Statistik	28 pasal, 1.007 yat, 24. 250 kata
Penulis	Lukas; lihat Lukas 1.
Tema	Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui Kuasa Roh Kudus; Pekerjaan dilanjutkan Roh Kudus.
Waktu	Sekitar 63 T.M.
Tempat	Mungkin di Roma (cf. File 24; 2Tim 4:11).
Kata Kunci	Saksi-Saksi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Roh Kudus

Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).

Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --

1. (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
2. (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.

Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.

Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.

Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:

1. (1) keempat Injil dan
2. (2) surat-surat Paulus.

Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.

1. Pendahuluan
   (Kis 1:1-11)
   
2. I. Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 1:12-2:41)
   
1. A. Persiapan untuk Perjanjian
   (Kis 1:12-26)
   
2. B. Hari Pentakosta
   (Kis 2:1-41)
   
3. II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
   (Kis 2:42-8:1a)
   
1. A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 2:42-47)
   
2. B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
   (Kis 3:1-4:31)
   
3. C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
   (Kis 4:32-5:11)
   
4. D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
   (Kis 5:12-42)
   
5. E. Pemilihan Tujuh Diaken
   (Kis 6:1-7)
   
6. F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
   (Kis 6:8-8:1)
   
4. III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
   (Kis 8:1-9:31)
   
1. A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
   (Kis 8:1-4)
   
2. B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
   (Kis 8:5-40)
   
3. C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
   (Kis 9:1-31)
   
5. IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
   (Kis 9:32-12:25)
   
1. A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
   (Kis 9:32-43)
   
2. B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
   (Kis 10:1-48)
   
3. C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
   (Kis 11:1-18)
   
4. D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
   (Kis 11:19-30)
   
5. E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
   (Kis 12:1-23)
   
6. F. Ringkasan Perkembangan Gereja
   (Kis 12:24-25)
   
6. V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
   (Kis 13:1-14:28)
   
1. A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
   (Kis 13:1-3)
   
2. B. Wilayah Tertentu Diinjili
   (Kis 13:4-14:28)
   
7. VI. Sidang di Yerusalem
   (Kis 15:1-35)
   
8. VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
   (Kis 15:36-18:22)
   
1. A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
   (Kis 15:36-40)
   
2. B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
   (Kis 15:41-16:5)
   
3. C. Penginjilan Wilayah Baru
   (Kis 16:6-18:21)
   
4. D. Kembali ke Antiokhia di Siria
   (Kis 18:22)
   
9. VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
   (Kis 18:23-21:16)
   
1. A. Dalam Perjalanan ke Efesus
   (Kis 18:23)
   Sisipan: Pelayanan Apolos
   (Kis 18:24-28)
   
2. B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
   (Kis 19:1-41)
   
3. C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
   (Kis 20:1-5)
   
4. D. Kembali ke Yerusalem
   (Kis 20:6-21:16)
   
10. IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
    (Kis 21:17-28:31)
    
1. A. Di Yerusalem
   (Kis 21:17-23:35)
   
2. B. Di Kaisarea
   (Kis 24:1-26:32)
   
3. C. Menuju ke Roma
   (Kis 27:1-28:15)
   
4. D. Di Roma
   (Kis 28:16-31)
   

Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.

1. (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
2. (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.

Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.

1. Bersaksi.
Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).

2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.

3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.

Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.

Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya

1. (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
2. (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
3. (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).

Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.

Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).

Sembilan ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
2. (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
3. (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
4. (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
5. (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
6. (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
7. (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
8. (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
9. (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.

Prinsip Hermeneutis

Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"\). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"\). [atau ref. Kis 7:44]

Herodes membunuh Yakobus

Penganiayaan gereja dan penangkapan Petrus. Doa untuk pembebasannya dan pembebasannya yang ajaib. Kematian Herodes.

