Teks -- Mazmur 106:15 (TB)
Nama Orang, Nama Tempat, Topik/Tema Kamus
buka semuaTafsiran/Catatan -- Catatan Rentang Ayat
SH: Mzm 106:13-33 - Kasih setia Allah dalam sejarah (Minggu, 23 Oktober 2005) Kasih setia Allah dalam sejarah
Apa manfaat sejarah sebuah bangsa ditulis? Tentu saja bukan
sekadar pengetahuan masa lampau sebuah bangsa. Sejar...
Kasih setia Allah dalam sejarah
Apa manfaat sejarah sebuah bangsa ditulis? Tentu saja bukan sekadar pengetahuan masa lampau sebuah bangsa. Sejarah ditulis agar generasi kemudian bangsa itu mengenali pengalaman nenek moyangnya, baik keberhasilan mau-pun kegagalan mereka. Melalui pengalaman nenek moyangnya, generasi berikutnya belajar agar mereka tidak mengulang kesalahan nenek moyang mereka.
Ada tiga fakta yang muncul dari sejarah bangsa Israel yang ditulis pemazmur. Pertama, Israel terus-menerus berdosa kepada Allah, yaitu tidak percaya rencana Tuhan yang memimpin mereka menuju Tanah Perjanjian (ayat 13-15,24-25); penyembahan berhala (ayat 19-22,28); menolak kepemimpinan Musa dan Harun (ayat 16). Kedua, Allah menghukum setiap dosa dengan ganjaran yang setimpal (ayat 15,17-18,23,26-27,29). Fakta berulangnya hukuman Tuhan ini bermakna paradoks. Meski seharusnya hukuman perbuatan dosa adalah maut, namun Ia menghukum supaya umat-Nya bertobat. Hukuman Tuhan bersifat mendidik bukan menghajar. Ketiga, Israel memiliki pemimpin yang setia kepada-Nya dan mengasihi bangsanya (ayat 23,30-31). Pemimpin yang memiliki hati penuh kasih seperti ini yang akan menjadi alat untuk menyalurkan pengampunan dan pemulihan Tuhan bagi umat-Nya.
Kegagalan dan keberhasilan pengalaman nenek moyang Israel mengingatkan kita bahwa gereja dan orang Kristen bisa gagal dalam perjalanan iman. Akan tetapi, gereja dan orang Kristen harus belajar dari kegagalan itu untuk berhasil dalam langkah selanjutnya. Tuhan tidak pernah membatal-kan kasih setia-Nya bagi umat-Nya meskipun umat-Nya tidak layak menerima pengampunan-Nya dan pemulihan-Nya. Hanya anugerah-Nya yang membuat kita tetap menjadi umat yang dikasihi-Nya.
Doaku: Aku akan meletakkan kayu salib-Mu di hadapanku, ya Tuhan, agar setiap godaan yang muncul untuk menyangkal-Mu atau menyakiti hati-Mu dapat aku tolak dengan tegas. Buatlah aku setia melayani-Mu.
SH: Mzm 106:13-33 - Mudah bersungut-sungut (Minggu, 16 Juni 2013) Mudah bersungut-sungut
Padang gurun memang bukan tempat yang nyaman. Siang hari, kering dan terik, dan haus. Di malam hari, dinginnya menusuk tulang....
Mudah bersungut-sungut
Padang gurun memang bukan tempat yang nyaman. Siang hari, kering dan terik, dan haus. Di malam hari, dinginnya menusuk tulang. Namun, Israel mampu menjalani hidup di padang gurun 40 tahun, sampai alih generasi, tanpa berkekurangan suatu apa pun (Ul. 29:5). Di padang gurun, penyertaan Tuhan sangat nyata. Tiang awan dan tiang api menyertai mereka (Kel. 13:21-22). Mata air yang memuaskan dahaga, serta manna sebagai makanan pokok mereka, jelas berasal dari Tuhan. Burung puyuh yang ditiupkan Tuhan secara berkala ke perkemahan Israel adalah bukti pemeliharaan Tuhan. Di perjalanan yang gersang dan sulit itu, hadirat Tuhan jauh lebih nyata dibandingkan saat mereka menetap di tanah perjanjian.
Toh, kehadiran Tuhan yang begitu nyata tidak membuat mereka berpuas hati. Bilangan 14:22 menuliskan bahwa Allah mencatat mereka memberontak 10 kali. Cukuplah Allah bersabar terhadap sikap tak tahu bersyukur Israel. Ia harus menghukum mereka keras (15)!
Di antara pemberontakan itu, ada yang sangat serius, seperti memberontak kepada pemimpin mereka, Musa dan Harun (16), menyembah lembu emas (19-20), menolak masuk ke negeri perjanjian (24-25), menyembah baal peor (28-29). Ada pula yang sepertinya sepele, bersungut-sungut karena makanan (14). Namun sebenarnya sama seriusnya karena ketidakpercayaan mereka kepada Tuhan. Penghukuman Tuhan pantas dan adil. Namun, penghukuman itu bukan untuk menghancurkan mereka melainkan agar bertobat dan tidak bersungut-sungut lagi.
Berapa kali dalam hidupmu Anda bersungut-sungut kepada Tuhan? Tidak puas dengan cara Tuhan mengelola hidup Anda? Anda bahkan sering memilih jalan sendiri yang jelas-jelas melawan kehendak-Nya? Jangan sampai Dia harus menghajar Anda, baru kapok dan bertobat. Belajar dari Israel. Belajarlah mengucap syukur karena Dia mengasihi Anda.
SH: Mzm 106:13-33 - Jangan Lagi Berbuat Dosa (Minggu, 16 Juli 2017) Jangan Lagi Berbuat Dosa
Sejatinya mazmur berisi tentang puji-pujian, kalimat-kalimat yang mengagungkan dan memuliakan Tuhan, atau seruan yang memban...
Jangan Lagi Berbuat Dosa
Sejatinya mazmur berisi tentang puji-pujian, kalimat-kalimat yang mengagungkan dan memuliakan Tuhan, atau seruan yang membangkitkan semangat serta sukacita dalam kehidupan umat. Tetapi, syair dari Mazmur 106:13-33 ini agaknya kurang cocok untuk menjadi satu nyanyian umat dalam peribadatan. Karena menceritakan tentang dosa bangsa Israel. Namun, di situlah salah satu inti dari nyanyian mazmur ini.
Diberkati - berdosa - dihukum - bertobat - diberkati - berdosa - dihukum - bertobat - diberkati, seolah-olah telah menjadi siklus permanen dalam kehidupan rohani orang Israel. Inilah fakta sejarah yang terjadi. Berulang kali mereka berdosa kepada Tuhan dengan jatuh pada lubang yang sama. Sepertinya mereka tidak mau belajar dari kesalahan masa lalu. Keledai yang di kenal sebagai binatang paling bodoh pun tidak akan jatuh pada lubang yang sama, tetapi orang Israel justru sebaliknya (bdk. Yes.1:3; Yer. 8:7).
Baru saja bangsa Israel dipimpin oleh Musa menyeberangi Laut Teberau, mereka sudah kembali berulah. Sungut-sungut mereka bukan pada hal prinsipiel, melainkan pada persoalan yang remeh-temeh, yaitu masalah makanan dan minuman (13-15; bdk. Kel. 15:22-16:5). Lebih parah lagi, karena ketidaksabaran menunggu Musa turun dari gunung Sinai, orang Israel membuat patung anak lembu emas dan menyembahnya sebagai allah mereka (19; bdk. Kel. 32:1). Selain itu, mereka meragukan kuasa Tuhan untuk menaklukkan penduduk Kanaan yang kuat (24; bdk. Bil. 14:1-14).
Jika ditanya berapa banyak pelanggaran bangsa Israel, maka jawabannya adalah tidak terhitung. Betapa hebatnya hukuman Allah atas Israel, tetap saja mereka akan jatuh pada dosa perzinahan rohani, ketidaktaatan, dan pemberontakan kepada Allah.
Pemazmur menuliskan semuanya itu agar orang Israel tidak melupakan sejarah kelam bangsanya (13). Seluruh catatan kelam Israel dapat kita jadikan cermin untuk introspeksi diri, yaitu: Apakah hidup kita semakin terpuruk dalam dosa atau semakin diperkenan Tuhan? [IVL]
SH: Mzm 106:13-33 - Ingatlah Kebaikan Tuhan (Kamis, 17 September 2020) Ingatlah Kebaikan Tuhan
Lupa itu lumrah. Namun, sering lupa, apalagi terhadap hal-hal yang penting, sangat membahayakan kita. Lupa pada hal-hal penti...
