Statistik	16 pasal, 433 ayat, 9.447 kata
Penulis	Rasul Paulus (Rom 1:1).
Tema	Kebenaran Allah telah Dinyatakan; Dibenarkan oleh Iman.
Waktu	Sekitar tahun 57
Tempat	Korintus (Rom 15:25-32; Kis 19:21; 20:1-3)
Kata Kunci	Kebenaran.
Kristus Di Alkitab	Dialah yang membenarkan kita

Surat Roma ini merupakan surat Paulus yang paling panjang, paling teologis, dan paling berpengaruh. Mungkin karena alasan-alasan itulah surat ini diletakkan di depan ketiga belas suratnya yang lain. Paulus menulis surat ini dalam rangka pelayanan rasulinya kepada dunia bukan Yahudi. Bertentangan dengan tradisi gereja Katolik-Roma, jemaat di Roma tidak didirikan oleh Petrus atau rasul yang lain. Jemaat di Roma ini mungkin didirikan oleh orang dari Makedonia dan Asia yang bertobat di bawah pelayanan Paulus, mungkin juga oleh orang-orang Yahudi yang bertobat pada hari Pentakosta (Kis 2:10). Paulus tidak memandang Roma sebagai wilayah khusus dari rasul lain (Rom 15:20).

Di surat Roma Paulus meyakinkan orang percaya di Roma bahwa dia sudah berkali-kali merencanakan untuk memberitakan Injil kepada mereka, namun hingga saat itu kedatangannya masih dihalangi (Rom 1:13-15; Rom 15:22). Dia menegaskan kerinduan yang sungguh untuk mengunjungi mereka sehingga menyatakan rencananya untuk datang dengan segera (Rom 15:23-32).

Ketika menulis surat ini, menjelang akhir perjalanan misioner yang ketiga (bd. Rom 15:25-26; Kis 20:2-3; 1Kor 16:5-6), Paulus berada di Korintus di rumah Gayus (Rom 16:23; 1Kor 1:14). Sementara menulis surat ini melalui pembantunya Tertius (Rom 16:22), dia sedang merencanakan kembali keYerusalem untuk hari Pentakosta (Kis 20:16; sekitar musim semi tahun 57 atau 58) untuk menyampaikan secara pribadi persembahan dari gereja-gereja non-Yahudi kepada orang-orang kudus yang miskin di Yerusalem (Rom 15:25-27). Segera setelah itu, Paulus mengharapkan dapat pergi ke Spanyol untuk menginjil dan mengunjungi gereja di Roma pada perjalanannya untuk memperoleh bantuan dari mereka bila makin ke barat (Rom 15:24,28).

1. Pendahuluan
   (Rom 1:1-17)
   
2. I. Kebutuhan Mendesak Manusia Akan Kebenaran
   (Rom 1:18-3:20)
   
1. A. Kebutuhan Orang Bukan Yahudi
   (Rom 1:18-32)
   
2. B. Kebutuhan Orang Yahudi
   (Rom 2:1-3:8)
   
3. C. Kebutuhan Semua Orang
   (Rom 3:9-20)
   
3. II. Penyediaan Kebenaran yang Mulia oleh Allah
   (Rom 3:21-5:21)
   
1. A. Pembenaran oleh Iman Diringkaskan
   (Rom 3:21-31)
   
2. B. Pembenaran oleh Iman Digambarkan Dalam Abraham
   (Rom 4:1-25)
   
3. C. Berkat dan Keyakinan yang Menyertai Pembenaran
   (Rom 5:1-11)
   
4. D. Adam dan Kristus Dibandingkan
   (Rom 5:12-21)
   
1. 1. Adam/Dosa/Penjatuhan Hukuman/Kematian
   
2. 2. Kristus/Kasih Karunia/Pembenaran/Hidup
   
4. III.Kebenaran Berkarya Melalui Iman
   (Rom 6:1-8:39)
   
1. A. Kebebasan dari Perbudakan Dosa
   (Rom 6:1-23)
   
1. 1. Mati Bersama Kristus terhadap Dosa
   (Rom 6:1-14)
   
2. 2. Hidup Bersama Kristus sebagai Hamba Kebenaran
   (Rom 6:15-23)
   
