Statistik	5 pasal, 105 ayat, 2.523 kata
Penulis	Yohanes, penulis Injil Yohanes, seperti yang terlihat dari tipe dan gaya tulisannya.
Tema	Kebenaran; Persekutuan yang hidup dengan Tuhan.
Waktu	85-95 M
Tempat	Efesus, yang menurut sejarah gereja adalah tempat pelayanan Yohanes dalam akhir hidupnya.
Kata Kunci	Persekutuan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Kasih

Lima kitab dalam PB ditulis oleh Yohanes: sebuah Injil, tiga buah surat dan kitab Wahyu. Walaupun Yohanes tidak memperkenalkan dirinya dengan menyebut namanya di surat ini, saksi-saksi dari abad kedua (mis. Papias, Ireneus, Tertullianus, Klemens dari Aleksandria) menegaskan bahwa surat ini ditulis oleh rasul Yohanes, salah seorang dari dua belas murid Yesus. Kesamaan kuat dalam gaya penulisan, kosakata, dan tema di antara surat ini dengan Injil Yohanes memperkuat kesaksian kekristenan mula-mula yang dapat diandalkan bahwa kedua kitab ini ditulis oleh rasul Yohanes (Lihat "PENDAHULUAN INJIL YOHANES" 08173).

Penerima surat ini tidak disebutkan. Tidak ada salam atau nama orang, tempat, atau peristiwa di dalam surat ini. Penjelasan yang paling tepat untuk menerangkan kenyataan yang agak aneh ini ialah bahwa dari tempat tinggalnya di Efesus, Yohanes menulis surat yang sama kepada berbagai gereja di propinsi Asia yang berada di bawah tanggung jawab rasulinya (bd. Wahy 1:11). Karena jemaat-jemaat itu mempunyai persoalan dan kebutuhan yang sama, Yohanes menulis surat ini sebagai sebuah surat edaran dan mengutus utusan pribadinya yang membawa salamnya secara lisan.

Persoalan yang paling menonjol yang melatarbelakangi penulisan surat ini ialah ajaran palsu mengenai keselamatan dalam Kristus dan cara bekerjanya di dalam diri orang percaya. Beberapa orang, yang dahulu merupakan bagian dari sidang pembaca, kini sudah meninggalkan persekutuan jemaat (1Yoh 2:19), tetapi hasil dari ajaran palsu mereka masih memutarbalikkan Injil mengenai bagaimana mereka bisa "mengetahui" bahwa mereka mempunyai hidup kekal. Dari segi doktrin, ajaran sesat mereka menyangkal bahwa Yesus itulah Kristus (1Yoh 2:22; bd. 1Yoh 5:1) atau bahwa Kristus menjelma menjadi manusia (1Yoh 4:2-3); dari segi etika, mereka mengajarkan bahwa menaati perintah Kristus (1Yoh 2:3-4; 1Yoh 5:3) dan hidup kudus dan terpisah dari dosa (1Yoh 3:7-12) dan dari dunia (1Yoh 2:15-17) tidak diperlukan untuk iman yang menyelamatkan (bd. 1Yoh 1:6; 1Yoh 5:4-5).

1. Pendahuluan
   (1Yoh 1:1-4)
   
2. I. Persekutuan dengan Allah
   (1Yoh 1:5-2:28)
   
1. A. Prinsip-Prinsip Persekutuan dengan Allah
   (1Yoh 1:5-2:2)
   
1. 1. "Tidak Ada Kegelapan" Dalam Allah
   (1Yoh 1:5)
   
2. 2. Tidak Ada Persekutuan Dalam Kegelapan
   (1Yoh 1:6)
   
3. 3. Persekutuan Dalam Terang
   (1Yoh 1:7)
   
4. 4. Persekutuan Dalam Penyucian dari Dosa
   (1Yoh 1:8-2:2)
   
2. B. Manifestasi-Manifestasi Persekutuan dengan Allah
   (1Yoh 2:3-28)
   
1. 1. Ketaatan
   (1Yoh 2:3-5)
   
