Kitab Hakim-hakim terletak di Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Pasal
14 berisi kisah tentang Samson, seorang hakim Israel yang memiliki kekuatan luar biasa yang diberikan oleh Allah untuk melawan bangsa Filistin.
Secara historis, Kitab Hakim-hakim terjadi setelah bangsa Israel keluar dari Mesir dan sebelum mereka memiliki seorang raja. Ini adalah periode yang dikenal sebagai zaman hakim, di mana pemimpin-pemimpin yang disebut hakim memimpin bangsa Israel dalam pertempuran melawan musuh-musuh mereka.
Dalam konteks budaya, bangsa Israel saat itu hidup di tanah Kanaan yang didiami oleh berbagai suku bangsa, termasuk bangsa Filistin. Bangsa Filistin adalah musuh utama Israel pada waktu itu.
Secara literatur, Kitab Hakim-hakim berisi kisah-kisah tentang berbagai hakim yang dipilih oleh Allah untuk menyelamatkan bangsa Israel dari penindasan musuh-musuh mereka. Kisah-kisah ini menggambarkan perjuangan dan kegagalan bangsa Israel dalam mematuhi perintah Allah.
Secara teologis, Kitab Hakim-hakim menunjukkan pola berulang di mana bangsa Israel jatuh ke dalam dosa dan penyembahan berhala, sehingga mereka ditindas oleh musuh-musuh mereka. Namun, Allah selalu mengirim hakim untuk menyelamatkan mereka ketika mereka berbalik kepada-Nya.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Kitab Hakim-hakim pasal
14 dimulai dengan Samson meminta orang tuanya untuk mengatur pernikahannya dengan seorang perempuan Filistin. Meskipun orang tuanya menentang, Samson bersikeras dan pernikahan itu diatur. Ayat-ayat sebelumnya juga menggambarkan Samson yang kuat membunuh seekor singa dengan tangannya sendiri.
Dengan latar belakang ini, pasal
14 dari Kitab Hakim-hakim menggambarkan pernikahan Samson dengan perempuan Filistin dan konflik yang timbul antara Samson dan bangsa Filistin. Ini adalah awal dari kisah-kisah tentang kekuatan dan kelemahan Samson dalam melawan musuh-musuh Israel.