Statistik	24 pasal, 1.151 ayat, 25.944 kata
Penulis	Lukas; lihat dalam pasal 1.
Tema	Yesus, Juruselamat yang Ilahi dan Manusiawi; Yesus adalah manusia ideal.
Waktu	Tahun 60-63 M
Tempat	Mungkin di Kaisarea, ketika Paulus dipenjarakan di sana (cf. Kis23:33; 24:27; 27:1)
Kata Kunci	Anak Manusia.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Anak Manusia

Injil Lukas adalah kitab pertama dari kedua kitab yang dialamatkan kepada seorang bernama Teofilus (Luk 1:1,3; Kis 1:1). Walaupun nama penulis tidak dicantumkan dalam dua kitab tersebut, kesaksian yang bulat dari kekristenan mula-mula dan bukti kuat dari dalam kitab-kitab itu sendiri menunjukkan bahwa Lukaslah yang menulis kedua kitab itu.

Rupanya Lukas adalah seorang petobat Yunani, satu-satunya orang bukan Yahudi yang menulis sebuah kitab di dalam Alkitab. Roh Kudus mendorong dia untuk menulis kepada Teofilus (artinya, "seorang yang mengasihi Allah") guna memenuhi suatu kebutuhan dalam jemaat yang terdiri dari orang bukan Yahudi akan kisah yang lengkap mengenai permulaan kekristenan. Kisah ini terdiri atas dua bagian:

1. (1) kelahiran, kehidupan dan pelayanan, kematian, kebangkitan, dan kenaikan Yesus (Injil Lukas), dan
2. (2) pencurahan Roh di Yerusalem dan perkembangan selanjutnya dari gereja mula-mula (Kitab Kisah Para Rasul). Kedua kitab ini merupakan lebih dari seperempat bagian dari seluruh PB.

Dari surat-surat Paulus, kita mengetahui bahwa Lukas adalah seorang saudara "yang kekasih ... seorang dokter" (Kol 4:14) dan seorang teman sekerja Paulus yang setia (2Tim 4:11; File 1:24; bd. perikop-perikop "kami" di Kisah Para Rasul, lihat "PENDAHULUAN KISAH PARA RASUL" 08177). Dari penulisan Lukas sendiri kita mengetahui bahwa ia seorang yang berpendidikan tinggi, penulis yang terampil, sejarahwan yang teliti dan teolog yang diilhami. Ketika ia menulis Injilnya, agaknya gereja bukan Yahudi belum memiliki Injil yang lengkap atau yang tersebar luas mengenai Yesus. Matius menulis Injilnya pertama-tama bagi orang Yahudi, sedangkan Markus menulis sebuah Injil yang singkat bagi gereja di Roma. Orang percaya bukan Yahudi yang berbahasa Yunani memang memiliki kisah-kisah lisan mengenai Yesus yang diceritakan oleh para saksi mata, juga intisari tertulis yang pendek tetapi tidak suatu Injil yang lengkap dan sistematis (lih. Luk 1:1-4). Jadi, Lukas mulai menyelidiki segala peristiwa itu dengan saksama "dari asal mulanya" (Luk 1:3). Barangkali ia mengerjakan penelitiannya di Palestina sementara Paulus berada di penjara Kaisarea (Kis 21:17; Kis 23:23--26:32), dan menyelesaikan Injilnya menjelang akhir masa itu atau segera setelah ia tiba di Roma bersama dengan Paulus (Kis 28:16).