Ingatlah Kebaikan Tuhan
Lupa itu lumrah. Namun, sering lupa, apalagi terhadap hal-hal yang penting, sangat membahayakan kita. Lupa pada hal-hal penting dapat menghambat pekerjaan, pendidikan, pelayanan, bahkan relasi kita.
Melupakan kebaikan Tuhan itu berbahaya bagi pertumbuhan rohani kita. Melupakan pertolongan dan karya-Nya dalam hidup kita akan membuat kita mudah bersungut-sungut ketika menghadapi kesulitan. Hal ini terjadi dalam kehidupan orang Israel. Ketika mereka melupakan kebaikan Tuhan dalam hidup mereka, di saat itulah mereka mulai memberontak kepada Tuhan (13-14).
Bagaimana cara Tuhan mengingatkan umat-Nya dari kelupaan? Hukuman adalah satu-satunya cara untuk membuat mereka berbalik kepada Tuhan (15, 26). Namun, jangan kita berprasangka bahwa Tuhan sedang menebar teror di tengah umat-Nya. Di satu sisi, hukuman Tuhan selalu dilandasi oleh kasih-Nya yang tidak menginginkan umat-Nya makin terjebak dan terperosok lebih jauh ke dalam perbuatan dosa. Di sisi lain, hukuman selalu memiliki aspek didikan. Tuhan mendidik umat-Nya karena status mereka sebagai bangsa pilihan.
Bagaimana dengan kita? Apakah kita sudah mulai melupakan kebaikan Tuhan karena masalah yang mengimpit? Apakah kita mulai bersungut-sungut karena doa yang belum atau tidak dijawab? Apakah kita mulai ragu kepada Tuhan karena kesulitan hidup yang tak kunjung usai? Bagaimanapun juga, ingatlah kebaikan-Nya dan jangan melupakan pertolongan Tuhan yang pernah dinyatakan-Nya dalam hidup kita. Ia adalah Allah yang tidak berubah. Kebaikan dan anugerah-Nya tetap sama dan selalu nyata dari dulu, sekarang, sampai selamanya.
Jika dulu Ia menolong kita tepat pada waktu-Nya, saat ini Ia juga sanggup menolong dan memberikan yang terbaik kepada kita. Jangan lupakan kebaikan-Nya karena itulah yang akan menguatkan dan meneguhkan iman kita saat menghadapi kesulitan. Mari kita makin mendekat kepada-Nya dan selalu ingat kebaikan-Nya. [STG]
SH: Mzm 106:1-25 - Tuhan itu baik (Senin, 10 Mei 1999) Tuhan itu baik
Pemazmur bersyukur atas kebaikan Tuhan yang telah ia dan nenek
moyangnya rasakan. Kebaikan Tuhan bukanlah bayang-bayang karena
...
Tuhan itu baik
Pemazmur bersyukur atas kebaikan Tuhan yang telah ia dan nenek moyangnya rasakan. Kebaikan Tuhan bukanlah bayang-bayang karena hal itu sangat nyata dirasakan (bdk. Mzm. 34:9; 2Ptr. 2:3). Dalam bagian ini, pemazmur tidak sedang mengemukakan pandangan imannya mengenai kebaikan Tuhan, tetapi mengenai pengalaman pribadi dengan Tuhan. Dalam banyak hal Tuhan telah menunjukkan kebaikan-Nya kepada umat-Nya.
Kasih karunia Tuhan. Kebaikan Tuhan diekspresikan melalui kasih karunia-Nya (dalam bahasa Ibrani disebut Chesed). Kasih karunia telah dipahami oleh bangsa Yahudi sebagai karakter yang sangat khusus dari Allah. Karena kasih karunia-Nya, Allah membebaskan umat Israel dari penindasan bangsa Mesir dan memimpin mereka menuju tanah perjanjian. Tindakan pemazmur mengutip sejarah Israel membuktikan dua hal penting: (1) Kasih karunia Tuhan tidak bersyarat, tidak bergantung pada sikap bangsa Israel yang seringkali melupakan Tuhan dan beralih kepada allah lain; (2) Kasih karunia Tuhan bersifat kekal, dan tidak berubah. Artinya, Tuhan yang telah menyatakan kasih karunia-Nya beribu-ribu tahun yang lalu, tetap akan menyatakan kasih karunia-Nya sekarang.
Renungkan: Saat ini, marilah kita kembali mengingat bagaimana Tuhan telah melimpahkan kasih dan setia-Nya bagi kita.
SH: Mzm 106:1-23 - Kemurahan kekal Allah (ayat 1) (Selasa, 23 April 2002) Kemurahan kekal Allah (ayat 1)
Meski mazmur ini sekilas terlihat sama dengan mazmur sebelumnya,
namun ada perbedaan mencolok: Mazmur 105 menegas...
Kemurahan kekal Allah (ayat 1)
Meski mazmur ini sekilas terlihat sama dengan mazmur sebelumnya, namun ada perbedaan mencolok: Mazmur 105 menegaskan tentang kebesaran Allah, mazmur ini memaparkan kegagalan umat Allah untuk mengingat perjanjian Allah. Akibatnya mazmur ini juga menegaskan keajaiban kasih karunia Allah yang dengan sabar mengatasi dosa dan pemberontakan umat-Nya. Hanya sebab kasih Allah yang tanpa batas, kisah Israel tak putus di tengah jalan.
Mazmur ini diawali oleh kebenaran teologis hakiki tentang Allah, manusia, dan prinsip kehidupan iman. Hal utama dalam hidup orang beriman adalah memuji dan memuliakan Allah. Pengakuan iman dan undangan untuk meninggikan Allah mengawali mazmur ini (ayat 1). Allah baik dan kasih-Nya kekal, karena itu Ia patut dipuji selamanya. Tetapi, pemazmur menyadari tidak seorang pun sungguh tahu mengingat dan mengutarakan syukur atas semua kebaikan Allah (ayat 2). Kegagalan ini menjelaskan mengapa umat kehilangan sukacita dan kebahagiaan. Kebahagiaan hanya terdapat di dalam hidup orang-orang yang tahu meresponi Allah dalam hidup yang adil dan benar (ayat 3).
Dalam Mazmur ini, permohonan berkat (ayat 4-5) mendahului pengakuan dosa (ayat 6-12). Dengan meminta berkat, pemazmur berpegang pada janji-janji Allah yang pernah dilanggarnya, menyatakan kerinduannya untuk kembali berpegang pada janji-janji Allah. Pengakuan dosa yang benar selalu membuat orang keluar dari keakuannya. Pemazmur tidak saja mengakui dosanya sendiri, tetapi menempatkan diri dalam pemberontakan nenek moyangnya sebelumnya. Bertobat berarti mengakui bahwa kita adalah bagian dari rantai sikap tidak tahu bersyukur, tidak mengingat perbuatan-perbuatan besar Allah, dan akibatnya melakukan pemberontakan terhadap Allah (ayat 6-7). Tetapi, pertobatan juga berarti mengakui dan mensyukuri bahwa Allah tidak berubah. Meski umat-Nya bebal dan memberontak, Dia setia kepada diri-Nya dan pad janji-janji-Nya (ayat 8). Seluruh kisah perjalanan Israel sejak dari Laut Merah seterusnya adalah kisah pemberontakan demi pemberontakan melawan rencana dan hukum Allah, tetapi juga adalah kisah kesetiaan dan kemurahhatian Allah yang tak pernah berubah (ayat 8 dst.).
Renungkan: Berkat terbesar adalah hidup serasi dengan Allah.
SH: Mzm 106:1-48 - Allah maha pengampun -bertobatlah! (Senin, 17 Mei 2010) Allah maha pengampun -bertobatlah!
Sangat menyedihkan melihat umat Allah sering meninggalkan Allah walau mereka telah melihat dan mengalami kebaikan ...
Allah maha pengampun -bertobatlah!
Sangat menyedihkan melihat umat Allah sering meninggalkan Allah walau mereka telah melihat dan mengalami kebaikan dan anugerah Allah yang begitu berlimpah. Tidak mengherankan bila sejarah Israel selalu menunjukkan bahwa berulang kali mereka meninggalkan Allah mereka, lupa kepada apa yang telah Allah lakukan kepada mereka.
