 8:6

Ref. Silang FULL: Pkh 3:2 - untuk mencabut · untuk mencabut: Yes 28:24

· untuk mencabut: Yes 28:24

Ref. Silang FULL: Pkh 3:3 - untuk membunuh · untuk membunuh: Ul 5:17; Ul 5:17

· untuk membunuh: Ul 5:17; [Lihat FULL. Ul 5:17]

Ref. Silang FULL: Pkh 3:7 - berdiam diri · berdiam diri: Est 4:14; Est 4:14

· berdiam diri: Est 4:14; [Lihat FULL. Est 4:14]

Ref. Silang FULL: Pkh 3:9 - berjerih payah · berjerih payah: Pengkh 1:3; Pengkh 1:3

· berjerih payah: Pengkh 1:3; [Lihat FULL. Pengkh 1:3]

Ref. Silang FULL: Pkh 3:10 - anak-anak manusia · anak-anak manusia: Pengkh 1:13; Pengkh 1:13

· anak-anak manusia: Pengkh 1:13; [Lihat FULL. Pengkh 1:13]

Ref. Silang FULL: Pkh 3:11 - pada waktunya // dapat menyelami // sampai akhir · pada waktunya: Pengkh 3:1; Pengkh 3:1 · dapat menyelami: Ayub 11:7; Ayub 11:7 · sampai akhir: Ayub 28:23; Ayub 28:23; Rom 11:33...

· pada waktunya: Pengkh 3:1; [Lihat FULL. Pengkh 3:1]

· dapat menyelami: Ayub 11:7; [Lihat FULL. Ayub 11:7]

· sampai akhir: Ayub 28:23; [Lihat FULL. Ayub 28:23]; Rom 11:33

Ref. Silang FULL: Pkh 3:13 - makan, minum // menikmati kesenangan // pemberian Allah · makan, minum: Pengkh 2:3 · menikmati kesenangan: Mazm 34:13 · pemberian Allah: Ul 12:7,18; Ul 12:7; Ul 12:18; Pengkh 2:24; Peng...

· makan, minum: Pengkh 2:3

· menikmati kesenangan: Mazm 34:13

· pemberian Allah: Ul 12:7,18; [Lihat FULL. Ul 12:7]; [Lihat FULL. Ul 12:18]; Pengkh 2:24; [Lihat FULL. Pengkh 2:24]

Ref. Silang FULL: Pkh 3:14 - akan Dia · akan Dia: Ayub 23:15; Ayub 23:15; Pengkh 5:6; 7:18; 8:12-13

· akan Dia: Ayub 23:15; [Lihat FULL. Ayub 23:15]; Pengkh 5:6; 7:18; 8:12-13

Ref. Silang FULL: Pkh 3:15 - sudah ada // lama ada · sudah ada: Pengkh 6:10 · lama ada: Pengkh 1:9; Pengkh 1:9

· sudah ada: Pengkh 6:10

· lama ada: Pengkh 1:9; [Lihat FULL. Pengkh 1:9]

Ref. Silang FULL: Pkh 3:17 - akan mengadili // segala pekerjaan · akan mengadili: Ayub 19:29; Ayub 19:29; Pengkh 11:9; 12:14 · segala pekerjaan: Pengkh 3:1

· akan mengadili: Ayub 19:29; [Lihat FULL. Ayub 19:29]; Pengkh 11:9; 12:14

· segala pekerjaan: Pengkh 3:1

Ref. Silang FULL: Pkh 3:18 - hanyalah binatang · hanyalah binatang: Mazm 73:22; Mazm 73:22

· hanyalah binatang: Mazm 73:22; [Lihat FULL. Mazm 73:22]

Ref. Silang FULL: Pkh 3:19 - Karena nasib · Karena nasib: Pengkh 2:14; Pengkh 2:14

· Karena nasib: Pengkh 2:14; [Lihat FULL. Pengkh 2:14]

