Statistik	6 pasal, 133 ayat, 2.269 kata
Penulis	Rasul Paulus (1Ti 1:1).
Tema	Doktrin yang Benar dan Kesalehan; Tujuan untuk mencapai dan menyelesaikan 1Tim 4:12.
Waktu	Sekitar tahun 65 M
Tempat	Mungkin di Makedonia (1Ti 1:3).
Kata Kunci	Ajaran.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah perantara antara Tuhan dan manusia

Surat 1 dan 2 Timotius dan Titus -- biasanya disebut sebagai "Surat-Surat Penggembalaan", adalah surat-surat dari Paulus (1Tim 1:1; 2Tim 1:1; Tit 1:1) kepada Timotius (di Efesus) dan Titus (di Kreta) mengenai pelayanan pastoral di gereja. Beberapa pengeritik telah mempersoalkan kepenulisan Paulus atas surat ini, namun gereja mula-mula dengan tegas menempatkannya sebagai surat-surat Paulus yang asli. Walaupun ada perbedaan gaya penulisan dan kosakata dalam Surat-Surat Penggembalaan dibanding dengan surat kiriman lain dari Paulus, usia lanjut dan perhatian pribadi Paulus terhadap pelayanan Timotius dan Titus dapat menerangkan perbedaan ini dengan cukup menyakinkan.

Paulus menulis surat 1 Timotius sesudah peristiwa-peristiwa yang tercantum dalam pasal terakhir Kisah Para Rasul. Hukuman penjara yang pertama kali dialami Paulus di Roma (Kis 28:1-30) rupanya berakhir dengan kebebasan (2Tim 4:16-17). Setelah itu, menurut keterangan Klemens dari Roma (sekitar tahun 96 M) dan Kanon Muratoria (sekitar tahun 170 M), Paulus meninggalkan Roma menuju ke arah barat ke Spanyol dan di sana melaksanakan pelayanan yang sudah lama dicita-citakannya (bd. Rom 15:23-24,28). Berdasarkan data dalam Surat-Surat Penggembalaan ini, Paulus kemudian kembali ke daerah Laut Aegea (khususnya Kreta, Makedonia, dan Yunani) untuk pelayanan selanjutnya. Sementara waktu ini (sekitar tahun 64-65 M), Paulus menugaskan Timotius sebagai wakil rasuli untuk melayani di Efesus, dan Titus di Kreta. Dari Makedonia, Paulus menulis surat yang pertama kepada Timotius, dan beberapa waktu kemudian dia menulis kepada Titus. Setelah itu, Paulus kembali ditawan di Roma, ketika dia menulis surat yang kedua kepada Timotius, tidak lama sebelum dia mati syahid pada tahun 67\68 M (lihat 2Tim 4:6-8; juga Lihat "PENDAHULUAN SURAT 2TIMOTIUS" 08221).

1. Pendahuluan
   (1Tim 1:1-20)
   
2. I. Pengarahan Tentang Pelayanan Gereja
   (1Tim 2:1-4:5)
   
1. A. Pentingnya Doa
   (1Tim 2:1-8)
   
2. B. Perilaku Wanita yang Sopan
   (1Tim 2:9-15)
   
3. C. Syarat-Syarat bagi Penilik Jemaat
   (1Tim 3:1-7)
   
1. 1. Pribadi
   
1. a. Tak Bercacat
   (1Tim 3:2)
   
2. b. Dapat Menahan Diri
   (1Tim 3:2)
   
3. c. Bijaksana
   (1Tim 3:2)
   
4. d. Sopan
   (1Tim 3:2)
   
5. e. Suka Memberi Tumpangan
   (1Tim 3:2)
   
6. f. Cakap Mengajar
   (1Tim 3:2)
   
7. g. Bukan Peminum
   (1Tim 3:3)
   
8. h. Bukan Pemarah
   (1Tim 3:3)
   
9. i. Peramah
   (1Tim 3:3)
   
10. j. Pendamai
    (1Tim 3:3)
    
11. k. Bukan Hamba Uang
    (1Tim 3:3)
    
12. m. Mempunyai Nama Baik
    (1Tim 3:7)
    
