Statistik	34 pasal, 959 ayat, 28.461 kata
Penulis	Musa
Tema	Pembaharuan Perjanjian; Alasan dan keharusan.; Ketaatan.
Waktu	Sekitar 1405 SM
Tempat	Bagian utara Moab, Gunung Pisga
Kata Kunci	Ketatan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Nabi seperti Musa

Kitab ini berisi amanat perpisahan Musa yang dalamnya ia mengulas kembali dan memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel demi angkatan Israel yang baru. Mereka kini sudah mencapai akhir dari pengembaraan di padang gurun dan siap masuk ke Kanaan. Sebagian besar angkatan ini tidak mengingat Paskah yang pertama, penyeberangan Laut Merah, atau pemberian Hukum di Gunung Sinai. Mereka memerlukan pengisahan kembali yang bersemangat mengenai perjanjian, hukum Taurat, dan kesetiaan Allah, dan suatu pernyataan baru mengenai berbagai berkat yang menyertai ketaatan dan kutuk yang menyertai ketidaktaatan. Berbeda dengan kitab Bilangan yang mencatat pengembaraan "angkatan keluaran" bangsa Israel yang suka memberontak selama 39 tahun, kitab Ulangan meliputi masa yang pendek sekitar satu bulan pada satu tempat di dataran Moab sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan.

Ulangan ditulis oleh Musa (Ul 31:9,24-26; bd. Bil 4:44-46; Bil 29:1) dan diwariskan kepada Israel sebagai dokumen perjanjian untuk dibacakan seluruhnya di hadapan seluruh bangsa setiap tujuh tahun (Ul 31:10-13). Musa mungkin menyelesaikan penulisan kitab ini menjelang kematiannya sekitar tahun 1405 SM. Bahwa Musa menulis kitab ini ditegaskan oleh

1. (1) Pentateukh Samaria dan Yahudi,
2. (2) para penulis PL (mis. Yos 1:7; 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 3:2; Neh 1:8-9; Dan 9:11),
3. (3) Yesus (Mat 19:7-9; Yoh 5:45-47) dan penulis PB yang lain (mis. Kis 3:22-23; Rom 10:19),
4. (4) para cendekiawan Kristen zaman dahulu,
5. (5) cendekiawan konservatif masa kini, dan
6. (6) bukti di dalam kitab Ulangan sendiri (mis. kesamaan susunan dengan bentuk-bentuk perjanjian yang ditulis pada abad ke-15 SM). Kisah kematian Musa (pasal 34; Ul 34:1-12) sudah pasti ditambahkan segera sesudah peristiwa itu terjadi (sangat mungkin oleh Yosua) sebagai penghargaan yang layak bagi Musa, hamba Tuhan itu.

