Statistik	4 pasal, 55 ayat, 1.782 ayat
Penulis	Maleakhi
Tema	Aneka Tuduhan Allah Terhadap Yudaisme Pascapembuangan; Ingatlah, bertobatlah, kembalilah, dengarkanlah.
Waktu	Sekitar 430-420 SM
Tempat	Yehuda di Yerusalem
Kata Kunci	Perampokan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Surya Kebenaran, yang terbit dengan kesembuhan pada sayapNya

Nama Maleakhi berarti "utusanku"; nama ini mungkin menjadi singkatan dari "Malakhiah" yang artinya "utusan Tuhan". Pendapat bahwa "Maleakhi" dalam Mal 1:1 merupakan gelar deskriptif dan bukan nama pribadi kurang dapat diterima. Walaupun kita tidak diberi tahu apa-apa tentang nabi ini di bagian PL lainnya, kepribadiannya sangat tampak dalam kitab ini. Dia adalah seorang Yahudi saleh yang tinggal di Yehuda masa pascapembuangan, rekan sezaman Nehemia, dan sangat mungkin seorang imam nabi. Kepercayaannya yang kokoh akan perlunya kesetiaan kepada perjanjian (Mal 2:4,5,8,10) dan yang melawan ibadah yang munafik dan tak bersungguh-sungguh (Mal 1:7--2:9), penyembahan berhala (Mal 2:10-12), perceraian (Mal 2:13-16), dan mencuri persepuluhan dan persembahan yang menjadi milik Allah (Mal 3:8-10) semua ini menunjuk kepada seorang yang memiliki integritas teguh dan pengabdian kuat kepada Allah.

Isi kitab ini menunjukkan bahwa

1. (1) Bait Suci sudah dibangun kembali (516/515 SM) dan korban-korban serta hari raya dilaksanakan kembali,
2. (2) pengetahuan umum mengenai Taurat telah diperkenalkan kembali oleh Ezra (+457-455 SM; lih. Ezr 7:10,14,25-26), dan
3. (3) kemunduran yang kemudian terjadi di kalangan imam dan umat itu (+ 433 SM). Tambahan pula, suasana dan pengabaian rohani yang disebut Maleakhi sangat mirip dengan situasi yang dijumpai Nehemia ketika kembali setelah tinggal beberapa waktu di Persia (433-425 SM) untuk melayani sebagai gubernur kali kedua di Yerusalem (bd. Neh 13:4-30). Ketika itu,
1. (a) para imam telah menjadi korup (Mal 1:6--2:9; Neh 13:1-9),
2. (b) persepuluhan dan persembahan diabaikan (Mal 3:7-12; Neh 13:10-13), dan
3. (c) perjanjian pernikahan dilanggar ketika para suami menceraikan istri Ibrani mereka untuk menikahi wanita kafir (mungkin lebih muda dan cantik) (Mal 2:10-16; Neh 13:23-28). Karena itu, sangatlah mungkin Maleakhi memberitakan amanatnya sekitar 430-420 SM.

1. Pendahuluan
   (Mal 1:1)
   
2. I. Ucapan Ilahi dan Pertanyaan-Pertanyaan Israel
   (Mal 1:2-3:18)
   
1. A. Ucapan Ilahi Pertama: Allah Telah Mengasihi Israel
   (Mal 1:2-5)
   Pertanyaan Israel: "Bagaimanakah Engkau mengasihi kami?"
   (Mal 1:2)
   
2. B. Ucapan Ilahi Kedua: Israel Telah Menghina Tuhan
   (Mal 1:6-2:9)
   Pertanyaan-Pertanyaan Israel:
   "Dengan cara bagaimanakah kami menghina nama-Mu?"
   (Mal 1:6);
   "Dengan cara bagaimanakah kami mencemarkannya?"
   (Mal 1:7)
   
3. C. Ucapan Ilahi Ketiga: Allah Tidak Menerima Persembahan Israel
   (Mal 2:10-16)
   Pertanyaan Israel: "Oleh karena apa?"
   (Mal 2:14)
   