13. l. Jangan Orang Baru Bertobat
    (1Tim 3:6)
    
2. 2. Keluarga
   
1. a. Suami dari Satu Istri
   (1Tim 3:2)
   
2. b. Kepala Keluarga yang Baik
   (1Tim 3:4-5)
   
3. c. Disegani dan Dihormati oleh Anak-Anaknya
   (1Tim 3:4)
   
4. D. Syarat-syarat bagi Diaken
   (1Tim 3:8-12)
   
1. 1. Pribadi
   
1. a. Orang Terhormat
   (1Tim 3:8)
   
2. b. Jangan Bercabang Lidah
   (1Tim 3:8)
   
3. c. Jangan Penggemar Anggur
   (1Tim 3:8)
   
4. d. Jangan Serakah
   (1Tim 3:8)
   
5. e. Orang yang Memelihara Rahasia Iman Dalam Hati Nurani
   yang Suci
   (1Tim 3:9)
   
6. f. Diuji dan Tak Bercacat
   (1Tim 3:10)
   
2. 2. Keluarga
   
1. a. Suami dari Satu Istri
   (1Tim 3:12)
   
2. b. Istri Adalah Orang Terhormat
   (1Tim 3:11)
   
3. c. Mengurus Anak-Anak dan Keluarga dengan Baik
   (1Tim 3:12)
   
5. E. Alasan Gereja Memerlukan Syarat Tinggi bagi Pemimpin
   (1Tim 3:13-4:5)
   
3. II. Pengarahan Tentang Pelayanan Timotius
   (1Tim 4:6-6:19)
   
1. A. Kehidupan Pribadinya
   (1Tim 4:6-16)
   
2. B. Hubungan dengan Orang Dalam Gereja
   (1Tim 5:1-6:19)
   
1. 1. Orang yang Tua dan Orang Muda
   (1Tim 5:1)
   
2. 2. Perempuan Tua dan Perempuan Muda
   (1Tim 5:2)
   
3. 3. Janda-Janda
   (1Tim 5:3-16)
   
4. 4. Penatua dan Calon Penatua
   (1Tim 5:17-25)
   
5. 5. Budak-Budak
   (1Tim 6:1-2)
   
6. 6. Guru-Guru Palsu
   (1Tim 6:3-10)
   Sisipan: Nasihat kepada Timotius Sendiri
   (1Tim 6:11-16)
   
7. 7. Orang-Orang Kaya
   (1Tim 6:17-19)
   
4. Penutup
   (1Tim 6:20-21)
   

Paulus mempunyai tiga maksud ketika menulis surat ini:

1. (1) menasihati Timotius sendiri mengenai kehidupan pribadi dan pelayanannya;
2. (2) mendorong Timotius untuk mempertahankan kemurnian Injil dan standarnya yang kudus dari pencemaran oleh guru palsu; dan
3. (3) memberikan pengarahan kepada Timotius mengenai berbagai urusan dan persoalan gereja di Efesus.

1. Ajaran sesat.
Perjanjian Baru penuh dengan peringatan terhadap ajaran sesat. Dunia dewasa ini sedang ditantang oleh berbagai macam 'isme' dan 'ideologi'. Dalam zaman yang mudah bertoleransi ini, peringatan para rasul perlu mendapatkan perhatian yang serius. Ketulusan saja tidak cukup: kita harus 'menguji roh-roh itu' (1 Yoh. 4:1). Perhatikan berbagai petunjuk dalam Perjanjian Baru tentang guru-guru palsu - (misalnya, Kis 20:28-30; Mat 24:4, 5, 23, 24; 2Yoh 1:7-11). Kegagalan untuk mengerti siapa dan apa yang dilakukan oleh Kristus merupakan akar dari hampir semua ajaran palsu - mengenai hal ini - lihat 1Timotius 3:16.

