Statistik	31 pasal, 810 ayat, 25.061 kata
Penulis	Tidak Diketahui
Tema	Kerajaan Teokratis; Kedudukan dan kuasa doa dalam Kehidupan.
Waktu	Akhir abad ke-10 SM
Tempat	Kanaan (termasuk Rama, Mispa, Gibea*, Filistin
Kata Kunci	Kerajaan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Nabi kita yang terpercaya

Di PL Ibrani, 1 dan 2 Samuel merupakan satu kitab. Keduanya diberi nama menurut nabi Samuel, tokoh yang sangat dihormati sebagai seorang pemimpin rohani Israel yang tangguh dan yang dipakai Allah untuk mengatur kerajaan teokratis. 1 Samuel meliputi hampir seratus tahun sejarah Israel -- dari kelahiran Samuel hingga wafatnya Saul (sekitar 1105-1010 SM) -- dan merupakan mata rantai sejarah yang utama di antara masa para hakim dengan raja Israel yang pertama. 2 Samuel terutama membahas raja Daud sedangkan 1 Samuel meliput tiga peralihan utama dalam kepemimpinan nasional: dari Eli ke Samuel, dari Samuel ke Saul, dan dari Saul ke Daud.

Masalah kepenulisan mencakup 1 dan 2 Samuel sebagai satu karya tunggal. Karena sebagian 1 Samuel dan seluruh 2 Samuel ditulis setelah kematiannya, Samuel hanya menjadi salah satu penulis penyumbang (bd. 1Sam 10:25). Karya terakhir ditulis oleh seorang sejarahwan dan nabi yang terilham yang memakai beberapa sumber, termasuk catatan-catatan Samuel (bd. 2Sam 1:18; 1Taw 27:24; 1Taw 29:29); identitas sejarahwan terilham ini tidak kita kenal. Kemungkinan besar kitab ini diselesaikan tidak lama sesudah tahun 930 SM, karena 1 Samuel tampaknya menunjuk kepada pecahnya kerajaan (1Sam 27:6) dan 2 Samuel berakhir dengan hari-hari terakhir Daud.

1. I. Samuel: Seorang Nabi yang Menjadi Pemimpin Israel
   (1Sam 1:1-8:22)
   
1. A. Kelahiran Seorang Nabi yang Menjadi Pemimpin
   (1Sam 1:1-2:11)
   
1. 1. Kesusahan dan Permohonan Hana
   (1Sam 1:1-18)
   
2. 2. Putra Hana yang Menjadi Nabi
   (1Sam 1:19-28)
   
3. 3. Nyanyian Hana yang Bersifat Nubuat
   (1Sam 2:1-11)
   
2. B. Keburukan Kepemimpinan yang Lama
   (1Sam 2:12-36)
   
3. C. Peralihan dari Eli ke Samuel
   (1Sam 3:1-6:21)
   
1. 1. Panggilan Samuel Sebagai Nabi
   (1Sam 3:1-21)
   
2. 2. Hukuman atas Keluarga dan Pelayanan Eli
   (1Sam 4:1-22)
   
3. 3. Tabut Dirampas dan Dikembalikan
   (1Sam 5:1-6:21)
   
4. D. Kebangunan Rohani di Bawah Pimpinan Samuel
   (1Sam 7:1-17)
   
5. E. Israel Menuntut Seorang Raja
   (1Sam 8:1-22)
   
1. 1. Israel Menolak Putra-Putra Samuel Sebagai Pemimpin
   (1Sam 8:1-5)
   
2. 2. Israel Menolak Allah sebagai Raja
   (1Sam 8:6-22)
   
2. II. Saul: Raja Pertama Israel
   (1Sam 9:1-15:35)
   
1. A. Peralihan dari Samuel ke Saul
   (1Sam 9:1-12:25)
   
1. 1. Pemilihan Saul
   (1Sam 9:1-27)
   
2. 2. Samuel Mengurapi Saul
   (1Sam 10:1-27)
   
3. 3. Kemenangan Saul atas Orang Amon
   (1Sam 11:1-11)
   
4. 4. Samuel Membaharui Jabatan Raja di Gilgal
   (1Sam 11:12-15)
   
5. 5. Amanat Perpisahan Samuel
   (1Sam 12:1-25)
   