4. D. Ucapan Ilahi Keempat: Tuhan Akan Datang Tiba-Tiba
   (Mal 2:17-3:6)
   Pertanyaan-Pertanyaan Israel:
   "Dengan cara bagaimanakah kami menyusahi Dia?";
   "Di manakah Allah yang menghukum?"
   (Mal 2:17)
   
5. E. Ucapan Ilahi Kelima: Kembalilah Kepada Tuhan
   (Mal 3:7-12)
   Pertanyaan-Pertanyaan Israel:
   "Dengan cara bagaimanakah kami harus kembali?"
   (Mal 3:7);
   "Dengan cara bagaimanakah kami menipu Engkau?"
   (Mal 3:8)
   
6. F. Ucapan Ilahi Keenam: Aneka Pernyataan Israel yang Tidak Beralasan
   Terhadap Allah
   (Mal 3:13-18)
   Pertanyaan-Pertanyaan Israel:
   "Apakah kami bicarakan di antara kami tentang Engkau?"
   (Mal 3:13);
   "Apakah untungnya kita memelihara apa yang harus dilakukan
   terhadap-Nya?"
   (Mal 3:14)
   
3. II. Hari Tuhan
   (Mal 4:1-6)
   
1. A. Akan Menjadi Hari Penghukuman bagi yang Angkuh dan Berbuat Jahat
   (Mal 4:1)
   
2. B. Akan Menjadi Hari Kemenangan bagi Orang Benar
   (Mal 4:2-3)
   
3. C. Akan Didahului oleh Pemulihan Adikodrati Hubungan Ayah-Anak
   di Antara Umat Allah
   (Mal 4:4-6)
   

Ketika Maleakhi menulis, orang Yahudi pasca pembuangan di Palestina kembali mengalami kesusahan dan kemunduran rohani. Orang-orang telah menjadi sinis, meragukan kasih dan janji-janji Allah, menyangsikan keadilan-Nya dan tidak percaya lagi bahwa ketaatan kepada perintah-Nya itu berguna. Seiring dengan memudarnya iman, maka pelaksanaan ibadah menjadi otomatis dan tidak berperasaan. Mereka juga acuh tak acuh terhadap tuntutan hukum Taurat dan bersalah karena berbuat bermacam-macam dosa terhadap perjanjian. Maleakhi memperhadapkan para imam dan umat itu dengan panggilan kenabian

1. (1) untuk bertobat dari dosa-dosa dan kemunafikan agama mereka sebelum Allah datang tiba-tiba dengan hukuman,
2. (2) untuk menyingkirkan semua rintangan ketidaktaatan yang menghalangi arus kemurahan dan berkat Allah, dan
3. (3) untuk kembali kepada Tuhan dan perjanjian-Nya dengan hati yang tulus dan taat.

1. Kasih Allah
Allah mengingatkan umat-Nya bahwa Ia mempunyai kasih yang istimewa buat mereka, dan oleh karena itulah maka Allah melakukan terhadap mereka seperti apa yang telah dilakukan-Nya (Mal 1:2-5).

2. Ketidaksenangan Allah
Allah tidak senang terhadap umat-Nya, karena berbagai alasan. Mereka kurang menghormati Dia dan Rumah-Nya (Mal 1:6-14). Merekaa kurang memberikan ajaran yang benar (Mal 2:7-9). Mereka tidak setia (Mal 2:10-16), sinis (Mal 2:17; 3:14,15), tidak menghiraukan kebutuhan orang lain (Mal 3:5), dan mereka menahan apa yang menjadi hak Allah (Mal 3:8,9).

3. Janji-janji Allah
Berita tentang penghakiman dibarengi dengan janji-janji bahwa Allah akan ikut campur tangan dan memberkati. Lihat Mal 1:5,11; 3:1-4, 10-12.

4. Ingatan Allah
Allah mengenal semua orang yang menjadi milik-Nya (Mal 3:16-18), dan Ia akan membenarkan mereka (Mal 4:2,3).

