Statistik	16 pasal, 437 ayat, 9.489 ayat
Penulis	Rasul Paulus (1Ko 1:1; 9:1-2). Dia menulis kitab ini dua puluh lima tahun setelah ia dipanggil (Kis 9:3-6, 15-16), empat belas tahun setelah ia diutus sebagai rasul ke tanah kafir (Kis 13:1-4, 8).
Tema	Masalah-Masalah Jemaat dan Pemecahannya; Ketuhanan Kristus.
Waktu	Tahun 55/56
Tempat	Efesus (Kis 19:21-22; 1Ko 16:3-8, 19).
Kata Kunci	Hikmat.
Kristus Di Alkitab	Dialah yang menguduskan kita

Korintus, sebuah kota kuno di Yunani, dalam banyak hal merupakan kota metropolitan Yunani yang terkemuka pada zaman Paulus. Seperti halnya banyak kota yang makmur pada masa kini, Korintus menjadi kota yang angkuh secara intelek, kaya secara materi, dan bejat secara moral. Segala macam dosa merajalela di kota ini yang terkenal karena perbuatan cabul dan hawa nafsu.

Bersama dengan Priskila dan Akwila (1Kor 16:19) dan rombongan rasulinya sendiri (Kis 18:5), Paulus mendirikan jemaat Korintus itu selama delapan belas bulan pelayanannya di Korintus pada masa perjalanan misinya yang kedua (Kis 18:1-17). Jemaat di Korintus terdiri dari beberapa orang Yahudi tetapi kebanyakan adalah orang bukan Yahudi yang dahulu menyembah berhala. Setelah Paulus meninggalkan Korintus, berbagai macam masalah timbul dalam gereja yang masih muda itu, yang memerlukan wewenang dan pengajaran rasulinya melalui surat-menyurat dan kunjungan pribadi.

Surat 1 Korintus ditulis selama tiga tahun pelayanannya di Efesus (Kis 20:31) pada waktu perjalanan misinya yang ketiga (Kis 18:23--21:16). Berita mengenai masalah-masalah jemaat di Korintus terdengar oleh Paulus di Efesus (1Kor 1:11); setelah itu utusan dari jemaat Korintus (1Kor 16:17) menyampaikan sepucuk surat kepada Paulus yang memohon petunjuknya atas berbagai persoalan (1Kor 7:1; bd. 1Kor 8:1; 1Kor 12:1; 1Kor 16:1). Sebagai tanggapan atas berita dan surat yang diterimanya dari Korintus, Paulus menulis surat ini.

1. Pendahuluan
   (1Kor 1:1-9)
   
2. I. Pembahasan Masalah-Masalah yang Telah Diberitahukan kepada Paulus
   (1Kor 1:10-6:20)
   
1. A. Perpecahan dalam Jemaat
   (1Kor 1:10-4:21)
   
1. 1. Empat Golongan
   (1Kor 1:10-17)
   
2. 2. Penyebab Perpecahan
   (1Kor 1:18-4:5)
   
1. a. Suatu Pandangan yang Salah Mengenai Hikmat
   (1Kor 1:18-3:4)
   
2. b. Suatu Pandangan yang Salah Mengenai Pelayanan Kristen
   (1Kor 3:5-4:5)
   
3. 3. Imbauan untuk Berdamai
   (1Kor 4:6-21)
   Prinsip: Jemaat sebagai tubuh Kristus (bd. 1Kor 12:12-20) tidak
   boleh terpecah-belah menjadi bagian-bagian yang terpisah
   (1Kor 1:10,13)
   
2. B. Masalah-Masalah Moral dalam Jemaat
   (1Kor 5:1-6:20)
   
1. 1. Masalah Perzinaan dan Disiplin Gereja
   (1Kor 5:1-13)
   
2. 2. Masalah Perkara-Perkara Hukum Sekular di Antara Orang-Orang Kristen
   (1Kor 6:1-11)
   
3. 3. Masalah Kebejatan Seksual
   (1Kor 6:12-20)
   Prinsip: Kamu yang telah dipersatukan dengan Tuhan, hendaknya
   berperilaku baik supaya membawa hormat bagi Dia
   (1Kor 6:17,20)
   