Pemazmur dalam nas hari ini mengucapkan syukur atas besarnya kasih setia Allah (1) dan berdoa supaya Allah tetap mengingat dan memberkati dia supaya ia dapat bersukacita dalam sukacita umat Tuhan (4-5). Yang menarik adalah pemazmur mengajukan permohonannya dalam konteks di mana sesungguhnya umat Allah telah berkali-kali berdosa terhadap Tuhan. Mazmur ini penuh dengan pernyataan bahwa umat Allah telah berdosa (6), melupakan perbuatan-perbuatan-Nya (13), mencobai Allah (14), cemburu (16), menyembah berhala (19, 28), tidak percaya kepada firman-Nya (24), tidak taat (34), menajiskan diri (39), dll.
Karena dosa umat-Nya Allah berulang kali murka dan menghukum dahsyat dengan memakai alam (17, 18) dan musuh (26, 27, 42). Namun ketika dalam penghakiman Allah yang dahsyat umat kembali berseru, maka Allah menilik kesusahan mereka (44). Sesuai dengan perjanjian dan kasih setia-Nya yang besar (45), mereka mendapat rahmat dari pihak yang menawan mereka (46).
Di dalam konteks bahwa Allah merupakan Allah yang selalu berbelas kasihan mendengar rintihan umat-Nya inilah (bdk. Hak. 2:18), pemazmur memanjatkan doa ini, supaya Allah boleh menyelamatkan mereka kembali dan mengumpulkan mereka dari antara bangsa-bangsa (47).
Walau kita berulang kali berdosa kepada Tuhan dan berkhianat kepada firman-Nya, Dia tetap mengasihi kita. Dia tidak pernah memungkiri kasih setia-Nya terhadap kita. Ma-ka mari datang lagi pada-Nya, mohon ampun dan belas kasih. Sertailah dengan janji untuk tidak lagi bermain-main dengan dosa. Naikkan doa syukur dan tekad hati Anda dengan tulus!
buka semuaPendahuluan / Garis Besar
BIS: Mazmur (Pendahuluan Kitab) MAZMUR
PENGANTAR
Buku Mazmur adalah bagian dari Alkitab yang merupakan buku nyanyian dan buku
doa. Buku ini dikarang oleh berbagai pujangga dalam wa
MAZMUR
PENGANTAR
Buku Mazmur adalah bagian dari Alkitab yang merupakan buku nyanyian dan buku doa. Buku ini dikarang oleh berbagai pujangga dalam waktu yang lama sekali. Nyanyian-nyanyian dan doa-doa ini dikumpulkan oleh orang Israel dan dipakai dalam ibadat mereka, lalu akhirnya dimasukkan ke dalam Alkitab.
Sanjak-sanjak keagamaan ini bermacam ragam: ada nyanyian pujian dan ada nyanyian untuk menyembah Allah; ada doa mohon pertolongan, perlindungan dan penyelamatan; doa mohon ampun; nyanyian syukur atas berkat Allah, permohonan supaya musuh dihukum. Doa-doa ini ada yang bersifat pribadi, ada pula yang bersifat nasional. Beberapa di antaranya menggambarkan perasaan seseorang yang paling dalam, sedangkan lainnya menyatakan kebutuhan dan perasaan seluruh umat Allah.
Mazmur-mazmur dipakai oleh Yesus, dikutip oleh penulis-penulis Perjanjian Baru, dan menjadi buku ibadat yang sangat dihargai oleh Gereja Kristen sejak semula.
Isi
Ke-150 Mazmur dibagi dalam lima kelompok atau buku, sebagai berikut:- Buku Pertama:
Mazmur 1:1-41:13 - Buku Kedua !!:
Mazmur 42:1-72:19 - Buku Ketiga :
Mazmur 73:1-89:52 - Buku Keempat:
Mazmur 90:1-106:48 - Buku Kelima :
Mazmur 107:1-150:6
Ajaran: Mazmur (Pendahuluan Kitab)
Tujuan
Supaya dengan mengetahui isi Kitab Mazmur, anggota jemaat mengerti bagaimana
hidup dengan penuh pengucapan syukur menghadapi pencobaan/pender
Tujuan
Supaya dengan mengetahui isi Kitab Mazmur, anggota jemaat mengerti bagaimana hidup dengan penuh pengucapan syukur menghadapi pencobaan/penderitaan dan pentingnya mengakui dosa.
Pendahuluan
Penulis : Kitab Mazmur ditulis oleh banyak orang, di antaranya adalah Raja Daud, Musa, Asaf, Anak-anak Korah, Heman, dan lain-lain. Tetapi Raja Daud merupakan penulis terbanyak.
Isi Kitab: Kitab Mazmur terdiri dari 150 pasal. Isi kitab Mazmur mengungkapkan tanggapan orang-orang beriman kepada Tuhannya, baik dalam bentuk doa atau nyanyian.
I. Ajaran-ajaran utama dalam Kitab Mazmur
Pembagian isi Kitab Mazmur
- Mazmur pujian terhadap Allah. Contoh: Mazm 8:1-9; 29:1-11; 33:1-22; 68:1-35\ /TB Mazm 100:1-5; 103:1-105:45; 117:1-2\ Mazm 145:1-150:6.
- Mazmur pengucapan terimakasih kepada Alla Contoh: Mazm 9:1-20; 18:1-50; 32:1-11; 66:1-20\ /TB Mazm 76:1-12; 116:1-19\\.
- Mazmur Pemujaan atas keagungan Allah sebagai raja. Contoh: Mazm 2:1-12; 20:1-9; 21:1-13; 45:1-17; 47:1-9\ /TB Mazm 72:1-20; 93:1-5; 96:1-13; 97:1-12; 98:1-9\ Mazm 99:1-9; 110:1-7; 132:1-18.
- Mazmur Permohonan, Ratapan, dan Keluhan. Contoh: Mazm 3:1-8; 6:1-10; 13:1-6; 22:1-31; 25:1-22\ /TB Mazm 31:1-24; 35:1-28; 38:1-22; 39:1-13; 42:1-11\ Mazm 43:1-5; 44:1-26; 51:1-19; 63:1-11; 74:1-23\ /TB Mazm 79:1-13; 80:1-19; 83:1-18; 85:1-13; 86:1-17\ Mazm 102:1-28; 130:1-8; 140:1-143:12.
- Mazmur tentang Ziarah. Contoh: Mazm 84:1-12; 120:1-134:3.
- Mazmur tentang Sejarah Bangsa Israel. Contoh: Mazm 78:1-72; 95:1-11; 105:1-45; 106:1-48; 114:1-8.
- Mazmur tentang keagungan Firman Allah. Contoh: Mazm 119:1-176.
II. Kesimpulan/penerapan
Kitab Mazmur mengajarkan bagaimana anak-anak Allah hidup dan berjalan mengikuti Allah.
Kitab Mazmur mengajarkan bagaimana Allah memberkati setiap orang yang mau berpegang/hidup sesuai dengan Firman Allah.
Kitab Mazmur mengungkapkan keagungan Allah sebagai pencipta alam semesta dan sekaligus sebagai pemeliharaannya.
Kitab Mazmur mengajarkan kebesaran dan kemuliaan sifat-sifat Allah.
Kitab Mazmur mengajarkan tentang Allah yang tidak mau bergaul dengan orang-orang yang hidup di dalam perbuatan dosa.
Pertanyaan-pertanyaan yang Dapat Digunakan untuk Tanya Jawab
- Siapakah penulis Kitab Mazmur yang terbanyak?
- Apakah isi Kitab Mazmur di dalam pembagiannya?
- Pelajaran rohani apakah yang saudara dapatkan dalam mempelajari Kita Mazmur?