Kitab ini terdiri dari enam "Ucapan ilahi: Firman Tuhan kepada Israel dengan perantaraan Maleakhi" (Mal 1:1), terjalin dengan serangkaian 10 pertanyaan retorik dan sarkastis dari Israel dan tanggapan Allah melalui sang nabi. Walaupun penggunaan cara tanya-jawab seperti dalam perdebatan ini bukan suatu keistimewaan Maleakhi di antara nabi-nabi PL, penggunaan gaya ini olehnya adalah khusus karena merupakan pokok dalam susunan sastra kitab ini (lih. Garis Besar). "Ucapan ilahi" Tuhan melalui Maleakhi adalah sebagai berikut:

1. (1) Pertama, Allah menegaskan kasih perjanjian-Nya kepada Israel (Mal 1:2-5).
2. (2) Yang kedua menuduh para imam karena mereka menjadi penjaga tidak setia dari hubungan perjanjian di antara Allah dengan Israel (Mal 1:6--2:9).
3. (3) Ucapan ilahi yang ketiga menegur umat itu karena melanggar perjanjian yang dibuat dengan leluhur mereka (Mal 2:10-16).
4. (4) Yang keempat mengingatkan Israel akan kepastian hukuman Allah karena berdosa terhadap perjanjian (Mal 2:17--3:6).
5. (5) Ucapan ilahi kelima memanggil seluruh masyarakat Yahudi pascapembuangan di Palestina untuk bertobat dan berbalik kepada Tuhan supaya mereka sekali lagi dapat diberkati oleh-Nya (Mal 3:7-12).
6. (6) Ucapan ilahi yang terakhir mengacu kepada "kitab peringatan" Allah mengenai orang-orang yang takut akan Dia dan menghormati nama-Nya (Mal 3:13-18). Maleakhi mengakhiri kitabnya dengan peringatan dan janji nubuat tentang "hari Tuhan" yang akan datang (Mal 4:1-6).

Lima ciri utama menandai kitab Maleakhi.

1. (1) Dengan cara yang sederhana, terus terang dan tegas, kitab ini dengan hidup melukiskan pertemuan antara Allah dengan umat-Nya, sebagian besar dengan memakai kata ganti orang pertama.
2. (2) Kitab ini mengutamakan metode tanya-jawab dalam menyampaikan amanat kenabian, berisi tidak kurang dari 23 pertanyaan yang diajukan timbal-balik di antara Allah dan umat-Nya. Seorang pakar mengemukakan bahwa "metode" tulisan Maleakhi ini mungkin berasal dari pertanyaan-pertanyaan yang diajukan oleh para tukang ejek yang berteriak ketika dia mula-mula menyampaikan berita kenabiannya di jalan-jalan Yerusalem atau pelataran Bait Suci.
3. (3) Sesudah Maleakhi, nabi PL terakhir, terdapat 400 tahun tanpa ada suara nabi yang utama di Israel. Ketiadaan seorang nabi utama selama itu kemudian berakhir dengan datangnya Yohanes Pembaptis, yang menurut nubuat Maleakhi akan mempersiapkan jalan bagi Mesias (Mal 3:1).
4. (4) Istilah "Tuhan semesta alam" dipakai 20 kali dalam kitab yang singkat ini.
5. (5) Penting sekali, bahwa nubuat terakhir (yang mengakhiri berita kenabian PL) menubuatkan bahwa pada suatu hari Allah akan mengirim roh Elia untuk memulihkan bapa-bapa saleh yang kuat di Sion, bertentangan dengan kecenderungan sosial di mana keluarga makin berantakan (Mal 4:5-6).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Tiga bagian khusus dari Maleakhi dikutip dalam PB.