1. Pendahuluan
   (Ul 1:1-5)
   
2. I. Wejangan Musa I:
   Menceritakan Kembali Sejarah Israel yang Baru Mereka Alami
   (Ul 1:6-4:43)
   
1. A. Meninggalkan Gunung Sinai
   (Ul 1:6-18)
   
2. B. Ketidakpercayaan di Kadesy-Barnea
   (Ul 1:19-46)
   
3. C. Pengembaraan di Padang Gurun
   (Ul 2:1-15)
   
4. D. Menuju Dataran Moab
   (Ul 2:16-3:29)
   
5. E. Nasihat Musa untuk Taat
   (Ul 4:1-43)
   
3. II. Wejangan Musa II: Kewajiban-Kewajiban Utama Perjanjian
   (Ul 4:44-26:19)
   
1. A. Kesepuluh Hukum
   (Ul 4:44-5:33)
   
2. B. Shema dan Perintah-Perintah yang Penting
   (Ul 6:1-25)
   
3. C. Berbagai Perintah, Janji, dan Peringatan Praktis
   (Ul 7:1-11:32)
   
4. D. Berbagai Perintah Mengenai Penyembahan
   (Ul 12:1-32)
   
5. E. Berbagai Perintah Mengenai Nabi-Nabi Palsu
   (Ul 13:1-18)
   
6. F. Berbagai Perintah Mengenai Makanan, Persepuluhan,
   dan Tahun Sabat
   (Ul 14:1-15:23)
   
7. G. Berbagai Perintah Mengenai Hari Raya Tahunan
   (Ul 16:1-17)
   
8. H. Berbagai Perintah Mengenai Pemimpin-Pemimpin
   (Ul 16:18-18:22)
   
9. I. Berbagai Hukum Perdata dan Sosial
   (Ul 19:1-26:19)
   
4. III.Wejangan Musa III: Memperbaharui dan Mengesahkan Perjanjian
   (Ul 27:1-30:20)
   
1. A. Musa Memperingatkan Israel dengan Serius
   (Ul 27:1-26)
   
2. B. Berkat-Berkat yang Dijanjikan untuk Ketaatan dan Kutukan-Kutukan
   yang Dikenakan untuk Ketidaktaatan
   (Ul 28:1-68)
   
3. C. Menguraikan Kembali Perjanjian dan Berbagai Nasihat
   yang Berhubungan
   (Ul 29:1-30:20)
   
5. IV. Berbagai Kegiatan Musa yang Terakhir dan Kematiannya
   (Ul 31:1-34:12)
   
1. A. Musa Memperingatkan Israel dan Menahbiskan Yosua
   (Ul 31:1-29)
   
2. B. Nyanyian Musa
   (Ul 31:30-32:47)
   
3. C. Perintah Allah Bagi Musa
   (Ul 32:48-52)
   
4. D. Musa Memberikati ke-12 Suku
   (Ul 33:1-29)
   
5. E. Kematian dan Penguburan Musa, Ringkasan Terakhir
   (Ul 34:1-12)
   

Sebelum menyerahkan kepemimpinan kepada Yosua untuk penaklukan Kanaan, maksud Musa mula-mula ialah untuk menasihati dan mengarahkan angkatan Israel yang baru tentang

1. (1) perbuatan-perbuatan perkasa dan janji-janji Allah,
2. (2) kewajiban mereka bertalian dengan perjanjian untuk beriman dan taat, dan
3. (3) perlunya mereka menyerahkan diri untuk takut kepada Tuhan, hidup di dalam kehendak-Nya, serta mengasihi dan menghormati Dia dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan mereka.

1. Kekuasaan Allah
Allah tidak hanya dipandang sebagai Tuhan perjanjian yang berdaulat atas seluruh bangsa Israel, tetapi juga sebagai Allah umat manusia, berkuasa atas seluruh dunia, yang berkuasa atas bangsa-bangsa dan alam semesta. Dia mempunyai kuasa untuk melaksanakan janji-janji-Nya. Buatlah sebuah daftar mengenai cara-cara Allah menunjukkan kuasa-Nya dalam pasal Ula 4 dan Ula 30.

2. Kesetiaan Allah
Salah satu hal yang memungkinkan bangsa Israel melihat perjanjian itu sebagai dasar dari kehidupan bangsa mereka adalah pengetahuan bahwa Allah dapat diandalkan sepenuhnya. Baca pasal Ula 32 dan catat semua cara yang berbeda dalam menggambarkan Allah.

3. Kasih
Dasar utama dari perjanjian adalah kasih. Kasih Allahlah yang memulai perjanjian itu dan memungkinkan kelanjutannya. Tuntutan pertama terhadap manusia ialah bahwa ia harus mengasihi Allah. Tanpa kasih, hubungan dengan Allah tidak mungkin terwujud. Bacalah Ula 4:37; 5:10; 6:5; 7:9, 13; 10:12-19; 11:1, 13, 22; 13:3; 19:9; 23:5; 30:16, 20.

4. Penyerahan
Yang Allah inginkan dari umat-Nya ialah penyerahan total, kesetiaan yang utuh, dan pengabdian dengan sepenuh hati. Semua ini berarti mengikuti kehendak Allah dalam setiap segi kehidupan seperti diatur dalam perintah-perintah di dalam perjanjian. Bacalah Ula 5:1-21; 6:4-9; 10:12-22. Semua ayat ini dapat dianggap sebagai ringkasan dari keseluruhan hukum Allah.

Sebagai dokumen pembaharuan perjanjian, Ulangan disusun sesuai dengan perjanjian antar dua kerajaan ketika itu:

1. (1) pengantar (Ul 1:1-5);
2. (2) pendahuluan bertalian dengan sejarah (Ul 1:6--4:43);
3. (3) syarat-syarat utama (Ul 4:44--26:19);
4. (4) berbagai kutukan dan berkat (Ul 27:1--30:20); dan
5. (5) berbagai ketetapan mengenai kesinambungan perjanjian itu (Ul 31:1--33:39).

