Statistik	14 pasal, 197 ayat, 5.175 kata
Penulis	Hosea
Tema	Hukuman dan Kasih Penebusan Allah; Cara Tuhan memulihkan pemurtadan.
Waktu	715 - 710 SM
Tempat	Israel (Samaria)
Kata Kunci	Kembali.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah suami yang setia, "Selamanya menikah dengan istri yang tidak setia."*

Hosea, yang namanya berarti "keselamatan", diperkenalkan sebagai putra Beeri (Hos 1:1). Tidak ada lagi yang diketahui tentang nabi ini selain beberapa kilasan otobiografis di dalam kitab itu sendiri. Hosea adalah penduduk Israel, bukan Yehuda, dan ia bernubuat kepada bangsanya sendiri. Hal ini tampak dari

1. (1) banyak acuannya kepada "Israel" dan "Efraim" (dua sebutan terkemuka bagi kerajaan utara) serta "Samaria" (ibu kota kerajaan utara),
2. (2) acuannya kepada raja Israel di Samaria sebagai "raja kita" (Hos 7:5), dan
3. (3) perhatiannya yang mendalam akan kebobrokan rohani, moral, politik dan sosial Israel.

Pelayanan Hosea kepada kerajaan utara terjadi segera setelah pelayanan Amos (seorang nabi Yehuda yang bernubuat kepada Israel). Hanya kitab nabi Amos dan Hosea di PL yang seluruh beritanya dialamatkan ke kerajaan utara dan menubuatkan kebinasaannya yang akan datang.

Hosea dipanggil Allah untuk bernubuat kepada kerajaan Israel yang sedang ambruk selama sekitar 30 tahunnya yang terakhir, seperti yang kemudian dilakukan oleh Yeremia kepada Yehuda. Ketika Hosea memulai pelayanannya pada masa akhir pemerintahan Yerobeam II, Israel sedang mengalami kemakmuran ekonomi dan kestabilan politik untuk sementara waktu yang menciptakan rasa aman yang palsu. Akan tetapi, segera setelah Yerobeam II wafat (753 SM), keadaan bangsa itu mulai memburuk dengan pesat dan menuju kehancurannya yang terjadi pada tahun 722 SM. Dalam 15 tahun setelah kematiannya, empat raja Israel terbunuh; dalam 15 tahun lagi Samaria merupakan puing-puing berasap dan penduduk Israel dibuang ke Asyur dan kemudian disebarkan di antara berbagai bangsa. Pernikahan Hosea yang tragis dan firman nubuatnya dipadukan sebagai pesan Allah kepada Israel sepanjang tahun-tahun terakhir yang kacau menuju kehancurannya ini.

Allah memerintahkan Hosea untuk "kawini seorang perempuan sundal" (Hos 1:2) untuk melukiskan ketidaksetiaan rohani Israel kepada Allah. Sekalipun ada yang menafsirkan pernikahan Hosea sebagai kiasan khayalan, kebanyakan sarjana Alkitab yang konservatif memandangnya sebagai benar-benar terjadi. Akan tetapi, kelihatan tidak mungkin bahwa Allah akan memerintahkan seorang nabi yang saleh menikahi perempuan sundal untuk menggambarkan berita-Nya kepada Israel; rupanya kemungkinannya lebih besar bahwa Hosea menikahi Gomer ketika ia masih perawan dan kemudian ia menjadi pelacur. Jadi, perintah untuk "kawinilah seorang perempuan sundal" diberikan sebagai nubuat yang mengantisipasi apa yang akan terjadi.

Latar belakang sejarah pelayanan Hosea disebutkan sebagai dalam pemerintahan Yerobeam II dari Israel dan empat raja Yehuda (Uzia, Yotam, Ahas dan Hizkia; lih. Hos 1:1) -- yaitu, sekitar 755-715 SM -- yang tidak hanya menjadikannya rekan sezaman yang lebih muda daripada Amos, tetapi juga dari Yesaya dan Mikha. Kenyataan bahwa Hosea menetapkan tanggal dari sebagian besar pelayanannya dengan mengacu kepada empat raja Yehuda dan bukan kepada masa pemerintahan yang singkat dari enam raja Israel terakhir, mungkin menunjukkan bahwa ia melarikan diri dari kerajaan utara untuk tinggal di Yehuda menjelang kehancuran Samaria, oleh Asyur (tahun 722 SM); di sanalah dia menyusun nubuat-nubuatnya menjadi kitab yang berjudul namanya ini.

1. Judul (Hos 1:1)
   
2. I. Pernikahan Hosea Menggambarkan Ketidaksetiaan,
   Penolakan dan Pemulihan Israel
   (Hos 1:2-3:5)
   
1. A. Pernikahan Dengan Gomer
   (Hos 1:2)
   
2. B. Kelahiran Ketiga Anak Mereka
   (Hos 1:3-9)
   
3. C. Sebuah Nubuat Tentang Pemulihan
   (Hos 1:10-2:1)
   
4. D. Gomer Sebagai Lambang Israel
   (Hos 2:2-22)
   
1. 1. Perzinaan Israel
   (Hos 2:2-4)
   
2. 2. Hukuman Allah
   (Hos 2:5-12)
   
3. 3. Janji Allah Akan Pemulihan Israel
   (Hos 2:13-22)
   
5. E. Hosea Menebus Gomer
   (Hos 3:1-5)
   
3. II. Amanat Hosea Menguraikan Ketidaksetiaan, Penolakan dan Pemulihan Israel
   (Hos 4:1-14:9)
   
1. A. Perzinaan Rohani Israel
   (Hos 4:1-19)
   
2. B. Hukuman Allah Terhadap Israel
   (Hos 5:1-14)
   
3. C. Pertobatan Israel yang Tidak Sungguh-Sungguh
   (Hos 5:15-6:3)
   
4. D. Catatan Dosa-Dosa Israel
   (Hos 6:4-8:6)
   
1. 1. Melanggar Perjanjian
   (Hos 6:4-10)
   
2. 2. Menolak untuk Mengandalkan dan Menaati Allah
   (Hos 6:11-7:16)
   
3. 3. Mengejar Ilah-Ilah Palsu
   (Hos 8:1-6)
   
5. E. Hukuman Israel Dinubuatkan
   (Hos 8:7-10:15)
   
1. 1. Dilahap oleh Bangsa-Bangsa
   (Hos 8:7-14)
   
2. 2. Kemakmuran Menguap
   (Hos 9:1-9)
   
3. 3. Keguguran Kandungan
   (Hos 9:10-17)
   
4. 4. Bangsa Akan Dihancurkan
   (Hos 10:1-15)
   
6. F. Kasih Allah Akan Israel yang Bertahan Terus
   (Hos 11:1-11)
   
7. G. Dosa-Dosa Israel Diulangi
   (Hos 11:12-12:14)
   
8. H. Perhatian Allah pada Masa Lalu dan Kemarahan-Nya Sekarang
   (Hos 13:1-16)
   
1. 1. Penyembahan Berhala Israel
   (Hos 13:1-3)
   
2. 2. Pemeliharaan Allah Dalam Peristiwa Keluaran
   (Hos 13:4-6)
   
3. 3. Rencana Allah untuk Membinasakan Israel
   (Hos 13:7-13)
   
4. 4. Rencana Allah bagi Pemulihan Akhir Israel
   (Hos 13:14)
   
5. 5. Kebinasaan Israel yang Akan Datang Ditekankan Kembali
   (Hos 13:15-14:1)
   
9. I. Janji Allah untuk Memulihkan Israel
   (Hos 14:1-9)
   
1. 1. Panggilan untuk Bertobat
   (Hos 14:2-4)
   
2. 2. Berkat Berlimpah-Limpah Dijanjikan
   (Hos 14:4-9)
   

Nubuat Hosea adalah usaha terakhir Allah untuk memanggil orang Israel supaya bertobat dari penyembahan berhala dan kefasikan mereka yang tak kunjung berakhir sebelum menyerahkan mereka kepada hukuman penuh atas dosa-dosa mereka. Kitab ini ditulis untuk menyatakan

1. (1) bahwa Allah mempertahankan kasih-Nya kepada umat perjanjian-Nya dan dengan sungguh-sungguh ingin menebus mereka dari kejahatan mereka, dan
2. (2) bahwa hal-hal menyedihkan terjadi apabila orang terus-menerus tidak menaati Allah dan menolak kasih-Nya yang menebus.