Ref. Silang FULL: Pkh 3:20 - kedua-duanya kembali · kedua-duanya kembali: Kej 2:7; Kej 2:7; Ayub 34:15; Ayub 34:15

· kedua-duanya kembali: Kej 2:7; [Lihat FULL. Kej 2:7]; Ayub 34:15; [Lihat FULL. Ayub 34:15]

Ref. Silang FULL: Pkh 3:21 - ke atas · ke atas: Pengkh 12:7

· ke atas: Pengkh 12:7

Ref. Silang FULL: Pkh 3:22 - dalam pekerjaannya // adalah bahagiannya · dalam pekerjaannya: Pengkh 2:24; Pengkh 2:24 · adalah bahagiannya: Ayub 31:2; Ayub 31:2

· dalam pekerjaannya: Pengkh 2:24; [Lihat FULL. Pengkh 2:24]

· adalah bahagiannya: Ayub 31:2; [Lihat FULL. Ayub 31:2]

buka semua
Tafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat

Matthew Henry: Pkh 3:1-10 - Berubah-ubahnya Perkara Manusia Sebelumnya Salomo menunjukkan bahwa pembelajaran, kesenangan, dan pekerjaan hanyalah kesia-siaan belaka, dan menjelaskan bahwa kebahagiaan tidak da...

Matthew Henry: Pkh 3:11-15 - Berubah-ubahnya Perkara Manusia Berubah-ubahnya Perkara Manusia (3:11-15) Kita telah melihat perubahan-perubahan yang ada di dalam dunia, dan seharusnya tidak berharap dunia ini l...

Matthew Henry: Pkh 3:16-22 - Keabadian Putusan Allah; Tingkat Kematian Keabadian Putusan Allah; Tingkat Kematian (3:16-22) Salomo masih memperlihatkan bahwa segala sesuatu di dunia ini, tanpa kesalehan dan rasa takut a...

SH: Pkh 3:1-15 - Untuk segala sesuatu ada waktunya. (Rabu, 27 Mei 1998) Untuk segala sesuatu ada waktunya. Dalam tulisan artistik khas Iberani, penulis mengungkapkan pasangan hal-hal yang menurutnya masing-masing ada masa...

SH: Pkh 3:1-22 - Segala sesuatu ada masanya (Jumat, 1 Oktober 2004) Segala sesuatu ada masanya Pernahkah Anda berangan-angan sekiranya bisa ingin "memutar sang waktu" kembali untuk mengulang beberapa peristiwa me...

SH: Pkh 3:1-15 - Segala Sesuatu Indah pada Waktunya (Senin, 28 November 2016) Segala Sesuatu Indah pada Waktunya Ketidakmampuan manusia mengontrol apa yang akan terjadi sering kali membuat dirinya menyesal. Contohnya, saat ruma...

SH: Pkh 3:1-15 - Indah pada Waktunya (Kamis, 25 Juni 2020) Indah pada Waktunya Orang percaya sama dengan orang tidak percaya. Keduanya tidak dapat mengendalikan apa yang akan mereka alami dalam hidup. Semua o...

SH: Pkh 3:16--4:6 - Bergumul tentang keadilan. (Kamis, 28 Mei 1998) Bergumul tentang keadilan. Kenyataan dunia peradilan membuat kita cenderung menyimpulkan bahwa keadilan adalah sesuatu yang sangat relatif. Memang ad...

SH: Pkh 3:16--4:6 - Ketidakadilan dalam Hidup (Selasa, 29 November 2016) Ketidakadilan dalam Hidup Satu hal nyata dalam kehidupan orang berdosa adalah orang kuat menindas orang lemah. Itu sebabnya, ketidakadilan menjadi ba...

SH: Pkh 3:16--4:6 - Perbedaan Manusia dengan Binatang (Jumat, 26 Juni 2020) Perbedaan Manusia dengan Binatang Allah kita penuh misteri dan apa yang dikerjakan-Nya dalam dunia tidak dapat diselami oleh manusia, bahkan orang pe...