Intisari: Mazmur (Pendahuluan Kitab) Pujian dan ucapan syukur
BAGAIMANA MAZMUR DIKUMPULKANMazmur merupakan kumpulan puji-pujian dan doa yang dikumpulkan selama kurun waktu yang panjang d
Pujian dan ucapan syukur
BAGAIMANA MAZMUR DIKUMPULKAN
Mazmur merupakan kumpulan puji-pujian dan doa yang dikumpulkan selama kurun waktu yang panjang dalam sejarah umat Israel, paling tidak sejak zaman Daud sampai sesudah pembuangan ke Babel. Kita boleh juga menamakannya sebagai 'kumpulan dari kumpulan-kumpulan', sebab seratus lima puluh mazmur itu dibagi dalam lima buku: Maz 1:1-41:13; Maz 42:1-72:20; Maz 73:1-89:52; Maz 90:1-106:48; Maz 107:1-150:6. Walaupun para ahli Alkitab melihat adanya beberapa perbedaan dalam kelompok-kelompok Mazmur ini, tetapi itu jelas bukan mengenai isi pokoknya. Lain dengan buku nyanyian kita, Mazmur berisi doa dan ucapan syukur, permohonan dan puji-pujian yang tidak beraturan urutannya. Beberapa Mazmur ditulis lebih dari satu kali, Sebagai contoh, Mazmur 14 = Mazmur 53; Mazmur 60:5-12 = Mazmur 108:6-13; Mazmur 14 = Mazmur 40:13-17. Kita menemukan beberapa Mazmur yang diulang dalam kitab- kitab lain dalam Perjanjian Lama, dan kita juga menemukan Mazmur yang tidak berada dalam kumpulan utama. Dalam penelitian ini kita akan mengelompokkan mazmur-mazmur berdasarkan pokok yang berbeda, dan melihat apa saja yang dapat kita pelajari darinya dewasa ini.
PUISI IBRANI
Sebagian besar puisi masa kini bersanjak, tetapi tidak demikian halnya dengan puisi Israel kuno. Para penyair cenderung untuk membandingkan suatu ungkapan dengan ungkapan yang lain, kadang-kadang hal yang sama diulang dengan cara yang berbeda, kadangkala dengan kebalikannya. Sebagai contoh, lihatlah Mazmur 146:3: "Janganlah percaya kepada para bangsawan,
kepada anak manusia yang tidak dapat memberikan keselamatan."
Atau Mazmur 11:5:
"Tuhan menguji orang benar dan orang fasik,
dan Ia membenci orang yang mencintai kekerasan."
Kadang pemikiran itu dilanjutkan dalam ayat berikutnya.
Puisi semacam ini tidak terlalu banyak kehilangan arti pada waktu diterjemahkan ke dalam bahasa lain dan ini berarti bahwa kita tetap dapat menikmatinya pada masa kini. Beberapa pemazmur mulai menulis setiap baris atau sejumlah baris dengan huruf yang sama. Mazmur 119 memakai hampir seluruh alfabet Ibrani dengan cara ini.
MAZMUR DAN PENYEMBAHAN
Sejumlah besar mazmur pada mulanya merupakan doa-doa atau puji-pujian pribadi, tetapi banyak yang kemudian ditulis untuk penyembahan umum. Ada yang ditujukan untuk pemimpin biduan atau untuk para penyanyi Rumah Tuhan seperti 'bani korah'. Mazmur-mazmur itu dipakai untuk upacara penyembahan di Rumah Tuhan, terutama pada waktu diadakan upacara-upacara besar. Seperti halnya buku nyanyian kita yang berisi beraneka macam pujian yang ditulis oleh penggubah yang berbeda-beda, pada tempat dan situasi yang berbeda pula, Mazmur berisi penyembahan bangsa Israel sepanjang zaman.
Pesan
1. Allah harus disembaho Oleh karena siapa Dia: Allah adalah Raja yang besar dan berkuasa, yang wilayah kekuasaan-Nya menjangkau seluruh dunia. Ia dapat bertindak menurut kehendak-Nya dan apapun tidak dapat menghalang-halangi rencana-Nya. Dibandingkan dengan Dia, ilah-ilah lain bukan apa-apa. Maz 24:7-10; 29:1-11; 47:8,9; 93:1-4; 99:1,2; 113:1-6; 135:5,6; 145:10-13.
Dia kudus dan benar dalam menangani umat-Nya, laki-laki dan perempuan. Oleh karenanya, Dia menghakimi semua orang dan tidak seorang pun terluput dari penghakiman-Nya.Maz 33:4,5; 75:7; 76:7-9; 96:10-13; 97:6; 99:3-5; 105:7
Dia penuh kasih dan memperhatikan semua orang. Dia terutama membela yang lemah dan tak berdaya, dan sudah tentu, umat kepunyaan-Nya, Israel. Sementara itu, Dia baik kepada semua orang, dan umat-Nya laki-laki dan perempuan dapat selalu bergantung pada kasih-Nya. Maz 33:18, 19,22; 68:5,6; 100:5; 108:4; 113:7-9; 117:1,2; 136:1-26; 145:8,9; 146:5-9
o Oleh karena apa yang telah dijadikan-Nya: Allah telah menciptakan dunia dengan segala isinya. Dia melakukan dengan penuh kuasa, tetapi dengan santai. Keberadaan segala sesuatu adalah karena Dia. Maz 24:1,2;33:6-9; 65:5-8; 95:1-5; 135:5-7; 136:4-9; 147:4,5
Dia tidak hanya menciptakan segala sesuatu, tetapi Dia juga memenuhi segala kebutuhan mereka. Dia menjaga kelangsungan dunia dengan kuasa-Nya. Maz 65:9-13; 67:6,7; 104:1-35; 111:5; 146:5-7; 147:8,9
Sudah tentu termasuk di sini, manusia sendiri, kecil tak berdaya, namun menjadi mahkota dari segala ciptaan Allah. Maz 8:3-9; 95:6,7; 100:3
o Oleh karena apa yang telah dilakukan-Nya: Dia membuat Israel menjadi bangsa kepunyaan-Nya dengan membebaskan mereka dari Mesir dan memimpin mereka melalui padang belantara menuju tanah Perjanjian Kanaan. Dia mengusir musuh-musih yang mengejar mereka. Maz 68:7-18; 81:1-10; 99:6-8; 105:1-45; 114:1-8; 135:8-12; 136:10-25
Dia terus memberikan kepada umat-Nya kemenangan melawan musuh yang mengancam mereka. Maz 33:10-19; 46:6-11; 76:1-12
2. Puji-pujian membawa kita:
o Untuk percaya: Jika Allah sungguh besar dan penuh kasih, dan jika dia telah menolong umat-Nya di masa lampau, maka Dia dapat dan mau menyelamatkan mereka dari kesesakan pada saat ini; apapun bentuknya. Maz 24:3-5; 29:11; 33:18-22; 46:1-11; 97:10-12; 108:7-13; 115:9-15
o Untuk berdoa: Inilah cara umat Allah untuk secara alamiah menyatakan kepercayaan mereka kepada-Nya. Mereka membawa segala kebutuhan mereka ke dalam doa. Maz 67:1,2; 68:28; 106:4,5; 108:6,12,13; 122:6-9
o Untuk bertanggung jawab: Memuji Allah dengan kata-kata saja tidaklah cukup; kita harus memuji Dia dengan kehidupan yang dipakai untuk pelayanan-Nya. Kita harus memenuhi janji-janji yang kita buat terhadap-Nya. Maz 65:1,2; 76:11; 81:8-10; 95:7-11
Penerapan
1. Allah sungguh luar biasaKita tidak dapat mengukur kekuasaan dan kekuatan-Nya. Dunia dengan segala seluk-beluknya, termasuk segala masalah yang dihadapi umat manusia dan bangsa-bangsa, semuanya berada di bawah kekuasaan-Nya. Segala sesuatu yang kita miliki dan apapun kedudukan kita, semua itu datang dari-Nya. Oleh karena itu:
o Kita merasa betapa kecil dan tidak berarti kita bila memikirkan siapa Dia.
o Kita patut memuji, menyembah dan bersyukur kepada-Nya baik dengan bibir maupun dengan kehidupan kita.
2. Allah penuh perhatian
Dia mengasihi ciptaan-Nya dan memenuhi segala kebutuhan mereka. Dengan kuasa-Nya yang besar Dia memilih suatu bangsa bagi diri-Nya, membebaskan mereka dan memberi mereka warisan. Oleh karena itu:
o Kita tahu bahwa kita dapat mengandalkan Dia untuk memenuhi segala kebutuhan kita.
o Kita dapat berharap pada-Nya untuk bertindak atas nama umat kepunyaan-Nya.
3. Allah itu baik
Kendati kebesaran-Nya luar biasa, Dia secara sukarela memberi dengan berlimpah. Dia ingin supaya kita mendapat yang terbaik dan Dia bertanggung jawab atas kesejahteraan kita. Oleh karena itu:
o Kita menyembah Dia dengan penuh sukacita dan kegembiraan dan tidak semata-mata sebagai suatu kewajiban.
o Kita mendapatkan kepuasan yang mendalam pada saat kita menaikkan pujian dan kemulian yang patut diterima-Nya.