2. Doa.
Seringkali doa-doa kita hanya terbatas untuk lingkungan keluarga dekat saja, tetapi di sini kita didorong untuk berdoa jauh lebih luas lagi. Para penguasa harus mendapat tempat yang istimewa dalam doa-doa kita. Perlu juga diingat bahwa penguasa pada masa itu adalah Kaisar Nero! Di dalam doa kita berhubungan langsung dengan Allah, tetapi jika doa-doa kita ingin berhasil maka doa-doa itu harus didukung dengan kehidupan yang 98 sepadan. Tangan yang kita angkat untuk berdoa haruslah 'tangan-tangan yang kudus'. Perhatikanlah sikap praktis dan cara-cara untuk memastikan bahwa doa-doa kita tidak menjadi picik. Kapan kita terakhir berdoa untuk para pemimpin pemerintah kita?

3. Kepemimpinan.
Jika gereja ingin memuliakan Allah, maka gereja itu harus mempunyai pola kepemimpinan yang benar. Perhatikan persyaratan rohani dan moral yang ditekankan oleh Rasul Paulus. Perhatikan juga bahaya mengangkat petobat baru untuk menduduki posisi yang menuntut tanggung jawab (1Tim 3:6). Bandingkan persyaratan bagi para penatua dan diaken. Perhatikan penekanan pada kehidupan rumah tangga yang baik dan juga pada reputasi pemimpin itu dalam dunia sekuler. Apakah kelemahan gereja merupakan sebagian pencerminan dari kepemimpinannya? Apakah kita cukup berhati-hati dalam memastikan bahwa para pemimpin itu memenuhi persyaratan yang dituntut dalam Perjanjian Baru? Apakah metode pengangkatan pemimpin gereja kita cukup mampu untuk menetapkan orang-orang yang tepat?

Salah satu hal utama yang disampaikan Paulus kepada pembantu mudanya ialah supaya Timotius tetap berjuang untuk mempertahankan iman yang sejati dan membuktikan kesalahan ajaran palsu yang melemahkan kuasa Injil yang menyelamatkan (1Tim 1:3-7; 1Tim 4:1-8; 1Tim 6:3-5,20-21). Paulus juga menginstruksikan Timotius mengenai syarat-syarat kerohanian dan sifat bagi para pemimpin gereja dan memberikan gambaran tersusun dari macam orang yang diizinkan menjadi pemimpin rohani gereja (lih. daftar syarat terperinci di garis besar).

Antara lain, Paulus menasihatkan Timotius bagaimana bergaul dengan berbagai kelompok dalam jemaat, seperti perempuan (1Tim 2:9-15; 1Tim 5:2), janda-janda (1Tim 5:3-16), orang laki-laki tua dan muda (1Tim 5:1), para penatua (1Tim 5:17-25), budak (1Tim 6:1-2), guru palsu (1Tim 6:3-10) dan orang kaya (1Tim 6:17-19). Paulus memberikan lima instruksi jelas kepada Timotius yang harus dilaksanakannya (1Tim 1:18-20; 1Tim 3:14-16; 1Tim 4:11-16; 1Tim 5:21-25; 1Tim 6:20-21). Di dalam surat ini Paulus menyatakan kasih sayangnya kepada Timotius sebagai anak rohaninya dalam iman dan mengajukan suatu standar kesalehan yang tinggi untuk kehidupannya dan untuk gereja.

Empat ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat ini yang dialamatkan langsung kepada Timotius sebagai wakil Paulus di jemaat Efesus, sangat pribadi dan ditulis dengan emosi dan perasaan yang mendalam.
2. (2) Bersama dengan surat 2 Timotius, maka lebih dari surat PB lainnya surat ini menekankan tanggung jawab pendeta untuk memelihara Injil agar tetap murni dan bebas dari ajaran palsu yang akan melemahkan kuasanya untuk menyelamatkan.
3. (3) Surat ini menekankan nilai unggul dari Injil, pengaruh setan di belakang semua pencemaran, panggilan gereja yang kudus dan syarat tinggi yang ditetapkan Allah bagi para pemimpinnya.
4. (4) Surat ini memberikan pedoman yang paling lengkap dalam PB mengenai bagaimana seorang gembala harus berhubungan secara patut dengan pria dan wanita serta dengan semua kelompok usia dan sosial dalam gereja.

Keuntungan kesalehan

Pekerjaan pelayan, lanjutan.