2. 2. Keserupaan dengan Kristus
   (1Yoh 2:6)
   
3. 3. Kasih
   (1Yoh 2:7-11)
   
4. 4. Pemisahan dari Dunia
   (1Yoh 2:12-17)
   
5. 5. Kesetiaan Kepada Kebenaran
   (1Yoh 2:18-28)
   
3. II. Anak-Anak Allah
   (1Yoh 2:29-3:24)
   
1. A. Ciri-Ciri Khas Anak-Anak Allah
   (1Yoh 2:29-3:18)
   
2. B. Keyakinan Anak-Anak Allah
   (1Yoh 3:19-24)
   
4. III.Roh Kebenaran
   (1Yoh 4:1-6)
   
1. A. Mengenali Roh Kesesatan
   (1Yoh 4:1,3,5)
   
2. B. Mengakui Roh Kebenaran
   (1Yoh 4:2,4,6)
   
5. IV. Kasih Allah
   (1Yoh 4:7-5:3)
   
1. A. Asal-Usul Ilahi dari Kasih
   (1Yoh 4:7-10)
   
2. B. Tanggapan yang Layak Terhadap Kasih Allah
   (1Yoh 4:11-13,19-21)
   
3. C. Tinggal Dalam Kasih Allah
   (1Yoh 4:14-16)
   
4. D. Kesempurnaan Kasih
   (1Yoh 4:17-18)
   
5. E. Ketaatan Kasih
   (1Yoh 5:1-3)
   
6. V. Jaminan dari Allah
   (1Yoh 5:4-20)
   
1. A. Mengenai Hal Mengalahkan Dunia
   (1Yoh 5:4-5)
   
2. B. Mengenai Keterandalan Injil
   (1Yoh 5:6-10)
   
3. C. Mengenai Hidup Kekal di Dalam Anak-Nya
   (1Yoh 5:11-13)
   
4. D. Mengenai Jawaban-Jawaban untuk Doa
   (1Yoh 5:14-17)
   
5. E. Mengenai Tiga Kepastian Besar
   (1Yoh 5:18-20)
   
7. Penutup
   (1Yoh 5:21)
   

Maksud Yohanes dalam menulis surat ini adalah dua:

1. (1) untuk membeberkan dan menyangkal doktrin dan etika yang salah dari para guru palsu, dan
2. (2) untuk menasihati anak-anak rohaninya agar mengejar suatu kehidupan persekutuan yang kudus dengan Allah dalam kebenaran, dalam sukacita penuh (1Yoh 1:4) dan kepastian (1Yoh 5:13) hidup kekal, melalui iman yang taat kepada Yesus sebagai Putra Allah (1Yoh 4:15; 1Yoh 5:3-5,12), dan dengan kehadiran Roh Kudus (1Yoh 2:20; 1Yoh 4:4,13). Beberapa orang percaya bahwa surat ini juga ditulis untuk menemani Injil Yohanes.

1. Hidup.
Sebagaimana dengan Injil, karunia Allah bagi orang percaya adalah hidup. Lihat 1Yo 1:1, 2; 2:25; 3:14; 4:9; 5:11, 12

2. Terang dan kebenaran.
Kristus datang untuk menunjukkan kepada kita siapa Allah dan jalan jalan-Nya, untuk memberi kita terang (1Yo 1:5-7; 2:8-11). Ini berarti kita mengetahui kebenaran atas banyak haI (1Yo 1:8; 2:21, 27; 5:20 lihat 2Yoh 1, 2, 4; 3 Yoh. 1, 3, 4, 12). Perhatikanlah, kita tidak cukup hanya mengetahui kebenaran, tetapi kita harus melakukannya.