12:1 Raja Herodes menganiaya orang Kristen, membunuh Yakobus, dan memenjarakan Petrus; malaikat membebaskannya setelah jemaat mendoakannya.
12:20 Herodes dengan sombong menganggap diri allah, ditampar oleh malaikat dan mati dengan mengenaskan.
12:24 Setelah kematiannya, firman Allah semakin tersebar luas.
12:25 Saulus dan Barnabas kembali ke Antiokhia.

Yakobus mati -- Petrus dilepaskan dari penjara (12:1-19)
Herodes mati (12:20-23)
Barnabas dan Saulus diutus (12:24--13:3)

Yesus, Herodes, Yakobus, Petrus, 2 prajurit, malaikat, Maria, Markus, Rode, Blastus, Barnabas, Saulus.

Allah, Barnabas, Blastus, Herodes, Kaisarea, Maria, Markus, Paskah, Petrus, Rode, Roti Tidak Beragi, Saulus, Sidon, Tirus, Tuhan, Yahudi, Yakobus, Yerusalem, Yohanes, Yudea

Masa-masa kesukaran dan bahaya yang terjadi di masyarakat umum harusnya menjadi waktu berdoa yang khusus bagi gereja. Betapa pun umat Allah itu terkepung, selalu ada jalan terbuka ke arah surga, bahkan penghalang terbesar pun tidak bisa menahan Allah. Allah sanggup melakukan jauh melampaui apa yang kita minta atau pikirkan.

-

Pada pasal 12 dari Kitab Kisah Para Rasul, Raja Herodes menganiaya beberapa anggota jemaat Kristen. Ia membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dan menangkap Petrus. Petrus ditahan di penjara, tetapi jemaat terus berdoa untuknya. Pada suatu malam, seorang malaikat Tuhan membebaskan Petrus dari penjara. Petrus pergi ke rumah Maria, ibu Yohanes Markus, di mana banyak orang berkumpul dan berdoa. Ketika Petrus mengetuk pintu, mereka terkejut dan tidak percaya. Petrus menjelaskan bagaimana Tuhan telah menyelamatkannya. Kemudian, Herodes mencari Petrus tetapi tidak menemukannya. Herodes kemudian meninggal karena tidak memberikan kemuliaan kepada Allah. Firman Tuhan terus bertumbuh dan Barnabas, Saulus, dan Yohanes Markus kembali dari Yerusalem setelah menyelesaikan pelayanan mereka.

Kitab Kisah Para Rasul adalah bagian dari Perjanjian Baru dalam Alkitab Kristen. Pasal 12 berisi tentang penganiayaan terhadap gereja dan pembebasan Petrus dari penjara oleh malaikat.

Latar belakang historis: Pasal 12 terjadi sekitar tahun 44 Masehi, di bawah pemerintahan Raja Herodes Agripa I. Pada saat itu, umat Kristen mengalami penganiayaan yang keras dari pihak Yahudi dan pemerintah Romawi.

Latar belakang budaya: Pada masa itu, Yahudi masih sangat memegang teguh tradisi dan hukum Taurat. Mereka memiliki kuasa dalam urusan agama dan sering kali menentang ajaran-ajaran Kristen yang dianggap sebagai bidah.

Latar belakang literatur: Kisah Para Rasul ditulis oleh Lukas, seorang pengikut Yesus dan seorang dokter. Lukas menulis kitab ini sebagai sejarah awal gereja Kristen dan perjalanan para rasul.

Latar belakang teologis: Pasal 12 menunjukkan kuasa Allah dalam melindungi dan membebaskan umat-Nya. Hal ini juga menggambarkan pentingnya doa dan persekutuan dalam menghadapi penganiayaan.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terdapat penganiayaan yang dilakukan oleh Raja Herodes Agripa I terhadap gereja. Yakobus, salah satu rasul, telah dibunuh oleh Herodes. Setelah itu, Herodes menangkap Petrus dan memasukkannya ke dalam penjara dengan niat untuk membunuhnya juga.