6:1 Tentang tugas para hamba/budak.
6:3 Agar tidak berteman dengan guru-guru yang berlagak tahu.
6:6 Kesalehan adalah keuntungan yang besar;
6:10 Dan cinta uang adalah akar dari semua kejahatan.
6:11 Apa yang harus dihindari oleh Timotius dan apa yang harus diikuti.
6:17 dan tentang memperingatkan orang kaya.
6:20 Untuk menjaga kesucian ajaran yang benar, dan menjauhi omong kosong yang kotor.

Mengenai penyakit bersilat kata dan mengenai cinta uang (6:2-10)
Pesan penutup (6:11-21)

Allah, Kristus, Paulus, Timotius, Pilatus.

Allah, Kristus, Pilatus, Pontius, Timotius, Tuhan, Yesus

Pelayan Kristus harus mengajar bukan hanya tugas umum tentang semua hal, tetapi tugas tentang hubungan tertentu, supaya orang percaya bisa menjalani hidup yang akan benar-benar bersaksi bagi Kristus dimanapun mereka. Dia sendiri harus berusaha keras untuk hidup dengan kesalehan sepanjang waktu, bukan menjadikan pelayanannya sekadar sebuah pekerjaan, namun sebuah panggilan dimana dia puas dengan apa yang diberikan Allah kepadanya, memperjuangkan perjuangan iman dan menantikan kedatangan Kristus, ketika dia akan diberi upah dengan berlimpah.

ay. 16. Yesus Kristus satu-satunya yang telah menang atas kematian. Kekekalan berkaitan dengan tubuh, bukan jiwa. Orang percaya akan diberi kekekalan pada saat kedatangan-Nya, diberi tubuh seperti tubuh kemuliaan-Nya.

Dalam pasal 6 dari Kitab 1 Timotius, Paulus memberikan instruksi kepada budak dan tuan mereka untuk saling menghormati dan melayani dengan baik. Dia juga memperingatkan tentang ajaran palsu yang bertentangan dengan ajaran Kristus dan mengajak orang percaya untuk hidup dengan cukup dan menjauhi kecintaan terhadap uang. Paulus juga mengingatkan Timotius untuk berjuang dalam iman yang baik dan menjalankan perintah dengan baik sampai kedatangan Tuhan Yesus. Dia juga memberikan instruksi kepada orang kaya untuk tidak sombong dan menaruh harapan pada kekayaan duniawi, tetapi untuk berbuat baik, menjadi murah hati, dan siap berbagi. Paulus mengakhiri suratnya dengan meminta Timotius untuk menjaga apa yang telah dipercayakan kepadanya dan menjauhi percakapan yang duniawi dan pertentangan yang salah disebut "pengetahuan".

Latar belakang dari pasal ke-6 dari Kitab 1 Timotius adalah sebagai berikut:

1. Konteks Historis: Kitab 1 Timotius ditulis oleh Rasul Paulus kepada Timotius, seorang pemimpin gereja muda di Efesus. Surat ini ditulis pada awal abad pertama Masehi, ketika gereja masih dalam tahap perkembangan dan menghadapi tantangan dalam menjaga kebenaran iman Kristen.

2. Konteks Budaya: Efesus adalah sebuah kota penting di Asia Kecil pada masa itu, dengan berbagai pengaruh budaya Yunani dan Romawi. Gereja di Efesus menghadapi tekanan dari masyarakat yang beragam dan berbeda keyakinan.

3. Konteks Literatur: Surat ini termasuk dalam genre surat apostolik, yang ditulis oleh Paulus untuk memberikan nasihat, pengajaran, dan bimbingan kepada gereja dan pemimpin gereja.

4. Konteks Teologis: Kitab 1 Timotius berisi petunjuk praktis bagi gereja dalam hal kepemimpinan, pengajaran, dan kehidupan Kristen yang benar. Surat ini juga menekankan pentingnya menjaga kebenaran iman dan melawan ajaran palsu.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus memberikan nasihat kepada Timotius tentang pentingnya mengajar dan hidup dengan benar dalam iman. Dia juga mengingatkan Timotius tentang tugasnya sebagai pemimpin gereja dan perintah untuk melawan ajaran palsu. Paulus juga memberikan contoh dirinya sendiri sebagai teladan dalam pelayanan dan iman.