3. Dosa.

Perhatikan bagaimana Yohanes menggambarkan dosa. Dalam pikirannya masalah ini sangatjelas. Lihat 1Yo 1:6, 8-10; 2:1; 3:4-6, 8; 5:16-18

4. Dunia.

Yohanes memakai kata ini lebih dari satu arti. Lihatlah ayat-ayat acuannya (1Yo 2:2, 15-17; 3:13; 4:1, 3-5, 17; 5:4, 5, 19) dan perhatikan terutama hal-hal yang berhubungan dengan dunia yang jahat dan tidak bertuhan, tempat orang Kristen harus hidup.

5. Menetap.

Kata ini yang berarti 'tetap' atau 'tidak kunjung habis', menyatakan hubungan dengan Kristus yang tetap dan terus menerus tidak akan berhenti yang kita miliki sekarang ini dengan Kristus. Lihat 1Yo 2:6, 10, 24, 28; 3:6, 9, 15, 17, 24; 4:12, 13, 15, 16 (lihat 2Yoh 1:2; Yoh 15:1-11).

6. Lahir dari Allah.
Seperti Yesus, Yohanes berbicara tentang 'lahir dari Allah' sebagai awal dari kehidupan Kristen kita. Lihat bagaimana ia menggambarkan hal ini 2:29; ~:1, 2, 9, 10; 4:7; 5:1, 2, 18.

7. Yesus Kristus.

Oleh karena Yesus diserang, Yohanes mengatakan hal-hal yang positif tentang Dia. Pelajari ayat-ayat acuan yang menjelaskan tentang siapa Dia (1Yo 1:1-3; 2:1, 22-24; 1Yo 3:5, 7; 4:2, 3, 9, 14; 5:5, 6, 8) dan apa yang telah dilakukan-Nya untuk kita (1Yo 1:7; 2:2; 3:5, 8; 4:10).

Kepercayaan dan kelakuan dijalin secara erat sekali dalam surat ini. Para guru palsu, yang oleh Yohanes dinamakan "antikristus" (1Yoh 2:18-22) sedang meninggalkan ajaran rasuli mengenai Kristus dan kehidupan yang benar. Seperti surat 2 Petrus dan Yudas, surat ini dengan penuh semangat menolak dan menghukum guru palsu (mis. 1Yoh 2:18-19,22-23,26; 1Yoh 4:1,3,5) dengan ajaran dan kelakuan mereka yang merusak.

Dari segi yang positif, surat ini mengemukakan ciri-ciri persekutuan yang sejati dengan Allah (mis. (1Yoh 1:3--2:2) dan menyatakan lima ujian khusus bagi orang percaya untuk mengetahui dengan yakin bahwa mereka mempunyai hidup yang kekal:

1. (1) ujian kebenaran rasuli mengenai Kristus (1Yoh 1:1-3; 1Yoh 2:21-23; 1Yoh 4:2-3,15; 1Yoh 5:1,5,10,20);
2. (2) ujian iman yang taat kepada perintah Kristus (1Yoh 2:3-11; 1Yoh 5:3-4);
3. (3) ujian hidup yang kudus, yaitu berbalik dari dosa kepada persekutuan dengan Allah (1Yoh 1:6-9; 1Yoh 2:3-6,15-17,29; 1Yoh 3:1-10; 1Yoh 5:2-3);
4. (4) ujian kasih akan Allah dan sesama orang percaya (1Yoh 2:9-11; 1Yoh 3:10-11,14,16-18; 1Yoh 4:7-12,18-21); dan
5. (5) ujian kesaksian Roh (1Yoh 2:20,27; 1Yoh 4:13; 1Yoh 5:7-12). Yohanes menyimpulkan bahwa orang dapat mengetahui dengan pasti bahwa mereka memiliki hidup kekal (1Yoh 5:13) jikalau buah dari kelima bidang hidup ini nyata dalam hidup mereka.