3. II. Jawaban Terhadap Pertanyaan yang Ditulis Dalam Surat dari Jemaat Korintus
   (1Kor 7:1-16:9)
   
1. A. Pertanyaan Mengenai Perkawinan
   (1Kor 7:1-40)
   
1. 1. Perkawinan dan Hal Hidup Membujang
   (1Kor 7:1-9)
   
2. 2. Tanggung Jawab Kristen dalam Perkawinan
   (1Kor 7:10-16)
   
3. 3. Prinsip Kepuasan Hati
   (1Kor 7:17-24)
   
4. 4. Nasihat kepada Orang yang Tidak Menikah
   (1Kor 7:25-38)
   
5. 5. Pengarahan Tentang Nikah Ulang
   (1Kor 7:39-40)
   Prinsip: Allah memberikan sebagian orang karunia menjadi seorang
   suami atau istri; kepada orang lainnya, Ia berikan karunia
   untuk tinggal membujang demi kepentingan kerajaan-Nya
   (1Kor 7:7,32)
   
2. B. Pertanyaan Mengenai Penggunaan Kemerdekaan Kristen
   (1Kor 8:1-11:1)
   
1. 1. Masalah Makanan yang Dipersembahkan kepada Berhala
   (1Kor 8:1-13)
   
2. 2. Disiplin Paulus dalam Menggunakan Kemerdekaannya
   (1Kor 9:1-27)
   
3. 3. Peringatan Terhadap Percaya Diri yang Berlebih-lebihan
   (1Kor 10:1-13)
   
4. 4. Ketidaksesuaian Pesta Penyembahan Berhala dengan Meja Tuhan
   (1Kor 10:14-23)
   
5. 5. Beberapa Prinsip Umum dan Nasihat Praktis
   (1Kor 10:24-11:1)
   Prinsip: Lakukan segala sesuatu untuk membawa kemuliaan kepada
   Allah; jangan melakukan sesuatupun yang bisa menyebabkan
   orang lain tersandung (1Kor 10:31-32) atau mungkin saudara
   didiskualifikasi dari pertandingan (1Kor 9:24-27)
   
3. C. Pertanyaan Mengenai Ibadah Bersama
   (1Kor 11:2-14:40)
   
1. 1. Tudung Kepala Wanita dalam Jemaat
   (1Kor 11:2-16)
   
2. 2. Sikap dalam Mengikuti Perjamuan Tuhan
   (1Kor 11:17-34)
   
3. 3. Karunia-Karunia Rohani
   (1Kor 12:1-14:40)
   Prinsip: Segala sesuatu harus dilakukan secara sopan dan teratur
   (1Kor 14:40)
   
4. D. Pertanyaan Mengenai Kebangkitan
   (1Kor 15:1-58)
   
1. 1. P. Bagaimana Mungkin Ada Orang yang Mengatakan Bahwa Tidak Ada
   Kebangkitan Orang Mati? (1Kor 15:12)
   
5. J. Kepastian Kebangkitan
   (1Kor 15:1-34)
   
1. 2. P. Bagaimanakah Orang Mati Dibangkitkan? Dan dengan Tubuh Apakah
   Mereka Akan Datang Kembali? (1Kor 15:35)
   
6. J. Sifat Tubuh Kebangkitan
   (1Kor 15:35-57)
   
1. 3. Kesimpulan Terhadap Pertanyaan Itu
   (1Kor 15:58)
   Prinsip: Kebangkitan Kristus dari kematian menjamin kebangkitan
   mereka yang menjadi milik Kristus ketika Ia datang kembali
   (1Kor 15:22-23)
   
7. E. Pertanyaan Mengenai Pengumpulan Uang bagi Orang Kudus
   (1Kor 16:1-9)
   
4. Pengarahan-Pengarahan Akhir
   (1Kor 16:10-24)
   

Paulus memiliki dua alasan pokok dalam pikirannya ketika ia menulis surat ini:

1. (1) Untuk membetulkan masalah yang serius dalam jemaat di Korintus yang telah diberitahukan kepadanya. Hal-hal ini meliputi pelanggaran yang dianggap remeh oleh orang Korintus, tetapi dianggap oleh Paulus sebagai dosa serius.
2. (2) Untuk memberikan bimbingan dan instruksi atas berbagai pertanyaan yang telah ditulis oleh orang Korintus. Hal-hal ini meliputi soal doktrin dan juga perilaku dan kemurnian sebagai perorangan dan sebagai jemaat.

