Pertanyaan refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap penduduk Betel yang mengutus orang-orang untuk memohon belas kasihan di hadapan TUHAN?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari pertanyaan mereka tentang berpuasa pada bulan ke-5?
3. Bagaimana kita dapat memastikan bahwa puasa kita sungguh-sungguh untuk Tuhan dan bukan untuk diri sendiri?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari firman TUHAN tentang melakukan kebaikan dan belas kasih terhadap sesama?
5. Mengapa TUHAN mengutuk sikap penduduk yang menolak mendengarkan hukum dan firman-Nya?
Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana kita dapat menerapkan ajaran
Zakharia 7:9-10 dalam kehidupan sehari-hari?
2. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap penduduk Betel yang menolak mendengarkan hukum dan firman TUHAN?
3. Bagaimana kita dapat menghindari membuat hati kita sekeras batu intan sehingga tidak mendengarkan hukum dan firman TUHAN?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari hukuman yang diberikan TUHAN kepada penduduk yang menolak mendengarkan-Nya?
5. Bagaimana kita dapat memastikan bahwa kita tidak hanya berpuasa secara fisik, tetapi juga secara rohani?
Hal menarik terkait Kitab Zakharia pasal 7:
1. Pasal ini memberikan gambaran tentang pentingnya motivasi yang benar dalam beribadah, bukan hanya melakukan ritual tanpa makna.
2. Firman TUHAN menekankan pentingnya melakukan kebaikan dan belas kasih terhadap sesama, terutama kepada janda, anak yatim, orang asing, dan orang miskin.
3. Pasal ini juga mengingatkan kita tentang bahaya menolak mendengarkan hukum dan firman TUHAN, serta konsekuensi yang mungkin kita hadapi jika kita tidak taat.
4. Firman TUHAN menunjukkan bahwa Ia menghargai motivasi yang benar dalam beribadah dan menuntut kita untuk hidup dengan adil dan penuh kasih.
5. Pasal ini mengingatkan kita bahwa kehidupan yang tidak taat kepada TUHAN dapat mengakibatkan kehancuran dan kesunyian dalam hidup kita.