Statistik	28 pasal, 1.071 ayat, 23.684 kata
Penulis	Matius, juga disebut Lewi, semula adalah pemungut cukai, seperti yang ditunjukkan oleh referensi yang tersirat tentang dia sebagai tuan rumah pesta dalam Mat 9:10 dan dengan penyebutannya secara khusus sebagai pemungut cukai dalam Mat 10:3; ia kemudian menjadi seorang rasul (Mat 9:9; Luk 5:27).
Tema	Yesus, Raja Mesianis; Yesus adalah raja.
Waktu	Tahun 60-an TM
Tempat	Mungkin di tanah Yudea.
Kata Kunci	Kerajaan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Mesias

Injil ini dengan tepat sekali ditempatkan pertama sebagai pengantar PB dan "Mesias, Anak Allah yang hidup" (Mat 16:16). Walaupun nama pengarang tidak disebutkan dalam nas Alkitab, kesaksian semua bapa gereja yang mula-mula (sejak kira-kira tahun 130 M) menyatakan bahwa Injil ini ditulis oleh Matius, salah seorang murid Yesus.

Jikalau Injil Markus ditulis untuk orang Romawi (Lihat "PENDAHULUAN INJIL MARKUS" 08165) dan Injil Lukas untuk Teofilus dan semua orang percaya bukan Yahudi (Lihat "PENDAHULUAN INJIL LUKAS" 08169), maka Injil Matius ditulis untuk orang percaya bangsa Yahudi. Latar Belakang Yahudi dari Injil ini tampak dalam banyak hal, termasuk

1. (1) ketergantungannya pada penyataan, janji, dan nubuat PL untuk membuktikan bahwa Yesus memang Mesias yang sudah lama dinantikan;
2. (2) hal merunut garis silsilah Yesus, bertolak dari Abraham (Mat 1:1-17);
3. (3) pernyataannya yang berulang-ulang bahwa Yesus adalah "Anak Daud" (Mat 1:1; Mat 9:27; Mat 12:23; Mat 15:22; Mat 20:30-31; Mat 21:9,15; Mat 22:41-45);
4. (4) penggunaan istilah yang khas Yahudi seperti "Kerajaan Sorga" (yang searti dengan "Kerajaan Allah") sebagai ungkapan rasa hormat orang Yahudi sehingga segan menyebut nama Allah secara langsung dan
5. (5) petunjuknya kepada berbagai kebiasaan Yahudi tanpa memberikan penjelasan apa pun (berbeda dengan kitab-kitab Injil yang lain).

Sekalipun demikian, Injil ini tidak semata-mata untuk orang Yahudi. Seperti amanat Yesus sendiri, Injil Matius pada hakikatnya ditujukan kepada seluruh gereja, serta dengan saksama menyatakan lingkup universal Injil (mis. Mat 2:1-12; Mat 8:11-12; Mat 13:38; Mat 21:43; Mat 28:18-20).

Tanggal dan tempat Injil ini berasal tidak dapat dipastikan. Akan tetapi, ada alasan kuat untuk beranggapan bahwa Matius menulis sebelum tahun 70 M ketika berada di Palestina atau Antiokia di Siria. Beberapa sarjana Alkitab percaya bahwa Injil ini merupakan Injil yang pertama ditulis, sedangkan ahli yang lain beranggapan bahwa Injil yang ditulis pertama adalah Injil Markus.