o Bacalah dengan saksama 1Ko 1:17 sampai 1Ko 2:13, dan
catatlah hal-hal yang berhubungan dengan hikmat, kuasa, kebodohan atau
kelemahan. Paulus menggunakan masing-masing ini dalam dua cara: sebagaimana
dilihat oleh manusia dan sebagaimana Allah melihatnya. Coba jelaskan semua
pokok ini.
o Dalam pasal 5 dan 6 Paulus mulai mengajukan tujuh pertanyaan dengan 'Tidak tahukah kamu?':
- sedikit ragi mengkhamiri seluruh adonan. 1Ko 5:6
- orang kudus akan menghakimi dunia. 1Ko 6:2
- kita akan menghakimi malaikat-malaikat. 1Ko 6:3
- orang-orang yang tidak benar tidak akan mendapat bagian dalam Kerajaan Allah. 1Ko 6:9
- tubuhmu adalah anggota Kristus. 1Ko 6:15
- siapa yang mengikatkan dirinya dengan pelacur, menjadi satu tubuh dengan dia. 1Ko 6:16
- tubuhmu adalah bait Roh Kudus. 1Ko 6:19

Atas dasar apa Paulus berharap agar orang Kristen di Korintus mengetahui
ketujuh prinsip ini? Jika kita tahu ketujuh prinsip ini, apa pengaruhnya atas
tingkah laku kita?
o Empat dasar injil. Dalam 1Ko 15:3-5 Paulus mempersingkat Injil menjadi empat dasar pengajaran.

1. Kristus mati untuk dosa-dosa kita sesuai dengan apa yang tertulis dalam kitab suci.
2. Ia dikuburkan.
3. Ia dibangkitkan pada hari ketiga sesuai dengan apa yang tertulis dalam kitab suci.
4. Ia menampakkan diri...

Selidikilah dalam seluruh Perjanjian Lama dan tunjukkan bahwa Kristus mati
untuk dosa-dosa kita sesuai dengan kitab suci dan bahwa Kristus dibangkitkan
pada hari ketiga sesuai dengan kitab suci.

o Pasal 15 mengenai kebangkitan. Apa konsekuensi dari kepercayaan yang tidak
mengakui adanya kebangkitan (ayat 12-19)?

Perhatikan tiga pasangan yang mencolok yang ditunjukkan oleh Paulus dalam ayat
45-49:

1. Adam pertama dan Adam terakhir.
2. Manusia pertama dan Manusia kedua.
3. Manusia dari debu dan Manusia dari surga.
Mengapa Yesus dikatakan Adam terakhir, tetapi Manusia kedua? (Pelajarilah
dengan saksama Rom 5:6-21 untuk lebih mendalami hal yang sangat
kontras antara Adam dan Kristus).

Surat kiriman ini menangani macam persoalan yang dialami oleh gereja yang para anggotanya tetap hidup "duniawi" (1Kor 3:1-3) dan tidak secara tegas memisahkan diri dari masyarakat di sekelilingnya yang menyembah berhala (2Kor 6:17) - masalah seperti sifat memecah belah (1Kor 1:10-13; 1Kor 11:17-22), toleransi terhadap dosa seperti perzinaan (1Kor 5:1-13), kebejatan seksual pada umumnya (1Kor 6:12-20), perkara hukum sekular antara orang Kristen (1Kor 6:1-11), pikiran manusiawi tentang kebenaran rasuli (pasal 15; 1Kor 15:1-58) dan perselisihan mengenai "kemerdekaan Kristen" (pasal 8, 10; 1Kor 8:1-13; 1Kor 10:1-33). Paulus juga menasihati orang Korintus tentang perkara yang berkaitan dengan hal membujang dan perkawinan (pasal 7; 1Kor 7:1-40), ibadah bersama, termasuk Perjamuan Kudus (pasal 11-14; 1Kor 11:1--14:40), dan pengumpulan uang bagi orang-orang kudus di Yerusalem (1Kor 16:1-4).

