Statistik	34 pasal, 959 ayat, 28.461 kata
Penulis	Musa
Tema	Pembaharuan Perjanjian; Alasan dan keharusan.; Ketaatan.
Waktu	Sekitar 1405 SM
Tempat	Bagian utara Moab, Gunung Pisga
Kata Kunci	Ketatan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Nabi seperti Musa

Kitab ini berisi amanat perpisahan Musa yang dalamnya ia mengulas kembali dan memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel demi angkatan Israel yang baru. Mereka kini sudah mencapai akhir dari pengembaraan di padang gurun dan siap masuk ke Kanaan. Sebagian besar angkatan ini tidak mengingat Paskah yang pertama, penyeberangan Laut Merah, atau pemberian Hukum di Gunung Sinai. Mereka memerlukan pengisahan kembali yang bersemangat mengenai perjanjian, hukum Taurat, dan kesetiaan Allah, dan suatu pernyataan baru mengenai berbagai berkat yang menyertai ketaatan dan kutuk yang menyertai ketidaktaatan. Berbeda dengan kitab Bilangan yang mencatat pengembaraan "angkatan keluaran" bangsa Israel yang suka memberontak selama 39 tahun, kitab Ulangan meliputi masa yang pendek sekitar satu bulan pada satu tempat di dataran Moab sebelah timur Yerikho dan Sungai Yordan.

Ulangan ditulis oleh Musa (Ul 31:9,24-26; bd. Bil 4:44-46; Bil 29:1) dan diwariskan kepada Israel sebagai dokumen perjanjian untuk dibacakan seluruhnya di hadapan seluruh bangsa setiap tujuh tahun (Ul 31:10-13). Musa mungkin menyelesaikan penulisan kitab ini menjelang kematiannya sekitar tahun 1405 SM. Bahwa Musa menulis kitab ini ditegaskan oleh

1. (1) Pentateukh Samaria dan Yahudi,
2. (2) para penulis PL (mis. Yos 1:7; 1Raj 2:3; 2Raj 14:6; Ezr 3:2; Neh 1:8-9; Dan 9:11),
3. (3) Yesus (Mat 19:7-9; Yoh 5:45-47) dan penulis PB yang lain (mis. Kis 3:22-23; Rom 10:19),
4. (4) para cendekiawan Kristen zaman dahulu,
5. (5) cendekiawan konservatif masa kini, dan
6. (6) bukti di dalam kitab Ulangan sendiri (mis. kesamaan susunan dengan bentuk-bentuk perjanjian yang ditulis pada abad ke-15 SM). Kisah kematian Musa (pasal 34; Ul 34:1-12) sudah pasti ditambahkan segera sesudah peristiwa itu terjadi (sangat mungkin oleh Yosua) sebagai penghargaan yang layak bagi Musa, hamba Tuhan itu.