Topik Teologia: Pkh 3:11 - -- Allah yang Berpribadi Pribadi Allah Natur Allah sebagai Pribadi Umat Manusia Pada Umumnya Manusia adalah Bebal Ayu ...

Topik Teologia: Pkh 3:12 - -- Kehidupan Kristen: Tanggung Jawab kepada Allah Mengetahui Allah dan Mengingat-Nya Mengenal Allah Nilai Pengenalan akan Allah ...

Topik Teologia: Pkh 3:14 - -- Allah yang Berpribadi Atribut-Atribut Allah Pekerjaan-Pekerjaan Allah Keputusan-keputusan Allah Kehendak Allah Esensi Kehe...

Topik Teologia: Pkh 3:16 - -- Umat Manusia Pada Umumnya Manusia Diciptakan sebagai Makhluk Moral Manusia Mengalami Kedongkalan Moral Mereka Dapat Menjadi Dongko...

Topik Teologia: Pkh 3:18 - -- Umat Manusia Pada Umumnya Tempat Umat Manusia Pada Urutan Penciptaan Manusia Dalam Relasinya dengan Allah Manusia adalah Lemah, Re...

Topik Teologia: Pkh 3:19 - -- Umat Manusia Pada Umumnya Tempat Umat Manusia Pada Urutan Penciptaan Manusia Dalam Relasinya dengan Allah Manusia adalah Lemah, Re...

buka semua
Pendahuluan / Garis Besar

Full Life: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) Penulis : Salomo Tema : Kesia-Siaan Hidup yang Terlepas dari Allah Tanggal Penulisan: + 935 SM Latar Belakang Judul kitab ini ...

Full Life: Pengkhotbah (Garis Besar) Garis Besar Judul (Pengkh 1:1) I. Pendahuluan: Kesia-Siaan Hidup Pada Umumnya (Pengkh 1:2-11) II. Kesia-Siaan Hidup Mement...

Matthew Henry: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) Kita masih berada di antara orang-orang Salomo yang berbahagia, yaitu hamba-hambanya yang berbahagia, yang senantiasa berdiri di hadapannya untuk m...

Jerusalem: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) KITAB PENGKHOTBAH PENGANTAR Kitab kecil ini berjudul: "Perkataan Pengkhotbah, anak Daud, raja di Yerusalem", Peng 1:1. ADapun kata Ibrani &q...

Ende: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) PENGCHOTBAH PENDAHULUAAN Kitab jang sesuai dengan pendapat Luther kami namakan "Pengchotbah" ini, didalam Kitab Sutji Hibrani di-hubung2kan dengan "Qo...

BIS: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) PENGKHOTBAH PENGANTAR Buku Pengkhotbah berisi buah pikiran dari `Sang Pemikir'. Ia merenungkan dalam-dalam betapa singkatnya hidup manusia ini, yang

PENGKHOTBAH

PENGANTAR

Buku Pengkhotbah berisi buah pikiran dari `Sang Pemikir'. Ia merenungkan dalam-dalam betapa singkatnya hidup manusia ini, yang penuh pertentangan, ketidakadilan dan hal-hal yang sulit dimengerti. Maka disimpulkannya bahwa "hidup itu sia-sia". Ia tak dapat memahami tindakan Allah dalam menentukan nasib manusia. Tetapi meskipun demikian, dinasihatinya orang-orang untuk bekerja dengan giat, dan untuk sebanyak mungkin dan selama mungkin menikmati pemberian-pemberian Allah.

Kebanyakan dari buah pikiran Sang Pemikir itu bernada sumbang, bahkan putus asa. Tetapi kenyataan bahwa buku ini termasuk dalam Alkitab, menunjukkan bahwa iman yang mendasarkan Alkitab cukup luas untuk mempertimbangkan juga keragu-raguan dan keputusasaan semacam itu. Banyak orang yang telah membaca buku ini merasa terhibur, karena mereka seolah-olah melihat sifat-sifat mereka berdiri di dalam buku Pengkhotbah ini. Mereka pun sadar bahwa Alkitab yang mencerminkan pemikiran-pemikiran yang sumbang itu, juga memberi harapan tentang Allah, harapan yang memberi arti kehidupan yang sebenarnya.

