Teks -- Roma 16:7 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per frasa)
Full Life -> Rm 16:7
Full Life: Rm 16:7 - YANG TERPANDANG DI ANTARA PARA RASUL.
Nas : Rom 16:7
Andronikus dan Yunias disebut rasul. Kata "rasul" di sini dipakai
dalam pengertian umum dan menunjuk kepada pemberita Injil atau mis...
Nas : Rom 16:7
Andronikus dan Yunias disebut rasul. Kata "rasul" di sini dipakai dalam pengertian umum dan menunjuk kepada pemberita Injil atau misionaris yang keliling dan bukan dalam arti khusus dari kata "rasul" (1Kor 9:1-2; 2Kor 8:23; 12:2; Fili 2:25; bd.
lihat cat. --> Kis 14:4;
[atau ref. Kis 14:4]
lihat art. KARUNIA-KARUNIA PELAYANAN GEREJA).
BIS -> Rm 16:7
Yunias: atau Yuni; beberapa naskah kuno: Yulia.
Jerusalem -> Rm 16:1-27; Rm 16:7
Jerusalem: Rm 16:1-27 - -- Soal apakah bab ini termasuk tidaknya ke dalam surat asli sudah dibicarakan dalam pengantar.
Soal apakah bab ini termasuk tidaknya ke dalam surat asli sudah dibicarakan dalam pengantar.
Jerusalem: Rm 16:7 - dipenjarakan bersama-sama dengan aku Paulus sudah beberapa kali dipenjarakan bdk 2Ko 11:23, Andronikus dan Yunias (var: Yulius) adalah rasul dengan arti kata luas, Rom 1:1+.
Ende -> Rm 16:7
disini pengadjar Indjil dalam arti jang luas.
Ref. Silang FULL -> Rm 16:7
Ref. Silang FULL: Rm 16:7 - Yunias, saudara-saudaraku // dengan aku // menjadi Kristen · Yunias, saudara-saudaraku: Rom 16:11,21
· dengan aku: Kol 4:10; Filem 1:23
· menjadi Kristen: Rom 16:3; Rom 16:3
· Yunias, saudara-saudaraku: Rom 16:11,21
· dengan aku: Kol 4:10; Filem 1:23
kecilkan semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Kata/Frasa (per Ayat)
Hagelberg: Rm 16:7 - -- 16:7 Salam kepada Andronikus957 dan Yunias,958 saudara-saudaraku sebangsa959 yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku,960 yaitu orang-orang y...
16:7 Salam kepada Andronikus957 dan Yunias,958 saudara-saudaraku sebangsa959 yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku,960 yaitu orang-orang yang terpandang di antara para rasul961 dan yang telah menjadi Kristen962 sebelum aku.
Kita tidak mengetahui kapan mereka dipenjarakan bersama-sama dengan Rasul Paulus, dan kita tidak mengetahui kapan mereka percaya kepada Kristus. Tetapi dalam ayat ini kita dapat melihat bahwa Rasul Paulus tidak picik dengan hal memuji orang-orang yang setia pada Kristus dan giat dalam pelayanan.
Hagelberg: Rm 16:1-16 - -- C. Salam kepada Individu dan Kelompok yang Tertentu 16:1-16
Salam dan penghargaan kepada hamba Tuhan yang menonjol dan salam kepada dua jemaat dicat...
C. Salam kepada Individu dan Kelompok yang Tertentu 16:1-16
Salam dan penghargaan kepada hamba Tuhan yang menonjol dan salam kepada dua jemaat dicatat sebagai sebagian dari penutup surat.
Dalam bagian ini Paulus memperkenalkan Febe dan memberikan salam kepada beberapa orang yang dia kenal di Roma. Dari 27 nama yang disebut, hanya sebelas orang dihargai dengan pujian, misalnya "yang telah bekerja keras", atau "yang telah bekerja dalam Tuhan". Menurut Hodges,938 bagian ini memantulkan apa yang ditulis dalam Kitab Kehidupan. Setiap nama yang dicatat dalam Kitab Kehidupan memang dicatat karena kasih karunia, tetapi ada nama yang dicatat dengan penghargaan, berdasarkan kesetiaan yang menonjol. Orang-orang itu akan mengalami penyambutan yang lebih hangat daripada orang yang namanya dicatat tanpa penghargaan.
Hagelberg: Rm 16:7 - -- 16:7 Salam kepada Andronikus957 dan Yunias,958 saudara-saudaraku sebangsa959 yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku,960 yaitu orang-orang y...
16:7 Salam kepada Andronikus957 dan Yunias,958 saudara-saudaraku sebangsa959 yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku,960 yaitu orang-orang yang terpandang di antara para rasul961 dan yang telah menjadi Kristen962 sebelum aku.
Kita tidak mengetahui kapan mereka dipenjarakan bersama-sama dengan Rasul Paulus, dan kita tidak mengetahui kapan mereka percaya kepada Kristus. Tetapi dalam ayat ini kita dapat melihat bahwa Rasul Paulus tidak picik dengan hal memuji orang-orang yang setia pada Kristus dan giat dalam pelayanan.
Hagelberg: Rm 15:14--16:27 - -- III. Penutup 15:14-16:27
Summary.
Bagian ini, yaitu pasal 15:14-16:27, merupakan penutup Surat Roma, di mana Paulus menyampaikan berita yang bersifa...
III. Penutup 15:14-16:27
Summary.
Bagian ini, yaitu pasal 15:14-16:27, merupakan penutup Surat Roma, di mana Paulus menyampaikan berita yang bersifat pribadi, salam kepada beberapa orang dan kelompok, teguran, dan salam dari beberapa orang.
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
Matthew Henry -> Rm 16:1-16
Matthew Henry: Rm 16:1-16 - Pujian dan Salam Kerasulan
Sekarang Paulus mengakhiri suratnya yang panjang dan luar biasa ini, dan ia melakukannya dengan penuh kasih sayang. Sama seperti dalam bagian isi ...
- Sekarang Paulus mengakhiri suratnya yang panjang dan luar biasa ini, dan ia melakukannya dengan penuh kasih sayang. Sama seperti dalam bagian isi surat ini dia tampak sebagai seorang yang sangat berpengetahuan, demikian pula dalam bagian penutup yang melengkapi isi surat ini dia tampak sebagai orang yang penuh kasih sayang. Pengetahuan dan kasih sayang sebesar ini jarang didapati (kalaupun ada), tetapi juga merupakan perpaduan yang sangat luar biasa dan mengagumkan. Sebab apakah arti sorga selain tempat di mana pengetahuan dan kasih disempurnakan? Mudah diamati betapa seringnya Paulus seakan-akan hendak mengakhiri suratnya tetapi kemudian melanjutkan kembali. Orang bisa saja menyangka bahwa salam penutupan di pasal sebelum ini merupakan akhir dari Surat Roma. Namun, ternyata ia mulai menulis lagi dan di dalam pasal ini ia mengulangi ucapan berkatnya (ay. 20), “Kasih karunia Yesus, Tuhan kita, menyertai kamu!” Bagaimanapun, masih ada lagi yang hendak dikatakannya. Dia bahkan mengulangi ucapan berkat itu (ay. 24), namun belum selesai juga. Ini menunjukkan betapa besar kasihnya. Ucapan-ucapan berkat yang dimaksudkan sebagai kata-kata perpisahan ini menunjukkan betapa Paulus enggan berpisah. Nah, dalam pasal terakhir ini kita dapat amati,
- I. Pujian Paulus terhadap seorang sahabat yang hendak diperkenalkannya kepada orang-orang Kristen di Roma, berikut salamnya yang khusus kepada beberapa orang di antara mereka (ay. 1-16).
- II. Peringatan agar mereka waspada terhadap orang-orang yang suka menimbulkan perpecahan (ay. 17-20).
- III. Salam dari beberapa orang yang mengiringi Paulus (ay. 21-24).
- IV. Paulus mengakhiri suratnya dengan menaikkan pujian khidmat perihal kemuliaan Allah (ay. 25-27).
Pujian dan Salam Kerasulan (Roma 16:1-16)
- Salam semacam ini memang lazim ditemui dalam surat-surat di antara sesama teman. Namun, melalui ungkapannya yang sedap didengar, Paulus menguduskan kata-kata yang lazim ini.
- I. Di sini kita melihat pujian terhadap seorang teman yang (menurut pendapat beberapa orang) membawa surat ini, yakni Febe (ay. 12). Sepertinya perempuan ini orang yang hebat dan berada, yang karena punya usaha maka ia perlu pergi ke Roma, tempat yang masih asing baginya. Oleh sebab itu Paulus memperkenalkan dia dengan pujian kepada orang-orang Kristen di situ, sebagai ungkapan persahabatannya yang sejati dengan Febe. Sama seperti kebanyakan pria, Paulus piawai dalam hal memohon bantuan terhadap orang lain. Apabila dijalankan dengan benar, agama yang sejati tidak akan pernah membuat seorang lelaki bertindak tidak sopan. Sopan santun dan Kekristenan berjalan seiring dengan baik. Bukanlah sebagai pujian kepada Febe, melainkan sebagai ungkapan ketulusanlah, sehingga
- 1. Paulus menggambarkan dia dengan sifat-sifat yang sangat baik.
- (1) Sebagai saudara perempuan bagi Paulus: Febe, saudari kita. Bukan karena alasan jasmani, melainkan karena kemurahan hati. Bukan karena pertalian darah, melainkan karena sikap Kekristenan yang murni. Febe disebut saudari seimannya dalam Kristus, yang mengasihi Paulus dan dikasihi olehnya dengan kasih rohani yang murni dan suci terhadap seorang saudari. Sebab di dalam Kristus semuanya satu, tidak ada perbedaan di antara laki-laki ataupun perempuan (Gal. 3:28). Baik Kristus maupun rasul-rasul-Nya mempunyai beberapa sahabat dekat di antara kaum perempuan yang takut akan Allah (dan oleh sebab itu disebut terhormat).
- (2) Sebagai orang yang melayani jemaat di Kengkrea: diakonon, seorang pelayan yang ditugaskan dan ditetapkan, tidak untuk berkhotbah (sesuatu yang terlarang bagi kaum perempuan waktu itu), tetapi untuk melakukan pekerjaan amal dan kemurahan hati. Ada yang berpendapat bahwa Febe adalah salah seorang janda yang melayani orang-orang sakit dan termasuk dalam bilangan jemaat gereja (1Tim. 5:9). Namun, janda-janda itu sudah tua dan miskin, sedangkan Febe sepertinya cukup berada. Meskipun demikian, bukan merupakan penghinaan baginya untuk menjadi pelayan gereja. Boleh jadi mereka sering berkumpul di rumahnya, dan dialah yang mengurus keperluan para hamba Tuhan, terutama tamu-tamu asing. Setiap orang harus berupaya melayani gereja sesuai tugasnya, sebab dengan demikian dia juga melayani Kristus, dan upahnya akan diperhitungkan pada suatu hari nanti. Kengkrea adalah sebuah kota pelabuhan kecil yang bertetangga dengan Korintus, sekitar dua setengah kilometer jauhnya dari situ. Ada yang berpendapat bahwa di sana ada jemaat yang lain dari jemaat di Korintus. Meskipun demikian karena letaknya begitu berdekatan, besar kemungkinan bahwa gereja di Korintus disebut jemaat di Kengkrea karena tempat pertemuan mereka mungkin diadakan di sana mengingat perlawanan sengit yang dilancarkan kepada mereka di kota (Kis. 18:12). Sama halnya dengan jemaat Filipi yang mengadakan pertemuan di luar kota dekat pantai (Kis. 16:13). Demikian pula gereja reformasi di Paris bisa disebut jemaat Charenton, tempat mereka dahulu bertemu di luar kota.
- (3) Sebagai orang yang memberikan bantuan kepada banyak orang, terutama kepada Paulus (ay. 2). Febe telah menolong banyak orang yang kekurangan dan mengalami kesusahan. Ini adalah teladan yang pantas ditiru oleh para perempuan yang juga memiliki kemampuan seperti dia. Dia baik hati kepada orang-orang yang membutuhkan pertolongan, dan hal ini tersirat melalui bantuan yang diberikannya kepada mereka. Kekayaannya pasti berlimpah, sebab dia mampu membantu orang banyak. Amatilah rasa terima kasih Paulus saat menyebutkan kebaikan hati Febe terhadap dirinya: juga kepadaku sendiri. Penghargaan terhadap kebaikan hati seseorang adalah ungkapan balas budi terkecil yang bisa kita tunjukkan. Demi kehormatannyalah Paulus mencatat hal ini, karena di mana pun surat ini dibaca, kebaikan hatinya terhadap Paulus disebutkan demi mengingat dia.
- 2. Paulus memperkenalkan dia supaya jemaat memperlakukan dia dengan baik, sebagai seseorang yang pantas diperhatikan dengan hormat khusus.
- (1) “Supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan. Sambutlah dia. Terimalah dia dengan senang hati.” Surat keterangan yang ditulis sendiri oleh Paulus ini mau tidak mau akan membuka jalan bagi Febe untuk disambut oleh jemaat Kristen di mana saja. “Supaya kamu menyambut dia dalam Tuhan.” Artinya, “Demi kepentingan Tuhan, terimalah dia sebagai pelayan dan sahabat Kristus.” Sambutlah sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus yang mengasihi Kristus, dan oleh karena itu mengasihi semua orang kepu nyaan-Nya demi kepentingan-Nya. Atau, diterima sebagaimana seharusnya bagi orang-orang kudus, dengan penuh kasih, hormat, dan kasih sayang murni. Adakalanya kita memperoleh peluang untuk meningkatkan perhatian kita terhadap sahabat-sahabat kita, tidak saja demi kepentingan kita sendiri, tetapi demi kepentingan orang lain juga, karena memperhatikan kepentingan bisa menjadi pahala di tangan orang yang berbuat baik.
- (2) Berikanlah kepadanya bantuan bila diperlukannya. Entah bantuan dalam usaha di bidang perdagangan ataupun di bidang hukum, hal itu tidaklah penting. Namun, sebagai seorang perempuan di tempat asing dan sebagai orang Kristen, dia membutuhkan bantuan, dan Paulus meminta mereka untuk membantunya. Sudah sepantasnya orang-orang Kristen saling membantu sesamanya dalam menghadapi segala urusan, terutama membantu mereka yang merupakan pendatang asing di suatu tempat. Sebab kita adalah anggota satu tubuh dan kita tahu bahwa kita pun membutuhkan bantuan suatu saat nanti. Amatilah, Paulus memintakan bantuan bagi orang yang sudah membantu orang banyak. Orang yang memberikan air juga akan menerima air.
- II. Di sini terdapat penghargaan yang ditujukan kepada beberapa sahabat tertentu di antara mereka, kepada siapa Paulus menulis surat, bahkan lebih banyak daripada dalam surat-surat yang lain. Meskipun setiap harinya Paulus disibukkan dengan urusan semua jemaat di mana-mana, hingga mampu membuat pusing siapa pun, dia tetap tidak lupa untuk mengingat begitu banyak orang. Hatinya begitu dipenuhi dengan kasih dan kasih sayang hingga ia mengirimkan salam kepada masing-masing mereka, lengkap dengan sifat-sifat mereka serta ungkapan kasih dan perhatian bagi mereka. Sampaikan salam kepada mereka, salam untuk mereka. Istilah yang sama yang digunakan adalah aspasasthe. “Biarlah mereka tahu bahwa aku mengingat mereka, mengasihi mereka, dan mengharapkan yang baik bagi mereka.” Ada sesuatu yang bisa disimak dalam beberapa salam yang disampaikannya itu.
- 1. Perihal Akwila dan Priskila, pasangan yang terkenal dan disukai oleh Paulus. Mereka berasal dari Roma, tetapi diusir dari situ berdasarkan maklumat Klaudius (Kis. 18:2). Di Korintus, Paulus berkenalan dengan mereka dan bekerja sama dengan keduanya dalam usaha membuat tenda. Beberapa waktu kemudian, ketika maklumat itu dicabut, mereka kembali ke Roma, dan ke sanalah Paulus sekarang mengirimkan suratnya. Dia menyebut mereka teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus, di mana mereka bekerja sama dengan dia dengan mengajar orang lain secara pribadi dan turut memajukan keberhasilan pemberitaan Paulus. Kita bisa mendapati salah satu contoh ketika mereka memberikan petunjuk kepada Apolos (Kis. 18:26). Orang-orang yang memberi diri dalam keluarga dan lingkungan mereka untuk berbuat baik kepada orang lain adalah teman sekerja bagi para pelayan Tuhan yang setia. Terlebih lagi, mereka tidak saja berbuat banyak, tetapi juga berani menghadapi bahaya besar bagi Paulus. Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku. Mereka menghadapi bahaya demi melindungi Paulus, membahayakan nyawa sendiri demi menyelamatkan nyawanya. Mereka pikir lebih baik mereka yang menjadi korban daripada Paulus. Di Korintus, Paulus menghadapi bahaya besar sementara ia tinggal beberapa waktu dengan mereka. Namun, mereka memberikan tumpangan kepadanya, meskipun dengan demikian mereka menjadi sasaran amarah orang banyak (Kis. 18:12, 17). Sebenarnya kejadian ini sudah terjadi cukup lama beberapa waktu lalu, namun Paulus membicarakannya dengan penuh perasaan seolah-olah hal itu baru terjadi kemarin. Kepada mereka (katanya) bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi. Jemaat semua berutang budi kepada kedua orang baik ini karena telah membantu menyelamatkan nyawa orang yang adalah rasul bagi orang-orang bukan Yahudi. Paulus menyebutkan hal ini untuk mengajak orang-orang Kristen di Roma supaya mereka lebih berbaik hati lagi terhadap Akwila dan Priskila. Dia juga mengirimkan salam serupa kepada jemaat di rumah mereka (ay. 5). Sepertinya, pada masa itu mengumpulkan jemaat di sebuah rumah tidaklah seburuk seperti anggapan beberapa orang. Boleh jadi ada kumpulan orang Kristen yang biasa bertemu di rumah mereka pada waktu-waktu yang telah ditentukan. Maka tidak diragukan lagi bahwa sama seperti rumah Obed-Edom, rumah itu diberkati, diberkati demi kepentingan tabut perjanjian. Ada pula yang berpendapat bahwa jemaat itu sungguh dari keluarga yang beribadah, saleh, dan diatur dengan baik, yang memelihara ibadah kepada Allah. Agama yang memerintah sepenuhnya dalam sebuah keluarga, akan mengubah sebuah rumah menjadi gereja. Tidak diragukan lagi bahwa iman mereka ini menanamkan pengaruh yang baik hingga Priskila sebagai istri yang baik dalam keluarga itu begitu bersungguh-sungguh dan giat dalam menghayati ibadahnya. Begitu bersungguh-sungguh sehingga namanya sering kali disebut terlebih dahulu. Seorang perempuan saleh yang mengurus rumah tangganya dengan baik, akan sangat berpengaruh dalam peningkatan iman keluarganya. Ketika Priskila dan Akwila berada di Efesus meskipun hanya untuk beberapa waktu, mereka juga mengadakan kebaktian di rumah mereka (1Kor. 16:19). Orang yang benar-benar saleh akan senantiasa memelihara imannya ke mana pun dia pergi. Ketika memindahkan tendanya, Abraham membuat mezbah baru (Kej. 13:18).
- 2. Perihal Epenetus (ay. 5). Paulus menyebut dia saudara yang kukasihi. Jika hukum kasih ada di dalam hati, maka hukum kebaikan hati ada di lidah. Tutur kata yang menyenangkan sudah seharusnya digunakan di antara orang-orang Kristen untuk mengutarakan dan berbagi kasih. Oleh sebab itu Paulus menyebut Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan, dengan kasih kristiani demi kepentingan Kristus. Dia menyebut Stakhis yang kukasihi. Ini sungguh suatu tanda bahwa Paulus pernah mengunjungi langit ketiga, yaitu bahwa dia begitu penuh dengan kasih. Selanjutnya dikatakan bahwa Epenetus adalah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus. Bukan sekadar salah satu orang percaya yang paling bersungguh-sungguh di negeri itu, melainkan juga salah satu orang yang pertama bertobat dan percaya kepada Kristus. Dialah yang diserahkan Paulus kepada Allah sebagai buah pertama dari pelayanannya di sana. Ini menjadi suatu tanda akan adanya sebuah hasil panen yang besar, sebab di Korintus, ibu kota Asia, terdapat banyak umat Allah (Kis. 18:10). Rasa hormat yang khusus patut diberikan kepada orang-orang yang berangkat bekerja di pagi hari untuk bekerja di kebun anggur pada jam pertama.Stefanus dan keluarganya juga disebut sebagai orang-orang yang pertama-tama bertobat di Akhaya(1Kor. 16:15). Boleh jadi Epenetus termasuk salah satu anggota keluarga itu, atau setidaknya dia merupakan salah satu dari ketiga orang pertama. Bukan sekadar yang pertama, melainkan salah satu dari kelompok orang Kristen pertama yang dihasilkan di kawasan Akhaya.
- 3. Perihal Maria dan beberapa tokoh lain yang tekun berbuat baik, yakni orang-orang Kristen yang rajin: Maria, yang telah bekerja keras untuk kamu. Kasih yang sejati tidak pernah menolak kerja keras tetapi justru senang melakukannya. Di mana terdapat banyak kasih, di situ terdapat banyak kerja keras. Ada yang berpendapat bahwa Maria yang satu ini juga berada di beberapa tempat bersama Paulus meskipun sekarang Paulus sudah pindah ke Roma, dan secara pribadi bekerja melayani Paulus. Ada pula yang berpendapat, Paulus menyebutkan bahwa Maria telah bekerja keras untuknya karena perempuan itu telah melakukannya bagi sahabat-sahabat dan rekan-rekan sekerjanya, dan menganggap hal itu sebagai dilakukan terhadap dirinya sendiri. Paulus menyebut Trifena dan Trifosa sebagai dua perempuan yang sangat berguna di tempat mereka, bahwa mereka membanting tulang dalam pelayanan Tuhan (ay. 12). Dia juga menyebut Persis yang dikasihinya, seorang perempuan lain yang juga baik hati dan bekerja keras bagi Tuhan, bahkan lebih dari orang-orang lain, melimpah dalam pelayanan bagi Tuhan.
- 4. Perihal Andronikus dan Yunias (ay. 7). Ada yang beranggapan bahwa kedua orang ini adalah suami istri, dan ini mungkin ada benarnya. Menilik nama yang disebut belakangan, lebih besar kemungkinan ini daripada bahwa keduanya adalah laki-laki, seperti sementara orang, dan bersaudara. Amatilah,
- (1) Mereka berdua adalah saudara-saudara sebangsa Paulus, atau saudara sepupunya, sama seperti Herodion (ay. 11). Agama tidak mengambil tetapi justru meluruskan, menguduskan, dan meningkatkan rasa hormat kita kepada sanak keluarga kita, mengajak kita untuk memberi diri demi kebaikan mereka, dan untuk semakin bersukacita di atas mereka ketika mendapati mereka ada hubungan dengan Kristus karena iman. Mereka pernah menjadi rekan Paulus dalam penjara. Kebersamaan dalam penderitaan adakalanya sangat berpengaruh bagi bersatunya jiwa-jiwa dan terjalinnya kasih sayang. Di dalam Kisah Para Rasul kita tidak mendapati catatan tentang pemenjaraan Paulus sebelum dia menulis surat ini, selain di Filipi (Kis. 16:23). Namun, Paulus sudah lebih sering di dalam penjara (2Kor. 11:23). Sepertinya, di dalam beberapa penjara dia telah bertemu dengan Andronikus dan Yunias, rekan-rekan sepenanggungan dalam hal-hal lain dan juga dalam penderitaan bagi Kristus dan dalam memikul kuk-Nya.
- (3) Keduanya adalah orang-orang yang terpandang di antara para rasul. Alasannya mungkin bukan karena mereka merupakan orang-orang yang terpandang di dunia melainkan lebih karena mereka menonjol dalam hal pengetahuan, karunia-karunia dan anugerah, yang membuat mereka terkenal di antara para rasul, yang merupakan orang-orang yang cakap dalam menilai hal-hal tersebut dan yang dikaruniai dengan roh yang mampu membedakan bukan saja ketulusan, tetapi juga keunggulan sebagai orang Kristen.
- (4) Mereka telah menjadi Kristen sebelum aku, yaitu telah bertobat dan percaya kepada Kristus lebih dulu daripada aku. Pada waktunya, mereka telah mendahului Paulus meskipun dia bertobat setahun sesudah Kristus naik ke sorga. Betapa siapnya Paulus mengakui orang lain lebih baik daripada dia!
- 5. Perihal Apeles, yang di sini dikatakan telah tahan uji dalam Kristus (ay. 10), suatu tabiat yang sangat terpuji! Dia adalah orang yang terkenal tulus dan setia dalam ibadahnya, orang yang telah tahan uji. Para sahabat dan musuhnya telah menguji dia, dan dia keluar bagaikan emas. Dia tahan uji di bidang pengetahuan dan penilaian, teruji dalam keberanian dan keteguhan. Seseorang yang bisa dipercaya dan diandalkan.
- 6. Perihal Aristobulus dan Narkisus. Isi rumah mereka dicatat di sini (ay. 10-11). Isi rumah mereka yang ada dalam Tuhan (ay. 11) adalah orang-orang Kristen. Betapa cermatnya Paulus sehingga mengirimkan salam kepada semua orang yang dikenalnya tanpa kecuali! Ada yang berpendapat bahwa Aristobulus dan Narkisus sendiri tidak berada di Roma atau belum lama meninggal. Ada juga yang beranggapan bahwa keduanya bukanlah orang percaya dan tidak memeluk agama Kristen, begitulah menurut Pareus. Ada pula yang berpendapat bahwa Narkisus adalah orang yang sama yang namanya sering disebut-sebut semasa Klaudius masih hidup, sebagai seorang kaya raya yang mempunyai keluarga besar tetapi sangat jahat dan keji. Jadi sepertinya ada juga sejumlah pelayan atau bujang yang baik, bahkan di dalam keluarga orang yang jahat sekalipun, dan ini merupakan hal yang lazim (1Tim. 6:1, bdk. ay. 2). Pelayan yang miskin justru dipanggil, dipilih, dan setia, sementara tuan mereka yang kaya dilewatkan dan dibiarkan binasa dalam ketidakpercayaannya. Biarlah hal itu terjadi, ya Bapa, karena itu baik dalam pemandangan-Mu.
- 7. Perihal Rufus (ay. 13), orang pilihan dalam Tuhan. Dia seorang Kristen pilihan dengan talenta serta anugerah yang menunjukkan bahwa dia selamanya dipilih dalam Yesus Kristus. Dia termasuk orang yang sangat jarang ditemui dalam hal ketulusan hati dan kekudusan. Dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu. Ibunya secara jasmani dan ibuku melalui kasih kristiani dan kasih sayang rohani. Ini sama halnya seperti Paulus menyebut Febe saudarinya, dan mengajar Timotius untuk memperlakukan para perempuan lanjut usia sebagai ibunya (1Tim. 5:2). Perempuan yang baik ini sudah beberapa kali menjadi seperti ibu bagi Paulus, baik dalam mengurus maupun dalam menghibur dia. Dengan rasa syukur Paulus mengakui hal ini dan menyebut perempuan itu ibunya.
- 8. Perihal orang-orang yang lain, bisa dilihat bahwa Paulus mengirimkan salam kepada saudara-saudara yang bersama-sama dengan mereka (ay. 14), dan segala orang kudus yang bersama-sama dengan mereka (ay. 15). Bersama mereka dalam hubungan kekeluargaan dan di dalam persekutuan jemaat Kristen. Sungguh merupakan hal yang berharga bagi orang-orang kudus untuk bisa berada bersama. Oleh karena itu Paulus mempersatukan mereka dalam salam-salamnya supaya mereka saling menyayangi. Supaya tidak ada seorang pun yang merasa sedih seolah-olah Paulus telah melupakan mereka, dia mengakhiri suratnya dengan merangkum yang lain juga sebagai saudara dan orang-orang kudus, meskipun nama mereka tidak disebut. Di dalam jemaat Kristen, sebaiknya ada persekutuan-persekutuan lebih kecil yang dipersatukan dalam kasih dan keakraban, serta sering mencari kesempatan untuk berkumpul. Di antara semua orang yang diberi salam oleh Paulus, tidak disebutkan sedikit pun tentang Petrus. Hal ini bisa dijadikan anggapan bahwa dia bukanlah uskup Roma ketika itu, seperti yang dianggap sebagian orang. Sebab seandainya dia memang uskup Roma pada waktu itu, mau tidak mau kita bisa beranggapan bahwa dia tinggal di kota itu. Atau setidaknya, bagaimana mungkin Paulus bisa menulis surat sepanjang itu kepada orang-orang Kristen di sana, tanpa menyebut nama Petrus sama sekali?Terakhir, Paulus menutup suratnya dengan anjuran agar mereka saling mengasihi dan memeluk satu sama lain. Bersalam-salamlah kamu dengan cium kudus. Sama seperti bersalam-salaman mengungkapkan kasih, demikian juga hal itu meningkatkan dan menguatkannya, serta membuat orang Kristen saling menyayangi. Itulah sebabnya Paulus di sini mendorong mereka melakukannya. Dia hanya memberi petunjuk agar semua itu dilakukan dengan kekudusan, yaitu cium kudus, kebalikan dari ciuman asusila yang penuh nafsu berahi. Ciuman yang tulus, kebalikan dari ciuman yang berkhianat dan tersembunyi seperti ciuman Yudas ketika dia mengkhianati Kristus dengan sebuah ciuman. Dalam penutupnya, Paulus menambahkan salam secara umum bagi mereka semua atas nama jemaat-jemaat Kristus (ay. 16): “Salam kepada kamu dari semua jemaat Kristus, yakni jemaat-jemaat yang bersamaku dan biasa kukunjungi. Sebagai jemaat yang bersatu dalam Kekristenan secara umum, mereka ingin supaya aku menyaksikan kasih sayang mereka terhadap kamu dan menyampaikan salam dan harapan baik kepada kamu.” Ini adalah salah satu cara untuk memelihara persatuan di antara orang-orang kudus.
SH: Rm 16:1-16 - Menyambut Pelayan Tuhan. (Selasa, 04 Agustus 1998) Menyambut Pelayan Tuhan.
Tinggal di kota besar dengan banyak kesibukan, membuat kita kurang dapat memberi perhatian pada tamu. Paulus mengingatkan ki...
Menyambut Pelayan Tuhan.
Tinggal di kota besar dengan banyak kesibukan, membuat kita kurang dapat memberi perhatian pada tamu. Paulus mengingatkan kita agar menyambut dan melayani mereka yang bekerja keras bagi Injil. Kristus mengingatkan bahwa pelayanan kita bagi seorang murid Tuhan adalah bagaikan menjamu malaikat. Febe, adalah seorang yang sungguh-sungguh memberikan hidup seutuhnya bagi pelayanan Injil. Ia seorang diaken yang setia, melayani orang-orang sakit, yang miskin, kesepian. Ia juga banyak mendukung pelayanan Paulus. Melalui bagian ini kita diingatkan untuk lebih respek (hormat) dan mendukung para hamba Tuhan dan pengurus jemaat di mana kita berbakti.