Lima ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat ini mendefinisikan kehidupan Kristen dengan memakai istilah yang bertentangan dan dengan seakan-akan tidak memberikan peluang kompromi di antara terang dan gelap, kebenaran dan kebohongan, kebenaran dan dosa, kasih dan kebencian, mengasihi Allah dan mengasihi dunia, anak-anak Allah dan anak-anak setan.
2. (2) Yang penting, surat ini merupakan satu-satunya kitab PB yang berbicara mengenai Yesus sebagai pengantara (Yun. _parakletos_) kita dengan Bapa pada saat kita sebagai orang yang sungguh percaya berbuat dosa (1Yoh 2:1-2; bd. Yoh 14:16-17,26; Yoh 15:26; Yoh 16:7-8).
3. (3) Berita yang disampaikan surat ini didasarkan hampir seluruhnya pada kesaksian rasuli dan bukan pada penyataan PL dahulu; petunjuk kepada PL jelas tidak ada.
4. (4) Karena surat ini menyampaikan Kristologi berhubungan dengan penyangkalan suatu bentuk ajaran sesat tertentu, maka itu berfokus pada penjelamaan dan darah (yaitu, salib) Yesus tanpa menyebutkan kebangkitan-Nya secara khusus.
5. (5) Gaya penulisannya sederhana dan berulang sewaktu Yohanes membahas berbagai istilah seperti "terang", "kebenaran", "percaya", "tetap tinggal", "mengenal", "mengasihi", "kebenaran", "kesaksian", "lahir dari Allah", dan "hidup kekal".

Kasih Allah yang besar

Kasih Allah ditinggikan dan orang percaya dinasihati untuk hidup kudus. Kasih persaudaraan disarankan. Bagaimana hati kita dijamin di hadapan Allah.

3:1 Dia menyatakan betapa besarnya kasih Allah kepada kita, yang menjadikan kita anak-anak-Nya;
3:3 yang karenanya harus taat melakukan perintah-perintah-Nya;
3:11 dan juga saling mengasihi sebagai saudara.

Kasih terhadap saudara sebagai tanda hidup baru (3:11-18)
Keyakinan di hadapan Allah (3:19-24)

Allah, Kristus, Setan, Kain, Yohanes.

Allah, Anak Allah, Iblis, Kain, Kristus, Yesus

Kasih Bapa sungguh indah dan bersifat merendahkan diri, sehingga kita, yang secara natur adalah pewaris dosa, kesalahan, dan kutukan, dipanggil menjadi anak-anak Allah dan diberi pengharapan demikian di dalam Kristus. Hidup di dalam dosa dan ketidakmurnian begitu kontradiksi terhadap kasih dan pengharapan seperti itu. Kesucian, kasih, dan hati nurani yang murni terhadap Allah merupakan tanda peralihan kita ke dalam keadaan hidup ini.

ay. 2-3. Waktu penyataan anak-anak Allah di dalam keadaan yang tepat dan tubuh seperti tubuh kemuliaan-Nya menantikan kedatangan Kristus yang kedua. Ini adalah pengharapan gereja yang menyucikan yang menyatukan semua orang percaya untuk mengusahakan hidup kudus sehingga mereka siap untuk bertemu dengan-Nya tanpa malu pada saat kedatangan-Nya.

Dalam pasal 3 dari Kitab 1 Yohanes, penulis mengingatkan kita tentang kasih yang besar yang Allah Bapa berikan kepada kita dengan menjadikan kita anak-anak-Nya. Karena itu, dunia tidak mengenal kita karena dunia tidak mengenal Dia. Penulis juga menekankan bahwa kita harus hidup dalam kebenaran dan menghindari dosa, karena Kristus datang untuk menghapus dosa dan menghancurkan perbuatan setan. Kita juga harus saling mengasihi dan menunjukkan kasih Allah dengan perbuatan, bukan hanya dengan kata-kata. Jika kita taat kepada perintah-perintah Allah, Allah akan tinggal di dalam kita melalui Roh yang diberikan-Nya.

Kitab 1 Yohanes adalah salah satu surat dalam Perjanjian Baru di Alkitab Kristen. Surat ini ditulis oleh rasul Yohanes, salah satu murid Yesus Kristus. Surat ini ditujukan kepada jemaat-jemaat yang tersebar di berbagai wilayah pada saat itu.