Antara berbagai kebenaran yang paling penting dari surat 1 Korintus terdapat pengajaran Paulus mengenai manifestasi karunia Roh Kudus dalam konteks ibadah bersama (pasal 12-14; 1Kor 12:1--14:40). Lebih dari lain tempat dalam PB, pasal-pasal ini memberikan pemahaman terhadap sifat dan unsur-unsur ibadah dalam gereja mula-mula (bd. 1Kor 14:26-33). Paulus menunjukkan bahwa maksud Allah bagi gereja meliputi berbagai manifestasi Roh yang terjadi melalui orang percaya yang setia (1Kor 12:4-10) dan orang-orang yang dipanggil untuk pelayanan-pelayanan tertentu (1Kor 12:28-30) -- keanekaragaman dalam kesatuan yang disamakan dengan banyaknya fungsi dari tubuh manusia (1Kor 12:12-27). Ketika memberikan pedoman bagi fungsi bersama karunia rohani, Paulus membuat suatu perbedaan yang penting antara hal membangun pribadi dan hal membangun segenap anggota (1Kor 14:2-6,12,16-19,26), dengan menegaskan bahwa semua manifestasi dan karunia yang bersifat umum harus mengalir keluar dari kasih (pasal 13; 1Kor 13:1-13) dan berada demi pembangunan orang percaya yang sedang berhimpun (1Kor 12:7; 1Kor 14:4-6,26).

Lima ciri utama menandai surat ini:

1. (1) Surat ini paling berpusat pada persoalan dibandingkan dengan kitab lain dalam PB. Dalam menangani berbagai masalah dan perkara di Korintus, Paulus memberikan prinsip rohani yang jelas dan kekal (lih. Garis Besar), di mana setiap prinsip itu dapat diterapkan secara menyeluruh dalam seluruh jemaat (mis. 1Kor 1:10; 1Kor 6:17,20; 1Kor 7:7; 1Kor 9:24-27; 1Kor 10:31-32; 1Kor 14:1-10; 1Kor 15:22-23).
2. (2) Secara menyeluruh ditekankan kesatuan jemaat lokal sebagai tubuh Kristus, suatu fokus yang ada dalam pembahasan tentang perpecahan, Perjamuan Kudus, dan karunia-karunia rohani.
3. (3) Surat ini berisi pengajaran PB yang paling luas mengenai berbagai pokok penting seperti pembujangan, perkawinan dan nikah ulang (pasal 7; 1Kor 7:1-40); Perjamuan Kudus (1Kor 10:16-21; 1Kor 11:17-34); berkata-kata dengan bahasa Roh, nubuat, dan karunia rohani dalam perhimpunan bersama (pasal 12, 14; 1Kor 12:1-31; 1Kor 14:1-40); kasih agape (pasal 13; 1Kor 13:1-13); dan kebangkitan tubuh (pasal 15; 1Kor 15:1-58).
4. (4) Surat ini memberikan hikmat yang tak ternilai untuk pengawasan para gembala sidang berhubungan dengan disiplin gereja (pasal 5; 1Kor 5:1-13).
5. (5) Surat ini menekankan adanya kemungkinan untuk undur dari iman oleh mereka yang berkanjang dalam perilaku yang tidak benar dan tidak berpegang kepada Kristus dengan sungguh-sungguh (1Kor 6:9-10; 1Kor 9:24-27; 1Kor 10:5-12,20-21; 1Kor 15:1-2).

Aturan mengenai ibadah yang ilahi

Urutan orang Kristen dan perjamuan Tuhan. Arti perjamuan Tuhan.

11:1 Dia menasihati mereka, karena di dalam pertemuan kudus,
11:4 laki-laki berdoa dengan kepala yang ditutup,
11:6 dan wanita dengan kepala tidak ditutupi;
11:17 dan karena biasanya pertemuan mereka tidak mendatangkan kebaikan, namun menjadikannya lebih buruk.
11:21 misalnya, mencemarkan jamuan Tuhan mereka.
11:25 Akhirnya, dia menyuruh mereka untuk melakukannya sebagai peringatan.

Hiasan kepala wanita (11:2-16)
Kebiasaan-kebiasaan yang salah dalam perjamuan malam (11:17-34)

Allah, Kristus, Paulus.

Allah, Kristus, Tuhan, Yesus

Perjamuan Tuhan adalah sebuah peringatan akan penebusan-Nya yang sudah genap, sebuah perumpamaan persekutuan-Nya saat ini dengan milik kepunyaan-Nya dan sebuah nubuat tentang kedatangan-Nya yang kedua. Peraturan Kritus sangat serius dan jika mereka tidak mengerjakan yang baik untuk jiwa kita, akan mencelakakan kita. Janganlah itu dimakan dengan sembarangan atau tanpa hati yang tidak sungguh karena itu akan menjadi tidak berarti, namun menambah kesalahan dan mendatangkan kutukan.

ay. 25. Perjanjian yang baru. Tanda-tanda yang kelihatan ini mengungkapkan perjanjian baru di dalam Kristus - tubuh-Nya yang terpecah, darah-Nya yang tercurah, kebaikan-kebaikan yang mengalir dari kematian-Nya dan pengorbanan-Nya. Darah-Nya adalah meterai dan persetujuan atas semua hak istimewa dari perjanjian yang baru itu.