Menghargai rekan sekerja. Apa rahasia keberhasilan pelayanan Paulus? Kerja tim dalam kebersamaan! Inilah kunci sukses Paulus: mengingat, memuji serta memberi penghargaan secara khusus terhadap teman-teman sekerjanya yang berjuang bagi Injil Kristus. Dengan karunia berbeda, mereka bersatu melayani gereja. Ia ingat akan Priscila dan Aquila yang telah mempertaruhkan nyawa baginya; yang pernah dipenjara bersama-sama dia. Ia menghargai mereka yang lebih senior dan lebih dahulu Kristen daripada dirinya. Dalam pekerjaan dan pelayanan kita prinsip Paulus ini harus kita jalani.
SH: Rm 16:1-16 - Dibasuh oleh Yesus (Senin, 4 September 2006) Dibasuh oleh Yesus
Betapa hangatnya sikap Rasul Paulus terhadap saudara-saudara seiman
dan rekan-rekan sekerjanya yang berada di Roma. Dari cara...
Dibasuh oleh Yesus
Betapa hangatnya sikap Rasul Paulus terhadap saudara-saudara seiman dan rekan-rekan sekerjanya yang berada di Roma. Dari cara ia menyampaikan salam, nyata bahwa ia menyadari betapa berartinya persekutuan dengan mereka. Tak ragu ia mengakui `utang budinya' kepada mereka, mis.: Febe (2) dan suami-istri, Akwila-Priskila (4). Paulus juga sangat memperhatikan kebutuhan mereka, misalnya kepada Febe sehingga ia tidak segan-segan meminta jemaat di Roma untuk menolong pelayan jemaat Kengkrea itu.
Paulus amat terkesan dan menghargai pengabdian rekan-rekannya kepada Tuhan guna melayani jemaat. Sebut saja Maria (6), dua bersaudara: Trifena dan Trifosa yang mungkin adalah diaken-diaken wanita (12a). Demikian juga terhadap Persis (12b). Paulus juga menghargai rekan-rekan seperjuangan yang menanggung penderitaan bersama-sama dengan dirinya. Misalnya Andronikus dan Yunias (7), juga Urbanus (9). Mungkin Apeles (`yang telah tahan uji dalam Tuhan', ay. 10) dan Rufus (`orang pilihan dalam Tuhan', ay. 13), mereka orang-orang muda yang tangguh. Mereka tak luput dari penghargaan dan dorongan Paulus. Perhatian dan keakraban yang mesra juga ditunjukkannya kepada ibu dari Rufus, yang dianggap sebagai ibunya juga (13), Epenetus (5), Ampliatus (8), Stakhis (9). Juga kepada jemaat-jemaat rumah.
Alangkah beragamnya orang yang disapa Paulus: ada pria dan ada wanita, ada orang Yahudi dan ada orang nonYahudi. Dalam persekutuan Kristen, setiap orang dengan berbagai latar belakang apa pun boleh menikmati kasih persaudaraan dan bahu-membahu dalam melakukan pekerjaan Tuhan. Hari ini, persekutuan Kristen seperti apa yang kita lakukan dan nikmati? Apakah eksklusif dengan orang-orang segolongan dengan kita? Atau inklusif dengan melibatkan mereka yang beragam pelayanan dari kita?
Renungkan: Kristus mati untuk semua manusia tanpa memandang perbedaan. Marilah kita saling mengasihi tanpa dibatasi oleh diskriminasi apa pun.
SH: Rm 16:1-16 - Galaksi kerekanan (Jumat, 30 April 2010) Galaksi kerekanan
Bagaimana tanggapan Anda bila ada komentar bahwa kebanyakan pola
melayani orang Kristen dan gereja bertentangan dengan pola Al...
Galaksi kerekanan
Bagaimana tanggapan Anda bila ada komentar bahwa kebanyakan pola melayani orang Kristen dan gereja bertentangan dengan pola Allah dalam bekerja? Lebih spesifik, kecenderungan kebanyakan kita adalah lebih menyukai melayani secara mandiri daripada dalam tim.
O justru kecenderungan melayani secara mandiri paling sesuai dengan sifat kemahakuasaan dan kedaulatan Allah, mungkin demikian sergah Anda. Dan karena itu kita berang-gapan bahwa para hamba Tuhan yang hebat -misalnya, Petrus, Paulus, Martin Luther, John Calvin, dan tokoh lain- adalah orang-orang yang sangat mandiri. Salah besar!
Pertama, mari kita renungkan bagaimana Allah yang Maha Kuasa bekerja. Ia melibatkan "kita" sebelum menciptakan manusia. Alkitab menyaksikan bahwa bukan Bapa saja yang mencipta dengan firman kuasa-Nya, "Roh Allah" melayang-layang bagai induk mengerami telur, dan "Hikmat" bermain-main serta melalui Dialah segala sesuatu diciptakan. Allah Bapa, Putra, dan Roh bertindak serasi dalam keesaan-Nya dalam Penciptaan, Pemeliharaan, dan Karya Penyelamatan.
Juga kita salah besar bila beranggapan bahwa makin he-bat hamba Tuhan makin mandiri pula ia. Perikop ini contoh Paulus, seorang rasul berdaya terobos besar. Ia selalu bekerja dalam tim (ada Silas, Epafroditus, Titus, Timotius, dll.), ia pun membangun jejaring rekanan pelayanan dan perteman-an Kristen. Bahkan sampai jauh ke tempat yang belum ia kunjungi atau layani, ia sudah memiliki pertemanan dan jejaring yang bahu-membahu melayani. Ia menghargai dengan memberikan salut (salam) kepada yang pernah berjasa, yang memberi dukungan, dan bersungguh dalam perjuangan iman. Siapapun mereka, semua yang adalah orang kudus dan rekan pekerja Kristus, beroleh tempat berarti dalam hati laskar Kristus tangguh ini!
Gereja kita, juga PPA, sangat perlu didukung oleh para partner yang bekerja dalam dan sambil membangun galaksi kerekanan seperti ini!
SH: Rm 16:1-16 - Orientasi pelayanan (Sabtu, 13 April 2013) Orientasi pelayanan
Pada bagian terakhir dari suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus memberi salam paling tidak kepada dua puluh enam orang yang mene...
Orientasi pelayanan
Pada bagian terakhir dari suratnya kepada jemaat di Roma, Paulus memberi salam paling tidak kepada dua puluh enam orang yang menetap di Roma (3-15). Ia menutup suratnya dengan salam dari sembilan orang percaya yang bersama dengannya di Korintus ketika ia menulis surat itu (21-23). Mereka yang mendapat salam dan ikut memberi salam adalah orang Romawi dan Yunani, Yahudi dan nonYahudi, laki-laki dan perempuan, tahanan dan warga terkemuka.
Pelayanan yang baik adalah pelayanan yang dimulai dan bermuara pada orang, karena memang sasaran atau esensi pelayanan kita adalah orang. Kita perlu ingat bahwa orientasi pelayanan kita bukanlah pada program-program yang kita buat. Bila kita berorientasi pada program maka kita akan merasa berhasil dan puas bila program yang kita canangkan bisa terlaksana dengan baik sesuai dengan standar keberhasilan yang telah ditentukan. Namun bila pelayanan kita berorientasi pada orang maka selesainya program bukan berarti selesainya kerja, dan keberhasilan pelaksanaan program pada saat itu tidak lantas membuat kita merasa puas. Pelayanan yang berorientasi pada orang akan membuat kita terus bergumul hingga orang-orang yang dilayani memperlihatkan kerinduan untuk mengalami pertemuan dengan Tuhan, untuk menerima Kristus sebagai Juruselamatnya pribadi, atau untuk bertumbuh di dalam firman dan doa hingga dari hari ke sehari makin menuju keserupaan dengan Kristus. Dan orientasi yang semacam ini tidak dapat terwujud hanya dengan program yang dilakukan satu kali saja. Perlu program yang berkesinambungan, perlu dukungan doa dari jemaat, perlu tim kerja yang melayani dengan sepenuh hati. Lihatlah Paulus, ia bukan seorang single fighter atau one man show (orang yang lebih suka bekerja sendiri). Paulus adalah seorang team player (seorang yang senang bekerja dalam tim).
Maka bukalah kesempatan kepada sebanyak mungkin orang untuk terlibat dalam berbagai program pelayanan karena kerja dalam tim memungkinkan banyak juga orang yang dapat kita layani.
SH: Rm 16:1-16 - Rekan-Rekan Sejawat Paulus (Rabu, 23 November 2016) Rekan-Rekan Sejawat Paulus
Jika ada orang yang berpendapat bahwa Ibrani 11 merupakan pameran lukisan dari orang-orang suci PL, maka bacaan hari ini d...
Rekan-Rekan Sejawat Paulus
Jika ada orang yang berpendapat bahwa Ibrani 11 merupakan pameran lukisan dari orang-orang suci PL, maka bacaan hari ini dapat disebut sebagai pameran lukisan orang-orang percaya PB. Menarik pula disimak bahwa Paulus mengakui bahwa dia bukanlah seorang yang mampu mengerjakan seorang diri. Melalui daftar nama ini, Paulus dengan sengaja memberikan penghargaan kepada mereka, dan karena itulah dia ingin warga jemaat di Roma juga menghargainya.
Jika kita tidak membaca bagian ini, mudah sekali bagi mereka untuk menilai bahwa Paulus kurang menghargai perempuan (bdk. 1Kor.11: 3, 8-9; 14:34-35; 1Tim.2:11-12). Dalam surat-surat itu, Paulus kelihatannya lebih mengutamakan laki-laki dan menganggap perempuan hanya boleh diam dalam ibadah. Tetapi, di akhir suratnya kita menjadi terkejut dibuatnya! Nama Febe, pastilah seorang perempuan, dijelaskan dengan sangat detail (2). Paulus juga menyebut nama Priskila-malah didahulukan dari Akwila-serta beberapa nama perempuan lainnya seperti Maria, Yunias, Trifena, dan Trifosa, juga Persis, Yulia, Olimpas. Sang Rasul juga tidak lupa menyebut rekan-rekan pria sejawatnya.
Jika diperhatikan dengan saksama, kebanyakan nama itu merupakan nama-nama asing yang tidak terdapat dalam keempat Injil. Mereka bukan orang terkenal dan tokoh penginjilan, namun Paulus sangat menghargai mereka.
Pada titik ini, kita bisa menyimpulkan bahwa sehebat-hebatnya Paulus, dia tidak dapat mengerjakan pelayanan seorang diri. Dia juga tidak tergoda menjadi one man show! Harus diakui bahwa tempat dan peran pemimpin itu penting, tetapi tanpa dibantu oleh banyak orang di belakangnya, termasuk juga perempuan, semua tak berarti apa-apa.
D. L. Moody pernah berujar: "Saya sanggup mengerjakan pekerjaan sepuluh orang dengan baik, tetapi saya lebih suka ada sepuluh orang yang mengerjakan tugasnya!" Hanya dengan cara itu setiap orang dapat menyumbangkan kemampuan dirinya dalam pekerjaan Allah. Dan itu hanya mungkin ketika pemimpin besar mau memberikan ruang. [CC]
SH: Rm 16:1-16 - Tidak Pernah Sendiri (Jumat, 22 Juli 2022) Tidak Pernah Sendiri
Ada dua sikap ekstrem dan saling kontradiktif yang sering kita temukan di dalam pelayanan Kristen, baik di gereja maupun di Lemb...
Tidak Pernah Sendiri
Ada dua sikap ekstrem dan saling kontradiktif yang sering kita temukan di dalam pelayanan Kristen, baik di gereja maupun di Lembaga-lembaga Pelayanan Kristen (LPK) di luar gereja. Pertama, orang-orang yang merasa bahwa keberhasilan sebuah pelayanan adalah karena kehebatannya sendiri, sehingga merasa tidak butuh orang lain. Kedua, orang-orang yang merasa seorang diri dalam pelayanan tanpa ada orang lain yang mendukung sehingga pelayanan terasa berat.
Kedua pemahaman di atas adalah keliru karena tidak ada sebuah pelayanan yang berhasil dilakukan seorang diri. Sebaliknya, Allah tidak pernah membiarkan kita seorang diri dalam pelayanan. Hal itu terlihat jelas dalam perikop yang kita baca hari ini. Dalam salam penutup Surat Roma ini, Paulus menyebutkan banyak nama. Dari ayat 1-16, ada sekitar 27 nama yang disebutkan oleh Paulus, belum termasuk yang disebut secara kelompok seperti jemaat dan orang-orang. Mereka yang disebutkan oleh Paulus dalam perikop itu adalah orang-orang yang pernah terlibat, bersentuhan, dan berpartisipasi dalam pelayanannya.
Paulus tidak hanya menyebut nama orang dalam Surat Roma, tetapi hampir di semua surat yang ia tulis. Hal itu menunjukkan bahwa kehebatan rasul Paulus dalam pelayanan pada dasarnya bukan semata-mata karena kehebatannya seorang diri, melainkan karena ada banyak orang yang mendukung pelayanannya. Hal itu juga menegaskan bahwa ketika mengalami kesulitan dalam pelayanan, Paulus tidak pernah merasa seorang diri karena ada orang-orang yang Tuhan utus untuk mendukungnya bahkan ikut menderita bersama Paulus.
Jika masing-masing kita merasa mampu melakukan pelayanan seorang diri, segeralah mengintrospeksi diri. Jangan-jangan kita sedang jatuh ke dalam kesombongan. Namun, jika kita merasa tidak berdaya karena merasa melayani Tuhan seorang diri, lihatlah kembali orang-orang di sekitar kita. Jangan-jangan, Tuhan mengutus mereka untuk mendukung pelayanan kita. Percayalah, Tuhan tidak pernah membiarkan kita melayani-Nya seorang diri. [ABL]
Utley -> Rm 16:3-16
Utley: Rm 16:3-16 - --NASKAH NASB (UPDATED): Rom 16:3-163 Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. 4 Mereka telah mempertaruhk...
NASKAH NASB (UPDATED): Rom 16:3-16
3 Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. 4 Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi. 5 Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi, yang adalah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus. 6 Salam kepada Maria, yang telah bekerja keras untuk kamu. 7 Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku, yaitu orang-orang yang terpandang di antara para rasul dan yang telah menjadi Kristen sebelum aku. 8 Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan. 9 Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis, yang kukasihi. 10 Salam kepada Apeles, yang telah tahan uji dalam Kristus. Salam kepada mereka, yang termasuk isi rumah Aristobulus. 11 Salam kepada Herodion, temanku sebangsa. Salam kepada mereka yang termasuk isi rumah Narkisus, yang ada dalam Tuhan. 12 Salam kepada Trifena dan Trifosa, yang bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan. Salam kepada Persis, yang kukasihi, yang telah bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan. 13 Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu. 14 Salam kepada Asinkritus, Flegon, Hermes, Patrobas, Hermas dan saudara-saudara yang bersama-sama dengan mereka. 15 Salam kepada Filologus, dan Yulia, Nereus dan saudaranya perempuan, dan Olimpas, dan juga kepada segala orang kudus yang bersama-sama dengan mereka. 16 Bersalam-salamlah kamu dengan cium kudus. Salam kepada kamu dari semua jemaat Kristus.
Rom 16:3 "Priska dan Akwila" Lukas menyebutnya "Priskila." Dia sering disebut sebelum sebelum suaminya, suatu hal yang sangat tidak biasa. (lih. Kis 18:18,26; 1Kor 16:19; 2Tim 4:19). Kemungkinan ia berasalah dari keluarga bangsawan Romawi atau pribadi yang dominant dari pasangan ini. Baik Paulus maupun pasangan ini adalah pembuat tenda atau tukang ahli kulit. Paulus menyebut mereka "rekan sekerja dalam Kristus Yesus". Ia mungkin mendengar tentang kekuatan dan kelemahan dari gereja Roma dari pasangan ini.
Rom 16:4 "mempertaruhkan nyawa" Ini adalah ungkapan yang berasal dari "kampak yang digunakan dalam eksekusi penggal". Alkitab tidak menjelaskan apa maksud Paulus dengan frasa ini.
□ "Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi" Paulus sangat bersyukur atas persahabatan dan bantuan yang giat dari pasangan ini. Ia bahkan memperluas pelayanan mereka kepada "seluruh jemaat bukan Yahudi" Suatu ucapan syukur dan penegasan yang mencakup segalanya! Hal ini bisa jadi menunjuk pada dorongan dan pemberian informasi bagi Apollos (lih. Kis 18:24-28).
Rom 16:5 "jemaat" Ini menunjuk pada orang, bukan suatu bangunan. Istilah ini berarti "yang dipanggil keluar". Dalam PL berbahasa Yunani, Septuaginta (LXX), istilah ini digunakan untuk menterjemahkan istilah Ibrani qahal , yang terjemahannya "siding jemaat." Gereja mula-mula memandang diri mereka sendiri sebagai penerus jasmani dan penggenapan dari "jemaat Israel" di PL, dan bukan suatu kelompok-kelompok pecahan sektarian. Lihat Topik Khusus pada Rom 16:1.
□ "di rumah mereka" Orang-orang Kristen mula-mula bertemu di rumah-rumah (lih. Rom 16:23; Kis 12:12; 1Kor 16:19; Kol 4:15 dan Filem 1:2). Bangunan gereja tidak muncul sampai abad ke tiga Masehi.
□ "Epenetus" nama laki-laki ini berarti "terpuji."
□ "yang adalah buah pertama" Ini juga dikatakan sebagai rumah tangga Stefanus dalam 1Kor 16:15.
□ "dari daerah Asia" ini merujuk pada propinsi Romawi yang wilayahnya adalah sepertiga bagian barat dari Negara Turki moderen.
Rom 16:6 "Maria, yang telah bekerja keras untuk kamu" tak ada yang diketahui mengenai orang ini. Ia mungkin adalah seorang penginjil dari gereja Roma. Begitu banyak orang-orang percaya y ang saleh dan begitu baik tidak kita kenal, namun sangat dikenal Allah.
Rom 16:7 "saudara-saudaraku…, yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku" Para ahli moderen tidak yakin pemenjaraan yang mana yang dimaksud dengan frasa ini. Paulus menderita banyak hal karena imannya (lih. 2Kor 4:8-11; 6:4-10; 11:25-28). Ia dipenjara di Filipi, Kaisaria, Roma, dan mungkin di beberapa tempat lain juga (lih. Efesus, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8).
□ "Yunias" nama ini bisa berupa MASCULINE atau FEMININE, ayang harus ditentukan dengan tanda aksen. Ada variasi naskah kuno Yunani, "Iounian ," yang ditemukan dalam MSS א, A, B, C, D, F, G & P, tanpa tanda aksen. Sementara bentuk feminin dengan tanda aksen didapati dalam MSS B2, D2, dan 0150. Naskah kuno papyrus yang terdahulu P46 dan beberapa terjemahan Vulgate dan Coptic dan juga naskah Yunani yang digunakan oleh Jerome menggunakan "Ioulian " yang berbentuk feminin. Beberapa ahli berpikir bahwa ini adalah kesalahan dalam penulisan. Bentuk feminin ini muncul di Rom 16:15. Mungkin saja dua orang yang sebut dalam ay. Rom 16:7 adalah (1) dua orang Yahudi percaya yang dipenjarakan bersama Paulus; (2) sepasang saudara laki-laki dan perempuan; atau (3) sepasang suami istri. Jika bentuknya feminin dan jika frasanya yang berbunyi "para rasul" merujuk pada penggunaan yang lebih luas daripada hanya pada "Kedua Belas Rasul", maka ini adalah seorang rasul wanita.
Menarik juga bahwa pengejaan "Yunias" tidak ditemukan di tulisan-tulisan atau prasasti Roma manapun namun nama "Yunia" sangat bersifat umum. Ini adalah nama keluarga Romawi. Untuk informasi lebih lanjut mengenai wanita dalam pelayanan lihat Pemimpin-pemimpin Wanita dan Gereja , oleh Linda L. Belleville, hal. 188 catatan kaki 42.
- NASB "yaitu orang-orang yang terpandang di antara para rasul"
- NKJV "yaitu orang-orang yang tercatat dikalangan para rasul"
- NRSV "mereka menonjol di antara para rasul"
- TEV "mereka sangat dikenal dikalangan para rasul"
- NJB "kepada para rasul yang menonjol"
Ini bisa menunjuk pada Dua Belas Rasul, yang jika demikian, kedua orang ini sangat dikenal oleh mereka, atau bisa juga menunjuk pada kelompok para pelayan yang lebih luas yang dikenal sebagai "para rasul" (lih. Kis 14:4,14; 18:5; 1Kor 4:9; Gal 1:19; Fili 2:25; 1Tes 2:6). Konteksnya mengisyaratkan penggunaan yang lebih luas ini, sebagaimana dalam Ef 4:11, namun DEFINITE ARTICLE nya mengisyaratkan ke Dua Belas Rasul. Lihat Topik Khusus: Mengutus (Apostellō ) pada Rom 1:1.
□ "yang telah menjadi Kristen sebelum aku" Hal ini dengan jelas berarti mereka telah selamat dan aktif dalam pelayanan Kristus sebelum pengalaman paulus di jalan ke Damaskus.
Rom 16:8-16 Nama-nama dalam bagian ini tidak dikenal dikalangan para ahli. Mereka adalah para kekasih Allah dan Paulus namun nama dan pelayanannya tidak dicatat dalam PB atau di tulisan- tulisan Kristen mula-mula. Apa yang luar biasa adalah terdapatnya campuran dari nama-nama budak yang lazim dan nama-nama bangsawan Romawi dan Yahudi. Ada laki-laki dan wanita. Ada orang bekas budak yang kaya dan penginjil-penginjil keliling. Ada orang asing dari Persia. Semua
pembatas dirobohkan dalam gereja Yesus Kristus (lih. Rom 3:22; 10:12; Yoel 2:28-32 [Kis 2:14-21]; 1Kor 12:11; Gal 3:28; Kol 3:11)!
Rom 16:8 "Ampliatus" Nama ini, seperti Priska dan Yunia adalah nama keluarga Romawi yang dikenal.
□ "yang kukasihi dalam Tuhan" Istilah "kukasihi" ini digunakan oleh Allah Bapa untuk Yesus AnakNya dalam Mat 3:17; 17:5, yang mungkin adalah judul dari Nyanyian Hamba Yesaya (lih. Mat 12:18, mengutip Yes 42:1). Namun demikian, Paulus menggunakannya untuk disampaikan pada orang percaya (lih. Rom 1:7; 16:8,9; 1Kor 4:14,17; 15:58; Ef 6:21; Fili 2:12; Kol 4:7,9,14; 1Tim 6:2; Filemon ay. Rom 16:16).
Rom 16:9 "Urbanus" Nama ini artinya "penduduk kota" or "orang kota."
□ "dalam Kristus" ini adalah frasa yang berulang, sejalan dengan "dalam Tuhan", di seluruh pasal ini. Para pekerja Kristen ini semuanya adalah bagian dari satu keluarga, satu juru selamat.
□ "Stakhis" Ini adalah nama langka yang artinya "bulir" (bulir biji-bijian). Arkeologi menemukan nama ini berhubungan dengan keluarga Kaisar.
Rom 16:10 "tahan uji dalam Kristus" Frasa ungkapan ini menunjuk pada seseorang yang talah menghadapi ujian dan tetap setia. Lihat Topik Khusus pada Rom 2:18.
□ "yang termasuk isi rumah" Beberapa ahli berspekulasi bahwa frasa ini menunjuk pada para budak pelayan rumah tangga dari Aristobulus dan bukan anggota keluarganya. Hal ini juga sama dengan frasa di ay. Rom 16:11, "yang termasuk isi rumah Narkisus."
□ "dari Aristobulus" Beberapa ahli (Lightfoot) berspekulasi bahwa ia adalah saudara dari Herodes Agripa I (yang dalam Kis 12 memerintahkan pembunuhan atas rasul Yakobus). Jika demikian, ini menunjukkan bagaimana injil telah mulai merembes kedalam keluarga kerajaan Edom ini.
Rom 16:11 "Herodian" Ini mungkin adalah budak dari keluarga Herodes.
□ "yang termasuk isi rumah Narkisus" Ini mungkin merujuk pada hamba yang ternama dari Kaisar Klaudius. Jika demikianj, ini menunjukkan bagaimana injil telah mulai merembes kedalam keluarga kerajaan Romawi.
Rom 16:12 "Trifena" Nama ini berarti "jelita, pandai bersolek."
□ "Trifosa" nama ini artinya "lembut, lekas tersinggung." Barangkali mereka adalah saudara bersaudara, bahkan kembar.
□ "bekerja membanting tulang" istilah ini mengandung konotasi bekerja "sampai pada titik puncak kelelahan".
□ "Persis" Ini berarti "Wanita Persia"
Rom 16:13 "Rufus" Nama ini berarti "merah" atau "berkepala merah." Ada Rufus yang nampaknya sangat dikenal di Roma (lih. Mr 15:21). Apakah ia bisa diidentifikasikan sebagai orang ini tidak pasti namun jelas sangat mungkin.
- NASB "orang pilihan dalam Tuhan"
- NKJV, NRSV "terpilih dalam Tuhan"
- TEV "pekerja yang menonjol dalam pelayanan Tuhan" JB "hamba pilihan Tuhan"
Ini secara hurufiah berarti "yang terpilih". Di sini istilah ini berkaitan bukan hanya dengan panggilan Allah, namun juga dengan pelayanan gaya hidupnya. Ibunya juga memperlakukan Paulus dengan penuh kasih sayang.
Rom 16:14 "Hermes" Ini adalah nama dari dewa keberuntungan. Ini adalah nama yang sangat lazim dikalangan budak di dunia Yunani-Romawi abad pertama.
Rom 16:15 "segala orang kudus" Lihat Topik Khusus: Orang Kudus pada Rom 1:7.
Rom 16:16 "cium kudus" Tidak ada bukti awal mengenai siapa mencium siapa, atau kapan, atau dimana. Dalam sinagoga, yang bentuk salamnya dilanjutkan di dalam gereja, laki-laki mencium laki-laki dipipi dan wanita mencium wanita (lih. 1Kor 16:20; 2Kor 13:12; 1Tes 5:26; 1Pet 5:14). Tindakan pemberian salam ini menjadi masalah di dalam gereja dan di salah mengertikan oleh orang yang tidak percaya dan oleh karenanya dihentikan.
Topik Teologia -> Rm 16:7
Topik Teologia: Rm 16:7 - -- Pengudusan
Pekerjaan Allah di dalam Pengudusan Kita
Pengudusan dan Anak
Kita Diperbarui di dalam Kristus
Kita Dipersatuk...
TFTWMS -> Rm 16:3-16
TFTWMS: Rm 16:3-16 - Salam Paulus Kepada Orang Kristen Di Roma SALAM PAULUS KEPADA ORANG KRISTEN DI ROMA (Roma 16:3-16)
3 Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. 4 M...
SALAM PAULUS KEPADA ORANG KRISTEN DI ROMA (Roma 16:3-16)
3 Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila, teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. 4 Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk hidupku. Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi. 5 Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Salam kepada Epenetus, saudara yang kukasihi, yang adalah buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus. 6 Salam kepada Maria, yang telah bekerja keras untuk kamu. 7 Salam kepada Andronikus dan Yunias, saudara-saudaraku sebangsa, yang pernah dipenjarakan bersama-sama dengan aku, yaitu orang-orang yang terpandang di antara para rasul dan yang telah menjadi Kristen sebelum aku. 8 Salam kepada Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan. 9 Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis, yang kukasihi. 10 Salam kepada Apeles, yang telah tahan uji dalam Kristus. Salam kepada mereka, yang termasuk isi rumah Aristobulus. 11 Salam kepada Herodion, temanku sebangsa. Salam kepada mereka yang termasuk isi rumah Narkisus, yang ada dalam Tuhan. 12 Salam kepada Trifena dan Trifosa, yang bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan. Salam kepada Persis, yang kukasihi, yang telah bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan. 13 Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan, dan salam kepada ibunya, yang bagiku adalah juga ibu. 14 Salam kepada Asinkritus, Flegon, Hermes, Patrobas, Hermas dan saudara-saudara yang bersama-sama dengan mereka. 15 Salam kepada Filologus, dan Yulia, Nereus dan saudaranya perempuan, dan Olimpas, dan juga kepada segala orang kudus yang bersama-sama dengan mereka. 16 Bersalam-salamlah kamu dengan cium kudus. Salam kepada kamu dari semua jemaat Kristus.
Pujian Paulus terhadap Febe diikuti oleh salam kepada sejumlah besar orang. Jenis daftar semacam ini tidak biasa terdapat di dalam surat-surat Paulus. Beberapa orang telah memutuskan bahwa tidak ada cara Paulus dapat mengenal orang sebanyak itu di tempat yang ia belum pernah datangi. Untuk alasan ini, mereka mengatakan bahwa pasal 16 awalnya pasti ditujukan kepada jemaat di mana Paulus sebelumnya pernah bekerja dengan mereka, seperti Efesus. Penalaran ini memiliki beberapa kelemahan. Pertama, "tidak ada bukti manuskrip bahwa salam-salam ini pernah lepas dari tempat mereka di dalam kitab Roma."13Kedua, karena Paulus pernah pergi ke banyak tempat dan karena banyak orang punya keinginan untuk melihat Roma, maka masuk akal untuk berpikir bahwa ia mengenal baik banyak orang yang telah mencapai kota itu.
Ketiga, Paulus akan lebih mungkin menyebutkan nama orang-orang tertentu di kota di mana ia belum pernah ke sana daripada di kota di mana ia pernah ke sana.14Jika saya menyurati sebuah gereja di mana saya belum pernah berkhotbah di sana dan saya mengenal beberapa orang di dalam jemaat itu, maka saya dapat menambahkan satu catatan untuk menyapa mereka. Jika saya menyurati suatu jemaat di mana saya pernah bekerja, saya tidak akan berani memasukkan salam kepada beberapa orang karena takut menyakiti perasaan orang-orang yang lupa saya sebutkan namanya.
Memang menggoda untuk melewatkan daftar nama-nama seperti ini (sama menggodanya untuk melewatkan daftar silsilah), tapi menggali daftar-daftar di Alkitab sering memperoleh harta tak terduga. Emil Brunner menyebut Roma 16 "salah satu pasal Perjanjian Baru yang paling instruktif," karena pasal itu mendorong hubungan kasih pribadi di dalam gereja."15
Ayat 3-5a. Dengan asumsi bahwa Febe dipercayakan membawa surat Paulus dan diberi petunjuk cara pengirimannya, kepada siapakah surat itu disampaikan? Gereja di Roma tidak memiliki alamat atau kotak pos. Surat itu harus dibawa kepada seseorang atau beberapa orang—tapi kepada siapa? Ada kemungkinan besar surat itu disampaikan kepada pasangan di awal salam Paulus. Pasangan ini—teman dekat Paulus— kemudian akan memiliki tanggung jawab yang penuh sukacita untuk berbagi dengan orang-orang Kristen lainnya di Roma.
Siapakah pasangan ini? Daftar itu dimulai dengan, Sampaikan salam kepada Priskila dan Akwila. Lukas mengacukan mereka sebagai "Priskila dan Akwila" (Kisah 18:26), tapi Paulus menyukai yang lebih formal "Priska dan Akwila." ("Priskila" adalah arti kecil dari "Priska.") Beberapa orang bertanya-tanya, mengapa dalam masyarakat yang didominasi oleh kaum laki-laki Paulus mencantumkan Priskila lebih dahulu.16
Telah dispekulasikan bahwa Priskila adalah keturunan bangsawan sedangkan Aquila berlatar belakang lebih rendah, atau Priskila memiliki kepribadian yang lebih supel. Kita tidak dapat mengatakan alasannya dengan pasti, tapi daftar tersebut memberikan bukti tambahan tentang sikap hormat Paulus kepada kauam perempuan.