2. B. Pemerintahan-Saul yang Mula-Mula
   (1Sam 13:1-15:35)
   
1. 1. Peperangan dan Kebodohan Saul
   (1Sam 13:1-14:52)
   
2. 2. Ketidaktaatan dan Penolakan Saul
   (1Sam 15:1-35)
   
3. III.Daud: Penantian Orang yang Diurapi
   (1Sam 16:1-31:13)
   
1. A. Samuel Mengurapi Daud
   (1Sam 16:1-13)
   
2. B. Allah Mengangkat Roh-Nya dari Saul
   (1Sam 16:14-23)
   
3. C. Daud Bertempur Melawan Goliat
   (1Sam 17:1-58)
   
4. D. Daud di Istana Saul
   (1Sam 18:1-19:17)
   
1. 1. Daud dan Yonatan
   (1Sam 18:1-4)
   
2. 2. Daud Melayani Saul
   (1Sam 18:5-16)
   
3. 3. Daud Menikahi Mikhal
   (1Sam 18:17-28)
   
4. 4. Saul Takut akan Daud dan Berusaha Membunuhnya
   (1Sam 18:29-19:17)
   
5. E. Daud Dalam Pengasingan
   (1Sam 19:18-31:13)
   
1. 1. Daud dengan Samuel
   (1Sam 19:18-24)
   
2. 2. Daud Dilindungi Yonatan
   (1Sam 20:1-42)
   
3. 3. Daud Dibantu Imam Ahimelekh
   (1Sam 21:1-9)
   
4. 4. Daud di Gat
   (1Sam 21:10-15)
   
5. 5. Sejumlah Orang Buangan Berpihak Kepada Daud
   (1Sam 22:1-26:25)
   
6. 6. Daud Bersembunyi di Filistia
   (1Sam 27:1-30:31)
   
7. 7. Kematian Saul
   (1Sam 31:1-13)
   

1 Samuel menguraikan titik peralihan yang kritis dalam sejarah Israel dari kepemimpinan para hakim kepada pemerintahan seorang raja. Kitab ini menyatakan ketegangan di antara pengharapan bangsa itu akan seorang raja (seorang pemimpin yang lalim, "seperti pada segala bangsa-bangsa lain," 1Sam 8:5) dan pola teokratis Allah, dengan Allah sebagai Raja mereka. Kitab ini menunjukkan dengan jelas bahwa ketidaktaatan Saul dan pelanggarannya terhadap tuntutan-tuntutan teokratis jabatannya membuat Allah menolak dan menggantikannya sebagai raja.

1. Doa dan pujian
Kitab ini banyak bercerita tentang doa dan pujian. Khususnya, kita melihat bagaimana orang pilihan Allah mencari pimpinan-Nya sebelum mengambil keputusan-keputusan besar. Lihat 1Sa 1:10-18; 2:1-10; 7:5,6,12; 8:6,21; 12:18,19,23; 15:11; 22:15; 23:2-4, 9-12; 30:7,8.

2. Syarat-syarat pengabdian
Ada beberapa persyaratan pokok yang tidak boleh dilupakan jika kita ingin mengenal berkat-berkat Allah. Lihat 1Sa 2:30; 7:3,4; 12:14,15,20-25; 15:22,23,26; 16:7; 26:23. Bandingkanlah dengan ketakhayulan orang Israel yang menganggap bahwa mereka dapat memanipulasi Allah untuk melakukan sesuatu bagi mereka (1Sa 4:1-11). Camkanlah bahwa mereka mempunyai reputasi, tetapi tidak mempunyai kuasa.

3. Karunia roh
Seperti halnya dalam kitab Hakim-hakim, kita melihat bahwa Allah secara khusus mengaruniakan kuasa roh kepada mereka yang melayani Dia. Apabila Roh Allah turun atas mereka, mereka dapat melakukan apa yang pada umumnya tidak dapat mereka lakukan sebelumnya. Lihat 1Sa 10:6,7,9-13; 11:6; 6:13 (Bandingkan 1Sa 19:23,24 Allah seakan-akan mengendalikannya, tetapi tidak memberikan kuasa kepada Saul). Pada saat yang sama kita mendapat bukti bahwa hal ini tidak perlu terjadi secara permanen, juga tidak berarti bahwa mereka seterusnya hidup dalam kekudusan. Tidak ada yang dapat menggantikan hubungan yang berkesinambungan dengan Allah.