1. I. Pendahuluan Injil Lukas
   (Luk 1:1-4)
   
2. II. Kedatangan Juruselamat
   (Luk 1:5-2:52)
   
1. A. Pemberitahuan Kelahiran Yohanes
   (Luk 1:5-25)
   
2. B. Pemberitahuan Kelahiran Yesus
   (Luk 1:26-56)
   
3. C. Kelahiran Yohanes Pembaptis
   (Luk 1:57-80)
   
4. D. Kelahiran Yesus
   (Luk 2:1-20)
   
5. E. Yesus di Bait Allah Sebagai Seorang Bayi
   (Luk 2:21-39)
   
6. F. Kunjungan Yesus ke Bait Allah Sebagai Seorang Anak
   (Luk 2:40-52)
   
3. III.Persiapan bagi Pelayanan Juruselamat
   (Luk 3:1-4:13)
   
1. A. Pemberitaan Yohanes Pembaptis
   (Luk 3:1-20)
   
2. B. Pembaptisan Yesus
   (Luk 3:21-22)
   
3. C. Silsilah Yesus
   (Luk 3:23-38)
   
4. D. Pencobaan Yesus
   (Luk 4:1-13)
   
4. IV. Pelayanan di Galilea
   (Luk 4:14-9:50)
   
1. A. Permulaan Pelayanan Yesus dan Penolakan di Nazaret
   (Luk 4:14-30)
   
2. B. Kapernaum: Wibawa Ilahi Yesus Dinyatakan
   (Luk 4:31-44)
   
3. C. Penangkapan Ikan yang Ajaib
   (Luk 5:1-11)
   
4. D. Penyembuhan Orang yang Sakit Kusta
   (Luk 5:12-16)
   
5. E. Wewenang Yesus Ditantang
   (Luk 5:17-26)
   
6. F. Juruselamat Orang-Orang Berdosa
   (Luk 5:27-32)
   
7. G. Peresmian Tatanan Baru
   (Luk 5:33-6:49)
   
8. H. Demonstrasi Kuasa Ilahi
   (Luk 7:1-8:56)
   
9. I. Yesus Memberikan Kuasa kepada Murid-Murid-Nya
   (Luk 9:1-6)
   
10. J. Herodes dan Yohanes Pembaptis
    (Luk 9:7-9)
    
11. K. Memberi Makan Lima Ribu Orang
    (Luk 9:10-17)
    
12. L. Pengakuan Petrus dan Tanggapan Yesus
    (Luk 9:18-27)
    
13. M. Kemuliaan Juruselamat Dinyatakan
    (Luk 9:28-50)
    
5. V. Pelayanan Selama Perjalanan Terakhir ke Yerusalem
   (Luk 9:51-19:28)
   
1. A. Misi Penebusan Juruselamat
   (Luk 9:51-10:37)
   
2. B. Petunjuk Khusus Yesus Mengenai Pelayanan dan Doa
   (Luk 10:38-11:13)
   
3. C. Peringatan Yesus kepada Para Musuh dan Para Pengikut
   (Luk 11:14-14:35)
   
4. D. Perumpamaan-Perumpamaan tentang yang Terhilang dan Ditemukan Kembali
   (Luk 15:1-32)
   
5. E. Perintah-Perintah Kristus kepada Para Pengikut-Nya
   (Luk 16:1-17:10)
   
6. F. Sembilan Orang Kusta yang Disembuhkan Namun Tak Berterima Kasih
   (Luk 17:11-19)
   
7. G. Kedatangan Kembali Kristus Secara Mendadak Dinubuatkan
   (Luk 17:20-18:14)
   
8. H. Juruselamat, Anak-Anak Kecil dan Seorang Pemimpin yang Kaya
   (Luk 18:15-30)
   
9. I. Menjelang Akhir Perjalanan
   (Luk 18:31-19:28)
   
6. VI. Minggu Penderitaan
   (Luk 19:29-23:56)
   
1. A. Yesus Memasuki Yerusalem
   (Luk 19:29-48)
   
2. B. Yesus Mengajar Setiap Hari di Bait Allah
   (Luk 20:1-21:4)
   
3. C. Yesus Bernubuat tentang Kebinasaan Bait Allah dan Kedatangan-Nya
   Kembali (Luk 21:5-38)
   
4. D. Persiapan-Persiapan Terakhir dan Perjamuan Malam
   (Luk 22:1-38)
   
5. E. Getsemani dan Pengkhianatan
   (Luk 22:39-53)
   
6. F. Pengadilan Yahudi
