Statistik	13 pasal, 257 ayat, 6.092 kata
Penulis	Rasul Paulus (2Ko 1:1).
Tema	Kemuliaan Melalui Penderitaan; Penghiburan merupakan perbuatan pelayanan.
Waktu	Tahun 55/56
Tempat	Makedonia (2Ko 2:13; 7:5-6; 8:1; 9:2,4).
Kata Kunci	Sukacita.
Kristus Di Alkitab	Dialah yang menguduskan kita

Paulus menulis surat kiriman ini kepada jemaat di Korintus dan kepada orang percaya di seluruh Akhaya (2Kor 1:1), dengan menyebut namanya sendiri sebanyak dua kali (2Kor 1:1; 2Kor 10:1). Setelah mendirikan jemaat di Korintus selama perjalanan misinya yang kedua, Paulus dan jemaat itu sering berhubungan karena masalah dalam jemaat (Lihat "PENDAHULUAN SURAT 1KORINTUS" 08185).

Urutan hubungan ini dan latar belakang penulisan 2 Korintus adalah sebagai berikut:

1. (1) Setelah beberapa kali berhubungan dan surat-menyurat yang awal di antara Paulus dengan jemaat itu (misalnya: 1Kor 1:11; 1Kor 5:9; 1Kor 7:1), maka Paulus menulis surat 1 Korintus dari Efesus (awal tahun 55/56).
2. (2) Berikut, Paulus menyeberangi Laut Aegea menuju Korintus untuk menangani masalah yang berkembang dalam jemaat. Kunjungan ini di antara 1 dan 2 Korintus (bd. 2Kor 13:1-2) merupakan suatu kunjungan yang tak menyenangkan, baik bagi Paulus maupun bagi jemaat itu (2Kor 2:1-2).
3. (3) Setelah kunjungan ini, ada laporan disampaikan kepada Paulus di Efesus bahwa para penentang di Korintus itu masih menyerang pribadinya dan wewenang rasulinya, dengan harapan agar mereka dapat membujuk sebagian jemaat itu untuk menolak Paulus.
4. (4) Sebagai tanggapan terhadap laporan ini, Paulus menulis surat 2 Korintus dari Makedonia (akhir tahun 55/56).
5. (5) Segera sesudah itu, Paulus mengadakan perjalanan ke Korintus lagi (2Kor 13:1), dan tinggal di situ selama lebih kurang tiga bulan (bd. Kis 20:1-3a). Dari situ ia menulis kitab Roma.

1. Pendahuluan
   (2Kor 1:1-11)
   
2. I. Pembelaan Paulus Demi Kepentingan Mayoritas Jemaat yang Setia
   (2Kor 1:12-7:16)
   
1. A. Penyangkalan atas Tuduhan Bahwa Ia Plinplan
   (Berpendirian Tidak Tetap)
   (2Kor 1:12-22)
   
2. B. Penjelasan Mengenai Perubahan Rencana Perjalanannya
   (2Kor 1:23-2:17)
   
3. C. Penjelasan Mengenai Sifat Pelayanannya
   (2Kor 3:1-6:10)
   
1. 1. Pelayanan Terhadap Suatu Perjanjian Baru
   (2Kor 3:1-18)
   
2. 2. Pelayanan yang Terbuka dan Dalam Kebenaran
   (2Kor 4:1-6)
   
3. 3. Pelayanan Dalam Penderitaan Pribadi
   (2Kor 4:7-5:10)
   
4. 4. Pelayanan Dalam Penyerahan yang Penuh Belas Kasihan
   (2Kor 5:11-6:10)
   
4. D. Permintaan Pribadi dan Rasa Hormat yang Penuh Kasih Sayang bagi
   Orang Korintus
   (2Kor 6:11-7:16)
   
3. II. Pengumpulan Uang bagi Orang Kristen di Yerusalem yang Membutuhkan
   Bantuan
   (2Kor 8:1-9:15)
   
1. A. Sifat Kemurahan Hati Kristen
   (2Kor 8:1-15)
   
2. B. Titus Mengepalai Urusan Pengumpulan Uang Itu
   (2Kor 8:16-24)
   
3. C. Imbauan untuk Tanggapan yang Segera
   (2Kor 9:1-5)
   
4. D. Imbauan untuk Tanggapan yang Berkemurahan Hati
   (2Kor 9:6-15)
   
4. III.Jawaban Paulus kepada Minoritas Jemaat yang Melawan
   (2Kor 10:1-13:10)
   
1. A. Jawaban Terhadap Tuntutan Sifat Pengecut dan Kelemahan
   (2Kor 10:1-18)
   
2. B. Keengganan Paulus untuk Membela Kerasulannya
   (2Kor 11:1-12:18)
   
1. 1. Minta Maaf Terhadap Nada Menyombongkan Diri
   (2Kor 11:1-15)
   
2. 2. Menegaskan bahwa Ia Tidak Lebih Rendah daripada Para Penganut
   Yudaisme (2Kor 11:16-12:10)
   
3. 3. Menuntut Pengakuan yang Sah atas Kerasulannya
   (2Kor 12:11-18)
   
3. C. Kunjungan Ketiga yang Mendatang Disebut Sebagai Suatu Peringatan
   (2Kor 12:19-13:10)
   
1. 1. Kekuatiran Terhadap Jemaat Korintus
   (2Kor 12:19-21)
   
2. 2. Ketetapan Hati untuk Bersikap Teguh
   (2Kor 13:1-10)
   
5. Penutup
   (2Kor 13:11-14)
   

Paulus menulis surat ini kepada tiga golongan orang di Korintus.

1. (1) Pertama, ia menulis untuk mendorong mayoritas dalam jemaat di Korintus yang tetap setia kepadanya sebagai bapa rohani mereka.
2. (2) Ia menulis untuk menantang dan menyingkapkan rasul-rasul palsu yang terus-menerus berbicara menentang dia secara pribadi dengan harapan dapat meruntuhkan wibawa dan kerasulannya dan untuk memutarbalikkan beritanya.
3. (3) Ia juga menulis untuk menegur minoritas dalam jemaat yang sedang dipengaruhi oleh para lawan Paulus dan yang terus-menerus menolak wewenang dan tegurannya. Paulus meneguhkan kembali integritas dan wewenang rasulinya, menjelaskan motivasinya dan memperingatkan mereka terhadap pemberontakan yang lebih lanjut.

Kitab 2 Korintus berfungsi untuk mempersiapkan jemaat secara keseluruhan untuk kunjungannya yang akan datang.

1. Penderitaan.
Pelajari dua perikop utama tentang penderitaan dalam pasal 6 dan 11. Berapa banyak dari peristiwa yang diceritakan dalam pasal-pasal ini yang dapat Anda hubungkan dengan biografi Paulus dalam Kisah para Rasul?

2. Kristen dan pelayanan sosial.
Paulus sangat prihatin tentang perlunya gereja-gereja di Asia membantu orang-orang Kristen di Yudea yang sangat menderita akibat kelaparan (Kis. 11:27-30). Pelajari Kis 4:32-5:11 dan 2Kor 8:1-9:15 bersama-sama dengan 1Kor 16:1-4, Rom 15:24-29 dan Kis 24:17 untuk melihat prinsip-prinsip umum apa yang dapat dijadikan pedoman oleh orang Kristen dalam hal memberi. Perhatikan juga perkataan Yesus sendiri mengenai hal ini: Mat 6:1-4.

3. Kematian.
2 Korintus 4:7-5:10 menyangkut masalah kelemahan tubuh manusia dan tidak terluputnya tubuh tersebut dari kematian. Pelajari perikop ini dan bandingkan dengan I Korintus 15:35-58. Kedua perikop tersebut berhubungan dengan 'kemuliaan'. Apakah kemuliaan itu (Kel 24:15-17; Yeh. 1:26-28)? Kemuliaan menantikan kita, mengapa kita masih takut akan kematian? Bagaimana dengan Paulus (2Kor 5:8 dan 2 Tim. 4:6-8)?

4. Wewenang kerasulan.
Pakailah konkordansi untuk mempelajari setiap penjelasan tentang 'para rasul'. Buatlah sebuah daftar dari semua orang yang dipanggil rasul.

Perhatikan secara khusus:
- Yesus (Ibr 3:1)
- kedua belas rasul (Mat 10:2)
- Andronikus (Rom 16:7)
- Paulus (1Kor 1:1)

Kedua belas rasul merupakan suatu kelompok yang unik, yang dipakai untuk menyatakan hubungan antara kedua belas suku Israel dalam Perjanjian Lama dan gereja dalam Perjanjian Baru (Gal 6:16, 'Israel milik Allah').

Apa kesalahan 'para rasul yang hebat' itu, padahal sebenarnya mereka adalah rasul-rasul palsu. (2Kor 11:1-21)?

Kitab 2 Korintus mempunyai tiga bagian utama.

1. (1) Pada bagian pertama (pasal 1-7; 2Kor 1:1--7:16), Paulus mulai dengan mengucap syukur kepada Allah atas penghiburan yang dikaruniakan-Nya di tengah-tengah penderitaan untuk Injil, memuji jemaat Korintus karena mendisiplinkan orang yang berbuat dosa serius sambil mempertahankan integritas Paulus dalam kaitan dengan perubahan rencana perjalanannya. Dalam 2Kor 3:1--6:10 Paulus menyumbangkan pengertian yang paling luas dalam PB mengenai sifat yang benar dari pelayanan Kristen. Ia menekankan pentingnya pemisahan dari dunia ini (2Kor 6:11--7:1) dan mengungkapkan sukacitanya ketika mendengar dari Titus tentang pertobatan banyak anggota jemaat di Korintus yang sebelumnya telah menentang wewenangnya (pasal 7; 2Kor 7:1-16).
2. (2) Di pasal 8, 9; (2Kor 8:1-24 dan 2Kor 9:1-15), Paulus menasihati jemaat Korintus untuk menandingi kemurahan hati orang Makedonia yang dengan sepenuh hati telah menyumbangkan persembahan yang telah dikumpulkannya untuk orang Kristen yang menderita di Yerusalem.
3. (3) Pada pasal 10, 13; (2Kor 10:1--13:13), nada surat berubah. Di sini Paulus mempertahankan kerasulannya dengan menguraikan panggilannya, kualifikasi, dan penderitaannya sebagai seorang rasul yang benar. Dengan ini Paulus mengharapkan jemaat Korintus akan mengenal rasul-rasul palsu di antara mereka dan dengan demikian mereka dapat luput dari disiplin yang lebih lanjut ketika ia sendiri datang lagi. Paulus mengakhiri kitab 2 Korintus dengan satu-satunya ucapan berkat yang menyinggung Trinitas dalam PB (2Kor 13:14).

Empat ciri utama menandai surat ini:

1. (1) Kitab ini merupakan surat yang paling banyak memberitahukan riwayat hidup Paulus. Banyak petunjuk pada dirinya ini, dibuatnya dengan rendah hati, minta maaf dan bahkan dengan malu, tetapi karena terpaksa mengingat situasi yang ada di Korintus.
2. (2) Kitab ini melampaui semua surat kiriman lain dari Paulus dalam hal menyatakan kuatnya dan dalamnya kasih serta keprihatinan bagi anak rohaninya.
3. (3) Kitab ini berisi teologi yang paling lengkap dalam PB mengenai penderitaan Kristen (2Kor 1:3-11; 2Kor 4:7-18; 2Kor 6:3-10; 2Kor 11:23-30; 2Kor 12:1-10) dan mengenai hal memberi secara kristiani (pasal 8-9; 2Kor 8:1--9:15).
4. (4) Istilah-istilah kunci, seperti: kelemahan, dukacita, air mata, bahaya, kesukaran, penderitaan, penghiburan, kemegahan, kebenaran, pelayanan, dan kemuliaan, menggarisbawahi sifat unik dari surat ini.

Nasihat Paulus

Nasihat penutup Paulus kepada jemaat di Korintus.

13:1 Dia mengancam kekerasan, kuasa kerasulannya, menentang orang berdosa yang keras kepala/membandel.
13:5 Dan menasihati mereka tentang pencobaan/ujian atas iman mereka,
13:7 dan tentang pembaharuan dari dosa mereka sebelum dia datang,
13:11 dia menutup suratnya dengan beberapa nasihat yang umum dan doa.

Nasihat-nasihat terakhir (13:1-10)
Salam (13:11-13)

Allah, Kristus, Roh Kudus, Paulus.

Allah, Kristus, Roh Kudus, Tuhan, Yesus

Beban berat wakil Allah yang setia adalah bahwa Injil yang mereka beritakan mungkin dihargai, namun pribadi mereka difitnah. Jabatan surgawi mereka dibuktikan melalui hidup mereka yang di dalamnya Kristus hidup dengan kuasa, percaya kepada Kristus melalui pelayanan mereka. Marilah kita menyelidiki diri kita sendiri apakah kita beriman.

ay. 4. Sebagaimana Kristus disalibkan, atau tampak lemah di depan manusia, namun hidup dengan kuasa Allah, demikianlah wakil-wakil-Nya, betapa pun rendah tampaknya mereka bagi beberapa orang, namun adalah alat-alat yang menunjukkan kuasa Allah, sebagaimana dibuktikan dengan jiwa-jiwa yang diperbaharui, dan nantinya dibuktikan benar di hadapan semua manusia, melalui kebangkitan mereka sampai kehidupan yang kekal di dalam Kristus.

Dalam pasal ke-13 dari Kitab 2 Korintus, Paulus mengingatkan jemaat bahwa dalam menyelesaikan masalah, setidaknya harus ada dua atau tiga saksi yang memberikan kesaksian. Ia juga mengingatkan mereka bahwa Kristus hidup dalam kekuasaan Allah, meskipun Ia disalibkan dalam kelemahan. Paulus mengajak jemaat untuk menguji iman mereka sendiri dan memastikan bahwa Kristus Yesus ada di dalam diri mereka. Ia berharap agar jemaat tidak melakukan kesalahan dan melakukan apa yang benar. Paulus juga menegaskan bahwa ia menulis hal-hal ini ketika jauh dari mereka agar ketika ia datang, ia tidak perlu menggunakan kuasa yang Tuhan berikan padanya untuk meruntuhkan mereka, tetapi untuk membangun mereka. Ia mengakhiri suratnya dengan mengajak jemaat untuk bersukacita, berusaha menjadi sempurna, hidup dalam damai, dan saling memberikan salam dengan ciuman kudus. Ia berharap anugerah Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus menyertai mereka semua.

Kitab 2 Korintus adalah salah satu surat yang ditulis oleh Rasul Paulus kepada jemaat di Korintus. Surat ini ditulis sekitar tahun 55-56 Masehi. Latar belakang historisnya adalah bahwa Paulus telah mengunjungi jemaat di Korintus sebelumnya dan menghadapi berbagai masalah dan tantangan dalam hubungan dengan mereka.

Dalam pasal 13, Paulus menulis tentang rencananya untuk mengunjungi jemaat di Korintus untuk yang ketiga kalinya. Dia mengingatkan mereka bahwa ketika dia datang, dia akan menguji kekuatan dan kebenaran mereka dalam iman. Paulus juga menegaskan bahwa dia tidak ingin menggunakan otoritasnya untuk menghukum mereka, tetapi untuk membangun mereka.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama dalam pasal 12, Paulus berbicara tentang pengalaman pribadinya yang luar biasa dan penglihatan yang diberikan kepadanya. Dia juga berbicara tentang "duri dalam daging" yang dia alami, yang mungkin merujuk pada suatu penyakit atau gangguan fisik yang dia hadapi.

Secara teologis, pasal 13 menekankan pentingnya pemeriksaan diri dan pengujian iman. Paulus mengingatkan jemaat bahwa mereka harus memeriksa diri mereka sendiri untuk memastikan bahwa mereka berada dalam iman yang benar dan hidup sesuai dengan ajaran Kristus.

Dalam konteks budaya, jemaat di Korintus hidup dalam masyarakat yang terpengaruh oleh budaya Yunani dan Romawi. Mereka juga menghadapi tekanan dari kelompok-kelompok yang mengajarkan ajaran-ajaran yang bertentangan dengan ajaran Paulus. Paulus berusaha untuk memperkuat iman dan kepatuhan mereka kepada Kristus dalam konteks ini.

Dengan demikian, latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis dari pasal 13 Kitab 2 Korintus adalah penting untuk memahami pesan yang ingin disampaikan oleh Paulus kepada jemaat di Korintus.

Berikut adalah topik-topik penting dalam Kitab 2 Korintus pasal 13:

1. Keterangan dari dua atau tiga saksi (2 Korintus 13:1)
- Paulus mengingatkan bahwa suatu perkara harus memiliki keterangan dari dua atau tiga saksi agar dianggap sah.

2. Peringatan terhadap orang berdosa (2 Korintus 13:2)
- Paulus telah memperingatkan mereka yang berdosa dan semua orang lainnya sebelumnya.

3. Permintaan bukti tentang Kristus (2 Korintus 13:3)
- Paulus menyatakan bahwa mereka menuntut bukti tentang Kristus yang berbicara di dalamnya dan berkuasa di dalam mereka.

4. Kristus hidup oleh kuasa Allah (2 Korintus 13:4)
- Paulus mengajarkan bahwa Kristus disalib dalam kelemahan, tetapi hidup oleh kuasa Allah. Demikian juga, mereka yang lemah di dalam Kristus akan hidup bersama-sama dengan Dia karena kuasa Allah.

5. Ujian iman (2 Korintus 13:5)
- Paulus mengajak mereka untuk menguji diri sendiri dan memeriksa apakah mereka tetap berada dalam iman mereka. Mereka harus mengenali bahwa Kristus Yesus ada di dalam mereka, kecuali jika mereka gagal dalam ujian.

6. Doa agar melakukan apa yang benar (2 Korintus 13:7)
- Paulus berdoa agar mereka tidak melakukan kesalahan, melainkan melakukan apa yang benar. Tujuannya bukan untuk terlihat tahan uji, tetapi agar mereka hidup sesuai dengan kebenaran.

7. Membangun dan tidak meruntuhkan (2 Korintus 13:10)
- Paulus menulis bahwa kuasa yang Tuhan berikan padanya adalah untuk membangun mereka, bukan untuk meruntuhkan mereka. Tujuannya adalah agar mereka menjadi sempurna.

8. Panggilan untuk bersukacita, menjadi sempurna, dan hidup dalam damai (2 Korintus 13:11)
- Paulus mengajak mereka untuk bersukacita, berusaha menjadi sempurna, hidup dalam damai, dan memiliki persatuan dalam pikiran.

9. Salam dan anugerah (2 Korintus 13:12-14)
- Paulus mengirimkan salam kepada mereka dan menyatakan bahwa anugerah Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah, dan persekutuan dari Roh Kudus menyertai mereka semua.

Sumber: 2 Korintus 13

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Paulus: Penulis surat ini, yang mengunjungi jemaat di Korintus untuk ketiga kalinya.
- Kristus Yesus: Dikatakan berbicara di dalam Paulus dan memiliki kuasa di dalamnya.
- Allah: Paulus berdoa kepada Allah agar jemaat tidak melakukan kesalahan dan melakukan apa yang benar.
- Orang-orang berdosa: Paulus telah memperingatkan mereka sebelumnya.
- Orang-orang kudus: Mengirimkan salam kepada jemaat di Korintus.

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Korintus: Tempat di mana jemaat yang dituju oleh surat ini berada.

Kata kunci dalam Kitab "2 Korintus" pasal "13" adalah:

1. Kunjungan ketiga: Paulus menyebutkan bahwa ini adalah kunjungan ketiga ke Korintus. Ini menunjukkan pentingnya kehadiran Paulus dalam memperingatkan dan membangun jemaat.

2. Saksi: Paulus mengutip hukum Yahudi yang menyatakan bahwa suatu perkara harus disahkan oleh dua atau tiga saksi. Ini menunjukkan pentingnya kesaksian yang sah dalam menyelesaikan masalah gerejawi.

3. Peringatan: Paulus mengingatkan jemaat akan dosa dan kesalahan mereka. Ini menunjukkan pentingnya pertobatan dan perbaikan dalam hidup orang percaya.

4. Kristus yang berkuasa: Paulus menegaskan bahwa Kristus berbicara dan berkuasa di dalam dirinya. Ini menunjukkan kekuatan dan otoritas Kristus yang ada dalam hidup orang percaya.

5. Ujian iman: Paulus mengajak jemaat untuk menguji iman mereka sendiri. Ini menunjukkan pentingnya refleksi pribadi dan kesadaran akan kehadiran Kristus dalam hidup kita.

6. Kebenaran: Paulus menyatakan bahwa mereka hanya dapat melakukan hal-hal yang sesuai dengan kebenaran. Ini menunjukkan pentingnya hidup yang benar dan setia kepada ajaran Kristus.

7. Kekuatan Tuhan: Paulus berharap agar jemaat tidak melakukan kesalahan dan berdoa agar mereka melakukan apa yang benar. Ini menunjukkan ketergantungan Paulus dan jemaat pada kuasa Allah dalam hidup mereka.

8. Kedamaian: Paulus mengajak jemaat untuk hidup dalam damai dan saling mengasihi. Ini menunjukkan pentingnya persatuan dan persaudaraan dalam tubuh Kristus.

9. Anugerah dan kasih: Paulus mengakhiri suratnya dengan mengingatkan jemaat akan anugerah, kasih, dan persekutuan Roh Kudus. Ini menunjukkan pentingnya kasih karunia Allah dalam hidup orang percaya.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami lebih dalam Kitab 2 Korintus pasal 13:

1. Apa yang dapat kita pelajari dari peringatan Paulus kepada jemaat di Korintus tentang pentingnya memiliki saksi-saksi dalam menyelesaikan perkara?
2. Mengapa Paulus mengatakan bahwa Kristus hidup oleh kuasa Allah meskipun Ia disalib dalam kelemahan? Apa arti dari hal ini bagi kita sebagai orang percaya?
3. Bagaimana kita dapat menguji diri kita sendiri dalam iman kita? Mengapa penting untuk melakukan ini secara teratur?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Paulus yang mengharapkan jemaat di Korintus untuk melakukan apa yang benar, meskipun kelihatannya ia telah gagal dalam ujian?
5. Mengapa Paulus menekankan pentingnya hidup dalam damai dan bersukacita? Bagaimana kita dapat menerapkan hal ini dalam kehidupan kita sehari-hari?
6. Apa yang dapat kita pelajari dari salam dan anugerah yang Paulus sampaikan kepada jemaat di Korintus? Bagaimana hal ini mencerminkan kasih dan persekutuan dalam tubuh Kristus?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini dapat membantu Anda dalam merenungkan dan mendiskusikan isi dari Kitab 2 Korintus pasal 13.

Dalam pasal 13 dari Kitab 2 Korintus, terdapat beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya kesaksian: Paulus mengingatkan bahwa suatu perkara dikatakan sah jika ada keterangan dari dua atau tiga saksi. Hal ini mengajarkan kita untuk hidup dengan integritas dan bertanggung jawab dalam segala hal yang kita lakukan.

2. Kuasa Kristus dalam kelemahan: Paulus mengajarkan bahwa Kristus disalib dalam kelemahan, tetapi Ia hidup oleh kuasa Allah. Hal ini mengingatkan kita bahwa dalam kelemahan kita, kita dapat menemukan kuasa dan kekuatan Allah yang bekerja dalam hidup kita.

3. Ujian iman: Paulus mengajak kita untuk menguji diri sendiri dan memeriksa apakah kita tetap berada dalam iman kita. Hal ini mengingatkan kita untuk selalu memeriksa dan memperkuat iman kita agar tetap teguh dalam menghadapi ujian dan godaan.

4. Doa untuk kesempurnaan: Paulus berdoa agar jemaat Korintus menjadi sempurna. Hal ini mengajarkan kita untuk berdoa agar kita dan sesama kita dapat tumbuh dan berkembang dalam iman, mencapai kesempurnaan dalam Kristus.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Berdoa agar kita memiliki kesaksian yang kuat dalam hidup kita, sehingga orang lain dapat melihat Kristus dalam diri kita.

2. Berdoa agar kita dapat mengalami kuasa Allah dalam kelemahan kita, sehingga kita dapat mengatasi segala tantangan dan kesulitan dengan iman yang teguh.

3. Berdoa agar kita dapat melewati ujian iman dengan teguh dan tidak tergoyahkan, serta tetap berada dalam iman yang benar.

4. Berdoa agar kita dan sesama kita dapat tumbuh dalam iman dan mencapai kesempurnaan dalam Kristus.

5. Berdoa agar kita hidup dalam damai dan saling mengasihi serta membangun satu sama lain.

6. Berdoa agar anugerah Tuhan Yesus Kristus, kasih Allah, dan persekutuan Roh Kudus senantiasa menyertai kita semua.

Semoga kita dapat belajar dan menerapkan ajaran-ajaran ini dalam hidup kita sehari-hari dan memperkuat iman kita melalui doa-doa yang sesuai dengan pesan pasal ini.

Analisis 5W+1H dari Kitab 2 Korintus Pasal 13 :

1. What (Apa):
- Pasal 13 dari Kitab 2 Korintus berisi pesan dan peringatan terakhir dari rasul Paulus kepada jemaat di Korintus.

2. Who (Siapa):
- Penulis pasal ini adalah rasul Paulus.
- Pesan ditujukan kepada jemaat di Korintus.

3. Where (Dimana):
- Pesan ini ditulis oleh Paulus dari suatu tempat yang jauh dari Korintus.

4. When (Kapan):
- Tidak ada informasi yang spesifik mengenai waktu penulisan pasal ini.

5. Why (Mengapa):
- Paulus menulis pasal ini untuk memberikan peringatan dan nasihat terakhir kepada jemaat di Korintus.
- Dia ingin memastikan bahwa mereka tetap teguh dalam iman mereka dan hidup sesuai dengan kebenaran.

6. How (Bagaimana):
- Paulus mengingatkan jemaat bahwa dalam hukum Allah, setiap perkara harus disahkan oleh dua atau tiga saksi.
- Dia menyatakan bahwa Kristus hidup dalam dirinya dan memiliki kuasa yang tidak lemah terhadap jemaat.
- Paulus mengajak jemaat untuk menguji diri mereka sendiri dan memastikan bahwa mereka tetap teguh dalam iman.
- Dia berdoa agar jemaat tidak melakukan kesalahan dan melakukan apa yang benar.
- Paulus menulis surat ini dengan tujuan membangun jemaat, bukan meruntuhkannya.
- Dia mengingatkan jemaat untuk hidup dalam damai, saling mengasihi, dan memberikan salam satu sama lain.

Dengan menggunakan metode analisis 5W+1H, kita dapat memahami konteks dan tujuan penulisan pasal 13 dari Kitab 2 Korintus. Pesan ini mengajak kita untuk tetap teguh dalam iman, hidup sesuai dengan kebenaran, dan hidup dalam damai serta kasih sesama.