Paulus mengacukan pasangan Kristen ini sebagai teman-teman sekerjaku dalam Kristus Yesus. Ia pertama kali bertemu Akwila dan Priskila di Korintus setelah mereka dan yang lain-lainnya diusir dari Roma oleh Kaisar Klaudius (Kisah 18:1-3). Kita tidak tahu apakah mereka sudah menjadi orang Kristen ketika Paulus pertama kali bertemu mereka atau apakah ia yang mengkristenkan mereka. Ketika Paulus meninggalkan Korintus, Priskila dan Akwila pergi bersama dia ke Efesus. Mereka tinggal di kota itu sementara ia melanjutkan kembali perjalanannya (Kisah 18:18-21, 24-28). Pada titik tertentu, pasangan itu kembali ke Roma, mungkin setelah kematian Klaudius pada 54 M., yang menyebabkan dekritnya berakhir.
Priska dan Akwila dipuji oleh Paulus atas tindakan pengorbanan mereka: Mereka telah mempertaruhkan nyawanya untuk menyelamatkan hidupnya. Pada kesempatan apakah Priska dan Akwila membahayakan diri mereka sendiri untuk Paulus? Apakah itu terjadi di Efesus? Paulus menghadapi banyak bahaya di kota itu (lihat Kisah 19:23, 30, 31; 1 Kor. 15:32). Kita tidak tahu rinciannya; ini adalah salah satu dari banyak cerita menarik dari Alkitab yang tidak diceritakan. Rupanya, bagaimanapun, perbuatan heroik mereka terkenal pada abad pertama. Paulus melanjutkan, Kepada mereka bukan aku saja yang berterima kasih, tetapi juga semua jemaat bukan Yahudi. Implikasinya adalah bahwa, jika Akwila dan Priskila tidak mempertaruhkan nyawa mereka sendiri, Paulus akan sudah terbunuh, mengakhiri pelayanannya kepada bangsa-bangsa lain secara tiba-tiba dan prematur. Karena menyadari hal ini, semua jemaat bukan Yahudi bersyukur untuk pasangan yang pemberani ini.
Paulus berkirim salam kepada dua teman ini dan menambahkan, Salam juga kepada jemaat di rumah mereka. Beberapa orang bertanya-tanya tentang kalimat "Jemaat di rumah mereka." "Gereja" (ekklēsia) adalah tubuh orang-orang yang telah diselamatkan oleh darah Kristus (lihat Efe. 5:23, 25). Gereja di lokasi mana saja terdiri dari orang-orang Kristen yang dibeli oleh darah Kristus di daerah itu. Orang-orang Kristen ini diperintahkan berhimpun untuk ibadah (Ibr. 10:25), tetapi di mana mereka berhimpun secara relatif tidak penting. Jemaat-jemaat di abad pertama berhimpun di berbagai tempat pertemuan: di lokasi umum (seperti "Serambi Salomo"17; Kisah 5:12), di gedung-gedung bertingkat18(Kisah 20:9), dan di rumah-rumah pribadi (Kol. 4:15; Filemon 2). Ketika kelompoknya kecil, rumah adalah tempat yang nyaman untuk berhimpun.
Akwila dan Priskila sudah terbiasa membuka rumah mereka sebagai tempat ibadah. Sebuah gereja telah berhimpun di rumah mereka di Efesus (1 Kor. 16:19), dan sekarang satu gereja berhimpun di tempat tinggal mereka di Roma. Dale Hartman mengatakan, "Ke mana saja Akwila dan Priskila pergi, mereka itu memperkuat gereja atau membuka gereja baru bila belum ada."19
Dalam ayat 14 dan 15, ungkapan "dengan mereka" mungkin menunjukkan bahwa, selain gereja yang berhimpun di rumah Aquila dan Priskila, setidaknya ada juga dua gereja rumah lainnya di kota itu. Di kota seukuran Roma, dengan tidak ada angkutan umum, mungkin dibutuhkan beberapa jemaat di berbagai bagian kota metropolitan itu.
Ayat 5b. Orang berikutnya yang diberi salam dalam nas itu adalah Epenetus. Paulus mengidentifikasi dia sebagai buah pertama dari daerah Asia untuk Kristus. Alkitab KJV menulis "yang sulung dari Akhaya" (di mana Korintus berada), tetapi di tempat lain Paulus mengidentifikasi "keluarga Stefanus" sebagai "orang-orang yang pertama-tama bertobat di Akhaya" (1 Kor. 16:15).20Bukti manuskrip tentang Roma 16:15 mendukung "buah pertama dari daerah Asia."
Epenetus mungkin telah diubah hidupnya oleh Paulus selama kunjungan pertamanya ke Efesus (Kisah 18:19, 20). Ia mungkin telah diajar oleh Akwila dan Priskila sebelum Paulus kembali ke Efesus (Kiah 18:18, 19, 24-26). Mungkin ia adalah yang pertama dari dua belas orang yang dibaptis ulang oleh Paulus ketika ia kembali ke Efesus (Kisah 19:1-7).
Dalam teks Yunani, "orang pertama yang bertobat" secara harfiah "buah pertama" (lihat KJV). Buah pertama dari pekerjaan baru adalah sangat berharga! Jim McGuiggan mengatakannya dengan cara ini: "[Setelah] banyak pemberitaan, banyak doa, banyak kesendirian dan kemudian datanglah Epenetus! Seperti anak sulung bagi pasangan yang merindukan seorang bayi."21
Beberapa orang beranggapan bahwa fakta Priskila, Aquila, dan Epenetus semuanya berasal dari Asia, ditambah kedekatan nama mereka dalam teks, menunjukkan bahwa Epenetus bepergian dengan pasangan itu ke Roma dan merupakan bagian dari gereja yang berhimpun di rumah mereka. Kita tidak tahu banyak tentang Epenetus, tapi Paulus memanggilnya saudara yang kukasihi (ajgaphto÷ß, agapētos). Dalam nas ini, Paulus mengacukan beberapa orang sebagai "yang kukasihi" (16:5, 8, 9; lihat 16:12); masing-masing memiliki tempat khusus di hatinya.
Ayat 6. Paulus lalu berkata, Salam kepada Maria. "Maria" adalah nama yang umum; setidaknya ada enam orang berbeda yang memiliki nama itu disebutkan di dalam Perjanjian Baru. Maria ini diidentifikasi sebagai salah satu yang telah bekerja keras untuk kamu.22Paulus menunjukkan bahwa beberapa orang di dalam daftar itu adalah pekerja bagi Tuhan (16:6, 9, 12). Di tempat lain, Paulus menulis, "Karena itu, saudara-saudaraku yang kekasih, berdirilah teguh, jangan goyah, dan giatlah selalu dalam pekerjaan Tuhan! Sebab kamu tahu, bahwa dalam persekutuan dengan Tuhan jerih payahmu tidak sia-sia" (1 Kor. 15:58).
Ayat 7. Paulus melanjutkan perkataannya, Salam kepada Andronikus dan Yunias. Yang kedua dari nama-nama ini, yang muncul dalam kasus akusatif dalam bahasa Yunani, dapat dipahami sebagai nama maskulin "Yunias" ( jIouniavn, Iounian) atau nama feminin "Yunia" ( jIouni÷an, Iounian).23Oleh karena itu, kita tidak tahu apakah Paulus mengacu kepada dua orang, seorang laki-laki dan istrinya, atau seorang laki-laki dan adik perempuannya. Apa pun hubungan mereka, Paulus punya empat hal untuk dikatakan tentang mereka.
Pertama, ia menyebut mereka saudara-saudaraku sebangsa. Ini adalah yang pertama dari enam orang dalam pasal itu yang diidentifikasi sebagai saudara sebangsa Paulus (16:7, 11, 21). "Saudara-saudara sebangsa" diterjemahkan dari bentuk jamak suggenh÷ß (sungenēs). Sungenēs dapat menunjukkan "hubungan keluarga"; Alkitab NIV menulis "kerabat."24Kata itu juga dapat menunjukkan "kekerabatan suku atau ras";25
Alkitab NEB menulis "saudara sebangsaku" Dalam pasal 16, Paulus mungkin menggu- nakan kata itu dengan cara yang sama ia menggunakan kata itu dalam pasal 9: "kaum sebangsaku secara jasmani" (9:3)-yaitu, sesamanya orang Yahudi.
Paulus juga menyebut dua orang ini pernah dipenjarakan bersama-sama dengan [dia]. Paulus pernah dipenjarakan pada beberapa kesempatan (2 Kor. 11:23). Pada salah satunya, Andronikus dan Yunias mungkin juga telah ditangkap oleh musuh-musuh Kristus. Kemungkinan lain adalah bahwa mereka, seperti Paulus, pernah dipenjarakan, tetapi belum tentu pada saat dan tempat yang sama.
Paulus juga mengacukan Andronikus dan Yunias sebagai orang-orang yang terpandang di antara para rasul. Kata "rasul" adalah transliterasi dari ajpo÷stoloß (apostolos), yang berarti "orang yang diutus." Dalam konteks ini, jika "rasul-rasul" itu mengacu kepada orang-orang khusus yang secara pribadi ditunjuk oleh Yesus, maka ungkapan itu berarti bahwa para rasul menganggap dua orang itu sebagai luar biasa. Terjemahan McCord mengatakan bahwa mereka "dikenal baik oleh para rasul." Alkitab CEV menulis "Mereka sangat dihormati oleh para rasul." Jika "rasul-rasul" digunakan dalam pengertian yang lebih umum tentang "orang yang diutus" dari suatu jemaat (sebagai misionaris atau utusan), kata-kata itu berarti bahwa Andronikus dan Yunias telah melakukan pekerjaan misi yang luar biasa.
Terakhir, Paulus mengatakan bahwa kedua orang itu telah menjadi Kristen sebelum aku—yaitu, mereka telah dibaptis ke dalam Kristus (6:3, 4) sebelum Paulus. Ini mungkin menunjukkan bahwa mereka telah menjadi Kristen di Yerusalem sebelum Paulus memencarkan gereja itu (Kisah 8:1-4).
Ayat 8. Orang lain dalam daftar Paulus adalah Ampliatus. F. F. Bruce menulis, "Nama ini umum terdapat di prasasti Romawi pada periode itu, dan ditemukan berulang kali seperti dipakai oleh keluarga kekaisaran."26Para ahli telah membandingkan dua puluh enam nama dalam Roma 16:3-16 dengan nama-nama yang berkaitan dengan rumah tangga kaisar pada abad pertama. Menurut William Barclay, "tiga belas [dari nama-nama ini] muncul dalam prasasti atau dokumen yang berkaitan dengan istana Kaisar di Roma."27J. B. Lightfoot menyimpulkan bahwa daftar dalam Roma 16 itu mungkin mencakup setidaknya beberapa "orang-orang kudus" di dalam "istana kaisar" yang kemudian disinggung dalam Filipi 4:22.28Jika itu yang terjadi, banyak dari nama-nama ini kemungkinan adalah budak atau pelayan di dalam rumah tangga itu.
Paulus menyebut Ampliatus yang kukasihi dalam Tuhan. Alkitab NEB menulis "teman yang kukasihi dalam persekutuan Tuhan."
Ayat 9. Paulus lalu berkata, Salam kepada Urbanus, teman sekerja kami dalam Kristus, dan salam kepada Stakhis, yang kukasihi. "Urbanus" masih kerabat dengan kata "urban" kita, yang berarti "kota." Terjemahan harfiah "Stakhis" adalah "kepala atau bonggol (gandum)."29Beberapa orang bertanya-tanya apakah "bonggol gandum" dapat berupa ungkapan yang berarti "dari pertanian." (Ketika saya tumbuh dewasa, seseorang yang tinggal di daerah pedesaan kadang-kadang disebut sebagai "orang kampung.") Mungkin teman-teman mereka menyebut dua orang ini "anak kota" dan " anak desa."
Ayat 10a. Setelah menyebut Urbanus dan Stakhis, Paulus mengatakan, Salam kepada Apeles, yang telah tahan uji dalam Kristus. Kata "tahan uji" (dari doki÷moß, dokimos) mengacu kepada apa yang telah lulus menjalani tes.30Pada titik tertentu dalam hidup Kristennya, Apeles telah menghadapi pencobaan atas imannya. Dengan bantuan Tuhan, ia telah lulus ujian. Karena itu ia "telah tahan uji dalam Kristus."
Ayat 10b, 11. Tiga nama berikutnya mungkin memiliki hubungan dengan istana kaisar. Dalam kasus pertama, Paulus berkata, Salam kepada mereka, yang termasuk isi rumah Aristobulus. Ada kemungkinan bahwa Aristobulus adalah "saudara Herodes Agripa I, yang tinggal di Roma sebagai warga biasa dan, seperti saudaranya, menikmati persahabatan dengan Klaudius."31Dalam kasus ketiga, Paulus berkata, Salam kepada mereka yang termasuk isi rumah Narkisus, yang ada dalam Tuhan. Beberapa orang "telah mengidentifikasi Narkisus ini dengan Tiberius Klaudius Narsikus, seorang budak Kaisar Tiberius yang bebas32dan kaya, yang memiliki pengaruh besar di bawah Klaudius."33
Perhatikanlah bahwa bukan Aristobulus dan Narkisus yang diberi salam, tapi orang-orang yang berada di dalam rumah tangga mereka, yang akan mencakup pelayan dan budak. Bahkan jika kedua orang itu telah meninggal, budak-budak mereka masih dapat diidentifikasi sebagai dari (atau milik) rumah tangga mereka. Siapapun Aristobulus dan Narkisus, setidaknya beberapa orang di dalam rumah tangga mereka adalah orang Kristen—dan Paulus mengirim salam kepada mereka. (Beberapa orang percaya bahwa rumah tangga ini adalah "gereja rumah.")
Dalam posisi kedua, terjepit di antara Aristobulus dan Narkisus, terdapat nama yang menarik. Paulus berkata, Salam kepada Herodion, temanku sebangsa. "Herodion" menunjukkan hubungan tertentu dengan keluarga Herodes yang terkenal.34
Sangat menarik untuk berspekulasi tentang apakah injil telah atau tidak mencapai seseorang yang terkait dengan keluarga yang merosot secara moral.35Mungkin Herodion adalah seorang budak atau budak bebas yang memakai nama tuannya.
Ayat 12. Ayat ini berisi tiga pekerja feminin untuk Tuhan: Salam kepada Trifena dan Trifosa, yang bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan. Kesamaan nama "Trifena dan Trifosa" menunjukkan bahwa mereka adalah bersaudara, bahkan mungkin kembar. "Kedua nama itu berasal dari akar kata yang berarti 'hidup secara nyaman, secara mewah'." Nama mereka dapat diterjemahkan sebagai "Lembut" dan "Cantik."36"Pekerja" dan "bekerja keras" adalah dari kopia÷w (kopiaō), yang berarti "bekerja keras hingga kehabisan tenaga."37Mungkin Paulus tersenyum saat ia, pada dasarnya, berkata, "Salam kepada si Halus dan si Cantik, yang, berlawanan dengan nama mereka, telah bekerja keras hingga kehabisan tenaga."
Present tense digunakan dalam menggambarkan Trifena dan Trifosa, sedangkan past tense (aorist) digunakan dalam mengacukan "Persis …, yang telah bekerja membanting tulang dalam pelayanan Tuhan." Ini mungkin menunjukkan bahwa Persis sudah berumur dan hari-hari aktifnya sudah berlalu. Tuhan tidak pernah melupakan pelayanan yang setia di masa lalu (lihat Why. 14:13).
Ayat 13. Nama berikutnya dalam daftar itu adalah nama yang ditemukan di tempat lain dalam Perjanjian Baru: Salam kepada Rufus, orang pilihan dalam Tuhan. Ketika Markus bercerita tentang bagaimana Simon dari Kirene telah memikul salib Yesus, ia mengidentifikasi Simon sebagai "ayah Aleksander dan Rufus" (Mrk. 15:21), yang menyiratkan bahwa para pembacanya mengenal siapa Alexander dan Rufus itu. Umumnya dipercaya bahwa catatan injil Markus ditulis untuk ditujukan kepada orang Romawi. Mungkin, Rufus dari Markus 15 adalah Rufus yang sama dari Roma 16.
Paulus juga mengirim salam kepada ibunya [Rufus], yang bagiku adalah juga ibu. Paulus mengakui seorang wanita yang sudah seperti seorang ibu bagi dia. Apakah yang para ibu lakukan? Mereka memberi makan, pakaian, dan tempat tinggal Anda— tetapi mereka berbuat lebih lagi: Mereka mengasihi, menghibur, dan membuat Anda merasa istimewa. Kapankah ibunya Rufus membantu Paulus? Jika Simon dari Markus 15:21 adalah Simeon dalam Kisah 13:1,38mungkin istrinya itu seperti seorang ibu bagi Paulus ketika rasul itu bekerja di Antiokhia (Kisah 11:25, 26).
Ayat 14. Daftar salam pribadi Paulus diakhiri dengan dua pengelompokan nama. Pengelompokan pertama muncul dalam ayat 14: Salam kepada Asinkritus, Flegon, Hermes,39Patrobas, Hermas dan saudara-saudara yang bersama-sama dengan mereka. Banyak orang percaya bahwa orang-orang ini adalah anggota dari sebuah "gereja rumah." Jika benar, maka mereka yang disebut namanya itu adalah anggota dalam jemaat yang Paulus sudah kenal.
Ayat 15. Pengelompokan kedua muncul dalam ayat 15: Salam kepada Filologus40, dan Yulia, Nereus dan saudaranya perempuan, dan Olimpas, dan juga kepada segala orang kudus yang bersama-sama dengan mereka. Sekali lagi, ada anggapan bahwa ayat ini mengacu pkeada "gereja rumah." Filologus dan Yulia mungkin adalah suami dan istri, atau mungkin mereka adalah kakak dan adik.
Ayat 16. Setelah mencantumkan sejumlah individu, Paulus menutup salam pribadinya dengan mengatakan, Bersalam-salamlah kamu dengan cium kudus. Ini bukan perintah untuk mencium. Cium merupakan salam umum di zaman itu (1 Kor. 16:20; 2 Kor. 13:12; 1 Tes. 5:26; 1 Pet. 5:14).41Biasanya, pria mencium pria dan wanita mencium wanita. Cium itu mengatakan, "Saya menerima Anda; hubungan kita dekat." Di beberapa bagian dunia saat ini, ciuman di pipi masih menjadi salam yang umum. Perintah Paulus bukan bahwa mereka harus mencium, melainkan bahwa salam mereka harus "kudus" atau "sakral." Kita mungkin menggunakan kata-kata seperti "tulus" dan "murni." Salam mereka harus jangan berupa sikap yang kosong, tapi ungkapan cinta dan kasih sayang sejati yang mereka miliki satu sama lain. Kita dapat mengatakan di Amerika, "Bersalam-salamanlah satu sama lain dengan ucapan halo, jabat tangan, dan pelukan yang kudus."
Yohanes menulis, "Salam dari sahabat-sahabatmu" (3 Yoh. 1:14), dan itulah yang Paulus lakukan dalam Roma 16:3-15. Kebanyakan dari mereka yang disebut namanya disebut sebagai "tokoh-tokoh Alkitab yang kurang dikenal," tapi mereka bukan "kurang dikenal" bagi Paulus. Mereka itu sama berharganya bagi dia seperti halnya mata dan telinga, tangan dan kaki mereka. Telah dikatakan bahwa "setiap orang yang dengan siapa Anda berhubungan dalam pelayanan Anda meninggalkan sidik jari pada jiwa Anda."42Teman-teman Paulus di Roma telah meninggalkan kesan yang tak terlupakan pada dia.
Setelah Paulus berkata, "Bersalam-salamlah kamu dengan cium kudus," ia menambahkan, Salam kepada kamu dari semua jemaat Kristus. Ketika kata "gereja" ditemukan dalam bentuk jamak dalam Perjanjian Baru, kata itu mengacu kepada jemaat setempat. "Jemaat Kristus" bukanlah nama diri, tapi sebutan deskriptif. Dalam pengaturan ini, "Kristus" berarti "milik Kristus." Ungkapan "semua jemaat Kristus" mengacu kepada jemaat yang menjadi milik Kristus. (Bandingkan dengan kalimat "Jemaat-Ku" dalam Matius 16:18.) Cara lain untuk mengekspresikan bagian terakhir Roma 16:16 akan berupa "Semua gereja (jemaat) Kristus memberi salam kepada Anda." "Semua jemaat Kristus" dapat mengacu kepada setiap jemaat yang dengan siapa Paulus memiliki kontak. Mungkin ia telah menyampaikan kepada mereka niatnya untuk pergi ke Roma suatu hari nanti (seperti yang ia sampaikan kepada jemaat Efesus, Kisah 19:21) dan mereka telah menjawab, "Ketika engkau pergi, sampaikanlah salam kami." Kemungkinan lain adalah bahwa orang-orang yang akan menemani Paulus ke Yerusalem (lihat Kisah 20:4) sudah berkumpul di Korintus dan menyampaikan salam dari jemaat yang mereka wakili. Bahkan mungkin bahwa, sebagai seorang rasul yang terilham, Paulus percaya bahwa ia memenuhi syarat untuk bicara bagi persaudaraan secara keseluruhan.
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
Full Life: Roma (Pendahuluan Kitab) Penulis : Paulus
Tema : Kebenaran Allah telah Dinyatakan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 57
Latar Belakang
Surat Roma ini mer...
Penulis : Paulus
Tema : Kebenaran Allah telah Dinyatakan
Tanggal Penulisan: Sekitar tahun 57
Latar Belakang
Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini diletakkan di depan ketiga belas suratnya yang lain. Paulus menulis surat ini dalam rangka pelayanan rasulinya kepada dunia bukan Yahudi. Bertentangan dengan tradisi gereja Katolik-Roma, jemaat di Roma tidak didirikan oleh Petrus atau rasul yang lain. Jemaat di Roma ini mungkin didirikan oleh orang dari Makedonia dan Asia yang bertobat di bawah pelayanan Paulus, mungkin juga oleh orang-orang Yahudi yang bertobat pada hari Pentakosta (Kis 2:10). Paulus tidak memandang Roma sebagai wilayah khusus dari rasul lain (Rom 15:20).
Di surat Roma Paulus meyakinkan orang percaya di Roma bahwa dia sudah berkali-kali merencanakan untuk memberitakan Injil kepada mereka, namun hingga saat itu kedatangannya masih dihalangi (Rom 1:13-15; Rom 15:22). Dia menegaskan kerinduan yang sungguh untuk mengunjungi mereka sehingga menyatakan rencananya untuk datang dengan segera (Rom 15:23-32).
Ketika menulis surat ini, menjelang akhir perjalanan misioner yang ketiga (bd. Rom 15:25-26; Kis 20:2-3; 1Kor 16:5-6), Paulus berada di Korintus di rumah Gayus (Rom 16:23; 1Kor 1:14). Sementara menulis surat ini melalui pembantunya Tertius (Rom 16:22), dia sedang merencanakan kembali keYerusalem untuk hari Pentakosta (Kis 20:16; sekitar musim semi tahun 57 atau 58) untuk menyampaikan secara pribadi persembahan dari gereja-gereja non-Yahudi kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem (Rom 15:25-27). Segera setelah itu, Paulus mengharapkan dapat pergi ke Spanyol untuk menginjil dan mengunjungi gereja di Roma pada perjalanannya untuk memperoleh bantuan dari mereka bila makin ke barat (Rom 15:24,28).
Tujuan
Paulus menulis surat ini untuk mempersiapkan jalan bagi pelayanannya di Roma serta rencana pelayanan ke Spanyol. Tujuannya lipat dua.
- (1) Karena jemaat Roma rupanya mendengar kabar angin yang diputarbalikkan mengenai berita dan ajaran Paulus (mis. Rom 3:8; Rom 6:1-2,15), Paulus merasa perlu untuk menulis Injil yang telah diberitakannya selama dua puluh lima tahun.
- (2) Dia berusaha untuk memperbaiki beberapa persoalan yang terjadi di dalam gereja karena sikap salah orang Yahudi terhadap mereka yang bukan Yahudi (mis. Rom 2:1-29; Rom 3:1,9) dan orang bukan Yahudi terhadap orang Yahudi (mis. Rom 11:11-36).
Survai
Tema Surat Roma diketengahkan dalam Rom 1:16-17, yaitu bahwa di dalam Tuhan Yesus dinyatakan kebenaran Allah sebagai jawaban terhadap murka-Nya kepada dosa. Kemudian Paulus menguraikan kebenaran-kebenaran dasar dari Injil. Pertama, Paulus menekankan bahwa persoalan dosa dan kebutuhan manusia akan kebenaran adalah umum (Rom 1:18--3:20). Karena baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi berada di bawah dosa dan karena itu di bawah murka Allah, tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah terlepas dari karunia kebenaran melalui iman kepada Yesus Kristus (Rom 3:21--4:25).
Setelah dibenarkan secara cuma-cuma oleh kasih karunia melalui iman dan setelah mendapatkan keyakinan akan keselamatan kita (pasal 5; Rom 5:1-21), karunia kebenaran Allah itu dinyatakan dalam kematian kita bagi dosa dengan Kristus (pasal 6; Rom 6:1-23), pembebasan kita dari pergumulan untuk mencapai kebenaran menurut hukum Taurat (pasal 7; Rom 7:1-26), pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah dan hidup baru kita "melalui Roh" yang menuntun kita kepada kemuliaan (pasal 8; Rom 8:1-39). Allah sedang mengerjakan rencana penebusan-Nya kendatipun ketidakpercayaan Israel (pasal 9-11; Rom 9:1--11:36).
Akhirnya, Paulus menyatakan bahwa kehidupan yang diubah dalam Kristus mengakibatkan penerapan kebenaran dan kasih pada semua bidang kelakuan -- sosial, sipil, dan moral (pasal 12-14; Rom 12:1--14:23). Paulus mengakhiri Surat Roma dengan keterangan tentang rencananya pribadi (pasal 15; Rom 15:1-33) dan ucapan salam pribadi yang panjang, nasihat terakhir, dan sebuah kidung pujian (pasal 16; Rom 16:1-27).
Ciri-ciri Khas
Tujuh ciri utama menandai surat ini.
- (1) Surat Roma merupakan surat Paulus yang paling sistematis, surat teologis yang paling hebat dalam PB.
- (2) Paulus menulis dengan gaya tanya-jawab atau gaya diskusi (mis. Rom 3:1,4-6,9,31).
- (3) Paulus memakai PL secara luas sebagai kekuasaan alkitabiah dalam menyampaikan sifat sesungguhnya dari Injil.
- (4) Paulus menyampaikan "kebenaran Allah" sebagai inti penyataan Injil (Rom 1:16-17): Allah membereskan segala sesuatu di dalam dan melalui Yesus Kristus.
- (5) Paulus memusatkan perhatian kepada sifat rangkap dari dosa bersama dengan persediaan Allah di dalam Kristus untuk masing-masing aspek:
- (a) dosa sebagai pelanggaran pribadi (Rom 1:1--5:11), dan
- (b) prinsip "dosa" (Yun. _he hamartia_), yaitu kecenderungan bawaan yang alami untuk berbuat dosa yang tinggal dalam hati setiap orang sejak kejatuhan Adam (Rom 5:12--8:39).
- (6) Roma 8 (Rom 8:1-39) adalah uraian yang paling luas dalam Alkitab mengenai peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.
- (7) Surat Roma berisi pembahasan yang paling berbobot mengenai penolakan Kristus oleh orang Yahudi (terkecuali suatu golongan sisa), dan tentang rencana penebusan Allah yang bermula dari Israel dan akhirnya menuju kembali kepada Israel (pasal 9-11; Rom 9:1--11:36).
Full Life: Roma (Garis Besar) Garis Besar
Pendahuluan
(Rom 1:1-17)
I. Kebutuhan Mendesak Manusia Akan Kebenaran
(Rom 1:18-3:20)
A. Kebutuhan Or...
Garis Besar
- Pendahuluan
(Rom 1:1-17) - I. Kebutuhan Mendesak Manusia Akan Kebenaran
(Rom 1:18-3:20) - A. Kebutuhan Orang Bukan Yahudi
(Rom 1:18-32) - B. Kebutuhan Orang Yahudi
(Rom 2:1-3:8) - C. Kebutuhan Semua Orang
(Rom 3:9-20) - II. Penyediaan Kebenaran yang Mulia oleh Allah
(Rom 3:21-5:21) - A. Pembenaran oleh Iman Diringkaskan
(Rom 3:21-31) - B. Pembenaran oleh Iman Digambarkan Dalam Abraham
(Rom 4:1-25) - C. Berkat dan Keyakinan yang Menyertai Pembenaran
(Rom 5:1-11) - D. Adam dan Kristus Dibandingkan
(Rom 5:12-21) - 1. Adam/Dosa/Penjatuhan Hukuman/Kematian
- 2. Kristus/Kasih Karunia/Pembenaran/Hidup
- III.Kebenaran Berkarya Melalui Iman
(Rom 6:1-8:39) - A. Kebebasan dari Perbudakan Dosa
(Rom 6:1-23) - 1. Mati Bersama Kristus terhadap Dosa
(Rom 6:1-14) - 2. Hidup Bersama Kristus sebagai Hamba Kebenaran
(Rom 6:15-23) - B. Kebebasan dari Pertentangan di Bawah Hukum Taurat
(Rom 7:1-25) - C. Kebebasan Melalui Hukum Roh Kehidupan
(Rom 8:1-39) - IV. Kebenaran oleh Iman Berkaitan dengan Israel
(Rom 9:1-11:36) - A. Persoalan Penolakan Israel
(Rom 9:1-10:21) - B. Kemenangan Rencana Allah
(Rom 11:1-36) - V. Penerapan Praktis dari Kebenaran oleh Iman
(Rom 12:1-15:13) - A. Orang Percaya dan Penyerahan Diri
(Rom 12:1-2) - B. Orang Percaya dan Masyarakat
(Rom 12:3-21) - C. Orang Percaya dan Pemerintah
(Rom 13:1-7) - D. Orang Percaya dan Hukum Kasih
(Rom 13:8-15:13) - Penutup
(Rom 15:14-16:27)
Matthew Henry: Roma (Pendahuluan Kitab)
Jika kita boleh membandingkan satu kitab dengan kitab lainnya dan meminta pendapat dari beberapa orang beriman dan saleh, akan disimpulk...