   (Luk 22:54-71)
   
7. G. Pengadilan Romawi
   (Luk 23:1-25)
   
8. H. Penyaliban
   (Luk 23:26-49)
   
9. I. Penguburan
   (Luk 23:50-56)
   
7. VII.Kebangkitan Sampai Kenaikan
   (Luk 24:1-53)
   
1. A. Pagi Kebangkitan
   (Luk 24:1-12)
   
2. B. Penampakan Diri Tuhan yang Sudah Bangkit
   (Luk 24:13-43)
   
3. C. Pesan-Pesan Perpisahan
   (Luk 24:44-53)
   

Lukas menulis Injil ini kepada orang-orang bukan Yahudi guna menyediakan suatu catatan yang lengkap dan cermat "tentang segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus, sampai pada hari Ia terangkat" (Kis 1:1-2). Lukas yang menulis dengan ilham Roh Kudus, menginginkan agar Teofilus dan para petobat bukan Yahudi serta orang-orang lain yang ingin mengetahui kebenaran akan mengetahui dengan pasti kebenaran yang tepat yang telah diajarkan kepada mereka secara lisan (Luk 1:3-4). Kenyataan bahwa tulisan Lukas ini ditujukan kepada orang-orang bukan Yahudi tampak dengan jelas di seluruh kitab Injil ini; misalnya, ia merunut silsilah Yesus sebagai manusia sampai _kepada Adam_ (Luk 3:23-38) dan tidak hanya _sampai Abraham_ seperti yang dilakukan oleh Matius (bd. Mat 1:1-17). Dalam kitab Lukas, Yesus dengan jelas terlihat sebagai Juruselamat yang ilahi-insani yang menjadi jawaban Allah bagi kebutuhan segenap keturunan Adam akan keselamatan.

Inilah sebagian dari ajaran-ajaran penting dalam Injil Lukas: 1. Doa. Lukas sering berbicara tentang kehidupan doa Yesus: Luk 3:21; 5:16; 6:12; 9:18-22, 29; 10:17-21; 11:1; 22:39-46; 23:34, 46. Ia juga mencatat perumpamaan-perumpamaan Yesus tentang doa: Luk 11:5-13; 18:1-8. Apa yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat tersebut tentang kapan Anda harus berdoa, bagaimana berdoa dan apa yang didoakan?

2. Roh Kudus. Lukas menekankan pekerjaan Roh Kudus dalam kehidupan Yesus. Tulislah saat-saat dalam kehidupan Yesus ketika Roh Kudus disebut: contoh Luk 1:35; 4:1, 14, 18; 10:21, 22; 24:49. Apa yang diajarkan dalam ayat-ayat ini mengenai Roh Kudus?

3. Pujian dan sukacita. Injil Lukas diawali dengan sejumlah lagu pujian: Luk 1:46-55, 68-79; 2:14; dan Luk 2:29- 32. Sebutkan bagian-bagian lain dalam Injil yang berbicara tentang sukacita. 4. Pengampunan. Pada dasarnya kabar baik berisi berita tentang pengampunan dosa. Mengapa pengajaran Yesus mengenai pengampunan menimbulkan perubahan secara besar-besaran? Pelajarilah dengan saksama apa yang Yesus katakan mengenai pengampunan dalam: Luk 5:17-25; 6:37; 7:36-50; 11:4; 17:3-4; 23:34; 24:47.

5. Uang. Lukas lebih banyak berbicara mengenai uang dibandingkan dengan Injil-injil lainnya dan menempatkan masalah orang miskin secara khusus. Lagi-lagi pesannya sangat revolusioner. Carilah ajaran tersebut dalam ayat-ayat berikut: Luk 1:53; 4:18; 6:20; 12:13-34; 15.8-10; 16:1-15, 19-31; 18:1-14; 19:1-27; 20:19-26.