Isi 1 Samuel berfokus pada tiga pemimpin penting nasional: Samuel, Saul, dan Daud.

1. (1) Samuel adalah hakim terakhir dan yang pertama memegang jabatan nabi (sekalipun dia bukan nabi yang pertama, bd. Ul 34:10; Hak 4:4). Sebagai seorang yang amat saleh dan berkarunia nubuat, Samuel
1. (a) dengan bijaksana memimpin Israel kepada kebangunan ibadah yang sejati (pasal 7; 1Sam 7:1-17),
2. (b) meletakkan landasan yang memberikan para nabi kedudukan yang layak di Israel (1Sam 19:20; bd. Kis 3:24; Kis 13:20; Ibr 11:32), dan
3. (c) dengan jelas mendirikan kerajaan itu sebagai suatu kerajaan teokratis (1Sam 15:1,12,28; 1Sam 16:1). Pentingnya Samuel sebagai pemimpin rohani umat Allah selama masa perubahan besar dalam sejarah Israel digolongkan sebagai nomor dua setelah pentingnya Musa pada masa keluaran.
2. (2) Saul menjadi raja pertama Israel karena bangsa itu menuntut seorang raja "seperti pada segala bangsa-bangsa lain" (1Sam 8:5,20). Saul dengan cepat menunjukkan bahwa secara rohani ia tidak cocok untuk memangku jabatan teokratis itu; karena itu dia kemudian ditolak oleh Allah (pasal 13, 15; 1Sam 13:1-22; 1Sam 15:1-35).
3. (3) Daud, pilihan berikutnya untuk mewakili Allah sebagai raja, diurapi oleh Samuel (pasal 16; 1Sam 16:1-23). Daud menolak untuk merebut takhta Saul dengan kekerasan atau pemberontakan melainkan menyerahkan kenaikan pangkatnya kepada Allah. Sebagian besar pasal 19-30 (1Sam 19:1--30:31) menguraikan baik pelarian Daud dari Saul yang iri secara membabi buta maupun kesabaran Daud dalam menantikan Allah untuk bertindak pada waktu yang ditentukan-Nya. Kitab ini diakhiri dengan kematian Saul yang menyedihkan (pasal 31; 1Sam 31:1-13).

Enam ciri utama menandai 1 Samuel.

1. (1) Kitab ini dengan jelas menyajikan standar-standar kudus Allah bagi kerajaan Israel. Para raja Israel harus menjadi pemimpin yang tunduk kepada Allah selaku Raja sesungguhnya atas bangsa itu, menaati hukum-hukum-Nya dan membiarkan dirinya dibimbing dan ditegur oleh penyataan-Nya melalui para nabi.
2. (2) Kitab ini mencatat dasar bagi permulaan pentingnya jabatan nabi di Israel sebagai sederajat secara rohani dengan jabatan imam. Kitab ini memuat beberapa rujukan pertama dalam PL kepada sekelompok nabi (1Sam 10:5; 1Sam 19:18-24).
3. (3) Pertama Samuel menekankan pentingnya doa dan kuasanya (1Sam 1:10-28; 1Sam 2:1-10; 1Sam 7:5-10; 1Sam 8:5-6; 1Sam 9:15; 1Sam 12:19-23), Firman Allah (1Sam 1:23; 1Sam 9:27; 1Sam 15:1,10,23), dan Roh nubuat (1Sam 2:27-36; 1Sam 3:20; 1Sam 10:6,10; 1Sam 19:20-24; 1Sam 28:6).
4. (4) Kitab ini berisi informasi biografis yang kaya dan wawasan mengenai tiga pemimpin penting Israel -- Samuel (pasal 1-7; 1Sam 1:1--7:17), Saul (pasal 8-31; 1Sam 8:1--31:13), dan Daud (pasal 16-31; 1Sam 16:1--31:13).
5. (5) Kitab ini penuh dengan kisah-kisah Alkitab yang terkenal, misalnya Allah berbicara kepada Samuel muda (pasal 3; 1Sam 3:1-21), Daud dan Goliat (pasal 17; 1Sam 17:1-58), Daud dan Yonatan (pasal 18-20; 1Sam 18:1--20:43), iri hati dan ketakutan Saul akan Daud (pasal 18-30; 1Sam 18:1--30:31), dan Saul serta perempuan pemanggil arwah di En-Dor (pasal 28; 1Sam 28:1-25).
6. (6) Kitab ini merupakan sumber dari istilah-istilah yang sering kali dipakai: "Ikabod" yang artinya "tanpa kemuliaan," karena "telah lenyap kemuliaan dari Israel" (1Sam 4:21); "Eben-Haezer" yang artinya "batu pertolongan," karena "Sampai di sini Tuhan menolong kita" (1Sam 7:12); dan "Hidup raja!" (1Sam 10:24). Kitab ini juga merupakan kitab PL pertama yang memakai istilah "Tuhan semesta alam" (mis. 1Sam 1:3).

