Statistik	28 pasal, 1.007 yat, 24. 250 kata
Penulis	Lukas; lihat Lukas 1.
Tema	Penyebaran Injil yang Penuh Keberhasilan Melalui Kuasa Roh Kudus; Pekerjaan dilanjutkan Roh Kudus.
Waktu	Sekitar 63 T.M.
Tempat	Mungkin di Roma (cf. File 24; 2Tim 4:11).
Kata Kunci	Saksi-Saksi.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Roh Kudus

Kitab Kisah Para Rasul, seperti halnya Injil Lukas, dialamatkan kepada seorang yang bernama "Teofilus" (Kis 1:1). Sekalipun nama pengarangnya tidak disebutkan dalam kedua kitab itu, kesaksian kekristenan mula-mula dengan suara bulat, serta bukti intern yang mendukung dari kedua kitab ini menunjuk kepada satu orang penulis yaitu Lukas "tabib ... yang kekasih" (Kol 4:14).

Roh Kudus mendorong Lukas untuk menulis kepada Teofilus supaya mengisi keperluan dalam gereja orang Kristen bukan Yahudi, akan kisah yang lengkap mengenai awal kekristenan --

1. (1) "dalam bukuku yang pertama" ialah Injil tentang kehidupan Yesus, dan
2. (2) buku yang kemudian ialah laporannya dalam Kisah Para Rasul tentang pencurahan Roh Kudus di Yerusalem serta perkembangan gereja yang berikutnya.

Jelas Lukas adalah seorang penulis yang unggul, sejarawan yang cermat dan seorang teolog yang diilhami.

Kitab Kisah Para Rasul secara selektif meliput tiga puluh tahun pertama dalam sejarah gereja. Sebagai sejarawan gereja, Lukas menelusuri penyebaran Injil dari Yerusalem hingga ke Roma sambil menyebutkan sekitar 32 negara, 54 kota dan 9 pulau di Laut Tengah, 95 orang yang berbeda dengan nama serta beberapa pejabat dan administrator pemerintah dengan gelar jabatan yang tepat. Ilmu purbakala makin menguatkan ketepatan Lukas dalam semua detail. Selaku seorang teolog, Lukas dengan cerdas melukiskan makna beberapa pengalaman dan peristiwa dalam tahun-tahun mula-mula gereja.

Pada tahap awal, Alkitab PB terdiri atas dua kumpulan:

1. (1) keempat Injil dan
2. (2) surat-surat Paulus.

Kisah Para Rasul memainkan peranan yang penting sebagai penghubung di antara kedua kumpulan itu dan tempatnya benar dalam urutan kanonik adalah benar. Pasal 13 (Kis 13:1-28) memberikan latar belakang sejarah yang diperlukan untuk memahami secara lebih mendalam pelayanan dan surat-surat Paulus. Bagian ayat-ayat dalam kitab ini di mana Lukas menggunakan istilah "kami" (Kis 16:10-17; Kis 20:5--21:18; Kis 27:1--28:16) menunjukkan keikutsertaannya dalam perjalanan Paulus.

1. Pendahuluan
   (Kis 1:1-11)
   
2. I. Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 1:12-2:41)
   
1. A. Persiapan untuk Perjanjian
   (Kis 1:12-26)
   
2. B. Hari Pentakosta
   (Kis 2:1-41)
   
3. II. Hari-Hari Permulaan Gereja di Yerusalem
   (Kis 2:42-8:1a)
   
1. A. Ciri-Ciri Gereja Rasuli Setelah Pencurahan Roh Kudus
   (Kis 2:42-47)
   
2. B. Mukjizat Menakjubkan dan Dampak-Dampaknya
   (Kis 3:1-4:31)
   
3. C. Percobaan yang Berkelanjutan Dalam Hal Saling Membagi
   (Kis 4:32-5:11)
   
4. D. Kesembuhan-Kesembuhan Lebih Lanjut dan Perlawanan Para Pemimpin Agama
   (Kis 5:12-42)
   
5. E. Pemilihan Tujuh Diaken
   (Kis 6:1-7)
   
6. F. Stefanus: Syahid Kristen yang Pertama
   (Kis 6:8-8:1)
   
4. III.Penganiayaan Menghasilkan Pengembangan
   (Kis 8:1-9:31)
   
1. A. Orang Kristen Tersebar di Seluruh Yudea dan Samaria
   (Kis 8:1-4)
   
2. B. Filipus: Pelayanan Seorang Penginjil
   (Kis 8:5-40)
   
3. C. Saulus dari Tarsus: Pertobatan Seorang Penganiaya
   (Kis 9:1-31)
   
5. IV. Kekristenan Mulai Tersebar di Kalangan Orang Bukan Yahudi
   (Kis 9:32-12:25)
   
1. A. Pelayanan Petrus di Lida dan Yope
   (Kis 9:32-43)
   
2. B. Pelayanan Petrus di Kaisarea
   (Kis 10:1-48)
   
3. C. Laporan Petrus kepada Gereja di Yerusalem dan Tindakannya Disetujui
   (Kis 11:1-18)
   
4. D. Antiokhia: Gereja Bukan Yahudi yang Pertama
   (Kis 11:19-30)
   
5. E. Penganiayaan di Bawah Herodes Agripa I
   (Kis 12:1-23)
   
6. F. Ringkasan Perkembangan Gereja
   (Kis 12:24-25)
   
6. V. Perjalanan Misi Pertama Paulus
   (Kis 13:1-14:28)
   
1. A. Paulus dan Barnabas Diutus oleh Gereja di Antiokhia
   (Kis 13:1-3)
   
2. B. Wilayah Tertentu Diinjili
   (Kis 13:4-14:28)
   
7. VI. Sidang di Yerusalem
   (Kis 15:1-35)
   
8. VII.Perjalanan Misi Kedua Paulus
   (Kis 15:36-18:22)
   
1. A. Pertentangan Paulus dengan Barnabas
   (Kis 15:36-40)
   
2. B. Wilayah Lama Dikunjungi Kembali
   (Kis 15:41-16:5)
   
3. C. Penginjilan Wilayah Baru
   (Kis 16:6-18:21)
   
4. D. Kembali ke Antiokhia di Siria
   (Kis 18:22)
   
9. VIII.Perjalanan Misi Ketiga Paulus
   (Kis 18:23-21:16)
   
1. A. Dalam Perjalanan ke Efesus
   (Kis 18:23)
   Sisipan: Pelayanan Apolos
   (Kis 18:24-28)
   
2. B. Pelayanan yang Panjang di Efesus
   (Kis 19:1-41)
   
3. C. Ke Makedonia, Yunani dan Kembali ke Makedonia
   (Kis 20:1-5)
   
4. D. Kembali ke Yerusalem
   (Kis 20:6-21:16)
   
10. IX. Penangkapan Paulus dan Pelayanannya Dalam Penjara
    (Kis 21:17-28:31)
    
1. A. Di Yerusalem
   (Kis 21:17-23:35)
   
2. B. Di Kaisarea
   (Kis 24:1-26:32)
   
3. C. Menuju ke Roma
   (Kis 27:1-28:15)
   
4. D. Di Roma
   (Kis 28:16-31)
   

Di dalam mengisahkan permulaan berdirinya gereja, Lukas setidak-tidaknya mempunyai dua tujuan.

1. (1) Lukas menunjukkan bahwa Injil bergerak dengan kemenangan dari perbatasan Yudaisme yang sempit ke dunia kafir kendatipun tentangan dan penganiayaan.
2. (2) Dia mengungkapkan peranan Roh Kudus dalam kehidupan dan misi gereja, menekankan baptisan Roh Kudus sebagai persediaan Allah dalam memperkuat gereja untuk memberitakan Injil dan melanjutkan pelayanan Yesus.

Lukas secara eksplisit mengisahkan tiga kali bahwa baptisan dengan Roh Kudus disertai bahasa lidah (Kis 2:4; Kis 10:45-46; Kis 19:1-7). Konteks dari bagian-bagian ini menunjukkan bahwa pengalaman ini adalah normatif dalam kekristenan mula-mula dan merupakan pola Allah yang tetap bagi gereja.

1. Bersaksi.
Kata Yunani yang diterjemahkan menjadi 'saksi' berhubungan dengan kata 'martir'.
Kisah para Rasul menunjukkan kepada kita betapa tinggi harga yang harus dibayar
dalam bersaksi - Stefanus harus membayar dengan nyawanya dan kesaksian Petrus
dan Paulus menyebabkan mereka dipenjarakan.
Carilah ayat-ayat lain yang mengandung kata' saksi'. Bandingkan siksaan yang
diterima oleh Stefanus dengan kematian Kristus di kayu salib (Luk. 23:34; Kis. 7:60).

2. Pertobatan.
Kisah para Rasul mencatat sejumlah peristiwa pertobatan yang unik. Keempat
contoh di bawah ini memperlihatkan bagaimana Allah membawa laki-laki dan
perempuan kepadaNya dengan berbagai cara: O Sida-sida dari Etiopia yang dibawa
kepada Kristus melalui pembacaan Kitab Suci (Kis 8:30).
o Saulus dari Tarsus, yang hidupnya berubah secara tiba-tiba dan dramatis (Kis 9:1-19).
o Lidia, wanita yang taat beribadah, yang telah siap menerima Injil (Kis 16:14).
o Kepala penjara Filipi yang mencari keselamatan karena didorong oleh rasa takut
(Kis 16:29, 30).
Carilah ayat-ayat yang berhubungan dengan keempat pertobatan di atas serta
bandingkanlah cara-cara yang Allah pakai waktu itu dan sekarang untuk membawa
orang kepada-Nya.

3.Tim penginjilan.
Kita melihat di dalam Kisah para Rasul pola kerja misionaris. Paulus tidak saja
menetapkan tempat-tempat yang strategis dan berusaha menyebarkan kabar baik di
daerah sekelilingnya, tetapi ia juga mempunyai rekan penolong.

Perhatikanlah kampanye Paulus yang berbeda-beda dalam perjalanan misionarisnya
yang tercatat dalam Kisah para Rasul.

Dalam Injil karangannya Lukas mencatat "segala sesuatu yang dikerjakan dan diajarkan Yesus" (Kis 1:1), tetapi kitab ini menerangkan apa yang selanjutnya diperbuat dan diajar oleh Yesus setelah naik ke sorga, melalui kuasa Roh Kudus yang bekerja di dalam dan melalui murid-murid-Nya dan jemaat mula-mula. Ketika Yesus naik ke sorga (Kis 1:9-11), instruksi terakhir kepada murid-murid-Nya ialah menunggu di Yerusalem hingga mereka dibaptiskan dengan Roh Kudus (Kis 1:4-5). Ayat kunci kitab ini (Kis 1:8) berisi ringkasan padat yang teologis dan geografis dari kitab ini: Yesus berjanji bahwa mereka akan menerima kuasa ketika Roh Kudus dicurahkan atas mereka -- kuasa untuk menjadi saksi-Nya

1. (1) "di Yerusalem" (pasal 1-7; Kis 1:1--7:60),
2. (2) "di seluruh Yudea dan Samaria" (pasal 8-12; Kis 8:1--12:25), dan
3. (3) "sampai ke ujung bumi" (pasal 13-28; Kis 13:1--28:31).

Kisah Para Rasul mengisahkan perpaduan tindakan ilahi dengan tindakan manusia. Seluruh gereja, bukan hanya para rasul, ikut "menjelajah seluruh negeri itu sambil memberitakan Injil" (Kis 8:4). Para diaken seperti Stefanus dan Filipus (Kis 6:1-6) menjadi perkasa di dalam Roh Kudus dan iman, "mengadakan mukjizat-mukjizat dan tanda-tanda di antara orang banyak" (Kis 6:8) bahkan sampai menggoncangkan beberapa kota dengan Injil (lih. Kis 8:5-13). Umat yang saleh berdoa dengan tekun, melihat malaikat-malaikat, mendapatkan penglihatan, menyaksikan tanda dan mukjizat yang ajaib, mengusir setan-setan, menyembuhkan yang sakit serta memberitakan Injil dengan keberanian dan kekuasaan. Sekalipun di dalam gereja ada persoalan, seperti ketegangan antara orang Yahudi dan bukan Yahudi (pasal 15; Kis 15:1-41), dan kendatipun penganiayaan terus-menerus dari luar gereja oleh pemimpin agama dan penguasa sipil, nama Tuhan Yesus Kristus dimuliakan dalam perkataan dan tindakan dari kota yang satu ke kota yang lain.

Dalam pasal 1-12 (Kis 1:1--12:25) pusat utama dari penjangkauan gereja adalah Yerusalem. Di situlah Petrus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil. Dalam pasal 13-28 (Kis 13:1--28:31) pusat utama penjangkauan gereja adalah Antiokhia di Siria; di situlah Paulus menjadi orang terkemuka yang dipakai Allah untuk menyebarkan Injil kepada orang yang bukan Yahudi. Kitab Kisah Para Rasul berakhir tiba-tiba dengan Paulus di Roma, sedang menunggu pengadilannya di depan Kaisar. Walaupun hasil pengadilan tertangguh, kitab ini diakhiri dengan nada kemenangan. Paulus masih tertawan, namun ia tetap memberitakan Kerajaan Allah dan mengajar tentang Tuhan Yesus dengan berani tanpa rintangan (Kis 28:31).

Sembilan ciri utama menandai surat ini.

1. (1) Gereja: kitab ini menyatakan sumber kuasa dan sifat sejati dari misi gereja, bersama beberapa prinsip yang harus menguasai gereja pada setiap angkatan.
2. (2) Roh Kudus: oknum ketiga dari Trinitas disebut secara khusus lima puluh kali; baptisan dalam dan pelayanan Roh Kudus memberikan kuasa ilahi (Kis 1:8), keberanian (Kis 4:31), ketakutan yang kudus akan Allah (Kis 5:3,5,11), kebijaksanaan (Kis 6:3,10), bimbingan (Kis 16:6-10) dan karunia-karunia Roh (Kis 19:6).
3. (3) Amanat gereja mula-mula: Lukas dengan cermat mencatat khotbah-khotbah yang diilhamkan yang disampaikan oleh Petrus, Stefanus, Paulus, Yakobus dan orang lain yang memberikan pengetahuan tentang gereja mula-mula yang tidak terdapat dalam kitab-kitab PB lainnya.
4. (4) Doa: Gereja mula-mula mengabdikan diri kepada doa yang tetap dan sungguh-sungguh; kadang-kadang sepanjang malam sehingga hasilnya luar biasa.
5. (5) Tanda-tanda, keajaiban-keajaiban dan mukjizat-mukjizat: penyataan ini menyertai pekabaran Injil di dalam kuasa Roh Kudus.
6. (6) Penganiayaan: pekabaran Injil dengan kuasa terus-menerus membangkitkan pertentangan dan penganiayaan, baik dari pihak agama maupun yang sekular.
7. (7) Urutan Yahudi -- bukan Yahudi: sepanjang kitab ini Injil pertama-tama disampaikan kepada orang Yahudi, baru kepada bangsa-bangsa lainnya.
8. (8) Wanita: keterlibatan wanita disebutkan secara khusus dalam pelaksanaan pelayanan gerejani.
9. (9) Kemenangan: tembok pemisah (nasional, keagamaan, budaya, atau suku) dan pertentangan serta penganiayaan tidak dapat menahan meluasnya Injil.

Prinsip Hermeneutis

Beberapa penafsir memandang kitab Kisah Para Rasul seolah di bawah suatu perjanjian PB yang lain daripada melihatnya sebagai patokan Allah bagi gereja dan kesaksiannya selama seluruh periode yang disebut PB "hari-hari terakhir" (bd. lihat cat. --> "Kis 2:17"\). [atau ref. Kis 2:17] Kisah Para Rasul bukan saja buku sejarah dari gereja mula-mula, melainkan menjadi buku pedoman bagi kehidupan Kristen dan untuk gereja yang dipenuhi Roh. Orang percaya seharusnya mendambakan dan menantikan, sebagai norma atau patokan gereja masa kini, semua unsur pelayanan dan pengalaman gereja PB (kecuali penulisan PB); semuanya ini dapat dicapai apabila gereja bergerak dalam kuasa Roh yang penuh. Tidak ada sesuatu dalam Kisah Para Rasul atau PB yang mengatakan bahwa tanda-tanda, keajaiban-keajaiban, mukjizat-mukjizat, karunia-karunia rohani atau tolok ukur rasuli bagi kehidupan dan pelayanan gereja pada umumnya akan berhenti secara mendadak atau untuk selama-lamanya pada akhir masa para rasul. Kisah Para Rasul mencatat apa yang seharusnya gereja perbuat di dalam setiap generasi selama ia melanjutkan pelayanan Yesus dalam kuasa Pentakosta dari Roh Kudus (lihat cat. --> "Kis 7:44"\). [atau ref. Kis 7:44]

Paulus dianiaya

Berdirinya gereja di Tesalonika dan perlawanan orang-orang Yahudi. Paulus dan Silas di Berea. Paulus di Atena dan khotbah dari atas Areopagus.

17:1 Paulus mengajar di Tesalonika, dan beberapa orang menjadi percaya,
17:5 dan beberapa orang lainnya menganiaya dia.
17:10 Dia diutus ke Berea dan mengajar di sana.
17:13 Dianiaya oleh orang Yahudi dari Tesalonika,
17:16 dia datang ke Atena, dan membantah serta mengajarkan Allah yang hidup, yang tidak mereka kenal;
17:32 dengan itu, meskipun beberapa orang mengejek, banyak orang menjadi percaya kepada Kristus.

Keributan di Tesalonika (17:1-9)
Paulus dan Silas di Berea (17:10-15)
Paulus di Atena (17:16-34)

Kristus, Paulus, Silas, Yason, Kaisar, ahli-ahli pikir, Dionisius, Damaris.

Allah, Amfipolis, Apolonia, Areopagus, Atena, Berea, Damaris, Dionisius, Epikuros, Injil, Kaisar, Kitab Suci, Mesias, Paulus, Sabat, Silas, Stoa, Tesalonika, Timotius, Tuhan, Yahudi, Yason, Yesus, Yunani

Ajaran Kristus tidak takut pada penelitian yang cermat, namun akan terbukti sepenuhnya melalui terang/pemahaman semua ayat Kitab Suci. Mereka yang memberikan alasan dari ayat-ayat Kitab Suci mengenai "Kristus yang disalibkan"

ay. 3. Jangkauan semua pengajaran menunjuk kepada Yesus Kristus sebagai Dia yang menebus dan dibangkitkan untuk pembenaran semua orang yang akan percaya. Yesus harus menjadi tujuan dari semua pengajaran, dan usaha kita untuk membawa orang-orang untuk mengenal Dia.

Dalam Kisah Para Rasul pasal 17, Paulus dan Silas tiba di Tesalonika dan masuk ke sinagoge orang Yahudi. Mereka berbicara selama tiga hari Sabat, menjelaskan bahwa Kristus harus menderita dan bangkit dari antara orang mati. Beberapa orang diyakinkan dan bergabung dengan mereka, tetapi orang-orang Yahudi menjadi iri dan menyerbu rumah Yason. Mereka tidak menemukan Paulus dan Silas, jadi mereka menyeret Yason dan beberapa saudara seiman ke hadapan para pejabat kota. Setelah menerima jaminan, orang-orang itu dibebaskan. Paulus dan Silas kemudian pergi ke Berea, di mana mereka juga mengajar dan banyak orang menjadi percaya. Namun, orang-orang Yahudi dari Tesalonika datang ke Berea untuk menggoyahkan orang-orang. Paulus kemudian pergi ke Atena, di mana ia berbicara di Areopagus tentang Allah yang tidak dikenal. Beberapa orang mengejek, tetapi ada juga yang menjadi percaya.

Latar belakang dari pasal 17 dalam Kitab Kisah Para Rasul adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 17 terjadi pada masa perjalanan rasul Paulus di kota Atena, Yunani, pada abad pertama Masehi. Atena adalah pusat kebudayaan dan intelektualitas pada saat itu, dengan banyak kuil dan berbagai aliran filsafat yang berpengaruh.

Konteks Budaya:
Atena adalah kota yang didominasi oleh kepercayaan politeistik, dengan banyak kuil yang didedikasikan untuk berbagai dewa dan dewi. Orang-orang Atena sangat menghargai kebijaksanaan dan pengetahuan, dan mereka sering terlibat dalam diskusi filosofis dan retorika.

Konteks Literatur:
Paulus berbicara di depan Areopagus, sebuah tempat di Atena yang digunakan untuk diskusi dan pengambilan keputusan. Di sini, Paulus berhadapan dengan para filsuf dan pemimpin agama yang ingin mendengar ajaran barunya.

Konteks Teologis:
Sebelum pasal 17, Paulus telah melakukan perjalanan misi di berbagai kota dan menghadapi tantangan dan penentangan. Dia telah mengajar tentang Yesus Kristus dan kebangkitan-Nya, serta menyebabkan banyak orang menjadi pengikut Kristus. Di Atena, Paulus ingin menyampaikan Injil kepada orang-orang yang belum mengenalnya.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Paulus tiba di Atena dan melihat banyak kuil berhala di kota tersebut. Dia berbicara dengan orang-orang di pasar dan berdebat dengan orang-orang filsafat setempat. Mereka membawa Paulus ke Areopagus untuk mendengarkan ajarannya yang baru.

Dengan latar belakang ini, pasal 17 melanjutkan cerita tentang bagaimana Paulus berbicara di depan para filsuf dan pemimpin agama di Atena, mengajukan argumen tentang keberadaan satu Allah yang sejati dan mengumumkan Injil Yesus Kristus kepada mereka.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kisah Para Rasul pasal 17:

1. Paulus dan Silas di Tesalonika
- Paulus dan Silas mengunjungi Tesalonika dan masuk ke sinagoge orang Yahudi (Kisah Para Rasul 17:1-3).
- Mereka berbicara tentang Kristus yang harus menderita dan bangkit dari antara orang mati (Kisah Para Rasul 17:3).

2. Pembaptisan banyak orang
- Sebagian orang diyakinkan dan bergabung dengan Paulus dan Silas, termasuk orang Yunani yang takut akan Allah dan wanita-wanita terhormat (Kisah Para Rasul 17:4).

3. Kekejaman orang Yahudi
- Orang Yahudi menjadi iri hati dan mengajak beberapa orang jahat untuk mencari Paulus dan Silas (Kisah Para Rasul 17:5).
- Mereka menyerbu rumah Yason dan mencari Paulus serta Silas untuk membawa mereka ke luar kepada orang banyak (Kisah Para Rasul 17:6).

4. Paulus dan Silas di Berea
- Saudara-saudara seiman segera menyuruh Paulus dan Silas pergi ke Berea (Kisah Para Rasul 17:10).
- Orang-orang Yahudi di Berea lebih baik hatinya daripada orang-orang di Tesalonika dan menerima firman dengan penuh semangat (Kisah Para Rasul 17:11).

5. Paulus di Atena
- Paulus tiba di Atena dan melihat kota itu penuh dengan patung-patung berhala (Kisah Para Rasul 17:16).
- Paulus berbicara dengan orang-orang Yahudi dan orang-orang takut akan Allah di sinagoge dan di tempat umum (Kisah Para Rasul 17:17-18).

6. Paulus di Areopagus
- Paulus diundang untuk berbicara di Areopagus dan memberitakan tentang Allah yang tidak dikenal (Kisah Para Rasul 17:19-23).
- Paulus menjelaskan bahwa Allah menciptakan dunia dan segala sesuatu di dalamnya, dan bahwa Dia telah menetapkan suatu hari penghakiman melalui Yesus yang telah dibangkitkan dari antara orang mati (Kisah Para Rasul 17:24-31).

7. Respon terhadap khotbah Paulus
- Beberapa orang mengejek ketika mendengar tentang kebangkitan dari antara orang mati, tetapi ada juga yang ingin mendengarkan lebih lanjut (Kisah Para Rasul 17:32-34).
- Beberapa orang bergabung dengan Paulus dan menjadi percaya, termasuk Dionisius dan Damaris (Kisah Para Rasul 17:34).

Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya mencakup bagian-bagian penting dari pasal 17. Untuk pemahaman yang lebih lengkap, disarankan untuk membaca seluruh pasal tersebut.

Orang-orang:
- Paulus
- Silas
- Yason
- Timotius
- Dionisius
- Damaris

Lokasi:
- Amfipolis
- Apolonia
- Tesalonika
- Sinagoge orang Yahudi
- Rumah Yason
- Berea
- Atena
- Areopagus

Kata kunci dalam Kitab "Kisah Para Rasul" pasal 17 adalah:

1. Paulus dan Silas: Merupakan tokoh utama dalam cerita ini, yang melakukan perjalanan dan memberitakan Injil kepada orang-orang di berbagai kota.
2. Tesalonika: Kota di mana Paulus dan Silas mengunjungi sinagoge orang Yahudi dan memberitakan tentang Yesus Kristus.
3. Sinagoge: Tempat ibadah orang Yahudi di mana Paulus berbicara dan memberitakan Injil.
4. Kitab Suci: Paulus berbicara dengan orang-orang dari Kitab Suci, menjelaskan dan membuktikan bahwa Kristus harus menderita dan bangkit dari antara orang mati.
5. Kristus: Yesus Kristus, yang Paulus beritakan sebagai Mesias yang telah datang.
6. Orang Yunani: Sejumlah besar orang Yunani yang takut akan Allah dan wanita-wanita terhormat yang bergabung dengan Paulus dan Silas.
7. Orang Yahudi: Beberapa orang Yahudi menjadi iri hati dan mengajak beberapa orang jahat untuk menyerang Paulus dan Silas.
8. Yason: Tuan rumah di Tesalonika yang ditangkap oleh orang-orang Yahudi karena mendukung Paulus dan Silas.
9. Berea: Kota di mana Paulus dan Silas pergi setelah meninggalkan Tesalonika.
10. Areopagus: Tempat di mana Paulus berbicara kepada orang-orang Atena tentang kepercayaan mereka yang beragam dan memberitakan tentang Allah yang tidak dikenal.
11. Patung-patung berhala: Paulus merasa terganggu oleh banyaknya patung-patung berhala di Atena.
12. Kebangkitan: Paulus memberitakan tentang kebangkitan Yesus dari antara orang mati.
13. Bertobat: Allah memerintahkan semua orang untuk bertobat dan mempercayai Injil.
14. Dionisius dan Damaris: Beberapa orang yang bergabung dengan Paulus dan menjadi percaya, termasuk Dionisius dan Damaris.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait dengan Kisah Para Rasul pasal 17:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Paulus dalam berbagi Injil di Tesalonika dan Berea?
2. Mengapa orang-orang Yahudi di Tesalonika menjadi iri hati dan meresahkan Paulus dan Silas? Apa yang dapat kita pelajari dari situasi ini?
3. Bagaimana reaksi orang-orang di Berea terhadap pengajaran Paulus? Mengapa mereka lebih baik hati daripada orang-orang di Tesalonika?
4. Mengapa Paulus merasa terganggu oleh banyaknya patung berhala di Atena? Apa yang dapat kita pelajari dari reaksi dan tindakan Paulus dalam situasi ini?
5. Apa pesan utama yang ingin disampaikan Paulus kepada orang-orang Atena di Areopagus? Bagaimana pesan ini relevan bagi kita hari ini?
6. Mengapa beberapa orang mengejek ketika mendengar tentang kebangkitan dari antara orang mati? Bagaimana Paulus menanggapi reaksi ini?
7. Siapa saja yang menjadi percaya setelah mendengar pengajaran Paulus di Atena? Mengapa ini penting?

Hal-hal menarik terkait dengan Kisah Para Rasul pasal 17:

1. Perbedaan reaksi orang-orang Yahudi di Tesalonika dan Berea terhadap pengajaran Paulus.
2. Penggunaan konteks budaya dan agama Atena dalam pengajaran Paulus di Areopagus.
3. Peran wanita dalam menerima Injil dan menjadi percaya.
4. Konflik antara pengajaran Kristen dan kepercayaan pada dewa-dewa asing di Atena.
5. Pentingnya kebangkitan dari antara orang mati dalam pengajaran Paulus.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kisah Para Rasul pasal 17.

Dari pasal 17 Kitab Kisah Para Rasul, ada beberapa hal yang dapat kamu pelajari dan terapkan dalam hidupmu:

1. Keterbukaan untuk berbicara tentang iman: Paulus masuk ke sinagoge orang Yahudi dan berbicara tentang Kitab Suci selama tiga hari Sabat. Hal ini menunjukkan pentingnya berbagi iman dan kebenaran Firman Allah dengan orang lain.

2. Penjelasan dan pembuktian tentang Yesus Kristus: Paulus menjelaskan dan membuktikan bahwa Kristus harus menderita dan bangkit dari antara orang mati. Hal ini mengajarkan pentingnya memahami dan mempercayai karya penyelamatan Kristus.

3. Penerimaan dan pertumbuhan iman: Meskipun ada yang menolak, banyak orang yang diyakinkan dan bergabung dengan Paulus dan Silas. Mereka termasuk orang Yunani yang takut akan Allah dan wanita-wanita terhormat. Ini menunjukkan bahwa iman dapat diterima dan tumbuh di antara berbagai latar belakang dan budaya.

4. Perlawanan dan penganiayaan: Orang-orang Yahudi yang iri hati mengajak beberapa orang jahat untuk mencari Paulus dan Silas. Ini mengingatkan kita bahwa penganiayaan dapat terjadi ketika kita berbagi iman dan kebenaran Firman Allah.

5. Pencarian kebenaran: Orang-orang di Berea menerima firman dengan penuh semangat dan menyelidiki Kitab Suci setiap hari untuk memastikan kebenarannya. Ini mengajarkan pentingnya mencari kebenaran dan mempelajari Firman Allah secara aktif.

6. Kebijaksanaan dalam menghadapi penganiayaan: Ketika orang-orang Yahudi dari Tesalonika datang ke Berea untuk menggoyahkan dan meresahkan banyak orang, saudara-saudara seiman menyuruh Paulus pergi sampai ke pantai. Ini menunjukkan pentingnya menggunakan kebijaksanaan dalam menghadapi penganiayaan dan melindungi diri sendiri serta orang-orang yang percaya.

7. Berbicara tentang iman di tempat umum: Paulus bertukar pikiran di sinagoge, tempat umum, dan dengan orang-orang dari berbagai latar belakang. Ini mengajarkan pentingnya berbicara tentang iman di tempat-tempat yang dapat mencapai banyak orang.

8. Mengenal Allah yang tidak dikenal: Paulus berbicara tentang Allah yang tidak dikenal kepada orang-orang di Atena. Ini mengajarkan pentingnya mengenal Allah yang sejati dan meninggalkan penyembahan berhala.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Terima kasih atas contoh Paulus dan Silas yang berani berbicara tentang iman dan kebenaran Firman-Mu. Bantu kami untuk memiliki keterbukaan dan keberanian yang sama dalam berbagi iman dengan orang lain. Berikan kami pemahaman yang lebih dalam tentang karya penyelamatan Kristus, sehingga kami dapat membagikan kebenaran-Mu dengan keyakinan dan kejelasan. Lindungi kami dari penganiayaan dan berikan kami kebijaksanaan dalam menghadapinya. Bantu kami untuk mencari kebenaran dalam Firman-Mu dan mempelajarinya dengan tekun setiap hari. Berikan kami keberanian untuk berbicara tentang iman di tempat-tempat yang dapat mencapai banyak orang. Dan, bantu kami untuk mengenal-Mu yang sejati dan meninggalkan segala bentuk penyembahan berhala. Dalam nama Yesus Kristus, kami berdoa. Amin.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kisah Para Rasul Pasal 17 :

1. What (Apa):
- Paulus dan Silas tiba di Tesalonika dan masuk ke sinagoge orang Yahudi.
- Paulus berbicara dengan mereka selama tiga hari Sabat, menjelaskan dan membuktikan bahwa Kristus harus menderita dan bangkit dari antara orang mati.
- Beberapa orang diyakinkan dan bergabung dengan Paulus dan Silas, termasuk orang Yunani yang takut akan Allah dan wanita-wanita terhormat.
- Orang-orang Yahudi menjadi iri hati dan mengajak beberapa orang jahat untuk mencari Paulus dan Silas.
- Mereka menyerbu rumah Yason dan mencari Paulus serta Silas untuk membawa mereka ke luar kepada orang banyak.

2. Who (Siapa):
- Paulus dan Silas
- Orang Yahudi di Tesalonika
- Orang Yunani yang takut akan Allah
- Wanita-wanita terhormat
- Yason
- Beberapa orang jahat yang diajak oleh orang Yahudi

3. Where (Dimana):
- Tesalonika: Paulus dan Silas tiba di kota ini dan masuk ke sinagoge orang Yahudi.
- Rumah Yason: Tempat yang diserbu oleh orang Yahudi yang mencari Paulus dan Silas.

4. When (Kapan):
- Tidak disebutkan secara spesifik dalam pasal ini.

5. Why (Mengapa):
- Paulus dan Silas berbicara dengan orang-orang di sinagoge untuk menjelaskan dan membuktikan bahwa Kristus harus menderita dan bangkit dari antara orang mati.
- Orang-orang Yahudi menjadi iri hati karena banyak orang yang diyakinkan dan bergabung dengan Paulus dan Silas.

6. How (Bagaimana):
- Paulus dan Silas masuk ke sinagoge dan berbicara dengan orang-orang selama tiga hari Sabat.
- Orang-orang Yahudi mengajak beberapa orang jahat untuk mencari Paulus dan Silas.
- Mereka menyerbu rumah Yason tetapi tidak menemukan Paulus dan Silas.
- Orang-orang Yahudi di Tesalonika mengetahui bahwa Paulus juga memberitakan firman Allah di Berea, sehingga mereka datang ke Berea untuk menggoyahkan dan meresahkan banyak orang.
- Paulus pergi ke Atena dan berbicara dengan orang-orang di sinagoge, orang-orang takut akan Allah, dan orang-orang dari kelompok Epikuros dan Stoa.
- Beberapa orang mengejek ketika mendengar tentang kebangkitan dari antara orang mati, tetapi ada juga yang ingin mendengarkan lebih lanjut. Beberapa orang bergabung dengan Paulus dan menjadi percaya, termasuk Dionisius dan Damaris.

Semoga analisis ini membantu Anda untuk lebih memahami Kisah Para Rasul Pasal 17.