6. Wanita dan anak-anak. Catatlah mengenai beberapa wanita yang terdapat dalam Injil Lukas. Masyarakat pada zaman Yesus biasanya tidak menganggap bahwa wanita layak mendapat banyak perhatian. Tetapi, Lukas menekankan mengenai kasih Allah terhadap semua orang bahkan terhadap wanita, orang-orang yang tersingkir dan anak-anak. Pelajarilah ayat-ayat tentang anak-anak berikut ini dan buatlah ringkasan dari ajaran yang terdapat di dalamnya: Luk 8:40-56; 9:37-43, 46-48; 18:15-17.

Injil Lukas mulai dengan kisahan masa bayi yang paling lengkap (Luk 1:5--2:40) dan satu-satunya pandangan sekilas di dalam Injil-Injil mengenai masa pra remaja Yesus (Luk 2:41-52). Setelah menceritakan pelayanan Yohanes Pembaptis dan memberikan silsilah Yesus, Lukas membagi pelayanan Yesus ke dalam tiga bagian besar:

1. (1) pelayanan-Nya di Galilea dan sekitarnya (Luk 4:14--9:50),
2. (2) pelayanan-Nya pada perjalanan terakhir ke Yerusalem (Luk 9:51--19:27), dan
3. (3) minggu terakhir-Nya di Yerusalem (Luk 19:28--24:43).

Walaupun mukjizat-mukjizat Yesus dalam pelayanan-Nya di Galilea cukup mencolok di dalam tulisan Lukas, fokus utama Injil ini ialah pengajaran dan perumpamaan-perumpamaan Yesus selama pelayanan-Nya yang luas dalam perjalanan-Nya ke Yerusalem (Luk 9:51--19:27). Bagian ini mengandung himpunan materi terbesar yang unik dalam kitab Lukas, dan mencakup banyak kisah dan perumpamaan yang sangat digemari. Ayat terpenting (Luk 9:51) dan ayat kunci (Luk 19:10) dari Injil ini terdapat pada permulaan dan menjelang akhir materi Lukas yang khusus ini.

Delapan penekanan yang utama menandai Injil Lukas:

1. (1) Injil ini adalah yang terlengkap catatannya mengenai peristiwa di dalam kehidupan Yesus sejak menjelang kelahiran sampai kenaikan-Nya, dan juga kitab yang terpanjang dalam PB.
2. (2) Kitab ini mempunyai kesusastraan terbaik dari semua Injil, menunjukkan gaya penulisan dan isi yang luar biasa, kosa kata kaya dan penguasaan bahasa Yunani yang baik sekali.
3. (3) Lukas menekankan cakupan universal dari Injil - bahwa Yesus datang untuk membawa keselamatan bagi semua orang, baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi.
4. (4) Perhatian Yesus terhadap orang yang serba kekurangan ditekankan, termasuk para wanita, anak-anak, orang miskin, dan kelompok yang dianggap sampah masyarakat;
5. (5) Injil Lukas menekankan kehidupan doa Yesus dan pengajaran-Nya mengenai doa.
6. (6) Gelar yang terutama untuk Yesus dalam kitab ini adalah "Anak Manusia".
7. (7) Tanggapan sukacita menandai mereka yang menerima Yesus dan berita-Nya.
8. (8) Roh Kudus diberikan peranan terpenting dalam kehidupan Yesus dan umat-Nya (mis. Luk 1:15,41,67; Luk 2:25-27; Luk 4:1,14,18; Luk 10:21; Luk 12:12; Luk 24:49).

Perjamuan besar

Yesus menyembuhkan di hari Sabat. Perumpamaan tentang tamu yang ambisius. Perumpamaan tentang perjamuan malam. Perumpamaan tentang penabur, tentang raja yang akan pergi berperang, dan tentang garam yang tawar.

14:1 Kristus menyembuhkan orang lumpuh pada hari Sabat;
14:7 mengajarkan kerendahan hati;
14:12 mengundang makan orang miskin;
14:15 dengan perumpamaan tentang perjamuan makan, menunjukkan betapa manusia yang berpikir duniawi, yang menghina firman Allah, akan dikeluarkan dari surga.
14:25 Mereka yang akan menjadi murid-murid-Nya, harus memikul salib meninggalkan urusannya, agar mereka tidak memberontak dari Dia setelahnya;
14:34 dan sama sekali tidak mencari keuntungan, seperti garam yang kehilangan rasa asinnya.