Tema-tema Kunci
1. Penyembahan
Berulangkali kita diundang untuk ikut ambil bagian dalam menyembah Dia, yaitu dengan menaikkan pujian dan pujaan yang layak diterima-Nya. Apa yang dapat kita simak dari contoh-contoh ayat berikut mengenai penyembahan yang benar? Maz 24:3,4; 29:1,2; 33:1-3; 47:1,6,7; 75:1,9; 95:1,2,6; 96:1-3; 98:1,4-6; 99:5,9; 100:4; 105:4; 147:1; 150:1-6.
2. Umat Allah
Merekalah yang melakukan penyembahan. Allah memilih mereka untuk menjadi umat kepunyaan-Nya, dan berjanji untuk melindungi mereka. Oleh karena salib, setiap orang yang percaya kepada Yesus Kristus sekarang dapat menikmati anugerah ini. Lihat Maz 33:12; 47:4; 48:14; 105:7-15; 135:4. Di sana-sini kita dapat secara sekilas melihat bangsa-bangsa yang menyembah Allah. Maz 68:29,31-33; 113:1-4; 117:1; 148:7-12.
3. Sion dan Rumah Tuhan
Yerusalem dan Rumah Allah merupakan pusat penyembahan orang Israel, dan umat Allah akan berziarah ke sana untuk memuliakan-Nya. Maz 24:3; 46:4,5; 46:4,5; 48:1-3,8,9,11-14; 87:1-7; 122:1-9;147:12-14. Oleh karena Roh Kristus ada di mana-mana, penyembahan kita tidak terikat pada suatu tempat atau bangunan tertentu, tetapi kita dapat merasakan sukacita pada saat kita bersekutu untuk menyembah Allah. Tidaklah mengherankan bahwa dalam Perjanjian Baru, Sion, kota Suci, menjadi gambaran tentang surga. Lihat Ibrani 12:22-24; Wahyu 21:1-22:5
MAZMUR (2)
Pada saat mengalami kesusahan
TAKDIR KITA SEBAGAI MANUSIA
Para pemazmur tidak terluput dari penderitaan manusiawi dalam segala bentuknya. Baik itu mengenai raja yang mencoba untuk memerintah negerinya, menghadapi musuh-musuh atau persekongkolan, ataupun yang dialami oleh masing-masing pemazmur, segala kesusahan dan doa-doa mereka dicatat untuk kita. Ada kalanya mereka berbicara atas nama seluruh bangsa; pada kesempatan lain mereka menumpahkan segala keluh-kesah mereka kepada Dia, satu-satunya yang tampak mau mendengarkan. Walaupun kadang penderitaan mereka itu semata-mata disebabkan oleh dosa-dosa mereka sendiri, tetapi pada saat-saat lain penderitaan itu tampaknya tidak adil. Allah telah berjanji untuk meberkati dan memberi kemakmuran kepada mereka yang mengasihi dan menaati-Nya. Lalu, mengapa justru sebaliknya yang terjadi, yaitu mereka harus menderita sedangkan yang jahat hidup dalam kemakmuran? Masalah lain timbul pada saat mereka jatuh sakit atau pada waktu hidup mereka dalam keadaan bahaya. Perjanjian Lama jarang sekali berbicara mengenai kehidupan sesudah mati, saat Allah meluruskan hal-hal yang tidak sesuai dengan kebenaran di dunia ini. Kehidupan di alam baka-tempat orang mati-jauh dari kehidupan nyata dan tidak menarik. Oleh karena itu, anugerah dan hukuman harus berlaku di dunia ini dan saat ini juga. Dapat Anda bayangkan bagaimana perasaan mereka ketika hal itu tidak terjadi demikian.
JERITAN PEMBALASAN?
Walaupun demikian, para pemazmur yakin bahwa karena Allah itu adil, Dia akan menghukum orang yang berdosa dan membenarkan umat-Nya. Di sinilah kita menghadapi masalah tentang apa yang sering mereka doakan bagi musuh-musuh mereka. Tidak ada kasih dan pengampunan. Ada yang begitu buruk bagi mereka yang menentang orang yang benar; yang hampir tidak mencerminkan kekristenan. Kita juga sukar untuk menerima apa yang kelihatannya sebagai pembenaran diri pada waktu mereka menyampaikan permohonan mereka kepada Allah. Bagaimana kita mengerti hal ini dilihat dari sudut pandang Kristen? Pertama-tama, kita perlu mencatat bahwa mereka tidak membual mengenai kebenaran mereka seperti orang-orang Farisi dalam kitab injil. Sepanjang yang mereka ketahui, mereka selalu setia kepada Allah, dan mereka tidak mengerti mengapa mereka harus menderita. Perlu diingat bahwa para pemazmur tidak mempunyai gambaran mengenai penghakiman Allah yang akan datang. Pembalasan Allah yang mereka ketahui adalah pada waktu mereka masih hidup, ketika terjadi kekejaman dan kehausan darah. Yang kedua, kita harus ingat bahwa dengan melawan umat Allah, berarti musuh-musuh itu menentang Allah. Dalam perjanjian Baru kita diajar untuk mengasihi musuh-musuh kita, tetapi kita juga diyakinkan bahwa Allah akan menghakimi orang-orang berdosa. Fakta bahwa dosa patut mendapat hukuman tidak pernah diabaikan.
ORANG TIDAK BERDOSA MENDERITA
Masalah mengenai penderitaan yang tidak seharusnya diterima, dan memohon pembenaran dari Allah, membawa kita kepada kasus Yesus Kristus yang luar biasa. Tidak salah lagi bahwa banyak dari mazmur ini, yang ditulis pada saat-saat kesusahan, selalu diingat pada waktu kisah-Nya diceritakan.
Pesan
1. Segala macam kesusahan Sedemikian jauh masalah yang sering dibawa oleh pemazmur kepada Allah ialah tantangan dari musuh-musuh mereka. Ini kadang-kadang berarti musuh bangsa Israel; raja-raja dan bangsa-bangsa lain yang mengancam umat Allah. Seringkali mereka adalah musuh pribadi, yang karena ambisi, iri hati dan kebencian, ingin membinasakan pemazmur. Maz 12:1-4; 14:1-4; 17:10-12; 22:12-16; 55:9-14; 64:1-6; 74:3-8; 79:1-4; 83:1-8; 94:4-7; 109:1-5; 137:7; 140:1-5. Pada beberapa peristiwa para penulis Mazmur tahu bahwa penderitaan mereka disebabkan oleh dosa yang harus mereka akui terlebih dahulu jika mereka berharap untuk mendapat berkat Allah. Maz 25:6,7,11; 38:4,18; 51:1- 19; 69:5; 130:3,4. Salah satu alasan mengapa mazmur-mazmur khusus ini telah menjadi semacam pertolongan bagi banyak hal adalah karena mereka tidak sembunyi-sembunyi dalam memaparkan kesedihan, kesakitan dan kesengsaraan pribadi. Maz 25:16-18; 38:1-22; 42:1-11; 69:1-3; 109:22-25.
2. Kesusahan menjadi doao Untuk keadilan, terutama supaya Allah terlihat berada di pihak orang baik, dan bahwa Dia akan membenarkan umat kepunyaan-Nya. Maz 7:3-9; 17:1-5; 35:11-17, 22-26; 94:1-3; 140:12,13
o Untuk kemenangan, supaya musuh tahu bahwa Allah membela umat-Nya. Maz 3:7,8; 35:1-3; 60:1-5.
o Untuk pimpinan, sehingga pemazmur dapat mengetahui kehendak Allah dalam saat-saat yang sulit. Maz 5:8; 25:4,5; 86:11; 143:8,10.
o Untuk kesembuhan, terutama sehubungan dengan pendeknya hidup kita di dunia ini. Maz 6:1-7; 31:9-13.
o Untuk perlindungan, supaya Allah dapat membuktikan bahwa Dia adalah pelindung pemazmur. Maz 11:1; 31:1-5; 61:1-4; 142:5.
o Untuk pengampunan, sehingga tidak ada yang menghalangi hubungan antara Allah dan hamba-Nya. Maz 25:11,18; 51:1,2,7,9,10; 79:8,9.
o Untuk pemulihan bangsa, supaya orang melihat dan tahu bahwa Tuhan mempunyai suatu perjanjian istimewa dengan umat-Nya, Israel. Maz 14:7; 25:22; 51:18,19; 79:1-13; 80:1-19; 85:1-13
3. Allah akan menjawab
o Dia adalah Allah yang mengasihi dan membela umat kepunyaan-Nya; yang meberi kekuatan kepada yang lemah dan yang menolong orang yang tak berdaya. Maz 17:7-9; 51:1; 62:5-8; 85:7-13; 109:21,26; 143:1.
o Dia telah melakukannya di masa lampau; kita boleh yakin bahwa Dia akan melakukan lagi. Maz 22:3-5; 77:13-20.
o Karena mereka sungguh percaya, doa-doa yang dimulai dengan cerita sedih seringkali berakhir dengan pujian kepada dia yang mereka ketahui akan bertindak untuk dan menyelamatkan mereka. Maz 7:17; 13:5,6; 28:6,7; 56:10-13; 69:30-36;109:30,31.