- Jika kita boleh membandingkan satu kitab dengan kitab lainnya dan meminta pendapat dari beberapa orang beriman dan saleh, akan disimpulkan bahwa mazmur-mazmur Daud di dalam Perjanjian Lama dan surat-surat penggembalaan Rasul Paulus di dalam Perjanjian Baru merupakan bintang-bintang yang paling terang, yang berbeda dari bintang-bintang lainnya di dalam kemuliaan. Kitab Suci secara keseluruhan memang merupakan surat penggembalaan dari sorga kepada dunia ini, tetapi di dalamnya ada penjelasan atas beberapa surat kerasulan tertentu. Di dalamnya terdapat lebih banyak surat-surat Paulus dibandingkan dengan surat rasul-rasul lainnya, sebab ia adalah rasul utama dari antara mereka. Ia bekerja lebih keras dibandingkan mereka semua. Tidak diragukan lagi, bakat alamiahnya sangat luar biasa. Pengertiannya akan suatu hal cepat dan tajam, ungkapan-ungkapannya lancar dan kaya. Ke mana pun ia pergi, kasih sayangnya sangat hangat dan bersemangat, dan keteguhan hatinya sangat tegas dan berani. Hal ini membuat ia menjadi seorang penganiaya yang sangat keras dan sengit sebelum ia bertobat. Namun ketika orang kuat yang bersenjata lengkap ini dilucuti, dan orang yang lebih kuat dari padanya datang menyerang dan mengalahkannya, maka orang itu akan membagi-bagikan rampasannya dan menguduskan kecakapan-kecakapan ini, ia pun menjadi pemberita firman yang paling mahir dan bersemangat. Tidak ada yang lebih baik dari padanya untuk memenangkan jiwa, dan juga tidak ada yang lebih berhasil dari padanya. Empat belas surat penggembalaannya terdapat di dalam kanon Kitab Suci kita. Besar kemungkinan masih ada lebih banyak lagi surat yang ia tulis selama masa pelayanannya, yang mungkin cukup baik untuk mengajar, menegur, dan seterusnya tetapi karena surat-surat itu tidak diilhami oleh Allah, maka surat-surat tersebut tidak diterima sebagai kitab kanonik, dan juga tidak diturunkan kepada kita. Beberapa penulis kuno mengatakan bahwa ada enam pucuk surat ditulis oleh Paulus kepada Seneca (ahli filsafat dan negarawan Romawi abad pertama – pen.), dan delapan surat dari Seneca kepadanya [Sixt. Senens. Biblioth. Sanct. lib.2], dan yang masih ada sampai sekarang ini. Namun, sekali pandang saja tampaknya naskah-naskah itu tidak asli dan palsu.
- Surat penggembalaan kepada jemaat Roma ini ditempatkan sebagai surat yang pertama, bukan karena urutan waktu penulisannya yang lebih awal, melainkan karena keunggulannya yang tinggi. Surat ini adalah surat yang terpanjang dan terlengkap dibandingkan surat-surat penggembalaan lainnya, dan mungkin juga karena kewibawaan dari tempat yang menjadi tujuan surat ini ditulis. Dikatakan bahwa Krisostom, salah seorang bapa gereja, meminta supaya surat ini dibacakan untuknya dua kali dalam seminggu. Surat ini merupakan kumpulan dari beberapa bagian tulisan dari surat tersebut yang ditulis pada tahun 56 Masehi, dari kota Korintus, ketika Paulus tinggal di situ sebentar dalam perjalanannya menuju Troas (Kis. 20:5-6). Ia menitipkan surat ini kepada Febe, orang Romawi itu, seorang pelayan jemaat di Kengkrea (pasal 16), yang berada di wilayah Korintus. Di dalam surat itu ia menyebut Gayus sebagai tuan rumahnya, atau orang yang memberi tumpangan kepadanya (16:23). Gayus yang dimaksud adalah orang Korintus, berbeda dengan Gayus dari Derbe, yang disebut di dalam Kisah Para Rasul 20. Pada saat itu, Rasul Paulus sedang dalam perjalanan menuju Yerusalem dengan membawa uang yang akan diberikan kepada orang-orang kudus miskin yang ada di sana. Hal itu ia sebutkan di dalam Roma 15:26. Rahasia-rahasia besar perlu dibahas di dalam surat ini, seperti juga dalam tulisan-tulisan Rasul Paulus lainnya, karena banyak hal masih gelap dan sukar dipahami (2Ptr. 3:16). Cara penulisan surat ini (sama seperti beberapa surat penggembalaan lainnya) dapat diamati. Bagian terdepan berisikan pengajaran, yaitu di dalam sebelas pasal pertama. Bagian terakhir adalah bagian penerapan, yaitu di dalam lima pasal terakhir, yang memberitahukan tentang penghakiman dan cara memperbaiki hidup. Cara terbaik untuk memahami kebenaran-kebenaran yang dijelaskan di bagian awal adalah dengan menaati dan melakukan kewajiban-kewajiban yang diuraikan di bagian akhir. Sebab, barangsiapa mau melakukan kehendak-Nya, ia akan mengetahui pengajaran itu (Yoh. 7:17).
- I. Bagian pengajaran dari surat kerasulan itu mengajarkan kepada kita,
- 1. Mengenai jalan keselamatan,
- (1) Dasar keselamatan itu adalah pembenaran oleh Allah, dan bukan karena perbuatan manusia (pasal 1). Juga bukan karena melakukan hukum Taurat bangsa Yahudi (pasal 2-3), sebab baik orang Yahudi maupun bangsa-bangsa lain harus bertanggung jawab terhadap kutuk itu. Sebaliknya, keselamatan itu hanya diperoleh melalui iman di dalam Yesus Kristus (Roma 3:21 dan seterusnya; pasal 4).
- (2) Langkah-langkah menuju keselamatan ini adalah,
- 2. Mengenai orang-orang yang diselamatkan, seperti halnya mereka yang masuk menurut pilihan kasih karunia (pasal 9), bangsa-bangsa lain dan bangsa Yahudi (pasal 10-11). Dari sini tampak bahwa pokok yang ia bicarakan adalah kebenaran-kebenaran yang sebenarnya telah diketahui, seperti yang dikatakan oleh Rasul Petrus (2Ptr. 1:12). Dua hal yang menjadi batu sandungan bagi bangsa Yahudi, yaitu pembenaran oleh iman tanpa melakukan hukum Taurat, dan penerimaan bangsa-bangsa lain ke dalam jemaat. Itulah sebabnya Rasul Paulus berusaha menjelaskan dan membereskan kedua hal ini.
- II. Bagian penerapan yang mengikuti, yang di dalamnya kita temukan,
- 1. Beberapa nasihat umum yang cocok bagi semua orang Kristen (pasal 12).
- 2. Petunjuk-petunjuk bagaimana kita berperilaku sebagai anggota masyarakat yang beradab (pasal 13).
- 3. Aturan-aturan yang mengatur tingkah laku orang-orang Kristen satu sama lain, sebagai sesama anggota jemaat Kristen (pasal 14 dan pasal 15:1-14).
- III. Ketika mendekati bagian penutup, Rasul Paulus menjelaskan dasar-dasar tulisannya kepada mereka (15:14-16), memberikan penjelasan mengenai dirinya sendiri dan urusan-urusannya (ay. 17-21), berjanji untuk mengunjungi mereka (ay. 22-29), meminta dukungan doa mereka (ay. 30-32), mengirimkan salam khusus kepada banyak sahabat di sana (Roma 16:1-16), memperingatkan mereka terhadap orang-orang yang menimbulkan perpecahan (ay. 17-20), menambahkan salam dari sahabat-sahabat yang ada bersamanya (ay. 21-23), dan mengakhirinya dengan sebuah doa berkat dan pujian kepada Allah (ay. 24-27).
Jerusalem: Roma (Pendahuluan Kitab) SURAT-SURAT PAULUS
PENGANTAR
Kronologi kehidupan Paulus
Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal da...
SURAT-SURAT PAULUS
PENGANTAR
Kronologi kehidupan Paulus
Dengan menggunakan Kisah Para Rasul dan surat-surat Paulus, maka tokoh ini lebih kita kenal dari pada tokoh-tokoh lain dalam Perjanjian Baru. Kedua sumber, yang masing-masing berdiri sendiri ini saling menguatkan dan melengkapi, meskipun ada kelainan-kelainan dalam soal-soal kecil. Kita malahan dapat menyusun suatu kronologi riwayat hidup Paulus secara lebih kurang teliti, karena bertepatannya beberapa peristiwa dalam riwayat hidup Paulus dengan kejadian-kejadian yang kita ketahui menurut ilmu sejarah, seperti waktunya Galio menjabat prokonsul di Korintus, Kis 18:12, dan tahun Festus menggantikan Feliks, Kis 24:27-25:1, sebagai wali negeri di Palestina.
Paulus dilahirkan di Tarsus di Kilikia, Kis 9:11; 21:39; 22:3, kira-kira tahun 10 Mas. dari keluarga Yahudi suku Benyamin, Rom 11:1; Flp 3:5 dan yang telah menjadi warga negara Roma, Kis 16:37 dst; 22:25-28; 23:27. Semasa mudanya Paulus dididik di Yerusalem oleh Gamaliel yang memberinya pengajaran mendalam tentang agama Yahudi sesuai dengan ajaran mazhad agama Kristen yang baru muncul, Kis 22:4 dst; 26:9-12; Gal 1:13; Flp 3:6, dan berurusan dengan pembunuhan atas diri Stefanus, Kis 7:58; 22:20; 26:10. Tetapi kira-kira tahun 34 seluruh hidup Paulus yang sedang di perjalanan ke kota Damsyik dirubah oleh penampakan Yesus yang telah bangkit dari alam maut. Tuhan yang bangkit menyatakan kepadanya benarnya agama Kristen dan bahwa tugasnya yang khas ialah mewartakan Injil kepada orang- orang bukan Yahudi, Kis 9:3-16 dsj; Gal 1:12, 15 dst; Ef 3:2. Sejak saat itu Paulus merelakan hidupnya untuk mengabdi Kristus, yang secara pribadi telah "menangkapnya" untuk dijadikan pengikutNya, Fil 3:12. Sesudah tinggal beberapa lamanya di Arabia, Paulus kembali ke Damsyik, Gal 1:17, dan mulai mewartakan Kristus di sana, Kis 9:20.
Sesudah sebentar mengunjungi Yerusalem, Gal 1:18; Kis 9:26-29, maka dalam tahun 39 Paulus pergi ke Siria dan Kilikia, Gal 1:21; Kis 9:30, sampai Barnabas mengajaknya kembali ke Antiokhia, di mana mereka mengajar bersama, Kis11:25 dst dan lihat 9:27. Dalam perjalanannya yang pertama (th 45-49) ke Siprus, Pamfilia, Pisidia dan Likaonia, Kis 13-14, Saulus mulai menggunakan nama Yunani-Latinnya Paulus untuk mengganti nama Yahudinya, yakni Saul, Kis 13:9. Karena berkarya dengan lebih baik, maka Paulus menyisihkan Barnabas, Kis 14:12. Dalam tahun 49, jadi empat belas tahun sudah bertobat, Gal 2:1, Paulus naik ke Yerusalem untuk ikut serta dalam "Konsili Para Rasul". Sebagian karena pengaruhnya Konsili itu menyetujui bahwa hukum Yahudi tidak mengikat orang-orang bukan Yahudi yang masuk Kristen, Kis 15; Gal 2:3-6. Tugas Paulus di antara orang-orang bukan Yahudi juga secara resmi diakui, Gal 2:7-9. Kemudian ia mengadakan perjalanan-perjalanan lagi. Perjalanan kedua (Kis 15:36-18:22) dan perjalanan ketiga (Kis 18:23 - Kis 21-17) masing-masing berlangsung dalam tahun 50-52 dan 55-58. Sehubungan dengan surat-surat Paulus perjalanan-perjalanan itu akan kita bicarakan lagi, oleh karena surat-suratnya itu ditulisnya justru selama di perjalanan-perjalanan itu. Tahun 58 ditahan di Yerusalem, Kis 21:27-23:22 dan dimasukkan ke dalam penjara sampai th 60, Kis 23:23-26. Dalam musim semi th 60 wali negeri Festus mengirimkannya ke Roma dengan pengawalan ketat, Kis 27:1-28:16. Sesudah di Roma di tahan dua tahun (th 61-63) Paulus dibebaskan karena tidak terbukti salah. Kemudian ia mungkin pergi ke negeri Spanyol, seperti yang direncanakannya, Rom 15:24, 28, tetapi surat-surat Pastoral (Tim, Tit) mengandaikan bahwa Paulus masih mengadakan perjalanan-perjalanan ke Timur. Penahanan Paulus yang kedua di Roma berakhir dengan kemartiran, sebagaimana diberitakan oleh tradisi yang paling tua; ini kiranya terjadi dalam th 67.
Kepribadian Paulus
Dari Kisah Para Rasul dan dari surat-surat Paulus juga mungkin mendapat gambaran jelas mengenai kepribadian dan perangai Sang Rasul.
Paulus adalah seorang yang semangatnya berapi-api dan yang dalam mengejar cita- citanya tidak tahu lelah atau menghitung jerih-payahnya. Pada pokoknya cita-cita Paulus ialah cita-cita keagamaan. Satu-satunya yang menjadi pusat perhatiannya ialah Allah. Dalam mengabdi Allah sebagai hamba setiawan ia menolak segenap kompromis dalam bentuk manapun. Itulah sebabnya maka mula-mula Paulus mengejar mereka yang dianggapnya sebagai bida'ah dan musuh Allah 1Tim 1:13; bdk Kis 24:5, 14, tetapi kemudian mewartakan Kristus, setelah berkat wahyu mengerti bahwa Dialah satu-satunya penyelamatan. Semangat yang tak bersyarat itu terungkap dalam kehidupan yang terdiri atas penyangkalan diri yang mutlak dan pengabdian kepada Dia yang dikasihi Paulus. Kerja keras dan lelah, haus, penderitaan, kemiskinan dan bahaya maut, 1Kor 4:9-13; 2Kor 4:8 dst; 6:4-10; 11:23-27, tidak dipedulikan sama sekali mana kala Paulus menunaikan tugas yang dianggapnya sebagai tanggung jawabnya 1Kor 9:16 dst. Tidak ada sesuatupun dari semuanya itu yang mampu memisahkan Paulus dari kasih Allah dan Kristus, Rom 8:35-39. Sebaliknya, semuanya itu dianggapnya barang berharga oleh karena menyerupai dirinya dengan Gurunya yang bersengsara dan tersalib, 2Kor 4:10 dst; Flp 3:10 dst. Kesadaran akan panggilannya yang tunggal membuat Paulus memiliki gairah akan yang luhur-luhur dan besar-besar. Kalau ia merasa dirinya bertanggung jawab akan semua jemaat, 2Kor 11:28; bdk Kol 1:24, dan berkata bahwa bekerja lebih dari pada yang lain-lain, 1Kor 15:10; bdk 2Kor 11:5, dan mengajak kaum beriman untuk mencontohnya, 2Tes 3:7+, maka keterangan semacam itu bukanlah kesombongan, melainkan kebanggaan orang suci yang rendah hati. Sebab Paulus juga mengakui dirinya sebagai yang paling hina di antara sekalian orang Kudus, 1Kor 15:9; Ef 3:8, karena telah menganiaya jemaat Allah; karya-karya besar yang dilaksanakannya dianggap berasal dari Tuhan yang berkarya di dalam dirinya, 1Kor 15:10; 2Kor 4:7; Flp 4:13; Kol 1:29; Ef 3:7.
Semangat hatinya yang halus nampak dalam sikap Paulus terhadap kaum beriman. Ia mempercayai sungguh-sungguh orang-orang Filipo yang masuk Kristen, Flp 1:7 dst; 4:10-20; ia menaruh perasaan mendalam terhadap jemaat di Efesus, Kis 20:17-38; hatinya memanas, kalau orang-orang beriman di Galatia membiarkan dirinya dibujuk untuk meninggalkan kepercayaan sejati, Gal 1:6; 3:1-3, dan ia sedih terkejut karena ketidak-tetapan hati yang sombong pada orang-orang di Korintus, 2Kor 12:11-13:10. Untuk menetapkan yang lincah-lincah Paulus tahu bagaimana bersikap ironi, 1Kor 4:8; 2Kor 11:7; 12:13, dan bahkan melontarkan teguran tegas, Gal 3:1-3; 4:11; 1Kor 3:1-3; 5:1-2; 6:5; 11:17-22; 2Kor 11:3 dst. Tetapi selalu hanya demi kebaikan kaum beriman, 2Kor 7:8-13. Dan segera Paulus memperlunak tegurannya dengan kehalusan hati yang penuh kasih sampai mengharukan hati, 2Kor 11:1-2; 12:14 dst : Bukankah hanya Pauluslah bapa mereka, 1Kor 4:14 dst; 2Kor 6:13; bdk 1Tes 2:11; Flm 10, bahkan ibu mereka, 1Tes 2:7; Gal 4:19? Maka segera pulih kembali hubungan-hubungan baik seperti dahulu, Gal 4:12-20; 2Kor 7:11-13.
Sesungguhnya Paulus tidak mau pertama-tama menegur kaum beriman, tetapi para lawan yang berusaha membujuk dan menyesatkan mereka: orang-orang Yahudi yang di mana-mana melawan dan menghalangi Paulus, Kis 13:45, 50; 14:2, 19; 17:5, 13; 18:6; 19:9; 21:27, ataupun orang-orang Kristen ke-Yahudian yang ingin membebankan kuk hukum Taurat pada mereka yang oleh Paulus direbut bagi Kristus, Gal 1:7; 2:4; 6:12 dst. Terhadap golongan-golongan itu Paulus tidak kenal ampun, 1Tes 2:15 dst; Gal 5:12; Flp 3:2. Gairah mereka yang sombong dan "kedagingan" dihadapi Paulus dengan daya rohani sejati yang menyatakan diri melalui kepribadiannya yang lemah, 2Kor 10:1-12:2, dan dengan sikap jujurnya yang membuktikan Paulus tidak mencari keuntungan sendiri, Kis 18:3. Ada sementara orang yang berkata bahwa para lawan Paulus ialah para rasul di Yerusalem. Tetapi pendapat itu tidak dapat dibuktikan. Terlebih-lebih lawan Paulus itu Yalah orang-orang Yahudi yang masuk Kristen dan ingin memaksakan adat-kebiasaan sendiri kepada orang-orang lain. Mereka menyalah-gunakan nama Petrus, 1Kor 1:12, dan Yakobus, Gal 2:12 untuk menurunkan kweibawaan Paulus. Sebaliknya, Paulus sendiri selalu menghormati wewenang para rasul sejati, Gal 1:18; 2:2, walaupun mempertahankan bahwa sebagai saksi Kristus setra dengan merek, Gal 1:11 dst; 1Kor 9:1; 15:8-11. Kalaupun terjadi bahwa sehubungan dengan perkara tertentu Paulus menentang Petrus, Gal 2:11-14, namun Paulus selalu menyatakan dirinya orang yang suka berdamai, Kis 21:18-26. Dengan seksama ia mengorganisasi pengumpulan dana untuk orang-orang Kristen yang miskin di Yerusalem, Gal 2:10, karena ia beranggapan ini jaminan paling baik bagi persatuan antara orang-orang Kristen bekas kafir dengan Jemaat Induk di Yerusalem, 2Kor 8:14; 9:12-13; Rom 15:26 dst.
Paulus sebagai Pewarta Injil
Pewartaan Paulus pertama-tama kerigma rasuli, Kis 2:22+, Kerigma itu ialah: pemberitaan tentang Yesus yang telah disalibkan tapi dibangkitkan dari alam maut, sesuai dengan Kitab Suci, 1Kor 2:2; 5:3-4; Gal 3:1. Apa yang disebutkan Paulus sebagai "Injilku", Rom 2:16; 16:25, sesungguhnya bukanlah Injilnya sendiri, melainkan Injil yang umum dipercaya, Gal 1:6-9; 2:2; Kol 1:5-7, tetapi khususnya disesuaikan dengan dan diterapkan pada pertobatan orang-orang bukan Yahudi, Gal 1:16; 2:7-9, sehaluan dengan kebijaksanaan universalis yang sudah dimulai di Anthiokhia. Paulus setia pada tradisi rasuli yang ada kalanya dikutip olehnya, 1Kor 12:23-25; 15:3-7, dan selalu diandaikannya; sudah barang tentu tradisi rasuli itu sangat berjasa bagi Paulus. Meskipun kiranya tidak pernah melihat Yesus selama hidupNya di dunia ini, bdk 2Kor 5:16+, namun Paulus sangat mengenal ajaranNya, 1Tes 4:15; 1Kor 7:10 dst; Kis 20:35. Selebihnya ia juga seorang saksi langsung dan keyakinannya yang tak tergoncangkan itu berdasar sebuah pengalaman pribadi: sebab iapun "melihat" Kristus, mula-mula di dekat Damsyik, Kis 9:17; 22:14 dst; 26:16; 1Kor 9:1; 15:8; dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 9:17; 22:14 dst; 26:16; 1Kor 9:1; 15:8, dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 26:16; 1Kor 9:1; 15:8, dan selanjutnya masih beberapa kali juga, Kis 26:16; 22:17-21, Ia telah mengalami penglihatan- penglihatan dan pernyataan-pernyataan Tuhan, 2Kor 12:1-4. Maka apa yang diterimanya dari tradisi itu sungguh-sungguh dapat dianggapnya sebagai pemberitahuan langsung oleh Tuhan, Gal 1:12; 1Kor 12:23.
Ada kalanya orang berkata bahwa pengalaman-pengalaman mistik tersebut disebabkan oleh temperamen yang berlebih-lebihan dan sakit-sakitan. Tetapi dugaan itu tidak mempunyai dasar sedikitpun. Memanglah Paulus kena penyakit di Galatia, Gal 4:13- 15, tetapi penyakit itu kiranya tidak lain kecuali serangan malaria, sedangkan "duri dalam daging", 2Kor 12:7, boleh jadi permusuhan terus menerus dari pihak orang-orang Yahudi, kaum sebangsanya "secara jasmani", Rom 9:3. Paulus ternyata tidak mempunyai daya khayal yang berlebih-lebihan mengingat sedikit-sedikitnya gambaran lazim yang ia pakai: gelanggang pertandingan, 1Kor 9:24-27; Flp 3:12- 14; 2Tim 4:7 dst, laut, Ef 4:14, pertanian, 1Kor 3:6-8, dan bangunan, 1Kor 3:10- 17; Rom 15:20; Ef 2:20-22; kedua gambar terakhir suka digabungkan serta dicampur-adukkannya, 1Kor 3:9; Kol 2:7; Ef 3:17; bdk Kol 2:19; Ef 4:16. Paulus nampaknya lebih-lebih seorang intelektuil. Hati yang berapi-api bersatu-padu dengan akal jernih dan tidak segera puas; akal yang dengan teliti membentangkan kepercayaan Kristen sesuai dengan kebutuhan para pendengar. Berkat sifat Paulus itulah kita mendapat ulasan-ulasan yang mengagumkan sekitar kerigma dan yang bersesuaian dengan keadaan nyata. Sudah barang tentu jalan pikiran Paulus itu bukanlah jalan pikiran manusia dewasa ini. Ada kalanya Paulus mengemukakan dalil-dalilnya seperti para rabi mengemukakannya dan sesuai dengan metode penafsiran yang diterima Paulus dari lingkungan serta pendidikannya (misalnya: 3:16; 4:21-31). Tetapi bakat Paulus mendobrak warisan tradisionil yang terbatas itu. Dan melalui saluran-saluran yang bagi kita kurang lebih ketinggalan zaman Paulus mengalirkan suatu pengajaran yang mendalam.
Memanglah Paulus adalah seorang Yahudi, tetapi seorang Yahudi yang memiliki bagian kebudayaan Yunani cukup besar. Mungkin ini mulai diperolehnya semasa mudanya di Tarsus dan kemudian di perkaya karena Paulus sering berjumpa dengan dunia Yunani-Romawi. Pengaruh dari kebudayaan Yunani itu tercermin baik dalam jalan pikiran Paulus maupun dalam bahasa serta gaya bahasanya. Ada kalanya Paulus mengutip penulis-penulis Yunani, 1Kor 15:33; Tit 1:12; Kis 17:28, dan ia pasti mengenal filsafat populer yang berdasar atas mazhab Stoa; dari padanya ia meminjam gagasan-gagasan (misalnya: perginya jiwa yang terpisah dari badan ke dunia ilahi 2Kor 5:6-8; "pleroma" kosmis, Kol dan Ef) dan rumus-rumus tertentu (1Kor 5:6-8; Rom 11:36; Ef 4:6). Dari mazhab Stoa yang berhaluan sinis Paulus mengambil alih apa yang disebutkan sebagai "diatribe", yalah suatu metode argumentasi yang terdiri atas pertanyaan dan jawaban pendek, Rom 3:1-9, 27-31, dan dari situpun berasal ulasan-ulasannya, di mana kata demi kata beruntun, sebagaimana lazim dalam seni pidato. Mana kala menggunakan kalimat panjang dan padat, di mana anak-anak kalimat bergelombang-gelombang desak-mendesak, Ef 1:3- 14; Kol 1:9-20, maka Paulus masih juga dapat menemukan contoh-contohnya dalam kesusasteraan keagamaan di dunia Yunani. Biasanya Paulus memakai bahasa Yunani sebagai bahasa ibu yang kedua, Kis 21:40, dan dengan mahirnya, sehingga hanya sedikit semitisme terdapat. Bahasa Yunani yang dipakai ialah bahasa Yunani yang lazim di zamannya, yakni bahasa "koine", yang baik tanpa peniruan bahasa kuno. Paulus memang tidak suka akan kehalusan yang dibuat-buat seperti lazim dalam seni pidatoo insani, sebab kekuatannya untuk meyakinkan hanya mau diambilnya dari daya Firman kepercayaan yang didukung "tanda-tanda" yang dikerjakan Roh Kudus, 1Tes 1:5; 1Kor 2:4 dst; 2Kor 11:6; Rom 15:18. Bahkan terjadi pula bahwa pengungkapannya kurang tepat dan tidak diselesaikan, 1Kor 9:15. Acuan bahasa tidak mampu menampung pemikiran yang meluap-luap dan perasaan yang terlalu hebat. Dengan kekecualian yang jarang terjadi, bdk Flm 10, Paulus biasanya mendikte surat-suratnya, Rom 16:22, sebagaimana lazim di zaman dahulu dan hanya salam terakhir ditulisnya dengan tangan sendiri, 2Tes 3:17; Gal 6:11; 1Kor 16:21; Kol 4:18. Ada bagian-bagian dalam surat-suratnya yang memberi kesan bahwa masak-masak dipikirkan (misalnya: Kol 1:15-20), tetapi kebanyakan dituliskan sekali jadi dan secara spontan tanpa dikoreksi. Kendati kekurangan-kekurangan itu, bahkan mungkin karena kekurangan-kekurangannya, gaya bahasa cekatan itu berisi secara luar-biasa. Sudah barang tentu pemikiran yang begitu mendalam dan yang terungkap dengan bahasa yang menyala itu tidak mudah dibaca (2Ptr 3:16). Namun demikian pemikiran Paulus menyajikan beberapa nas yang daya keagamaannya dan bahkan gaya sastranya barangkali tidak ada tara bandingnya dalam sejarah kesusasteraan manusia.
Surat-surat yang diwariskan Paulus itu semuanya ditulis dengan alasan khusus. Ini tak pernah boleh dilupakan. Surat-surat itu bukan risalah ilmu ketuhanan, melainkan merupakan tanggapan terhadap keadaan tertentu. Surat-surat itu sungguh-sungguh surat yang sesuai dengan surat-menyurat yang lazim di zaman itu, Rom 1:1+. Namun demikian tulisan-tulisan Paulus bukan surat pribadi belaka dan bukan pula "surat" yang hanya nampaknya surat saja, sedangkan pada kenyataannya adalah karya sastra. Surat-surat Paulus berupa uraian-uraian yang ditujukan kepada pembaca-pembaca tertentu dan melalui mereka kepada semua kaum beriman. Maka dalam surat-surat itu jangan dicari kupasan-kupasan teratur dan lengkap yang mengungkapkan seluruh pemikiran Paulus. Di belakang tulisan-tulisan itu tetap membayang perkataan yang secara lisan dibawakan dan surat-surat itu seolah-olah memberi komentar atas beberapa pokok khusus. Namun demikian, nilai surat-surat Paulus tidak teratasi, apa lagi karena isi serta perbedaan- perbedaannya memungkinkan orang menemukan apa yang pokok dalam pewartaan Paulus. Tidak peduli mengapa ia menulis atau kepada siapa ia menulis, karya Paulus berdasarkan ajaran yang pada pokoknya sama. Ajaran itu berpusatkan Kristus yang wafat dan dibangkitkan. Hanya ajaran pokok itu disesuaikan, berkembang dan menjadi semakin berisi selama kehidupan Paulus yang menjadi segala-gala untuk semua orang, 1Kor 9:19-22. Ada sementara penafsir yang mengatakan bahwa Paulus sesungguhnya seorang "peramu" yang sesuai dengan keperluan memungut pandangan- pandangan yang berlain-lainan dan ada kalanya bertentangan satu sama lain; Paulus sendiri tidak menilai pandangan-pandangan itu seolah-olah mutlak tepat dan benar; ia hanya menggunakannya saja untuk menarik hati orang kepada Kristus. Langsung bertentangan dengan pendapat dengan pendapat tersebut ada orang yang berkata tentang "kekakuan" Paulus. Menurut pendapat ini maka pemikiran Paulus sejak awal mula ditetapkan dan selanjutnya tidak mengalami perkembangan lagi. Semua sudah tetap dan selesai akibat pengalaman Paulus waktu bertobat. Kebenaran terletak di tengah kedua ujung itu : teologi Paulus memang berkembang menurut suatu garis bersinambung, tetapi sungguh ada perkembangan di bawah dorongan Roh Kudus yang membimbing karya kerasulan Paulus. Dan perkembangan benar tapi lurus akhirnya sampai kepada kepenuhan sebagaimana memuncak dalam surat-surat itu sesuai dengan urutannya dalam waktu, orang dapat mengenali tahap-tahap perkembangan pemikiran Paulus. Memanglah urutan dalam waktu itu bukanlah urutan surat-surat Paulus dalam daftar kitab-kitab Perjanjian Baru. Dalam daftar itu surat-surat itu dideretkan sesuai dengan panjangnya.
1 dan 2 Tes; th. 50-51
Surat-surat Paulus yang pertama ditujukan kepada jemaat Kristen di kota Tesalonika. Di musim panah th. 50 Paulus mewartakan Injil di kota itu waktu perjalanannya yang kedua, Kis 17:1-10. Terpaksa oleh permusuhan dari pihak orang-orang Yahudi Paulus pergi ke Berea dam daro sana ke Atena dan Korintus. Di kota terakhir inilah kiranya 1Tes ditulis selama musim dingin th 50-51. Silas dan Timotius menemani Paulus di Korintus. Timotius untuk kedua kalinya pergi ke Tesalonika dan dari situ membawa berita-berita yang menggembirakan. Ini menyebabkan peluapan hati yang terungkap dalam 1Tes 1-3. Kemudian menyusullah dalam surat ini serentetan anjuran praktis, 1Tes 4:1-12; 5:12-28. Di antara kedua bagian itu disisipkan suatu jawaban atas soal tentang nasib orang-orang yang sudah meninggal dan Parusia Kristus, 1Tes 4:13-5:11. Surat 2Tes kiranya ditulis di kota Korintus juga beberapa bulan kemudian. Surat ini berisikan beberapa petunjuk praktis, 1; 2:13-3:15, dan sebuah instruksi lagi mengenai kapan Parusia akan terjadi dan mengenai "tanda-tanda" yang mesti mendahului kedatangan Tuhan, 2:1-12.
Ditinjau dari segi sastra maka antara 2Tes dan 1Tes ada kesamaan yang menyolok, sehingga ada sejumlah ahli yang menganggap 2Tes sebagai pemalsuan oleh seseorang yang mencuri gagasan-gagasan Paulus sementara juga meniru gaya bahasanya. Tetapi sukar sekali melihat mengapa seseorang membuat pemalsuan itu. Keterangan lain lebih sederhana dan lebih masuk akal, yaitu: Paulus sendirilah yang ingin lebih jauh menjelaskan dan meluruskan pengajarannya mengenai akhir zaman, lalu menulis surat ini dnegan mengulangi beberapa keterangan dari surat pertama. Memanglah kedua tulisan itu tidak bertentangan satu sama lain, tetapi malahan saling melengkapi. Dan tradisi Gereja dahulu juga jelas mengatakan bahwa kedua surat itu ditulis oleh Paulus.