Dalam pasal 11 dari Kitab 1 Korintus, Paulus mengajarkan tentang tata cara beribadah yang benar. Ia menekankan pentingnya menghormati kepala, yaitu Kristus sebagai kepala laki-laki, laki-laki sebagai kepala perempuan, dan Allah sebagai kepala Kristus. Paulus juga membahas tentang pemakaian tudung bagi perempuan saat berdoa atau bernubuat, serta pentingnya saling menghormati dalam makan perjamuan Tuhan. Ia mengingatkan agar setiap orang menguji dirinya sendiri sebelum makan roti dan minum cawan Tuhan, agar tidak mendatangkan hukuman atas dirinya. Paulus juga menyampaikan bahwa ketika berkumpul untuk makan, harus saling menunggu dan tidak menghakimi satu sama lain.

Latar belakang dari pasal ke-11 dalam Kitab 1 Korintus adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Kitab 1 Korintus ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di kota Korintus, yang merupakan salah satu kota terbesar di Yunani pada saat itu. Surat ini ditulis sekitar tahun 55-56 Masehi, dalam periode ketika gereja masih dalam tahap awal perkembangannya.

Konteks Budaya:
Korintus adalah kota yang terkenal dengan kekayaan dan kehidupan yang penuh dengan kebebasan moral. Jemaat di Korintus juga terdiri dari beragam latar belakang budaya dan sosial. Hal ini menciptakan tantangan bagi gereja dalam menjaga kesatuan dan kekudusan dalam hidup berjemaat.

Konteks Literatur:
Surat 1 Korintus adalah salah satu surat rasul Paulus yang paling panjang dan penuh dengan pengajaran teologis dan praktis. Surat ini berisi jawaban dan nasihat Paulus terhadap berbagai masalah dan pertanyaan yang diajukan oleh jemaat di Korintus.

Konteks Teologis:
Pasal 11 dalam Kitab 1 Korintus membahas tentang tata cara ibadah dan peran perempuan dalam gereja. Paulus memberikan instruksi kepada jemaat mengenai tata cara berpakaian dan beribadah yang sesuai dengan prinsip-prinsip kehormatan dan kewibawaan.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 10, Paulus mengingatkan jemaat akan pentingnya menjauhi penyembahan berhala dan hidup dalam ketaatan kepada Allah. Dia juga membahas tentang kebebasan Kristen dan tanggung jawab kita dalam menggunakan kebebasan itu dengan bijaksana.

Dalam pasal 11, Paulus melanjutkan dengan membahas tata cara ibadah yang benar, termasuk peran perempuan dalam gereja. Dia memberikan instruksi mengenai pemakaian tudung bagi perempuan saat beribadah dan menjelaskan alasan teologis di balik instruksi tersebut.

Demikianlah latar belakang singkat dari pasal ke-11 dalam Kitab 1 Korintus.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Korintus pasal 11:

1. Kepala dan Kepatuhan (1 Korintus 11:3-10)
- Paulus mengajarkan tentang hierarki kepala dalam hubungan antara Kristus, laki-laki, dan perempuan.
- Laki-laki harus berdoa dan bernubuat dengan kepala yang tidak bertudung, sedangkan perempuan harus menudungi kepalanya saat berdoa atau bernubuat.

2. Asal-usul dan Tujuan Perempuan dan Laki-laki (1 Korintus 11:8-9)
- Paulus menjelaskan bahwa perempuan berasal dari laki-laki dan diciptakan untuk laki-laki.
- Laki-laki adalah gambaran dan kemuliaan Allah, sedangkan perempuan adalah kemuliaan laki-laki.

3. Tanda Kekuasaan di Kepala Perempuan (1 Korintus 11:10)
- Perempuan harus memiliki tanda kekuasaan di kepalanya karena para malaikat.