Namun, dalam ayat-ayat berikutnya, malaikat Tuhan datang dan membebaskan Petrus dari penjara. Petrus kemudian pergi ke rumah Maria, ibu Yohanes Markus, di mana banyak orang berkumpul untuk berdoa. Mereka terkejut ketika Petrus muncul di depan pintu dan menyadari bahwa Tuhan telah menjawab doa mereka.

Dengan demikian, pasal 12 dari Kitab Kisah Para Rasul menggambarkan penganiayaan terhadap gereja Kristen pada masa itu dan kuasa Allah dalam melindungi umat-Nya.

Berikut adalah topik-topik penting dalam Kisah Para Rasul pasal 12:

1. Penganiayaan terhadap jemaat oleh Raja Herodes (ayat 1-3)
- Raja Herodes mengangkat tangannya untuk menganiaya beberapa orang dari jemaat (ayat 1)
- Yakobus, saudara Yohanes, dibunuh oleh Raja Herodes (ayat 2)
- Petrus ditangkap dan dipenjarakan oleh Raja Herodes (ayat 3)

2. Doa jemaat bagi Petrus (ayat 5)
- Jemaat terus-menerus memanjatkan doa bagi Petrus kepada Allah (ayat 5)

3. Pembebasan Petrus oleh malaikat Tuhan (ayat 6-11)
- Malaikat Tuhan muncul di penjara dan membebaskan Petrus (ayat 7-10)
- Petrus menyadari bahwa Tuhan telah menyelamatkannya (ayat 11)

4. Petrus mengunjungi rumah Maria, ibu Yohanes Markus (ayat 12-17)
- Petrus pergi ke rumah Maria, di mana banyak orang berkumpul dan berdoa (ayat 12)
- Rode, pelayan perempuan, memberitahu orang-orang bahwa Petrus berada di depan pintu gerbang (ayat 13-14)
- Orang-orang terkejut melihat Petrus dan ia menjelaskan bagaimana Tuhan telah membebaskannya (ayat 15-17)

5. Hukuman yang menimpa Herodes (ayat 20-23)
- Herodes dimakan cacing-cacing dan mati karena tidak memberikan kemuliaan kepada Allah (ayat 23)

6. Pertumbuhan dan perkembangan firman Tuhan (ayat 24)
- Firman Tuhan semakin bertumbuh dan berlipat ganda (ayat 24)

7. Kembalinya Barnabas, Saulus, dan Yohanes Markus (ayat 25)
- Barnabas dan Saulus kembali dari Yerusalem setelah menyelesaikan pelayanan mereka, bersama dengan Yohanes Markus (ayat 25)

Orang-orang:- Raja Herodes: Raja yang menganiaya beberapa orang dari jemaat dan membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
- Yakobus: Saudara Yohanes yang dibunuh oleh Raja Herodes.
- Yohanes: Saudara Yakobus.
- Petrus: Ditangkap oleh Raja Herodes setelah Yakobus dibunuh dan dipenjarakan, tetapi kemudian diselamatkan oleh malaikat Tuhan.
- Maria: Ibu Yohanes yang juga disebut Markus.
- Rode: Pelayan perempuan yang membuka pintu gerbang ketika Petrus datang.

Lokasi:
- Penjara: Tempat di mana Petrus ditahan oleh Raja Herodes.
- Kota: Tempat di mana pintu gerbang besi terbuka dengan sendirinya bagi Petrus dan malaikat Tuhan.
- Rumah Maria: Tempat di mana banyak orang berkumpul bersama dan berdoa.
- Yudea: Tempat di mana Herodes turun dari sebelum pergi ke Kaisarea.
- Kaisarea: Tempat di mana Herodes tinggal setelah turun dari Yudea.
- Tirus dan Sidon: Wilayah yang marah terhadap Herodes dan datang menghadapnya untuk memohon perdamaian.