Penerapan
1. Kesusahan dialami oleh semua orang Umat Allah tidak terluput dari berbagai macam kesusahan. Bergantung kepada Allah bukan suatu jaminan untuk kehidupan yang mudah. Kenyataannya, dalam dunia yang sudah jatuh ke dalam dosa ini, orang yang tidak berdosa sering menderita dan orang yang tidak bertuhan berada di puncak.
2. Ceritakanlah semuanya kepada Allah Kita dapat bersikap jujur dan terbuka terhadap Allah apabila kita membagi kesakitan, kekecewaan dan kesedihan kita dengan Dia. Dia mendengar dan mengerti, bahkan pada waktu orang lain tidak.
3. Allah telah berjanji Allah telah berjanji untuk menolong umat kepunyaan-Nya. Dia mengasihi dan setia kepada perjanjian-Nya yang istimewa dengan umat-Nya.
4. Doa akan dijawab Walaupun kelihatannya Allah tidak menjawab doa-doa kita, Dia adil dan pada suatu ketika Dia akan menghakimi orang yang jahat dan menunjukkan bahwa mereka yang percaya kepada-Nya akan dibenarkan.
5. Kesempatan yang Allah berikan Saat-saat sukar menjadi saat-saat untuk bergantung dan membuktikan kasih Allah secara baru dan lebih mendalam. Apabila segalanya berjalan lancar, kita cenderung untuk bergantung kepada kemampuan kita sendiri.
6. Memuji Allah pada waktu berada dalam kesusahan Dengan mengetahui siapa Allah, mereka yang percaya kepada-Nya dapat memuji Dia bahkan pada saat segala sesuatu tidak berjalan sesuai dengan rencana. Walaupun kita dapat berubah, tetapi Dia tak pernah berubah.
Tema-tema Kunci
1. Doa yang tidak dijawab Satu masalah yang sering timbul dalam mazmur-mazmur ini ialah kenyataannya bahwa Allah tampaknya tidak selalu mendengar atau menjawab doa-doa kita. Pada saat-saat seperti ini mungkin kita tergoda untuk meragukan kuasa atau kasih-Nya. Carilah ayat-ayat berikut dan lihatlah apa yang dilakukan oleh para pemazmur: Maz 10:1-18; 13:1-6; 22:1-5; 42:1-11; 73:1-20; 77:1-20.
2. Hidup ini singkat Pada waktu mengalami kesusahan, terutama pada waktu kehidupan mereka terancam, para pemazmur mengingatkan kita bahwa hidup di dunia ini tidaklah lama. walaupun kita sudah diberi petunjuk lebih jelas daripada mereka bahwa hidup kita di dunia ini bukanlah segalanya, kita diingatkan untuk mempergunakan kesempatan yang ada selagi kita masih bisa. Lihat Maz 39:4-6,12,13; 88:3-12; 90:3-12; 102:3-11, 23-28.
3. Penghiburan di dalam Allah Dalam dunia yang selalu berubah ini, dengan teman-teman yang selalu berganti dan keadaan yang menakutkan, mazmur-mazmur ini berulangkali mengingatkan kita bahwa Allah selalu sama. Kita dapat berlari dan berlindung pada-Nya pada waktu kita merasa terancam atau kesepian atau putus asa. Lihat Maz 17:15; 38:9; 39:7; 73:21-28; 94:18,19.
MAZMUR (3)
Tentang kesaksian, hidup tak bercela dan raja
KEHIDUPAN YANG BAIK
Dalam mazmur kita berulang kali diingatkan tentang hak istimewa menjadi milik Allah dan hidup untuk Dia. Kadangkala peringatan itu dalam bentuk kesaksian, yaitu ketika pemazmur menyaksikan kebaikan Allah dan ingin membagikannya kepada orang lain. Dalam mazmur lain kita diajar tentang bagaimana menjalani kehidupan yang menyenangkan dan memuliakan Allah. Di sini pemazmur memakai kebijaksanaan praktis yang telah dihimpunnya untuk mengajar orang lain tentang jalan-jalan Allah.
JUDUL MAZMUR
Banyak mazmur berjudul seperti "Mazmur Daud", atau "untuk pemimpin biduan". Hal ini dapat memberikan kepada kita petunjuk tentang kapan dan mengapa mazmur-mazmur itu ditulis. Lebih dari tujuh puluh mazmur dianggap berasal dari Daud; beberapa di antaranya berhubungan dengan kejadian yang dialaminya. Ini mungkin berarti bahwa Daud menulis semua itu, walaupun kata-kata itu mungkin berarti "untuk Daud" atau bahkan "untuk raja"; karena raja berasal dari keluarga Daud. Selebihnya mungkin merupakan bagian dari berbagai kumpulan mazmur yang dinyanyikan oleh paduan suara Bait Allah.
RAJA DAN BANGSA
Pembagian kita tentang mazmur mengenai raja agak kurang tepat, karena sebagian besar mazmur lainnya juga berasal dari raja. Sebenarnya, karena raja mewakili bangsanya, ia sering berbicara untuk seluruh rakyatnya dan bukan hanya untuk dirinya sendiri. Allah membuat suatu perjanjian istimewa dengan Daud dan keturunannya (lihat 2Sa 7:1-29). Mereka memerintah rakyat atas nama-Nya. Mereka diperintahkan untuk mengasihi dan berlaku adil, sementara itu Allah sendiri berjanji akan mendampingi mereka dalam pergumulan mereka dan memberkati pemerintahan mereka.
RAJA YANG AKAN DATANG
Seluruh raja Israel, termasuk Daud, gagal untuk hidup sesuai dengan standar yang diminta. Beberapa raja lebih baik daripada yang lain; beberapa dengan terang-terangan meninggalkan Allah dan menyembah ilah-ilah lain. Ini merupakan salah satu sebab mengapa Allah pada akhirnya menghukum seluruh bangsa dengan mengusir mereka dari negeri mereka sendiri. Walau demikian, melalui hal itu pengharapan mulai timbul; bahwa pada suatu hari seorang Raja yang dicita-citakan akan datang. Oleh karena raja-raja diurapi dengan "minyak", Raja yang akan datang ini dikenal sebagai "yang diurapi" (dalam bahasa Ibrani, "Mesias"; dan dalam bahasa Yunani, "Kristus"). Pada masa Perjanjian Baru, ketika negeri Israel diduduki oleh bangsa Romawi, rakyat sangat merindukan kedatangan-Nya. Oleh karena itulah mereka menyambut Yesus sebagai "Anak Daud" (Mat 21:9). Jelas bahwa Yesus menjadi Raja dengan cara yang berbeda dengan apa yang mereka harapkan. Setelah kebangkitan-Nya, para pengikut Yesus mulai melihat bahwa banyak dari mazmur mengenai raja ditujukan kepada Dia, dan bahwa khususnya pada waktu kedatangan-Nya kembali, Dia akan menggenapi semua gambaran yang ideal sebagai Raja Allah.