Penggenapan dalam Perjanjian Baru

1 Samuel mencatat dua lambang kenabian tentang pelayanan Yesus sebagai nabi, imam, dan raja.

1. (1) Sebagai nabi dan imam yang menjadi wakil utama Allah kepada Israel, Samuel melambangkan pelayanan Yesus yang sebagai nabi dan imam menjadi wakil terutama Allah kepada Israel.
2. (2) Daud -- lahir di Betlehem, seorang gembala dan raja yang diurapi Allah dan yang mengabdi kepada maksud-maksud Allah bagi angkatannya (Kis 13:36) -- menjadi lambang utama PL dan pendahulu raja Mesias Israel. PB menyebut Yesus Kristus sebagai "Anak Daud" (mis. Mat 1:1; Mat 9:27; Mat 21:9), "keturunan Daud" (Rom 1:3), dan "tunas, yaitu keturunan Daud" (Wahy 22:16).

Daud menyelamatkan Kehila

Pengembaraan dan petualangan Daud.

23:1 Daud, bertanya kepada TUHAN melalui Abyatar, keluar dari kota Kehila.
23:7 TUHAN memberitahu tentang kedatangan Saul, dan pengkhianatan warga kota Kehila, dia pun keluar dari Kehila.
23:14 Di Zif Yonatan menjumpainya dan menguatkannya.
23:19 Orang Zif memberitahukan keberadaannya kepada Saul.
23:25 Di Maon dia luput dari Saul karena ada serangan dari orang Filistin.
23:29 Dia tinggal di En-Gedi.

Daud di Kehila (23:1-13)
Daud di padang gurun Zif (23:14-28)
Daud membiarkan Saul hidup (23:29--24:22)

Allah, Daud, Saul, Abyatar.

Abyatar, Ahimelekh, Allah, Daud, En-Gedi, Filistin, Gibea, Hakhila, Israel, Kehila, Koresa, Maon, Saul, TUHAN, Yehuda, Yonatan, Zif

Apapun yang menimpa kita, jika kita mengenal Allah dalam segala jalan kita dan mencari petunjuk dari-Nya, Allah akan mengacaukan rancangan musuh dan mengubah nasihat mereka sesuai keinginan kita.

Seperti Daud mungkin dengan tepat menyatakan bahwa musuh-musuhnya membalas kejahatan atas kebaikan dan bahwa untuk kasihnya mereka menjadi musuh-musuhnya, demikianlah Kristus diperlakukan. Yoh 10:32.

Dalam pasal 23 dari Kitab 1 Samuel, Daud mendapat kabar bahwa orang Filistin menyerang kota Kehila. Daud bertanya kepada TUHAN apakah ia harus pergi dan melawan orang Filistin tersebut. TUHAN menjawab bahwa Daud harus pergi dan menyelamatkan Kehila. Namun, orang-orang Daud takut dan tidak ingin pergi karena mereka merasa tidak aman di Yehuda. Daud kembali bertanya kepada TUHAN dan TUHAN menjamin bahwa Daud akan berhasil melawan orang Filistin. Daud dan orang-orangnya pergi ke Kehila, memerangi orang Filistin, dan menyelamatkan penduduk Kehila. Saul mendengar bahwa Daud ada di Kehila dan memutuskan untuk mengepungnya. Daud meminta bantuan dari Imam Abyatar dan bertanya kepada TUHAN apakah penduduk Kehila akan menyerahkan dia kepada Saul. TUHAN menjawab bahwa penduduk Kehila akan menyerahkan Daud. Daud dan orang-orangnya melarikan diri dari Kehila dan tinggal di padang gurun. Saul terus mencari Daud, tetapi Allah tidak menyerahkan Daud ke dalam tangannya. Yonatan, anak Saul, datang untuk menguatkan kepercayaan Daud kepada Allah dan mereka membuat perjanjian. Orang Zif memberitahu Saul bahwa Daud bersembunyi di Koresa, dan Saul bersumpah untuk menangkap Daud. Daud dan orang-orangnya pindah ke padang gurun Maon, tetapi Saul hampir mengepung mereka. Namun, Saul harus mundur karena ada serangan dari orang Filistin. Daud kemudian pergi dan tinggal di En-Gedi.