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 12 adalah sebagai berikut:

1. Raja Herodes: Merupakan tokoh utama dalam cerita ini, yang menganiaya jemaat dan membunuh Yakobus.
2. Yakobus: Saudara Yohanes yang dibunuh oleh Raja Herodes.
3. Petrus: Ditangkap oleh Raja Herodes dan dipenjarakan, tetapi diselamatkan oleh malaikat Tuhan.
4. Malaikat Tuhan: Muncul untuk menyelamatkan Petrus dari penjara.
5. Doa: Jemaat terus-menerus berdoa bagi Petrus selama ia dipenjarakan.
6. Paskah: Raja Herodes bermaksud membawa Petrus ke hadapan orang banyak setelah Paskah.
7. Maria: Ibu Yohanes yang juga disebut Markus, tempat Petrus pergi setelah dibebaskan.
8. Kekacauan: Terjadi kekacauan di antara para prajurit ketika mereka mengetahui bahwa Petrus telah melarikan diri.
9. Blastus: Pengurus rumah tangga raja yang membujuk Herodes untuk berdamai dengan orang-orang Tirus dan Sidon.
10. Kemuliaan Allah: Herodes tidak memberikan kemuliaan kepada Allah dan dihukum oleh malaikat Tuhan.
11. Firman Tuhan: Terus bertumbuh dan berlipat ganda meskipun ada penganiayaan terhadap jemaat.
12. Barnabas dan Saulus: Kembali dari Yerusalem setelah menyelesaikan pelayanan mereka, bersama dengan Yohanes yang juga disebut Markus.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait dengan Kisah Para Rasul Pasal 12:

1. Bagaimana reaksi jemaat ketika Raja Herodes menganiaya mereka? Apa yang dapat kita pelajari dari ketekunan mereka dalam berdoa?
2. Mengapa Raja Herodes memilih untuk menganiaya jemaat Kristen pada saat Hari Raya Roti Tidak Beragi? Apa yang ingin ia capai dengan tindakannya ini?
3. Bagaimana Tuhan menyelamatkan Petrus dari penjara? Apa yang dapat kita pelajari tentang kuasa dan perlindungan Tuhan dalam situasi sulit?
4. Mengapa Petrus mengunjungi rumah Maria, ibu Yohanes yang juga disebut Markus, setelah dia dibebaskan? Apa yang mungkin dia ingin sampaikan kepada mereka?
5. Bagaimana reaksi orang-orang ketika Petrus datang ke pintu gerbang? Apa yang dapat kita pelajari tentang kepercayaan dan iman mereka?
6. Mengapa Herodes marah terhadap orang-orang Tirus dan Sidon? Apa yang dapat kita pelajari tentang kekuasaan dan sikap sombong Herodes?
7. Apa yang terjadi pada Herodes ketika rakyat menyebutnya sebagai suara allah? Apa pesan yang dapat kita ambil dari hukuman yang diterimanya?
8. Bagaimana pertumbuhan gereja terus berkembang meskipun adanya penganiayaan dan tantangan? Apa yang dapat kita pelajari tentang kekuatan dan kebenaran Firman Tuhan?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan kisah dalam Kisah Para Rasul Pasal 12.

Dari pasal 12 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Ketekunan dalam doa: Dalam pasal ini, kita melihat bahwa jemaat terus-menerus berdoa bagi Petrus yang ditahan di penjara. Mereka tidak berhenti berdoa sampai Tuhan menjawab doa mereka dengan membebaskan Petrus. Kita juga diajak untuk menjadi orang yang tekun dalam berdoa dan percaya bahwa Tuhan akan menjawab doa kita.

2. Kepercayaan pada kuasa Tuhan: Ketika Petrus dibebaskan dari penjara oleh malaikat Tuhan, ia menyadari bahwa itu adalah tindakan Tuhan yang nyata. Petrus menyadari bahwa Tuhan mengutus malaikat-Nya untuk menyelamatkannya dari tangan Herodes. Kita diajak untuk memiliki kepercayaan yang kuat pada kuasa Tuhan dan yakin bahwa Dia dapat melakukan hal-hal yang mustahil.