Ajaran: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) Tujuan Supaya dengan mengetahui isi Kitab Pengkhotbah, anggota jemaat mengerti bahwa hidupnya merupakan pemberian Allah, yang harus dinikmati dengan

Tujuan

Supaya dengan mengetahui isi Kitab Pengkhotbah, anggota jemaat mengerti bahwa hidupnya merupakan pemberian Allah, yang harus dinikmati dengan rasa penuh tanggung jawab karena akhirnya masing-masing akan diadili oleh Allah.

Pendahuluan

Penulis : Raja Salomo.

Isi Kitab: Kitab Pengkhotbah terbagi atas 12 pasal, dan isi Kitab ini mengajarkan bahwa segala sesuatu dari hidup manusia menjadi sia-sia apabila terpisah dari hubungan dengan Allah.

I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Pengkhotbah

  1. Pasal 1-2 (Pengkh 1:1-2:26).

    Ajaran tentang kehidupan yang terbaik

    Bagian ini menjelaskan tentang kesia-siaan hidup dan segala yang terbaik bagi manusia hanya diperoleh apabila berada di dalam Tuhan.

  2. Pasal 3-6 (Pengkh 3:1-6:12).

    Ajaran tentang peranan Tuhan dalam hidup manusia

    Pasal 3 (Pengkh 3:1-22) menjelaskan bahwa segala sesuatu dalam hidup manusia itu ada waktunya menurut pemberian Tuhan yang tak dapat ditambahkan atau dikurangi oleh manusia. Pasal 3-6; Pengkh 3:16-6:12 mengajar bahwa ketidakadilan yang terjadi di atas dunia akan diadili. Segala usaha manusia berdasarkan kekuatan sendiri adalah sia- sia dan segala kekayaan tidak berguna. Semuanya sia-sia kalau Tuhan tidak memberikan kuasa untuk menikmatinya (pasal Pengkh 6:2).

    Pendalaman

    1. Bacalah pasal Pengkh 3:1,4-15. Apakah maksud Tuhan dalam segala sesuatu?
    2. Apakah ajaran tentang takut akan Tuhan? (pasal Pengkh 5:1-5:7). Bagaimana ajaran ini diterapkan dalam hidup saudara?
  3. Pasal 7-12 (Pengkh 7:1-12:14).

    Ajaran tentang dasar perbuatan baik

    Pasal 7 (Pengkh 7:1-29) menjelaskan tentang hikmat yang memang berguna tetapi sukar didapat. Pasal 8 (Pengkh 8:1-17) memberi nasihat supaya manusia mematuhi perintah raja. Pimpinan Allah tidak dapat dimengerti karena orang saleh sering menderita sedangkan orang fasik bahagia dan keduanya akan mati. Kesimpulan dalam pasal 11 (Pengkh 11:1-10) walaupun nasib manusia tidak dapat diubah, namun dituntut untuk bekerja dengan rajin. Karena hidup manusia adalah sia-sia, maka ia harus hidup dengan iman kepada Allah.

    Pendalaman

    1. Bacalah pasal Pengkh 8:12-13. Apakah dasar dari kebahagiaan seseorang?
    2. Apakah nasihat bagi muda-mudi? (pasal Pengkh 11:9-10; 12:1).
    3. Apakah kesimpulan dari seluruh Kitab ini? (pasal Pengkh 12:13-14).