Lagi penyembuhan pada hari Sabat (14:1-6)
Tempat yang paling utama dan yang paling rendah (14:7-11)
Siapa yang harus diundang (14:12-14)
Perumpamaan tentang orang-orang yang berdalih (14:15-24)
Segala sesuatu harus dilepaskan untuk mengikut Yesus (14:25-35)

Yesus, orang-orang Farisi, lawyers ahli-ahli hukum, orang yang sakit busung air.

Allah, Farisi, Kerajaan Allah, Sabat, Taurat, Yesus

Kesombongan dan kemunafikan akan mengakibatkan aib dan akhirnya akan hancur, karena Sang Pemilik perjamuan akan membariskan tamu-tamu-Nya dan tidak akan memandang orang yang lebih terhormat kehilangan hak-hak mereka. Banyak yang telah diundang datang ke perjamuan malam Kristus, dan banyak yang tidak datang dengan memberi alasan tentang hal-hal sepele. Mereka yang tidak menghargai undangan Injil memperlakukan belas kasih-Nya dengan kasar, anugerah yang dipandang hina adalah anugerah yang hilang/dikorbankan. Meskipun demikian Allah akan mendirikan gereja di dunia, walaupun banyak yang tidak memperhatikan panggilan itu.

Di dalam dua perumpamaan di Lukas 14:16-24 dan Mat 22:1-14 kita melihat kemajuan historis dari rencana keselamatan. (1) Pemberitahuan nubuatan digambarkan oleh undangan yang pertama. (2) Zaman kedua, persiapan lengkap yang diikuti dengan tindakan kekerasan. (3) Perluasan undangan kepada tamu-tamu yang tidak diundang sampai sekarang, orang-orang bukan Yahudi. Catatan kunci adalah Mat. 22:14.

Pada pasal 14 dari Kitab Lukas, Yesus datang ke rumah seorang pemimpin orang Farisi pada hari Sabat. Di sana, ada seorang yang menderita busung air. Yesus bertanya apakah boleh menyembuhkan orang pada hari Sabat, tetapi mereka tidak menjawab. Kemudian, Yesus menyembuhkan orang tersebut dan mengajarkan tentang rendah hati dan mengundang orang miskin. Dia juga mengatakan bahwa siapa pun yang ingin menjadi murid-Nya harus mengasihi-Nya lebih dari keluarga dan bahkan hidupnya sendiri. Yesus juga mengingatkan tentang pentingnya menghitung biaya sebelum memulai suatu pekerjaan dan betapa pentingnya menjadi garam yang bermanfaat dalam dunia ini.

Latar belakang dari pasal 14 dalam Kitab Lukas adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Kitab Lukas adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Ditulis oleh Lukas, seorang dokter dan pengikut Yesus, sekitar tahun 70-80 Masehi. Lukas ditulis untuk memberikan laporan yang akurat tentang kehidupan, pelayanan, kematian, dan kebangkitan Yesus Kristus.

Konteks Budaya:
Pasal 14 berisi ajaran Yesus kepada para murid-Nya dan orang-orang yang mengikutinya. Pada waktu itu, masyarakat Yahudi hidup di bawah kekuasaan Romawi. Mereka memiliki tradisi dan aturan yang ketat terkait dengan makanan, perjamuan, dan hukum-hukum agama. Yesus sering kali mengajarkan tentang pentingnya hati yang tulus dan mengutamakan kerendahan hati daripada kepatuhan formal terhadap hukum-hukum tersebut.

Konteks Literatur:
Pasal 14 terletak dalam bagian tengah Injil Lukas. Sebelumnya, dalam pasal-pasal sebelumnya, Lukas mencatat berbagai mujizat dan ajaran Yesus, termasuk perumpamaan-perumpamaan seperti perumpamaan tentang benih yang jatuh di tanah yang baik dan perumpamaan tentang anak yang hilang. Pasal 14 juga mengikuti peristiwa-peristiwa seperti penyembuhan pada hari Sabat dan undangan Yesus ke perjamuan makan di rumah seorang Farisi.