1. I. Memperkenalkan Mesias
   (Mat 1:1-4:11)
   
1. A. Silsilah Yahudi Yesus
   (Mat 1:1-17)
   
2. B. Kelahiran dan Pengungsian ke Mesir
   (Mat 1:18-2:23)
   
3. C. Perintis Jalan Sang Mesias
   (Mat 3:1-12)
   
4. D. Pembaptisan Sang Mesias
   (Mat 3:13-17)
   
5. E. Pencobaan Sang Mesias
   (Mat 4:1-11)
   
2. II. Pelayanan Mesianis Yesus di dan sekitar Galilea
   (Mat 4:12-18:35)
   
1. A. Ringkasan Pelayanan yang Awal di Galilea
   (Mat 4:12-25)
   
2. B. Ajaran tentang Kemuridan dalam Kerajaan
   (Mat 5:1-7:29)
   
3. C. Kisahan I: Perbuatan-Perbuatan Luar Biasa dari Kerajaan
   (Mat 8:1-9:38)
   
4. D. Ajaran tentang Pemberitaan Kerajaan
   (Mat 10:1-42)
   
5. E. Kisahan II: Kehadiran Kerajaan
   (Mat 11:1-12:50)
   
6. F. Ajaran tentang Rahasia Kerajaan
   (Mat 13:1-58)
   
7. G. Kisahan III: Krisis Kerajaan
   (Mat 14:1-17:27)
   
8. H. Ajaran tentang Keanggotaan dalam Kerajaan
   (Mat 18:1-35)
   
3. III.Puncak Pelayanan Mesianis Yesus di Yudea/Perea dan Yerusalem
   (Mat 19:1-26:46)
   
1. A. Perjalanan Yesus ke Yerusalem
   (Mat 19:1-20:34)
   
2. B. Minggu Terakhir yang dilewatkan Yesus di Yerusalem
   (Mat 21:1-26:46)
   
1. 1. Masuk Yerusalem dan Penyucian Bait Allah
   (Mat 21:1-22)
   
2. 2. Perdebatan dengan Orang Yahudi
   (Mat 21:23-22:46)
   
3. 3. Pengecaman terhadap ahli Taurat dan Orang Farisi
   (Mat 23:1-39)
   
4. 4. Ajaran di Bukit Zaitun tentang Masa Depan Kerajaan
   (Mat 24:1-25:46)
   
5. 5. Komplotan untuk Mengkhianati Yesus
   (Mat 26:1-16)
   
6. 6. Perjamuan Terakhir
   (Mat 26:17-30)
   
7. 7. Getsemani
   (Mat 26:31-46)
   
4. IV. Yesus Ditangkap, Diadili dan Disalibkan
   (Mat 26:47-27:66)
   
1. A. Yesus Ditangkap
   (Mat 26:47-56)
   
2. B. Yesus Diadili
   (Mat 26:57-27:26)
   
3. C. Yesus Disalibkan
   (Mat 27:27-56)
   
4. D. Yesus Dikubur
   (Mat 27:57-66)
   
5. V. Yesus Bangkit
   (Mat 28:1-20)
   
1. A. Penemuan Luar Biasa Para Wanita
   (Mat 28:1-10)
   
2. B. Saksi-Saksi Palsu
   (Mat 28:11-15)
   
3. C. Amanat Tuhan yang Bangkit
   (Mat 28:16-20)
   

Matius menulis Injil ini

1. (1) untuk memberikan kepada sidang pembacanya kisah seorang saksi mata mengenai kehidupan Yesus,
2. (2) untuk meyakinkan pembacanya bahwa Yesus adalah Anak Allah dan Mesias yang dinubuatkan oleh nabi PL, yang sudah lama dinantikan, dan
3. (3) untuk menunjukkan bahwa Kerajaan Allah dinyatakan di dalam dan melalui Yesus Kristus dalam cara yang belum pernah terjadi sebelumnya.

Matius ingin sekali agar pembacanya memahami bahwa

1. (1) hampir semua orang Israel menolak Yesus dan kerajaan-Nya. Mereka tidak mau percaya karena Ia datang sebagai Mesias yang rohani dan bukan sebagai Mesias yang politis.
2. (2) Hanya pada akhir zaman Yesus akan datang dalam kemuliaan-Nya sebagai Raja segala raja untuk menghakimi dan memerintah semua bangsa.

Matius menekankan beberapa tema tertentu. Selidikilah berulang kali catatan-catatan berikut ini dan pakailah konkordansi agar mendapatkan referensi lain yang terkait untuk mempelajari secara lebih mendalam.

1. Allah adalah Bapa surgawi kita. Inilah sebutan bagi Allah yang paling disenangi oleh Matius: Mat 5:16,45,48; 6:1,9; 7:11,21; 10:32,33; 12:50; 16:17; 18:10,14,19.

2. Berbagai gambaran mengenai Yesus. Yesus disebut Anak Daud (Mat 1:1), Juruselamat (Mat 1:21), Raja Orang Yahudi (Mat 2:2), Orang Nazaret (Mat 2:23). Sebutan apalagi bagi Yesus yang dapat Anda temukan? 3. Kutipan-kutipan dari Perjanjian Lama. Matius sering mengatakan 'haI itu terjadi supaya genaplah yang difirmankan Tuhan oleh nabi' (Mat 2:15) atau kalimat-kalimat serupa. Carilah referensi lain dan periksalah apa yang mereka ajarkan tentang Yesus.

4. Ajaran Yesus. Lima kali Matius mengatakan 'setelah Yesus mengakhiri perkataan ini' (Mat 7:28; 11:1; 13:53; 19:1; 26:1). Setiap pernyataan itu ditulis pada akhir sekumpulan ajaran Yesus. Buatlah ringkasan dari tiap-tiap 'khotbah' itu. 5. Perumpamaan-perumpamaan Yesus. Yesus mengajar murid-murid-Nya dengan memakai perumpamaan. Tetapi ingatlah, tidak semua orang dapat mengerti makna perumpamaan-perumpamaan itu (Mat 13:10-17). Beberapa perumpamaan terdapat dalam: Mat 7:24-27; 13:3-52; 18:23-35; 20:1-16; 22:1- 14; 25:1-30. Buatlah ringkasan mengenai apa yang diajarkan dalam perumpamaan-perumpamaan di atas dan dalam perumpamaan lain.

6. Mukjizat-mukjizat yang dilakukan Yesus. Matius mencatat banyak mukjizat kesembuhan dan mukjizat-mukjizat lain yang dibuat oleh Yesus untuk menunjukkan bahwa Dia adalah Tuhan atas ciptaan. Dua puluh mukjizat dicatat dalam Injil ini: Mat 8:1-17,23-34; 9:1-8, 18-33; 12:10-13,22; 14:15-33; 15:21-39; 17:14-21; 20:29-34; 21 :18-22. Daftarkanlah semua mukjizat itu dan tulislah dalam satu kalimat tentang apa yang dinyatakan mengenai Yesus dalam tiap-tiap mukjizat.

7. Kerajaan Surga Ungkapan ini menyarikan inti yang penting dalam ajaran Yesus. Pakailah konkordansi untuk mengetahui di mana Yesus mengatakannya dan bayangkan apa yang sebenarnya ingin dikatakan oleh Yesus tentang Kerajaan Surga ini.

Matius memperkenalkan Yesus sebagai penggenapan pengharapan Israel yang dinubuatkan. Yesus menggenapi nubuat PL dalam kelahiran-Nya (Mat 1:22-23), tempat lahir (Mat 2:5-6), peristiwa kembali dari Mesir (Mat 2:15) dan tinggal di Nazaret (Mat 2:23); Ia juga diperkenalkan sebagai Oknum yang didahului oleh perintis jalan Sang Mesias (Mat 3:1-3); dalam hubungan dengan lokasi utama dari pelayanan-Nya di depan umum (Mat 4:14-16), pelayanan penyembuhan-Nya (Mat 8:17), peranan-Nya selaku hamba Allah (Mat 12:17-21), ajaran-Nya dalam bentuk perumpamaan (Mat 13:34-35), peristiwa memasuki Yerusalem dengan jaya (Mat 21:4-5) dan penangkapan-Nya (Mat 26:56).

Pasal 5-25 (Mat 5:1--25:46) mencatat lima ajaran utama yang disampaikan oleh Yesus dan lima kisahan utama mengenai perbuatan-Nya yang besar sebagai Mesias. Lima ajaran utama itu adalah:

1. (1) Khotbah di Bukit (pasal 5-7; Mat 5:1--7:29);
2. (2) pengarahan bagi orang yang diutus untuk berkeliling memberitakan Kerajaan itu (pasal 10; Mat 10:1-42);
3. (3) perumpamaan tentang Kerajaan Allah (pasal 13; Mat 13:1-30);
4. (4) sifat seorang murid sejati (pasal 18; Mat 18:1-35) dan
5. (5) ajaran di Bukit Zaitun mengenai akhir zaman (pasal 24-25; Mat 24:1--25:46).

Lima kisah utama dalam Injil ini adalah:

1. (1) Yesus mengerjakan tanda ajaib dan mukjizat, yang menegaskan tentang realitas kerajaan itu (pasal 8-9; Mat 8:1--9:38);
2. (2) Yesus mempertunjukkan lebih lanjut adanya kerajaan (pasal 11-12; Mat 11:1--12:50);
3. (3) Pengumuman kerajaan menimbulkan bermacam-macam krisis (pasal 14-17; Mat 14:1--17:27);
4. (4) Yesus berjalan ke Yerusalem dan tinggal di situ pada minggu terakhir (Mat 19:1--26:46);
5. (5) Yesus ditangkap, dihakimi, disalibkan dan bangkit dari antara orang mati (Mat 26:47--28:20). Tiga ayat yang terakhir dari kitab Injil ini mencatat "Amanat Agung" Yesus.

Tujuh ciri utama menandai Injil ini.

1. (1) Kitab ini merupakan Injil yang mencolok sifat ke-Yahudiannya.
2. (2) Ajaran dan pelayanan Yesus di bidang penyembuhan dan pelepasan disajikan secara paling teratur. Karena hal ini, maka pada abad kedua gereja sudah mempergunakan Injil ini untuk membina orang yang baru bertobat.
3. (3) Kelima ajaran utama berisi materi yang terluas di dalam keempat Injil yang mencatat pengajaran Yesus
1. (a) selama pelayanan-Nya di Galilea dan
2. (b) mengenai hal-hal terakhir (eskatologi).
4. (4) Injil ini secara khusus menyebutkan peristiwa dalam kehidupan Yesus sebagai penggenapan PL jauh lebih banyak daripada kitab lain di PB.
5. (5) Kerajaan Sorga\Kerajaan Allah disebutkan dua kali lebih banyak daripada kitab lain di PB.
6. (6) Matius menekankan
1. (a) standar-standar kebenaran dari Kerajaan Allah (pasal 5-7; Mat 5:1--7:29);
2. (b) kuasa kerajaan itu atas dosa, penyakit, setan-setan, dan bahkan kematian; dan
3. (c) kejayaan kerajaan itu di masa depan dalam kemenangan yang mutlak pada akhir zaman.
7. (7) Hanya Injil ini yang menyebutkan atau menubuatkan gereja sebagai suatu wadah yang menjadi milik Yesus di kemudian hari (Mat 16:18; Mat 18:17).

Kristus menyembuhkan yang sakit

Kristus dan pertanyaan tentang perceraian. Anak-anak kecil diberkati. Orang muda yang kaya. Tempat para rasul nantinya di dalam Kerajaan.

19:1 Kristus menyembuhkan orang yang sakit;
19:3 menjawab pertanyaan orang Farisi tentang perceraian;
19:10 menyatakan kapan pernikahan itu perlu;
19:13 menyambut anak-anak kecil;
19:16 memberitahu orang muda bagaimana memperoleh hidup yang kekal;
19:20 dan bagaimana untuk menjadi sempurna;
19:23 memberitahu murid-murid-Nya betapa sukarnya bagi seorang yang kaya untuk masuk ke dalam kerajaan Allah;
19:27 dan menjanjikan upah bagi mereka yang meninggalkan segala sesuatu untuk mengikuti Dia.