Latar belakang dari pasal ke-23 dalam Kitab 1 Samuel adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pemerintahan Raja Saul di Israel, sekitar abad ke-11 SM. Pada saat itu, bangsa Israel masih dalam proses membangun kerajaan mereka dan menghadapi ancaman dari bangsa Filistin.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, bangsa Israel hidup dalam sistem pemerintahan monarki, di mana Raja Saul adalah pemimpin mereka. Masyarakat Israel juga sangat dipengaruhi oleh agama Yahudi dan melakukan ibadah di Bait Suci.

Konteks Literatur:
Kitab 1 Samuel adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini berisi kisah-kisah tentang pemimpin-pemimpin awal Israel, termasuk Samuel, Saul, dan Daud.

Konteks Teologis:
Dalam pasal-pasal sebelumnya, Samuel telah mengurapi Saul sebagai raja pertama Israel atas perintah Allah. Saul telah mengalami beberapa kemenangan dalam pertempuran melawan musuh-musuh Israel.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Saul dan pasukannya sedang berperang melawan bangsa Filistin. Dalam pertempuran ini, Saul mendapatkan kemenangan dan berhasil mengalahkan musuh-musuhnya. Namun, pasukan Filistin terus mengejar Saul dan pasukannya.

Dalam pasal 23, Daud, yang saat itu masih menjadi pengikut Saul, mendapatkan kabar bahwa bangsa Filistin sedang menyerang kota Keila. Daud bertanya kepada Allah apakah ia harus pergi membantu kota tersebut. Allah memberikan petunjuk kepada Daud untuk pergi dan menyelamatkan kota Keila.

Dengan demikian, latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal 23 Kitab 1 Samuel memberikan pemahaman tentang konteks di mana peristiwa-peristiwa ini terjadi dan bagaimana hal itu mempengaruhi tindakan dan keputusan para tokoh dalam cerita.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Samuel Pasal 23:

1. Daud meminta petunjuk TUHAN (1 Samuel 23:2-4)
- Daud bertanya kepada TUHAN apakah ia harus pergi dan mengalahkan orang Filistin yang menyerang Kehila.
- TUHAN menjawab Daud dan memerintahkannya untuk pergi dan menyelamatkan Kehila.

2. Ketakutan dan keraguan orang-orang Daud (1 Samuel 23:3-4)
- Orang-orang Daud khawatir dan takut untuk pergi ke Kehila dan melawan orang Filistin.
- Mereka mengungkapkan kekhawatiran mereka kepada Daud.

3. Daud meminta petunjuk TUHAN lagi (1 Samuel 23:4-5)
- Daud kembali bertanya kepada TUHAN tentang keputusan yang harus diambil.
- TUHAN memberikan jawaban yang sama kepada Daud dan meyakinkannya bahwa Ia akan menyerahkan orang Filistin ke dalam tangan Daud.

4. Daud memerangi orang Filistin dan menyelamatkan Kehila (1 Samuel 23:5)
- Daud dan orang-orangnya pergi ke Kehila dan memerangi orang Filistin.
- Mereka berhasil mengalahkan orang Filistin dan menyelamatkan penduduk Kehila.

5. Abyatar melarikan diri kepada Daud (1 Samuel 23:6)
- Abyatar, anak Ahimelekh, melarikan diri ke Daud di Kehila dengan membawa baju efod.

6. Saul mencoba menangkap Daud (1 Samuel 23:7-8)
- Saul mendengar bahwa Daud berada di Kehila dan memutuskan untuk mengepungnya.
- Saul mengerahkan seluruh rakyatnya untuk pergi berperang melawan Daud.