Kedua surat ini tidak hanya penting oleh karen sudah memperkenalkan pangkal beberapa pikiran Paulus yang dalam surat-surat lain diperkembangkan, tetapi terutama karena ajarannya mengenai Parusia. Ternyatalah bahwa dalam tahap permulaan karya kerasulanNya pemikiran Sang Rasul berpusatkan kebangkitan Kristus dan kedatanganNya yang mulia yang membawa keselematan bagi mereka yang percaya kepadaNya, biar sudah mati sekalipun, 1Tes 4:13-18. Kedatangan Kristus yang mulia itu dilukiskan Paulus sesuai dengan apa yang lazim dalam sastra apokaliptik Yahudi dan dalam agama Kristen purba (bdk wejangan Yesus tentang akhir zaman yang termuat dalam injil-injil sinoptik, khususnya dalam injil Mat). Sama seperti Yesus demikianpun Paulus ada kalanya menekankan dekatnya kedatangan Tuhan yang tidak mungkin diketahui kapannya dan yang menuntut bahwa orang bersiap-siaga, 1Tes 5:1-11, sehingga memberikan kesan bahwa ia sendiri serta sidang pembacanya akan mengalaminya selama masih hidup, 1Tes 4:17; tetapi ada kalanya iapun mencoba meredakan rasa cemas kaum beriman yang digelisahkan oleh pandangan semacam itu. Maka ia mengingatkan mereka bahwa Hari Tuhan belum juga tiba dan mesti didahului beberapa tanda tertentu, 2Tes 2:1-12. Bagaimana ujud tanda-tanda itu bagi kita maupun bagi para pembaca dahulu tidak jelas. Rupanya Paulus memikirkan Si Antikrist sebagai seorang pribadi yang baru akan tampil pada akhir zaman. Ungkapan "apa yang menahan dia", 2Tes 2:6, menurut sementara ahli mengenai kerajaan Romawi dan menurut sementara ahli lain pewartaan Injil, sehingga maksud keterangan itu tetap kabur juga.
1 dan 2 Kor; th. 57
Selama delapan belas bulan lebih, Kis 18:1-16, mewartakan Injil di Korintus, dari akhir th. 50 sampai pertengahan th. 52, Paulus menulis kedua suratnya kepada jemaat di Tesalonika. Sesuai dengan kebijaksanaannya yang lazim, ialah menanamkan kepercayaan Kristen di pusat-pusat besar, Paulus ingin menanamkan kepercayaan kepada Kristus di kota pelabuhan ternama yang banyak penduduknya itu juga. Dari situ kepercayaan itu dapat merambat ke seluruh Akhaia, 2Kor 1:1; 9:2. Pada kenyataannya ia berhasil mendirikan sebuah jemaat kuat di sana, terutama di kalangan masyarakat rendahan, 1Kor 1:26-28. Tetapi kota besar itu adalah sebuah sarang kebudayaan Yunani, di mana berhadap-hadapan macam-macam aliran filsafah dan agama, sedangkan kebejatan susila memberinya nama yang buruk. Perjumpaan agama Kristen dengan pusat kekafiran itu tidak dapat tidak menimbulkan banyak persoalan bagi mereka yang baru masuk Kristen. Dalam kedua surat yang dituliskannya kepada jemaat itu, Paulus berusaha memecahkan soal-soal itu.
Bagaimana kedua surat itu lahir sudah cukup jelas, kendati keraguan yang masih ada mengenai beberapa hal kecil. Sebelum surat pertama yang tercantum dalam Kitab Suci telah ada surat yang mendahului, 1Kor 5:9-13. Tetapi surat, yang waktunya ditulis tidak diketahui ini tidak tersimpan. Kemudian, menjelang akhir dua setengah tahun tinggal di Efesus (th. 54-57) dalam menjelang akhir dua setengah tahun tinggal di Efesus (54-57) dalam perjalanannya yang ketiga, Kis 19:1-20, datanglah dari Korintus suatu utusan yang menyodorkan beberapa masalah, 1Kor 16:17, dan di samping itu Paulus menerima berita mengenai jemaat di Korintus melalui Apolos, Kis 18:27 dst; 1Kor 16:12, dan beberapa orang dari keluarga Khloe, 1Kor 1:11. Maka Paulus merasa terdorong menulis sepucuk surat lagi, yakni surat 1Kor kita. Ia ditulis sekitar Paskah th. 57 (1Kor 5:7 dst; 16:5-9 dibandingkan dengan Kis 19:21). Selang beberapa waktu muncullah di Korintus semacam krisis dan terpaksa Paulus mengunjungi jemaat sebentar dan kunjungan itu tidak menyenangkan, 2Kor 1:23-2:1; 12:14; 13:1-2. Selama kunjungan itu Paulus berjanji tidak lama lagi akan kembali untuk beberapa lamanya, 2Kor 1:15-16. Tetapi terjadi sesuatu dan rupanya kewibawaan Paulus dalam diri seorang utusannya dirongrong, 2Kor 5:10; 7:12. Maka sebagai pengganti kunjungan yang dijanjikan dahulu itu Paulus mengirim sepucuk surat tajam yang ditulisnya dengan mencucurkan "banyak air mata", 2Kor 2:3 dst, 9. Surat ini membawa hasil yang menyenangkan, 2Kor 7:8-13. Kabar gembira tentang hasil itu diterimanya dari Titus, 2Kor 2:12 dst; 7:5-16 di Makedonia, setelah Paulus terpaksa meninggalkan Efesus akibat krisis hebat di sana, yang tidak kita ketahui ujudnya, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8-10; Kis 19:23-40. Maka menjelang akhir th. 57 ia menulis 2Kor. Kemudian ia mengadakan perjalanan kiranya melalui Korintus, Kis 20:1 dst; bdk 2Kor 9:5; 12:14; 13:1, 10, menuju Yerusalem, tempat ia ditahan dan dipenjarakan.
Ada yang berpendapat bahwa 2Kor 6:14-7:1 merupakan kepingan dari surat pertama yang hilang itu, dan 2Kor 10-13 bagian dari surat yang ditulis dengan "mencucurkan banyak air mata". Hanya sukar dibuktikan meskipun mesti diakui bahwa bagian-bagian tersebut kurang cocok dengan konteksnya sekarang, 2Kor sesungguhnya melanjutkan 6:13, sementara kesan bahwa 6:14-7:1 berupa sisipan dikuatkan oleh kesamaan menyolok antara bagian ini dengan naskah-naskah kaum Eseni yang ditemukan di Qumran. Dan juga nada keras dalam 2Kor 10-13 kurang sesuai dengan nada ramah yang meresap ke dalam sembilan bab dahulu. Akhirnya 9:1 mengherankan sedikit sesudah apa yang dikatakan dalam bab 8, sehingga orang menduga bahwa aslinya adalah dua surat kecil tersendiri mengenai pengumpulan dana. Dengan demikian tidak dikatakan bahwa bagian-bagian itu tidak berasal dari Paulus. Tetapi sangat mungkin bahwa bagian-bagian tersebut ada macam-macam asal- asulnya. Baru kemudian kiranya dikumpulkan, yakni waktu kumpulan tulisan-tulisan Paulus dibuat.
Surat-surat kepada jemaat di Korintus itu dengan bagus dan tepat menyoroti watak dan semangat Paulus, tetapi juga menyajikan suatu ajaran yang penting sekali. Di dalamnya ditemukan, khususnya dalam 1Kor, informasi dan keputusan-keputusan mengenai beberapa soal yang membingungkan jemaat Kristen purba dan tentang cara hidup jemaat itu, baik sehubungan dengan keadaan umat sendiri, seperti kemurnian akhlak. 1Kor 5:1-13; 6:12-20, perkawinan dan hidup wadat, 7:1-40, pertemuan keagamaan dan perayaan Ekaristi, 11-12, penggunaan karunia-karunia Roh Kudus (kharismata, 12:1-14:40, maupun sehubungan dengan relasi jemaat dengan dunia luar, seperti naik banding ke pengadilan negeri, 6:1-11, dan memakan makanan yang dipersembahkan kepada berhala, 8-10. Kesemuanya itu hanya berupa pemecahan soal suara hati atau pengaturan ibadat, kalau bakat Paulus tidak merobahnya menjadi kesempatan baik untuk mengemukakan pandangan mendalam mengenai kebebasan hidup Kristen, pengudusan tubuh, keunggulan kasih dan persatuan dengan Kristus. Sewaktu terpaksa membala jabatannya sebagai rasul sejati, 2Kor 10:1-13:14, Paulus mengemukakan pikiran-pikiran unggul mengenai karya kerasulan pada umumnya, 2 Kor 8-9, disinari cahaya persatuan antar-jemaat yang diidam-idamkan. Seluruh ulasan mengenai kebangkitan badan, 1Kor 15, berlatar-belakang eskatologi yang menjadi landasannya. Hanya penggambaran apokaliptis seperti terdapat dalam 1Tes dan 2Tes diganti dengan pembahasan yang lebih rasionil, yang dapat membenarkan harapan yang sukar dicernakan orang-orang Yunani itu. Penyesuaian Injil dengan dunia baru yang dimasukinya itu terutama ternyata dalam cara Paulus mempertentangkan kebodohan Salib dengan hikmat Yunani. Kepada orang-orang Korintus yang terpecah- belah menjadi kelompok yang masing-masing membanggakan gurunya serta bakat- bakatnya, Paulus mengingatkan bahwa hanya ada satu Guru saja, ialah Kristus, dan hanya satu Kabar Gembira yaitu: hanya Salib saja yang menyelamatkan; dan itulah hikmat sejati, 1Kor 1:10-4:13. Dengan jalan itu maka terpaksa oleh keadaan dan tanpa meniadakan pandangan akhir zaman, Paulus sampai menekankan hidup Kristen sekarang yang merupakan persekutuan dengan Kristus yang terwujud oleh pengetahuan sejati ialah kepercayaan. Nanti sebagai akibat krisis di Galatia dan sehubungan dengan agama Yahudi Paulus masih lebih memperdalam hidup Kristen sekarang itu.
Gal dan Rom; th 57-58
Adapun surat kepada jemaat-jemaat di Galatia dan surat kepada jemaat di Roma perlu dibicarakan bersama-sama, sebab keduanya mengupas persoalan yang sama. Surat kepada jemaat-jemaat di Galatia berupa tanggapan langsung terhadap keadaan tertentu, sedangkan surat kepada jemaat di Roma berupa sebuah risalah lebih lengkap yang dengan tenang dikarang dan mengatur gagasan-gagasan yang ditimbulkan oleh pertikaian di Galatia itu. Hubungan erat kedua surat itu adalah argumen paling kuat melawan pendapat sementara ahli yang mengemukakan bahwa surat kepada jemaat-jemaat di Galatia itu ditulis pada permulaan karya Paulus, bahkan sebelum konsili Yerusalem dalam th. 49. Menurut pendapat tersebut kunjungan kedua Paulus ke Yerusalem, yang diceritakan dalam Gal 2:1-10, adalah sama dengan kunjungan kedua yang disebut dalam Kis 11:30 dan 12:25; tetapi berbeda dengan kunjungan ketiga yang di dalam Kis 11:30 dan 12:25; tetapi berbeda dengan kunjungan ketiga yang dikisahkan Kis 15:2-30 (ini memang cukup berbeda dengan cerita Paulus dalam Gal). Selebihnya rupanya Paulus tidak tahu- menahu tentang keputusan Konsili Yerusalem (Kis 15:20, 29; bdk Gal 2:6), sehingga suratnya kepada jemaat-jemaat di Galatia harus sudah ditulis sebelum Konsili Yerusalem. Untuk menyetujui pendapat itu cukuplah diandaikan bahwa "orang-orang Galatia" itu tidak lain kecuali orang-orang Likaonia dan Pisidia, yang kepadanya Injil diwartakan oleh Paulus sewaktu perjalanannya yang pertama. Pergi-pulangnya Paulus dapat juga menerangkan kedua kunjungan yang kiranya diandaikan dalam Gal 4:13. Namun demikian itu kurang berdasar. Meskipun benar bahwa sejak th. 36-25 seb. Mas. daerah Likaonia dan Pisidia dalam administrasi negara tergabung dengan daerah Galatia, namun dalam bahasa sehari-hari selama abad I Mas. daerah Galatia yang sebenarnya terus disebut demikian. Daerah Galatia terletak lebih ke utara. Khususnya sukar diterima bahwa penduduk Likaonia dan Pisidia dikatakan "orang-orang Galatia", Gal 3:1. Kecuali itu pengandaian yang sukar diterima itu tidak perlu sama sekali. Kunjungan kedua yang disebut dalam Gal 2:1-10, lebih mudah dapat disamkan dengan kunjungan ketiga yang diceritakan dalam Kis 15 (memanglah ada kesamaan yang menyolok juga) dari pada dengan yang kedua, Kis 11:30; 12:25. Kunjungan yang kedua itu nampaknya begitu kurang penting, sehingga didiamkan oleh Paulus dalam argumentasinya (Gal). Dan bahkan boleh jadi bahwa sama sekali tidak ada kunjungan kedua dalam Kis. oleh karena Lukas barangkali menggarap dua sumber berbeda-beda mengenai peristiwa yang sama (bdk Kis, Pengantar dan Kis 11:30+). Maka surat kepada jemaat-jemaat di Galatia ditulis sesudah Konsili Yerusalem. Memang Paulus tidak berkata-kata tentang keputusan yang diambil Konsili itu, tetapi boleh jadi keputusan itu sesungguhnya diambil kemudian dari itu (bdk Kis 15:1+). Kalau demikian maka mudah juga dipahami sikap Petrus yang ditegur oleh Paulus menurut Gal 2:11-14. Maka orang-orang yang dialamati surat itu benar- benar penduduk daerah "Galatia" yang ditempuh Paulus dalam perjalanannya yang kedua dan yang ketiga, Kis 16:6; 18:23. Boleh jadi surat itu ditulis di kota Efesus, atau barangkali di Makedonia sekitar th. 57.
Tidak lama berselang menyusullah surat kepada jemaat di Roma. Paulus sedang berada di Korintus (musim dingin th. 57/58) dan mempersiapkan diri untuk pergi ke Yerusalem. Dari sana ia mau singgah di Roma dalam perjalanan ke Spanyol, Rom 15:22-32; bdk 1Kor 16:3-6; Kis 19:21; 20:3. Paulus tidak mendirikan jemaat di Roma dan informasi-informasi yang diperolehnya tentang jemaat itu, boleh jadi mulai orang seperti Akwila, Kis 18:2 tidak lengkap tetapi separuh-separuh saja. Dari keterangan-keterangan yang tercantum dalam surat itu hanya dapat disimpulkan bahwa jemaat itu terdiri dari orang-orang bekas Yahudi dan bekas kafir dan kedua golongan itu condong saling meremehkan. Karena demikian keadaan jemaat di Roma maka Paulus menganggap baik mempersiapkan kunjungannya dengan mengirimkan sepucuk surat melalui diakones Febe, Rom 16:1. Di dalamnya ia mengemukakan pendapatnya bagaimana mesti dipecahkan masalah hubungan antara agama Yahudi dan agama Kristen; pikirannya di bidang itu menjadi masak akibat krisis di Galatia. Dengan maksud tersebut Paulus mengatur dan memungut secara saksama dan dengan halus gagasan-gagasan yang sudah terungkap dalam Gal. Surat Gal ini berupa luapan hati, di mana pembelaan diri, 1:11-2:21, disusul sebuah pembuktian berupa ajaran, 3:1-4:31 dan peringatan-peringatan keras, 5:1 6:18. Sebaliknya, Rom berupa sebuah ulasan teratur, di mana bagian-bagiannya susul- menyusul secara tertib dengan berpedoman beberapa pokok yang terlebih dahulu diperkenalkan, lalu diuraikan.
Sama seperti halnya dengan surat-surat kepada jemaat di Korintus, demikianpun tidak ada seorangpun yang sungguh-sungguh meragukan bahwa Rom ditulis oleh Paulus. Paling-paling orang menanyakan apakah bab 15 dan 16 barangkali kemudian ditambahkan. Terutama bab 16 yang berisikan banyak salam kepada macam-macam orang barangkali aslinya sebuah surat kecil kepada jemaat di Efesus. Tetapi bab 15 tidak dapat dipisahkan dari surat Rom itu, meskipun beberapa naskah menaruh Rom 16:25-27 pada akhri bab 14 sebagai kata penutup. Ada sejumlah ahli yang mempertahankan bahwa juga bab 16 karangan Paulus yang asli. Mereka mencatat bahwa Paulus dapat berkenan dengan banyak saudara dari Roma yang dahulu diusir oleh Kaisar Klaudius, lalu kembali ke Roma. Dan bagi Sang Rasul memang penting menggaris bawahi hubungan dengan jemaat yang belum mengenal Paulus itu. Adapun doksologi dalam 16:25-27 memang mempunyai ciri-ciri khas dalam gaya bahasanya. Tetapi ini tidak cukup untuk menolak keasliannya, walaupun barangkali ditulis kemudian dari Rom.
Sedangkan surat-surat kepada jemaat di Korintus memperlawankan Kristus sebagai Hikmat Allah dengan hikmat dunia yang sia-sia, maka surat-surat kepada jemaat- jemaat di Galatia dan Roma mempertentangkan Kristus sebagai Pembenaran dari Allah dengan pembenaran yang oleh manusia dikirakan dapat diperoleh dengan usahanya sendiri. Di Korintus semangat Yunanilah yang membahayakan pendirian tepat karena terlalu membanggakan akal-budi manusia sendiri. Di Galatia orang- orang ke-Yahudian datang mengatakan bahwa kaum beriman harus bersunat dan menaklukkan diri kepada hukum Taurat, kalau mau diselamatkan. Paulus sekuat tenaga melawan propaganda dan ajaran itu oleh karena berarti mundur selangkah dan menyia-nyiakan karya Kristus, Gal 5:4. Dengan tidak menyangkal nilai tata penyelamatan lama Paulus menentukan batasnya, oleh karena hanya tahap sementara dalam seluruh rencana penyelamatan Allah. Gal 3:23-25. Hukum Musa pada dirinya baik dan suci, Rom 7:12, dan sungguh-sungguh menyatakan kehendak Allah. Tetapi hukum Taurat tidak memberi manusia daya batiniah untuk menepatinya; dengan jalan itu hukum Taurat tidak hanya membuat manusia menjadi sadar akan dosanya dan kebutuhannya akan pertolongan dari Pihak Allah, Gal 3:19-22; Rom 3:20; 7:7-13. Adapun pertolongan yang berupa karunia belaka itu dahulu dijanjikan kepada Abraham sebelum hukum Taurat diberikan, Gal 3:16-18; Rom 4, dan dianugerahkan oleh Yesus Kristus : kematian dan kebangkitanNya sudah menghancurkan kemanusiaan lama yang diracuni dosa Adam dan menciptakan kemanusiaan baru Yesus yang menjadi prototipnya, Rom 5:12-21. Setelah bergabung dengan Kristus melalui kepercayaan dan dijiwai oleh Roh Kudus, maka manusia selanjutnya dengan cuma-cuma menerima pembenaran sejati dan dapat hidup sesuai dengan kehendak Allah, Rom 8:1-4. Memanglah kepercayaan manusia harus menjadi nyata dalam pekerjaan, tetapi pekerjaan yang dilaksanakan berkat daya Roh Kudus, Gal 5:22-25; Rom 8:5-13, itu bukan lagi pekerjaan hukum Taurat yang padanya orang-orang Yahudi dengan angkuhnya menaruh kepercayaannya. Pekerjaan-pekerjaan itu dapat dilaksanakan oleh semua yang percaya kepada Kristus, meski datang dari kekafiran sekalipun, Gal 3:6-9, 14; Rom 4:11. Maka tata penyelamatan Musa yang bernilai sebagai persiapan sekarang sudah ketinggalan zaman. Orang-orang Yahudi yang mau terus berpegang padanya sesungguhnya menempatkan diri di luar keselamatan yang sebenarnya. Allah mengizinkan mereka menjadi "buta", supaya kaum kafir dapat memperoleh keselamatan. Namun demikian orang-orang Yahudi tidak untuk selama- lamanya kehilangan kepilihannya dahulu, sebab Allah memang setia; ada sementara orang-orang Yahudi, yaitu "sisa kecil" yang dinubuatkan para nabi, sudah sampai percaya: dan nanti yang lain-lainpun akan bertobat, Rom 9-11. Sementara itu semua itu kaum beriman, entah orang-orang Yahudi entah bukan Yahudi, harus menjadi satu karena kasih dan saling menolong, Rom 12:1-15:13. Demikianlah pandangan luas yang sudah dirintis dalam Gal dan dikembangkan dalam Rom. Dan berkat pandangan itulah maka kita mempunyai ulasan yang mengagumkan tentang masa lampau umat manusia yang berdosa, Rom 1:18-3:20, dan tentang pergumulan yang berlangsung dalam diri setiap orang, Rom 7:14-25; tentang keselamatan yang dengan cuma-cuma dikaruniakan, Rom 3:24 dll, daya yang terkandung dalam kematian dan kebangkitan Kristus, Rom 4:24 dst; 5:6-11, yang didalamnya orang turut serta oleh karena iman dan baptisan, Gal 3:26 dst; Rom 6:3-11; penguraian mengenai panggilan bangsa manusia menjadi anak-anak Allah, Gal 4:1-7; Rom 8:14-17, mengenai kasih Allah yang berhikmat, yang adil dan setia dalam menyelenggarakan rencana penyelamatanNya yang terlaksana tahap demi tahap, Rom 3:21-26; 8:31-39. Pandangan akhir zaman tetap tinggal; sebab kita memang diselamatkan dalam pengharapan, Rom 5:1-11; 8:24. Tetapi sama seperti dalam surat-surat kepada jemaat di Korintus, tekanan terletak pada keselamatan yang sudah dimulai sekarang; Roh yang dijanjikan sudah dimiliki sebagai "karunia-sulung, Rom 8:23, sekarang orang-orang Kristen sudah siap hidup dalam Kristus, Rom 6:11, dan Kristus hidup di dalam mereka Gal 2:20.
Dengan demikian maka surat kepada jemaat di Roma menyajikan sebuah sintesa pemikiran teologis Paulus yang mengesankan, sebuah sintesa yang ada di antara yang sangat bagus. Namun demikian sintesa itu bukanlah sintesa sempurna dan lengkap dan bukan pula seluruh ajaran Paulus. Pertikaian yang dilancarkan oleh Luther mengakibatkan bahwa surat Rom ini terlaly diutamakan, hal mana sungguh merugikan, kalau surat-surat lain lain tidak diikut-sertakan sebagai pelengkap, sehingga surat Rom ditempatkan dalam sebuah sintesa yang lebih luas.
Filipi; th. 56-57
Kota Filipi adalah sebuah kota penting di Makedonia dan didiami oleh orang-orang Roma yang merantau. Dalam perjalanannya yang kedua dalam th. 50 Paulus mewartakan Injil di situ, Kis 16:12-40. Selama perjalanannya yang ketiga, Paulus masih dua kali singgah di kota Filipi, yaitu di musim rontok th. 57, Kis 20:1-2, dan sekitar Paskah th. 58, Kis 20:3-6. Kaum beriman yang oleh Paulus direbut bagi Kristus di Filipi menyatakan kasih yang mengharukan hati kepada Rasul mereka dengan mengirimkan bantuan kepadanya di Tesalonika, Flp 4:16, dan kemudian di Korintus 2Kor 11:9. Dengan menulis surat ini kepada jemaat itu Paulus justru bermaksud mengucapkan terima kasih karena bantuan yang diterimanya melalui Epafroditus, utusan jemaat di Filipi, yang membawa sumbangan yang baru, Fil 4:10-20, Paulus yang pada umumnya takut-takut kalau memberi kesan seolah- olah mencari untungnya sendiri, Kis 8:3, dengan rela hati menyambut bantuan dari jemaat Filipi. Dengan jalan itu ia menyatakan menaruh kepercayaan luar biasa kepada jemaat itu.
Waktu menulis surat itu Paulus sedang dalam tahanan, Flp 1:7, 12-17. Lama sekali orang beranggapan bahwa ini penahanan pertama di Roma. Tetapi hubungan yang begitu mudah dan demikian kerap kelihatannya, 2:25-30, antara jemaat Filipi dan Paulus sedang Paulus ditemani Epafroditus, mengherankan, seandainya Paulus sungguh di Roma yang terlalu jauh letaknya. Seandainya Paulus berada di Roma (atau di Kaisarea di Palestina, tempat ia juga pernah ditahan sebagaimana diketahui), maka sukar dipahami bahwa bantuan berupa uang yang dikirim jemaat di Filipi melalui Epafroditus itu merupakan kesempatan pertama yang mereka peroleh untuk menolong Sang Rasul setelah mengamalkan kasihnya waktu perjalanan Paulus yang kedua, 4:10, 16. Sebab memanglah Paulus masih singgah dua kali pada mereka dalam perjalanannya yang ketiga. Hanya lebih mudah dimengerti, kalau Paulus menulis surat itu sebelum kedua kunjungan tersebut. Kiranya Paulus berada di Efesus selama th. 56/57 sementara mengharapkan dapat pergi ke Makedonia sesudah dilepaskan (bdk Flp 1:26; 2:19-24 dan Kis 19:21 dst; 20:1; 1Kor 16:5). Kenyataan bahwa Paulus berkata tentang "Pretorium" (terj.: istana) dalam Flp 1:13 dan tentang "rumah/keluarga Kaisar" (terj.: istana Kaisar) dalam 4:22, tidak perlu menjadi kesulitan. Sebab di kota-kota besar, khususnya di Efesus, ada pasukan pengawal pribadi, sama seperti di Roma sendiri yang mengawal wali negeri. Memanglah kita tahu apa-apa tentang penahanan Paulus di Efesus. Tetapi inipun tak perlu menjadi kesulitan yang tak teratasi. Sebab Lukas hanya menceritakan sedikit saja tentang ketiga tahun Paulus tinggal di kota itu, sedangkan Palus sendiri menyiratkan bahwa di sana menghadapi kesulitan berat, 1Kor 15:32; 2Kor 1:8-10.
Kalau hipotesa tersebut diterima maka Flp perlu dipisahkan dari Kol, Ef, dan Flm dan didekatkan pada "surat-surat besar", khususnya pada 1Kor. Kedua surat ini tidak bertentangan satu sama lai, tetapi sebaliknya sangat berdekatan baik dari segi sastra maupun dari segi ajaran. Hanya Flp kurang berupa ajaran. Ini lebih- lebih berupa peluapan hati, tukar berita dan peringatan terhadap "pekerja- pekerja jahat", yang di mana-mana merongrong karya Sang Rasul, sehingga boleh jadi juga menyerang jemaat terkasih di Filipi; terutama Flp berupa seruan supaya kaum beriman bersatu dalam kerendahan hati. Seruan itulah yang bagi kita menghasilkan 2:6-11 mengenai perendahan Kristus. Boleh jadi madah yang mengharukan hati itu dikutip oleh Paulus atau merupakan ciptaan Paulus sendiri. Tetapi bagaimanapun juga lagu itu memberikan kesaksian yang berharga mengenai kepercayaan umat Kristen pruba akan kepra-adaan ilahi Yesus.
Tidak ada orang yang meragukan bahwa Flp benar-benar dikarang oleh Paulus. Hanya dapat dipersoalkan apakah surat itu barangkali penggabungan beberapa surat kecil yang aslinya tersendiri. Tetapi ini berupa dugaan belaka.
Ef, Kol, Flm; th. 61-63.
Surat kepada jemaat di Efesus, kepada jemaat di Kolose dan kepada Filemon ternyata sebuah kelompok tersendiri. Ketiga karangan itu sangat erat hubungannya; baik Kol 4:9 maupun Flm 12 berkata tentang Onesimus yang mau dikirim Paulus; Tikhikus disebut dalam Kol 4:7 dst dan dalam Ef 6:21 dst; teman- teman Paulus yang sama tampil dalam Kol 4:10-14 dan dalam Flm 23-24; ditinjau dari segi sastra dan dari segi ajaran ada banyak kesamaan antara Ef dan Kol; Paulus masih dipenjara, Flm 1:9 dst; 13, 23; Kol 4:3, 10, 18; Ef 3:1; 4:1; 6:20, dan tentu saja di Roma (antara th. 61 dan 63), dan bukan di Kaisarea atau di Efesus. Kalau di Kaisarea sukar menerangkan bahwa Markus dan Onesimus ada pada Paulus, sedangkan tentang kehadiran Lukas di Efesus bersama Paulus tidak ada berita apapun. Kecuali itu perbedaan gaya bahasa dan kemajuan dalam ajaran mengandaikan jangka waktu cukup lama antara "surat-surat besar" (Kor, Gal, Rom) dan Ef serta Kol. Dalam jangka waktu itu timbullah sebuah krisis. Dari Kolose, di mana Paulus sendiri tidak mewartakan Injil, 1:4; 2:1, datanglah wakilnya Epafras, 1:7, membawa berita yang mengkhawatirkan, Paulus menjadi prihatin dan segera menanggapi berita itu dengan sepucuk surat kepada jemaat di Kolose; surat itu dibawa ke sana oleh Tikhikus. Tetapi reaksinya terhadap bahaya yang baru itu memperdalam pikiran Sang Rasul. Sama seperti Rom dipakai untuk mengatur pikiran- pikiran yang tercetus dalam Gal, demikianpun sekarang Paulus menulis sepucuk surat lain lagi, di sana ia menyusun ajarannya dengan berpedoman sebuah titik pandangan yang dipaksakan kepadanya oleh pertikaian di Kolose. Sintesa yang mengagumkan itu tidak lain kecuali "surat kepada jemaat di Efesus". Hanya judul semacam itu (yang dalam surat sendiri tidak pasti juga, bdk Ef 1:1+) dapat menipu. Paulus sesungguhnya tidak menulis kepada orang-orang Efesus, tempat ia tinggal selama tiga tahun, melainkan kepada kaum berimann pada umumnya, bdk Ef 1:15; 3:2-4, khususnya kepada jemaat-jemaat di lembah-lembah pegunungan Lisia tempat surat itu diedarkan, Kol 4:16.
Sementara ahli pernah menolak keaslian kedua surat tersebut. Tetapi Kol dewasa ini lebih umum diterima sebagai karangan Paulus dan pendapat itu memang cukup berdasar. Gagasan-gagasan utama Paulus terdapat dalam Kol, dan kalau ada juga pikiran-pikiran baru maka halnya mudah dijelaskan dengan menunjuk kepada keadaan baru yang harus dihadapi Paulus. Hal yang sama dapat dikatakan tentang Ef juga, tetapi surat ini tetap sangat diragukan keasliannya. Namun demikian karena surat itu ternyata hasil seorang pemikir yang berbakat maka sukar diterima bahwa dikarang oleh seorang murid Paulus. Sudah barang tentu gaya bahasa Kol dan Ef yang bertutur panjang, ada kalanya berlebih-lebihan, itu berbeda sekali dengan pemikiran pendek, padat dan tegang seperti terdapat dalam surat yang dahulu. Tetapi hal itu cukup dapat diterangkan juga, oleh karena Paulus kini mengamati ufuk baru yang jauh lebih luas. Selebihnya Paulus menggunakan macam-macam gaya bahasa dan dalam 2Kor 9:8-14 atau Rom 3:23-26 dll sudah terdapat contoh-contoh gaya bahasa kontemplatip dan lebih kurang liturgis yang sepenuh-penuhnya berkembang dalam Kol dan Ef. Satu-satunya kesulitan yang sesungguhnya berasal dari kenyataan bahwa beberapa bagian dari Ef lebih kurang secara harafiah dan ada kalanya secara salah memungut pengungkapan-pengungkapan dari Kol. Hanya Paulus tidak pernah menulis surat-suratnya dengan tangannya sendiri dari awal sampai akhir. Maka gejala tersebut dapat diterangkan dengan berkata bahwa seorang murid memainkan peranan besar dalam menyusun Ef.