Dengan latar belakang ini, pasal ke-6 dari Kitab 1 Timotius akan lebih mudah dipahami dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Timotius pasal 6:

1. Menghormati tuan sebagai budak (ayat 1-2) - Budak yang percaya harus menghormati tuannya sebagai bentuk penghormatan terhadap Allah dan agar nama Allah tidak dicela.

2. Ajaran yang benar dan kesalehan (ayat 3-5) - Peringatan untuk menjauhi ajaran yang tidak sesuai dengan ajaran yang benar dari Tuhan Yesus Kristus dan kesalehan yang hanya menghasilkan perdebatan yang tidak sehat.

3. Cinta akan uang dan kesalehan (ayat 6-10) - Peringatan tentang bahaya cinta akan uang sebagai akar dari segala macam kejahatan dan pentingnya kesalehan yang disertai dengan rasa cukup.

4. Kejarlah kebenaran dan kesalehan (ayat 11-12) - Ajakan untuk mengejar kebenaran, kesalehan, iman, kasih, ketabahan, dan kelembutan dalam hidup kita.

5. Perintah kepada orang kaya (ayat 17-19) - Perintah kepada orang kaya untuk tidak sombong dan menaruh harapan pada kekayaan yang tidak pasti, tetapi untuk menaruh harapan pada Allah dan berbuat baik serta siap berbagi.

6. Menjaga iman dan menghindari percakapan yang duniawi (ayat 20-21) - Peringatan kepada Timotius untuk menjaga apa yang telah dipercayakan kepadanya, menjauhi percakapan yang duniawi dan pertentangan yang salah disebut "pengetahuan".

Referensi:
- 1 Timotius 6:1-21

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tuhan kita Kristus Yesus
- Orang-orang yang menanggung beban sebagai budak
- Tuan-tuan budak
- Allah
- Orang-orang percaya
- Saudara-saudara seiman
- Orang-orang yang menerima berkat pelayanan
- Orang-orang yang mereka kasihi
- Orang-orang yang mengajarkan ajaran lain
- Orang-orang yang tertarik dengan perbantahan yang tidak sehat
- Orang-orang yang memperdebatkan kata-kata
- Orang-orang yang menimbulkan iri hati, perpecahan, fitnah, dan kecurigaan yang jahat
- Orang-orang yang membuat perselisihan
- Orang-orang yang pikirannya telah rusak dan menolak kebenaran
- Orang-orang yang mengira bahwa kesalehan adalah cara untuk mendapatkan keuntungan
- Orang-orang yang ingin menjadi kaya
- Orang-orang yang jatuh ke dalam pencobaan dan jebakan
- Orang-orang yang memiliki nafsu yang bodoh dan membahayakan
- Orang-orang yang mencintai uang
- Orang-orang yang memburu uang
- Orang-orang yang menyimpang dari iman
- Orang-orang yang menyiksa diri sendiri dengan berbagai dukacita
- Manusia dari Allah
- Orang-orang yang menjauhkan diri dari semuanya itu
- Orang-orang yang mengejar kebenaran, kesalehan, iman, kasih, ketabahan, dan kelembutan
- Orang-orang yang berjuang dalam perjuangan iman yang baik
- Orang-orang yang berpegang pada hidup kekal
- Allah yang memberikan hidup atas segala sesuatu
- Yesus Kristus
- Pontius Pilatus
- Orang-orang kaya di zaman ini
- Orang-orang yang sombong atau menaruh harapan pada kekayaan yang tidak pasti
- Orang-orang yang menaruh harapan kepada Allah
- Orang-orang yang berbuat baik
- Orang-orang yang menjadi kaya dalam perbuatan-perbuatan baik
- Orang-orang yang menjadi orang yang murah hati
- Orang-orang yang siap berbagi
- Timotius

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Dunia ini

Kata kunci dalam Kitab "1 Timotius" pasal 6 adalah sebagai berikut:

1. Budak (ayat 1): Merujuk pada orang yang menanggung beban sebagai budak. Pasal ini memberikan instruksi tentang bagaimana budak harus menghormati tuannya.

2. Saudara seiman (ayat 2): Merujuk pada budak yang tuannya adalah orang percaya. Instruksi diberikan agar budak tetap menghormati tuannya karena mereka adalah saudara seiman.