Pesan
1. Kehidupan yang baik
Orang benar yang sejati menjalani kehidupan yang baik, sebab ia tahu bahwa Allah baik, dan bahwa Allah menghendaki tingkah laku seperti itu Maz 15:2-5; 19:14; 101:2-6. Ia sungguh-sungguh bertekad untuk patuh pada perintah Allah. Takut kepada Tuhan, perasaan bahwa kehidupannya tidak terlepas dari pandangan Allah mengendalikan segala tindak-tanduknya Maz 1:2; 19:1-11; 37:31; 112:1; 119:1-176; 128:1. Ia juga tahu bahwa Allah akan menghakimi segala tindakan orang, laki-laki maupun perempuan Maz 1:5; 50:6; 82:1,8. Hidup tanpa cela berarti bertekad untuk menghindar dari segala yang jahat. Juga berarti tidak bergaul dengan orang-orang yang tidak taat kepada perintah Allah. Sebaliknya, orang yang saleh mencari sahabat di antara mereka yang menempatkan Allah di atas segalanya Maz 1:1; 26:4,5; 37:8,27; 10:3-8.
2. Kesaksian
Fakta bahwa Allah itu baik dan setia dirasakan sebagai pengalaman pribadi oleh orang yang percaya kepada-Nya. Manakala mereka datang kepada-Nya pada waktu mengalami kesesakan, Dia mendengar dan menjawab doa-doa mereka. Ini membangkitkan pujian dan rasa syukur Maz 30:1,4; 34:1-3; 40:1-2; 103:1-3; 107:1-43; 118:1-4. Ketika Allah menjawab doa seperti ini, hal itu mendorong kita untuk menceritakan kepada orang lain apa yang telah dilakukan-Nya, sehingga mereka juga dapat membuktikan kasih-Nya Maz 9:1,11; 40:9-10; 66:16-19; 107:2-3. Lebih dari itu, hal ini membuat pemazmur memperbarui ketaatannya dan berharap bahwa Allah akan menjawab doa-doa mereka yang lain. Kesaksian menjadi permohonan. Maz 40:6-8; 116:12-19; 27:7-12; 40:11-17; 126:4- 5.
3. Raja
Hal yang istimewa mengenai raja Israel ialah bahwa sebagai keturunan Daud, Allah sendiri yang mengangkatnya untuk memangku jabatan tersebut. Baik rakyat maupun raja percaya kepada janji Allah bahwa keluarga Daud akan memerintah untuk selamanya. Oleh sebab itu, raja dianggap sebagai anak angkat Allah Maz 2:1-11; 18:50; 72:17; 89:1-4,19-37; 132:1-5,10-12,17,18. Penting sekali bahwa raja tidak boleh menyalahgunakan wewenangnya. Tugasnya ialah untuk memerintah umat Allah dengan adil dan bijaksana, di samping memimpin mereka untuk berperang melawan musuh-musuh mereka. Maz 18:20-26; 45:7; 72:1-4,7,12-14; 89:14,30-32. Raja yang harus memenuhi kewajiban-kewajiban ini tidak perlu takut. Allah berjanji untuk berperang atas namanya, memberikan masa pemerintahan yang panjang, dan memberkati segala yang dilakukannya. Allah membuat raja yang setia menjadi besar sebaliknya kebesaran dan kemasyhuran raja membawa kemuliaan bagi Allah. Maz 2:4-9; 18:1-50; 21:1-13; 110:1,2,5-7.
Penerapan
1. Raja pilihan Allah memerintah
Gambaran ideal mengenai seorang raja dalam mazmur-mazmur ini, yang tidak pernah digenapi dalam sejarah umat Israel, mengarahkan kita kepada Yesus Kristus. Oleh karena Dia adalah Putra Allah, yang telah bangkit dari kematian dan duduk di sebelah kanan Allah, Dia memenuhi syarat sebagai Raja yang akan memerintah untuk selamanya dan yang kerajaan-Nya meliputi seluruh dunia. Dia sudah bertakhta di surga, tetapi pada suatu hari Dia akan kembali dengan kemuliaan untuk membangun pemerintahan yang benar di atas bumi ini. Pada hari itu semua gambaran tentang kemuliaan Raja akan menjadi nyata dan benar.
2. Allah menghendaki ketaatan
Jika anak Allah berkuasa, maka kita harus taat kepada pemerintahan-Nya di sini dan sekarang ini. Ini berarti kita harus menanggapi firman Allah dengan sungguh-sungguh dan melakukannya dalam kehidupan kita sehari-hari. Hal ini dapat juga berarti bahwa kita harus mengurangi beberapa kegiatan yang sedang kita lakukan. Jelaslah ini berarti menyelaraskan hidup kita dengan kehendak Allah bagi kita. Namun demikian, oleh karena kita tahu tentang kebaikan Allah kepada mereka yang menghormati Dia, maka ketaatan bukan menjadi kewajiban yang berat tetapi malah merupakan suatu kegembiraan dan sukacita.
3. Allah adalah perlindungan kita Bila kita menaati Allah, kita juga akan mengalami kuasa-Nya di dalam hidup kita. Kita akan belajar untuk berlindung kepada-Nya pada masa-masa sulit dan bahaya. Kita akan mengalami bahwa Dia dapat menjawab doa-doa kita dan memenuhi kebutuhan-kebutuhan kita. Kebenaran ini patut diceritakan agar orang lain dapat mengenal Allah dalam hal yang sama pula. Usul yang diberikan secara pribadi adalah kesaksian yang paling berpengaruh.
Tema-tema Kunci
1. Berkat Allah
Banyak yang dapat kita baca dalam mazmur mengenai apa yang dapat Allah lakukan bagi orang percaya kepada-Nya. Dia memberikan kepada mereka perlindungan, kemenangan, pembenaran, pimpinan, sukacita, kehidupan, kekuatan, dan pengampunan. Lihatlah bagaimana tema-tema di atas terkandung dalam kumpulan ayat-ayat berikut: Maz 1:3; 9:3,4,9,10; 16:7,8; 18:16-18,29-36,50; 27:11; 32:1-5; 34:4-10,15-22; 37:3-6,23-26; 46:1-11; 52:8,9; 66:5-12; 91:1-16; 103:1-5,8-18; 112:1-10; 118:5-7; 128:1-6; 144:1,2.
2. Pemerintahan raja bersifat universal
Raja pilihan Allah akan memerintah atas seluruh ciptaan-Nya (Maz 2:8-11; 72:8-11,17; 89:27). Hal ini akan menjadi kenyataan pada saat Kristus datang kembali, tetapi apa hubungannya dengan pemberitaan kabar baik ke seluruh dunia sekarang ini?
3. Janji dan penggenapan
Pada waktu para penulis Perjanjian Baru ingin menggambarkan kemuliaan Tuhan kita Yesus Kristus, mereka sering memakai Kitab Mazmur. Hal ini mungkin karena Yesus sendiri sudah mengarahkannya ke situ. Lihat Mazmur 2 dalam Kis 4:25,26; 13:33; Ibr 1:5; 5:5; Wah 2:26,27; 19:15. Maz 18:49 dalam Rom 15:9. Maz 45:6,7 dalam Ibr 1:8,9. Maz 89 dalam Kis 2:30; Wah 1:5. Maz 110 dalam Mar 12:36; 14:62; 16:19; Kis 2:34,35; 1Ko 15:25; Efe 1:20-22; Kol 3:1; Ibr 1:3,13; 5:6; 8:1; 10:12,13; 12:2. Maz 132 dalam Kis 2:30.
Garis Besar Intisari: Mazmur (Pendahuluan Kitab) [1] MAZMUR PUJI-PUJIAN DAN UPACARA SYUKUR
Maz 8Apakah manusia itu?
Maz 24 Raja kemuliaan
Maz 29Beri kepada Allah hak-Nya!
Maz 33Alla
[1] MAZMUR PUJI-PUJIAN DAN UPACARA SYUKUR
Maz 8 | Apakah manusia itu? |
Maz 2 | 4 Raja kemuliaan |
Maz 29 | Beri kepada Allah hak-Nya! |
Maz 33 | Allah di atas segalanya |
Maz 46 | Tempat perlindungan dan kekuatan kita |
Maz 47 | Nyanyikanlah pujian bagi Allah kita |
Maz 48 | Allah dan kota-Nya |
Maz 65 | Ucapan syukur atas panen |
Maz 67 | Allah kita telah memberkati kita |
Maz 68 | Kemurahan dan kemuliaan |
Maz 75 | Allah berkuasa |
Maz 76 | Allah yang ditakuti |
Maz 81 | Belajar dari apa yang telah dilakukan Allah |
Maz 87 | Sion, kota Allah kita |
Maz 93 | Tuhan di tempat yang tinggi itu berkuasa |
Maz 95 | Marilah kita menyembah dan bersujud |
Maz 96 | Hakim segera datang! |
Maz 97 | Allah mengasihi milik kepunyaan-Nya |
Maz 98 | Bersorak-sorailah dengan penuh kegembiraan kepada Tuhan |
Maz 99 | Tuhan memerintah |
Maz 100 | Tuhan itu baik |
Maz 104 | Allah yang menciptakan semua |
Maz 105 | Allah membebaskan umat-Nya |
Maz 108 | (Maz 57; Maz 60) Dialah yang memberi kemenangan |
Maz 111 | Pekerjaan Allah luar biasa |
Maz 113 | Siapakah yang menyamai Tuhan Allah kita? |
Maz 114 | Ketika laut berhenti mengalir |
Maz 115 | Allah kita melakukan apa yang dikehendaki-Nya |
Maz 117 | Pujilah Dia, hai setiap orang |
Maz 122 | Kota suci |
Maz 133 | Ketika semua orang diikat dalam kasih persaudaraan |
Maz 134 | Datang, pujilah Tuhan |
Maz 135 | Tuhan kita di atas segala ilah-ilah lain |
Maz 136 | Kasih-Nya bertahan sepanjang masa |
Maz 145 | Setia kepada semua yang dijanjikan-Nya |
Maz 146 | Berbahagialah mempunyai Allah seperti Dia! |
Maz 147 | Ia menyembuhkan hati yang luka |
Maz 148 | Nama-Nya saja ditinggikan |
Maz 149 | Allah berkenan pada umat-Nya |
Maz 150 | Biarlah segala sesuatu memuji Tuhan! |
[1] MAZMUR PADA SAAT MENDERITA KESUSAHAN
Maz 3 | Allahlah yang aku perlukan |
Maz 4 | Percayalah kepada-Nya |
Maz 5 | Pimpin aku, ya Tuhan |
Maz 6 | Aku letih lesu |
Maz 7 | Allah itu adil |
Maz 10 | Mengapa si jahat hidup makmur? |
Maz 11 | Allah tahu apa yang terjadi |
Maz 12 | Allah berjanji untuk menolong |
Maz 13 | Aku percaya akan kasih-Mu |
Maz 14 | (Maz 53) semua orang seakan-akan tidak bertuhan |
Maz 17 | Tuhan, tunjukanlah bahwa aku berada di pihak yang benar |
Maz 22 | Mengapa Allah meninggalkanku? |
Maz 25 | Tuhan itu baik dan benar |
Maz 28 | Allah telah mendengar doa-doaku |
Maz 31 | Waktuku berada di tangan-Mu |
Maz 35 | Bertindaklah terhadap musuh-musuhku, ya Tuhan |
Maz 38 | Tuhan, aku sakit dan berdosa |
Maz 39 | Aku tidak selamanya berada di sini |
Maz 42 | Mengapa jiwaku tertekan? |
Maz 43 | Aku akan memuji Allah kembali! |
Maz 44 | Mengapa Engkau tidak mendengar kami, ya Tuhan? |
Maz 51 | Kasihanilah aku! |
Maz 54 | Allah adalah penolongku |
Maz 55 | Sahabatku berbalik melawan aku |
Maz 56 | Aku percaya kepada Allah |
Maz 57 | Dalam naungan sayap-Nya |
Maz 58 | Manusia jahat; Allah adil |
Maz 59 | Allah adalah kekuatanku |
Maz 60 | Tuhan, kami membutuhkan pertolongan-Mu |
Maz 61 | Batu karang yang lebih tinggi |
Maz 62 | Jiwaku menemukan ketenangan |
Maz 64 | Allah akan mengadili yang jahat |
Maz 69 | Selamatkanlah aku -- aku hampir tenggelam! |
Maz 71 | Allah akan menyertai aku sampai pada akhirnya |
Maz 73 | Mengapa orang tak berdosa menderita? |
Maz 74 | Mengapa Engkau meninggalkan kami? |
Maz 77 | Telah lupakah Allah? |
Maz 79 | Keluh kesah narapidana |
Maz 80 | Pulihkan bangsa-Mu, ya Tuhan |
Maz 83 | Musuh-musuh kami adalah musuh-musuhmu |
Maz 85 | Segarkan kami kembali |
Maz 86 | Ajar kami jalan-Mu |
Maz 88 | Selamatkanlah kami dari kematian |
Maz 90 | Hanya tujuh puluh tahun |
Maz 94 | Allah Yang Maha Tahu |
Maz 102 | Aku berubah; Dia tak pernah berubah |
Maz 109 | Menangani pemfitnah |
Maz 120 | Aku mendambakan damai |
Maz 123 | Kami bergantung pada-Mu, ya Tuhan |
Maz 129 | Kita telah cukup menderita |
Maz 130 | Keluar dari kesesakan |
Maz 137 | Bagaimana kami dapat bernyanyi? |
Maz 140 | Engkau adalah Allahku |
Maz 141 | Pimpinlah aku di jalan yang benar |
Maz 142 | Bebaskan aku dari penjara |
Maz 143 | Kasih yang tak kunjung padam setiap pagi |
[1] MENGENAI KEHIDUPAN YANG BAIK
Maz 1 | Hamba Allah |
Maz 15 | Menuju kebahagiaan |
Maz 19 | Hukum Allah dan kehidupanku |
Maz 26 | Adil |
Maz 36 | Takut dan kasih pada Allah |
Maz 37 | Bergantung pada Allah dan melakukan yang baik |
Maz 49 | Hanya satu kehidupan |
Maz 50 | Kehidupan yang benar; penyembahan yang benar |
Maz 52 | Orang jahat tak berumur panjang |
Maz 82 | Hakim yang adil |
Maz 101 | Membela yang benar |
Maz 112 | Allah memberi kemakmuran kepada umat kepunyaan-Nya |
Maz 119 | Hukum Allah adalah segala-galanya |
Maz 125 | Aman dalam pemeliharaan Allah |
Maz 127 | Allah harus membangun |
Maz 128 | Rumah tangga yang saleh |
[2] TENTANG KESAKSIAN
Maz 9 | Tuhan memerintah selamanya |
Maz 16 | Hanya Allah yang kuperlukan |
Maz 23 | Aku tidak akan kekurangan apa pun |
Maz 27 | Cahaya dan keselamatanku |
Maz 30 | Dia menyelamatkanku dari kematian |
Maz 32 | Sukacita pengampunan |
Maz 34 | Rasakan dan buktikan |
Maz 40 | (Maz 70) Aku ingin kehendak-Mu, Tuhan |
Maz 41 | Engkau mengalahkan musuh-musuhku |
Maz 46 | Tempat perlindungan dan kekuatan kita |
Maz 63 | Kasih-Mu lebih besar dari hidup |
Maz 66 | Allah selalu menjaga kita |
Maz 78 | Kebaikan Allah; kejahatan kita |
Maz 84 | Rajaku dan Allahku |
Maz 91 | Aku tidak perlu takut |
Maz 92 | Sungguh baik bersyukur kepada Allah |
Maz 103 | Kasih-Nya seperti kasih bapak kepada anaknya |
Maz 106 | Menguji kesabaran Allah |
Maz 107 | Pembebasan, penyembuhan dan keselamatan |
Maz 116 | Allah mendengar doaku |
Maz 118 | Apa yang dilakukan Allah luar biasa |
Maz 121 | Pertolonganku datang dari Tuhan |
Maz 124 | Andaikan Allah tidak menolongku... |
Maz 126 | Menabur dalam air mata; menuai dalam sukacita |
Maz 131 | Tenang dalam pemeliharaan Allah |
Maz 138 | Nama-Mu dan firman-Mu |
Maz 139 | Engkau mengenal aku secara utuh |
Maz 144 | Batu karangku dan tempat perlindunganku |
[3] TENTANG RAJA
Maz 2 | Hari pentahbisan |
Maz 18 | Tuhan beserta Daud |
Maz 20 | Allah memberi kemenangan |
Maz 2 | 1 Raja bergantung kepada Allah |
Maz 45 | Keelokan raja |
Maz 72 | Kedaulatan yang benar |
Maz 89 | Allah memilih Daud |
Maz 110 | Imam Agung |
Maz 132 | Janji Allah yang teguh |
Bank BCA Cabang Pasar Legi Solo - No. Rekening: 0790266579 - a.n. Yulia Oeniyati
Kontak | Partisipasi | Donasi