2. B. Kebebasan dari Pertentangan di Bawah Hukum Taurat
   (Rom 7:1-25)
   
3. C. Kebebasan Melalui Hukum Roh Kehidupan
   (Rom 8:1-39)
   
5. IV. Kebenaran oleh Iman Berkaitan dengan Israel
   (Rom 9:1-11:36)
   
1. A. Persoalan Penolakan Israel
   (Rom 9:1-10:21)
   
2. B. Kemenangan Rencana Allah
   (Rom 11:1-36)
   
6. V. Penerapan Praktis dari Kebenaran oleh Iman
   (Rom 12:1-15:13)
   
1. A. Orang Percaya dan Penyerahan Diri
   (Rom 12:1-2)
   
2. B. Orang Percaya dan Masyarakat
   (Rom 12:3-21)
   
3. C. Orang Percaya dan Pemerintah
   (Rom 13:1-7)
   
4. D. Orang Percaya dan Hukum Kasih
   (Rom 13:8-15:13)
   
7. Penutup
   (Rom 15:14-16:27)
   

Paulus menulis surat ini untuk mempersiapkan jalan bagi pelayanannya di Roma serta rencana pelayanan ke Spanyol. Tujuannya lipat dua.

1. (1) Karena jemaat Roma rupanya mendengar kabar angin yang diputarbalikkan mengenai berita dan ajaran Paulus (mis. Rom 3:8; Rom 6:1-2,15), Paulus merasa perlu untuk menulis Injil yang telah diberitakannya selama dua puluh lima tahun.
2. (2) Dia berusaha untuk memperbaiki beberapa persoalan yang terjadi di dalam gereja karena sikap salah orang Yahudi terhadap mereka yang bukan Yahudi (mis. Rom 2:1-29; Rom 3:1,9) dan orang bukan Yahudi terhadap orang Yahudi (mis. Rom 11:11-36).

1. Anugerah.
Kebenaran yang berkali-kali ditanamkan ialah bahwa jika kita dapat menjadi Kristen, Allah yang harus melakukannya. Anugerah Allah itu diberikan dengan cuma-cuma, kita tidak dapat melakukan sendiri. Namun demikian, kita tidak boleh juga menganggap hal itu sepele. Telusurilah tema ini dalam seluruh surat Roma: Rom 1:7; 2:4; 3:24, 27; 4:16; 5:15, 17, 21; 6:1, 15; 11: 5-6.

2. Iman.
Kita mendapat anugerah cuma-cuma dari Allah oleh iman kepada Kristus. Pada saat yang sama, tidak berarti kita hanya semata-mata percaya tentang Dia, tetapi menerima firman Allah, menaati-Nya dan mengakui Kristus. Perhatikan bagaimana Paulus menekankan tentang iman dalam surat ini, dan juga bagaimana ia mendefinisikannya. Apakah iman kita cukup besar? 1:5 (lihat 15:18); Rom 1:16-17; 3:22, 26-31; 4:1-25; 5:1; 10:8-11; 10:17.

3. Pembebasan (atau Pembenaran).
Kata di atas diambil dari istilah yang ada dalam sidang pengadilan. Allah membebaskan - atau 'membenarkan' - pendosa, menyatakannya'benar', oleh karena apa yang telah Yesus lakukan sebagai penggantinya. Lihat bagaimana Paulus mengaitkan ini dalam kematian Kristus dan iman: Rom 1:17; 3:21-26; 4:1-25; 5:8-11, 15-21; 10:1-10.

4. Kebersamaan.
Perhatikan apa yang Paulus katakan bahwa kita semua berdosa dan kita diselamatkan bersama-sama. Ia menggunakan gambaran tentang tubuh ketika ia ingin menunjukkan bagaimana kita harus bekerja sama satu dengan yang lain. Walaupun hal-hal yang mengganggu dan memecah belah Kristen pada zaman Paulus berbeda dengan masa kini, apakah ia memberikan pedoman yang dapat kita terapkan saat ini? Khususnya lihat 14:1-15:7.

5. Allah adalah Raja.
Kita mendapat kesan yang jelas bahwa walaupun manusia tidak percaya, Allah tetap mengendalikan dunia, sebagaimana Ia mengatur kehidupan Kristen. Hal ini menjadi jaminan yang sangat berarti bagi mereka yang percaya, walaupun kita tidak dapat mengerti bagaimana Ia melakukannya. Bacalah seluruh pasal 9 dan 10 sekali lagi. Bagaimana keduanya saling mengisi?

Tema Surat Roma diketengahkan dalam Rom 1:16-17, yaitu bahwa di dalam Tuhan Yesus dinyatakan kebenaran Allah sebagai jawaban terhadap murka-Nya kepada dosa. Kemudian Paulus menguraikan kebenaran-kebenaran dasar dari Injil. Pertama, Paulus menekankan bahwa persoalan dosa dan kebutuhan manusia akan kebenaran adalah umum (Rom 1:18--3:20). Karena baik orang Yahudi maupun orang bukan Yahudi berada di bawah dosa dan karena itu di bawah murka Allah, tidak ada seorang pun yang dapat dibenarkan di hadapan Allah terlepas dari karunia kebenaran melalui iman kepada Yesus Kristus (Rom 3:21--4:25).

Setelah dibenarkan secara cuma-cuma oleh kasih karunia melalui iman dan setelah mendapatkan keyakinan akan keselamatan kita (pasal 5; Rom 5:1-21), karunia kebenaran Allah itu dinyatakan dalam kematian kita bagi dosa dengan Kristus (pasal 6; Rom 6:1-23), pembebasan kita dari pergumulan untuk mencapai kebenaran menurut hukum Taurat (pasal 7; Rom 7:1-26), pengangkatan kita sebagai anak-anak Allah dan hidup baru kita "melalui Roh" yang menuntun kita kepada kemuliaan (pasal 8; Rom 8:1-39). Allah sedang mengerjakan rencana penebusan-Nya kendatipun ketidakpercayaan Israel (pasal 9-11; Rom 9:1--11:36).

Akhirnya, Paulus menyatakan bahwa kehidupan yang diubah dalam Kristus mengakibatkan penerapan kebenaran dan kasih pada semua bidang kelakuan -- sosial, sipil, dan moral (pasal 12-14; Rom 12:1--14:23). Paulus mengakhiri Surat Roma dengan keterangan tentang rencananya pribadi (pasal 15; Rom 15:1-33) dan ucapan salam pribadi yang panjang, nasihat terakhir, dan sebuah kidung pujian (pasal 16; Rom 16:1-27).

Tujuh ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Surat Roma merupakan surat Paulus yang paling sistematis, surat teologis yang paling hebat dalam PB.
2. (2) Paulus menulis dengan gaya tanya-jawab atau gaya diskusi (mis. Rom 3:1,4-6,9,31).
3. (3) Paulus memakai PL secara luas sebagai kekuasaan alkitabiah dalam menyampaikan sifat sesungguhnya dari Injil.
4. (4) Paulus menyampaikan "kebenaran Allah" sebagai inti penyataan Injil (Rom 1:16-17): Allah membereskan segala sesuatu di dalam dan melalui Yesus Kristus.
5. (5) Paulus memusatkan perhatian kepada sifat rangkap dari dosa bersama dengan persediaan Allah di dalam Kristus untuk masing-masing aspek:
1. (a) dosa sebagai pelanggaran pribadi (Rom 1:1--5:11), dan
2. (b) prinsip "dosa" (Yun. _he hamartia_), yaitu kecenderungan bawaan yang alami untuk berbuat dosa yang tinggal dalam hati setiap orang sejak kejatuhan Adam (Rom 5:12--8:39).
6. (6) Roma 8 (Rom 8:1-39) adalah uraian yang paling luas dalam Alkitab mengenai peranan Roh Kudus dalam kehidupan orang percaya.
7. (7) Surat Roma berisi pembahasan yang paling berbobot mengenai penolakan Kristus oleh orang Yahudi (terkecuali suatu golongan sisa), dan tentang rencana penebusan Allah yang bermula dari Israel dan akhirnya menuju kembali kepada Israel (pasal 9-11; Rom 9:1--11:36).

Salam Paulus

Mengalirnya kasih orang Kristen. Salam penutup dan doa ucapan syukur.

16:1 Paulus ingin saudara-saudara memberi perhatian kepada orang banyak;
16:17 dan menasihati mereka untuk memperhatikan mereka yang menyebabkan pertikaian dan pertentangan;
16:21 dan setelah bermacam-macam salam, diakhiri dengan pujian dan syukur kepada Allah.

Salam (16:1-16)
Peringatan (16:17-24)
Segala kemuliaan bagi Allah (16:25-27)

Allah, Yesus, paulus, beberapa pelayan Injil, Setan.

Akwila, Allah, Ampliatus, Andronikus, Apeles, Aristobulus, Asia, Asinkritus, Epenetus, Erastus, Febe, Filologus, Flegon, Gayus, Hermas, Hermes, Herodion, Iblis, Injil, Kengkrea, Kristus, Kwartus, Lukius, Maria, Narkisus, Nereus, Olimpas, Patrobas, Persis, Priskila, Rufus, Sosipater, Stakhis, Tertius, Timotius, Trifena, Trifosa, Tuhan, Urbanus, Yahudi, Yason, Yesus, Yulia, Yunias

Rasa hormat dan Kekristenan berjalan bersama. Pujian dan salam kasih harus selalu kita nyatakan kepada sesama pekerja Injil untuk sukacita dan kekuatan mereka.

ay. 17-18. Perhatikan sikap orang percaya terhadap manusia yang membuat ajaran bertentangan dengan Yesus Kristus. Kita harus MEMPERHATIKAN mereka (lihat Yes 8:20). Kita harus MENGHINDARI mereka (2 Tim 3:5; 2 Yoh 10). Kita tidak boleh mendengarkan mereka, atau memperbolehkan mereka masuk ke dalam rumah untuk berdebat dengan mereka. Ini adalah rencana sesuai Kitab Suci untuk menolak ajaran mereka.

Dalam pasal ke-16 dari Kitab Roma, rasul Paulus menyampaikan salam kepada berbagai orang yang dikenalnya dalam jemaat. Ia juga mengingatkan jemaat untuk mewaspadai orang-orang yang menyebabkan perpecahan dan penyesatan, serta mengajak mereka untuk hidup bijaksana dalam hal yang baik dan jahat. Paulus menyimpulkan suratnya dengan mengucap syukur kepada Allah yang sanggup meneguhkan mereka sesuai dengan Injil dan mengungkapkan rahasia yang tersembunyi selama berabad-abad. Ia memuji Allah yang penuh hikmat melalui Kristus Yesus, yang menerima kemuliaan sampai selama-lamanya.

Kitab Roma adalah salah satu surat rasul Paulus dalam Perjanjian Baru. Surat ini ditulis oleh Paulus kepada jemaat di Roma, yang pada saat itu merupakan ibu kota Kekaisaran Romawi. Surat ini ditulis sekitar tahun 57-58 Masehi.

Dalam pasal 16, Paulus menyampaikan salam dan menyebutkan beberapa orang yang dia kenal di jemaat Roma. Dia memberikan penghargaan kepada mereka yang telah bekerja keras dalam pelayanan Tuhan dan memberikan peringatan terhadap mereka yang menyebabkan perpecahan dan mengajarkan doktrin yang salah.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus membahas tentang berbagai topik seperti dosa, hukum Taurat, iman, dan kasih karunia Allah. Dia menjelaskan bahwa semua orang berdosa dan membutuhkan keselamatan yang datang melalui iman kepada Yesus Kristus. Paulus juga menjelaskan bahwa hukum Taurat tidak dapat menyelamatkan seseorang, tetapi iman kepada Kristus adalah satu-satunya jalan untuk mendapatkan keselamatan.

Dalam konteks historis, pada saat itu, jemaat di Roma terdiri dari orang-orang Yahudi dan non-Yahudi yang baru saja masuk ke dalam iman Kristen. Ada juga perbedaan pendapat dan perpecahan dalam jemaat mengenai hukum Taurat dan bagaimana hidup sebagai orang percaya. Paulus menulis surat ini untuk memberikan pengajaran dan pemahaman yang lebih baik tentang iman Kristen.

Dalam konteks budaya, Roma adalah pusat kekaisaran yang multikultural. Jemaat di Roma terdiri dari berbagai latar belakang budaya dan sosial. Hal ini mempengaruhi dinamika dalam jemaat dan tantangan yang dihadapi oleh orang-orang percaya di Roma.

Dalam konteks literatur, surat ini merupakan salah satu surat rasul Paulus yang paling terperinci dan teologis. Paulus menguraikan ajaran-ajaran dasar iman Kristen dan menjelaskan hubungan antara iman dan hukum Taurat.

Secara teologis, surat ini menekankan pentingnya iman dalam keselamatan dan pentingnya hidup yang taat dan setia kepada Kristus. Paulus juga menekankan pentingnya persatuan dalam tubuh Kristus dan pentingnya menghindari perpecahan dan doktrin yang salah.

Dengan demikian, latar belakang pasal 16 Kitab Roma mencakup konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya. Pasal ini merupakan bagian dari surat yang ditulis oleh Paulus kepada jemaat di Roma, yang berisi salam dan peringatan terhadap orang-orang yang menyebabkan perpecahan dalam jemaat.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Roma pasal 16:

1. Pengenalan dan penghargaan terhadap rekan-rekan seiman (ayat 1-16)
- Pengenalan terhadap Febe sebagai pelayan jemaat (ayat 1-2)
- Penghargaan terhadap Priskila, Akwila, dan rekan-rekan seiman lainnya (ayat 3-16)

2. Peringatan terhadap orang-orang yang menimbulkan perpecahan dan penyesatan (ayat 17-20)
- Peringatan untuk menjauhi mereka yang bertentangan dengan pengajaran yang benar (ayat 17-18)
- Penjelasan bahwa mereka melayani nafsu mereka sendiri dan menipu orang-orang dengan kata-kata yang halus (ayat 18-20)

3. Pujian dan dorongan kepada jemaat (ayat 19-20)
- Pujian terhadap ketaatan jemaat (ayat 19)
- Dorongan untuk bijaksana dalam hal yang baik dan polos dalam hal yang jahat (ayat 19-20)

4. Salam dan penghargaan terhadap rekan-rekan seiman (ayat 21-23)
- Salam dari rekan-rekan seiman seperti Timotius, Lukius, Yason, dan Sosipater (ayat 21-23)

5. Penutup dan doa (ayat 24-27)
- Salam dari Tertius, penulis surat (ayat 24)
- Salam dari Gayus, yang memberi tumpangan (ayat 24)
- Salam dari Erastus dan Kwartus (ayat 23-24)
- Doa untuk pengaruh Injil dan penyingkapan rahasia Allah (ayat 25-27)

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Febe: Pelayan jemaat di Kengkrea.
- Priskila dan Akwila: Teman-teman sepelayanan Paulus, yang telah mempertaruhkan nyawa mereka demi hidup Paulus.
- Epenetus: Buah sulung bagi Kristus di Asia.
- Maria: Telah bekerja keras untuk jemaat.
- Andronikus dan Yunias: Saudara-saudara sebangsa dan sesama tahanan yang terkenal di antara para rasul, dan sudah ada dalam Kristus sebelum Paulus.
- Ampliatus: Dikasihi oleh Paulus dalam Tuhan.
- Urbanus: Teman sepelayanan dalam Kristus.
- Stakhis: Dikasihi oleh Paulus.
- Apeles: Terbukti tahan uji dalam Kristus.
- Aristobulus: Anggota keluarga yang dikasihi oleh Paulus.
- Herodion: Saudara sebangsa dan sesama tahanan Paulus.
- Narkisus: Anggota keluarga yang ada dalam Tuhan.
- Trifena dan Trifosa: Pekerja dalam Tuhan.
- Persis: Dikasihi oleh Paulus dan telah bekerja keras dalam Tuhan.
- Rufus: Orang pilihan dalam Tuhan, dan ibunya yang juga menjadi ibu bagi Paulus.
- Asinkritus, Flegon, Hermes, Patrobas, Hermas: Saudara-saudara yang bersama dengan mereka.
- Filologus dan Yulia, Nereus dan saudarinya, serta Olimpas: Semua orang kudus yang bersama dengan mereka.
- Timotius, Lukius, Yason, dan Sosipater: Teman-teman sepelayanan Paulus.
- Tertius: Penulis surat ini.
- Gayus: Orang yang memberi tumpangan kepada Paulus dan seluruh jemaat.
- Erastus: Bendahara kota.
- Kwartus: Saudara sebangsa.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Kengkrea: Tempat Febe menjadi pelayan jemaat.
- Asia: Tempat Epenetus menjadi buah sulung bagi Kristus.

Kata kunci dalam Kitab "Roma" pasal 16 adalah sebagai berikut:

1. Febe: Pelayan jemaat di Kengkrea yang diserahkan oleh penulis kepada jemaat di Roma.
2. Priskila dan Akwila: Teman-teman sepelayanan penulis yang telah mempertaruhkan nyawa mereka demi hidup penulis.
3. Epenetus: Buah sulung bagi Kristus di Asia.
4. Maria: Seseorang yang telah bekerja keras untuk jemaat di Roma.
5. Andronikus dan Yunias: Saudara-saudara sebangsa dan sesama tahanan yang terkenal di antara para rasul.
6. Ampliatus: Seseorang yang dikasihi dalam Tuhan.
7. Urbanus dan Stakhis: Teman-teman sepelayanan penulis.
8. Apeles: Seseorang yang terbukti tahan uji dalam Kristus.
9. Aristobulus: Anggota keluarga yang dikirimkan salam.
10. Herodion: Saudara sebangsa penulis.
11. Narkisus: Anggota keluarga yang ada dalam Tuhan.
12. Trifena dan Trifosa: Pekerja dalam Tuhan.
13. Persis: Seseorang yang dikasihi dan telah bekerja keras dalam Tuhan.
14. Rufus: Orang pilihan dalam Tuhan, dan ibunya yang juga menjadi ibu bagi penulis.
15. Asinkritus, Flegon, Hermes, Patrobas, Hermas: Saudara-saudara sebangsa penulis.
16. Filologus dan Yulia, Nereus: Orang-orang kudus yang dikirimkan salam.
17. Iblis: Akan segera diremukkan di bawah kaki umat Allah.
18. Timotius, Lukius, Yason, dan Sosipater: Teman-teman sepelayanan penulis.
19. Tertius: Penulis surat ini yang menyampaikan salam.
20. Gayus: Orang yang memberi tumpangan kepada penulis dan seluruh jemaat.
21. Erastus dan Kwartus: Saudara-saudara sebangsa penulis yang menyampaikan salam.
22. Injil: Kabar baik tentang Kristus Yesus yang penulis bawa.
23. Rahasia: Penyingkapan rahasia yang tersembunyi selama berabad-abad, tetapi sekarang telah dinyatakan melalui kitab-kitab para nabi.
24. Allah: Satu-satunya Allah yang penuh hikmat melalui Kristus Yesus, yang menerima kemuliaan sampai selama-lamanya.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi terkait Kitab Roma pasal 16:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari salam-salam yang Paulus sampaikan kepada berbagai individu dan jemaat dalam pasal ini? Mengapa penting bagi kita untuk menghargai dan menghormati sesama anggota tubuh Kristus?

2. Mengapa Paulus menekankan pentingnya menjauhi orang-orang yang menimbulkan perpecahan dan penyesatan dalam gereja? Bagaimana kita dapat mengidentifikasi dan menghindari pengajaran yang bertentangan dengan pengajaran Alkitab?

3. Apa yang dapat kita pelajari dari karakteristik orang-orang yang disebutkan dalam salam-salam Paulus? Bagaimana karakteristik ini dapat menjadi teladan bagi kita dalam hidup kita sebagai orang percaya?

4. Mengapa Paulus mengingatkan jemaat untuk bijaksana dalam hal yang baik dan polos dalam hal yang jahat? Bagaimana kita dapat mengembangkan kebijaksanaan dan membedakan antara yang baik dan yang jahat dalam kehidupan sehari-hari?

5. Apa yang dapat kita pelajari tentang kasih karunia Allah melalui salam-salam dan doa-doa Paulus dalam pasal ini? Bagaimana kita dapat mengalami dan menyebarkan kasih karunia Allah kepada sesama?

6. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Paulus dalam pasal ini? Bagaimana pesan ini relevan bagi kita sebagai orang percaya pada zaman sekarang?

7. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam pasal ini dalam kehidupan kita sehari-hari? Apa yang dapat kita lakukan untuk memperkuat persekutuan gereja dan menghindari perpecahan?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Roma pasal 16.

Dalam pasal 16 dari Kitab Roma, terdapat beberapa hal yang dapat dipelajari dan diaplikasikan dalam hidup kita:

1. Menghormati dan mendukung pelayan-pelayan Tuhan: Dalam pasal ini, Paulus menyebutkan beberapa orang yang telah memberikan bantuan kepada banyak orang dan juga kepada dirinya. Kita dapat belajar untuk menghormati dan mendukung pelayan-pelayan Tuhan yang telah memberikan pelayanan kepada kita dan kepada orang lain.

2. Bersyukur dan mengucapkan salam: Paulus mengucapkan salam kepada banyak orang dalam pasal ini. Kita dapat belajar untuk bersyukur atas hubungan yang kita miliki dengan sesama percaya dan mengucapkan salam kepada mereka sebagai tanda kasih dan persatuan dalam Kristus.

3. Menghindari perpecahan dan penyesatan: Paulus mendorong jemaat untuk mengawasi mereka yang menimbulkan perpecahan dan penyesatan serta menjauh dari mereka. Kita dapat belajar untuk berhati-hati terhadap pengajaran yang bertentangan dengan pengajaran Alkitab dan menjauh dari mereka yang menyebabkan perpecahan dalam tubuh Kristus.

4. Bijaksana dalam hal yang baik dan polos dalam hal yang jahat: Paulus mengingatkan jemaat untuk bijaksana dalam hal yang baik dan polos dalam hal yang jahat. Kita dapat belajar untuk menggunakan kebijaksanaan dalam mengambil keputusan yang baik dan tetap setia kepada kebenaran Allah dalam menghadapi godaan dan kejahatan.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa untuk pelayan-pelayan Tuhan: Berdoalah untuk pelayan-pelayan Tuhan yang telah memberikan pelayanan kepada kita dan kepada orang lain, agar mereka diberkati, dikuatkan, dan dilindungi dalam pelayanan mereka.

2. Berdoa untuk persatuan dalam tubuh Kristus: Berdoalah agar kita dapat hidup dalam persatuan dan kasih dalam tubuh Kristus, menghormati dan mendukung satu sama lain dalam pelayanan dan kehidupan sehari-hari.

3. Berdoa untuk kebijaksanaan dan keteguhan iman: Berdoalah agar kita diberikan kebijaksanaan dalam menghadapi situasi hidup yang beragam, dan agar kita tetap setia kepada kebenaran Allah dalam menghadapi godaan dan kejahatan.

4. Berdoa untuk perlindungan dari perpecahan dan penyesatan: Berdoalah agar kita dilindungi dari pengajaran yang bertentangan dengan pengajaran Alkitab dan agar kita dapat menghindari perpecahan dalam tubuh Kristus.

5. Berdoa untuk kemuliaan Allah: Berdoalah agar hidup kita memuliakan Allah dan agar kita dapat hidup sesuai dengan Injil yang telah dinyatakan melalui Kristus Yesus.

Semoga ini membantu dan memberkati hidupmu dalam mempelajari dan menerapkan pasal 16 dari Kitab Roma.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab Roma Pasal 16 :

1. What (Apa):
- Pasal 16 dari Kitab Roma adalah penutup surat rasul Paulus kepada jemaat di Roma.
- Surat ini berisi salam dan penghargaan kepada beberapa individu yang dikenal oleh Paulus.

2. Who (Siapa):
- Paulus, rasul Yesus Kristus, adalah penulis surat ini.
- Febe, seorang pelayan jemaat di Kengkrea, disebutkan sebagai orang yang Paulus serahkan kepada jemaat di Roma.
- Priskila dan Akwila, teman-teman sepelayanan Paulus, yang telah mempertaruhkan nyawa mereka demi Paulus.
- Berbagai individu lainnya disebutkan dalam salam Paulus, termasuk Epenetus, Maria, Andronikus, Yunias, Ampliatus, Urbanus, Stakhis, Apeles, Aristobulus, Herodion, Narkisus, Trifena, Trifosa, Persis, Rufus, Asinkritus, Flegon, Hermes, Patrobas, Hermas, Filologus, Yulia, Nereus, Olimpas, dan banyak orang kudus lainnya.

3. Where (Dimana):
- Surat ini ditujukan kepada jemaat di Roma, yang berada di ibu kota Kekaisaran Romawi.

4. When (Kapan):
- Surat ini ditulis oleh Paulus pada masa pelayanannya sebagai rasul Yesus Kristus, kemungkinan pada akhir tahun 56 M atau awal tahun 57 M.

5. Why (Mengapa):
- Surat ini ditulis oleh Paulus untuk memperkenalkan dirinya kepada jemaat di Roma dan untuk menyampaikan pengajaran dan penghiburan kepada mereka.
- Paulus juga ingin memberikan salam dan penghargaan kepada individu-individu yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada dia dan jemaat lainnya.

6. How (Bagaimana):
- Surat ini ditulis dalam bentuk surat yang berisi kata-kata penghiburan, pengajaran, dan salam.
- Paulus menyampaikan salam dan penghargaan kepada individu-individu yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada dia dan jemaat lainnya.
- Paulus juga memberikan peringatan kepada jemaat untuk mewaspadai orang-orang yang menimbulkan perpecahan dan penyesatan, serta yang bertentangan dengan pengajaran yang telah mereka terima.