3. Ajaran lain (ayat 3): Merujuk pada ajaran yang tidak sesuai dengan perkataan yang benar dari Tuhan Yesus Kristus dan ajaran kesalehan. Orang yang mengajarkan ajaran lain dianggap sebagai pembual dan tidak mengerti apa-apa.

4. Kesalehan (ayat 5): Merujuk pada hidup yang saleh dan benar di hadapan Allah. Kesalehan yang disertai rasa cukup memberikan manfaat yang besar.

5. Cinta akan uang (ayat 10): Merujuk pada kecenderungan manusia untuk mengasihi uang secara berlebihan. Cinta akan uang dianggap sebagai akar dari segala macam kejahatan.

6. Kebenaran, kesalehan, iman, kasih, ketabahan, dan kelembutan (ayat 11): Merupakan nilai-nilai yang harus dikejar dan dipegang teguh oleh orang percaya.

7. Hidup kekal (ayat 12): Merujuk pada hidup yang kekal bersama Tuhan Yesus Kristus. Orang percaya dipanggil untuk menjalankan perintah dengan tidak bercacat dan tidak bercela hingga kedatangan Tuhan.

8. Orang-orang kaya (ayat 17): Merujuk pada orang yang memiliki kekayaan materi. Mereka diperintahkan untuk tidak sombong dan menaruh harapan pada kekayaan yang tidak pasti, tetapi taruhlah harapan kepada Allah.

9. Perbuatan-perbuatan baik (ayat 18): Merujuk pada tindakan-tindakan yang baik dan bermanfaat bagi orang lain. Orang kaya diperintahkan untuk menjadi kaya dalam perbuatan-perbuatan baik, menjadi orang yang murah hati, dan siap berbagi.

10. Percakapan yang duniawi dan omong kosong (ayat 20): Merujuk pada pembicaraan yang tidak bermanfaat dan tidak sesuai dengan ajaran Tuhan. Timotius diingatkan untuk menjaga dirinya dari percakapan semacam itu.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami lebih dalam Kitab 1 Timotius pasal 6:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh penulis dalam pasal ini?
2. Bagaimana sikap seorang budak yang percaya seharusnya terhadap tuannya yang juga percaya? Mengapa?
3. Mengapa penulis menekankan pentingnya menghindari ajaran yang tidak sesuai dengan perkataan Tuhan dan ajaran kesalehan?
4. Apa yang dapat kita pelajari tentang kesalehan dan kekayaan dari pasal ini?
5. Mengapa cinta akan uang dianggap sebagai akar dari segala macam kejahatan? Bagaimana kita dapat menjaga diri dari godaan kekayaan?
6. Apa yang dimaksud dengan hidup yang sesungguhnya dan bagaimana kita dapat berpegang padanya?
7. Bagaimana perintah untuk menjaga apa yang telah dipercayakan kepada kita dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari?
8. Apa yang dapat kita pelajari tentang anugerah dalam konteks pasal ini?

Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan ini dengan kelompok kecil atau teman seiman Anda untuk mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang pesan yang ingin disampaikan oleh penulis dalam Kitab 1 Timotius pasal 6. Selamat belajar dan semoga Anda diberkati dalam perjalanan Anda dalam memahami Alkitab!

Dari pasal 6 Kitab 1 Timotius, ada beberapa hal yang dapat kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Menghormati dan melayani sesama: Pasal ini mengajarkan kita untuk menghormati dan melayani orang lain, termasuk mereka yang memiliki kedudukan lebih rendah atau sebagai budak. Kita harus menganggap mereka sebagai saudara seiman dan melayani mereka dengan baik.

2. Menjauhi godaan kekayaan: Pasal ini juga mengingatkan kita untuk menjauhi godaan kekayaan dan cinta akan uang. Kekayaan yang tidak pasti tidak boleh menjadi harapan kita, tetapi kita harus menaruh harapan kita kepada Allah yang melimpahkan segala sesuatu kepada kita.

