Statistik	9 pasal, 146 ayat, 4.217 kata
Penulis	Amos
Tema	Keadilan, Kebenaran dan Hukuman Ilahi Karena Dosa; Berani berdosa berarti berani dihukum.
Waktu	+ 760 - 755 SM
Tempat	Israel (Samaria)
Kata Kunci	Hukuman.
Kristus Di Alkitab	Dialah yang menanggung beban kita

Amos adalah seorang nabi abad ke-8 SM, rekan sezaman Yesaya dan Mikha di Yehuda, dan Yunus serta Hosea di Israel. Ia menyatakan empat fakta penting tentang dirinya dalam Am 1:1.

1. (1) Ia adalah seorang peternak (yang juga "pemungut buah ara hutan", lih. Am 7:14) dari Tekoa, sebuah desa Yehuda sekitar 19 km sebelah selatan Yerusalem.
2. (2) Amos "melihat" beritanya (yaitu, ia mendapat beberapa penglihatan nubuat; bd. Am 7:1,4,7; Am 8:1-2; Am 9:1) mengenai Israel, kerajaan utara. Sekalipun dia orang awam tanpa status nabi yang resmi, Allah memberikan kepadanya beban dan pelayanan kenabian bagi Israel yang memberontak (bd. Am 7:14-15); namanya berarti "terbeban" atau "pemikul beban".
3. (3) Pelayanan Amos kepada Israel terjadi ketika Uzia menjadi raja Yehuda dan Yerobeam II raja Israel. Masa pemerintahan kedua raja ini saling tumpang tindih pada tahun 767-753 SM. Sangat mungkin Amos melayani sekitar 760-755 SM.
4. (4) Amos bernubuat dua tahun sebelum "gempa bumi".

Para ahli purbakala telah menemukan bukti terjadinya sebuah gempa bumi besar yang merusak dari waktu ini di beberapa tempat di Israel, termasuk ibukotanya Samaria. Zakharia juga menyebutkan gempa bumi yang sama (Za 14:5) lebih dari 200 tahun kemudian, serta menyatakan bahwa gempa itu sangat besar. Acuan oleh Amos menyinggung bahwa ia memandangnya sebagai pengesahan dari berita dan pelayanannya sebagai nabi kepada Israel (bd. Am 9:1).

Ketika Amos bernubuat kepada kerajaan utara pada pertengahan abad ke-8 SM, bangsa itu secara lahiriah berada di puncak perluasan wilayah, stabilitas politik dan kemakmuran nasional, tetapi secara batiniah sudah bobrok. Kemunafikan dan penyembahan berhala sudah merata, masyarakat hidup mewah secara berlebihan, kebejatan merajalela, sistem peradilan rusak dan penindasan orang miskin merupakan kebiasaan umum. Dalam rangka mengikuti panggilan Allah, Amos pergi ke Betel, tempat tinggal raja Yerobeam II dan pusat agama yang dibanjiri para penyembah. Di sanalah Amos dengan berani memberitakan berita keadilan, kebenaran dan hukuman ilahi karena dosa kepada umat yang tidak mau mendengarkan apa yang dikatakan Tuhan kepada mereka.

1. Pendahuluan
   (Am 1:1-2)
   
2. I. Delapan Ucapan Ilahi Mengenai Hukuman atas Bangsa-Bangsa
   (Am 1:3-2:16)
   
1. A. Damsyik (Aram)
   (Am 1:3-5)
   
2. B. Gaza (Filistia)
   (Am 1:6-8)
   
3. C. Tirus (Fenisia)
   (Am 1:9-10)
   
4. D. Edom
   (Am 1:11-12)
   
5. E. Amon
   (Am 1:13-15)
   
6. F. Moab
   (Am 2:1-3)
   
7. G. Yehuda
   (Am 2:4-5)
   
8. H. Israel
   (Am 2:6-16)
   
3. II. Tiga Amanat Nubuat bagi Israel
   (Am 3:1-6:14)
   
1. A. Dosa Israel Memastikan Hukumannya yang Akan Datang
   (Am 3:1-15)
   
2. B. Korupsi Israel di Segala Tingkat
   (Am 4:1-13)
   
3. C. Hukuman yang Adil atas Israel Adalah Kebinasaan dan Pembuangan
   (Am 5:1-6:14)
   
1. 1. Ratapan Kematian Israel
   (Am 5:1-3)
   
2. 2. Penolakan Israel untuk Mencari Tuhan
   (Am 5:4-17)
   
3. 3. Agama Israel yang Sesat
   (Am 5:18-27)
   
4. 4. Teguran dan Celaka atas Israel
   (Am 6:1-14)
   
4. III.Lima Penglihatan Tentang Hukuman yang Akan Datang Karena Dosa
   (Am 7:1-9:10)
   
1. A. Penglihatan Tentang Belalang yang Rakus
   (Am 7:1-3)
   
2. B. Penglihatan Tentang Api yang Menghanguskan
   (Am 7:4-6)
   
3. C. Penglihatan Tentang Tali Sipat
   (Am 7:7-9)
   
4. D. Sisipan Historis: Amazia dan Hukumannya
   (Am 7:10-17)
   
5. E. Penglihatan Tentang Bakul Berisi Buah Matang
   (Am 8:1-14)
   
6. F. Penglihatan Tentang Tuhan yang Sedang Menghukum
   (Am 9:1-10)
   
5. Epilog: Pemulihan Israel di Masa Depan
   (Am 9:11-15)
   

Kemakmuran Israel hanyalah memperdalam kebobrokan mereka. Ketika Allah dalam kemurahan-Nya mengutus Amos ke Betel untuk memberitakan amanat "bertobat atau mati", sang nabi diusir dari kota itu dan diperintahkan jangan bernubuat di situ lagi (bd. tanggapan Niniwe kepada berita Yunus). Pada waktu itu atau tidak lama sesudah itu, rupanya Amos pulang ke rumahnya di Yehuda dan menulis beritanya. Maksudnya melakukan itu adalah

1. (1) menyampaikan sebuah salinan tertulis dari peringatan kenabiannya kepada Raja Yerobeam II, dan
2. (2) menyebarluaskan berita di Israel (dan Yehuda) tentang kepastian hukuman Allah yang menjelang atas Israel dan bangsa-bangsa di sekitarnya kecuali mereka bertobat dari penyembahan berhala, kebejatan dan ketidakadilan. Kebinasaan Israel terjadi hanya 30 tahun kemudian.

1. Melanggar Hukum Allah
Amos mengutuk bangsa-bangsa karena dosa mereka (Amo 1:3,6,9,11,13; 2:1,4,6), yaitu untuk pemberontakan mereka terhadap hukum Allah. Melanggar hukum Allah merupakan dosa yang paling utama. Pelanggaran itu dapat pribadi maupun secara nasional. Buatlah daftar dosa-dosa manusia dalam kitab ini yang menyebabkan mereka dihukum. Dosa apa yang relevan pada masa kini?

2. Menghadapi hukuman Allah
Apabila manusia berdosa maka:
o Hukuman tak dapat dielakkan sebab dosa membawa hukuman sebagai ekornya (Amo 1:3, 6,9,11,13; 2:1,4,6).
o Hukuman tidak dapat dihindari sebab Allah membiarkan hukuman itu berlaku (Amo 3:13-15).
o Hukuman menjadi lebih besar bagi mereka yang mendapat hak istimewa untuk membina hubungan yang khusus dengan Allah (Amo 3:2).
o Hukuman dilaksanakan oleh Allah dengan penuh keengganan (Amo 7:1-6).
o Bagaimana kita secara realistis berbicara mengenai hukuman Allah dalam dunia dewasa ini?

3. Mendengar suara Allah
Nasib yang paling buruk yang mungkin dialami umat manusia ialah bertahan dalam suatu periode yang di dalamnya Allah diam (Amo 8:11,12). Tetapi, dalam zaman Amos Allah telah berbicara melalui:
o Peristiwa-peristiwa (Amo 4:4-11)
o Nabi (Amo 7:14,15). Amos bukan seorang nabi yang sungguh-sungguh, tetapi seorang yang diambil dari kalangan orang biasa yang mempunyai keinginan bernyala-nyala untuk mengumandangkan firman Tuhan.
Apakah Allah masih berbicara seperti itu dewasa ini? Pikirkanlah contohnya. Apa yang diajarkan Amos kepada kita mengenai menjadi pelayan Allah?

4. Melakukan kehendak Allah
Amos memanggil bangsa Israel untuk bertobat. Pertobatan itu lebih dari hanya berkata "Maaf". Pertobatan merupakan suatu perubahan cara berpikir secara total, yang mengakibatkan orang berpaling dari cara hidup yang lama dan mulai hidup sesuai dengan apa yang Allah kehendaki. Apa yang Allah inginkan dari bangsa Israel adalah tindakan (Amo 5:14,15,24). Apa yang seharusnya menjadi buah pertobatan dalam kehidupan Anda?

Kitab ini dengan sendirinya terbagi ke dalam tiga bagian utama.

1. (1) Dalam bagian pertama (Am 1:3--2:16), Amos pertama-tama mengalamatkan berita hukuman kepada tujuh bangsa di sekitar Israel, termasuk Yehuda. Setelah pada mulanya membujuk Israel hingga dengan senang hati menyetujui hukuman Allah atas bangsa-bangsa lain (Am 1:3--2:5), maka Amos dengan jelas menguraikan dosa-dosa Israel dan hukuman Allah atas mereka (Am 2:6-16). Bagian ini menentukan suasana untuk berita penghukuman kitab ini, yang menghasilkan kebinasaan dan pembuangan bangsa itu.
2. (2) Bagian kedua (Am 3:1--6:14) mencatat tiga berita tegas, yang masing-masing dimulai dengan frase "Dengarlah firman ini" (Am 3:1; Am 4:1; Am 5:1). Dalam berita yang pertama, Allah menuduh Israel sebagai umat yang diistimewakan yang telah dibebaskan-Nya dari Mesir; "Hanya kamu yang Kukenal dari segala kaum di muka bumi, sebab itu Aku akan menghukum kamu karena segala kesalahanmu" (Am 3:2). Berita kedua diawali dengan menyapa wanita-wanita Israel yang makmur di Samaria sebagai "lembu-lembu Basan ... yang memeras orang lemah, yang menginjak orang miskin, yang mengatakan kepada tuan-tuanmu: 'bawalah ke mari, supaya kita minum-minum!' " (Am 4:1). Amos bernubuat bahwa mereka akan digiring kedalam tawanan dengan kait dan kail sebagai hukuman yang layak dari Allah (Am 4:2-3). Amos mempunyai kata-kata yang sama bagi pedagang yang tidak jujur, penguasa korup, pengacara dan hakim yang mencari untung, dan para imam dan nabi yang berkompromi. Berita ketiga (pasal 5-6; Am 5:1--6:14) mencatat dosa-dosa Israel yang menjijikkan, dan Amos mengimbau mereka untuk bertobat. "Celaka atas orang-orang yang merasa aman di Sion" (Am 6:1); kehancuran dahsyat dan hukuman atas dosa sedang datang.
3. (3) Bagian utama terakhir (Am 7:1--9:10) mencatat lima penglihatan nubuat Amos mengenai hukuman Allah yang menjelang. Penglihatan keempat secara jelas sekali menggambarkan Israel sebagai keranjang dengan buah musim kemarau yang ranum, yang segera akan disingkapkan sebagai membusuk dalam panasnya hukuman Allah (Am 8:1-14). Penglihatan terakhir melihat Allah sedang berdiri dekat mezbah, siap memukul ibu kota Samaria dan kerajaan yang merosot itu (Am 9:1-10). Kitab ini ditutup dengan janji yang singkat tetapi mengesankan tentang pemulihan kaum sisa yang selamat di masa depan (Am 9:11-15).

Enam ciri utama menandai kitab Amos.

1. (1) Kitab ini terutama merupakan seruan kenabian untuk keadilan dan kebenaran, berdasarkan sifat Allah. Sedangkan hati Hosea hancur oleh ketidaksetiaan Israel kepada Allah, Amos sangat marah atas pelanggaran Israel terhadap standar-standar keadilan dan kebenaran Allah bagi umat-Nya.
2. (2) Kitab ini secara jelas melukiskan betapa jijiknya agama bagi Allah ketika dipisahkan dari perilaku yang benar dalam hidup sehari-hari.
3. (3) Kitab ini bersifat konfrontasi yang tidak tanggung-tanggung dan penuh semangat. Konfrontasi Amos dengan imam Amazia (Am 7:10-17) merupakan adegan yang istimewa dalam nubuat Ibrani.
4. (4) Gaya yang tegas dan penuh semangat mencerminkan kesetiaan sang nabi yang kuat dan kokoh kepada Allah dan standar-standar kebenaran-Nya bagi umat perjanjian itu.
5. (5) Kitab ini menunjukkan kesediaan dan kesiapan Allah memakai orang-orang yang takut akan Allah, meskipun mereka tidak memiliki mandat kependetaan yang formal untuk memberitakan amanat-Nya pada zaman profesionalisme ini.
6. (6) Kitab ini berisi banyak bagian terkenal, di antaranya ialah: Am 3:3,7; Am 4:6-12; Am 5:14-15,21-24; Am 6:1; Am 7:8; Am 8:11; Am 9:13.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Berita Amos adalah tampak dengan jelas sekali dalam ajaran Yesus dan kitab Yakobus. Yesus dan Yakobus keduanya menerapkan berita Amos bahwa ibadah yang sejati kepada Allah bukanlah pelaksanaan formal dari tatacara agama, tetapi "mendengar" dan "melaksanakan" kehendak Allah, yang ditunjukkan dengan perlakuan yang adil dan benar terhadap sesama manusia (mis. Mat 7:15-27; Mat 23:1-39; Yak 2:1-26). Juga, Amos dan Yakobus menekankan prinsip bahwa "agama yang sejati menuntut perilaku yang benar". Akhirnya, Yakobus mengutip Am 9:11-12 pada Sidang di Yerusalem (lih. Kis 15:16-18) dalam hubungan dengan penerimaan orang bukan Yahudi di dalam gereja.

Sebuah ratapan tentang Israel

Ratapan Allah atas Israel dan pembuangan diramalkan. Hari Tuhan.

5:1 Ratapan tentang Israel.
5:4 Nasihat untuk pertobatan.
5:21 TUHAN menolak ibadah mereka yang munafik.

Ratapan tentang Israel (5:1-3)
Jalan yang menuju hidup (5:4-6)
Melawan perkosaan keadilan (5:7-13)
Hidup dan mati (5:14-17)
Hari TUHAN (5:18-20)
Ibadah Israel dibenci TUHAN (5:21-27)

Allah.

ALLAH, Bersyeba, Betel, Damsyik, Gilgal, Israel, Kewan, Sakut, Tuhan, Yusuf

Jika manusia tidak mau berlaku benar untuk mendapatkan perkenan Allah, Allah akan melakukan perkara yang berpengaruh untuk membuat mereka merasakan beratnya kebencian-Nya. Pelanggaran kita tidak lalai dari pengamatan-Nya, dan Dia mengetahui segala kemunafikan kita dalam penyembahan/ibadah, dan hukumannya akan setimpal dengan perbuatan.

ay. 22-23. Upacara-upacara keagamaan tidak berarti bagi Allah, kecuali diungkapkan dari hati seperti yang seharusnya. "Tidak ada seorangpun sampai kepada Bapa kalau tidak melalui Kristus."

Dalam pasal 5 Kitab Amos, nabi Amos mengutuk kaum Israel karena kejahatan dan ketidakadilan mereka. Tuhan menyatakan bahwa mereka akan mengalami kehancuran dan pembuangan karena mereka telah menindas orang miskin dan menolak kebenaran. Tuhan memerintahkan mereka untuk mencari Dia dan hidup, bukan menyembah berhala-berhala mereka. Amos juga mengkritik perayaan agama mereka yang kosong dan menyatakan bahwa Tuhan tidak akan menerima persembahan mereka. Tuhan menegaskan bahwa Dia menginginkan keadilan dan kebenaran mengalir seperti sungai. Akhirnya, Tuhan mengumumkan hukuman-Nya yang akan datang atas kaum Israel, termasuk pembuangan yang lebih jauh dari Damsyik.

Kitab Amos adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam kategori kitab-kitab nabi. Kitab ini dinamai sesuai dengan nama nabi Amos, yang juga menjadi penulis kitab ini. Kitab Amos terdiri dari 9 pasal dan berisi nubuat-nubuat yang diterima oleh Amos dari Tuhan.

Latar belakang historis dari Kitab Amos adalah pada masa pemerintahan raja-raja Yerobeam II di Kerajaan Utara Israel dan Uzia di Kerajaan Selatan Yehuda. Pada masa itu, Israel dan Yehuda sedang mengalami masa kejayaan ekonomi, tetapi juga terjadi ketidakadilan sosial yang merajalela. Amos dipanggil oleh Tuhan untuk menyampaikan pesan hukuman atas dosa-dosa dan ketidakadilan yang terjadi di antara umat Allah.

Dalam konteks budaya, pada masa itu, masyarakat Israel hidup dalam sistem feodal di mana ada kesenjangan sosial yang besar antara kaya dan miskin. Ada juga praktik-praktik penyembahan berhala dan ketidakadilan dalam sistem peradilan. Amos mengecam keras praktik-praktik ini dan menyerukan umat Allah untuk kembali kepada Tuhan dan hidup dalam keadilan.

Secara literatur, Kitab Amos termasuk dalam genre nubuat. Nubuat-nubuat dalam kitab ini ditulis dalam bentuk puisi dan menggunakan bahasa metaforis untuk menyampaikan pesan-pesan Tuhan.

Ayat-ayat sebelum pasal 5 dalam Kitab Amos berbicara tentang hukuman yang akan datang atas dosa-dosa dan ketidakadilan umat Allah. Amos menyampaikan nubuat-nubuat tentang hukuman yang akan menimpa bangsa Israel dan mengingatkan mereka untuk bertobat dan kembali kepada Tuhan.

Dalam pasal 5, Amos melanjutkan nubuatnya dengan menyerukan umat Allah untuk mencari Tuhan dan hidup dalam keadilan. Ia mengecam praktik-praktik penyembahan berhala dan menekankan pentingnya melakukan keadilan sosial. Amos juga mengingatkan umat Allah bahwa mereka tidak boleh mengandalkan keberhasilan mereka secara materi, tetapi harus mengandalkan Tuhan dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya.

Dengan demikian, pasal 5 Kitab Amos berbicara tentang panggilan untuk bertobat dan hidup dalam keadilan, serta mengingatkan umat Allah akan hukuman yang akan datang jika mereka tidak taat kepada Tuhan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Amos Pasal 5:

1. Kehancuran dan penolakan Israel (Amos 5:1-3)
- Firman Tuhan tentang kehancuran dan penolakan Israel.
- Kota-kota yang kuat akan menjadi sepi dan terlantar.

2. Panggilan untuk mencari Tuhan (Amos 5:4-6)
- Tuhan memerintahkan Israel untuk mencari Dia dan hidup.
- Dilarang mencari dewa-dewa palsu seperti Betel dan Gilgal.

3. Keadilan dan kebenaran (Amos 5:7-10)
- Israel telah mengubah keadilan menjadi kepahitan dan melemparkan kebenaran ke tanah.
- Mereka menindas orang miskin dan mengambil pajak gandum darinya.

4. Panggilan untuk bertobat (Amos 5:14-15)
- Tuhan memerintahkan mereka untuk mencari yang baik dan membenci kejahatan.
- Mereka harus tegakkan keadilan di pintu gerbang.

5. Kegelapan dan kegelisahan (Amos 5:18-20)
- Orang-orang yang menginginkan hari Tuhan akan menghadapi kegelapan dan kegelisahan.
- Hari Tuhan akan menjadi kegelapan, bukan terang.

6. Penolakan ibadah palsu (Amos 5:21-24)
- Tuhan tidak menerima kurban dan persembahan mereka.
- Dia menginginkan keadilan mengalir seperti air dan kebenaran seperti sungai.

7. Penghukuman dan pembuangan (Amos 5:25-27)
- Tuhan mengingatkan mereka tentang masa lalu ketika mereka menyembah dewa-dewa palsu.
- Mereka akan dihukum dan dibuang lebih jauh dari Damsyik.

Catatan: Ayat-ayat referensi hanya ditulis dalam format (kitab) (pasal):(ayat) untuk memudahkan pemahaman.

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Kaum Israel
- Anak dara Israel
- Keturunan Yusuf

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Tanah Israel
- Betel
- Gilgal
- Bersyeba
- Pintu gerbang
- Damsyik

Kata kunci dalam Kitab Amos pasal 5 adalah sebagai berikut:

1. Ratapan (ayat 1): Amos mengucapkan firman Tuhan dalam bentuk ratapan yang menyatakan kehancuran dan penolakan terhadap Israel.

2. Kota (ayat 3): Firman Tuhan menyatakan bahwa kota yang maju perang dengan seribu orang akan tersisa seratus orang, dan yang maju perang dengan seratus orang akan tersisa sepuluh orang dari kaum Israel.

3. Carilah Aku (ayat 4): Tuhan memerintahkan Israel untuk mencari Dia dan hidup, bukan mencari keberuntungan di tempat-tempat ibadah palsu seperti Betel, Gilgal, atau Bersyeba.

4. Keadilan (ayat 7): Tuhan menegur Israel karena mereka mengubah keadilan menjadi kepahitan dan melemparkan kebenaran ke tanah.

5. Pleiades dan bintang Orion (ayat 8): Tuhan menciptakan dan mengendalikan bintang-bintang, menunjukkan kuasa-Nya atas alam semesta.