Latar belakang historis dari surat ini adalah pada abad pertama Masehi, di mana gereja-gereja baru mulai terbentuk dan menghadapi tantangan dari ajaran-ajaran palsu dan pengaruh-pengaruh dunia. Surat ini ditulis untuk memberikan pengajaran dan bimbingan kepada jemaat-jemaat tersebut.

Dalam konteks budaya, jemaat-jemaat pada saat itu hidup di dalam masyarakat yang dipengaruhi oleh kebudayaan Yunani dan Romawi. Mereka juga menghadapi tekanan dari pemerintah Romawi yang tidak mengakui Yesus sebagai Tuhan.

Secara literatur, surat ini termasuk dalam genre surat atau epistel. Yohanes menggunakan bahasa Yunani dalam menulis surat ini.

Ayat-ayat sebelumnya dalam pasal 3 dari Kitab 1 Yohanes berbicara tentang kasih Allah yang diberikan kepada kita sebagai anak-anak Allah. Yohanes menekankan pentingnya hidup dalam kebenaran dan menjauhi dosa. Ia juga mengingatkan jemaat tentang pentingnya saling mengasihi dan memberikan bukti nyata dari iman mereka.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yohanes juga mengingatkan jemaat tentang pentingnya mengakui dosa dan memohon pengampunan kepada Allah. Ia juga menekankan bahwa Allah adalah lebih besar dari hati kita dan mengetahui segala sesuatu.

Dalam pasal 3, Yohanes melanjutkan dengan mengajarkan tentang identitas anak-anak Allah dan bagaimana hidup dalam kebenaran. Ia juga mengingatkan jemaat tentang pentingnya saling mengasihi dan memberikan bukti nyata dari iman mereka.

Dengan demikian, latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal 3 Kitab 1 Yohanes adalah penting untuk dipahami agar kita dapat memahami pesan yang ingin disampaikan oleh Yohanes kepada jemaat-jemaat pada saat itu.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Yohanes pasal 3:

1. Kasih Allah dan Anak-anak Allah
- Allah mengasihi kita sehingga kita disebut anak-anak Allah (1 Yohanes 3:1)
- Kita harus saling mengasihi sebagai anak-anak Allah (1 Yohanes 3:11)

2. Kesucian dan Kebenaran
- Kita harus menyucikan diri kita seperti Kristus yang suci (1 Yohanes 3:3)
- Orang yang melakukan dosa melanggar hukum Allah (1 Yohanes 3:4)
- Kristus datang untuk menghapus dosa dan menghancurkan perbuatan setan (1 Yohanes 3:5-8)

3. Identitas Anak-anak Allah dan Anak-anak Setan
- Orang yang lahir dari Allah tidak berbuat dosa karena benih Allah tinggal di dalamnya (1 Yohanes 3:9)
- Orang yang tidak melakukan kebenaran dan tidak mengasihi saudara-saudaranya tidak berasal dari Allah (1 Yohanes 3:10)

4. Mengasihi dengan Perbuatan dan Kebenaran
- Kita harus mengasihi bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan perbuatan dan kebenaran (1 Yohanes 3:18)
- Mengasihi saudara-saudara adalah tanda bahwa kita telah keluar dari kematian menuju kehidupan (1 Yohanes 3:14)

5. Keyakinan dan Ketaatan kepada Allah
- Orang yang menaati perintah-perintah Allah tinggal di dalam Dia (1 Yohanes 3:24)
- Kita harus percaya dalam nama Anak-Nya, Kristus Yesus, dan saling mengasihi (1 Yohanes 3:23)

6. Allah Tinggal di Dalam Kita melalui Roh Kudus
- Allah tinggal di dalam kita melalui Roh yang Allah karuniakan kepada kita (1 Yohanes 3:24)

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Bapa (Allah)
- Saudara-saudara yang kukasihi
- Kristus
- Setan
- Kain
- Adiknya Kain
- Yesus Kristus

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Dunia
- Dalam Kristus
- Dalam Dia (Kristus)
- Dalam Allah
- Di hadapan Allah

Kata kunci dalam Kitab "1 Yohanes" pasal 3 adalah sebagai berikut:

1. Kasih (ayat 1, 10, 11, 14, 16, 17, 18, 23, 24) - Mengacu pada kasih yang besar yang Allah berikan kepada kita sebagai anak-anak-Nya dan pentingnya mengasihi sesama.