3. Mengejar kebenaran dan kesalehan: Kita juga diajarkan untuk mengejar kebenaran, kesalehan, iman, kasih, ketabahan, dan kelembutan. Ini adalah nilai-nilai yang harus kita kejar dan terapkan dalam hidup kita sehari-hari.

4. Berpegang pada hidup kekal: Pasal ini mengingatkan kita untuk berpegang pada hidup kekal yang telah kita terima melalui iman kita kepada Yesus Kristus. Kita harus menjalankan perintah-perintah-Nya dengan setia dan hidup tanpa cacat dan cela hingga kedatangan-Nya.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kamu doakan terkait dengan pasal ini:

1. Doa untuk mampu menghormati dan melayani sesama: Tuhan, ajarlah aku untuk menghormati dan melayani sesama dengan tulus dan rendah hati. Bantu aku melihat setiap orang sebagai saudara seiman dan melayani mereka dengan kasih dan pengertian. Amin.

2. Doa untuk menjauhi godaan kekayaan: Tuhan, tolonglah aku untuk tidak tergoda oleh godaan kekayaan dan cinta akan uang. Bantu aku menaruh harapanku sepenuhnya kepada-Mu dan mengandalkan-Mu dalam segala hal. Amin.

3. Doa untuk mengejar kebenaran dan kesalehan: Tuhan, bimbinglah aku untuk mengejar kebenaran dan kesalehan dalam hidupku. Berikan aku kekuatan dan ketekunan untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.

4. Doa untuk berpegang pada hidup kekal: Tuhan, kuatkanlah imanku dan bantu aku untuk tetap setia menjalankan perintah-perintah-Mu. Bimbing aku agar hidupku mencerminkan hidup kekal yang telah Engkau janjikan. Amin.

Semoga doa-doa ini dapat membantu kamu dalam mengaplikasikan ajaran dari pasal 6 Kitab 1 Timotius dalam hidupmu sehari-hari.

Analisis 5W+1H dari 1 Timotius 6 :

1. What (Apa):
- Pasal ini berbicara tentang sikap yang harus dimiliki oleh budak terhadap tuannya, baik yang percaya maupun yang tidak percaya.
- Pasal ini juga mengingatkan tentang bahaya ajaran yang tidak sesuai dengan perkataan Tuhan dan ajaran kesalehan.
- Pasal ini menekankan pentingnya menjauhi cinta akan uang dan mengikuti kebenaran, kesalehan, iman, kasih, ketabahan, dan kelembutan.
- Pasal ini memerintahkan agar perintah-perintah ini dijalankan dengan tidak bercacat dan tidak bercela hingga kedatangan Tuhan Yesus Kristus.

2. Who (Siapa):
- Penulis surat ini adalah Rasul Paulus, yang menulis kepada Timotius, seorang pemimpin gereja muda.

3. Where (Dimana):
- Surat ini ditulis oleh Paulus kepada Timotius, yang saat itu berada di Efesus.

4. When (Kapan):
- Surat ini ditulis oleh Paulus pada masa pelayanannya di Efesus, sekitar tahun 62-66 Masehi.

5. Why (Mengapa):
- Pasal ini ditulis untuk memberikan nasihat dan pengajaran kepada Timotius dalam memimpin gereja dan menjaga kesalehan dalam iman.

6. How (Bagaimana):
- Pasal ini memberikan petunjuk tentang bagaimana sikap yang harus dimiliki oleh budak terhadap tuannya, baik yang percaya maupun yang tidak percaya.
- Pasal ini juga mengingatkan agar menjauhi ajaran yang tidak sesuai dengan perkataan Tuhan dan ajaran kesalehan.
- Pasal ini menekankan pentingnya menjauhi cinta akan uang dan mengikuti kebenaran, kesalehan, iman, kasih, ketabahan, dan kelembutan.
- Pasal ini memerintahkan agar perintah-perintah ini dijalankan dengan tidak bercacat dan tidak bercela hingga kedatangan Tuhan Yesus Kristus.

Dengan demikian, pasal 6 dari Kitab 1 Timotius memberikan nasihat dan pengajaran tentang sikap yang harus dimiliki dalam berbagai situasi, menjauhi ajaran yang salah, dan mengikuti kebenaran dan kesalehan dalam hidup Kristen.