6. Orang miskin (ayat 10): Israel ditegur karena mereka menginjak-injak orang miskin dan menindas mereka di pintu gerbang.

7. Kebaikan (ayat 14): Tuhan memerintahkan Israel untuk mencintai kebaikan dan tegakkan keadilan di pintu gerbang.

8. Hari TUHAN (ayat 18): Tuhan menyatakan bahwa hari TUHAN adalah kegelapan, bukan terang, dan orang-orang yang menginginkannya akan mengalami celaka.

9. Kurban (ayat 21): Tuhan menolak kurban-kurban dan persembahan-persembahan Israel karena mereka tidak diiringi oleh keadilan dan kebenaran.

10. Pembuangan (ayat 27): Tuhan mengancam akan mengirim Israel ke pembuangan lebih jauh dari Damsyik sebagai hukuman atas penyembahan berhala mereka.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Amos pasal 5:

1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Amos dalam pasal 5 ini?
2. Mengapa Tuhan mengancam untuk menghukum bangsa Israel?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari peringatan Tuhan kepada bangsa Israel untuk mencari-Nya dan hidup?
4. Mengapa Tuhan menolak ibadah dan persembahan yang dilakukan oleh bangsa Israel?
5. Bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip keadilan dan kebenaran yang diajarkan dalam pasal ini dalam kehidupan sehari-hari?
6. Mengapa Tuhan menghendaki agar bangsa Israel mencintai kebaikan dan membenci kejahatan?
7. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap orang-orang bijaksana yang memilih untuk berdiam diri dalam waktu yang jahat?
8. Bagaimana kita dapat menghindari kegelapan dan mengalami terang dalam hubungan kita dengan Tuhan?
9. Mengapa Tuhan membenci dan menghina hari-hari raya dan pertemuan agama bangsa Israel?
10. Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman bangsa Israel di padang gurun dan penghukuman yang dijanjikan oleh Tuhan?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam memahami dan merenungkan pesan yang terkandung dalam Kitab Amos pasal 5.

Dari pasal 5 Kitab Amos, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup:

1. Carilah Tuhan dan hiduplah: Pasal ini mengajak kita untuk mencari Tuhan dan hidup dalam ketaatan kepada-Nya. Hanya dengan hidup dalam hubungan yang benar dengan Tuhan, kita dapat menemukan kehidupan yang sejati dan berarti.

2. Jangan mencari kepuasan duniawi: Pasal ini mengingatkan kita untuk tidak mencari kepuasan duniawi seperti kekayaan, kekuasaan, atau kesenangan semata. Betel dan Gilgal adalah tempat-tempat ibadah yang menjadi simbol pencarian kepuasan duniawi. Sebaliknya, kita harus mencari Tuhan dan hidup dalam kebenaran-Nya.

3. Tegakkan keadilan dan cintailah kebaikan: Pasal ini menekankan pentingnya tegaknya keadilan dan kasih dalam kehidupan kita. Kita harus menghindari penindasan terhadap orang miskin dan berusaha untuk melakukan kebaikan kepada sesama.

4. Bencilah kejahatan: Pasal ini mengajak kita untuk membenci kejahatan dan menjauhinya. Kita harus menghindari segala bentuk dosa dan melakukan apa yang benar di mata Tuhan.

5. Berdoa untuk belas kasihan Tuhan: Pasal ini mengajak kita untuk berdoa agar Tuhan berbelaskasihan kepada kita. Meskipun kita berdosa, kita dapat berharap pada belas kasihan Tuhan dan memohon pengampunan-Nya.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup permohonan untuk hidup dalam ketaatan kepada Tuhan, memohon pertolongan agar dapat tegak dalam keadilan dan kebaikan, serta memohon belas kasihan Tuhan atas dosa-dosa kita.

Doa:
Ya Tuhan, kami bersyukur atas firman-Mu yang terdapat dalam pasal 5 Kitab Amos. Kami memohon agar Engkau membantu kami untuk mencari Engkau dan hidup dalam ketaatan kepada-Mu. Bantulah kami untuk menghindari pencarian kepuasan duniawi dan mengarahkan hati kami kepada-Mu. Bantu kami untuk tegak dalam keadilan dan cinta kepada sesama. Berikanlah kami kekuatan untuk membenci kejahatan dan melakukan apa yang benar di mata-Mu. Kami juga memohon belas kasihan-Mu atas dosa-dosa kami. Amin.