Kitab Zakharia adalah salah satu kitab dalam Alkitab Perjanjian Lama. Pasal
4 dari Kitab Zakharia berbicara tentang penglihatan kedua yang diterima oleh nabi Zakharia.
Secara historis, pasal ini ditulis pada masa pascapembuangan Babel ketika umat Israel sedang membangun kembali Bait Allah di Yerusalem. Pasal ini mencerminkan situasi politik dan sosial pada saat itu, di mana umat Israel menghadapi tantangan dan hambatan dalam membangun kembali Bait Allah.
Dalam konteks budaya, pasal ini mencerminkan kehidupan masyarakat Yahudi pada masa itu, di mana mereka berusaha mempertahankan identitas dan keyakinan mereka di tengah pengaruh budaya asing.
Secara literatur, pasal ini mengandung penglihatan-penglihatan simbolis yang diterima oleh Zakharia. Penglihatan ini menggunakan gambaran-gambaran seperti lampu minyak, pohon zaitun, dan dua pohon zaitun untuk menyampaikan pesan-pesan teologis.
Sebelum pasal
4, dalam pasal
3, Zakharia menerima penglihatan pertama yang berhubungan dengan pemulihan Yosua, imam besar, yang melambangkan pemulihan spiritual umat Israel. Penglihatan ini menekankan pentingnya kesucian dan pemurnian dalam ibadah.
Dalam pasal
4, Zakharia menerima penglihatan kedua yang berhubungan dengan pemulihan Zerubabel, gubernur Yehuda, yang melambangkan pemulihan politik dan sosial umat Israel. Penglihatan ini menekankan bahwa pemulihan tersebut tidak akan terjadi melalui kekuatan manusia, tetapi melalui kuasa Roh Allah.
Secara teologis, pasal ini mengajarkan bahwa pemulihan dan pembangunan yang sejati hanya mungkin terjadi dengan kuasa Allah. Pasal ini juga menekankan pentingnya iman, kesetiaan, dan ketaatan umat Allah dalam menghadapi tantangan dan hambatan.
Dengan demikian, pasal
4 dari Kitab Zakharia memberikan dorongan dan pengharapan kepada umat Israel untuk terus membangun dan memulihkan Bait Allah, serta mengingatkan mereka akan pentingnya bergantung sepenuhnya kepada kuasa Allah dalam segala hal.