Statistik	2 pasal, 38 ayat, 1.131 kata
Penulis	Hagai
Tema	Membangun Kembali Bait Suci; Dahulukan Tuhan dalam hidup dan pelayanan.
Waktu	520 SM
Tempat	Yehuda di Yerusalem
Kata Kunci	Membangun.
Kristus Di Alkitab	Dialah yang memulihkan pusaka Allah yang hilang

Kitab Hagai adalah yang pertama dari ketiga kitab nabi pascapembuangan dalam PL (Hagai, Zakharia dan Maleakhi). Nama Hagai disebut dua kali dalam Ezra (Ezr 5:1; Ezr 6:14) dan 9 kali dalam kitab ini. Dia disebut "nabi" (Hag 1:1; Hag 2:2,11; Ezr 6:14) dan "utusan Tuhan" (Hag 1:13). Dia mungkin menjadi salah seorang dari sebagian kecil orang Yahudi yang, setelah kembali untuk tinggal di Yerusalem, dapat mengingat Bait Suci Salomo sebelum dibinasakan oleh pasukan Nebukadnezar pada tahun 586 SM (Hag 2:4). Jikalau demikian, maka usia Hagai ketika menulis ini sekitar 70 sampai 80 tahun. Tanggal penulisan kitab ini jelas, tahun kedua pemerintahan Raja Darius dari Persia (520 SM; Hag 1:1).

Latar belakang sejarah kitab ini penting untuk memahami beritanya. Pada tahun 538 SM, Raja Koresy dari Persia mengeluarkan maklumat mengizinkan orang Yahudi buangan untuk kembali ke negeri mereka untuk membangun kembali Yerusalem dan Bait Suci sebagai penggenapan nubuat Yesaya dan Yeremia (Yes 45:1-3; Yer 25:11-12; Yer 29:10-14) dan syafaat Daniel (Dan 9:1-27). Rombongan orang Yahudi pertama yang kembali ke Yerusalem meletakkan dasar Bait Suci yang baru pada tahun 536 SM di tengah-tengah kegembiraan dan harapan besar (Ezr 3:8-10). Akan tetapi, tidak lama kemudian orang Samaria dan tetangga lainnya secara jasmaniah menentang rencana pembangunan itu dan mematahkan semangat para pekerja sehingga pembangunan itu terhenti pada tahun 534 SM. Kelesuan rohani mulai timbul, dan umat itu lalu mulai membangun rumah mereka sendiri. Pada tahun 520 SM, Hagai, dengan ditemani nabi Zakharia yang lebih muda (Lihat "PENDAHULUAN ZAKHARIA" 08153), mulai mendorong Zerubabel dan umat itu untuk melanjutkan pembangunan rumah Allah. Empat tahun kemudian Bait Suci itu selesai dibangun dan ditahbiskan (bd. Ezr 4:1--6:22).

1. I. Berita Pertama: Selesaikan Pembangunan Bait Suci
   (Hag 1:1-15)
   
1. A. Tanggal: 1 Elul (29 Agustus), 520 SM
   (Hag 1:1)
   
2. B. Teguran Nabi Karena Bait Suci Belum Selesai
   (Hag 1:2-11)
   
3. C. Tanggapan Umat
   (Hag 1:12-2:1)
   
2. II. Berita Kedua: Janji Kemuliaan yang Lebih Besar
   (Hag 2:2-10)
   
1. A. Tanggal: 21 Tisyri (17 Oktober), 520 SM
   (Hag 2:2)
   
2. B. Bait Suci Kedua Dibandingkan Dengan yang Semula
   (Hag 2:3-5)
   
3. C. Kemuliaan Bait Suci Kedua Lebih Besar
   (Hag 2:6-10)
   
3. III.Berita Ketiga: Panggilan Kepada Kekudusan Dengan Berkat
   (Hag 2:11-20)
   
1. A. Tanggal: 24 Kislev (18 Desember), 520 SM
   (Hag 2:11)
   
2. B. Dampak Mencemarkan dari Dosa
   (Hag 2:12-15)
   
3. C. Berkat Ketaatan
   (Hag 2:16-20)
   
4. IV. Berita Keempat: Sebuah Janji Nubuat
   (Hag 2:20-23)
   
1. A. Tanggal: 24 Kislev (18 Desember), 520 SM
   (Hag 2:21)
   
2. B. Kekalahan Bangsa-Bangsa di Masa Depan
   (Hag 2:22-23)
   
3. C. Pentingnya Zerubabel Dalam Nubuat
   (Hag 2:23)
   

Sepanjang waktu empat bulan pada tahun 520 SM, Hagai memberitakan empat berita singkat yang tercatat dalam kitab ini (lih. Garis Besar). Berita ini bertujuan ganda:

1. (1) untuk menasihati Zerubabel (gubernur) dan Yoshua (imam besar) agar mengerahkan umat itu untuk membangun kembali Bait Suci, dan
2. (2) untuk memotivasi umat itu agar menata kembali hidup dan prioritas mereka untuk melanjutkan tugas mereka secara sungguh-sungguh dengan berkat Allah.