4. Kesatuan dalam Tuhan (1 Korintus 11:11-12)
- Paulus menekankan bahwa dalam Tuhan tidak ada perempuan tanpa laki-laki atau laki-laki tanpa perempuan.
- Keduanya saling bergantung dan berasal dari Allah.

5. Perjamuan Tuhan (1 Korintus 11:17-34)
- Paulus menegur jemaat Korintus karena ada perpecahan dan ketidakpatuhan saat mereka berkumpul untuk makan perjamuan Tuhan.
- Ia mengingatkan pentingnya menghormati perjamuan Tuhan dengan sikap yang layak dan menghindari penghinaan terhadap jemaat yang kurang mampu.

6. Pengujian Diri dan Konsekuensi (1 Korintus 11:27-32)
- Paulus mengingatkan pentingnya menguji diri sendiri sebelum makan roti dan minum cawan Tuhan.
- Orang yang makan dan minum dengan cara yang tidak layak akan mendatangkan hukuman atas dirinya, termasuk kelemahan, sakit, dan bahkan kematian.

7. Keteraturan dalam Ibadah (1 Korintus 11:34)
- Paulus menyatakan bahwa ia akan mengatur hal-hal lain ketika ia datang, menekankan pentingnya keteraturan dalam ibadah.

Catatan: Penjelasan singkat di atas hanya memberikan gambaran umum tentang topik-topik dalam pasal ini. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca seluruh pasal 11 Kitab 1 Korintus.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Paulus: Penulis surat ini, yang meminta orang-orang untuk mengikuti teladannya.
- Kristus: Merujuk kepada Yesus Kristus, yang menjadi kepala bagi semua orang.
- Allah: Merujuk kepada Allah Bapa, yang menjadi kepala bagi Kristus.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tidak ada lokasi yang secara spesifik disebutkan dalam pasal ini.

Analisis dan kata kunci dalam Kitab "1 Korintus" pasal "11" dari Alkitab:

1. Teladan Paulus (ayat 1-2): Paulus mengajak orang-orang untuk meneladani dirinya seperti dia meneladani Kristus.
2. Kepala dan tanda kekuasaan (ayat 3-10): Paulus menjelaskan tentang hierarki kepala dalam hubungan antara Kristus, laki-laki, dan perempuan. Perempuan harus menutupi kepalanya saat berdoa atau bernubuat sebagai tanda kekuasaan.
3. Asal-usul laki-laki dan perempuan (ayat 11-12): Paulus mengajarkan bahwa laki-laki berasal dari Allah dan perempuan berasal dari laki-laki. Laki-laki diciptakan untuk kemuliaan Allah, sedangkan perempuan adalah kemuliaan laki-laki.
4. Kepatuhan dalam ibadah (ayat 13-16): Paulus menekankan pentingnya perempuan menutupi kepalanya saat berdoa kepada Allah. Hal ini sesuai dengan alam dan tanda kehormatan.
5. Perpecahan dalam jemaat (ayat 17-19): Paulus menegur jemaat karena ada perpecahan dan ketidakpatuhan saat berkumpul sebagai jemaat.
6. Perjamuan Tuhan (ayat 20-34): Paulus mengingatkan jemaat tentang pentingnya menghormati dan menghargai perjamuan Tuhan. Orang harus menguji diri sendiri sebelum makan roti dan minum cawan Tuhan.
7. Penghakiman dan keteraturan (ayat 33-34): Paulus menekankan pentingnya saling menunggu dan menghormati satu sama lain saat berkumpul untuk makan. Paulus akan mengatur hal-hal lain ketika dia datang.

Kata kunci: teladan, kepala, tanda kekuasaan, asal-usul, kepatuhan, perpecahan, perjamuan Tuhan, penghakiman, keteraturan.

Berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab 1 Korintus pasal 11:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Paulus dalam pasal ini?
2. Mengapa Paulus menekankan pentingnya kepala bagi laki-laki dan perempuan dalam konteks ibadah?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang peran laki-laki dan perempuan dalam gereja berdasarkan ajaran Paulus di pasal ini?
4. Bagaimana pandangan Paulus tentang perbedaan antara laki-laki dan perempuan dalam konteks kehidupan sehari-hari?
5. Mengapa Paulus mengaitkan tanda kekuasaan di kepala perempuan dengan para malaikat?
6. Bagaimana pandangan Paulus tentang hubungan antara laki-laki dan perempuan dalam konteks penciptaan?
7. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya persatuan dan persaudaraan dalam gereja berdasarkan peringatan Paulus tentang perpecahan di antara jemaat?
8. Mengapa Paulus menekankan pentingnya menghormati perjamuan Tuhan dan menghindari makan dan minum dengan cara yang tidak layak?
9. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan ajaran Paulus dalam kehidupan kita sehari-hari dan dalam konteks gereja masa kini?
10. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya menguji diri sendiri dan hidup dalam ketaatan terhadap Tuhan?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab 1 Korintus pasal 11.