1. (1) Frase, "Aku mengasihi Yakub, tetapi membenci Esau" (Mal 1:2-3) dikutip Paulus dalam ajarannya tentang pemilihan (Rom 9:13; lihat art. PEMILIHAN DAN PREDESTINASI, 08463).
2. (2) Nubuat Maleakhi mengenai "utusan-Ku, supaya ia mempersiapkan jalan di hadapan-Ku" (Mal 3:1; bd. Yes 40:3) dikutip Yesus dengan mengacu kepada Yohanes Pembaptis dan pelayanannya (Mat 11:7-15).
3. (3) Demikian pula, Yesus memahami bahwa nubuat Maleakhi tentang perihal Allah mengutus "nabi Elia kepadamu menjelang datangnya hari Tuhan yang besar dan dahsyat itu" (Mal 4:5) berlaku untuk Yohanes Pembaptis (Mat 11:14; Mat 17:10-13; Mr 9:11-13). Kitab terakhir dalam Alkitab menambahkan bahwa roh Elia akan muncul kembali sebelum kedatangan Kristus yang kedua kali (Wahy 11:3-6).

Di samping tiga petunjuk jelas PB kepada kitab ini, kutukan sang nabi kepada perceraian yang tidak adil (Mal 2:14-16) menantikan ajaran PB yang tegas mengenai topik ini (Mat 5:31-32; Mat 19:3-10; Mr 10:2-12; Rom 7:1-3; 1Kor 7:10-16,39). Nubuat Maleakhi tentang munculnya Mesias di masa depan (Mal 3:1-6; Mal 4:1-3) mencakup kedatangan pertama dan kedua Kristus.

Keagungan TUHAN

Tugas Yohanes Pembaptis, dan kedatangan Kristus yang pertama diramalkan. Israel dinasihati untuk kembali kepada Allah.

3:1 Tentang utusan, keagungan, dan kemurahan Kristus.
3:7 Tentang pemberontakan,
3:8 pelanggaran,
3:13 dan ketidaksetiaan umat.
3:16 Janji tentang berkat atas mereka yang takut akan TUHAN.

Pembayaran persembahan persepuluhan menyenangkan hati Allah (3:6-12)
Kemenangan terakhir bagi orang benar (3:13-18)

Allah, Kristus, Maleakhi, Yohanes Pembaptis.

Allah, Lewi, Tuhan, Yakub, Yehuda, Yerusalem

Orang-orang yang menyangkali Allah sebagai bagian-Nya dalam keadaan mereka sudah sepantasnya akan mengalami kutukan atas bagian mereka sendiri. Mereka yang merampok Allah merampok/merampas keuntungan dan perlindungan mereka sendiri. Dengan melihat kepastian akan kedatangan Kristus, kita harus melihatnya sehingga tanggung jawab kita kepada Allah seimbang.

ay. 1. "Utusan"

Dalam pasal 3 Kitab Maleakhi, TUHAN berbicara melalui nabi Maleakhi untuk mengingatkan umat-Nya tentang kedatangan-Nya yang akan tiba-tiba. Ketika Dia datang, Dia akan membersihkan dan memurnikan umat-Nya seperti api pemurni emas dan sabun pencuci. TUHAN juga akan menghakimi orang-orang yang melakukan kejahatan dan menindas orang lain. Dia mengajak umat-Nya untuk kembali kepada-Nya dan mempersembahkan persembahan dengan setia. Jika mereka melakukannya, TUHAN akan memberkati mereka dengan berkat yang melimpah, melindungi hasil tanah mereka, dan membuat mereka menjadi berkat bagi bangsa-bangsa. Bagi mereka yang takut akan TUHAN, TUHAN akan mengasihi mereka dan membedakan antara orang benar dan orang jahat, antara mereka yang melayani Allah dan mereka yang tidak.

Kitab Maleakhi adalah kitab terakhir dalam Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Latar belakang historis dari pasal 3 ini adalah setelah bangsa Israel kembali dari pembuangan di Babel dan sedang membangun kembali Yerusalem dan Bait Suci. Pasal ini ditulis oleh nabi Maleakhi, yang hidup pada sekitar abad ke-5 SM.