Ketidaksetiaan istri Hosea dicatat sebagai gambaran ketidaksetiaan Israel kepada Allah. Gomer mengejar-ngejar laki-laki lain, sedangkan Israel mengejar-ngejar dewa-dewa lain; Gomer melakukan zina jasmaniah, sedangkan Israel zina rohani.

1. Hubungan
Hosea menekankan bahwa dasar agama adalah hubungan nyata dengan Allah. Hubungan ini melahirkan tuntutan terhadap umat Allah, tetapi juga berharga mahal bagi Allah, yang menderita manakala kasih-Nya ditolak dan umat-Nya tidak setia. Hos 7:1-7; 8:1-14; 11:3-7. Dari ayat-ayat di atas dan pasal-pasal lainnya Anda dapat mencatat cara-cara yang Allah pakai untuk berhubungan dengan bangsa Israel dan bagaimana reaksi mereka.

2. Ketidaksetiaan Israel
Berpalinglah bangsa Israel dari Allah mempengaruhi kehidupan agama, politis dan moral mereka. Carilah ayat-ayat yang di dalamnya Hosea berbicara mengenai dosa-dosa yang mereka lakukan dalam bidang-bidang tersebut.

3. Kasih Allah
Allah mengasihi Israel, walaupun mereka telah berdosa. Buatlah sebuah daftar dari semua acuan yang terdapat dalam Hosea yang mengacu kepada kasih Allah, dan perhatikan beraneka cara yang Allah pakai untuk menyatakan kasih-Nya, yang menyangkut baik berkat maupun penghakiman.

4. Perlunya pengetahuan tentang Allah
Hosea yakin bahwa pokok masalah yang dihadapi bangsa Israel terletak pada kegagalan mereka untuk mengerti kehendak Allah. Jika mereka sungguh-sungguh tahu siapa Dia, dengan sendirinya sikap mereka akan berubah. Carilah ayat-ayat ini: Hos 2:13,20; 4:1,6,14; 5:4; 8:14; 13:6.

Pasal 1-3 (Hos 1:1--3:5) menerangkan pernikahan Hosea kepada Gomer. Nama ketiga anak mereka adalah tanda-tanda nubuat bagi Israel: Yizreel ("Allah mencerai-beraikan"), Lo-Ruhama ("Tidak dikasihi") dan Lo-Ami ("Bukan umat-Ku"). Kasih Hosea yang tekun kepada istrinya yang pezina melambangkan ketabahan kasih Allah kepada Israel.

Pasal 4-14 (Hos 4:1--14:10) berisi serangkaian nubuat oleh Hosea yang menyamakan ketidaksetiaan Israel dengan ketidaksetiaan istrinya. Perbuatan Gomer yang meninggalkan Hosea untuk kekasih lainnya (pasal 1; Hos 1:1-22) melambangkan Israel yang meninggalkan Allah (pasal 4-7; Hos 4:1--7:16). Gomer direndahkan (pasal 2; Hos 2:1-22) untuk melambangkan rasa malu dan hukuman atas Israel (pasal 8-10; Hos 8:1--10:15). Perbuatan Hosea yang menebus Gomer dari pasar budak (pasal 3; Hos 3:1-5) melambangkan keinginan dan rencana Allah untuk memulihkan Israel di masa depan (pasal 11-14; Hos 11:1--14:10). Kitab ini menekankan bahwa karena Israel telah menolak kasih Allah dan panggilan-Nya untuk bertobat, maka hukuman tidak bisa ditunda lagi.

Tujuh ciri utama menandai kitab Hosea.

1. (1) Inilah kitab pertama dalam kumpulan PL yang namanya "Kitab Dua Belas" atau juga dikenal dengan nama "Nabi-Nabi Kecil" ("kecil" karena singkat dibandingkan dengan Yesaya, Yeremia, dan Yehezkiel).
2. (2) Hosea adalah satu dari hanya dua nabi dari utara yang menulis kitab nubuat di PL (yang lain adalah Yunus).
3. (3) Seperti halnya Yeremia dan Yehezkiel, pengalaman pribadi Hosea melukiskan berita nubuatnya.
4. (4) Kitab ini berisi sekitar 150 pernyataan tentang dosa-dosa Israel, dan lebih dari separuhnya berkaitan dengan penyembahan berhala.
5. (5) Melebihi nabi PL lainnya, Hosea mengingatkan Israel bahwa Tuhan telah sabar dan setia dalam kasih-Nya terhadap mereka.
6. (6) Tidak ada tatanan khusus dari nubuat-nubuat Hosea dalam bagian utama kitab ini (pasal 4-14; Hos 4:1--14:10); sulit untuk mengetahui akhir sebuah nubuat dan awal nubuat berikutnya.
7. (7) Nubuat-nubuat kitab Hosea penuh dengan kiasan-kiasan yang hidup, kebanyakan diambil dari daerah pedesaan.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Kitab Hosea mempunyai beberapa ayat yang dikutip oleh PB sebagai tergenapi di dalam Yesus Kristus:

1. (1) pemanggilan putra Allah dari Mesir (Hos 11:1; bd. Mat 2:15);
2. (2) kemenangan Kristus atas kematian (Hos 13:14; bd. 1Kor 15:55);
3. (3) kerinduan Allah akan kasih setia bukan korban sembelihan (Hos 6:6; bd. Mat 9:13; Mat 12:7); dan
4. (4) orang bukan Yahudi yang bukan umat Allah, kini menjadi umat Allah (Hos 1:6,9-10; Hos 2:22; bd. Rom 9:25-26; 1Pet 1:10).

Selain dari ayat-ayat khusus, PB memperluas tema kitab ini tentang Allah sebagai suami umat-Nya, dalam hal Kristus menjadi mempelai laki-laki dari mempelai wanita yang ditebus, gereja (lih 1Kor 11:2; Ef 5:22-32; Wahy 19:6-9; Wahy 21:1-2,9-10). Hosea menekankan berita PB mengenai perlunya pengenalan akan Allah untuk memasuki hidup (Hos 2:19; Hos 4:6; Hos 5:15; Hos 6:3,6; bd. Yoh 17:1-3). Terpadu dengan berita ini, Hosea dengan jelas menunjukkan hubungan langsung di antara dosa yang terus-menerus dengan hukuman yang tidak terelakkan. Kedua penekanan utama Hosea dirangkum Paulus dalam Rom 6:23, "Upah dosa ialah maut; tetapi karunia Allah ialah hidup yang kekal dalam Kristus Yesus, Tuhan kita."

Pembuangan bangsa Israel

Jawaban TUHAN, dilanjutkan. Kesukaran Israel karena dosa.

9:1 Kesusahan dan pembuangan Israel karena dosa-dosa mereka.

Tidak akan ada sukacita dalam pembuangan (9:1-9)
Akibat ketidaktaatan Israel (9:10-17)

Allah.

Allah, Asyur, Baal-Peor, Efraim, Gibea, Gilgal, Israel, Memfis, Mesir, TUHAN

Sukacita adalah buah yang terlarang bagi mereka yang telah melanggar perjanjian dengan Allah, sampai mereka berbalik dan berdamai dengan Allah. Jika manusia menjadikan hal-hal di dunia dan kedagingan sebagai bagian mereka, maka sudah sepantasnya Allah menghilangkan penghiburan dari mereka untuk mendatangkan rasa kebodohannya atas diri manusia. Hari pembalasan akan mempercepat ke arah semua yang berzinah dari Allah.

-

Pasal 9 dari Kitab Hosea menggambarkan hukuman yang akan menimpa Israel karena dosa-dosanya. Allah menegur mereka karena mereka telah bersundal dan mencintai upah persundalan, serta melakukan penyembahan berhala. Allah menyatakan bahwa mereka akan dihukum dengan kelaparan, pengasingan, dan kebinasaan. Mesir akan menghimpun mereka, dan rumput duri akan tumbuh di tenda-tenda mereka. Para nabi juga tidak luput dari hukuman, karena mereka terjerat dalam dosa dan permusuhan di rumah Allah. Meskipun Israel pernah mulia seperti buah anggur yang indah, mereka telah jatuh ke dalam dosa dan kebencian. Allah menyatakan bahwa kemuliaan Efraim akan terbang dan tidak akan ada kelahiran atau pembuahan. Allah akan meninggalkan mereka dan mengusir mereka dari rumah-Nya. Mereka akan menjadi pengembara di antara bangsa-bangsa.

Kitab Hosea adalah salah satu kitab dalam Alkitab Perjanjian Lama. Kitab ini ditulis oleh nabi Hosea, yang hidup pada abad ke-8 SM di Kerajaan Israel Utara. Latar belakang historis dari kitab ini adalah masa ketika Israel Utara sedang mengalami kemerosotan moral dan rohani yang serius. Masyarakat Israel Utara terjerumus dalam penyembahan berhala dan pelanggaran hukum Allah.

Dalam Kitab Hosea, Allah memerintahkan Hosea untuk menikahi seorang perempuan pelacur bernama Gomer sebagai simbol dari hubungan yang rusak antara Allah dan umat-Nya. Perkawinan Hosea dengan Gomer melambangkan hubungan Allah dengan umat-Nya yang penuh dengan pengkhianatan dan penyembahan berhala.

Pasal 9 dari Kitab Hosea berbicara tentang hukuman yang akan menimpa Israel Utara karena dosa-dosanya. Allah menyatakan bahwa mereka akan mengalami kelaparan dan kehancuran karena mereka telah meninggalkan perjanjian-Nya dan menyembah berhala-berhala.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama di pasal 8, Allah mengungkapkan kekecewaan-Nya terhadap umat-Nya yang terus-menerus melanggar hukum-Nya. Mereka telah meninggalkan Allah dan membangun berhala-berhala mereka sendiri. Allah mengancam akan menghukum mereka dengan mengirim bangsa Asyur untuk menyerbu dan menaklukkan mereka.

Dalam konteks budaya, Israel Utara pada masa itu terpengaruh oleh praktik penyembahan berhala bangsa-bangsa sekitarnya. Mereka juga terlibat dalam praktik-praktik keagamaan yang tidak sesuai dengan hukum Allah. Oleh karena itu, Allah mengirim nabi Hosea untuk memperingatkan mereka tentang konsekuensi dari perbuatan mereka.

Secara teologis, Kitab Hosea menekankan kasih setia Allah kepada umat-Nya meskipun mereka terus-menerus berdosa. Allah ingin mengembalikan umat-Nya ke dalam persekutuan dengan-Nya dan memulihkan hubungan yang rusak. Kitab ini juga mengajarkan pentingnya kesetiaan dan ketaatan terhadap Allah.

Dalam pasal 9, Allah menyatakan bahwa mereka akan mengalami hukuman yang setimpal dengan dosa-dosa mereka. Ini adalah bagian dari upaya Allah untuk membawa umat-Nya kembali kepada-Nya melalui penghukuman dan pemulihan.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Hosea pasal 9:

1. Israel bersundal terhadap Allah (Hosea 9:1)
- Israel telah melakukan dosa persundalan dan mencintai upah persundalan.

2. Penghukuman dan pembalasan atas dosa-dosa Israel (Hosea 9:7-9)
- Israel akan mengalami penghukuman dan pembalasan atas dosa-dosa mereka.
- Mereka akan dihimpun oleh Mesir dan dikuburkan oleh Memfis.
- Barang-barang perak mereka yang berharga akan dikuasai oleh semak duri.

3. Nabi-nabi dan pemimpin-pemimpin yang jahat (Hosea 9:7, 8, 15)
- Para nabi adalah orang yang bodoh dan penuh roh kemarahan.
- Pemimpin-pemimpin mereka adalah pemberontak.

4. Penghancuran dan kehilangan keturunan (Hosea 9:11-14)
- Kemuliaan Efraim akan terbang seperti burung, tidak ada kelahiran, kehamilan, atau pembuahan.
- Jika mereka membesarkan anak-anak, anak-anak itu akan dibunuh dan tidak ada yang tersisa.

5. Pengusiran dan penolakan oleh Allah (Hosea 9:15)
- Allah akan mengusir mereka dari rumah-Nya dan tidak akan mengasihi mereka lagi.
- Mereka akan menjadi pengembara di antara bangsa-bangsa.

6. Perbuatan jahat di Gilgal (Hosea 9:15)
- Semua kejahatan mereka terjadi di Gilgal, tempat Allah mulai membenci mereka.

7. Kehancuran dan ketidaksuburan Efraim (Hosea 9:16-17)
- Efraim dipukul dan akar-akarnya telah kering.
- Mereka tidak akan menghasilkan buah dan keturunan mereka yang berharga akan dibunuh.

Referensi: Hosea 9:1, 7-9, 11-17

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Israel: Merujuk kepada bangsa Israel secara keseluruhan.
- Efraim: Salah satu suku Israel yang menjadi pusat perhatian dalam pasal ini.
- Nabi: Merujuk kepada para nabi yang menjadi pengawas Efraim bersama Allah, tetapi juga terjebak dalam permusuhan di rumah Allah.

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Mesir: Tempat yang akan dikembalikan oleh Efraim dan di mana mereka akan makan makanan najis.
- Asyur: Tempat di mana Efraim akan makan makanan najis.
- Bait TUHAN: Tempat di mana kurban-kurban persembahan mereka tidak akan diterima dan roti mereka tidak akan masuk.
- Memfis: Tempat di mana Efraim akan dikuburkan.
- Gibea: Tempat di mana Efraim merusak diri mereka sendiri seperti pada hari-hari Gibea.
- Gilgal: Tempat di mana semua kejahatan mereka terjadi dan di mana Allah mulai membenci mereka.
- Rumah-Ku: Tempat yang akan mereka diusir oleh Allah.

Analisis dan kata kunci dalam Kitab Hosea pasal 9:

1. Bersundal terhadap Allah: Israel telah berpaling dari Allah dan melakukan penyembahan berhala, seperti bangsa-bangsa lain.
2. Mencintai upah persundalan: Israel mencintai imbalan materi yang diperoleh dari penyembahan berhala.
3. Tempat pengirikan gandum: Tempat-tempat penyembahan berhala yang dianggap sebagai sumber rezeki, tetapi sebenarnya tidak memberikan makanan yang sejati.
4. Efraim akan kembali ke Mesir: Israel akan mengalami hukuman dan dihancurkan, seperti yang terjadi pada bangsa Israel ketika dibawa ke dalam perbudakan di Mesir.
5. Makan makanan najis di Asyur: Israel akan mengalami kehancuran dan harus menerima makanan yang tidak layak.
6. Tidak menyukakan hati Allah: Persembahan dan kurban yang mereka persembahkan tidak diterima oleh Allah karena dilakukan dengan hati yang tidak tulus.
7. Roti perkabungan: Persembahan mereka tidak akan diterima oleh Allah, tetapi menjadi seperti roti perkabungan yang tidak suci.
8. Mesir akan menghimpun mereka: Israel akan dihancurkan dan dihimpun oleh bangsa Mesir.
9. Nabi adalah pengawas Efraim: Nabi-nabi adalah pengawas dan pemberi peringatan kepada bangsa Israel, tetapi mereka juga terjerat dalam dosa dan permusuhan.
10. Israel seperti buah anggur di padang belantara: Israel yang seharusnya menjadi bangsa yang subur dan berbuah, tetapi mereka berpaling kepada penyembahan berhala dan menjadi kebencian.
11. Efraim membawa anak-anaknya untuk dibantai: Israel melakukan pengorbanan anak-anak kepada berhala-berhala mereka.
12. Semua pemimpin mereka adalah pemberontak: Pemimpin-pemimpin Israel juga terlibat dalam pemberontakan dan dosa.
13. Efraim dipukul, akar-akar mereka telah kering: Israel akan mengalami hukuman dan kehancuran, sehingga tidak akan menghasilkan buah yang baik.
14. Mereka akan menjadi pengembara di antara bangsa-bangsa: Israel akan dihancurkan dan menjadi bangsa yang terusir dan terasing di antara bangsa-bangsa lain.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa pesan utama yang ingin disampaikan oleh Allah melalui nabi Hosea dalam pasal ini?
2. Bagaimana perbuatan dosa dan penyembahan berhala dapat mempengaruhi hubungan antara Israel dengan Allah?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari perbandingan antara Israel dengan buah anggur di padang belantara dan tanaman muda yang ditanam di padang rumput?
4. Bagaimana sikap Allah terhadap dosa dan pemberontakan umat-Nya, dan apa konsekuensinya?

Pertanyaan diskusi:
1. Mengapa Allah membandingkan Israel dengan bangsa-bangsa lain dan mengapa Dia melarang mereka bersukacita seperti bangsa-bangsa lain?
2. Mengapa Allah menghukum Israel dengan mengusir mereka dari rumah-Nya dan tidak lagi mengasihi mereka?
3. Bagaimana kita dapat menghindari jatuh ke dalam dosa dan penyembahan berhala seperti yang dilakukan oleh Israel?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari peran nabi Hosea sebagai pengawas Efraim bersama Allah dan bagaimana hal itu relevan dengan peran pemimpin rohani dalam gereja saat ini?

Hal-hal menarik terkait Kitab Hosea pasal 9:
1. Pasal ini menggambarkan betapa seriusnya dosa dan pemberontakan umat Israel terhadap Allah.
2. Allah menunjukkan bahwa perbuatan dosa dan penyembahan berhala tidak akan membawa kepuasan atau kebahagiaan yang sejati.
3. Israel akan mengalami konsekuensi yang berat atas perbuatan mereka, termasuk pengusiran dari tanah yang dijanjikan dan kehilangan keturunan yang berharga.
4. Pasal ini juga menunjukkan betapa besar kasih Allah terhadap umat-Nya, meskipun mereka terus melakukan kesalahan, Dia masih memberikan peringatan dan kesempatan untuk bertobat.

Dari pasal 9 Kitab Hosea, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Jangan bersukacita dalam dosa dan kejahatan: Hosea menegur bangsa Israel karena mereka bersukacita seperti bangsa-bangsa lain, meskipun mereka telah bersundal terhadap Allah dan mencintai upah persundalan. Kita harus berhati-hati agar tidak tergoda oleh kesenangan duniawi yang bertentangan dengan kehendak Allah.

2. Jangan mengandalkan hal-hal duniawi: Hosea mengingatkan bahwa tempat pengirikan gandum dan pemerasan anggur tidak akan memberi mereka makanan yang cukup. Hal-hal duniawi tidak dapat memenuhi kebutuhan spiritual kita. Kita harus mengandalkan Allah sebagai sumber kehidupan dan kepuasan kita.

3. Jaga kesucian dan kesetiaan dalam ibadah: Hosea mengkritik bangsa Israel karena mereka tidak mencurahkan persembahan minuman anggur kepada TUHAN dan kurban-kurban mereka tidak menyukakan hati-Nya. Kita harus menjaga kesucian dan kesetiaan dalam ibadah kita kepada Allah, dengan memberikan yang terbaik dari hidup kita kepada-Nya.

4. Hati-hati dengan penghukuman dan pembalasan: Hosea memperingatkan bahwa hari-hari penghukuman dan pembalasan akan datang. Kita harus hidup dengan penuh pertobatan dan taat kepada Allah, agar tidak mengalami konsekuensi dari dosa-dosa kita.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup:

1. Memohon ampunan dan pertobatan: Doa ini dapat berfokus pada pengakuan dosa-dosa kita dan memohon ampunan Allah atas kesalahan-kesalahan kita. Kita juga dapat memohon pertolongan-Nya agar kita dapat hidup dengan taat dan setia kepada-Nya.

2. Memohon kebijaksanaan dan kekuatan untuk menghindari godaan: Doa ini dapat berfokus pada permohonan kepada Allah agar Dia memberikan kebijaksanaan dan kekuatan kepada kita untuk menghindari godaan dan kesenangan duniawi yang bertentangan dengan kehendak-Nya.

3. Memohon perlindungan dan pengampunan: Doa ini dapat berfokus pada permohonan kepada Allah agar Dia melindungi kita dari penghukuman dan pembalasan atas dosa-dosa kita. Kita juga dapat memohon pengampunan-Nya dan kasih-Nya yang melimpah.

4. Memohon kesetiaan dan kesucian dalam ibadah: Doa ini dapat berfokus pada permohonan kepada Allah agar Dia membantu kita untuk hidup dengan kesetiaan dan kesucian dalam ibadah kita kepada-Nya. Kita juga dapat memohon agar ibadah kita menyenangkan hati-Nya.

Semoga ini dapat membantu dan memberkati hidupmu dalam memahami dan menerapkan pesan dari Kitab Hosea pasal 9.