II. Kesimpulan/penerapan

  1. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa hidup yang tanpa ima kepada Allah, merupakan kehidupan yang sia-sia.
  2. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa, memiliki pengetahua tanpa disertai iman kepada Allah adalah kesia-siaan.
  3. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa kebahagiaan di dala hidup hanya bisa sempurna kalau disertai dengan ima kepada Allah, Tuhan Yesus.
  4. Kebahagiaan dan kesusahan yang dialami manusia, mempunya waktu dan perubahannya sendiri.
  5. Kitab Pengkhotbah mengajarkan bahwa di dunia ini keadila yang sejati tidak ada, tetapi oleh sebab itu ketidakadila tersebut akan diadili.

Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab

  1. Siapakah penulis Kitab Pengkhotbah?
  2. Apakah isi Kitab Pengkhotbah?
  3. Pelajaran rohani apakah yang saudara terima dar mempelajari Kitab Pengkhotbah?
  4. Apakah kesimpulan Kitab Pengkhotbah?

Intisari: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) Apa sebenarnya hidup ini? APA ISI PENGKHOTBAH?Seseorang yang membaca Pengkhotbah untuk pertama kalinya akan kaget dengan adanya perpaduan yang aneh a

Apa sebenarnya hidup ini?

APA ISI PENGKHOTBAH?
Seseorang yang membaca Pengkhotbah untuk pertama kalinya akan kaget dengan adanya perpaduan yang aneh antara iman dan fatalisme yang terdapat dalam kitab itu. Kadang-kadang penulis seakan-akan pasrah pada semua kegagalan dan kesia-siaan hidup; pada kesempatan lain ia seakan-akan menasihatkan kita untuk menikmati hidup selagi masih bisa dilakukan; dan sementara itu terdapat banyak petunjuk bahwa Allah mengetahui apa yang sedang terjadi dan bahwa kita harus bergantung pada-Nya serta melayani Dia, dan bahwa pada suatu ketika kita harus bertanggung jawab kepada-Nya. Beberapa orang berpendapat bahwa perbedaan pandangan ini merupakan hasil pemikiran dari beberapa penulis, yang masing-masing mencoba untuk saling memperbaiki, dan bukan hanya hasil seorang penulis. Mereka melihat bahwa kitab ini bertentangan dengan isinya sendiri dan dengan banyak ajaran alkitabiah lainnya. Tetapi, kita tidak perlu mengambil kesimpulan seperti itu jika kita mengerti bahwa Pengkhotbah merupakan semacam traktat Perjanjian Lama yang diperuntukkan bagi orang-orang dunia. Para penulis seakan-akan berkata: "Kalau begitu marilah kita melihat bagaimana rasanya hidup tanpa Allah. Apa yang akan Anda peroleh jika hanya hidup untuk hal-hal duniawi? Hidup menjadi sia-sia dan tanpa arti, menjengkelkan dan penuh dengan penderitaan. Tetapi, Allah bisa mengubah semua itu!

SIAPA PENULIS PENGKHOTBAH DAN KAPAN DITULIS?
Penulis mengatakan bahwa ia adalah anak Daud (Pengk 1:1) dan raja Yerusalem. Sementara orang berpendapat bahwa ia tentu Salomo, walaupun namanya tidak ditulis dalam kitab itu. Jelas bahwa cara hidup dan perhatiannya terhadap kebijaksanaan tercermin di sini, dan hal ini merupakan kesimpulan yang kita harapkan dari padanya setelah ia menjalani kehidupan panjang yang seringkali bersifat duniawi. Kesulitan dengan pandangan ini ialah bahwa ia berbicara mengenai para penerusnya di Yerusalem (Pengk 2:9), dan yang jelas hanya ada seorang penerus. Hal lain ialah bahwa bahasa yang dipakai untuk menulis kitab ini digunakan jauh sesudah zaman Salomo. Oleh karenanya jika Pengkhotbah merupakan hasil karyanya, maka kemungkinan bahasanya diperbarui. Atau mungkin juga, seperti diperkirakan oleh sementara orang, kitab ini merupakan suatu studi berdasarkan nasihat-nasihat Salomo. Oleh karena hal-hal di atas, maka penentuan tahun penulisan secara tepat menjadi sangat sukar. Jika betul kitab itu tulisan Salomo pada masa-masa akhir hidupnya, maka kemungkinannya ialah bahwa kitab itu ditulis paling awal sekitar tahun 940 SM. Apabila kitab itu hasil karya orang lain, maka kemungkinannya ditulis paling lambat sekitar tahun 200 SM.