Dalam konteks budaya, bangsa Israel saat itu mengalami kelesuan rohani dan moral. Mereka tidak lagi mematuhi perintah-perintah Allah dan tidak mempersembahkan persembahan yang layak di Bait Suci. Pasal ini juga mencerminkan ketidaksetiaan umat Israel terhadap perjanjian mereka dengan Allah.

Dalam konteks literatur, pasal 3 ini merupakan bagian dari dialog antara Allah dan umat-Nya. Allah mengutuk umat Israel karena ketidaksetiaan mereka dan mengingatkan mereka tentang janji-janji-Nya. Pasal ini juga berbicara tentang kedatangan Mesias yang akan membersihkan dan menghakimi umat-Nya.

Dalam konteks teologis, pasal 3 ini menyoroti pentingnya mematuhi perintah-perintah Allah dan mempersembahkan persembahan yang layak. Allah menegaskan bahwa Dia adalah Allah yang setia dan akan menghukum orang-orang yang tidak setia kepada-Nya. Pasal ini juga mengajarkan tentang pentingnya pengharapan akan kedatangan Mesias yang akan membawa pemulihan dan keadilan.

Sebelum pasal 3, dalam pasal 2, Allah menegur para imam karena ketidaksetiaan mereka dalam memenuhi tugas mereka. Allah juga menegur umat Israel karena mereka mempermalukan perjanjian mereka dengan Allah dan membiarkan perzinahan dan ketidakadilan merajalela di antara mereka. Allah mengingatkan mereka tentang pentingnya mematuhi perintah-perintah-Nya dan menyerukan mereka untuk bertobat.

Dengan demikian, pasal 3 ini merupakan kelanjutan dari teguran Allah terhadap umat Israel dan menyoroti pentingnya ketaatan dan pengharapan akan kedatangan Mesias.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Maleakhi pasal 3:

1. Kedatangan Tuhan yang Tiba-tiba (Maleakhi 3:1)
- Tuhan akan mengirim utusan-Nya untuk mempersiapkan jalan-Nya.
- Tuhan yang dicari akan datang dengan tiba-tiba di rumah-Nya.

2. Penghakiman Tuhan (Maleakhi 3:2-5)
- Pertanyaan tentang siapa yang dapat bertahan pada hari kedatangan Tuhan.
- Tuhan akan membersihkan dan memurnikan umat-Nya.
- Tuhan akan bersaksi menentang orang-orang yang melakukan kejahatan.

3. Panggilan untuk Bertobat (Maleakhi 3:7)
- Tuhan memanggil umat-Nya untuk kembali kepada-Nya.
- Umat Israel telah menyimpang dari ketetapan Tuhan dan harus bertobat.

4. Merampok Allah (Maleakhi 3:8-12)
- Umat Israel telah merampok Tuhan dalam hal persepuluhan dan persembahan.
- Tuhan menantang mereka untuk membawa persepuluhan ke rumah-Nya.
- Tuhan berjanji akan memberkati mereka yang taat dalam memberikan persepuluhan.

5. Penghormatan dan Penghukuman Tuhan (Maleakhi 3:13-18)
- Umat Israel mengeluh tentang sia-sia melayani Tuhan.
- Tuhan mendengar dan memperhatikan mereka yang takut akan-Nya.
- Tuhan akan mengasihani dan membedakan antara orang benar dan orang jahat.

Sumber: Maleakhi 3:1-18

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:- Utusan-Ku: Merujuk kepada utusan yang akan datang sebelum kedatangan TUHAN.
- TUHAN: Merujuk kepada Allah.
- Orang-orang yang mencari TUHAN: Merujuk kepada orang-orang yang mencari dan mengharapkan kedatangan TUHAN.
- Utusan perjanjian: Merujuk kepada utusan yang dijanjikan oleh TUHAN.
- Tukang sihir: Merujuk kepada orang-orang yang melakukan praktik sihir atau ilmu hitam.
- Pezina: Merujuk kepada orang-orang yang melakukan perzinahan atau perselingkuhan.
- Orang-orang bersumpah palsu: Merujuk kepada orang-orang yang melakukan sumpah palsu atau berbohong dalam sumpah.
- Orang-orang yang memeras upah pekerja upahan, janda, dan anak yatim: Merujuk kepada orang-orang yang menindas dan memanfaatkan orang-orang yang lemah dan terpinggirkan.
- Orang-orang yang memutarbalikkan hak orang asing: Merujuk kepada orang-orang yang menindas dan menyalahgunakan hak-hak orang asing.
- Keturunan Yakub: Merujuk kepada keturunan Yakub, yaitu bangsa Israel.
- Bangsa ini: Merujuk kepada bangsa Israel.
- Hama pelahap: Merujuk kepada hama yang merusak hasil tanah dan anggur.

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:- Rumah-Nya: Merujuk kepada rumah TUHAN atau Bait Allah.
- Yehuda: Merujuk kepada wilayah Yehuda, salah satu wilayah di Israel.
- Yerusalem: Merujuk kepada kota Yerusalem, ibu kota Israel.
- Rumah perbendaharaan: Merujuk kepada tempat penyimpanan persepuluhan dan persembahan bagi TUHAN.
- Tingkap-tingkap langit: Merujuk kepada langit atau surga.
- Tanahmu: Merujuk kepada tanah milik bangsa Israel.
- Negeri kesukaan: Merujuk kepada tanah yang diberkati dan diperhatikan oleh TUHAN.

Kata kunci dalam Kitab Maleakhi pasal 3 adalah sebagai berikut:

1. Utusan-Ku: Merujuk kepada utusan yang akan dipersiapkan Tuhan untuk mempersiapkan jalan-Nya.
2. TUHAN: Merupakan nama Allah yang dinyatakan dalam teks ini, menunjukkan kuasa dan otoritas-Nya.
3. Perjanjian: Merujuk kepada perjanjian yang dijanjikan oleh Tuhan kepada umat-Nya.
4. Api pemurni emas: Menggambarkan sifat Tuhan yang akan membersihkan dan memurnikan umat-Nya.
5. Persembahan dalam kebenaran: Merujuk kepada persembahan yang dipersembahkan dengan tulus dan sesuai dengan kehendak Tuhan.
6. Penghakiman: Menunjukkan bahwa Tuhan akan datang untuk menghakimi dan menyaksikan tindakan manusia.
7. Merampok Allah: Mengacu pada ketidaksetiaan umat-Nya dalam memberikan persepuluhan dan persembahan yang seharusnya.
8. Perbendaharaan: Tempat di mana persepuluhan dan persembahan harus dibawa.
9. Tingkap-tingkap langit: Menunjukkan bahwa Tuhan akan memberikan berkat yang melimpah kepada umat-Nya.
10. Hama pelahap: Menggambarkan bahwa Tuhan akan melindungi hasil tanah dan memberkati umat-Nya.
11. Negeri kesukaan: Menunjukkan bahwa umat-Nya akan menjadi berkat bagi bangsa-bangsa di sekitarnya.
12. Kitab pengingat: Merujuk kepada catatan yang dibuat oleh Tuhan tentang orang-orang yang takut akan-Nya dan menghormati nama-Nya.
13. Milik-Ku yang berharga: Menunjukkan bahwa umat-Nya adalah milik Tuhan yang berharga dan akan dikasihani-Nya.
14. Perbedaan antara orang benar dan orang jahat: Menunjukkan bahwa Tuhan akan membedakan antara mereka yang melayani-Nya dengan setia dan mereka yang tidak.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari firman Tuhan dalam pasal ini tentang penghakiman-Nya dan pemurnian-Nya?
2. Bagaimana kita dapat menghubungkan pesan dalam pasal ini dengan kehidupan kita sebagai orang percaya saat ini?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya memberikan persepuluhan dan persembahan kepada Tuhan?
4. Bagaimana kita dapat menghindari sikap merampok Tuhan dalam kehidupan kita sehari-hari?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menggambarkan karakter dan sifat Tuhan yang terungkap dalam pasal ini?
2. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya takut akan Tuhan dan menghormati nama-Nya?
3. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam pasal ini dalam kehidupan kita sebagai umat Kristen?
4. Bagaimana kita dapat membedakan antara orang benar dan orang jahat dalam konteks kehidupan sehari-hari?

Hal-hal menarik terkait Kitab Maleakhi pasal 3:
1. Pasal ini mengajarkan tentang penghakiman Tuhan dan pemurnian-Nya terhadap umat-Nya.
2. Tuhan menegaskan pentingnya memberikan persepuluhan dan persembahan dengan setia kepada-Nya.
3. Pasal ini juga menyoroti sikap merampok Tuhan yang dapat terjadi dalam kehidupan kita.
4. Tuhan menjanjikan berkat dan perlindungan bagi mereka yang takut akan-Nya dan menghormati nama-Nya.
5. Pasal ini mengajarkan tentang perbedaan antara orang benar dan orang jahat dan janji Tuhan untuk mengasihani dan membedakan mereka.

Dari pasal Maleakhi 3, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Menghormati dan takut akan Tuhan: Pasal ini mengingatkan kita untuk menghormati dan takut akan Tuhan. Kita harus menghargai dan menghormati nama-Nya serta mematuhi ketetapan-ketetapan-Nya.

2. Memberikan persembahan dengan setia: Pasal ini menekankan pentingnya memberikan persembahan dengan setia kepada Tuhan. Kita harus memberikan persepuluhan dan persembahan kita dengan tulus dan ikhlas, sehingga kita dapat menyenangkan hati Tuhan.

3. Kembali kepada Tuhan: Pasal ini mengajak kita untuk kembali kepada Tuhan. Jika kita telah menyimpang dari ketetapan-Nya, kita harus bertobat dan kembali kepada-Nya. Tuhan siap untuk menerima kita kembali jika kita dengan tulus hati bertobat.

4. Mengasihi dan menghormati sesama: Pasal ini mengingatkan kita untuk mengasihi dan menghormati sesama. Kita harus menjaga hubungan yang baik dengan sesama, tidak menipu, dan tidak menindas orang lain.

5. Menjadi orang yang takut akan Tuhan: Pasal ini menjanjikan berkat bagi mereka yang takut akan Tuhan. Jika kita hidup dengan takut akan Tuhan, kita akan menjadi milik-Nya dan mendapatkan kasih-Nya.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal Maleakhi 3:

1. Doa untuk kesetiaan dalam memberikan persembahan: Tuhan, ajarlah kami untuk memberikan persembahan dengan setia dan ikhlas. Bantu kami untuk menghormati dan menyenangkan hati-Mu dalam memberikan persepuluhan dan persembahan kami.

2. Doa untuk pertobatan: Tuhan, jika kami telah menyimpang dari ketetapan-Mu, tolonglah kami untuk bertobat dan kembali kepada-Mu. Berikanlah kami hati yang tulus dan tekun dalam hidup kami.

3. Doa untuk kasih dan penghormatan terhadap sesama: Tuhan, ajarilah kami untuk mengasihi dan menghormati sesama. Bantu kami untuk menjaga hubungan yang baik dengan orang lain dan tidak menindas atau menipu mereka.

4. Doa untuk hidup yang takut akan Tuhan: Tuhan, bantulah kami untuk hidup dengan takut akan-Mu. Berikanlah kami hati yang rendah hati dan patuh kepada-Mu, sehingga kami dapat mengalami berkat dan kasih-Mu.

5. Doa untuk menjadi milik Tuhan: Tuhan, kami ingin menjadi milik-Mu. Bantu kami untuk hidup dengan takut akan-Mu dan mengasihi-Mu dengan sepenuh hati. Jadikanlah kami milik-Mu yang berharga dan berkenan di hadapan-Mu.

Semoga doa-doa ini dapat membantu kita untuk mengerti dan menerapkan ajaran dari pasal Maleakhi 3 dalam hidup kita sehari-hari.