Nubuatan pendek ini berisi banyak ucapan yang berkesan. Pakailah ayat-ayat berikut ini, atau pilihan Anda lainnya, sebagai dasar renungan Anda...

1. Tentang uang:
"Apakah sudah tiba waktunya bagi kamu untuk mendiami rumah-rumahmu yang dipapani dengan baik, sedang Rumah ini tetap menjadi reruntuhan? Hag 1:4

2. Tentang prestasi dalam kehidupan:
"Perhatikanlah keadaanmu! Hag 1:5,7

3. Tentang sikap Anda terhadap Allah:
"Bangsa itu takut kepada Tuhan." Hag 1:12

4. Tentang pelayanan Kristiani:
"Kuatkanlah hatimu...dan bekerjalah." Hag 2:5

5. Tentang sumber-sumber Allah:
"Kepunyaan-Kulah perak dan kepunyaan-Kulah emas, demikianlah firman Tuhan semesta alam." Hag 2:9

6. Tentang hari depan pekerjaan Allah:
"Adapun Rumah ini, kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya semula." Hag 2:10

7. Tentang ketegaran manusia:
"Namun kamu tidak berbalik kepada-Ku." Hag 2:17

8. Tentang janji-janji Allah:
"Mulai dari hari ini Aku akan memberi berkat!" Hag 2:20

9. Tentang kasih dan rencana Allah:
"Aku akan mengambil engkau...dan akan menjadikan engkau ... sebab engkaulah yang Ku-pilih." Hag 2:23

Kitab ini berisi empat berita, yang masing-masing dibuka dengan "firman Tuhan" (Hag 1:1; Hag 2:2,; Hag 2:11; Hag 2:21).

1. (1) Hagai pertama-tama menegur para mantan buangan itu karena lebih memperhatikan rumah mereka sendiri yang dipapani dengan baik sedangkan rumah Allah masih merupakan reruntuhan (Hag 1:4). Dua kali nabi Hagai menasihati mereka untuk "perhatikanlah keadaanmu!" (Hag 1:5,7), yang menunjukkan bahwa Allah telah menarik berkat-Nya dari mereka karena cara hidup mereka (Hag 1:6,9-11). Sebagai tanggapan atas perkataan Hagai, maka Zerubabel, Yosua, dan semua orang itu takut akan Allah dan melakukan pekerjaan (Hag 1:12--2:1).
2. (2) Beberapa minggu kemudian, penilaian beberapa orang buangan yang telah kembali mematahkan semangat mereka, yaitu mereka yang telah melihat kemuliaan bait Salomo sehingga menilai usaha membangun kembali itu tidak berarti jika dibandingkan (Hag 2:4). Hagai menasihati para pemimpin untuk meneguhkan hatinya karena
1. (a) usaha mereka merupakan bagian dari gambaran nubuat yang lebih luas (Hag 2:5-8) dan
2. (b) "kemegahannya yang kemudian akan melebihi kemegahannya yang semula" (Hag 2:10).
3. (3) Berita Hagai yang ketiga, yang memanggil umat itu untuk hidup dalam ketaatan kudus (Hag 2:11-20) dan
4. (4) berita yang keempat (Hag 2:21-24) diberitakan pada hari yang sama. Berita keempat menubuatkan bahwa Zerubabel melambangkan kesinambungan keturunan dan janji Mesias (Hag 2:23).

Empat ciri utama menandai kitab Hagai.

1. (1) Beritanya merupakan firman nubuat pertama yang terdengar di Yehuda sesudah pembuangan di Babel.
2. (2) Kitab ini adalah kitab terpendek kedua dalam PL (hanya 38 ayat); yang paling pendek ialah kitab Obaja.
3. (3) Frase "beginilah firman Tuhan semesta alam" (dan variasinya) terjadi 29 kali sehingga menggarisbawahi pentingnya beritanya bagi kaum sisa yang kembali ke Yerusalem.
4. (4) Kitab ini mencatat nubuat PL yang paling terus-terang mengenai kunjungan Allah di masa depan (Hag 2:7-10).