SI PENGKHOTBAH
Penulis biasa memanggil dirinya Kohelet, kata yang boleh jadi berarti pengkhotbah, guru, juru debat atau bahkan berarti pemimpin suatu parlemen (Pengk 1:1). Pada waktu membicarakan masalah hidup dan mati, yang ada dalam pikirannya adalah kepentingan orang lain (Pengk 12:9-12). Oleh sebab itu, kita juga dapat mengambil pelajaran dari pengalaman dan nasihatnya pada saat kita membaca kitab ini.

Pesan

1. Hidup tanpa Allah adalah kehidupan yang tak berarti
Jika kita berhenti untuk memperhatikan kehidupan, kelihatannya hidup ini tidak mempunyai tujuan. Segala sesuatu terjadi dan terus terjadi, seakan-akan tanpa tujuan sama sekali. Pengk 1:1-11; 3:15; 6:10,11; 11:8; 12:8. Tak ada satu pun yang kita lakukan dapat memberikan jawaban yang memuaskan. Semua pemikiran kita sia-sia. Semua kenikmatan tidak membuat kita puas. Semua kekayaan dan sukses sia-sia belaka. Pengk 1:8,12-18; 2:1-11; 4:7,8; 5:10. Lebih dari itu, seakan-akan kehidupan itu tidak adil. Orang-orang baik menderita; orang jahat hidup makmur. Sepertinya tidak ada imbalan atau hukuman atas apa saja yang kita lakukan dan bagaimana pun cara hidup kita. Pengk 4:1-8; 5:13-17; 6:2; 7:15; 8:9,10,14; 9:11,12; 10:5-7. Semua ini membuat manusia menjadi sinis, membenci hidup ini dan malahan menginginkan sebaiknya ia tidak pernah dilahirkan. Pengk 2:17-23; 5:16,17; 6:3,6.

2. Manusia memerlukan dimensi ilahi
Ini menunjukkan bahwa kita memerlukan Allah dalam hidup kita. Kendati gambaran kehidupan begitu membosankan dan menyedihkan, tetapi di balik itu semua Allah selalu berlaku adil.
o Dia berdaulat. Sangat berlawanan dengan kita, Dia melakukan apa yang diinginkan-Nya dan Dia tahu ke mana tujuan-Nya. Oleh karena itu, kita patut menghormati dan memuja Dia. Pengk 3:14; 7:13,14; 9:1.
o Dia adalah seorang hakim yang mengawasi semua masalah manusia dan pada suatu hari akan memanggil mereka untuk mempertanggungjawabkan perbuatan mereka. Oleh karena kita harus mempertanggungjawabkan segalanya di hadapan-Nya, maka kita harus mengingat hal ini dalam kehidupan kita sehari-hari. Pengk 3:15-17; 8:12,13; 12:14.
o Dia adalah pencipta kita yang memberikan kepada kita apa yang kita butuhkan. Kita harus melayani Dia secepat kita dapat dan selagi kita mampu melakukannya. Pengk 11:5; 12:1.

3. Menerima apa yang Allah berikan
Kita harus belajar untuk menerima dan menikmati anugerah Allah yang baik dan terus menjalani hidup ini, walaupun kita kita tidak dapat mengerti maksud-maksud Allah. Ini berarti bahwa kita boleh puas dengan keberadaan kita dan berbahagia dengan cara hidup yang sederhana. Apakah kita kaya atau miskin tidaklah menjadi masalah. Pengk 2:24-26; 3:1-8,12,13,22; 4:6; 5:12; 9:7-10; 11:7-10. Salah satu dari berkat-berkat Allah yang istimewa adalah persekutuan. Bilamana kita dapat berbagi kesukaran hidup dengan orang lain, maka penderitaan itu akan lebih mudah ditanggung. Pengk 4:9-12. Walaupun kita tidak dapat mengerti keseluruhan arti kehidupan kita, cara hidup dengan melulu menggantungkan diri kepada Allah merupakan suatu hikmat yang benar. Pengk 2:12-14; 4:13; 7:11,12,19; 8:1; 9:13-18.

Penerapan

1. Tidak ketinggalan zaman
Sungguh menakjubkan bahwa Kitab Pengkhotbah berisi hal-hal yang dapat diterapkan dalam zaman modern ini. Dewasa ini banyak orang mencoba untuk hidup tanpa Allah, dan merasa bahwa seluruh keberadaan mereka tidak mempunya tujuan. Seperti pada masa Pengkhotbah, mereka mencoba segala macam cara untuk memberi arti kepada kehidupan, tetapi seringkali usaha pencarian mereka berakhir dengan pertanyaan, "Siapakah diriku ini?" "Apa yang saya kerjakan di dunia ini?" "Setelah ini ke mana saya akan pergi?"

2. Terlalu banyak penderitaan
Masalah yang menyangkut hal-hal yang jahat di dunia ini terutama mengenai penderitaan orang tidak berdosa selalu sama. Kehidupan seakan-akan tidak adil, dan hal ini tidak dapat kita mengerti dengan akal dan pikiran kita sendiri.

3. Kita memerlukan Allah
Oleh karena itu, hanya Allahlah yang dapat memuaskan rasa lapar rohani yang telah ditaruh-Nya di dalam hati kita. Ini tidak berarti kita akan mengerti segalanya, tetapi kita percaya kepada-Nya dan kita dapat menikmati segala anugerah-Nya yang baik sementara kita hidup.

4. Penghakiman segera datang
Kita juga perlu ingat bahwa kita hanya hidup sekali saja dan pada suatu ketika Dia akan memanggil kita untuk dihakimi. Oleh karena itu, kita patut mengambil tiap kesempatan yang Allah berikan dalam hidup kita sekarang ini untuk melayani dan hidup bagi-Nya. Hanya dengan cara ini kita dapat memperoleh pengertian yang dalam mengenai arti hidup ini.

Tema-tema Kunci

1. Manusia
Sungguh aneh, bahwa dengan melalui pertanyaan-pertanyaan yang kita ajukan, kita mendapatkan pengertian yang dalam mengenai bagaimana Allah menciptakan kita. Kenyataan bahwa kita memikirkan semua ini, dan bahwa kita perlu mempunyai tujuan hidup, merupakan suatu bukti kebesaran manusia sebagai ciptaan Allah (Pengk 3:10,11). Hal ini juga menunjukkan kepada kita ketidaktahuan manusia yang menyedihkan tentang hal-hal rohani (Pengk 7:23,24; 8:16,17; 11:5,6). Yang lebih buruk lagi ialah bahwa semua ini menunjukkan betapa kita tidak hidup sesuai dengan apa yang dikehendaki Allah (Pengk 7:20,27-29).

2. Kematian
Kitab Pengkhotbah selalu mengingatkan kita pada fakta yang sering kita lupakan, yaitu bahwa kita semua pada suatu ketika akan mati. Hal ini harus membuat kita lebih peka mengenai bagaimana kita menggunakan segala kesempatan yang ada pada saat ini. Lihat Pengk 2:14-16; 3:18-21; 5:15,16; 6:12; 8:7,8; 9:2-6; 12:1-7.

3. Takut kepada Allah
Seperti sering ditulis dalam Perjanjian Lama, sikap yang benar terhadap Allah digambarkan sebagai takut kepada-Nya, yaitu bahwa kita mengakui Dia sebagai Allah dan hidup sesuai dengan sikap ini. Ini berarti bahwa kita harus menyembah Dia dan berusaha menyenangkan Allah dalam segala hal yang kita lakukan. Sikap ini juga menyangkut pengertian bahwa Dia melihat segala yang kita lakukan dan bahwa pada suatu ketika kita harus mempertanggungjawabkan segala perbuatan kita di hadapan-Nya. Lihat Pengk 5:1-7; 7:18,26; 8:2,12, 13; 12:1,13.