1. Pendahuluan
   (Ul 1:1-5)
   
2. I. Wejangan Musa I:
   Menceritakan Kembali Sejarah Israel yang Baru Mereka Alami
   (Ul 1:6-4:43)
   
1. A. Meninggalkan Gunung Sinai
   (Ul 1:6-18)
   
2. B. Ketidakpercayaan di Kadesy-Barnea
   (Ul 1:19-46)
   
3. C. Pengembaraan di Padang Gurun
   (Ul 2:1-15)
   
4. D. Menuju Dataran Moab
   (Ul 2:16-3:29)
   
5. E. Nasihat Musa untuk Taat
   (Ul 4:1-43)
   
3. II. Wejangan Musa II: Kewajiban-Kewajiban Utama Perjanjian
   (Ul 4:44-26:19)
   
1. A. Kesepuluh Hukum
   (Ul 4:44-5:33)
   
2. B. Shema dan Perintah-Perintah yang Penting
   (Ul 6:1-25)
   
3. C. Berbagai Perintah, Janji, dan Peringatan Praktis
   (Ul 7:1-11:32)
   
4. D. Berbagai Perintah Mengenai Penyembahan
   (Ul 12:1-32)
   
5. E. Berbagai Perintah Mengenai Nabi-Nabi Palsu
   (Ul 13:1-18)
   
6. F. Berbagai Perintah Mengenai Makanan, Persepuluhan,
   dan Tahun Sabat
   (Ul 14:1-15:23)
   
7. G. Berbagai Perintah Mengenai Hari Raya Tahunan
   (Ul 16:1-17)
   
8. H. Berbagai Perintah Mengenai Pemimpin-Pemimpin
   (Ul 16:18-18:22)
   
9. I. Berbagai Hukum Perdata dan Sosial
   (Ul 19:1-26:19)
   
4. III.Wejangan Musa III: Memperbaharui dan Mengesahkan Perjanjian
   (Ul 27:1-30:20)
   
1. A. Musa Memperingatkan Israel dengan Serius
   (Ul 27:1-26)
   
2. B. Berkat-Berkat yang Dijanjikan untuk Ketaatan dan Kutukan-Kutukan
   yang Dikenakan untuk Ketidaktaatan
   (Ul 28:1-68)
   
3. C. Menguraikan Kembali Perjanjian dan Berbagai Nasihat
   yang Berhubungan
   (Ul 29:1-30:20)
   
5. IV. Berbagai Kegiatan Musa yang Terakhir dan Kematiannya
   (Ul 31:1-34:12)
   
1. A. Musa Memperingatkan Israel dan Menahbiskan Yosua
   (Ul 31:1-29)
   
2. B. Nyanyian Musa
   (Ul 31:30-32:47)
   
3. C. Perintah Allah Bagi Musa
   (Ul 32:48-52)
   
4. D. Musa Memberikati ke-12 Suku
   (Ul 33:1-29)
   
5. E. Kematian dan Penguburan Musa, Ringkasan Terakhir
   (Ul 34:1-12)
   

Sebelum menyerahkan kepemimpinan kepada Yosua untuk penaklukan Kanaan, maksud Musa mula-mula ialah untuk menasihati dan mengarahkan angkatan Israel yang baru tentang

1. (1) perbuatan-perbuatan perkasa dan janji-janji Allah,
2. (2) kewajiban mereka bertalian dengan perjanjian untuk beriman dan taat, dan
3. (3) perlunya mereka menyerahkan diri untuk takut kepada Tuhan, hidup di dalam kehendak-Nya, serta mengasihi dan menghormati Dia dengan segenap hati, jiwa, dan kekuatan mereka.

1. Kekuasaan Allah
Allah tidak hanya dipandang sebagai Tuhan perjanjian yang berdaulat atas seluruh bangsa Israel, tetapi juga sebagai Allah umat manusia, berkuasa atas seluruh dunia, yang berkuasa atas bangsa-bangsa dan alam semesta. Dia mempunyai kuasa untuk melaksanakan janji-janji-Nya. Buatlah sebuah daftar mengenai cara-cara Allah menunjukkan kuasa-Nya dalam pasal Ula 4 dan Ula 30.

2. Kesetiaan Allah
Salah satu hal yang memungkinkan bangsa Israel melihat perjanjian itu sebagai dasar dari kehidupan bangsa mereka adalah pengetahuan bahwa Allah dapat diandalkan sepenuhnya. Baca pasal Ula 32 dan catat semua cara yang berbeda dalam menggambarkan Allah.

3. Kasih
Dasar utama dari perjanjian adalah kasih. Kasih Allahlah yang memulai perjanjian itu dan memungkinkan kelanjutannya. Tuntutan pertama terhadap manusia ialah bahwa ia harus mengasihi Allah. Tanpa kasih, hubungan dengan Allah tidak mungkin terwujud. Bacalah Ula 4:37; 5:10; 6:5; 7:9, 13; 10:12-19; 11:1, 13, 22; 13:3; 19:9; 23:5; 30:16, 20.

4. Penyerahan
Yang Allah inginkan dari umat-Nya ialah penyerahan total, kesetiaan yang utuh, dan pengabdian dengan sepenuh hati. Semua ini berarti mengikuti kehendak Allah dalam setiap segi kehidupan seperti diatur dalam perintah-perintah di dalam perjanjian. Bacalah Ula 5:1-21; 6:4-9; 10:12-22. Semua ayat ini dapat dianggap sebagai ringkasan dari keseluruhan hukum Allah.