Konteks Teologis:
Dalam pasal 14, Yesus mengajarkan tentang kerendahan hati, pilihan yang benar dalam hidup, dan mengikutinya dengan sepenuh hati. Dia juga mengingatkan para murid-Nya tentang biaya yang harus mereka bayar untuk menjadi pengikut-Nya. Yesus menekankan pentingnya mengasihi Allah di atas segala sesuatu dan mengasihi sesama manusia seperti diri sendiri.

Dengan demikian, pasal 14 dalam Kitab Lukas berisi ajaran-ajaran Yesus yang relevan dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Lukas pasal 14:

1. Yesus menyembuhkan pada Hari Sabat (Lukas 14:1-6)
- Yesus menyembuhkan seorang yang menderita busung air pada Hari Sabat.
- Yesus menunjukkan bahwa menyembuhkan pada Hari Sabat adalah sesuatu yang boleh dilakukan.

2. Perumpamaan tentang tempat duduk yang terhormat (Lukas 14:7-11)
- Yesus mengajarkan tentang rendah hati dan menghindari kesombongan.
- Dia memberikan nasihat agar tidak mencari tempat duduk yang terhormat, tetapi memilih tempat yang lebih rendah.

3. Mengundang orang miskin dan terpinggirkan (Lukas 14:12-14)
- Yesus mengajarkan tentang memberi undangan kepada orang-orang yang tidak mampu membalas.
- Dia mengatakan bahwa memberi kepada orang-orang yang membutuhkan akan mendatangkan berkat.

4. Perumpamaan tentang tamu undangan yang menolak (Lukas 14:15-24)
- Yesus mengajarkan tentang pentingnya menerima undangan Allah.
- Dia menggambarkan bagaimana orang-orang menolak undangan Allah dan akibatnya.

5. Syarat-syarat menjadi murid Yesus (Lukas 14:25-35)
- Yesus menjelaskan syarat-syarat menjadi murid-Nya.
- Dia mengatakan bahwa menjadi murid-Nya membutuhkan pengorbanan dan komitmen yang total.

6. Perumpamaan tentang garam yang kehilangan rasa asin (Lukas 14:34-35)
- Yesus mengajarkan tentang pentingnya tetap hidup dalam kekudusan dan kesetiaan.
- Dia mengingatkan bahwa jika garam kehilangan rasa asinnya, maka tidak lagi berguna.

Referensi:
- Lukas 14:1-6
- Lukas 14:7-11
- Lukas 14:12-14
- Lukas 14:15-24
- Lukas 14:25-35
- Lukas 14:34-35

Orang-orang:
- Yesus
- Pemimpin orang-orang Farisi
- Orang yang menderita busung air
- Orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat
- Tamu-tamu undangan
- Orang yang mengundang Yesus
- Orang yang makan bersama Yesus
- Orang pertama yang membuat alasan
- Yang lain yang membuat alasan
- Pelayan
- Tuan rumah
- Orang-orang miskin, orang-orang lumpuh, orang-orang pincang, dan orang-orang buta

Lokasi:
- Rumah salah seorang pemimpin orang-orang Farisi
- Sumur
- Tempat-tempat duduk yang terhormat di sekitar meja makan
- Kerajaan Allah
- Ladang
- Jalan-jalan dan setiap gang di kota
- Jalan-jalan raya
- Menara
- Medan perang

Kata kunci dalam Kitab Lukas pasal 14 adalah sebagai berikut:

1. Sabat - Yesus menyembuhkan orang yang menderita busung air pada hari Sabat, yang menimbulkan pertanyaan apakah boleh menyembuhkan pada hari itu.
2. Perumpamaan - Yesus memberikan perumpamaan kepada tamu undangan tentang memilih tempat duduk yang terhormat.
3. Penghormatan - Yesus mengajarkan bahwa orang yang merendahkan diri akan ditinggikan, dan sebaliknya.
4. Jamuan makan - Yesus memberikan nasihat tentang mengundang orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta untuk pesta, bukan hanya teman-teman atau keluarga yang kaya.
5. Kebangkitan - Yesus menyatakan bahwa balasan akan diterima pada waktu kebangkitan orang-orang benar.
6. Menikmati makanan sajian - Yesus mengajarkan bahwa mereka yang menolak undangan-Nya tidak akan menikmati makanan sajian-Nya.
7. Membenci - Yesus mengajarkan bahwa seseorang harus membenci ayah, ibu, istri, anak-anak, saudara laki-laki, saudara perempuan, bahkan hidupnya sendiri untuk menjadi murid-Nya.
8. Menghitung biaya - Yesus memberikan perumpamaan tentang pentingnya menghitung biaya sebelum memulai suatu proyek.
9. Menyerahkan seluruh kepunyaan - Yesus mengajarkan bahwa seseorang harus menyerahkan seluruh kepunyaannya untuk menjadi murid-Nya.
10. Garam - Yesus mengajarkan tentang pentingnya garam yang memiliki rasa asin, dan bahwa garam yang kehilangan rasanya tidak berguna.

Ini adalah beberapa kata kunci yang dapat diidentifikasi dalam Kitab Lukas pasal 14.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Lukas Pasal 14:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari interaksi Yesus dengan orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat dalam kisah ini? Bagaimana sikap mereka terhadap penyembuhan pada hari Sabat?

2. Mengapa Yesus menggunakan perumpamaan tentang tempat duduk yang terhormat di pesta pernikahan? Apa pesan yang ingin Dia sampaikan melalui perumpamaan ini?

3. Mengapa Yesus menyarankan agar kita mengundang orang-orang miskin, orang-orang cacat, orang-orang lumpuh, dan orang-orang buta saat mengadakan pesta? Apa yang Dia maksudkan dengan "kamu akan diberkati karena orang-orang ini tidak dapat membalasmu kembali"?

4. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip Yesus tentang merendahkan diri dan tidak meninggikan diri sendiri dalam kehidupan sehari-hari?

5. Apa yang Yesus maksudkan ketika Dia mengatakan bahwa jika seseorang ingin menjadi murid-Nya, ia harus membenci ayah dan ibu, istri dan anak-anaknya, saudara laki-laki dan saudara perempuannya, bahkan hidupnya sendiri?

6. Apa yang dapat kita pelajari dari perumpamaan tentang membangun menara dan memeriksa biaya serta perumpamaan tentang raja yang berperang melawan raja lain?

7. Mengapa Yesus mengatakan bahwa tidak ada seorang pun yang dapat menjadi murid-Nya jika ia tidak menyerahkan seluruh kepunyaannya? Apa arti dari pernyataan ini dalam konteks kehidupan Kristen?

8. Bagaimana kita dapat mempertahankan "rasa asin" kita sebagai orang percaya? Apa yang dapat terjadi jika kita kehilangan "rasa asin" kita?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan Kitab Lukas Pasal 14 dengan lebih dalam.

Dari pasal Lukas 14, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Mengasihi dan melayani sesama: Yesus menunjukkan kasih dan perhatian-Nya kepada orang yang menderita busung air. Kita juga dipanggil untuk mengasihi dan melayani sesama, terutama kepada mereka yang membutuhkan pertolongan.

2. Merendahkan diri: Yesus mengajarkan pentingnya merendahkan diri dan tidak mencari tempat kehormatan. Kita harus belajar untuk tidak sombong atau membanggakan diri sendiri, tetapi bersedia melayani dan menghormati orang lain.

3. Mengundang orang yang terpinggirkan: Yesus mengajarkan kita untuk mengundang orang-orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta. Kita harus membuka hati dan memberikan perhatian kepada mereka yang sering terpinggirkan dalam masyarakat.

4. Menghitung biaya: Yesus mengingatkan kita untuk menghitung biaya sebelum memulai suatu tugas atau proyek. Kita harus bijaksana dalam mengelola sumber daya yang kita miliki dan mempertimbangkan konsekuensi dari setiap tindakan yang kita ambil.

5. Menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan: Yesus mengajarkan bahwa menjadi murid-Nya membutuhkan pengorbanan dan kesetiaan yang total. Kita harus siap untuk menyerahkan seluruh hidup kita kepada Tuhan dan mengikutinya dengan setia.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita panjatkan terkait dengan pasal ini:

1. Doa untuk memiliki kasih dan perhatian terhadap sesama:
"Tuhan, ajarilah kami untuk memiliki kasih dan perhatian seperti yang Engkau tunjukkan kepada orang yang menderita. Bantulah kami untuk melihat kebutuhan sesama dan melayani mereka dengan tulus."

2. Doa untuk merendahkan diri:
"Ya Tuhan, ampunilah kami jika kami terlalu sombong atau mencari tempat kehormatan. Bantulah kami untuk merendahkan diri dan melayani dengan rendah hati."

3. Doa untuk membuka hati kepada yang terpinggirkan:
"Tuhan, bukalah hati kami untuk mengundang dan memberikan perhatian kepada mereka yang sering terpinggirkan dalam masyarakat. Bantulah kami untuk melihat nilai dan martabat setiap individu."

4. Doa untuk bijaksana dalam mengelola sumber daya:
"Ya Tuhan, ajarilah kami untuk bijaksana dalam mengelola sumber daya yang Engkau berikan kepada kami. Bantulah kami untuk menghitung biaya dan bertindak dengan bijaksana dalam setiap keputusan yang kami ambil."

5. Doa untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Tuhan:
"Tuhan, kami bersedia menyerahkan seluruh hidup kami kepada-Mu. Bantulah kami untuk hidup sebagai murid-Mu yang setia dan mengikutimu dengan sepenuh hati."

Semoga doa-doa ini membantu kita untuk mengaplikasikan ajaran-ajaran dari pasal Lukas 14 dalam kehidupan sehari-hari kita.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab Lukas Pasal 14 :

1. What (Apa):
- Yesus datang ke rumah salah seorang pemimpin orang-orang Farisi untuk makan roti bersamanya pada hari Sabat.
- Yesus menyembuhkan seorang yang menderita busung air pada hari Sabat.
- Yesus memberikan perumpamaan tentang memilih tempat duduk yang terhormat di pesta pernikahan.
- Yesus memberikan nasihat tentang mengundang orang-orang miskin, cacat, lumpuh, dan buta saat mengadakan pesta.

2. Who (Siapa):
- Yesus
- Orang-orang Farisi
- Ahli-ahli Taurat
- Orang yang menderita busung air
- Tamu-tamu undangan
- Orang yang mengundang Yesus
- Orang-orang yang membuat alasan untuk tidak datang ke pesta
- Pelayan
- Tuan rumah
- Orang-orang yang berjalan bersama Yesus

3. Where (Dimana):
- Rumah salah seorang pemimpin orang-orang Farisi
- Pesta pernikahan
- Jalan-jalan dan gang-gang di kota

4. When (Kapan):
- Pada suatu hari Sabat
- Saat mengadakan jamuan makan siang atau makan malam
- Saat Yesus berjalan bersama orang banyak

5. Why (Mengapa):
- Yesus datang ke rumah pemimpin orang-orang Farisi untuk makan roti bersama dan menyembuhkan orang yang menderita busung air untuk mengajarkan tentang pentingnya belas kasihan dan keadilan.
- Yesus memberikan perumpamaan dan nasihat untuk mengajarkan tentang kerendahan hati, menghormati orang lain, dan mengundang orang-orang yang tidak mampu membalas undangan.

6. How (Bagaimana):
- Yesus menyembuhkan orang yang menderita busung air dengan menyentuhnya.
- Yesus memberikan perumpamaan dan nasihat melalui kata-kata dan cerita yang mudah dipahami.

Semoga analisis ini membantu Anda untuk lebih memahami isi dari Kitab Lukas Pasal 14.