7. Daud meminta petunjuk TUHAN lagi (1 Samuel 23:9-12)
- Daud meminta Abyatar membawa baju efod untuk meminta petunjuk TUHAN.
- Daud khawatir bahwa penduduk Kehila akan menyerahkannya kepada Saul.
- TUHAN memberikan jawaban bahwa penduduk Kehila akan menyerahkan Daud kepada Saul.

8. Daud melarikan diri dari Kehila (1 Samuel 23:13)
- Daud dan orang-orangnya, sekitar enam ratus orang, melarikan diri dari Kehila.

9. Daud bersembunyi dari Saul (1 Samuel 23:14)
- Daud tinggal di padang gurun dan tempat-tempat perlindungan.
- Saul terus mencari Daud, tetapi Allah tidak menyerahkan Daud ke dalam tangannya.

10. Pertemuan antara Daud dan Yonatan (1 Samuel 23:16-18)
- Yonatan, anak Saul, pergi mencari Daud untuk menguatkan kepercayaannya kepada Allah.
- Yonatan meyakinkan Daud bahwa Saul tidak akan menangkapnya dan bahwa Daud akan menjadi raja atas Israel.

11. Pengkhianatan orang Zif (1 Samuel 23:19-23)
- Orang Zif pergi menghadap Saul dan memberitahunya tentang keberadaan Daud.
- Mereka berjanji untuk menyerahkan Daud kepada Saul.

12. Saul berhenti mengejar Daud karena serangan orang Filistin (1 Samuel 23:26-28)
- Saul menerima kabar bahwa orang Filistin menyerang negeri.
- Saul meninggalkan usahanya mengejar Daud dan pergi untuk menghadapi orang Filistin.

13. Daud tinggal di En-Gedi (1 Samuel 23:29)
- Daud pergi dari tempat itu dan tinggal di benteng-benteng gunung di En-Gedi.

Orang-orang:
- Daud: Tokoh utama dalam cerita ini, seorang pahlawan Israel yang dipilih oleh TUHAN untuk menjadi raja.
- Orang-orang Daud: Pengikut dan pasukan yang setia kepada Daud.

Lokasi:
- Kehila: Kota yang diserang oleh orang Filistin.
- Yehuda: Daerah di mana Daud dan pengikutnya berada pada saat itu.
- Padang belantara dan tempat-tempat perlindungan: Tempat di mana Daud bersembunyi dari Saul.
- Padang gurun Zif: Tempat di mana Daud tinggal dan bersembunyi.
- Koresa: Tempat di mana Daud berada ketika Yonatan, anak Saul, datang untuk menguatkan kepercayaannya kepada Allah.
- Gibea: Kota di mana Saul berada.
- Bukit Hakhila: Tempat di mana Daud bersembunyi di dekat Koresa.
- Padang gurun Maon: Tempat di mana Daud dan orang-orangnya berada ketika Saul mengejar mereka.
- Gunung Batu Keluputan: Tempat di mana Saul hampir mengepung Daud, tetapi kemudian berbalik karena ada penyerbuan orang Filistin.
- En-Gedi: Benteng-benteng gunung di mana Daud tinggal setelah meninggalkan Gunung Batu Keluputan.

Kata kunci dalam Kitab "1 Samuel" pasal "23" adalah:

1. Daud: Daud adalah tokoh utama dalam cerita ini, yang menjadi raja pertama Israel yang dipilih oleh Allah.
2. Filistin: Bangsa Filistin adalah musuh Israel yang sering kali menyerang mereka.
3. Kehila: Kehila adalah kota yang diserang oleh orang Filistin dan diselamatkan oleh Daud.
4. Saul: Saul adalah raja saat itu yang berusaha mengejar dan membunuh Daud.
5. TUHAN: Daud berkonsultasi dengan TUHAN dan menerima petunjuk-Nya dalam menghadapi musuh-musuhnya.
6. Imam Abyatar: Abyatar adalah imam yang membantu Daud dalam mencari petunjuk TUHAN.
7. Padang Gurun Zif: Tempat di mana Daud bersembunyi dari Saul.
8. Yonatan: Yonatan adalah putra Saul yang menjadi teman dekat Daud dan membantu dan mendukungnya.
9. Zif: Orang-orang Zif memberitahu Saul tentang keberadaan Daud.
10. Gunung Batu Keluputan: Tempat di mana Saul berhenti mengejar Daud karena serangan orang Filistin.
11. En-Gedi: Tempat di mana Daud tinggal setelah melarikan diri dari Saul.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab 1 Samuel pasal 23:

1. Dalam pasal ini, Daud meminta petunjuk dari TUHAN sebelum dia pergi untuk melawan orang Filistin. Mengapa penting bagi kita untuk mencari petunjuk dan kehendak TUHAN dalam setiap tindakan kita?