2. Anak-anak Allah (ayat 1, 2, 10, 18, 23, 24) - Menunjukkan identitas kita sebagai orang percaya yang telah diberikan hak untuk menjadi anak-anak Allah.

3. Dunia (ayat 1, 13, 17) - Merujuk pada sistem nilai dan cara hidup yang bertentangan dengan kehendak Allah.

4. Dosa (ayat 4, 5, 6, 8, 9) - Menyatakan pelanggaran terhadap hukum Allah dan pentingnya hidup yang kudus dalam Kristus.

5. Kebenaran (ayat 7, 10, 12, 19, 21) - Mengacu pada hidup yang benar dan setia kepada Allah.

6. Setan (ayat 8, 10) - Merujuk pada musuh Allah yang berusaha mempengaruhi dan memisahkan kita dari Allah.

7. Mengasihi sesama (ayat 10, 11, 14, 16, 17, 18, 23, 24) - Menekankan pentingnya mengasihi sesama sebagai bukti kasih Allah yang ada dalam hidup kita.

8. Hidup kekal (ayat 14, 15) - Merujuk pada kehidupan yang abadi bersama Allah.

9. Percaya dalam nama Anak-Nya (ayat 23) - Menunjukkan pentingnya iman dalam Yesus Kristus sebagai satu-satunya jalan untuk menyelamatkan dan mengenal Allah.

10. Roh (ayat 24) - Merujuk pada Roh Kudus yang tinggal di dalam kita sebagai anak-anak Allah.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab 1 Yohanes Pasal 3:

1. Apa yang menarik bagi Anda tentang konsep menjadi anak-anak Allah dalam pasal ini?
2. Bagaimana kita dapat mengetahui bahwa seseorang adalah anak-anak Allah?
3. Apa artinya bagi kita untuk menjadi seperti Kristus ketika Dia datang?
4. Bagaimana kita dapat menyucikan diri kita seperti Kristus adalah suci?
5. Apa perbedaan antara orang yang melakukan kebenaran dan orang yang berbuat dosa menurut pasal ini?
6. Mengapa penting bagi kita untuk saling mengasihi sebagai saudara-saudara dalam Kristus?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Kain dan Habel dalam konteks kasih dan kebencian?
8. Bagaimana kita dapat menunjukkan kasih Allah kepada orang lain melalui perbuatan dan kebenaran?
9. Apa artinya bagi kita bahwa Allah lebih besar daripada hati kita?
10. Bagaimana kita dapat memastikan bahwa Allah tinggal di dalam diri kita melalui Roh yang diberikan-Nya?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab 1 Yohanes Pasal 3.

Dalam pasal 3 dari Kitab 1 Yohanes, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Mengasihi sesama: Pasal ini menekankan pentingnya mengasihi sesama sebagai tanda bahwa kita adalah anak-anak Allah. Kita harus mengasihi bukan hanya dengan kata-kata atau lidah, tetapi dengan perbuatan dan kebenaran. Hal ini mengajarkan kita untuk berbuat baik dan membantu sesama yang membutuhkan.

2. Menjauhi dosa: Pasal ini mengingatkan kita bahwa setiap orang yang melakukan dosa melanggar hukum Allah. Kita harus berusaha untuk hidup dalam kekudusan dan menjauhi dosa. Dalam Kristus, kita memiliki kuasa untuk mengalahkan dosa dan hidup yang benar.