Perceraian (19:1-12)
Yesus memberkati anak-anak (19:13-15)
Orang muda yang kaya (19:16-26)
Upah mengikut Yesus (19:27-30)

Allah, Yesus, Petrus, orang muda yang kaya.

Allah, Anak Manusia, Farisi, Galilea, Israel, Kerajaan Allah, Kerajaan Sorga, Musa, Petrus, Yesus, Yordan, Yudea

Allah sendiri menegakkan relasi antara suami dan istri, dan mereka yang telah disatukan oleh Allah tidak boleh diceraikan oleh manusia, kecuali karena perzinahan. Tidak ada yang bisa melebihi kasih anugerah Allah yang mahakuasa untuk memampukan seseorang diangkat bersama para orang kaya dari dunia ini untuk sampai ke surga. Kekayaan, jika itu di bawah kaki kita, adalah batu loncatan, tetapi jika ada di atas punggung kita, itu adalah kutukan.

ay. 16, 17. Tidak dinyatakan secara tidak langsung bahwa Yesus tidak baik (Yoh 8:46; 14:30), namun bahwa Dia tidak mau disebut "baik"

Dalam pasal 19 dari Kitab Matius, Yesus berbicara tentang perceraian dan pernikahan. Ketika ditanya oleh orang Farisi tentang hukum menceraikan istri, Yesus menjelaskan bahwa Allah menghendaki pernikahan yang setia dan tidak boleh dipisahkan oleh manusia. Dia juga mengajarkan bahwa perceraian hanya dibenarkan dalam kasus perselingkuhan. Murid-murid terkejut dengan pengajaran ini dan Yesus menjelaskan bahwa tidak semua orang dapat menerima hal ini. Kemudian, Yesus memberkati anak-anak dan mengatakan bahwa Kerajaan Surga adalah milik mereka yang seperti anak-anak kecil. Seorang pemuda kaya kemudian datang kepada Yesus dan bertanya tentang cara mendapatkan hidup yang kekal. Yesus mengatakan kepadanya untuk menjual semua harta miliknya dan memberikannya kepada orang miskin, tetapi pemuda itu pergi dengan sedih karena ia sangat kaya. Yesus kemudian mengajarkan bahwa bagi orang kaya sulit masuk ke dalam Kerajaan Surga, tetapi bagi Allah, segala sesuatu mungkin. Petrus bertanya kepada Yesus tentang pahala bagi mereka yang telah meninggalkan segalanya untuk mengikutinya, dan Yesus menjanjikan bahwa mereka akan menerima pahala yang besar dan hidup yang kekal.

Latar belakang dari pasal 19 Kitab Matius adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi pada masa pelayanan Yesus di bumi, sekitar tahun 30 Masehi. Pada saat itu, wilayah Palestina dikuasai oleh Kekaisaran Romawi dan terdapat ketegangan antara penguasa Romawi dan pemimpin agama Yahudi.

Konteks Budaya:
Masyarakat pada masa itu sangat dipengaruhi oleh budaya Yahudi yang kental. Pernikahan dan hukum-hukum perkawinan memiliki peran penting dalam kehidupan mereka. Pemimpin agama Yahudi juga memiliki pengaruh besar dalam masyarakat.

Konteks Literatur:
Kitab Matius adalah salah satu dari empat Injil dalam Perjanjian Baru. Injil ini ditulis oleh Matius, salah satu dari dua belas murid Yesus. Tujuan penulisannya adalah untuk menyampaikan ajaran dan kehidupan Yesus kepada umat Kristen.

Konteks Teologis:
Pasal 19 Kitab Matius membahas beberapa topik, termasuk perceraian, pernikahan, dan kehidupan dalam Kerajaan Allah. Yesus mengajarkan tentang pentingnya kesetiaan dalam pernikahan dan menegaskan bahwa perceraian bukanlah rencana asli Allah.

Ayat-ayat sebelumnya:
Sebelum pasal 19, dalam pasal 18, Yesus mengajarkan tentang pentingnya kerendahan hati dan kepedulian terhadap sesama. Ia juga memberikan ajaran tentang bagaimana menangani konflik dan memaafkan orang lain.