Adapun bahaya yang mengancam di Kolose berasal dari pemikiran berlebih-lebihan berdasarkan pandangan-pandangan Yahudi, Kol 2:16, yang bercampur-baur dengan filsafaf ke-Yunanian. Pemikiran-pemikiran berlebih-lebihan tersebut memberi kepada daya-daya sorgawi yang memimpin jalannya jagat raya sebuah peranan begitu penting sehingga menurunkan kedudukan utama Kristus. Paulus menerima saja adanya daya-daya semacam itu tanpa meragukan kegiatannya; ia bahkan menyamakannya dengan malaikat-malaikat yang terdapat dalam tradisi Yahudi, bdk 2:15. Hanya ia menerimanya untuk menempatkannya di tempatnya yang wajar dalam rencana penyelamatan Allah. Mereka telah berperan sebagai pengantara dan pengurus hukum Taurat. Tetapi kini peranannya sudah habis sama sekali. Dengan menciptakan suatu dunia baru maka Kristus Kirios sendiri menangani pemerintahan dunia semesta. PeninggianNya di sorga sudah menempatkan Kristus di atas daya-daya kosmis yang telah dilucuti kekuasaannya dahulu, 2:15. Memanglah sejak awal penciptaan Kristus sudah menguasai kekuasaan-kekuasaan itu, sebab Dialah Anak dan Gambar Bapa. Tetapi dalam ciptaan baru Kristus menguasai daya-daya itu sebagai Kepalanya dan secara depinitip, oleh karena telah mempersatukan di dalam diriNya segenap "Ple-roma", artinya kepenuhan beradanya, baik beradanya Allah maupun beradanya dunia di dalam Allah, 1:13-20. Oleh karena sudah dibebaskan dari "unsur-unsur dunia" (terj.: roh-roh dunia), 2:8, 20, berkat persatuannya dengan Kepala dan oleh karena mengambil bagian dalam KepenuhannNya, 2:10, maka orang- orang Kristen tidak perlu menaklukkan diri kepada kekuasaan lalim "unsur-unsur dunia" itu dengan menepati macam-macam aturan yang sudah ketinggalan zaman dan tidak berguna lagi, 2:16-23. Melalui baptisan mereka sudah dipersatukan dengan Kristus yang wafat dan bangkit, 2:11-13 dan menjadi anggota TubuhNya. Dan hidup baru hanya mereka terima dari Kristus yang menjadi Kepala yang menghidupkan, 2:19. Memanglah Paulus tetap menaruh minat utamanya pada keselamatan Kristen, tetapi karena pertikaian itu ia memperluas karya Kristus sampai merangkum seluruh dunia dan jagat raya. Di samping bangsa manusia yang diselamatkan itu seluruh jagat raya yang menjadi latar belakang dan rangka umat manusia dimasukkan Paulus ke dalam karya Kristus. Maka jagat raya secara tak langsung ditempatkan juga di bawah kekuasaan satu-satunya Tuhan, ialah Kristus. Pemikiran semacam itulah mengakibatkan bahwa gagasan "Tubuh Kristus" yang dirintis dahulu, 1Kor 12:12+, diperkembangkan lebih jauh dengan menekankan Kristus sebagai kepala Tubuh-Nya; bahwa karya penyelamatan diperluas sampai merangkum dunia semesta; bahwa pemandangan diperlebar sehingga Kristus terutama dilihat sebagai pemenang sorgawi, sedangkan Gereja sebagai persatuan menyeluruh dibangun menuju Kristus sorgawi; bahwa eskatologi yang sudah terujud lebih ditekankan, bdk Ef 2:6+.
Pemandangan seperti di atas terulang dalam Ef. Tetapi usaha untuk menaruh daya- daya sorgawi yang terlalu dinilai itu pada tempatnya yang wajar sudah menghasilkan buahnya, Ef 1:20-22. Maka perhatian terutama diarahkan kepada Gereja. Ia merupakan Tubuh Kristus yang meluas sampai menjadi Jagat raya baru, Kepenuhan Dia yang memenuhi semua dan segala sesuatu, 1:23+. Dalam pemandangan yang paling tinggi yang merupakan puncak segenap karyanya ini Paulus memungut beberapa pikiran dari masa dahulu untuk menempatkannya di dalam sintesa yang dicapainya. Teristimewanya ia memikirkan kembali persoalan yang dibahasnya dalam surat kepada jemaat di Roma, yang berupa puncak dalam tahap pemikirannya dahulu. Ia tidak hanya dengan sepintas lalu meningkatkan pandangannya mengenai keadaan lampau bangsa manusia yang berdosa dan keselamatan yang dengan cuma-cuma dianugerahkan melalui Kristus, 2:1-10, tetapi juga memikirkan kembali masalah hubungan antara bangsa-agama Yahudi dan jemaat Kristen yang dahulu menggelisahkannya, Rom 9-11. Dan kini persoalan itu dilihatnya dengan berlatar belakang eskatologis yang sudah terlaksana: kini kedua kelompok itu nampak baginya sebagai bersatu karena diperdamaikan di dalam satu orang Manusia baru, sehingga bersama-sama di perjalanan menuju Bapa, Ef 2:11-22. Dan justru kenyataan bahwa kaum kafir juga dapat memperoleh keselamatan Israel dalam diri Kristus itu adalah "rahasia khendak Allah", 1:9; 3:3-6, 96:19; Kol 1:27; 2:2; 4:3. Dan mengingat rahasia itulah Paulus pada akhir hidupnya dapat mengemukakan pikiran yang tidak ada tara bandingnya: mengingat Hikmat Allah tak berbatas yang menyatakan diri dalam rahasia itu, 3:9 dst; Kol. 2:3; mengenai kasih Kristus yang tak terselami, yang nampak pula dalam rahasia itu, Ef 3:18 dst; tentang dirinya sendiri, yang terhina di antara para rasul namun oleh Allah dengan cuma-cuma dipilih menjadi pelayan rahasiaNya itu, 1:3-14. Dan akhir- tujuan rahasia itu tidak lain kecuali pernikahan Kristus dengan bangsa yang selamat, ialah Gereja, 5:22-23.
Surat kepada Filemon ditulis pada waktu yang sama dengan ditulisnya Kol dan Ef. Ia dialamatkan kepada seorang Kristen yang oleh Paulus sendiri ditobatkan, ay 9. Di dalam surat kecil itu Paulus memberitahukan bahwa seorang budak bernama Onesimus yang melarikan diri dan oleh Paulus direbut bagi Kristus akan kembali kepada majikannya, ay 10. Dengan tangannya sendiri ay 19, Paulus menulis surat kecil ini yang dengan bagusnya menyoroti kehalusan hati Paulus. Ini juga penting oleh karena memberitakan kepada kita bagaimana Paulus memecahkan masalah perbudakan, Rom 6:15+; meskipun hubungan sosial antara majikan dan budak tetap sama seperti dahulu, namun seorang majikan Kristen dan seorang budak Kristen selanjutnya harus hidup sebagai bersaudara untuk mengabdi Majikan yang sama, ay 16 bdk Kol 3:22-4:1.
1Tim, Tit, 2Tim ; th 65-67
Surat-surat kepada Timotius dan surat kepada Titus sangat berdekatan satu sama lain karena isi, latar belakang historis dan bentuknya. Dua di antaranya rupanya ditulis di Makedonia: yang satu dialamatkan kepada Timotius, yang waktu di Efesus, 1Tim 1:3, di mana Paulus berharap tidak lama lagi dapat bertemu dengannya, 3:14; 4:13, sedangkan yang lain dialamatkan kepada Titus yang oleh Paulus ditinggalkan di pulau Kreta, Tit 1:5. Paulus merencanakan tinggal di Nikopolis ( di Epirus) selama musim dingin dan Titus hendaknya berkumpul dengannya di situ, Tit 3:12. Waktu menulis 2Tim Paulus sedang di penjara di Roma, 1:8, 16 dst; 2:9, setelah singgah di Troas, 4:13 dan Miletus, 4:20. Keadaan Paulus gawat sekali, 4:16, dan ia merasa bahwa ajalnya sudah dekat, 4:6- 8, 18. Ia seorang diri dan mendesak supaya Timotius secepat mungkin datang, 4:9- 16, 21. Meskipun ada kesamaan kecil namun keadaan itu tidak berkesusaian dengan penahanan Paulus di Roma selama th. 61-63 dan tidak pula dengan perjalanan yang mendahuluinya. Ada cukup banyak ahli yang mengambil kesimpulan bahwa ketiga surat itu bukan karangan Paulus, seorang lain mau menjiplak Paulus dan mengkhayalkan catatan-catatan mengenai hal-ihwal Paulus supaya karangan- karangannya nampaknya bersifat historis dan dapat disebar-luaskan dengan nama dan kewibawaan Paulus. Tetapi hipotesa semacam itu tidak perlu sama sekali. Tidak ada bukti satupun bahwa Paulus mati selama penahanannya yang pertama; sebaliknya Kis 28:30 menyarankan bahwa ia dibebaskan. Jadi Paulus dapat mengadakan perjalanan-perjalanan lain lagi, barangkali lebih dahulu di negeri Spanyol sebagaimana ia merencanakannya, Rom 15:24, 28, dan kemudian di sebelah timur, sebagaimana juga direncankan, Flm 22. Mudah saja 1Tim dan Tit ditinggalkan sekitar th. 65 selama suatu perjalanan melalui pulau Kreta, Asia Kecil, Makedonia dan Yunani. Keadaan yang tampil dalam 2Tim adalah situasi penahanan baru yang kali ini berakhir dengan sial. Surat yang merupakan nasehat Paulus ini kiranya ditulis tidak lama sebelum kemartiran Paulus dalam th. 67.
Ketiga surat tersebut dialamatkan kepada dua murid Paulus yang paling setiawan, Kis 16:1+; 2Kor 2:13+. Di dalamnya termuat sejumlah petunjuk bagaimana mengorganisasi jemaat-jemaat Kristen yang oleh Paulus dipercayakan kepada mereka. Itulah sebabnya maka sejak abad XVIII surat-surat itu biasanya disebut "Surat-surat Pastoral (Gembala)." Beberapa ahli berpendapat bahwa surat-surat itu mengandaikan tahap perkembangan dalam tata pemerintahan umat yang baru terjadi sesudah Paulus mati. Tetapi pendapat ini kurang tepat. Sebab surat-surat itu sebenarnya mengandaikan sebuah tahap perkembangan umat yang sangat mungkin sudah tercapai menjelang akhir hidup Paulus. Sebutan "episkopos" (penilik) masih searti dengan sebutan "presbiter" (terj. penatua) Tit 1:5-7, seperti juga dahulu, Kis 20:17 dan 28, sesuai dengan susunan jemaat-jemaat dahulu yang dipimpin oleh sebuah dewan penatua, Tit 1:5+. Belum ada sama sekali seorang "uskup" yang seorang diri menjadi pemimpin tertinggi jemaat. Tokoh semacam itu baru tampil dalam surat-surat Ignasius dari Anthiokia. Hanya perkembangan ke jurusan itu sudah dirintiskan : meskipun beberapa jemaat dipercayakan kepada Timotius dan Titus yang tidak terikat pada satu di antaranya, Tit 1:5, namun kedua wakil Paulus itu memegang kewibawaan rasuli, yang tidak lama lagi harus diserahkan kepada orang-orang lain oleh karena para rasul menghilang. Dan tidak lama kemudian kewibawaan rasuli itu diberi kepada ketua sebuah dewan penatua, dan ketua itu tidak lain kecuali uskup. Tahap peralihan sebagaimana tampil dalam surat-surat pastoral justru menjadi bukti bahwa surat-surat itu benar-benar karangan Paulus. Sebab dengan maksud apa seorang pemalsu dapat mengkhayalkan tahap semacam itu? Perlu diperhatikan juga bahwa "penilik" dan "penatua" itu bukan hanya pengurus harta-benda dan perkara materiil lain, tetapi juga dan terutama bertugas mengajar dan memimpin, 1Tim 3:2, 5; 5:17; Tit 1:7, 9. Dengan demikian maka "penilik" dan "penatua" itu sungguh-sungguh moyang dari uskup dan iman dalam Gereja Katolik sekarang.
Sementara ahli berpendapat bahwa desakan untuk berpegang teguh pada "ajaran sehat", 1Tim 1:10 dll, dan memelihara "depositum fidei" (terj.: apa yang dipercayakan kepadamu), 1Tim 6:20; 2Tim 1:14, tidak layak bagi Paulus, seorang pemikir teologis yang berani dan orisinil. Tetapi keterangan dan desakan semacam itu nampaknya sesuai sekali dengan Sang Rasul yang dekat pada ajalnya dan memperingati pembantu-pembantunya yang masih muda berhubung dengan pemikiran- pemikiran yang membahayakan. Sebab Paulus sudah mengamati bahwa jemaat-jemaat itu ada selara untuk pembaharuan-pembaharuan yang dapat menghancurkan iman, 1Tim 1:19. Dan ini tentu saja bukan ajaran dari gnostik dalam abad II yang mau ditentang oleh seorang pemalsu yang menyamar sebagai Paulus. "Soal-soal yang dicari-cari", 1Tim 6:4, "dongeng-dongeng dan silsilah yang tiada putus- putusnya", 1Tim 1:4, "dongeng-dongeng Yahudi", Tit 1:14 dan "percekcokan dan pertengkaran mengenai hukum Taurat", Tit 3:9, yang bercampur dengan aturan- aturan askese yang keras, 1Tim 4:3, kiranya berasal dari orang-orang Yahudi yang berkebudayaan Yunani dan suka mencampurkan segala sesuatunya. Paulus terpaksa sudah menghadapi mereka waktu krisis dalam jemaat di Kolose.
Sudah barang tentu bahasa yang dipakai dalam surat-surat ini tidak mempunyai ciri-ciri bahasa Paulus. Gaya bahasanya sangat lancar, berbeda sekali dengan gaya yang berapi-api dan yang kekayaannya melimpah-limpah, seperti yang dipakai oleh Paulus dalam surat-suratnya dahulu. Bahkan perbendaharaan katapun berbeda dengan perbendaharaan kata yang lazim pada Paulu. Ada orang yang berkata, bahwa usia lanjut Paulus dan keadaannya sebagai orang tahanan dapat menjelaskan gejala semacam itu. Tetapi antara Kol, Ef dan Tim, Tit hanya ada jangka waktu paling- paling empat-lima tahun, sedangkan 1Tim dan Tit tidak ditulis dalam penjara. Juga usaha untuk membeda-bedakan dalam surat-surat pastoral beberapa surat-surat kecil baik yang berasal dari Paulus maupun yang bukan karangannya tidak sampai meyakinkan. Dari sebab itu sebaik-baiknya diandaikan bahwa seorang murid-penulis Sang Rasul berperan dalam menyusun surat-surat pastoral, sama seperti halnya dengan Ef. Kepada penulis itu Paulus memberikan kebebasan lebih besar dari yang lazim. Memang Lukas menyertai Paulus, 2Tim 4:11, dan ada orang yang mengira dapat menemukan kesamaan khusus antara gaya bahasa Lukas dan gaya bahasa surat- surat pastoral.
Ibr ; th. 67
Berbeda dengan semua surat lain, surat kepada orang-orang Ibrani sejak dahulu diragukan keasliannya. Bahwasannya surat ini termasuk Kitab Suci jarang dipersoalkan, tetapi dalam Gereja barat sampai akhir abad IV tidak diterima sebagai karangan Paulus, namun bentuk literer surat itu dipersoalkan (Klemens dari Aleksandria, Origenes). Memanglah bahasa dan gaya bahasa surat kepada orang-orang Ibrani adalah murni dan lancar dan pasti bukan bahasa atau gaya bahasa Paulus. Caranya surat ini mengutip dan menggunakan Perjanjian Lama bukanlah cara Paulus. Alamat dan kata pembuka yang lazim dalam surat-surat Paulus tidak ada sama sekali. Ajaran yang termuat dalam karangan itu mempunyai keserupaan dengan ajaran Paulus, tetapi sekaligus ajaran itu cukup asli, sehingga sukar diterima bahwa langsung berasal dari Paulus sendiri. Maka banyak ahli katolik dan bukan katolik dewasa ini sependapat dalam mengakui bahwa surat ini bukan karangan Paulus seperti surat-surat lain adalah karangannya, walaupun secara langsung atau tidak langsung Paulus mempengaruhi Ibr. Dan pengaruh itu begitu rupa sehingga dapat dipertanggung-jawabkan bahwa secara tradisionil surat itu dikelompokkan bersama dengan surat-surat Paulus.
Tetapi perbedaan muncul kalau dipersoalkan siapa sesungguhnya penulis Ibr yang tidak bernama itu. Segala macam nama sudah dikemukakan., misalnya Barnabas, Silas, Aristion, dll. Yang kiranya paling kena ialah Apolos, seorang Yahudi dari Aleksandria, yang kefasihan, semangat kerasulan dan kemahirannya dalam Alkitab dipuji oleh Lukas, Kis 18:24-28. Bakat-bakat itu ternyata tampil jelas dalam surat kepada orang-orang Ibrani; bahasa dan pimikirannya berbau bahasa dan pemikiran Aleksandria (Filo); kefasihannya dalam membela agama Kristen meyakinkan, sedangkan seluruh argumentasinya berdasar penafsiran Perjanjian Lama.
Seperti nama pengarangnya tidak dikenal dengan pasti, demikianpun halnya dengan tempat ditulisnya surat ini dan orang-orang yang dialamati. Rupanya pengarang tinggal di Italia, 13:24, dan menulis suratnya sebelum Bait Allah di Yerusalem dihancurkan (th. 70). Sebab itu ia berkata tentang ibadat dalam Bait Allah seolah-olah sesuatu yang masih terus berlangsung, 8:4 dst, dan ia menasehati pembacanya sehubungan dengan godaan untuk kembali ke ibadat itu. Tentu saja pengarang menekankan bahwa ibadat Musa mempunyai ciri sementara saja, tetapi sama sekali tidak berkata tentang bencana yang terjadi dalam th. 70, meskipun kejadian itu memang sangat mendukung pendapatnya. Selebihnya pengarang pasti menggunakan surat-surat yang ditulis Paulus dalam penjara (Ef, Flp, Kol). Maka surat kepada orang-orang Ibrani boleh diberi bertanggal sesudah th. 63, kiranya sekitar th. 67, kalau orang menerima bahwa apa yang dikatakan tentang krisis yang mendekat, sebagaimana dapat dirasakan dalam seruannya supaya sidang pembaca berpegang teguh pada kepercayaannya, 10:25 dll, mengenai gejala yang mendahului perang Yahudi.
Meskipun judul surat ini, ialah: "Kepada orang-orang Ibrani" baru muncul selama abad II, namun sangat cocok dengan isi karangan itu. Surat ini tidak hanya mengandalkan bahwa para pembaca berkenalan baik dengan Perjanjian Lama, tetapi juga bahwa mereka bekas Yahudi. Oleh karena Ibr begitu menekankan ibadat dan liturgi, maka orang bahkan berpikir kepada bekas imam-imam Yahudi, bdk Kis 6:7. Setelah masuk Kristen imam-imam itu terpaksa meninggalkan kota suci dan mengungsi ke tempat lain, barangkali ke salah satu kota di pantai, misalnya Kaisarea atau Antiokhia. Tetapi pengasingan itu memberati mereka, sehingga dengan rindu mengenangkan ibadat bersemarak yang diselenggarakan oleh kaum Lewi dan yang merekapun melayaninya dahulu. Kepercayaannya yang baru, yang masih kurang kuat dan kurang terdidik, mengecewakan mereka, apa lagi oleh karena terganggu oleh penganiayaan akibat kepercayaan itu. Maka timbullah godaan hebat untuk mengundurkan diri.
Surat kepada orang-orang Ibrani sekuat tenaga berusaha mencegah mereka dari menjadi murtad, 10; 19:39. Untuk mengobarkan semangat kaum buangan yang menjadi lesu dan kendor itu, maka Ibr menyajikan pandangan unggul mengenai hidup Kristen, yang dipikirkan sebagai sebuah ziarah, suatu perjalanan menuju istirahat yang dijanjikan, sebuah perjalanan ke Tanah Air dengan dibimbing oleh Kristus yang melebihi Musa, 3:1-6, dan dengan disinari cahaya iman-kepercayaan yang sudah memimpin para bapa bangsanya, orang-orang Yahudi waktu keluaran dan semua orang suci dari Perjanjian Lama, 3:7-4:11; 11. Dengan imamat lama dan ibadat kaum Lewi yang dirindukan sidang pembaca, si pengarang memperlawankan diri Kristus yang menjadi Imam menurut peraturan Melkisedek dan melebihi imamat Harun,
Ende: Roma (Pendahuluan Kitab) SURAT RASUL PAULUS KEPADA UMAT ROMA
KATA PENGANTAR
Menurut pendapat paling umum, surat kepada umat Roma ini ditulis oleh Paulus.
di Korintus pada awal...
SURAT RASUL PAULUS KEPADA UMAT ROMA
KATA PENGANTAR
Menurut pendapat paling umum, surat kepada umat Roma ini ditulis oleh Paulus. di Korintus pada awal tahun 58, mendjelang berangkatnja ke Jerusalem, guna menjampaikan hasil pendermaan dari umat-umat di Achaja dan Masedonia, bagi orang-orang miskin didalam umat induk disitu. Ia bermaksud, segera sesudah penjerahan resmi derma-derma tersebut, pergi ke Barat pula dan meluaskan wilajah kerajanja sampai ke Spanjol. Pada perdjalanan ke Spanjol itu ia bermaksud singgah di Roma dan hal ini mendjadi alasan tertulisnja surat ini. Ia hendak memberitahukan niatnja itu dan memperkenalkan diri dan maksud kundjungannja terlebih dahulu, sebab ia masih agak asing bagi umat itu, belum pernah berhubungan denganja, ketjuali dengan beberapa tokoh, jang dahulu mendjadi pembantu, kawan atau muridnja dilain-lain tempat. Bdl. 16:3-16. Umat itu dewasa itu sudah sangat besar dan menurut perkataan Paulus sendiri dalam 1:8 semangat imannja terkenal "diseluruh dunia". Lagi pula kedudukan umat ini teristimewa penting sebagai umat ibu-kota seluruh kekaiseran Roma, pusat pemerintahan dan kebudajaan Romawi. Sudah sewadjarnja semua itu menarik minat seorang rasul seperti Paulus. dan sebab itu sudah lama menimbulkan kerinduan untuk berkenalan dengan umat itu. Malahan ia merasa bertugas terhadapnja djuga. Umat itu bagian terbesar terdiri dari orang Romawi asli bekas penjembah dewa-dewa, dan bukankah ia. chususnja bertugas sebagai rasul terhadap segala bangsa-bangsa "kafir"? Untuk itu ia ditetapkan langsung oleh Kristus sendiri (Kis. Ras. 9:15), dan dengan resmi pula oleh umat Antiochia atas ilham Roh Kudus (Kis. Ras. 13:2-3), dan achirnja oleh persetudjuan dengan "tiang-tiang agung" Geredja, ialah Petrus, Joanes dan Jakobus (Gal. 2:7-10). Oleh sebab itu ia tidak mau datang dengan tangan kosong, melainkan dengan kepenuhan berkat Kristus (15:29), dan sekedar membagikan iman mereka (1-11). Namun demikian ia tidak mau membangunkan. diatas dasar jang diletakkan oleh orang lain (15:20-22), artinja ia tidak mau tjampur- tangan dalam urusan-urusan umat. Dan memang dasar umat itu sudah teguh berdiri. Siapakah jang meletakkan dasar itu tidak terang. Ada hanja beberapa berita bersifat riwajat lisan jang sebagian amat kabur. Mungkin pangkal mula umat ialah orang-orang jang didalam Kis. Ras. 2.10 disebut "orang Jahudi dan proselit dari Roma", jang turut menjaksikan peristiwa Pentekosta di Jerusalem. Tetapi perkembangan pesat dan keteguhan iman membuktikan, bahwa pendiri dan pemimpin umat itu tentu seorang rasul unggul dan ada hal-hal dan berita-berita jang menundjuk kepada Petrus. Menurut berita-berita purba jang agak kabur, Petrus sudah bekerdja disitu waktu pemerintahan kaiser Klaudius antara. 42 dan 49, dan datang kesana langsung atau tak langsung, sesudah ,pergi kesuatu tempat lain" (Kis. Ras. 12:17). Memang diwaktu itu umat sudah besar, tentu terutama diantara orang Jahudi, jang golongannja di Roma dewasa itu beberapa ribu orang. Hal itu terkesan oleh berita Suetonius, periwajat hidup Klaudius, jang menulis, bahwa dimasa itu terdjadi suatu pergolakan diantara orang-orang Jahudi, disebabkan oleh seorang bernama Chrestos dan mengakibatkan Klaudius mengusir semua orang Jahudi dari Roma. Bdl. Kis. Ras. 18:2. Berita-berita bahwa Petrus kemudian bekerdja di Roma dan mati sebagai martir disitu tidak dapat disangkal kebenarannja. Diantaranja misalnja berita, bahwa Markus menulis Indjilnja di Roma, berdasarkan pengadjaran Petrus disitu dan atas permintaan orang Roma. la dinamakan djuru-bahasa Petrus.
Bahwa diwaktu Paulus menulis surat ini, dan datang, sebagai tahanan ke Roma, umat disitu besar dan teguh imanja, njata dibuktikan beberapa tahun kemudian, dalam pengedjaran Nero terhadap mereka. Penulis sedjarah Romawi, Tasitus, menulis, bahwa orang-orang jang disebut "Chrestiani", sedjumlah teramat besar (ingens multitudo) ditangkap dan disiksakan (dibunuh) sebengis-bengisnja oleh kaisar Nero, bukannja seolah-olah mereka bersalah, sebagaimana tertuduh, melainkan karena kebentjian rakjat terhadap mereka dan kekedjaman satu orang (Nero).
Paulus hendak mengundjungi umat Roma sebab bertugas sebagai rasul bagi bangsa-bangsa penjembah dewa-dewa. Demikian menurut 1:5-7. Dan dalam membatja surat ini kita memang mendapat kesan-kesan, bahwa surat ini chususnja ditudjukan kepada orang-orang bekas penjembah dewa-dewa. Tentu sadja ada segolongan bangsa Jahudi djuga dalam umat Roma, jang tidak diabaikan oleh Paulus. Tetapi kalau ia didalam surat, misalnja dalam bab 2, langsung menjapa orang Jahudi, hal itu bukan berarti, bahwa uraian bersangkutan chusus ditudjukan kepada mereka. Isinja sama penting bagi segala anggota umat. Metodos Paulus disini, memberi pengertian djelas dengan mempertahankan kebenaran Indjil dengan salah paham Jahudi. Dan kalau dalam pada itu menjapa orang Jahudi, itu dapat dan harus ditafsirkan sebagai akal suatu gajabahasa setperti terdapat dalam Rom. 7,7-25. Mengenai tudjuan surat untuk menjatakan niat mengundjungi umat dan memperkenalkan diri serta maksud kedatangannja, tentu sadja tjukup suatu surat pendek, jang misalnja meliputi isi 1:1-15 dan 15:22-29. Tetapi dalam kegiatan kerasulannja Paulus tidak dapat mentjukupkan diri dengan suatu berita pendek itu. Disini sudah ia tidak mau datang dengan tangan kosong. Dan sjukurlah bagi seluruh Geredja untuk segala abad, ia mendapat ilham dalam menulis surat ini untuk terdahulu memaparkan isi "Indjil"nja, jang akan dibitjarakan setjara lisan pada perkundjungannja. Kita sudah tahu apakah arti "Indjil"nja itu, jaitu Indjil Kristus dengan menondjolkan apa jang chususnja mendjadi kabar gembira bagi bangsa-bangsa bukan Jahudi, jaitu bahwa Kristus sebagai Penebus telah datang untuk menjelamatkan seluruh bangsa manusia, baik Jahudi, maupun bangsa-bangsa jang masih disebut "kafir". Paulus menerangkan djalan, sjarat-sjarat dan hakekat penjelamatan itu. Djalan pikiran Paulus dalam surat ini dalam garis-garis besarnja adalah seperti berikut:
Seluruh umat manusia, turunan Adam meringkuk dalam perhambaan kepada dosa. Dosa itu pada hakekatnja terletak dalam terputusnja hubungan tjinta dengan Allah dan disebut djuga "murka" Allah. Akibatnja keruntuhan achlak jang mengerikan dan achirnja kebinasaan abadi. Tak seorang manusiapun mampu membebaskan diri dari perhambaan itu, dan dari sendirinja mendekati Allah.
Dalam kerahimanNja Allah dari kekal sudah merentjanakan menjelamatkan manusia dari keadaan itu. PenjelenggaraanNja telah didjandjikanNja kepada Abraham dan para turunannja dan makin lama makin djelas disediakanNja didalam Perdjandjian Lama.
Rentjana dan djandji itu sudah dilaksanakan oleh dan dalam Kristus. Ia telah menebus dosa manusia dengan darahnja dan memperdamaikan bangsa manusia dengan Allah Pula.
Keadaan manusia tertebus dinamakan Paulus "dikaiosine", artinja kebenaran.Manusia 'jang "pertjaja akan Kristus", "dibenarkan" oleh Allah, artinja dosanja dihapus dan Allah memberinja suatu hidup baru, jang berwudjud mempunjai bagian dalam hidup Allah sendiri dan diangkat mendjadi anak Allah sedjati dan ahliwaris kemuliaanNja. Dengan setegas-tegasnja Paulus menekankan, bahwa kebenaran itu diberikan sebagai anugerah, melulu berdasarkan kerahiman Allah dan tjintaNja jang semata-mata bebas, Manusia sendiri tidak mampu memperolehnja dengan djasanja sendiri, seperti dengan mengamalkan hukum taurat menurut salah paham orang Jahudi. Jang dituntut dari si manusia, ialah hanja kepertjajaan akan Kristus. Mengenai pengertian "kepertjajaan" dalam bahasa Paulus, batjalah kata pendahuluan II, hal. 538 (tjetakan V 1968).
Dalam menekankan, bahwa pengamalan hukum taurat samasekali tidak diperhitungkan Allah dalam membedakan manusia, Paulus tiba Pula ditengah-tengah perdjuangan dengan salah paham orang Jahudi tersebut, jang sudah kita kenal dari suratnja kepada umat-umat di Galatia. Tetapi apa jang dipergunakan Paulus dengan semangat dalam surat itu, didalam surat ini diuraikannja dengan tenang dan lebih landjut dan mendalam.
Itu memberi pula kepadanja suatu kesempatan, untuk mendjelaskan pokok sikap kaum Jahudi, dan nasibnja jang diperhitungkan Allah dalam rentjana penjelenggaraannja. Achirnja mereka akan insjaf, sehingga djandji Allah kepada Abraham dan bangsa Jahudi umumnja, dapat ditepati oleh Allah bagi bangsa Israel dalam keseluruhannja. Mulai bab 12 Paulus memberi pengadjaran praktis, bagaimana umat harus hidup sesuai dengan martabat baru dalam kesusilaan sempurna chususnja dengan mengamalkan tjinta-kasih.