3. Menjaga hati kita: Pasal ini mengajarkan pentingnya menjaga hati kita agar tidak menyalahkan kita. Kita harus memeriksa hati kita secara teratur dan meminta pengampunan kepada Allah jika ada dosa atau kesalahan yang perlu diperbaiki. Allah adalah lebih besar dari hati kita dan Dia tahu segala sesuatu.

4. Percaya dan taat kepada Allah: Pasal ini mengajarkan bahwa kita harus percaya dalam nama Anak-Nya, Kristus Yesus, dan menaati perintah-perintah-Nya. Dengan percaya dan taat kepada Allah, kita dapat tinggal di dalam Dia dan Dia tinggal di dalam kita melalui Roh yang Allah karuniakan kepada kita.

Doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal ini:

1. Doa untuk mengasihi sesama: Tuhan, ajarlah kami untuk mengasihi sesama seperti yang Engkau perintahkan. Bantu kami untuk berbuat baik dan membantu mereka yang membutuhkan. Jadikanlah kasih sebagai tanda bahwa kami adalah anak-anak-Mu.

2. Doa untuk hidup yang kudus: Tuhan, tolonglah kami untuk hidup dalam kekudusan dan menjauhi dosa. Berikanlah kami kekuatan dan kuasa melalui Kristus untuk mengalahkan dosa dan hidup yang benar di hadapan-Mu.

3. Doa untuk menjaga hati: Tuhan, bantu kami untuk menjaga hati kami agar tidak menyalahkan kami. Periksalah hati kami dan ampunilah dosa-dosa kami. Jadikanlah hati kami tempat kediaman-Mu dan berikanlah kami kebijaksanaan untuk hidup yang benar di hadapan-Mu.

4. Doa untuk percaya dan taat kepada Allah: Tuhan, kuatkanlah iman kami dalam nama Anak-Mu, Kristus Yesus. Bantu kami untuk taat kepada perintah-perintah-Mu dan hidup dalam hubungan yang erat dengan-Mu. Biarkanlah Roh-Mu tinggal di dalam kami dan membimbing kami dalam setiap langkah hidup kami.

Semoga doa-doa ini membantu kita untuk hidup sesuai dengan ajaran yang terdapat dalam pasal 3 dari Kitab 1 Yohanes.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab 1 Yohanes Pasal 3 :

1. What (Apa):
- Pasal 3 dari Kitab 1 Yohanes berbicara tentang kasih Allah yang besar kepada kita sebagai anak-anak-Nya.
- Pasal ini juga membahas tentang perbedaan antara anak-anak Allah dan anak-anak setan, serta pentingnya mengasihi sesama.

2. Who (Siapa):
- Penulis pasal ini adalah rasul Yohanes, salah satu murid Yesus Kristus.
- Pasal ini ditujukan kepada orang-orang percaya atau saudara-saudara dalam iman.

3. Where (Dimana):
- Pasal ini tidak secara spesifik menyebutkan tempat atau lokasi tertentu.

4. When (Kapan):
- Tidak ada informasi yang spesifik mengenai waktu atau periode tertentu dalam pasal ini.

5. Why (Mengapa):
- Pasal ini ditulis untuk mengingatkan orang-orang percaya akan kasih Allah yang besar kepada mereka dan pentingnya hidup dalam kebenaran serta mengasihi sesama.

6. How (Bagaimana):
- Pasal ini menjelaskan bahwa kita disebut anak-anak Allah karena kasih-Nya, dan kita harus hidup dalam kebenaran dan mengasihi sesama.
- Pasal ini juga mengingatkan bahwa Kristus datang untuk menghapus dosa dan menghancurkan perbuatan setan.
- Pasal ini menekankan pentingnya mengasihi bukan hanya dengan kata-kata, tetapi juga dengan perbuatan dan kebenaran.
- Pasal ini mengajarkan bahwa Allah tinggal di dalam kita melalui Roh yang diberikan-Nya.

Semoga analisis ini membantu Anda untuk lebih memahami isi dari Kitab 1 Yohanes Pasal 3.