2. Mengapa orang-orang Daud takut untuk pergi ke Kehila dan melawan orang Filistin? Apa yang dapat kita pelajari dari ketakutan mereka dan bagaimana kita dapat mengatasi ketakutan dalam hidup kita?

3. Ketika Daud mendengar bahwa Saul berniat jahat terhadapnya, dia meminta petunjuk dari TUHAN lagi. Mengapa penting bagi kita untuk selalu mencari petunjuk dan perlindungan TUHAN dalam situasi sulit?

4. Bagaimana Daud menunjukkan kepercayaannya kepada TUHAN dalam situasi ini? Apa yang dapat kita pelajari dari kepercayaan dan ketekunan Daud dalam menghadapi ancaman?

5. Mengapa Yonatan, anak Saul, memilih untuk mendukung Daud dan menguatkan kepercayaannya kepada Allah? Apa yang dapat kita pelajari dari hubungan persahabatan mereka?

6. Bagaimana Allah melindungi Daud dari upaya Saul untuk menangkapnya? Apa yang dapat kita pelajari tentang perlindungan dan keadilan Allah dalam hidup kita?

7. Mengapa Saul berhenti mengejar Daud ketika dia mendengar tentang serbuan orang Filistin? Apa yang dapat kita pelajari tentang rencana dan kehendak Allah yang lebih besar dalam situasi ini?

8. Mengapa Daud memilih untuk tinggal di En-Gedi setelah melarikan diri dari Saul? Apa yang dapat kita pelajari tentang kebijaksanaan dan ketekunan dalam menghadapi tantangan hidup?

9. Bagaimana pasal ini menggambarkan karakter dan kepemimpinan Daud? Apa yang dapat kita pelajari dari contoh hidupnya dalam menghadapi cobaan dan penganiayaan?

10. Bagaimana pasal ini mengajarkan kita tentang pentingnya mencari dan mengandalkan Allah dalam setiap aspek kehidupan kita? Apa yang dapat kita aplikasikan dari kisah ini dalam hidup kita sehari-hari?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda untuk lebih memahami dan menggali makna dari Kitab 1 Samuel pasal 23.

Dari pasal 23 Kitab 1 Samuel, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Keberanian dalam menghadapi musuh: Daud menunjukkan keberanian dalam menghadapi orang Filistin yang menyerang Kehila. Dia tidak takut untuk melawan musuh dan melindungi orang-orang yang lemah. Kita juga perlu memiliki keberanian yang sama dalam menghadapi tantangan dan musuh dalam hidup kita.

2. Ketergantungan pada Tuhan: Daud selalu berkonsultasi dengan Tuhan sebelum mengambil keputusan. Dia tidak hanya mengandalkan kekuatannya sendiri, tetapi mengandalkan Tuhan dalam setiap langkahnya. Kita juga perlu belajar untuk bergantung pada Tuhan dalam setiap aspek hidup kita.

3. Perlindungan Tuhan: Meskipun Daud dikejar-kejar oleh Saul, Tuhan melindunginya dan tidak menyerahkan dia ke dalam tangan Saul. Ini mengajarkan kita bahwa Tuhan adalah pelindung kita dan Dia akan menjaga kita dari segala bahaya.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Terima kasih atas contoh keberanian yang diberikan oleh Daud dalam menghadapi musuh. Bantu kami untuk memiliki keberanian yang sama dalam menghadapi tantangan dan musuh dalam hidup kami. Tunjukkan kami untuk selalu bergantung pada-Mu dalam setiap langkah kami, dan jangan biarkan kami mengandalkan kekuatan kami sendiri. Lindungilah kami seperti Engkau melindungi Daud, dan jangan biarkan kami jatuh ke dalam tangan musuh. Terima kasih atas kasih dan perlindungan-Mu yang tak terbatas. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.