Hagelberg: Roma (Pendahuluan Kitab) PENDAHULUAN
Pendahuluan
Keunikan Surat Roma
Surat Roma adalah satu-satunya surat yang ditulis oleh Paulus kepada jemaat yang belum dikenalnya. Oleh k...
PENDAHULUAN
Pendahuluan
Keunikan Surat Roma
Surat Roma adalah satu-satunya surat yang ditulis oleh Paulus kepada jemaat yang belum dikenalnya. Oleh karena itu, Surat Roma tidak banyak dipengaruhi dengan situasi dan kondisi jemaat Roma, sehingga surat ini lebih bersifat obyektif. Sifat Injil Kristus diuraikan secara lengkap dan teratur.1
Kata-Kata Kunci dalam Surat Roma
Ada beberapa kata yang menonjol sebagai kata kunci untuk memahami Surat Roma secara tepat. Kata-kata yang berikut ini layak dipelajari:
aiwn/aion
"Sampai aiwn lepas aiwn" diterjemahkan "selama-lamanya," dan aiwn sendiri diterjemahkan "dunia," karena istilah ini mengandung unsur "zaman" dan juga "dunia."
Roma 1:25, 9:5, 11:36, 12:2, 16:27
aiwniov/aionios
"kekal," "abadi," "berabad-abad"
Roma 2:7, 5:21, 6:22, 6:23, 16:25, 16:26
dikaiov/dikaios
Istilah ini berarti "benar," atau "adil."
Roma 1:17, 2:13, 3:10, 3:26, 5:7, 5:19, dan 7:12.
dikaiosunh/dikaiosune
Istilah ini berarti "kebenaran," atau "keadilan."
Roma 1:17, 3:5, 3:21, 3:25, 3:26, 4:3, 4:5, 4:6, 4:9, 4:11, dst.
pisteuw/pisteuo
Roma 1:16, 3:2, 3:22, 4:3, 4:5, 4:11, 4:17, 4:18, 4:24, 6:8, 9:33, dst.
Kata kerja ini berarti "percaya."
pistiv/pistis
Roma 1:5, 1:8, 1:12, 1:17, 1:17, 3:3, 3:22, 3:25, 3:26, 3:27, 3:28, dst.
Istilah ini berarti "iman."2
Penulis Surat Roma
Memang pernah ada perdebatan mengenai identitas penulis Surat Roma. Sarjana liberal berusaha untuk meyakinkan pendapat mereka bahwa Paulus tidak menulis Surat Roma. Tetapi perdebatan tersebut sudah dapat diatasi, dan hampir semua mengakui Rasul Paulus sebagai penulis Surat Roma. Paulus disebut sebagai penulis di dalam pasal 1:1, dan banyak yang dikatakan oleh penulis surat ini cocok dengan apa yang dikatakan mengenai Rasul Paulus di dalam KPR dan surat-surat lain. Bandingkanlah Roma 15:25-27 dengan KPR 19:21, 20:1-5, 21:15-19, I Korintus 16:1-5, II Korintus 8:1-12, dan 9:1-5 mengenai perjalanan Paulus ke Yerusalem dengan persembahan dari Makedonia. Menurut Roma 11:1 dan Filipi 3:5 dia berasal dari suku Benyamin. Menurut Roma 16:3 dan KPR 18:2-3, 18-19 dia mengenal Priska dan Akwila. Menurut Roma 1:10-15, 15:22-32, dan KPR 19:21 Paulus rindu mengunjungi mereka di Roma. Kesamaan-kesamaan ini menjadi bukti yang kuat pada apa yang telah dinyatakan oleh Roma 1:1, yaitu bahwa Rasul Paulus adalah pengarang dari surat ini!
Penerima Surat Roma
Asal-usul dari jemaat pembaca pertama ini tidak diketahui dengan pasti. Mungkin jemaat pertama di Roma didirikan oleh "pendatang-pendatang dari Roma" yang percaya kepada Kristus di Bait Allah pada Hari Pentakosta (KPR 2:10), setelah mereka pulang ke Roma. Mungkin juga orang-orang yang diinjili oleh Pauluslah yang mendirikan jemaat-jemaat Roma. Paulus menyebut 24 orang di Roma, termasuk orang-orang yang memimpin jemaat di rumah mereka masing-masing.
Menurut tradisi Katolik, jemaat Roma didirikan oleh Petrus pada tahun 42. Tetapi menurut KPR 15, Petrus berada di Yerusalem pada waktu Sidang Yerusalem diadakan (tahun 49), dan menurut konteks itu setelah sidang itu dia menetap di Yerusalem. Juga, kalau seandainya Petrus berada di Roma, aneh sekali bahwa dia tidak disebut-sebut oleh Paulus, apa lagi kalau di dalam II Petrus 3:15 Petrus menyebut Paulus sebagai "saudara kita yang kekasih." Karena Petrus tidak disebut-sebut dalam surat-surat Paulus yang ditulis di Roma, adalah janggal, jikalau Petrus ada di Roma.
Dalam jemaat-jemaat di Roma ada orang Yahudi. Menurut KPR 18:2 Akwila, yang disebut dalam Roma 16:5, adalah orang Yahudi, dan menurut Roma 16:7 dan 11 Andronikus, Yunias, dan Herodion adalah "temanku sebangsa." Selain itu, kita tahu bahwa di Roma ada orang-orang Yahudi yang diusir dari Roma waktu "kaisar Klaudius memerintahkan, supaya semua orang Yahudi meninggalkan Roma" (KPR 18:2). Rupanya orang-orang Yahudi sudah diperbolehkan untuk datang kembali sebelum Surat Roma ditulis. Kota Roma adalah ibu kota dari Kekaisaran Romawi, sehingga banyak orang dari seluruh daerah kekaisaran berminat untuk pindah ke sana.
Kalau diamati kelihatan bahwa Surat Roma dimaksudkan untuk orang Yahudi (2:17 dan 4:1) dan juga untuk orang yang bukan Yahudi (11:13 "Aku berkata kepada kamu, hai bangsa-bangsa bukan Yahudi"). Bahkan pasal-pasal 1:5-6, 1:13, 11:17-31, dan 15:14-16 memberi kesan bahwa banyak dari para pembacanya adalah orang bukan Yahudi. Cranfield3 menegaskan bahwapara pembacanya tidak bisa dikatakan mayoritas Yahudi, atau mayoritas bukan Yahudi. Singkatnya, ada banyak orang bukan Yahudi dan Yahudi di dalam jemaat-jemaat Kristen di Roma.
Tempat dan Tahun Penulisan Surat Roma
Dari Roma 15:25 kita tahu bahwa waktu surat ini ditulis, Paulus "sedang dalam perjalanan ke Yerusalem untuk mengantarkan bantuan kepada orang-orang kudus." Saat itu dia mau mengakhiri salah satu dari ketiga perjalanannya.
Dari Roma 15:23 kita tahu bahwa dia "tidak lagi mempunyai tempat kerja di daerah ini," dan dari pasal 15:19 kita mengerti bahwa maksudnya dengan "daerah ini" adalah "dari Yerusalem sampai ke Ilirikum." Ini berarti bahwa perjalanan yang diakhiri adalah perjalanan yang ketiga, karena sebelum perjalanannya yang ketiga dia tidak akan menyatakan bahwa pelayanannya sudah selesai.
Dalam Roma 16:1-2, "Aku meminta perhatianmu terhadap Febe, saudara kita yang melayani jemaat di Kengkrea... sebab ia sendiri telah memberikan bantuan kepada banyak orang, juga kepadaku sendiri" Surat Roma dikaitkan dengan "Kengkrea", yaitu pelabuhan sebelah barat dari kota Korintus.
Ada satu kaitan lagi dengan kota Korintus dalam pasal 16:23, di mana Gayus, "yang memberi tumpangan kepadaku," memberi salam kepada mereka di Roma. Mungkin Gayus ini adalah orang Korintus yang disebut di dalam I Korintus 1:14.
Menurut KPR 20:3 Paulus berada di tanah Yunani selama tiga bulan. Barangkali pada waktu itu dia di Korintus (ibu kota propinsi) atau Kengkrea, dan di situ dia menyusun Surat Roma.
Tahun penulisannya masih agak sulit ditentukan. Menurut Cranfield,4 surat ini pasti ditulis di antara akhir tahun 54 sampai awal tahun 59, dan kemungkinan besar di antara akhir tahun 55 sampai awal tahun 57.
Kesatuan Surat Roma
Beberapa naskah kuno dari Surat Roma tidak memuat pasal 15-16, dan beberapa bapa-bapa gereja tidak mengutip dari Roma 15-16. Juga, dalam beberapa naskah kuno, pujian yang mengakhiri Surat Roma, yaitu 16:25-27, diletakkan pada akhir pasal 14, atau pada akhir pasal 15, atau pada akhir pasal 14 dan pasal 16. Dua naskah tidak menyebut kata "Roma" di dalam 1:7 dan 1:15, sehingga kota Roma sama sekali tidak disebut di dalam dua naskah itu.
Walaupun hanya beberapa naskah yang memiliki perbedaan tersebut, tetapi perbedaan-perbedaan itu sempat menjadi bahan pemikiran dan dialog para sarjana. Mengapa terjadi demikian, sehingga ada naskah surat yang seolah-olah tidak dikirim ke Roma? Jawabannya banyak.
Ada sarjana yang berkata bahwa Paulus lebih dahulu menulis 1:1-14:23 sebagai surat edaran bagi jemaat-jemaat lain, kemudian menambahkan pasal 15-16 pada surat edaran itu.
Ada sarjana lain yang berkata bahwa Paulus lebih dahulu menulis 1:1-15:33 kepada jemaat-jemaat Roma, lalu setelah itu, dia mengirimkan surat itu dengan suatu tambahan (pasal 15-16) kepada jemaat lain.
Tetapi setelah Cranfield5 mempertimbangkan semua ini, dia mengambil kesimpulan bahwa seluruh surat ini, pasal 1 sampai dengan pasal 16, dikirim oleh Paulus kepada jemaat-jemaat Roma, dan perbedaan-perbedaan antara naskah muncul karena surat ini disalin di Roma, dan pasal 15 dan pasal 16 tidak selalu disalin karena dianggap ditujukan khusus untuk mereka di kota Roma.
Surat Roma memiliki kesatuan. Beberapa naskah kuno yang tidak lengkap tidak menyangkal kesatuan itu.
Maksud dan Tujuan Surat Roma
Maksud tujuan pertama dari Surat Roma sudah jelas dari pasal 15:22-25 di mana Paulus memberitahu kepada mereka bahwa dia mau mengunjungi mereka di Roma. 15:24 menceritakan satu maksud tujuan yang lain lagi. Dia mau mendapatkan pertolongan dari mereka. Dia mau melayani di Spanyol, dan dia berharap mereka akan memperlancar perjalanannya. Dia akan mencari dukungan bagi pelayanannya di sana. Pasal 15:30-32 menjelaskan bahwa dia juga minta dukungan doa mereka untuk perjalanannya ke Yerusalem, di mana dia akan menghadapi bahaya dari orang-orang Yahudi yang tidak percaya, dan di mana dia akan menyerahkan suatu persembahan.
Untuk memperoleh hasil yang telah disebut di atas, maka Rasul Paulus mau menguraikan Injil Kristus, karena dengan sungguh mengerti baik murka Allah yang mengancam manusia maupun kebenaran Allah yang dianugerahkan guna penyelamatan setiap orang yang percaya, mereka di Roma diharapkan menjadi terbeban untuk menolong dan mendukung Paulus serta ikut terlibat dengan kerinduan Paulus untuk menjangkau orang Spanyol dengan Injil Kristus.
Pola Berpikir Surat Roma6
Dalam Surat Roma Rasul Paulus menyatakan suatu pola berpikir yang penting bagi tafsiran surat ini. Bagi dia, eksistensi manusia dibagi dua. Ada dua aion/aion bagi manusia. Satu aion/aion yang dikepalai Adam, dan satu yang dikepalai Kristus. Orang yang tidak memiliki kebenaran Allah berada dalam aion/aion Adam di mana Maut berkuasa. Tetapi Kristus telah membawa aion/aion Kehidupan Kekal yang boleh dialami oleh setiap orang yang berada dalam Kristus. Perlu dimengerti juga bahwa istilah aion/aion itu lain daripada kata zaman. Aion/Aion Kehidupan sudah muncul, tetapi aion/aion Maut masih ada juga. Masa kini ada hubungan yang erat antara aion/aion Kristus dan Kerajaan Allah. Dua-duanya sudah ada, dan masih akan datang dengan segala kepenuhannya. Kerajaan Allah dilawan dengan kerajaan Iblis, dan aion/aion Kristus dilawan dengan aion/aion Adam. Baik aion/aion Kristus maupun Kerajaan Allah hanya dapat dialami oleh orang yang benar, yaitu orang yang memiliki kebenaran Kristus.
Pentingnya hal aion/aion baru dan aion/aion lama menjadi nyata kalau garis besar Surat Roma diselidiki. Hidup orang yang sudah dibenarkan karena iman adalah tema Surat Roma, sedangkan dua aion/aion tersebut di atas mewarnai kerangka Surat Roma.
Hagelberg: Roma (Garis Besar) GARIS BESAR
roma
I. Pendahuluan 1:1-1:17
A. Salam 1:1-1:7
B. Perkenalan 1:8-1:15
C. Tema Surat 1:16...
GARIS BESAR
roma
- I. Pendahuluan 1:1-1:17
- A. Salam 1:1-1:7
- B. Perkenalan 1:8-1:15
- C. Tema Surat 1:16-1:17
- II. Injil 1:18-15:13
- A. Orang yang Dibenarkan karena Iman 1:18-4:25
- 1. Murka Allah Dinyatakan melawan... 1:18-3:20 (aion/aion kematian)
- a. ...Manusia tanpa Kebenaran 1:18-1:32
- b. ...Manusia yang Mengusahakan Kebenaran dari Hukum Taurat 2:1-3:8
- c. ...Semua Manusia 3:9-20
- 2. Kebenaran Allah Dinyatakan 3:21-4:25 (aion/aion hidup)
- a. Kebenaran Allah Dinyatakan melalui Kristus 3:21-3:31
- b. Kebenaran Allah Disaksikan melalui Kehidupan Abraham 4:1-4:25
- B. Dia yang Dibenarkan karena Iman akan Hidup 5:1-8:39
- 1. Dia akan Hidup Bebas dari Murka 5:1-5:11
- a. Kita memiliki damai terhadap Allah 5:1-4
- b. Keadaan kita berdasarkan kasih Allah 5:5-8
- c. Kasih Allah meluputkan kita dari murkaNya 5:9-11
- 2. Dia akan Hidup Bebas dari Dosa 6:1-6:23
- a. Melalui Baptisan Rohani Kita Bebas dari Dosa 6:1-14
- b. Kita yang Dibebaskan, Menjadi Hamba Kebenaran 6:15-23
- 3. Dia akan Hidup Bebas dari Hukum Taurat 7:1-7:25
- a. Dalam Kristus Kita Mati Terhadap Hukum Taurat 7:1-6
- b. Hukum Taurat Dapat Membangkitkan Dosa 7:7-13
- c. Hukum Taurat Tidak Dapat Membangkitkan Yang Baik 7:14-25
- 4. Dia akan Hidup Bebas dari Maut 8:1-8:39
- a. Melalui Roh Allah Kita Dapat Mengenal Kristus dan Kuasa KebangkitanNya, Sehingga Kita Bebas 8:1-8:13
- b. Kita Dapat Mengenal Kristus dan Persekutuan dalam PenderitaanNya, Sehingga Kita Bebas 8:14-8:30
- c. Kesimpulan dari Pasal 5-8: Kita Dapat Menang dalam Kesusahan 8:31-8:39
- C. Pembenaran karena Iman tidak Meniadakan Janji Allah kepada Israel 9-11
- 1. Israel, yang Diberkati Allah, Merupakan Beban yang Berat bagi Paulus 9:1-5
- 2. Allah yang Berdaulat Telah Memberi Janji Hanya kepada Mereka yang Percaya 9:6-29
- 3. Israel Sendiri Bertanggung Jawab atas Penolakannya 9:30-10:21
- a. Ringkasan Bagian Ini: Batu Sandungan, Batu Sentuhan 9:30-33
- b. Israel Rajin tapi Keliru, karena tidak Mencari Kristus yang adalah Tujuan Hukum Taurat 10:1-4
- c. Melalui Iman, Kebenaran dan Pertolongan Dekat, Tidak Jauh Seperti Melalui Hukum Taurat 10:5-13
- d. Firman Iman Sudah Diberitakan kepada Israel, tapi Israel Melanggar dan Menyangkal 10:14-21
- 4. Israel Tidak Ditolak untuk Selama-lamanya 11:1-36
- D. Perilaku Orang yang Dibenarkan karena Iman 12:1-15:13
- 1. Penyesuaian pada Aion/Aion Baru 12:1-13:14
- a. Ringkasan dari pasal 5-8, 12:1-2
- b. Supaya Cita-Cita yang Layak Ditentukan 12:3-8
- c. Supaya mengasihi 12:9-21
- d. Supaya Tunduk pada Kuasa Pemerintah 13:1-7
- e. Sikap Kasih 13:8-10
- f. Waktunya Mendesak 13:11-14
- 2. Penerapan Khusus: yang Lemah dan yang Kuat 14:1-15:13
- a. Masalah yang Dihadapi: Tantangan bagi "yang Lemah" 14:1-12
- b. Tanggung Jawab bagi "yang Kuat" 14:13-23
- c. Kristus Sebagai Teladan 15:1-6
- d. Ringkasan: Yahudi dan Bukan Yahudi Sehati Sepikir Memuji Tuhan 15:7-12
- e. Berkat yang Meringkas Seluruh Surat Roma 15:13
- III. Penutup 15:14-16:27
- A. Paulus Menulis Surat Roma Karena Dia Rasul Kepada Bangsa-Bangsa Bukan Yahudi 15:14-21
- B. Rencana Paulus untuk Mengunjungi Mereka 15:22-33
- C. Salam kepada Individu dan Kelompok yang Tertentu 16:1-16
- D. Peringatan mengenai Orang yang Menimbulkan Perpecahan 16:17-20
- E. Salam dari Saudara-saudara Seiman 16:21-24
- F. Pujian 16:25-27
Hagelberg: Roma DAFTAR PUSTAKA
roma
Daftar Kepustakaan
Barclay, William, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Roma, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, hak cipta 1983.
Bruce, F....
DAFTAR PUSTAKA
roma
Daftar Kepustakaan
Barclay, William, Pemahaman Alkitab Setiap Hari: Roma, PT BPK Gunung Mulia, Jakarta, hak cipta 1983.
Bruce, F. F., The Epistle of Paul to the Romans, Tyndale New Testament Commentaries, Wm. B. Eerdmans Publishing Company, Grand Rapids, 1963.
Cranfield, C.E.B., A Critical and Exegetical Commentary on The Epistle to the Romans, The International Critical Commentary, T. & T. Clark Limited, Edinburgh, 1975.
Dunn, James D. G., Word Biblical Commentary Volume 38A: Romans 1-8, Word Books, Dallas, hak cipta 1988.
Dunn, James D. G., Word Biblical Commentary Volume 38B: Romans 9-16, Word Books, Dallas, hak cipta 1988.
Hodge, Charles, Commentary on the Epistle to the Romans, Wm. B. Eerdmans Publishing Company, Grand Rapids, 1886.
Hodges, Zane, Absolutely Free!, Academie Books, Zondervan Publishing House, Grand Rapids, 1989.
Hodges, Zane, catatan dari Surat Roma, tanpa tahun.
Hoehner, Harold, bahan kuliah dari 206 Eksegesis Roma, Dallas Theological Seminary, 1981.
Liddell, Henry George dan Scott, Robert, A Greek-English Lexicon, Oxford University Press, Oxford, edisi ke 9, 1940.
Moulton, James Hope dan Milligan, George, The Vocabulary of the Greek New Testament, Wm. B. Eerdmans Publishing Company, Grand Rapids, hak cipta 1930.
Murray, John, The Epistle to the Romans, The New International Commentary on the New Testament, Wm. B. Eerdmans Publishing Company, Grand Rapids, hak cipta 1959, edisi dalam satu jilid 1968.
Newell, William R., Romans Verse by Verse, Word Bible Publishers Inc., Iowa Falls, hak cipta 1938.
Nygren, Anders, Commentary on Romans, Fortress Press, Philadelphia, hak cipta 1949.
Wigram, George, The Englishman's Greek Concordance, London, 1844.
Witmer, John A. "Romans," dalam The Bible Knowledge Commentary. Wheaton: Victor Books, 1983.
Lyall, Francis, Slaves, Citizens, Sons, Zondervan Publishing House, Grand Rapids, 1984.
Lightfoot, John, A Commentary on the New Testament from the Talmud and Hebraica: Matthew- 1 Corinthians, vol. 4, Hendrickson Publishers, 1989.
Denny, James, "Saint Paul's Epistle to the Romans", dalam The Expositor's Greek Testament, 2, halaman 555-725. Robertson Nicoll, redaksi, Wm. B. Eerdmans Publishing Company, Grand Rapids.
Guthrie, Donald, New Testament Introduction, Intervarsity Press, Downers Grove, 1970.
Knox, John, dan Cragg, Gerald R., "The Epistle to the Romans", dalam The Interpreter's Bible, vol. 9, Abington-Cokesbury Press, New York, hak cipta 1954.
Stifler, James, The Epistle to the Romans, Moody Press, Chicago, hak cipta 1960.
TFTWMS: Roma (Pendahuluan Kitab) PASAL 16
SALAM DARI PAULUS DAN DOKSOLOGI TERAKHIR
Seseorang sudah mengatakan bahwa orang tidak pernah dapat memiliki terlalu banyak teman—dan seba...
PASAL 16
SALAM DARI PAULUS DAN DOKSOLOGI TERAKHIR
Seseorang sudah mengatakan bahwa orang tidak pernah dapat memiliki terlalu banyak teman—dan sebagian besar dari kita akan setuju.1Salomo menulis dalam Amsal, "Seorang sahabat menaruh kasih setiap waktu" (Amsal 17:17); "Ada teman yang mendatangkan kecelakaan, tetapi ada juga sahabat yang lebih karib dari pada seorang saudara" (Amsal 18:24). Pengkhotbah terkenal Marshall Keeble suka mengatakan, "Saya mungkin tidak punya satu juta dolar, tapi saya punya satu juta teman." Lalu ia akan menyeringai dan menambahkan, "Dan masing-masing dari satu juta teman itu akan memberi saya satu dolar jika saya membutuhkannya."
Paulus memiliki banyak musuh yang menentang dia dan pelayanannya (3:8; 15:31; 2 Kor. 11:26; Flp. 3:18). Namun begitu, ia juga memiliki banyak teman (Kisah 19:31; 24:23; 27:3)—dan ia bersyukur untuk setiap teman itu. Secara keseluruhan, Roma 16 menyebutkan tiga puluh lima orang dengan nama mereka; kebanyakan dari mereka adalah teman Paulus. Kita mengenal baik beberapa dari mereka, tetapi banyak yang dikenal hanya karena mereka tercantum di dalam teks ini. Apakah tidak dikenal atau dikenal baik, semua orang itu adalah penting bagi Paulus.
TFTWMS: Roma (Pendahuluan Kitab) Pelajaran Dari Salam Paulus (Roma 16:1-16)
Jika Anda meninjau ulang komentari atas 16:1-16 (dalam NASB) dan menandai setiap kata "jika," &q...
Pelajaran Dari Salam Paulus (Roma 16:1-16)
Jika Anda meninjau ulang komentari atas 16:1-16 (dalam NASB) dan menandai setiap kata "jika," "bisa jadi," "kemungkinan besar," dan "mungkin" dengan tinta merah, maka halaman-halaman itu akan terlihat seolah-olah mereka telah pecah menjadi bercak-bercak merah yang mengerikan. Apakah ada sesuatu di dalam teks kita yang tentangnya kita tidak perlu berspekulasi? Ya, sejumlah pelajaran yang tak terbantahkan dapat kita himpun dari ayat-ayat yang baru saja kita pelajari.
Keberagaman dalam gereja mula-mula adalah mengesankan. Sebagian besar dari nama-nama itu adalah nama Yunani, tetapi daftar itu mencakup nama-nama Yahudi (Herodion, Maria) dan nama-nama Latin (Ampliatus, Urbanus). Daftar itu mencakup kaum laki-laki dan kaum wanita, mereka yang berkedudukan tinggi dan mereka yang berkedudukan rendah di masyarakat, mereka yang kaya dan mereka yang miskin, orang-orang yang lebih muda dan orang-orang yang lebih tua, mereka yang lajang dan mereka yang menikah, mereka yang budak dan mereka yang bebas. Wadah apakah yang menampung beragam kelompok seperti itu bersama-sama? Mereka semua berada "di dalam Kristus"; mereka memiliki identitas yang sama di dalam Tuhan.
Nilai wanita ditekankan. Dari dua puluh sembilan individu yang disebutkan dalam 16:1-16, sekitar sepertiganya adalah wanita—dan sebagian besar dari mereka ini disebut namanya. Ini harus selamanya membungkam mereka yang ingin menggambarkan Paulus sebagai "pembenci wanita."
Kebajikan bekerja untuk Tuhan terlihat jelas. Paulus bicara tentang rekan-rekan kerja, orang-orang yang telah bekerja untuk Tuhan, dan orang-orang yang telah menolong dia. Pada umumnya, kita tidak tahu apa yang masing-masing dari mereka sudah lakukan, tetapi Tuhan tahu. Beberapa orang mungkin menganggap pekerjaan dari orang-orang yang disebut itu sebagai "pekerjaan biasa yang dilakukan oleh orang-orang biasa"—tapi bagi Tuhan, pekerjaan itu "luar biasa."
Pengingat yang sangat jelas tentang jumlah dan keragaman teman-teman Paulus harus mempengaruhi kita. Paulus kadang-kadang digambarkan sebagai keras dan sulit didekati. Daftar itu menunjukkan dia sebagai "suka berteman serta pemenang jiwa."64
Semua teman Paulus adalah penting bagi dia.
Teman-Teman (Roma 16:1-16)
Benjamin Franklin mengatakan, "Seorang ayah adalah harta; seorang saudara adalah penyenang; [dan] seorang teman adalah kedua-duanya."65Sungguh penting memiliki teman, dan juga penting mempertahankan teman. Dalam hal memiliki teman, saya selalu teringat Amsal 18:24 seperti yang diberikan dalam Alkitab KJV: "Orang yang memiliki sahabat harus menunjukkan dirinya bersahabat." Dalam hal menjaga teman, penting untuk menjadi teman yang "menaruh kasih setiap waktu" (Amsal 17:17)—dalam waktu senang dan susah.
Apakah kita memiliki banyak teman duniawi atau tidak, kita memiliki Allah dan Yesus sebagai teman kita. Itulah yang paling penting. Yesus berkata, "Kamu adalah sahabat-Ku, jikalau kamu berbuat apa yang Kuperintahkan kepadamu" (Yoh. 15:14). Mari kita selalu bertekad untuk menjadi teman Yesus, menyerahkan hidup kita kepada kehendak-Nya.
Renungan Misionaris (Roma 16:1-16)
Gereja Rumah (16:5, 14, 15). Gereja yang berhimpun di rumah sama Alkitabiahnya dengan yang berhimpun di gedung besar. Di negara-negara di seluruh dunia, banyak orang Kristen saat ini berhimpun di rumah mereka. Beberapa tahun yang lalu, ketika kami pindah ke Sydney, Australia, untuk melakukan pekerjaan misi, beberapa gereja Kristus yang kecil berhimpun di rumah-rumah anggota di berbagai tempat yang berbeda dari kota yang besar itu. Tim kerja kami berhimpun di rumah-rumah untuk sementara waktu sampai kami mampu menyewa sebuah aula. Jika tidak ada jemaat Tuhan yang berhimpun di dekat rumah Anda, izinkan saya mendorong Anda untuk mulai meluangkan waktu untuk belajar dan ibadah di rumah Anda—dan biarkan orang lain tahu tentang hal itu. Lalu berdoalah semoga Allah akan memberikan peningkatan (1 Kor. 3:7; KJV.).
Mungkin hal paling penting yang dapat dikatakan tentang "gereja rumah" adalah bahwa, pada dasarnya, mereka tidak berbeda dari "gereja-gereja yang yang berhimpun di tempat umum" atau "gereja-gereja yang menyewa aula." Masing-masing adalah gereja yang otonom (mengatur sendiri), mandiri dan bukan bagian dari gereja tertentu yang lebih besar, gereja besar regional. Jika "gereja rumah" mau, mereka kadang-kadang dapat berhimpun dengan jemaat-jemaat dari daerah lainnya; tetapi jika mereka melakukan itu, ini akan menjadi perhimpunan beberapa jemaat otonom, bukan perhimpunan yang berasal dari bagian-bagian dari satu jemaat super.
Mualaf Pertama (16:5). Mualaf pertama (atau buah pertama) dari setiap upaya misi adalah istimewa. Saya tidak akan pernah melupakan buah pertama dari kerja tim kami di Australia: keluarga Alan Totman. Anak dalam keluarga itu, Les Totman, sekarang ini memberitakan injil di daerah Sydney.
Ibu Rohani (16:13). Selama bertahun-tahun, banyak perempuan saleh telah menjadi seperti ibu bagi saya: Martha Mosier, sewaktu saya masih kuliah; Eddith Beaver, selama bekerja penuh waktu pertama saya di Greater Oklahoma City; ibu mertua saya, Edith (Nenek) Tibbles, selama bertahun-tahun—dan daftar itu masih panjang lagi. Betapa perempuan-perempuan tua dapat menjadi berkat dalam membantu dan mendorong mereka yang memberitakan Injil!
TFTWMS: Roma (Garis Besar) Catatan Akhir:
1 Ini mengasumsikan bahwa teman-teman itu adalah teman sejati yang "menguatkan kepercayaan kita kepada Allah" (lihat 1 Sam...
Catatan Akhir:
- 1 Ini mengasumsikan bahwa teman-teman itu adalah teman sejati yang "menguatkan kepercayaan kita kepada Allah" (lihat 1 Sam. 23:16).
- 2 Di sisi lain daratan sempit itu, pelabuhan barat yang melayani Korintus adalah Lechaeum (atau Lechaion), dekat dengan Teluk Korintus di Laut Adriatik.
- 3 Contoh-contoh instruksi lisan ditemukan dalam Kisah 9:11; 10:5, 6. Contoh-contoh instruksi tertulis dalam korespondensi kuno ditemukan dalam S. R. Llewelyn, "Directions for the Delivery of Letters and the Epistles of St. Paul," in Ancient History in a Modern University, vol. 2, Early Christianity, Late Antiquity and Beyond, ed. T. W. Hillard, R. A. Kearsley, C. E. V. Nixon, and A. M. Nobbs (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1998), 184-94.
- 4 The Analytical Greek Lexicon (London: Samuel Bagster & Sons, 1971), 344, 203.
- 5 Leon Morris, The Epistle to the Romans (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1988), 529. "In the Lord," "in Christ," and "in Christ Jesus" ditemukan sebelas kali dalam Roma 16, yang menunjukkan ini adalah konsep penting bagi Paulus.
- 6 Seorang wanita bernama Lidia (Kisah 16:14) bepergian dari Asia ke Makedonia untuk melakukan bisnis.