4. Hikmat
Pengkhotbah adalah salah satu kitab yang membicarakan mengenai hikmat. Hikmat ini sebenarnya milik Allah sendiri, tetapi Dia memberikannya kepada manusia, laki-laki dan perempuan (Pengk 2:26). Agar kita tidak menganggap hal ini sebagai suatu hal yang sukar dimengerti, kita diberi contoh-contoh mengenai apa yang dimaksudkan dengan hikmat praktis itu (Pengk 8:2-6; 10:1-11:6). Sebenarnya, peringatan si Pengkhotbah yang terakhir ialah bahwa kehidupan itu bukan untuk diketahui, tetapi untuk dijalani (Pengk 12:12-14).

Garis Besar Intisari: Pengkhotbah (Pendahuluan Kitab) [1] HIDUP ITU PERCUMA Pengk 1:1-2:26 Pengk 1:1-11Segala sesuatu sia-sia Pengk 1:12-18Ilmu pengetahuan tidak dapat menolong Pengk 2:1-11Kenikmatan

[1] HIDUP ITU PERCUMA Pengk 1:1-2:26

Pengk 1:1-11Segala sesuatu sia-sia
Pengk 1:12-18Ilmu pengetahuan tidak dapat menolong
Pengk 2:1-11Kenikmatan tidak membawa hasil
Pengk 2:12-16Setiap orang harus mati
Pengk 2:17-23Keberhasilan tidak berarti apa-apa
Pengk 2:24-26Hanya Allah yang dapat memberi kepuasan

[2] BAGAIMANA ALLAH MENGATUR SEMUANYA Pengk 3:1-22

Pengk 3:1-8Segala sesuatu ada waktunya
Pengk 3:9-15Manusia pada tempatnya
Pengk 3:16-22Allah yang menentukan

[3] KEMISKINAN, KEKAYAAN DAN ALLAH Pengk 4:1-6:6

Pengk 4:1-8Manusia ditakdirkan untuk bersusah payah
Pengk 4:9-12Ada penghiburan dalam persekutuan
Pengk 4:13-16Kesia-siaan kuasa
Pengk 5:1-7Pandanglah Allah selalu
Pengk 5:8-6:6Bagaimana menangani harta kekayaan

[4] AMBILLAH MANFAAT YANG TERBAIK Pengk 6:7-7:29

Pengk 6:7-12Apa gunanya?
Pengk 7:1-22Nasihat berhikmat
Pengk 7:23-29Hikmat dan penyelewengan manusia

[5] BERTANGGUNG JAWAB TERHADAP MANUSIA DAN TUHAN Pengk 8:1-7

Pengk 8:1-8Patuh kepada perintah raja
Pengk 8:9-15Hidup berhikmatlah yang terbaik
Pengk 8:16, 17Tetapi banyak sekali yang tidak dipahami

[6] HIDUP DAN BAGAIMANA MENJALANI KEHIDUPAN Pengk 9:1-12:14

Pengk 9:1-18Kehidupan itu singkat
Pengk 9:11-18Kehidupan seakan-akan tidak adil
Pengk 10:1-11:8Nasihat hikmat selanjutnya
Pengk 11:9-12:8Layanilah Allah selagi engkau mampu melakukannya
Pengk 12:9-14Kesimpulan
Advanced Commentary (Kamus, Lagu-Lagu Himne, Gambar, Ilustrasi Khotbah, Pertanyaan-Pertanyaan, dll)


TIP #29: Klik ikon untuk merubah popup menjadi mode sticky, untuk merubah mode sticky menjadi mode popup kembali. [SEMUA]
dibuat dalam 0.33 detik
dipersembahkan oleh YLSA