3. Kekuatan dalam persekutuan: Ketika Petrus datang ke rumah Maria, banyak orang berkumpul bersama dan berdoa. Mereka saling mendukung dan menguatkan satu sama lain dalam iman. Kita juga diajak untuk hidup dalam persekutuan yang erat dengan sesama percaya, saling mendukung, dan berdoa bersama.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk ketekunan dalam doa: Memohon kepada Tuhan agar kita dapat menjadi orang yang tekun dalam berdoa, tidak berhenti berdoa sampai Tuhan menjawab doa kita.

2. Berdoa untuk kepercayaan yang kuat: Memohon kepada Tuhan agar kita memiliki kepercayaan yang kuat pada kuasa-Nya, yakin bahwa Dia dapat melakukan hal-hal yang mustahil.

3. Berdoa untuk persekutuan yang erat: Memohon kepada Tuhan agar kita dapat hidup dalam persekutuan yang erat dengan sesama percaya, saling mendukung, dan berdoa bersama.

4. Berdoa untuk perlindungan dan pembebasan: Memohon kepada Tuhan agar Dia melindungi kita dari segala ancaman dan bahaya, serta membebaskan kita dari segala belenggu yang mengikat kita.

Semoga hal-hal ini dapat menjadi pengajaran dan inspirasi bagi hidup kita serta memperkuat iman kita dalam menghadapi berbagai situasi dalam hidup.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kisah Para Rasul Pasal 12 :

1. What (Apa):
- Pasal 12 dari Kitab Kisah Para Rasul menceritakan tentang penganiayaan yang dilakukan oleh Raja Herodes terhadap jemaat gereja.
- Raja Herodes membunuh Yakobus, saudara Yohanes, dengan pedang.
- Herodes juga menangkap Petrus selama Hari Raya Roti Tidak Beragi.

2. Who (Siapa):
- Raja Herodes, yang menganiaya jemaat gereja dan membunuh Yakobus.
- Yakobus, saudara Yohanes, yang dibunuh oleh Herodes.
- Petrus, yang ditangkap oleh Herodes dan dipenjarakan.
- Jemaat gereja, yang terus menerus berdoa bagi Petrus.

3. Where (Dimana):
- Kejadian ini terjadi pada masa itu, di Yerusalem, Israel.
- Petrus ditahan dalam penjara.

4. When (Kapan):
- Kejadian ini terjadi selama Hari Raya Roti Tidak Beragi.
- Pasal ini tidak memberikan informasi spesifik tentang tahun atau tanggal kejadian ini.

5. Why (Mengapa):
- Raja Herodes melakukan penganiayaan ini untuk menyenangkan hati orang-orang Yahudi.
- Herodes ingin membawa Petrus ke hadapan orang banyak setelah Paskah.

6. How (Bagaimana):
- Petrus ditahan dalam penjara dan dijaga oleh empat pasukan prajurit.
- Ketika Petrus sedang tidur di antara dua orang prajurit, seorang malaikat Tuhan datang dan membebaskannya.
- Malaikat itu membangunkan Petrus, melepaskan rantai-rantai dari tangannya, dan membawanya keluar dari penjara.
- Petrus pergi ke rumah Maria, ibu Yohanes yang juga disebut Markus, di mana banyak orang berkumpul dan berdoa.
- Petrus memberitahukan kepada mereka bagaimana Tuhan telah menyelamatkannya dari tangan Herodes.
- Setelah itu, Petrus pergi ke tempat yang lain.
- Herodes kemudian dibunuh oleh malaikat Tuhan karena tidak memberikan kemuliaan kepada Allah.

Semoga analisis ini membantu Anda untuk memahami lebih dalam tentang Kisah Para Rasul Pasal 12. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.