Sebagai dokumen pembaharuan perjanjian, Ulangan disusun sesuai dengan perjanjian antar dua kerajaan ketika itu:

1. (1) pengantar (Ul 1:1-5);
2. (2) pendahuluan bertalian dengan sejarah (Ul 1:6--4:43);
3. (3) syarat-syarat utama (Ul 4:44--26:19);
4. (4) berbagai kutukan dan berkat (Ul 27:1--30:20); dan
5. (5) berbagai ketetapan mengenai kesinambungan perjanjian itu (Ul 31:1--33:39).

Dengan segala kesungguhan yang dimilikinya, Musa mengulas kembali dan memperbaharui perjanjian Allah dengan Israel terutama melalui tiga amanat yang bersemangat.

1. (1) Amanat Musa yang pertama membahas kembali sejarah dan kegagalan Israel sejak Gunung Sinai serta menantang angkatan yang baru itu untuk takut akan Allah dan taat kepada-Nya (Ul 1:6--4:43).
2. (2) Amanat Musa yang kedua mengulas dan menerapkan banyak hukum perjanjian berhubungan dengan soal-soal seperti melaksanakan Sabat, penyembahan, kaum miskin, hari raya tahunan, warisan, hak milik atas harta benda, kebejatan seks, perlakuan hamba-hamba, dan pelaksanaan kehakiman (Ul 4:44--26:19).
3. (3) Amanat Musa yang ketiga bernubuat tentang berkat dan kutukan yang akan menimpa Israel sesuai dengan ketaatan atau ketidaktaatan mereka (Ul 27:1--30:20). Pasal-pasal yang sisa termasuk pengangkatan Yosua oleh Musa sebagai penggantinya serta kesaksian mengenai wafatnya Musa (Ul 31:1--34:12).

Empat ciri khas menandai Ulangan.

1. (1) Ulangan menyediakan bagi angkatan Israel yang baru (yang sebentar lagi akan masuk Kanaan) landasan dan motivasi yang diperlukan untuk mewarisi tanah yang dijanjikan dengan memusatkan perhatian kepada tabiat Allah dan perjanjian-Nya dengan Israel.
2. (2) Ulangan merupakan "Kitab Hukum Kedua" karena di dalamnya Musa, pemimpin Israel yang berusia 120 tahun, menyatakan kembali dan merangkum (dalam bentuk khotbah) sabda Tuhan yang terdapat di dalam keempat kitab sebelumnya.
3. (3) Ulangan merupakan "Kitab Kenangan." Nasihat yang khas dari Ulangan ialah, "Ingatlah ... dan jangan melupakan." Daripada mengemukakan usaha untuk mencari "kebenaran baru," Ulangan menasihati Israel untuk mempertahankan dan menaati kebenaran yang sudah dinyatakan Allah sebelumnya dalam Firman-Nya yang mutlak dan tidak berubah.
4. (4) Dasar pikiran yang penting dalam kitab ini adalah rumusan "iman-tambah-ketaatan." Israel dipanggil untuk mempercayai Allah dengan segenap jiwa raga dan menaati perintah-perintah-Nya dengan tekun. Iman-tambah-ketaatan akan memungkinkan mereka mewarisi janji-janji berkat Allah yang penuh; ketiadaan iman dan ketaatan, pada pihak lain, akan mengakibatkan kegagalan dan hukuman.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Ketika Yesus dicobai oleh Iblis, Ia menanggapinya dengan mengutip ayat-ayat dari Ulangan (Mat 4:4,7,10 mengutip Ul 8:3; Ul 6:16; Ul 6:13). Ketika Yesus ditanya tentang hukum mana yang paling besar, Ia menjawab dari Ulangan (Mat 22:37; bd. Ul 6:5). Kitab-kitab PB mengutip atau mengacu kepada Ulangan hampir sebanyak 100 kali. Sebuah nubuat Mesianis yang jelas (Ul 18:15-19) disebutkan dua kali dalam Kisah Para Rasul (Ul 3:22-23; Ul 7:37). Sifat rohani Ulangan merupakan landasan dari penyataan PB.

Bagian imam

Aturan mengenai orang Lewi, tindakan berhala dan nabi.

18:1 TUHAN adalah hak waris para imam dan orang Lewi.
18:3 Hak imam.
18:6 Bagian orang Lewi.
18:9 Hal-hal yang dibenci dari bangsa haruslah dihindari.
18:15 Kristus sang Nabi haruslah didengarkan.
18:20 Nabi yang lancang harus mati.

Penghasilan imam dan orang Lewi (18:1-8)
Bertenung dan bernubuat (18:9-22)

Allah, Musa, Kristus.

Allah, Horeb, Israel, Lewi, TUHAN

Allah telah membuat diri-Nya dikenal oleh manusia melalui Dia yang melebihi semua nabi (Kis 3:22, 7:37; Yoh 6:14). Dengarkanlah Dia.

Kiranya mereka yang memperhatikan peramal atau pergi ke ahli sihir untuk menunjukkan hal-hal rahasia, yang memakai mantera sihir untuk menyembuhkan, bersekutu dengan roh yang sama atau persekutuan dengan mereka ini - tahu bahwa mereka tidak memiliki persekutuan dengan Allah, tetapi dengan setan.

Pasal 18 dari Kitab Ulangan menjelaskan bahwa suku Lewi, yaitu para imam, tidak mendapatkan bagian tanah pusaka di Israel. Mereka hidup dari kurban bakaran yang dipersembahkan kepada TUHAN. Para imam memiliki hak untuk menerima paha depan, kedua rahang, dan perut dari hewan kurban, serta hasil pertama dari gandum, anggur, minyak, dan bulu domba. Mereka dipilih oleh TUHAN untuk melayani-Nya selamanya. Selain itu, pasal ini juga melarang umat Israel untuk melakukan praktik-praktik keagamaan yang dilarang oleh TUHAN, seperti mengorbankan anak, berhubungan dengan ahli tenung, penenung, atau peramal, dan meminta petunjuk kepada orang mati. TUHAN mengusir bangsa-bangsa yang melakukan hal-hal tersebut dari negeri itu, dan umat Israel diingatkan untuk hidup dengan kesucian di hadapan TUHAN. Pasal ini juga berbicara tentang nabi-nabi palsu, bahwa jika seorang nabi berbicara atas nama TUHAN tetapi perkataannya tidak terjadi, maka nabi tersebut adalah palsu dan harus dihukum mati. Umat Israel diberi jaminan bahwa TUHAN akan mengutus seorang nabi yang sepertiku untuk mereka, dan mereka harus mendengarkan dan taat kepada nabi tersebut.

Latar belakang dari pasal ke-18 dari Kitab Ulangan adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini merupakan bagian dari kumpulan hukum dan peraturan yang diberikan oleh Musa kepada bangsa Israel sebelum mereka memasuki tanah Kanaan. Pada saat itu, bangsa Israel telah menghabiskan waktu 40 tahun di padang gurun setelah keluar dari perbudakan di Mesir.

Konteks Budaya:
Bangsa Israel pada masa itu adalah bangsa yang baru saja keluar dari perbudakan dan sedang dalam proses membangun identitas nasional mereka. Mereka memiliki sistem hukum yang unik dan berbeda dari bangsa-bangsa di sekitarnya.

Konteks Literatur:
Kitab Ulangan adalah bagian dari Taurat, yang merupakan lima kitab pertama dalam Alkitab. Kitab ini berisi kumpulan hukum, peraturan, dan nasihat yang diberikan oleh Musa kepada bangsa Israel.

Konteks Teologis:
Pasal ke-18 ini berbicara tentang pentingnya menghindari praktik-praktik penyembahan berhala dan okultisme. Allah melarang bangsa Israel untuk melakukan praktik-praktik seperti mengorbankan anak-anak, ramalan, sihir, dan berbagai bentuk penyembahan berhala. Allah ingin bangsa Israel tetap setia kepada-Nya dan tidak terpengaruh oleh praktik-praktik yang bertentangan dengan iman mereka.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Musa mengingatkan bangsa Israel tentang pentingnya hanya menyembah Allah yang sejati dan tidak mempersekutukan-Nya dengan dewa-dewa lain. Musa juga mengingatkan mereka untuk mendengarkan dan mengikuti nabi yang akan diutus oleh Allah untuk memberikan petunjuk dan wahyu-Nya kepada mereka. Musa menekankan pentingnya taat kepada hukum-hukum Allah dan menghindari praktik-praktik yang melanggar perintah-Nya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Ulangan pasal 18:

1. Tugas dan hak imam-imam Lewi (Ulangan 18:1-5)
- Imam-imam Lewi tidak mendapatkan bagian tanah pusaka di Israel.
- Mereka makan dari kurban bakaran yang menjadi bagiannya.
- Mereka harus diberikan paha depan, kedua rahang, perut, hasil pertama dari gandum, anggur, minyak, dan bulu domba guntingan pertama.

2. Larangan terhadap praktik-praktik pagan (Ulangan 18:9-14)
- Dilarang melakukan praktik seperti membuat anak melintas di atas api, ahli tenung, ahli ramal, ahli nujum, ahli sihir, mengucapkan mantra, bertanya kepada arwah, atau kepada peramal.
- Semua praktik ini dianggap kekejian bagi TUHAN.

3. Nabi yang dijanjikan (Ulangan 18:15-19)
- TUHAN akan membangkitkan seorang nabi seperti Musa dari antara saudara-saudara mereka.
- Nabi ini akan memiliki firman TUHAN dalam mulutnya dan akan menyampaikan perintah-perintah TUHAN kepada umat.
- Setiap orang yang tidak mendengarkan firman nabi ini akan dituntut pertanggungjawaban.

4. Pengujian keabsahan nabi (Ulangan 18:20-22)
- Jika seorang nabi berbicara atas nama TUHAN, tetapi perkataannya tidak terjadi, maka itu bukanlah firman TUHAN.
- Jika seorang nabi berbicara dalam nama ilah lain, nabi tersebut harus dibunuh.
- Umat tidak perlu takut kepada nabi yang berbicara lancang dan tidak sesuai dengan firman TUHAN.

Catatan: Ayat-ayat referensi yang disebutkan di atas adalah Ulangan 18:1-5, Ulangan 18:9-14, Ulangan 18:15-19, dan Ulangan 18:20-22.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Imam-imam Lewi
- Suku Lewi
- TUHAN
- Allahmu
- Orang-orang yang mempersembahkan kurban sembelihan
- Para imam
- Orang Lewi yang bertugas di hadapan Allah
- Bangsa-bangsa yang akan kamu usir
- Seorang nabi
- Saudaramu
- Aku (Musa)Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Israel
- Salah satu kota di mana pun dia berada di Israel
- Tempat yang TUHAN pilih
- Negeri yang akan TUHAN, Allahmu berikan kepadamu
- Gunung Horeb

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Ulangan pasal 18:

1. Imam-imam Lewi: Merupakan suku Lewi yang tidak mendapatkan bagian tanah pusaka di Israel, tetapi makan dari kurban bakaran yang menjadi bagiannya.

2. Kurban bakaran: Merupakan kurban yang dipersembahkan kepada TUHAN dan menjadi bagian imam-imam Lewi.

3. Paha depan, kedua rahang, dan perut: Bagian dari kurban sembelihan yang harus diberikan kepada para imam.

4. Hasil pertama: Merupakan bagian dari hasil pertanian dan peternakan yang harus diberikan kepada para imam.

5. Lewi yang datang dari kota mana pun di Israel: Jika seorang Lewi datang ke tempat yang TUHAN pilih, dia dapat melayani dalam nama TUHAN seperti saudaranya yang bertugas di sana.

6. Jangan belajar kejahatan bangsa-bangsa: Dilarang melakukan praktik-praktik keagamaan yang keji seperti membuat anak melintas di atas api, berhubungan dengan ahli tenung, ahli ramal, ahli nujum, ahli sihir, dan sejenisnya.

7. Nabi yang akan dibangkitkan oleh TUHAN: TUHAN akan membangkitkan seorang nabi seperti Musa dari antara saudara-saudara mereka. Orang harus mendengarkan nabi tersebut dan tidak mendengarkan nabi-nabi palsu.

8. Firman TUHAN dalam mulut nabi: TUHAN akan menaruh firman-Nya dalam mulut nabi dan nabi tersebut akan menyampaikan segala perintah-Nya.

9. Nabi palsu: Jika seorang nabi berbicara atas nama TUHAN tetapi perkataannya tidak terjadi, maka nabi tersebut adalah nabi palsu dan harus dihukum mati.

10. Ketaatan kepada firman TUHAN: Setiap orang yang tidak mendengarkan firman TUHAN yang disampaikan oleh nabi, akan dituntut pertanggungjawaban.

11. Ketakutan terhadap nabi palsu: Jika seorang nabi berbicara atas nama ilah lain atau perkataannya tidak terjadi, maka orang tidak perlu takut kepadanya karena itu bukan firman TUHAN.

Tentu, saya senang melihat semangat Anda untuk mempelajari Alkitab lebih dalam. Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat Anda gunakan untuk memahami lebih lanjut tentang Kitab Ulangan pasal 18:

1. Apa yang menjadi peran dan tanggung jawab imam-imam Lewi dalam masyarakat Israel? Mengapa mereka tidak diberikan bagian tanah pusaka seperti suku-suku lainnya?
2. Mengapa Allah memilih imam-imam Lewi dan keturunannya untuk melayani dalam nama-Nya selamanya? Apa artinya bagi kita sebagai orang percaya saat ini?
3. Mengapa Allah melarang umat Israel untuk melakukan praktik-praktik keagamaan yang dilakukan oleh bangsa-bangsa di sekitar mereka? Apa bahayanya?
4. Apa yang Allah janjikan tentang seorang nabi yang akan dibangkitkan dari antara saudara-saudara Israel? Bagaimana nabi ini akan berbeda dengan nabi-nabi palsu?
5. Bagaimana kita dapat membedakan antara perkataan seorang nabi yang berasal dari TUHAN dan perkataan yang tidak berasal dari TUHAN? Mengapa penting bagi kita untuk memahami hal ini?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam mempelajari dan memahami lebih dalam tentang Kitab Ulangan pasal 18. Jika Anda memiliki pertanyaan lebih lanjut, jangan ragu untuk bertanya.

Dari pasal 18 Kitab Ulangan, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Menghormati dan memberikan dukungan kepada para pelayan Tuhan: Pasal ini mengajarkan kita untuk menghormati dan memberikan dukungan kepada para imam dan pelayan Tuhan. Kita dapat melakukannya dengan memberikan persembahan dan memberikan bagian dari hasil kita kepada mereka.

2. Menjauhi praktik-praktik pagan: Pasal ini mengingatkan kita untuk menjauhi praktik-praktik pagan yang dilarang oleh Tuhan. Kita harus menjauhi praktik seperti sihir, ramalan, dan berkomunikasi dengan arwah atau orang mati.

3. Mendengarkan dan mengikuti nabi yang diutus oleh Tuhan: Pasal ini mengajarkan kita untuk mendengarkan dan mengikuti nabi yang diutus oleh Tuhan. Kita harus memperhatikan dan mengikuti ajaran yang diberikan oleh nabi yang Tuhan bangkitkan di tengah-tengah kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Doa untuk memberikan dukungan kepada para pelayan Tuhan: Tuhan, kami berdoa agar Engkau memberkati para pelayan dan imam yang melayani dalam nama-Mu. Berikanlah mereka kekuatan dan kebijaksanaan dalam tugas mereka. Bantu kami juga untuk memberikan dukungan kepada mereka dengan sukacita dan murah hati.

2. Doa untuk menjauhi praktik-praktik pagan: Tuhan, kami berdoa agar Engkau melindungi kami dari godaan praktik-praktik pagan. Bantu kami untuk tetap setia kepada-Mu dan menjauhi segala bentuk sihir, ramalan, dan praktik-praktik yang tidak berkenan di hadapan-Mu.

3. Doa untuk mendengarkan dan mengikuti nabi yang diutus oleh Tuhan: Tuhan, kami berdoa agar Engkau membuka telinga dan hati kami untuk mendengarkan dan mengikuti ajaran yang Engkau sampaikan melalui nabi-nabi-Mu. Bantu kami untuk mengenali dan mematuhi firman-Mu yang benar.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan ajaran-ajaran yang terkandung dalam pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari.