Pertanyaan Refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari pernyataan Paulus bahwa Allah tidak menolak umat-Nya?
2. Bagaimana kita dapat melihat kasih karunia Allah dalam pemilihan-Nya terhadap suatu sisa umat-Nya?
3. Mengapa penting bagi kita untuk mengakui bahwa keselamatan bukanlah hasil dari perbuatan kita, tetapi anugerah Allah semata?
4. Bagaimana kita dapat menghindari kesombongan dan tetap hidup dalam iman yang teguh?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari analogi pohon zaitun tentang hubungan antara orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam rencana keselamatan Allah?
Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana pandanganmu tentang peran Israel dalam rencana keselamatan Allah? Apakah Israel masih memiliki peran khusus dalam rencana-Nya?
2. Bagaimana kita dapat memahami konsep pemilihan Allah dan kebebasan manusia dalam konteks keselamatan?
3. Bagaimana sikap kita sebagai orang percaya terhadap orang-orang yang belum mengenal Kristus? Apakah kita harus berusaha untuk menyelamatkan mereka?
4. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam pasal ini dalam kehidupan sehari-hari kita sebagai orang percaya?
5. Bagaimana kita dapat memahami kebijaksanaan dan pengetahuan Allah yang tak terbatas dalam konteks pemahaman kita tentang rencana keselamatan-Nya?
Hal Menarik Terkait Roma 11:
1. Paulus menggunakan analogi pohon zaitun untuk menjelaskan hubungan antara orang-orang Yahudi dan bangsa-bangsa bukan Yahudi dalam rencana keselamatan Allah.
2. Pasal ini menunjukkan bahwa Allah memiliki rencana yang lebih besar dan lebih dalam daripada yang dapat kita pahami.
3. Paulus menekankan pentingnya anugerah Allah dalam keselamatan dan mengingatkan kita untuk tidak sombong atau mengandalkan diri sendiri.
4. Pasal ini menunjukkan bahwa Allah memiliki belas kasihan yang meluas kepada semua orang, baik orang Yahudi maupun bangsa-bangsa bukan Yahudi.
5. Paulus mengakhiri pasal ini dengan memuji kemuliaan Allah dan mengakui bahwa segala sesuatu berasal dari-Nya, melalui-Nya, dan untuk-Nya.