- 7 John R. W. Stott, The Message of Romans: God's Good News for the World, The Bible Speaks Today (Downers Grove, Ill.: Inter-Varsity Press, 1994), 392.
- 8 Kadang-kadang dikatakan bahwa bentuk feminin diakonos digunakan dalam Roma 16:1; namun begitu, menurut Jack P. Lewis, tidak ada bentuk feminin diakonos. Ia mengatakan bahwa itu adalah "kata Yunani yang tak dapat berubah bentuknya" (Jack P. Lewis, Exegesis of Difficult Passages [Searcy, Ark.: Resource Publications, 1988], 105).
- 9 Beberapa orang mengatakan bahwa penggunaan frasa "pelayan gereja" adalah bukti bahwa ia adalah seorang diaken perempuan yang resmi, tapi saya telah mengenal ratusan wanita saleh yang menjadi "pelayan gereja" tanpa menduduki jabatan resmi.
- 10 Jika 1 Timotius 3:11 berisi daftar persyaratan untuk menjadi diaken perempuan, maka daftar itu anehnya singkat. Beberapa perempuan berusia delapan belas tahun yang belum menikah dapat memenuhi kriteria tersebut.
- 11 Lewis, 108. This third-century Syrian document is Didascalia Apostolorum.
- 12 Ibid., 109.
- 13 Stott, 394. Ada beberapa bukti bahwa surat Paulus kepada jemaat Roma beredar dalam berbagai bentuk, tetapi tidak ada bukti bahwa pasal 16 pernah beredar tanpa pasal 1 sampai 15.
- 14 Satu-satunya surat lain oleh Paulus di mana ia mengirim salam yang sama adalah kepada gereja di Kolose (Kol 4:15, 17). Roma dan Kolose adalah kota yang Paulus belum pernah kunjungi (1:13-15; Kol. 1:7, 8).
- 15 Stott, 392; mengutip Emil Brunner, The Letter to the Romans-A Commentary (Philadelphia: Westminster Press, 1959), 126.
- 16 Priskila dan Akwila disebutkan enam kali dalam Perjanjian Baru (Kisah 18:2, 18, 26; Rom. 16:3; 1 Kor. 16:19; 2 Tim. 4:19). Priskila disebut lebih dulu dalam empat acuan itu.
- 17 Serambi Salomo, atau Portico, berada di Pelataran Orang Bukan Yahudi di kompleks bait suci di Yerusalem.
- 18 Karena sebagian besar rumah pribadi tidak bertingkat tiga, ini mungkin sebuah kompleks apartemen seperti yang umum di Roma dan di kota-kota yang meniru Roma. (Troas adalah koloni Romawi.)
- 19 Dale Hartman, pelajaran yang dikhotbahkan di Eastside church of Christ, Midwest City, Oklahoma, 21 December 2003.
- 20 Beberapa orang yang lebih menyukai kata-kata KJV berpendapat bahwa Epenetus adalah orang pertama dalam rumah tangga Stefanus yang dibaptis.
- 21 Jim McGuiggan, The Book of Romans, Looking Into The Bible Series (Lubbock, Tex.: Montex Publishing Co., 1982), 441.
- 22 Ada pertanyaan tekstual mengenai apakah Paulus berkata "bekerja … untuk kamu" atau " bekerja … untuk kita" (lihat KJV). Jika kata-kata dari NASB benar, sungguh menarik bahwa Paulus mengetahui pekerjaan yang Maria telah lakukan di Roma (lihat 1:8).
- 23 Walter Bauer, A Greek-English Lexicon of the New Testament and Other Early Christian Literature, 3d ed., rev. and ed. Frederick W. Danker (Chicago: University of Chicago Press, 2000), 480.
- 24 Karena istilah ini mencakup laki-laki dan perempuan, maka istilah itu tidak membantu kita untuk memutuskan antara "Yunias" dan "Yunia."
- 25 W. E. Vine, Merrill F. Unger, and William White, Jr., Vine's Complete Expository Dictionary of Old and New Testament Words (Nashville: Thomas Nelson Publishers, 1985), 342.
- 26 F. F. Bruce, The Letter of Paul to the Romans, 2d ed., The Tyndale New Testament Commentaries (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1985), 259.
- 27 William Barclay, The Letter to the Romans, rev. ed., The Daily Study Bible (Philadelphia: Westminster Press, 1975), 212.
- 28 J. B. Lightfoot, Saint Paul's Epistle to the Philippians, 4th ed. (London: Macmillan and Co., 1879), 177.
- 29 Bauer, 941-42.
- 30 Vine, 35-36.
- 31 Bruce, 259.
- 32 "Budak bebas" adalah seorang budak yang telah memperoleh kebebasannya.
- 33 Bruce, 260.
- 34 Untuk informasi tentang keluarga Herodes, lihat David L. Roper, Acts 1-14, Truth for Today Commentary (Searcy, Ark.: Resource Publications, 2001), 440-44, 546.
- 35 Paulus belakangan mencoba tapi gagal menobatkan salah satu dari keluarga Herodes, Raja Herodes Agripa II (Kisah 25:13-26:32).
- 36 Morris, 536.
- 37 Barclay, 214.
- 38 Kemungkinan bahwa kasusnya seperti itu meningkat bersama fakta bahwa beberapa laki-laki dari Kirene adalah bagian dari mereka yang pertama kali membawa injil kepada bangsa-bangsa lain di Antiokhia (Kisah 11:19-21).
- 39 "Hermes" dan "Hermas" terlihat hampir sama, tapi dua nama sama bedanya seperti Roper dan Ripper. "Hermes" adalah nama dewa Yunani yang disebut Mercury oleh orang Romawi; itu juga merupakan nama umum bagi seorang budak. "Hermas" dianggap sebagai kependekan dari nama tertentu yang lebih panjang, yang tidak diketahui.
- 40 "Filologus" berarti "pencinta kata-kata."
- 41 Pada zaman itu, jabat tangan terutama digunakan untuk meneguhkan kesepakatan (lihat Gal. 2:9).
- 42 Hartman.
- 43 Penerapan dapat dibuat untuk orang Kristen yang menjadikan masalah pendapat menjadi masalah iman dan sangat memecah tubuh Tuhan, melanggar ajaran Paulus dalam Roma 14; 15. Namun begitu, gambaran tentang para guru dalam Roma 16:17-20a lebih sesuai dengan guru-guru palsu pada umumnya.
- 44 Stott, 399-400.
- 45 Vine, 179.
- 46 Ibid., 394.
- 47 Barclay juga memberi terjemahan ini. (Barclay, 217.)
- 48 Vine, 47.
- 49 Pada beberapa kesempatan guru-guru palsu perlu untuk dihadapi, tapi di sini Paulus terutama mendesak orang Kristen untuk jangan memberi mereka kesempatan untuk menyebarkan kesesatan mereka.
- 50 Bauer, 1089.
- 51 W. Grundmann, "kakós," in Theological Dictionary of the New Testament, ed. Gerhard Kittel and Gerhard Friedrich, trans. and abr. Geoffrey W. Bromiley (Grand Rapids, Mich.: Wm. B. Eerdmans Publishing Co., 1985), 393.
- 52 Vine, 291.
- 53 Lihat Bauer, 976.
- 54 Paulus menyebut Timotius "anakku … dalam Tuhan" (1 Kor. 4:17), menunjukkan bahwa ia telah mengkristen-kan dia. Kita dapat menyimpulkan dari Kisah 16:1, 2 bahwa Timotius berasal dari Listra. Timotius mungkin dikristenkan di Listra ketika Paulus dan Barnabas berada dalam perjalanan misi pertama. (Kisah 14:6-23 berkisah tentang beberapa misionaris yang tinggal di Listra selama perjalanan pertama.)
- 55 Warga negara Romawi memiliki tiga nama, sebagaimana beberapa dari kita. Bangsa Romawi menyebut ini praenomen (nama pertama), nomen gentile (nama keluarga), dan cognomen (julukan atau nama pribadi). (Bruce, 265.)
- 56 Banyak orang di AS mengucapkan Erastus dengan penekanan pada suku kata kedua: "E-RAS-tus." Nama ini masih digunakan oleh orang Yunani sekarang ini. Namun begitu, mereka menekankan pada suku kata pertama: " ER-uhstus"
- 57 The Analytical Greek Lexicon , 284.
- 58 John McRay, Archaeology and the New Testament (Grand Rapids, Mich.: Baker Book House, 1991), 331. Sebuah foto dari prasasti itu disertakan pada pelajaran ini. Satu foto juga muncul dalam David L. Roper, Acts 15-28, Truth for Today Commentary (Searcy, Ark.: Resource Publications, 2001), 542.
- 59 Para orang tua di Amerika Serikat juga dikenal sudah menamakan anak-anak mereka dengan nama yang sebenarnya angka-angka Latin. Putri kesepuluh pemimpin Restorasi Alexander Campbell bernama Decima.
- 60 Ada beberapa pertanyaan tentang akhir seperti ini bagi kitab Roma karena akhir seperti itu muncul di berbagai tempat dalam naskah-naskah kuno yang berbeda. Bagi orang beriman, cukup untuk mengetahui bahwa Allah melalui penyediaan-Nya melestarikan untuk kita akhir itu di tempat ini. Betapa suatu akhir yang indah yang disediakan bagi dokumen yang agung ini!
- 61 McGuiggan, 446.
- 62 Beberapa orang percaya bahwa "para nabi" mengacu kepada nabi Perjanjian Baru (juru bicara terilham Allah). Karena Paulus terus-menerus mengutip dari Perjanjian Lama dalam suratnya kepada jemaat di Roma, maka tampaknya lebih baik untuk menagrtikan "para nabi" itu sebagai acuan kepada nabi-nabi Perjanjian Lama.
- 63 Barclay, 222.
- 64 Warren W. Wiersbe, The Bible Exposition Commentary, vol. 1 (Wheaton, Ill.: Victor Books, 1989), 565.
- 65 Dikutip dalam Leonard Louis Levinson, Webster's Unafraid Dictionary (New York: Collier Books, 1967), 92.
- 66 Diadaptasi dari Into the Abundant Life, 2d ed. (Searcy, Ark.: Truth for Today World Mission School, 2012), 250-54.
- 67 Beberapa pokok pikiran di dalam paragraf ini diadaptasi Bruce Barton, David Veerman, Neil Wilson, Romans, Life Application Bible Commentary series (Wheaton, Ill.: Tyndale House Publishers, 1992), 296.
- 68 Diadaptasi dari Charles R. Swindoll, Relating to Others in Love: A Study of Romans 12-16 (Anaheim, Calif.: Insight for Living, 1985), 78.
- 69 Dale Hartman, pelajaran yang dikhotbahkan di Eastside church of Christ, Midwest City, Oklahoma, 26 February 2006.
Pengarang: David Roper
Hak Cipta © 2016 pada Truth for Today
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
BIS: Roma (Pendahuluan Kitab) SURAT PAULUS KEPADA JEMAAT DI ROMA
PENGANTAR
Surat Paulus Kepada Jemaat di Roma ditulis untuk mempersiapkan mereka
terhadap kunjungannya kepada mere
SURAT PAULUS KEPADA JEMAAT DI ROMA
PENGANTAR
Surat Paulus Kepada Jemaat di Roma ditulis untuk mempersiapkan mereka terhadap kunjungannya kepada mereka. Menurut rencana, Paulus akan bekerja sementara waktu di antara orang-orang Kristen di sana, kemudian dengan bantuan mereka, ia ingin pergi ke Spanyol. Paulus menulis surat ini untuk menjelaskan pengertiannya tentang agama Kristen dan tuntutan-tuntutannya yang praktis untuk kehidupan orang-orang Kristen.
Setelah menyampaikan salamnya kepada orang-orang dalam jemaat di Roma, dan memberitahukan kepada mereka tentang doanya bagi mereka, Paulus mengemukakan tema suratnya ini: "Dengan Kabar Baik itu Allah menunjukkan bagaimana caranya hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali; caranya ialah dengan percaya kepada Allah, dari mula sampai akhir" (Rom 1:17).
Setelah itu Paulus menguraikan temanya itu. Semua orang --baik Yahudi maupun bukan Yahudi -- perlu diperbaiki hubungannya dengan Allah, sebab semuanya sama-sama berada dalam kekuasaan dosa. Hubungan manusia dengan Allah menjadi baik kembali kalau manusia percaya kepada Yesus Kristus. Kemudian Paulus menguraikan tentang hidup baru yang dialami oleh manusia kalau bersatu dengan Kristus. Hidup baru itu tumbuh karena adanya hubungan yang baru dengan Allah. Orang yang sudah percaya kepada Yesus, hidup damai dengan Allah, dan Roh Allah membebaskan dia dari kekuasaan dosa dan kematian. Dalam pasal 5-8 (Rom 5:1-8:39) Paulus menjelaskan juga tujuan Hukum-hukum Allah dan kuasa Roh Allah di dalam kehidupan orang percaya. Kemudian Paulus menjelaskan bahwa orang Yahudi dan bukan Yahudi termasuk dalam rencana Allah untuk umat manusia. Paulus menyimpulkan bahwa penolakan Yesus oleh orang Yahudi sudah termasuk dalam rencana Allah untuk menolong manusia berdasarkan rahmat-Nya melalui Yesus Kristus. Paulus yakin bahwa orang Yahudi tidak selalu akan menolak Yesus. Akhirnya Paulus menulis tentang bagaimana orang harus hidup sebagai orang Kristen, terutama sekali tentang caranya mempraktekkan kasih dalam hubungan dengan orang-orang lain. Untuk itu Paulus memilih pokok-pokok seperti berikut ini: melayani Allah, kewajiban orang Kristen terhadap negara dan sesama orang Kristen, dan berbagai-bagai persoalan yang menyangkut hati nurani. Paulus menutup suratnya ini dengan pesan-pesan pribadi dan puji-pujian kepada Allah.
Isi
- Pendahuluan dan tema
Roma 1:1-17 - Kebutuhan manusia akan keselamatan
Roma 1:18-3:20 - Jalan keselamatan dari Allah
Roma 3:21-4:25 - Hidup baru karena bersatu dengan Kristus
Roma 5:1-8:39 - Israel dalam rencana Allah
Roma 9:1-11:36 - Kelakuan Kristen
Roma 12:1-15:13 - Penutup dan salam pribadi
Roma 15:14-16:27
Ajaran: Roma (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti ajaran-ajaran utama Kitab Roma dan yakin
bahwa manusia diselamatkan hanya oleh iman kepada Tuhan Yesus Kr
Tujuan
Supaya orang-orang Kristen mengerti ajaran-ajaran utama Kitab Roma dan yakin bahwa manusia diselamatkan hanya oleh iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
Pendahuluan
Penulis : Rasul Paulus (Rom 1:1).
Tahun : Sekitar tahun 58 sesudah Masehi, dari kota Korintus.
Penerima : Orang-orang Kristen di kota Roma (dan juga setiap orang yang percaya kepada Tuhan Yesus).
Isi Kitab: Kitab Roma terbagi atas 16 pasal. Dalam kitab ini Rasul Paulus menjelaskan tentang cara manusia yang berdosa diselamatkan, yaitu melalui iman saja kepada Tuhan Yesus. Dan juga tentang cara hidup orang-orang yang telah diselamatkan tersebut.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Roma
Pasal 1-11 (Rom 1:1-11:36).
Pengajaran tentang Injil merupakan kekuatan Allah yang menyelamatkan setiap manusia
Pada bagian ini dijelaskan bahwa semua manusia telah berbuat dosa dan sudah tidak mengenal Allah. Karena itu manusia berdosa sudah berada dalam penghukuman Allah, yaitu kematian. Keselamatan dari kematian akibat dosa tidak dapat diperoleh melalui usaha manusia atau melalui melakukan Hukum Taurat. Keselamatan itu hanya dapat diperoleh dalam anugerah Allah yang ada pada Tuhan Yesus. Ini berarti keselamatan manusia hanya dapat diperoleh melalui iman kepada anugerah Allah yang ada di dalam Tuhan Yesus.
Pendalaman
- Berdasarkan pasal Rom 1:21-25,28-31. Apakah yang dilakukan manusia di dunia?
- Bacalah pasal Rom 3:23; 6:23. _Tanyakan_: Berapa banyakkah manusia yang berdosa? Apakah akibat dari dosa?
- Bacalah pasal Rom 10:9-13. _Tanyakan_: Bagaimanakah caranya manusia diselamatkan?
Pasal 12-16 (Rom 12:1-16:27).
Pengajaran tentang kehidupan orang Kristen setiap hari
Pada bagian ini, dijelaskan bagaimana seharusnya kehidupan dari setiap orang yang sudah menerima Yesus sebagai Tuhan dan Juruselamat-Nya.
Pendalaman
- Bacalah pasal Rom 12:1-2. _Tanyakan_: Apakah ibadah orang Kristen yang sejati dan berkena di hadapan Allah?
- Bacalah pasal Rom 12:6-8. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap kehidupan seorang pelayan Firma Allah?
- Bacalah pasal Rom 12:9-21. _Tanyakan_: Bagaimanakah cara hidup orang percaya/Kristen dala masyarakat?
- Bacalah pasal Rom 13:1. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap orang Kristen terhadap pemerintah?
- Bacalah pasal Rom 15:1. _Tanyakan_: Bagaimanakah sikap orang Kristen terhadap orang yan lemah?
- Bacalah pasal Rom 16:17-18. _Tanyakan_: Apakah peringatan Rasul Paulus terhadap orang percaya?
II. Kesimpulan
Melalui Kitab Roma jelaslah bahwa Allah mengatakan bahwa semua orang telah berbuat dosa, dan mengalami penghukuman, yaitu kematian. Allah juga dengan tegas menyatakan bahwa semua usaha manusia untuk menyelamatkan diri dari kematian itu sia-sia. Allah menyatakan bahwa manusia memperoleh keselamatan hanya melalui iman kepada Tuhan Yesus Kristus.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Roma?
- Mengapakah semua manusia berada dalam penghukuman Allah?
- Mengapakah orang Kristen perlu menguduskan diri?
- Bagaimanakah cara hidup orang Kristen?
Intisari: Roma (Pendahuluan Kitab) Inti InjilMENGAPA ROMA?Dalam Kisah para Rasul kita saksikan Paulus memulai gereja-gereja di tempat-tempat yang sekarang kita kenal sebagai Turki dan Y
Inti Injil
MENGAPA ROMA?
Dalam Kisah para Rasul kita saksikan Paulus memulai gereja-gereja di tempat-tempat yang sekarang kita kenal sebagai Turki dan Yunani. Tetapi, ia mempunyai suatu rencana jangka panjang untuk menginjili lebih jauh ke barat, yaitu ke Roma dan kemudian lebih jauh lagi. Namun demikian ada hal-hal lain yang perlu dikerjakan terlebih dahulu. Ia harus kembali ke Yerusalem untuk mengambil bantuan yang telah dikumpulkan oleh orang-orang Kristen bukan Yahudi bagi orang-orang miskin yang percaya di sana. Setelah itu ia dapat dengan leluasa mencurahkan perhatiannya ke ibu kota tersebut, dan setelah itu ia mengarahkan pandangannya ke Spanyol (15:22-29). Alasan Paulus ialah ia selalu ingin merintis daerah baru dan memberitakan Injil di tempat Injil belum pernah didengar. Ini sedikit menjelaskan mengapa surat ini ditulis - sebuah gereja sudah dibangun di Roma, karena itu Paulus tidak menganggap kunjungan ke Roma sebagai prioritas utama (15:18-21). Kita tidak tahu kapan gereja itu didirikan, tetapi jika kita melihat daftar para peziarah di Hari Pentakosta, kita akan melihat bahwa di antara mereka terdapat orang-orang Roma (Kis. 2: 10). Dari nama-nama pada akhir surat ini, rupa-rupanya Paulus sudah mengenal sejumlah besar anggota jemaat di sana (16:3-15), hal ini dapat dimengerti karena banyak jalan menuju Roma. Banyak orang melakukan perjalanan di daerah kekaisaran Roma terutama para pedagang, dan banyak dari mereka akhirnya menetap di ibu kota.
MENGAPA SURAT INI DITULIS?
Tampaknya Paulus sedang mempersiapkan kunjungannya dengan menjelaskan Injil bagi mereka. Mungkin ada orang yang mengritik ajarannya dan ia ingin meluruskan hal itu. Pada waktu yang bersamaan penulisan surat ke Roma merupakan kesempatan untuk menulis intisari kabar baik tentang Kristus secara lebih terinci dibandingkan dengan yang terdapat dalam kitab Perjanjian Baru yang lain. Surat Roma merupakan salah satu tulisan Paulus yang paling teratur, oleh karenanya surat ini telah menjadi buku sumber bagi orang Kristen sejak ia mendiktekannya kepada kawannya, Tertius, di Korintus sekitar tahun 57.
PAULUS DI ROMA.
Rencana Paulus tidak berjalan sesuai dengan apa yang diinginkannya. Kita tahu dari Kisah para Rasul bahwa ketika tiba di Yerusalem ia ditangkap, dan setelah beberapa saat di penjara, ia memohon, seperti lazimnya warga negara Romawi, supaya kasusnya dapat didengar oleh Kaisar. Oleh karena itu, ia dibawa ke Roma sebagai tawanan. Rupa-rupanya ia dibebaskan dan melanjutkan pekerjaan pelayanannya sebelum akhirnya dibunuh di Roma.
ORANG ROMAWI DAN GEREJA.
Ketika orang Kristen menemukan kembali surat-surat seperti surat Roma pada waktu Reformasi, hal ini mengubah gereja secara besar-besaran. Mereka menyadari bahwa mereka tidak dapat memperoleh keselamatan dari apa yang mereka lakukan. Allah telah melakukan keselamatan itu bagi mereka, dalam cara yang memungkinkan Ia dapat membenarkan orang-orang berdosa. Rahasianya tentu terdapat pada salib.
Pesan
1. Kita semua perlu dibenarkan di hadapan Allah (pasal 1-3)o Bagi orang bukan Yahudi, cukup banyak yang dapat diketahui tentang Dia
- dalam alam semesta. Rom 1:19-20
- dalam kenyataan kita sebagai ciptaan. Rom 2:14-15
o Untuk orang Yahudi, lebih dari cukup - dalam firman-Nya. Rom 2:12, 17-24;3:1-2
o Semua orang jatuh di dalam dosa. Rom 3:9-20, 23
o Tidak seorang pun
- boleh menghakimi orang lain. Rom 2:1-3
- boleh bermegah diri. Rom 3:27
- dapat berdalih. Rom 1:20; 2:1; 3:19
- dapat menyelamatkan dirinya sendiri. Rom 3:20, 23
2. Allah melakukan semua itu (pasal 3-5)
o Kematian Kristus membayar semua hutang
- Ia mati menggantikan kita. Rom 3:24-25
- pada waktu kita masih berdosa. Rom 5:6-8
- kita dapat dibenarkan. Rom 3:24
o Abraham mempercayai firman Allah
- kita pun harus beriman. Rom 3:25; 4:16-25; 5:1
o Adam melakukan sesuatu yang berakibat pada kita sampai sekarang
- demikian pula apa yang dilakukan Kristus di kayu salib. Rom 5:12-19
3. Cara hidup yang berbeda (pasal 6-8)
o Masalahnya ialah sifat dosa manusia
- yang tidak dapat menjadi baik. Rom 7:18
- yang berseteru terhadap Allah. Rom 8:7
- yang tidak memperkenan Allah. Rom 8:8
o Kuasa datang dari Roh Kudus
- yang diam di dalam kita. Rom 8:9-11
- yang menimbulkan pertentangan. Rom 7:13-23
- yang menyediakan kemenangan. Rom 7:24-25
o Kita harus bekerja sama dengan Dia
- menolak dosa. Rom 6:13, 16, 19; 8:13
- menaati Kristus. Rom 6:13, 16-19, lihat Rom 12:1
o Kita bisa
- memperoleh kemenangan. Rom 6:14
- menerima kehidupan. Rom 8:11
- menjadi anak-anak Allah. Rom 8:14-17
- mengalami pertolongan-Nya. Rom 8:26-27
- menjadi seperti Kristus. Rom 8:28-30, lihat Rom 12:2
- merasa pasti bahwa kita adalah milikNya. Rom 8:31-39
4. Allah tahu apa yang sedang dilakukanNya (pasal 9-11)
o Allah tahu bagaimana mengendalikan umat-Nya
- terhadap orang Yahudi yang tidak taat sekalipun. Rom 9:1-33
- Ia mempunyai rencana induk. Rom 11:1-32
o Kita tetap harus memberikan tanggapan
- dalam iman yang taat. Rom 10:5-21
5. Kita diselamatkan bersama (pasal 12-1)
o Kita adalah anggota dari satu tubuh
- saling memiliki. Rom 12:3-8
- saling mengasihi. Rom 12:9-21; 13:8-10
- saling menerima. Rom 14:1-15:7
- saling menghayati gaya hidup yang baru. Rom 13:1-7, 11-14
Penerapan
1. Tawaran itu cuma-cuma(untuk dibenarkan di hadapan Allah)
o Karena keberadaan kita, itu harus terjadi
o Itu dapat terjadi karena Kristus telah
melakukannya
o Ini berarti
- kita tidak dapat memperolehnya sendiri
- kita harus menerimanya dengan iman
2. Kuasa itu ada
(untuk hidup sebagai orang Kristen)
o Oleh karena kita tidak mampu melakukannya sendiri
o Oleh karena Roh Kudus hidup di dalam kita
o Ini berarti
- membuang sifat-sifat dosa kita
- menaati Yesus Kristus
3. Persekutuan Itu milik kita
(bersama dengan sesama Kristen)
o Oleh karena kita saling memiliki
o Oleh karena kita sekarang tahu bagai
mana mengasihi
o Ini berarti
- kita harus menumbuhkan dan menghargainya
- kita tidak boleh menyalahgunakan atau memandang enteng persekutuan Kristen
Tema-tema Kunci
1. Anugerah.
Kebenaran yang berkali-kali ditanamkan ialah bahwa jika kita dapat menjadi Kristen, Allah yang harus melakukannya. Anugerah Allah itu diberikan dengan cuma-cuma, kita tidak dapat melakukan sendiri. Namun demikian, kita tidak boleh juga menganggap hal itu sepele. Telusurilah tema ini dalam seluruh surat Roma: Rom 1:7; 2:4; 3:24, 27; 4:16; 5:15, 17, 21; 6:1, 15; 11: 5-6.
2. Iman.
Kita mendapat anugerah cuma-cuma dari Allah oleh iman kepada Kristus. Pada saat yang sama, tidak berarti kita hanya semata-mata percaya tentang Dia, tetapi menerima firman Allah, menaati-Nya dan mengakui Kristus. Perhatikan bagaimana Paulus menekankan tentang iman dalam surat ini, dan juga bagaimana ia mendefinisikannya. Apakah iman kita cukup besar? 1:5 (lihat 15:18); Rom 1:16-17; 3:22, 26-31; 4:1-25; 5:1; 10:8-11; 10:17.
3. Pembebasan (atau Pembenaran).
Kata di atas diambil dari istilah yang ada dalam sidang pengadilan. Allah membebaskan - atau 'membenarkan' - pendosa, menyatakannya'benar', oleh karena apa yang telah Yesus lakukan sebagai penggantinya. Lihat bagaimana Paulus mengaitkan ini dalam kematian Kristus dan iman: Rom 1:17; 3:21-26; 4:1-25; 5:8-11, 15-21; 10:1-10.
4. Kebersamaan.
Perhatikan apa yang Paulus katakan bahwa kita semua berdosa dan kita diselamatkan bersama-sama. Ia menggunakan gambaran tentang tubuh ketika ia ingin menunjukkan bagaimana kita harus bekerja sama satu dengan yang lain. Walaupun hal-hal yang mengganggu dan memecah belah Kristen pada zaman Paulus berbeda dengan masa kini, apakah ia memberikan pedoman yang dapat kita terapkan saat ini? Khususnya lihat 14:1-15:7.
5. Allah adalah Raja.
Kita mendapat kesan yang jelas bahwa walaupun manusia tidak percaya, Allah tetap mengendalikan dunia, sebagaimana Ia mengatur kehidupan Kristen. Hal ini menjadi jaminan yang sangat berarti bagi mereka yang percaya, walaupun kita tidak dapat mengerti bagaimana Ia melakukannya. Bacalah seluruh pasal 9 dan 10 sekali lagi. Bagaimana keduanya saling mengisi?
Garis Besar Intisari: Roma (Pendahuluan Kitab) [1] 'MENGAPA SAYA MENULIS...' Rom 1:1-7
Rom 1:1-17Semua tentang Yesus Kristus
Rom 1:8-15Saya mempunyai sesuatu untuk dibagikan
Rom 1:16-17Berit
[1] 'MENGAPA SAYA MENULIS...' Rom 1:1-7
Rom 1:1-17 | Semua tentang Yesus Kristus |
Rom 1:8-15 | Saya mempunyai sesuatu untuk dibagikan |
Rom 1:16-17 | Berita secara ringkas |
[2] 'KITA SEMUA ADALAH ORANG BERDOSA' Rom 1:18-3:20
Rom 1:18-32 | Mereka yang tidak memiliki Alkitab |
Rom 2:1-11 | Menghakimi orang lain? |
Rom 2:12-16 | Allah akan menghakimi kita semua |
Rom 2:17-3:20 | Lebih baikkah orang Yahudi? |
[3] 'ALLAH MEMPUNYAI JALAN' Rom 3:21-5:21
Rom 3:21-26 | Apa yang dilakukan oleh salib |
Rom 3:27-31 | Siapa yang boleh bermegah? |
Rom 4:1-25 | Abraham percaya lebih dulu |
Rom 5:1-5 | Sukacita - walaupun dalam kesusahan |
Rom 5:6-11 | Ketika kita tidak berdaya |
Rom 5:12-21 | Kristus dan Adam |
[4] 'HIDUP BARU' Rom 6:1-8:39
Rom 6:1-14 | Dosa dapat dikalahkan |
Rom 6:15-23 | Pergantian pemilik |
Rom 7:1-6 | Pergantian pasangan |
Rom 7:7-25 | Peperangan dalam hati |
Rom 8:1-11 | Roh memberi hidup |
Rom 8:12-17 | Anak-anak Allah! |
Rom 8:18-25 | Dan banyak lagi yang lain |
Rom 8:26-27 | Doa |
Rom 8:28-30 | Tujuan |
Rom 8:31-39 | Apa lagi yang dapat saya katakan? |
[5] 'TETAPI BAGAIMANA HALNYA DENGAN ORANG YAHUDI?' Rom 9:1-11:36
Rom 9:1-5 | Hak-hak istimewa mereka |
Rom 9:6-33 | Maksud Allah |
Rom 10:1-21 | Iman menyelamatkan |
Rom 11:1-36 | Rencana yang aneh |
[6] 'HAYATILAH!' Rom 12:1-15:13
Rom 12:1-2 | Kehidupan yang dipersembahkan |
Rom 12:3-21 | Kehidupan di dalam satu tubuh |
Rom 13:1-7 | Hidup dalam masyarakat |
Rom 13:8-10 | Hidup dalam kasih |
Rom 13:11-14 | Bangun dan hiduplah! |
Rom 14:1-15:13 | Hidup bersama dengan sesama |
[7] 'RENCANA HARI DEPANKU' Rom 15:14-33
Rom 15:14-21 | Pelayanan saya |
Rom 15:22-33 | Ambisi saya |
[8] 'SANGAT BANYAK KAWAN DI ROMA' Rom 16:1-27
Allah memberkati kalian semuaBank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi