Statistik	27 pasal, 859 ayat, 24.546 kata
Penulis	Musa
Tema	Kekudusan; Mendekati Allah melalui darah.; Pentingnya kesucian.
Waktu	1445 -- 1405 SM
Tempat	Gunung Sinai
Kata Kunci	Penebusan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Imam Besar kita

Imamat berhubungan erat dengan kitab Keluaran. Keluaran mencatat bagaimana Israel dibebaskan dari Mesir, menerima hukum Allah, dan membangun Kemah Suci sesuai dengan pola Allah; Keluaran diakhiri dengan datangnya Yang Kudus untuk tinggal di dalam Kemah Suci yang baru saja didirikan itu (Kel 40:34). Imamat berisi pengarahan yang diberikan Allah kepada Musa selama dua bulan di antara selesainya pembangunan Kemah Suci (Kel 40:17) dan keberangkatan Israel dari Gunung Sinai (Bil 10:11). Judul "Imamat" diambil bukan dari Alkitab bahasa Ibrani, tetapi dari terjemahan Yunani dan Latin. Judul ini mungkin membuat orang berpikir bahwa kitab Imamat hanya membahas imam-imam Lewi; akan tetapi, tidak demikian halnya karena sebagian besar kitab ini berkenaan dengan seluruh bangsa Israel.

Imamat adalah kitab Musa yang ketiga. Lebih dari lima puluh kali disebutkan bahwa isi kitab ini adalah firman dan penyataan Allah yang langsung kepada Musa bagi Israel, yang kemudian disimpan oleh Musa dalam bentuk tertulis. Yesus mengacu kepada sebuah bagian dalam kitab Imamat dan menghubungkannya dengan Musa (Mr 1:44). Rasul Paulus mengacu kepada suatu bagian dalam kitab ini dengan mengatakan, "Sebab Musa menulis ... " (Rom 10:5). Para pengeritik yang mengatakan bahwa kitab ini ditulis oleh seorang imam penyusun yang hidup jauh di kemudian hari melakukannya dengan menolak integritas kesaksian Alkitab (Lihat "PENDAHULUAN KELUARAN" 08009).

1. I. Cara Menghampiri Allah: Pendamaian
   (Im 1:1-16:34)
   
1. A. Melalui Korban-Korban
   (Im 1:1-7:38)
   
1. 1. Korban Bakaran
   (Im 1:1-17)
   
2. 2. Korban Sajian
   (Im 2:1-16)
   
3. 3. Korban Keselamatan
   (Im 3:1-17)
   
4. 4. Korban Penghapus Dosa yang Tidak Disengaja
   (Im 4:1-5:13)
   
5. 5. Korban Penebus Salah
   (Im 5:14-6:7)
   
6. 6. Korban Bakaran yang Tetap Menyala dan Persembahan Para Imam
   (Im 6:8-23)
   
7. 7. Hukum Tentang Korban Dalam Korban Penghapus Dosa, Korban Penebus
   Salah, dan Korban Keselamatan
   (Im 6:24-7:27)
   
8. 8. Korban Unjukan dan Ringkasan Tentang Aneka Korban
   (Im 7:28-38)
   
2. B. Melalui Syafaat Para Imam
   (Im 8:1-10:20)
   
3. C. Melalui Hukum-Hukum Pentahiran
   (Im 11:1-15:33)
   
4. D. Melalui Hari Raya Pendamaian Tahunan
   (Im 16:1-34)
   
2. II. Cara Hidup di Hadapan Allah: Kekudusan
   (Im 17:1-27:34)
   
1. A. Melalui Penyataan Tentang Darah
   (Im 17:1-16)
   
2. B. Melalui Standar-Standar Moral
   (Im 18:1-22:33)
   
3. C. Melalui Ibadah Penyembahan yang Tetap
   (Im 23:1-24:23)
   
4. D. Melalui Hukum-hukum Pemulihan, Ketaatan, dan Penyerahan Diri
   (Im 25:1-27:34)
   

Imamat ditulis untuk mengajar bangsa Israel dan para imam perantara mereka mengenai cara menghampiri Allah melalui darah pendamaian dan untuk menjelaskan standar kehidupan kudus yang ditetapkan Allah bagi umat pilihan-Nya.

1. Kekudusan
Kenyataan bahwa Allah itu kudus merupakan hal yang sudah selayaknya demikian dalam Imamat dan menjadi dasar dari semua peraturan (Ima 11:44, 45; 19:2-4; 20:7, 8, 24-26). Bacalah ayat-ayat tersebut. Apa yang dapat kita pelajari dari ayat-ayat tersebut mengenai arti kekudusan?

2. Keadilan
Kekudusan dan keadilan Allah berjalan bersama-sama. Allah berlaku adil terhadap umat-Nya dan mereka pun harus berlaku adil terhadap sesama. Peraturan yang diberikan dalam pasal Ima 19 menunjukkan bagaimana keadilan harus diberlakukan di Israel. Buatlah suatu daftar mengenai bagaimana kita dapat menerapkan prinsip-prinsip ini dalam dunia modern dewasa ini.

3. Perjanjian
Oleh karena bangsa Israel adalah umat yang dengannya Allah telah membuat perjanjian istimewa, maka mereka harus hidup sesuai dengan pola yang telah diatur-Nya. Tidak ada pilihan lain bagi bangsa Israel selain mematuhi semua peraturan itu, dan Imamat merupakan kitab pertama dari Alkitab yang dipelajari oleh anak-anak Israel. Bacalah pasal Ima 26 dan perhatikanlah kedelapan hal yang berhubungan dengan perjanjian itu. Bagaimana pasal ini menunjukkan bahwa persekutuan dengan Allah membawa kewajiban tersendiri?

4. Ucapan Syukur
Israel perlu menyadari, bahwa segala sesuatu yang mereka peroleh diberikan kepada mereka oleh Allah, termasuk semua hukum dan korban yang memungkinkan mereka memperbarui hubungan dengan-Nya yang telah rusak akibat dosa. Pasal Ima 23 menggambarkan upacara-upacara yang dapat dilakukan oleh bangsa Israel untuk menunjukkan rasa syukur mereka kepada Allah. Kesempatan lain apa saja untuk menunjukkan rasa syukur kepada Allah yang digambarkan dalam Imamat?

Imamat terutama meliputi dua tema penting: pendamaian dan kekudusan.

1. (1) Pasal 1-16 (Im 1:1--16:34) berisi ketetapan Allah untuk penebusan dari dosa dan dari pengasingan antara Allah dengan manusia yang diakibatkan oleh dosa. Berbagai variasi dari kata kerja "mendamaikan" (Ibr. _kaphar_) dipakai sekitar 48 kali dalam Imamat; kata bendanya, "pendamaian," dipakai 3 kali. Arti dasarnya ialah "menutupi atau membuat penutup." Korban-korban darah PL (pasal 1-7; Im 1:1--7:38) merupakan darah penutup dosa yang bersifat sementara (bd. Ibr 10:4) sampai tiba saatnya Yesus Kristus mati sebagai korban sempurna untuk menghapus dosa dunia (bd. Yoh 1:29; Rom 3:25; Ibr 10:11-12). Imam-imam Lewi (pasal8-10; Im 8:1--10:20) melambangkan pelayanan Kristus sebagai perantara, sedangkan Hari Pendamaian tahunan (pasal 16; Im 16:1-34) melambangkan penyaliban.
2. (2) Pasal 17-27 (Im 17:1--27:34) menyajikan serangkaian standar praktis yang dengannya Allah memanggil umat-Nya kepada kemurnian dan hidup kudus. Perintah Allah yang diulang-ulang ialah, "Kuduslah kamu, sebab Aku TUHAN, Allahmu, kudus" (mis. Im 19:2; Im 20:7,26). Kata-kata Ibrani untuk "kudus" dipakai lebih dari 100 kali, dan ketika diterapkan kepada manusia menunjukkan hidup yang murni dan taat. Kekudusan terungkap dalam pelaksanaan upacara (pasal 17; Im 17:1-16) dan ibadah (pasal 23-25; Im 23:1--25:55), tetapi khususnya di dalam masalah-masalah kehidupan sehari-hari (pasal 18-22; Im 18:1--22:33). Imamat diakhiri dengan suatu nasihat dari Musa (pasal 26; Im 26:1-46) dan pengarahan mengenai beberapa nazar khusus (pasal 27; Im 27:1-34).

Empat ciri utama menandai Imamat.

1. (1) Penyataan sebagai firman yang langsung dari Allah lebih ditekankan di dalam Imamat dibandingkan dengan kitab lain di Alkitab. Tidak kurang dari 38 kali dikatakan dengan tegas bahwa Tuhan berbicara kepada Musa.
2. (2) Pengarahan mengenai sistem pengorbanan dan pendamaian melalui pengganti diberikan secara terinci dalam kitab ini.
3. (3) Pasal 16 (Im 16:1-34) merupakan pasal Alkitab terpenting yang menerangkan Hari Pendamaian.
4. (4) Imamat menekankan tema bahwa bangsa Israel harus memenuhi panggilan keimaman mereka dengan cara hidup suci secara rohani rohani dan moral, terpisah dari bangsa-bangsa lainnya dan taat kepada Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Karena penekanan gandanya pada pendamaian darah dan kekudusan, kitab ini tetap ada sangkut-paut dengan orang percaya di bawah perjanjian yang baru. PB mengajarkan bahwa darah pendamaian dari binatang yang dikorbankan, hal yang menonjol dalam Imamat, menjadi "bayangan saja dari keselamatan yang akan datang" (Ibr 10:1) dan menunjuk kepada Kristus sebagai korban penghapus dosa yang dipersembahkan satu kali untuk selama-lamanya (Ibr 9:12). Perintah untuk hidup kudus dapat dicapai sepenuhnya melalui darah Kristus yang mahal di dalam diri seorang percaya perjanjian baru, yang terpanggil untuk kudus di dalam semua bidang hidupnya (1Pet 1:15). Hukum terbesar kedua sebagaimana dinyatakan oleh Yesus diambil dari Im 19:18, "Kasihilah sesamamu manusia seperti dirimu sendiri" (Mat 22:39).

Pengulangan Hukum-hukum

Aturan lebih lanjut mengenai hubungan yang pantas.

19:1 Pengulangan tentang berbagai macam aturan.

Kudusnya hidup (19:1-37)

Allah, Musa.

Allah, Israel, Kemah Pertemuan, Mesir, Musa, TUHAN

Umat Allah dibedakan dari semua bangsa lain dengan hubungan yang khusus dengan Dia melalui Kristus, harusnya mengajarkan mereka keterpisahan yang sesungguhnya dari hal-hal dunia dan kedagingan dan pengabdian sepenuhnya kepada kehendak Allah.

Perhatikan peringatan terhadap apapun yang berkaitan dengan ilmu sihir. Jangan mencari mereka untuk pendapatan atau nasihat dan jangan menganggap tawaran mereka. Itu adalah kekejian bagi Allah.

Pasal 19 dari Kitab Imamat berisi serangkaian perintah dan aturan moral yang diberikan oleh TUHAN kepada umat Israel melalui Musa. TUHAN memerintahkan umat-Nya untuk hidup kudus dan menghormati-Nya. Beberapa perintah yang diberikan antara lain adalah menghormati ibu dan ayah, memelihara hari Sabat, tidak menyembah berhala, tidak mencuri, tidak berbohong, tidak menindas sesama, mengadili dengan adil, tidak membenci sesama, dan mengasihi sesama seperti diri sendiri. TUHAN juga memberikan perintah-perintah lain seperti tidak mencampur jenis ternak, tidak mencukur tepi rambut dan membuat tato, dan tidak mencari nasihat dari peramal atau tukang sihir. TUHAN menegaskan bahwa Dia adalah Allah yang membawa mereka keluar dari Mesir dan mereka harus memelihara semua hukum dan peraturan-Nya.

Kitab Imamat adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang terdapat dalam Perjanjian Lama. Kitab ini berisi peraturan-peraturan dan instruksi mengenai ibadah dan tugas para imam dalam kehidupan agama Israel. Pasal 19 dari Kitab Imamat berbicara tentang berbagai perintah moral dan etika yang harus diikuti oleh umat Israel.

Secara historis, pasal ini ditulis oleh Musa di padang gurun Sinai pada sekitar abad ke-13 SM. Kitab Imamat ditulis untuk memberikan petunjuk kepada para imam dan umat Israel tentang cara hidup yang benar di hadapan Allah.

Dalam konteks budaya, pasal ini menggambarkan nilai-nilai dan norma-norma yang dianggap penting dalam masyarakat Israel kuno. Beberapa perintah yang diberikan termasuk kasih terhadap sesama, kejujuran, keadilan, dan penghormatan terhadap orang tua.

Secara literatur, pasal ini merupakan bagian dari hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang terdapat dalam Kitab Imamat. Pasal ini juga mengandung beberapa perintah yang serupa dengan perintah-perintah yang terdapat dalam Kitab Keluaran dan Kitab Ulangan.

Dalam konteks teologis, pasal ini menekankan pentingnya hidup yang kudus dan setia kepada Allah. Perintah-perintah moral yang diberikan dalam pasal ini merupakan bagian dari upaya untuk menjaga hubungan yang baik antara umat Israel dengan Allah dan sesama.

Sebelum pasal 19, terdapat beberapa ayat yang membahas tentang peraturan-peraturan mengenai korban-korban dan persembahan-persembahan yang harus dibawa oleh umat Israel kepada Allah. Pasal 19 kemudian melanjutkan dengan memberikan perintah-perintah moral yang harus diikuti oleh umat Israel.

Dengan demikian, pasal 19 dari Kitab Imamat memberikan petunjuk mengenai etika dan moralitas yang harus diikuti oleh umat Israel dalam kehidupan sehari-hari mereka, dengan tujuan untuk menjaga hubungan yang baik dengan Allah dan sesama.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Imamat pasal 19:

1. Kudusnya Allah dan panggilan untuk hidup kudus (Imamat 19:2)
2. Menghormati orang tua dan memelihara hari Sabat (Imamat 19:3)
3. Larangan menyembah berhala dan membuat patung tuangan (Imamat 19:4)
4. Tata cara mempersembahkan kurban pendamaian (Imamat 19:5-8)
5. Keadilan dalam memanen hasil ladang dan kebun anggur (Imamat 19:9-10)
6. Larangan mencuri, berbohong, dan bersumpah palsu (Imamat 19:11-12)
7. Larangan menindas, menahan upah buruh, dan mengutuki orang lain (Imamat 19:13-14)
8. Keadilan dalam pengadilan dan larangan menyebarkan fitnah (Imamat 19:15-16)
9. Kasih terhadap sesama dan teguran terhadap kesalahan (Imamat 19:17)
10. Larangan membalas dendam dan menyimpan dendam (Imamat 19:18)
11. Kepatuhan terhadap hukum-hukum Allah (Imamat 19:19-37)
12. Larangan melakukan praktik perdukunan, mencukur rambut, dan membuat tato (Imamat 19:26-28)
13. Larangan merusak kesucian anak perempuan dan mencari peramal (Imamat 19:29-31)
14. Kasih terhadap pendatang dan perlakuan yang adil terhadap mereka (Imamat 19:33-34)
15. Keadilan dalam persidangan dan penggunaan timbangan yang jujur (Imamat 19:35-36)

Referensi: Imamat 19:2-36

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Musa: Nabi yang menerima firman TUHAN dan menyampaikannya kepada umat Israel.
- TUHAN: Allah yang berbicara kepada Musa dan memberikan perintah-perintah-Nya kepada umat Israel.
- Seluruh umat Israel: Orang-orang Israel yang diberi perintah oleh TUHAN melalui Musa.
- Ibu dan ayah: Orang tua yang harus dihormati oleh setiap orang Israel.
- Orang miskin dan pendatang: Orang-orang yang harus diberikan bagian dari hasil panen dan buah anggur sebagai bentuk kepedulian dan kasih sayang.
- Orang tuli: Seseorang yang tidak dapat mendengar dan harus dihormati.
- Orang buta: Seseorang yang tidak dapat melihat dan harus dihormati.
- Imam: Orang yang bertugas mempersembahkan kurban dan melakukan pendamaian atas dosa-dosa umat Israel.
- Laki-laki yang melakukan hubungan seksual dengan budak perempuan: Orang yang melakukan perbuatan terlarang dan harus membawa kurban penghapus salah.
- Anak perempuan: Anak perempuan yang harus dijaga kesuciannya dan tidak dijadikan pelacur.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Tenda pertemuan: Tempat di mana kurban-kurban dipersembahkan kepada TUHAN.
- Negeri yang dimasuki: Negeri yang akan dihuni oleh umat Israel setelah keluar dari Mesir.
- Tempat kudus: Tempat yang harus dihormati oleh umat Israel sebagai tempat kehadiran TUHAN.
- Mesir: Negeri di mana umat Israel pernah menjadi budak sebelum keluar dari sana.

Berikut adalah kata kunci dalam Kitab "Imamat" pasal "19":

1. Kudus: Allah memerintahkan umat Israel untuk menjadi kudus, karena Dia sendiri adalah kudus.
2. Menghormati: Umat Israel diingatkan untuk menghormati ibu dan ayah mereka.
3. Sabat: Umat Israel diingatkan untuk memelihara hari Sabat sebagai hari kudus.
4. Menyembah berhala: Allah melarang umat Israel untuk menyembah berhala atau membuat patung tuangan.
5. Kurban pendamaian: Allah memberikan petunjuk tentang cara mempersembahkan kurban pendamaian yang benar.
6. Memanen: Umat Israel diingatkan untuk tidak memanen seluruh ladang atau kebun anggur, tetapi meninggalkan sebagian untuk orang miskin dan pendatang.
7. Tidak mencuri, berbohong, atau berdusta: Allah melarang umat Israel untuk melakukan tindakan-tindakan yang tidak jujur.
8. Mengadili dengan adil: Umat Israel diingatkan untuk mengadili sesamanya dengan adil dan tidak memihak kepada orang miskin atau kaya.
9. Kasih sesama: Allah memerintahkan umat Israel untuk mengasihi sesamanya dan tidak membenci mereka.
10. Hukum-hukum lainnya: Allah memberikan berbagai perintah dan larangan lainnya, termasuk mengenai hubungan seksual, pakaian, dan praktik-praktik keagamaan yang salah.
11. Menghormati orang tua: Umat Israel diingatkan untuk menghormati orang tua mereka.
12. Menyambut pendatang: Allah memerintahkan umat Israel untuk memperlakukan pendatang dengan kasih dan mengingat bahwa mereka juga pernah menjadi orang asing di Mesir.
13. Tidak berbuat curang: Umat Israel diingatkan untuk tidak berbuat curang dalam persidangan atau dalam hal ukuran dan timbangan.

Ini adalah beberapa kata kunci yang dapat ditemukan dalam Kitab "Imamat" pasal "19".

Pertanyaan Refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari tentang karakter Allah dari pasal ini?
2. Mengapa Allah menekankan pentingnya menghormati orang tua dan memelihara hari Sabat?
3. Bagaimana kita dapat menghormati Allah dalam kehidupan sehari-hari kita?
4. Mengapa Allah melarang praktik perdukunan dan ramalan?
5. Apa pesan yang ingin disampaikan Allah tentang perlakuan terhadap pendatang dan orang asing?

Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip-prinsip moral yang terdapat dalam pasal ini dalam kehidupan sehari-hari kita?
2. Bagaimana kita dapat menghormati dan menghargai orang tua kita dengan cara yang praktis?
3. Mengapa penting bagi kita untuk tidak mencari nasihat dari peramal atau tukang sihir?
4. Bagaimana kita dapat menghindari praktik-praktik yang mencemarkan kesucian kita, seperti pelacuran atau praktik-praktik okultisme?
5. Bagaimana kita dapat memperlakukan pendatang dan orang asing dengan kasih dan keadilan?

Hal-hal Menarik Terkait Kitab Imamat Pasal 19:
1. Pasal ini mengajarkan tentang pentingnya menghormati Allah dan sesamamu dengan mengikuti perintah-perintah-Nya.
2. Allah menekankan pentingnya menghormati orang tua dan memelihara hari Sabat sebagai tanda kesetiaan kepada-Nya.
3. Pasal ini melarang praktik-praktik yang mencemarkan kesucian, seperti penyembahan berhala, perdukunan, dan pelacuran.
4. Allah mengajarkan tentang pentingnya mengasihi dan memperlakukan pendatang dan orang asing dengan kasih dan keadilan.
5. Pasal ini juga mengajarkan tentang pentingnya menjaga keadilan dalam persidangan dan dalam berbisnis.

Dalam pasal 19 dari Kitab Imamat, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita sebagai orang percaya. Berikut adalah beberapa hal tersebut:

1. Menghormati orang tua: Kita harus menghormati dan memelihara hubungan yang baik dengan orang tua kita. Ini adalah salah satu perintah yang ditekankan dalam pasal ini.

2. Memelihara hari Sabat: Kita harus menghormati hari Sabat dan menggunakannya sebagai waktu untuk beristirahat dan menyembah Allah.

3. Tidak menyembah berhala: Kita harus menjauhkan diri dari penyembahan berhala dan hanya menyembah Allah yang sejati.

4. Tidak mencuri atau berbohong: Kita harus hidup jujur dan tidak melakukan tindakan yang tidak benar seperti mencuri atau berbohong.

5. Mengasihi sesama: Kita harus mengasihi sesama seperti diri sendiri dan tidak membenci orang lain dalam hati kita.

6. Mengadili dengan adil: Kita harus mengadili sesama dengan adil dan tidak memihak kepada orang miskin atau kaya.

7. Tidak melakukan praktik perdukunan atau ramalan: Kita harus menjauhkan diri dari praktik-praktik yang bertentangan dengan iman kita.

8. Menghormati orang tua dan orang asing: Kita harus menghormati orang tua dan memperlakukan orang asing dengan kasih dan hormat.

9. Memelihara hukum-hukum Allah: Kita harus memelihara semua hukum dan peraturan Allah dan melakukannya dengan setia.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan terkait dengan pasal ini:

1. Doa untuk meminta pertolongan agar dapat menghormati orang tua dengan baik dan memelihara hubungan yang baik dengan mereka.

2. Doa untuk meminta kekuatan agar dapat hidup jujur dan tidak melakukan tindakan yang tidak benar.

3. Doa untuk meminta kasih dan pengertian agar dapat mengasihi sesama seperti diri sendiri.

4. Doa untuk meminta hikmat dan keadilan dalam mengadili sesama.

5. Doa untuk meminta pertolongan agar dapat menjauhkan diri dari praktik-praktik yang bertentangan dengan iman kita.

6. Doa untuk meminta kasih dan pengertian agar dapat menghormati orang tua dan memperlakukan orang asing dengan baik.

7. Doa untuk meminta kekuatan dan kesetiaan dalam memelihara hukum-hukum Allah.

Semoga hal-hal ini dapat menjadi panduan bagi kita dalam hidup kita sehari-hari dan semoga doa-doa ini dapat membantu kita dalam menghidupi ajaran-ajaran yang terdapat dalam pasal ini.