Dari pasal 11 Kitab 1 Korintus, ada beberapa hal yang dapat kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Menghormati kepala: Pasal ini mengajarkan tentang hierarki dalam hubungan antara Kristus, laki-laki, dan perempuan. Laki-laki adalah kepala perempuan, Kristus adalah kepala laki-laki, dan Allah adalah kepala Kristus. Oleh karena itu, laki-laki dan perempuan harus menghormati peran dan tanggung jawab masing-masing.

2. Menutup kepala saat berdoa: Pasal ini juga mengajarkan tentang pentingnya menutup kepala saat berdoa bagi perempuan. Hal ini sebagai tanda ketaatan dan penghormatan terhadap hierarki yang telah ditetapkan.

3. Menghormati tubuh dan darah Tuhan: Pasal ini mengingatkan kita untuk menghormati dan menghargai perjamuan Tuhan. Ketika kita makan roti dan minum cawan, kita harus melakukannya dengan cara yang layak dan mengakui tubuh dan darah Tuhan.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kamu gunakan terkait dengan pasal ini:

1. Doa untuk menghormati kepala: "Tuhan, aku bersyukur atas hierarki yang telah Engkau tetapkan dalam hubungan antara laki-laki dan perempuan. Bantu aku untuk menghormati dan memahami peran yang telah Engkau berikan kepada kami."

2. Doa untuk ketaatan dalam berdoa: "Ya Tuhan, aku berdoa agar Engkau memberiku ketaatan untuk menutup kepala saat berdoa. Bantu aku untuk menghormati tradisi dan tanda-tanda yang telah Engkau berikan."

3. Doa untuk menghormati perjamuan Tuhan: "Tuhan, aku bersyukur atas tubuh dan darah-Mu yang Engkau berikan kepada kami melalui perjamuan. Bantu aku untuk selalu menghormati dan menghargai perjamuan ini dengan cara yang layak."

Semoga hal-hal ini dapat membantu kamu dalam memahami dan menerapkan ajaran dari pasal 11 Kitab 1 Korintus dalam hidupmu.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab 1 Korintus Pasal 11 :

1. What (Apa):
- Pasal 11 ini berbicara tentang tata cara beribadah dan perjamuan Tuhan.
- Paulus memberikan instruksi mengenai kepala laki-laki dan perempuan dalam ibadah.

2. Who (Siapa):
- Penulis pasal ini adalah Rasul Paulus.
- Paulus menulis kepada jemaat di Korintus.

3. Where (Di mana):
- Surat ini ditulis oleh Paulus dari Efesus.
- Ditujukan kepada jemaat di Korintus, sebuah kota di Yunani.

4. When (Kapan):
- Surat ini ditulis oleh Paulus sekitar tahun 55-57 Masehi.

5. Why (Mengapa):
- Paulus menulis surat ini untuk mengatasi masalah dan kesalahpahaman yang ada di jemaat Korintus.
- Dia ingin memberikan pengajaran dan petunjuk mengenai tata cara beribadah yang benar.

6. How (Bagaimana):
- Paulus mengajarkan bahwa kepala setiap laki-laki adalah Kristus, kepala perempuan adalah laki-laki, dan Kepala Kristus adalah Allah.
- Ia memberikan instruksi mengenai penutup kepala dalam ibadah, bahwa laki-laki harus tidak menutupi kepala mereka, sedangkan perempuan harus menutupi kepala mereka.
- Paulus juga mengingatkan jemaat akan pentingnya persatuan dan saling menghormati dalam perjamuan Tuhan.
- Ia mengingatkan jemaat untuk memeriksa diri sendiri sebelum mengambil roti dan cawan dalam perjamuan Tuhan, agar tidak menghukum diri sendiri.

Demikianlah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab 1 Korintus Pasal 11. Semoga ini dapat membantu Anda dalam memahami isi dari pasal ini.