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Beberapa ayat dalam pasal 2 (Hag 2:1-24) berbicara mengenai kedatangan Mesias (ayat Hag 2:7-10,22-24). Penggoncangan langit dan bumi, bangsa-bangsa dan kerajaan-kerajaan disebutkan oleh penulis surat Ibrani (Ibr 12:26-28). Juga, Hagai menubuatkan bahwa Zerubabel akan menjadi seperti "cincin meterai"; di dalam kedua silsilah Yesus Kristus (Mat 1:12-13; Luk 3:27), Zerubabel menjadi pusat yang mempersatukan kedua garis keturunan Mesias: dari Salomo (putra Daud) sampai Zerubabel sampai Yusuf, dan dari Natan (putra Daud) sampai Zerubabel sampai Maria.

Umat Israel ditegur

Penghukuman/pemurnian TUHAN karena pekerjaan di rumah-Nya yang terganggu. Pekerjaan di bait suci dinasihatkan.

1:1 Zaman ketika Hagai bernubuat.
1:2 Dia menegur umat karena melalaikan membangun rumah.
1:7 Dia mendorong mereka untuk membangun.
1:12 Dia berjanji kepada mereka, akan diberikan, penyertaan TUHAN.

Ajakan untuk membangun kembali Bait Suci (1:1-14)
Kemegahan Bait Suci yang baru (1:15--2:9)

Allah, Darius, Hagai, Zerubabel, Yosua.

Allah, Darius, Hagai, Sealtiel, TUHAN, Yehuda, Yosua, Yozadak, Zerubabel

Orang-orang adalah orang asing bagi kepentingan/ketertarikan mereka sendiri yang lebih memilih kenyamanan dan hiasan dari kehidupan yang sesaat daripada melaksanakan pekerjaan Allah kita dalam komunitas/masyarakat. Jika kita menginginkan penghiburan yang sejati dan kenikmatan sementara yang berlangsung terus, kita harus menjadikan Allah sahabat kita dengan menempatkan kepentingan-Nya terlebih dulu, jika tidak yang kita peroleh akan sia-sia/ hilang.

-

Pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius, TUHAN mengutus nabi Hagai untuk menyampaikan pesan-Nya kepada Zerubabel, gubernur Yehuda, dan Yosua, Imam Besar. TUHAN mengingatkan mereka bahwa mereka telah lalai dalam membangun kembali Bait Allah, sementara mereka sibuk dengan rumah pribadi mereka sendiri. Akibatnya, mereka mengalami kekurangan dan kesulitan dalam hidup mereka. Hagai memanggil mereka untuk memperhatikan jalan hidup mereka dan membangun kembali Bait Allah. Setelah mendengarkan pesan TUHAN, Zerubabel, Yosua, dan seluruh bangsa itu taat dan takut akan TUHAN. Mereka mulai membangun kembali Bait Allah dengan semangat yang baru, dan TUHAN menyertai mereka dalam pekerjaan ini.

Kitab Hagai adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdiri dari dua pasal. Pasal 1 dari Kitab Hagai terutama berbicara tentang panggilan nabi Hagai kepada umat Israel untuk membangun kembali Bait Allah yang hancur.

Latar belakang penulis Kitab Hagai adalah nabi Hagai sendiri. Hagai hidup pada zaman pascapengasingan Babilonia ketika umat Israel kembali dari pembuangan di Babel untuk membangun kembali Yerusalem dan Bait Allah yang hancur.

Konteks historisnya adalah pada tahun 538 SM, Raja Koresh dari Persia mengeluarkan dekrit yang memperbolehkan orang-orang Yahudi untuk kembali ke tanah mereka dan membangun kembali Bait Allah. Namun, setelah beberapa tahun, proyek pembangunan Bait Allah terhenti karena tantangan dan kesulitan yang dihadapi oleh umat Israel.

Konteks budaya dan literaturnya adalah umat Israel yang kembali dari pembuangan di Babel menghadapi tantangan sosial, ekonomi, dan politik yang besar. Mereka harus menghadapi oposisi dari bangsa-bangsa sekitar dan kesulitan dalam memulai kembali kehidupan mereka di tanah yang hancur.

Konteks teologisnya adalah bahwa umat Israel diingatkan oleh nabi Hagai bahwa mereka harus mengutamakan pembangunan Bait Allah sebagai tempat ibadah yang kudus. Mereka diingatkan bahwa kegagalan mereka dalam membangun Bait Allah telah menyebabkan kemalangan dan kekurangan dalam hidup mereka.