Dengan segala kesungguhan yang dimilikinya, Musa mengulas kembali dan memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel terutama melalui tiga amanat yang bersemangat.

1. (1) Amanat Musa yang pertama membahas kembali sejarah dan kegagalan Israel sejak Gunung Sinai serta menantang angkatan yang baru itu untuk takut akan Allah dan taat kepada-Nya (Ul 1:6--4:43).
2. (2) Amanat Musa yang kedua mengulas dan menerapkan banyak hukum perjanjian berhubungan dengan soal-soal seperti melaksanakan Sabat, penyembahan, kaum miskin, hari raya tahunan, warisan, hak milik atas harta benda, kebejatan seks, perlakuan hamba-hamba, dan pelaksanaan kehakiman (Ul 4:44--26:19).
3. (3) Amanat Musa yang ketiga bernubuat tentang berkat dan kutukan yang akan menimpa Israel sesuai dengan ketaatan atau ketidaktaatan mereka (Ul 27:1--30:20). Pasal-pasal yang sisa termasuk pengangkatan Yosua oleh Musa sebagai penggantinya serta kesaksian mengenai wafatnya Musa (Ul 31:1--34:12).

Empat ciri khas menandai Ulangan.

1. (1) Ulangan menyediakan bagi angkatan Israel yang baru (yang sebentar lagi akan masuk Kanaan) landasan dan motivasi yang diperlukan untuk mewarisi tanah yang dijanjikan dengan memusatkan perhatian kepada tabiat Allah dan perjanjian-Nya dengan Israel.
2. (2) Ulangan merupakan "Kitab Hukum Kedua" karena di dalamnya Musa, pemimpin Israel yang berusia 120 tahun, menyatakan kembali dan merangkum (dalam bentuk khotbah) sabda Tuhan yang terdapat di dalam keempat kitab sebelumnya.
3. (3) Ulangan merupakan "Kitab Kenangan." Nasihat yang khas dari Ulangan ialah, "Ingatlah ... dan jangan melupakan." Daripada mengemukakan usaha untuk mencari "kebenaran baru," Ulangan menasihati Israel untuk mempertahankan dan menaati kebenaran yang sudah dinyatakan Allah sebelumnya dalam Firman-Nya yang mutlak dan tidak berubah.
4. (4) Dasar pikiran yang penting dalam kitab ini adalah rumusan "iman-tambah-ketaatan." Israel dipanggil untuk mempercayai Allah dengan segenap jiwa raga dan menaati perintah-perintah-Nya dengan tekun. Iman-tambah-ketaatan akan memungkinkan mereka mewarisi janji-janji berkat Allah yang penuh; ketiadaan iman dan ketaatan, pada pihak lain, akan mengakibatkan kegagalan dan hukuman.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Ketika Yesus dicobai oleh Iblis, Ia menanggapinya dengan mengutip ayat-ayat dari Ulangan (Mat 4:4,7,10 mengutip Ul 8:3; Ul 6:16; Ul 6:13). Ketika Yesus ditanya tentang hukum mana yang paling besar, Ia menjawab dari Ulangan (Mat 22:37; bd. Ul 6:5). Kitab-kitab PB mengutip atau mengacu kepada Ulangan hampir sebanyak 100 kali. Sebuah nubuat Mesianis yang jelas (Ul 18:15-19) disebutkan dua kali dalam Kisah Para Rasul (Ul 3:22-23; Ul 7:37). Sifat rohani Ulangan merupakan landasan dari penyataan PB.

Janji kemurahan bagi yang bertobat

Perjanjian orang Palestina dinyatakan.

30:1 Rahmat yang besar dijanjikan bagi orang yang bertobat.
30:11 Perintah itu nyata.
30:15 Kematian dan kehidupan dibentangkan di hadapan mereka.

Pulih setelah tobat (30:1-10)
Kehidupan atau kematian (30:11-20)

Allah, Musa.

Abraham, Allah, Ishak, Taurat, TUHAN, Yakub, Yordan

Mereka akan memiliki hidup yang dipilihnya. Mereka yang gagal di dalam hidup dan tidak bisa meraih kebahagiaan harus bersyukur. Mereka mungkin memilikinya, jika mereka memilih untuk bersekutu dengan Allah.

Israel belum memiliki negeri di bawah perjanjian Abraham yang tanpa syarat, atau memiliki seluruh tanah perjanjian. Kej 15:18; Bil 34:1-12. Perjanjian menunggu datangnya Sang Raja untuk penggenapannya.

Pasal 30 dari Kitab Ulangan berbicara tentang konsekuensi dari ketaatan dan ketidaktaatan terhadap perintah-perintah Tuhan. Jika umat Israel bertobat dan mematuhi Tuhan dengan sepenuh hati, Tuhan akan memulihkan mereka, memberkati mereka, dan mengumpulkan mereka kembali ke tanah yang dijanjikan. Namun, jika mereka berbalik dan menyembah ilah-ilah lain, mereka akan menghadapi kutukan dan kebinasaan. Tuhan menegaskan bahwa pilihan hidup atau mati, berkat atau kutuk, tergantung pada kasih dan ketaatan mereka kepada-Nya.

Kitab Ulangan adalah bagian terakhir dari Taurat, yang ditulis oleh Musa. Pasal 30 berbicara tentang pilihan antara berkat dan kutuk yang akan diterima oleh umat Israel, tergantung pada kesetiaan mereka kepada Allah.

Secara historis, pasal ini terjadi setelah umat Israel keluar dari Mesir dan menjelajahi padang gurun selama 40 tahun. Mereka sekarang berada di dekat tanah Kanaan, yang dijanjikan oleh Allah kepada leluhur mereka, Abraham, Ishak, dan Yakub.

Secara budaya, umat Israel saat itu hidup dalam sistem hukum dan peraturan yang ketat yang diberikan oleh Allah melalui Musa. Mereka juga memiliki tradisi dan kebiasaan yang unik, seperti perayaan hari raya dan persembahan korban.

Secara literatur, Kitab Ulangan berisi pidato terakhir Musa kepada umat Israel sebelum mereka memasuki tanah Kanaan. Pidato ini berfungsi sebagai pengingat tentang hukum-hukum Allah dan perjanjian-Nya dengan umat Israel.

Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya kesetiaan dan ketaatan umat Israel kepada Allah. Allah menjanjikan berkat dan kehidupan yang baik jika mereka memilih untuk hidup sesuai dengan hukum-hukum-Nya. Namun, jika mereka berbalik dari Allah dan menyembah allah lain, mereka akan menghadapi kutuk dan kehancuran.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Musa mengingatkan umat Israel tentang berkat dan kutuk yang telah dijelaskan sebelumnya dalam hukum Allah. Dia juga mengingatkan mereka tentang pilihan hidup yang ada di depan mereka, antara hidup dan kematian, berkat dan kutuk. Musa mendorong mereka untuk memilih hidup dengan mengasihi dan taat kepada Allah.

Dengan demikian, pasal 30 dari Kitab Ulangan menekankan pentingnya kesetiaan dan pilihan hidup yang akan mempengaruhi nasib umat Israel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Ulangan pasal 30:

1. Pertobatan dan kembali kepada TUHAN (ayat 1-3)
- Ketika umat Israel bertobat dan kembali kepada TUHAN, Dia akan memulihkan mereka.
- Ayat referensi: Ulangan 30:1-3

2. Restorasi dan pemulihan (ayat 3-5)
- TUHAN akan mengumpulkan umat-Nya dari segala penjuru bumi dan membawa mereka pulang.
- Ayat referensi: Ulangan 30:3-5

3. Kasih dan berkat TUHAN (ayat 5-10)
- TUHAN akan berbuat baik kepada umat-Nya dan memperbanyak jumlah mereka.
- Ayat referensi: Ulangan 30:5-10

4. Penyunatan hati dan ketaatan kepada TUHAN (ayat 6)
- TUHAN akan menyunat hati dan hati keturunan umat-Nya agar mereka mengasihi TUHAN dengan segenap hati dan jiwa.
- Ayat referensi: Ulangan 30:6

5. Kutukan bagi musuh-musuh dan penganiaya (ayat 7)
- TUHAN akan mendatangkan kutukan kepada musuh-musuh dan mereka yang membenci dan menganiaya umat-Nya.
- Ayat referensi: Ulangan 30:7

6. Kelimpahan dan sukacita karena ketaatan (ayat 9-10)
- TUHAN akan memberikan kelimpahan dalam segala pekerjaan tangan, buah kandungan, hasil ternak, dan hasil tanah.
- Ayat referensi: Ulangan 30:9-10

7. Pilihan antara hidup dan mati (ayat 15-20)
- Umat Israel diberikan pilihan untuk mengasihi TUHAN, berjalan di jalan-Nya, dan menaati perintah-Nya agar mereka hidup dan diberkati.
- Ayat referensi: Ulangan 30:15-20

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- TUHAN, Allahmu
- Anak-anakmu
- Nenek moyangmu (Abraham, Ishak, dan Yakub)Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tempat TUHAN, Allahmu, membuangmu
- Bangsa-bangsa di tempat TUHAN, Allahmu, telah menyebarmu
- Ujung bumi
- Negeri yang telah nenek moyangmu miliki dan juga menjadi milikmu
- Langit dan bumi
- Tanah di seberang Sungai Yordan yang kamu masuki dan miliki itu
- Negeri yang telah TUHAN janjikan dengan bersumpah untuk memberikannya kepada nenek moyangmu (Abraham, Ishak, dan Yakub)

Berikut adalah kata kunci dalam Kitab Ulangan pasal 30:

1. Bertobat: Mengubah pikiran dan hati dari dosa ke arah yang benar.
2. Mematuhi: Melaksanakan perintah-perintah Tuhan dengan setia.
3. Memulihkan: Mengembalikan keadaan yang rusak menjadi baik.
4. Mengasih: Menunjukkan kasih dan belas kasihan.
5. Menyatukan: Mengumpulkan kembali orang-orang yang terpisah.
6. Menyunat: Mengubah hati dan pikiran agar mengasihi Tuhan sepenuhnya.
7. Kutukan: Hukuman yang diberikan kepada musuh-musuh dan mereka yang membenci Tuhan.
8. Kelimpahan: Kebahagiaan dan berkat yang melimpah dalam segala hal.
9. Kebaikan: Kesukaan dan kegembiraan Tuhan atas ketaatan umat-Nya.
10. Hidup: Kehidupan yang berkelimpahan dan diberkati oleh Tuhan.
11. Kematian: Akibat dari tidak mematuhi perintah Tuhan.
12. Kesusahan: Kesulitan dan penderitaan yang dihadapi akibat tidak taat kepada Tuhan.
13. Berbalik: Meninggalkan Tuhan dan menyembah ilah-ilah lain.
14. Binasa: Mengalami kehancuran dan kehilangan berkat Tuhan.
15. Kasih: Mengasihi Tuhan dengan sepenuh hati dan berpegang teguh pada-Nya.
16. Sumpah: Janji yang diberikan oleh Tuhan kepada nenek moyang Abraham, Ishak, dan Yakub.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Ulangan pasal 30:

1. Apa yang dimaksud dengan "berkat dan kutuk" yang disebutkan dalam pasal ini?
2. Mengapa penting bagi umat Israel untuk bertobat dan kembali kepada TUHAN?
3. Bagaimana TUHAN akan memulihkan keadaan umat Israel jika mereka bertobat?
4. Apa arti dari pernyataan bahwa TUHAN akan "menyunat hati" umat Israel?
5. Bagaimana hubungan antara ketaatan umat Israel dengan kelimpahan dan berkat yang mereka terima dari TUHAN?
6. Mengapa penting bagi umat Israel untuk mematuhi perintah-perintah TUHAN yang tertulis dalam Kitab Taurat?
7. Mengapa perintah-perintah TUHAN dianggap tidak terlalu sulit atau di luar kemampuan umat Israel?
8. Apa yang dimaksud dengan pilihan antara kehidupan dan kematian yang diberikan kepada umat Israel?
9. Mengapa penting bagi umat Israel untuk mengasihi TUHAN dengan mendengarkan suara-Nya dan berpegang teguh kepada-Nya?
10. Bagaimana janji TUHAN kepada nenek moyang Abraham, Ishak, dan Yakub terkait dengan umat Israel?

Hal-hal menarik terkait Kitab Ulangan pasal 30:

1. Pasal ini menekankan pentingnya bertobat dan kembali kepada TUHAN sebagai jalan untuk memperoleh berkat dan kehidupan yang baik.
2. TUHAN menjanjikan pemulihan dan penyatuan umat Israel dari segala penjuru bumi jika mereka bertobat.
3. Perintah-perintah TUHAN tidak terlalu sulit atau di luar kemampuan umat Israel, dan hal ini menunjukkan kasih dan keadilan TUHAN.
4. Pilihan antara kehidupan dan kematian menunjukkan bahwa setiap individu memiliki tanggung jawab pribadi dalam hubungannya dengan TUHAN.
5. Pasal ini menegaskan pentingnya mengasihi TUHAN dengan mendengarkan suara-Nya dan berpegang teguh kepada-Nya sebagai kunci untuk hidup yang berkelimpahan dan diberkati.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Ulangan pasal 30.

Dalam pasal 30 dari Kitab Ulangan, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Bertobat dan kembali kepada Tuhan: Pasal ini mengajarkan pentingnya bertobat dan kembali kepada Tuhan dalam hati kita. Ketika kita melakukan kesalahan atau menjauh dari Tuhan, kita perlu merenungkan perbuatan kita dan kembali kepada-Nya dengan segenap hati dan jiwa.

2. Mematuhi perintah Tuhan: Pasal ini menekankan pentingnya mematuhi perintah Tuhan yang telah diberikan kepada kita. Kita diingatkan untuk hidup sesuai dengan apa yang telah Tuhan perintahkan, baik dalam Kitab Taurat maupun dalam Firman-Nya yang lain.

3. Tuhan akan memulihkan dan mengasihani kita: Jika kita kembali kepada Tuhan dan mematuhi-Nya, Tuhan akan memulihkan keadaan kita dan mengasihani kita. Dia akan menyatukan kita kembali dan memberkati kita lebih dari sebelumnya.

4. Tuhan akan memberkati pekerjaan tangan kita: Jika kita mematuhi Tuhan dan melakukan perintah-Nya, Tuhan akan memberkati pekerjaan tangan kita. Dia akan memberikan kelimpahan dalam segala hal yang kita lakukan, termasuk dalam buah kandungan, hasil ternak, dan hasil tanah kita.

5. Pilihan hidup: Pasal ini mengajarkan bahwa kita memiliki pilihan hidup antara kehidupan dan kematian, berkat dan kutuk. Kita diingatkan untuk memilih kehidupan dengan mengasihi Tuhan, mendengarkan suara-Nya, dan berpegang teguh kepada-Nya.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan terkait dengan pasal ini:

1. Doa untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan: "Ya Tuhan, aku merenungkan perbuatan-perbuatanku dan aku ingin bertobat. Bantulah aku untuk kembali kepada-Mu dengan segenap hati dan jiwa. Ajarilah aku untuk hidup sesuai dengan perintah-perintah-Mu."

2. Doa untuk mematuhi perintah Tuhan: "Tuhan, aku berdoa agar Engkau memberikan kekuatan dan kehendak untuk mematuhi perintah-perintah-Mu. Bantulah aku untuk hidup sesuai dengan Firman-Mu dan melakukan kehendak-Mu setiap hari."

3. Doa untuk pemulihan dan kasih Tuhan: "Ya Tuhan, aku percaya bahwa Engkau adalah Allah yang memulihkan dan mengasihani. Aku berdoa agar Engkau memulihkan keadaanku dan mengasihiku. Satukanlah aku kembali dengan-Mu dan berkatilah hidupku."

4. Doa untuk berkat dalam pekerjaan tangan: "Tuhan, aku berdoa agar Engkau memberkati pekerjaan tanganku. Berikanlah kelimpahan dalam buah kandunganku, hasil ternakku, dan hasil tanahku. Jadikanlah pekerjaanku menjadi berkat bagi orang lain."

5. Doa untuk memilih kehidupan: "Ya Tuhan, aku berdoa agar Engkau membantu aku untuk memilih kehidupan. Bantulah aku untuk mengasihi-Mu, mendengarkan suara-Mu, dan berpegang teguh kepada-Mu. Ajarilah aku untuk hidup sesuai dengan kehendak-Mu."

Semoga doa-doa ini dapat menjadi panduan dan penghiburan bagi kita dalam hidup kita sehari-hari.