Dengan demikian, pasal 19 Kitab Matius melanjutkan ajaran Yesus tentang kehidupan yang benar di hadapan Allah dan manusia. Ia mengajarkan tentang pentingnya kesetiaan dalam pernikahan dan menegaskan bahwa perceraian bukanlah rencana asli Allah.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Matius pasal 19:

1. Perceraian dan pernikahan (Matius 19:3-9)
- Yesus menjelaskan tentang kehendak Allah dalam pernikahan dan perceraian.

2. Anak-anak kecil dan Kerajaan Surga (Matius 19:13-15)
- Yesus mengajar tentang pentingnya menerima Kerajaan Surga seperti anak-anak kecil.

3. Orang kaya dan Kerajaan Surga (Matius 19:16-30)
- Yesus berbicara tentang kesulitan bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.

4. Pengorbanan dan pahala (Matius 19:27-30)
- Yesus menjanjikan pahala bagi mereka yang meninggalkan segala sesuatu untuk mengikutinya.

5. Kehidupan yang kekal (Matius 19:16-30)
- Yesus mengajarkan tentang kehidupan yang kekal dan bagaimana mencapainya.

6. Kekuasaan dan penghakiman (Matius 19:28)
- Yesus berbicara tentang kedudukan murid-murid-Nya dalam menghakimi kedua belas suku Israel.

7. Penerimaan dan pemberian (Matius 19:29)
- Yesus menjanjikan penerimaan seratus kali lipat bagi mereka yang meninggalkan segala sesuatu untuk mengikutinya.

8. Orang pertama dan orang terakhir (Matius 19:30)
- Yesus mengajarkan tentang perubahan posisi dalam Kerajaan Surga.

Catatan: Penjelasan singkat di atas hanya memberikan gambaran umum tentang topik-topik yang ada dalam Kitab Matius Pasal 19. Untuk pemahaman yang lebih mendalam, disarankan untuk membaca dan mempelajari seluruh pasal tersebut.

Orang-orang:
- Yesus
- Orang-orang Farisi
- Murid-murid Yesus
- Beberapa anak kecil
- Seseorang yang sangat kaya
- Petrus

Lokasi:
- Galilea
- Wilayah Yudea, di seberang sungai Yordan

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Matius pasal 19:

1. Yesus berangkat dari Galilea dan tiba di wilayah Yudea (ayat 1): Perpindahan Yesus dari Galilea ke Yudea.
2. Kerumunan besar mengikuti Yesus dan Dia menyembuhkan mereka (ayat 2): Orang banyak mengikuti Yesus dan Dia menyembuhkan mereka.
3. Pertanyaan tentang perceraian (ayat 3): Orang Farisi mencoba mencobai Yesus dengan pertanyaan tentang hukum perceraian.
4. Yesus menjawab tentang pernikahan dan perceraian (ayat 4-9): Yesus menjelaskan prinsip-prinsip pernikahan dan mengutuk perceraian yang tidak sah.
5. Pertanyaan tentang surat cerai Musa (ayat 10-12): Orang Farisi bertanya tentang perintah Musa mengenai surat cerai.
6. Yesus menjelaskan alasan Musa mengizinkan perceraian (ayat 13-15): Yesus menjelaskan bahwa Musa mengizinkan perceraian karena kekerasan hati.
7. Yesus mengajarkan tentang orang yang tidak menikah (ayat 11-12): Yesus menjelaskan bahwa ada orang yang tidak menikah karena lahir demikian, dimandulkan, atau memilih hidup selibat untuk Kerajaan Surga.
8. Yesus memberkati anak-anak (ayat 13-15): Yesus meletakkan tangan-Nya atas anak-anak dan mengatakan bahwa Kerajaan Surga adalah milik mereka.
9. Pertanyaan tentang hidup yang kekal (ayat 16-22): Seseorang bertanya kepada Yesus tentang cara mendapatkan hidup yang kekal.
10. Yesus menjawab dengan perintah-perintah Allah (ayat 17-19): Yesus menyebutkan beberapa perintah Allah yang harus diikuti untuk mendapatkan hidup yang kekal.
11. Orang muda yang kaya pergi dengan sedih (ayat 20-22): Orang muda yang kaya tidak sanggup melepaskan harta dunianya untuk mengikuti Yesus.
12. Sulit bagi orang kaya masuk ke dalam Kerajaan Surga (ayat 23-26): Yesus mengatakan bahwa sulit bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga.
13. Pahala bagi yang meninggalkan segalanya untuk mengikuti Yesus (ayat 27-30): Yesus menjanjikan pahala bagi mereka yang meninggalkan segalanya untuk mengikutinya.

Kata kunci: perpindahan Yesus, perceraian, pernikahan, surat cerai, tidak menikah, anak-anak, hidup yang kekal, perintah Allah, orang kaya, pahala bagi yang meninggalkan segalanya.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Matius pasal 19:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari respons Yesus terhadap pertanyaan tentang perceraian?
2. Mengapa Yesus mengutip ayat-ayat dari Kitab Kejadian saat menjawab pertanyaan tentang perceraian?
3. Apa yang Yesus maksudkan dengan mengatakan bahwa apa yang sudah dipersatukan Allah, manusia tidak boleh memisahkannya?
4. Bagaimana pandangan Yesus tentang perceraian dan pernikahan?
5. Mengapa murid-murid mengatakan bahwa lebih baik tidak menikah setelah mendengar jawaban Yesus tentang perceraian?
6. Apa yang Yesus maksudkan dengan mengatakan bahwa tidak semua orang dapat menerima perkataan ini, kecuali mereka yang dikaruniai?
7. Mengapa Yesus mengizinkan anak-anak kecil datang kepada-Nya dan mengapa murid-murid menegur orang-orang yang membawa anak-anak itu?
8. Apa yang dapat kita pelajari dari pertemuan Yesus dengan seorang pemuda kaya?
9. Mengapa Yesus mengatakan bahwa sulit bagi orang kaya untuk masuk ke dalam Kerajaan Surga?
10. Apa yang Yesus maksudkan dengan mengatakan bahwa bagi manusia hal ini mustahil, tetapi bagi Allah semua hal itu mungkin?

Diskusikanlah pertanyaan-pertanyaan ini dengan kelompok kecil atau dalam keluarga Anda. Anda juga dapat merenungkan pertanyaan-pertanyaan ini secara pribadi dan mencari pemahaman yang lebih dalam tentang ajaran-ajaran Yesus dalam Kitab Matius pasal 19.

Dari pasal 19 Kitab Matius, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya kesatuan dalam pernikahan: Yesus mengajarkan bahwa pernikahan adalah ikatan yang tidak boleh dipisahkan oleh manusia. Kita harus menghormati dan menjaga kesatuan dalam pernikahan kita.

2. Kehendak Allah dalam pernikahan: Yesus mengutip Kitab Kejadian dan menegaskan bahwa Allah menciptakan laki-laki dan perempuan untuk hidup bersama dalam pernikahan. Kita harus menghormati dan mengikuti kehendak Allah dalam pernikahan kita.

3. Kesucian dalam hubungan: Yesus mengajarkan bahwa perceraian hanya dibenarkan dalam kasus perselingkuhan. Kita harus menjaga kesucian dalam hubungan kita dan menghindari perbuatan zina.

4. Anak-anak dalam Kerajaan Allah: Yesus menunjukkan pentingnya menerima Kerajaan Allah dengan hati yang sederhana seperti anak-anak kecil. Kita harus memiliki hati yang rendah hati dan percaya sepenuhnya kepada Allah.

5. Mengutamakan Kerajaan Allah: Yesus mengajarkan bahwa kita harus mengutamakan Kerajaan Allah di atas segala sesuatu. Kita harus siap meninggalkan segala sesuatu yang menghalangi kita untuk mengikut Yesus.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Doa untuk kesatuan dalam pernikahan: Memohon kepada Allah agar Dia memberkati dan menjaga kesatuan dalam pernikahan kita.

2. Doa untuk kesucian dalam hubungan: Memohon kepada Allah agar Dia memberi kekuatan kepada kita untuk menjaga kesucian dalam hubungan kita.

3. Doa untuk memiliki hati yang sederhana: Memohon kepada Allah agar Dia membantu kita memiliki hati yang rendah hati dan percaya sepenuhnya kepada-Nya.

4. Doa untuk mengutamakan Kerajaan Allah: Memohon kepada Allah agar Dia membantu kita untuk mengutamakan Kerajaan-Nya di atas segala sesuatu dalam hidup kita.

5. Doa untuk kebijaksanaan dalam mengambil keputusan: Memohon kepada Allah agar Dia memberi kebijaksanaan kepada kita dalam mengambil keputusan yang berkaitan dengan pernikahan dan hidup kita.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan ajaran dari pasal 19 Kitab Matius.

Berikut adalah hasil analisis menggunakan 5W+1H dari Kitab Matius Pasal 19 :

1. What (Apa):
- Yesus menjawab pertanyaan orang Farisi tentang kebenaran menceraikan istrinya dengan berbagai alasan.
- Yesus mengajarkan tentang pernikahan dan perceraian.
- Yesus memberikan nasihat kepada seorang pemuda kaya tentang cara mendapatkan hidup yang kekal.

2. Who (Siapa):
- Yesus
- Orang Farisi
- Murid-murid Yesus
- Seorang pemuda kaya

3. Where (Di mana):
- Yesus berada di wilayah Yudea, di seberang sungai Yordan.
- Tempat-tempat lain yang tidak secara spesifik disebutkan.

4. When (Kapan):
- Tidak ada informasi spesifik mengenai waktu dalam pasal ini.

5. Why (Mengapa):
- Orang Farisi mencoba mencobai Yesus dengan pertanyaan tentang perceraian.
- Seorang pemuda kaya ingin tahu apa yang harus dilakukannya untuk mendapatkan hidup yang kekal.
- Yesus ingin mengajarkan prinsip-prinsip tentang pernikahan, perceraian, dan kekayaan.

6. How (Bagaimana):
- Yesus menjawab pertanyaan orang Farisi dengan mengutip Kitab Kejadian dan menjelaskan bahwa pernikahan adalah ikatan yang tidak boleh dipisahkan oleh manusia.
- Yesus menjelaskan bahwa Musa mengizinkan perceraian karena kekerasan hati manusia, tetapi pada awalnya tidaklah demikian.
- Yesus mengajarkan bahwa orang yang menceraikan istrinya, kecuali karena zina, berzina jika menikah dengan perempuan lain.
- Yesus mengatakan bahwa tidak semua orang dapat menerima ajaran ini tentang pernikahan dan perceraian.
- Yesus mengizinkan anak-anak kecil datang kepada-Nya dan mengatakan bahwa Kerajaan Surga adalah milik orang-orang yang seperti anak-anak kecil.
- Yesus memberikan nasihat kepada seorang pemuda kaya untuk menjual semua yang dimilikinya, memberikannya kepada orang miskin, dan mengikutinya.
- Yesus menjelaskan bahwa bagi orang kaya sulit masuk ke dalam Kerajaan Surga, tetapi bagi Allah, semua hal itu mungkin.
- Yesus memberikan janji kepada murid-murid-Nya bahwa mereka akan duduk di atas takhta untuk menghakimi kedua belas suku Israel jika mereka mengikutinya dalam dunia yang baru.
- Yesus mengatakan bahwa setiap orang yang meninggalkan rumah, keluarga, atau harta benda karena nama-Nya akan menerima pahala yang melimpah dan hidup yang kekal.

Semoga analisis ini membantu Anda dalam memahami isi dari Kitab Matius Pasal 19.