Dengan panggilan nabi Hagai, umat Israel diberi semangat dan dorongan untuk melanjutkan pembangunan Bait Allah. Mereka diingatkan bahwa Allah akan menyertai mereka dalam usaha mereka dan memberkati mereka jika mereka mengutamakan-Nya.

Dalam pasal 1 Kitab Hagai, nabi Hagai menegur umat Israel karena mereka telah mengabaikan pembangunan Bait Allah dan lebih memprioritaskan rumah mereka sendiri. Dia mengingatkan mereka bahwa mereka mengalami kegagalan dan kekurangan karena mereka tidak mengutamakan Allah.

Dengan latar belakang ini, pasal 1 Kitab Hagai menekankan pentingnya mengutamakan Allah dalam hidup dan membangun tempat ibadah yang kudus. Ini juga mengingatkan kita bahwa dalam menghadapi tantangan dan kesulitan, kita perlu mengandalkan Allah dan mengutamakan-Nya dalam segala hal.

Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab Hagai Pasal 1:

1. Teguran atas penundaan pembangunan Bait Allah (Hagai 1:2-4)
- Bangsa Israel mengatakan bahwa belum tiba waktunya untuk membangun kembali Bait TUHAN.
- Firman TUHAN menegur mereka karena tinggal di dalam rumah yang berpapan sementara Bait Allah tetap dalam keadaan runtuh.

2. Konsekuensi dari penundaan pembangunan Bait Allah (Hagai 1:5-6)
- TUHAN menyatakan bahwa mereka menabur banyak tetapi menuai sedikit.
- Mereka makan tetapi tidak kenyang, minum tetapi tidak puas, berpakaian tetapi tidak ada kehangatan.
- Upah mereka tidak mencukupi karena pundi-pundi mereka berlubang.

3. Panggilan untuk membangun kembali Bait Allah (Hagai 1:7-8)
- TUHAN memerintahkan mereka untuk memperhatikan jalan-jalan mereka dan bangunlah Bait Allah.
- Jika mereka melakukannya, TUHAN akan berkenan atas mereka dan akan dimuliakan.

4. Penjelasan mengapa hasil mereka sedikit (Hagai 1:9-11)
- TUHAN menjelaskan bahwa Bait Allah tetap dalam keadaan runtuh karena mereka sibuk dengan rumah mereka sendiri.
- Akibatnya, langit menahan embun dan bumi menahan hasilnya.
- TUHAN telah memanggil kemarau atas tanah dan segala hasil usaha mereka.

5. Ketaatan bangsa Israel terhadap firman TUHAN (Hagai 1:12-15)
- Zerubabel, Yosua, dan seluruh sisa bangsa itu menaati suara TUHAN dan perkataan Nabi Hagai.
- Mereka takut di hadapan TUHAN dan memulai pekerjaan pembangunan Bait Allah.
- TUHAN membangkitkan semangat mereka untuk melaksanakan tugas ini.

6. Penyelesaian pembangunan Bait Allah (Hagai 1:15)
- Pekerjaan pembangunan Bait Allah dimulai pada hari kedua puluh empat, bulan keenam, pada tahun kedua pemerintahan Raja Darius.

Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya mencakup pasal 1 dari Kitab Hagai.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:- Raja Darius: Raja Persia pada tahun kedua pemerintahannya.
- Nabi Hagai: Nabi yang menerima firman TUHAN dan menyampaikannya kepada bangsa.
- Zerubabel anak Sealtiel: Gubernur Yehuda.
- Yosua anak Yozadak: Imam Besar.
- Seluruh sisa bangsa: Orang-orang yang tinggal di Yehuda.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Yehuda: Wilayah di mana Bait TUHAN berada.
- Bait TUHAN: Tempat ibadah yang telah hancur dan perlu dibangun kembali.
- Gunung: Tempat di mana kayu-kayu untuk membangun Bait TUHAN dapat diambil.

Kata kunci dalam Kitab Hagai pasal 1 adalah:

1. Tahun kedua pemerintahan Raja Darius: Menunjukkan konteks waktu ketika firman TUHAN datang kepada Nabi Hagai.

2. Bulan keenam, hari pertama bulan itu: Menunjukkan tanggal ketika firman TUHAN datang kepada Nabi Hagai.

3. Firman TUHAN: Pesan yang disampaikan oleh TUHAN melalui Nabi Hagai.

4. Bait TUHAN: Merujuk kepada Bait Suci yang harus dibangun kembali oleh umat Israel.

5. Runtuh: Keadaan Bait TUHAN yang hancur dan belum dibangun kembali.

6. Jalan-jalanmu: Mengajak umat Israel untuk memperhatikan kehidupan mereka yang tidak berkat karena Bait TUHAN masih dalam keadaan runtuh.

7. Kayu: Bahan yang diperlukan untuk membangun kembali Bait TUHAN.

8. Melenyapkannya: TUHAN menghancurkan hasil usaha umat Israel karena mereka lebih sibuk dengan rumah mereka sendiri daripada membangun Bait TUHAN.

9. Kemarau: Hukuman yang TUHAN berikan kepada umat Israel karena Bait TUHAN masih dalam keadaan runtuh.

10. Takut di hadapan TUHAN: Respon umat Israel yang patuh dan takut akan TUHAN setelah mendengar firman-Nya melalui Nabi Hagai.

11. Membangkitkan semangat: TUHAN memberikan semangat kepada Zerubabel, Yosua, dan seluruh umat Israel untuk memulai pembangunan kembali Bait TUHAN.

12. Hari kedua puluh empat, bulan keenam, tahun kedua pemerintahan Raja Darius: Tanggal dimulainya pekerjaan pembangunan Bait TUHAN oleh umat Israel.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Hagai pasal 1:

1. Apa yang menjadi latar belakang sejarah dari Kitab Hagai pasal 1?
2. Mengapa bangsa Israel menganggap bahwa belum tiba waktunya untuk membangun kembali Bait TUHAN?
3. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh TUHAN melalui Nabi Hagai kepada bangsa Israel?
4. Bagaimana bangsa Israel merespons pesan TUHAN melalui Nabi Hagai?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara menabur banyak tetapi menuai sedikit dalam konteks Kitab Hagai pasal 1?
6. Mengapa Bait TUHAN yang tetap dalam keadaan runtuh dapat mempengaruhi hasil usaha dan kehidupan sehari-hari bangsa Israel?
7. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya memprioritaskan pekerjaan TUHAN dalam hidup kita?
8. Bagaimana semangat Zerubabel, Yosua, dan seluruh bangsa Israel dipulihkan oleh TUHAN untuk membangun kembali Bait TUHAN?
9. Apa pesan yang dapat kita ambil dari Kitab Hagai pasal 1 dalam konteks kehidupan Kristen saat ini?
10. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip yang diajarkan dalam Kitab Hagai pasal 1 dalam kehidupan kita sehari-hari?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Hagai pasal 1.

Dalam pasal 1 Kitab Hagai, ada beberapa pelajaran yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Prioritaskan Bait Allah: Dalam pasal ini, bangsa Israel sibuk membangun rumah mereka sendiri, tetapi Bait Allah tetap dalam keadaan runtuh. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah pentingnya memberikan prioritas kepada Bait Allah dalam hidup kita. Kita harus mengutamakan hubungan kita dengan Tuhan dan membangun kerajaan-Nya di atas segala sesuatu yang lain.

2. Perhatikan jalan-jalanmu: Allah mengingatkan bangsa Israel bahwa mereka telah menabur banyak tetapi menuai sedikit. Ini mengajarkan kita untuk memeriksa hidup kita dan melihat apakah kita hidup dengan bijaksana dan produktif. Kita harus memperhatikan bagaimana kita menggunakan waktu, sumber daya, dan bakat yang Allah berikan kepada kita.

3. Taat kepada firman Tuhan: Ketika bangsa Israel mendengarkan suara Tuhan dan perkataan Nabi Hagai, mereka menaati dan takut di hadapan Tuhan. Pelajaran yang dapat kita ambil adalah pentingnya taat kepada firman Tuhan dan menghormati-Nya. Kita harus hidup sesuai dengan kehendak-Nya dan mengikuti petunjuk-Nya dalam hidup kita.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Mahakuasa,
Terima kasih atas pengajaran yang Engkau berikan melalui Kitab Hagai. Ajarilah kami untuk memberikan prioritas kepada Bait-Mu dalam hidup kami. Bantu kami untuk hidup dengan bijaksana dan produktif, menggunakan waktu, sumber daya, dan bakat yang Engkau berikan kepada kami dengan cara yang menyenangkan bagi-Mu. Berikanlah kami kepatuhan dan ketakutan yang benar di hadapan-Mu, sehingga kami dapat hidup sesuai dengan kehendak-Mu. Terima kasih karena Engkau selalu menyertai kami dan membangkitkan semangat kami. Dalam nama Tuhan Yesus kami berdoa, Amin.