Pertanyaan Refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tentang keberanian dan kepercayaan mereka kepada Allah?
2. Bagaimana sikap dan tindakan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego membedakan mereka dari orang-orang lain di sekitar mereka?
3. Bagaimana Allah menunjukkan kuasa-Nya dalam melindungi dan melepaskan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego dari perapian yang menyala-nyala?
4. Apa pesan moral yang dapat kita ambil dari kisah ini dalam konteks kehidupan Kristen saat ini?
Pertanyaan Diskusi:
1. Mengapa Sadrakh, Mesakh, dan Abednego menolak untuk menyembah patung emas yang didirikan oleh Raja Nebukadnezar? Apa yang mendorong mereka untuk mempertahankan iman mereka?
2. Bagaimana sikap dan tindakan Raja Nebukadnezar mencerminkan kekuasaan dan kesombongan manusia yang berusaha menggantikan Allah?
3. Apa yang dapat kita pelajari tentang pentingnya mempertahankan iman kita dalam menghadapi tekanan dan ancaman dari dunia di sekitar kita?
4. Bagaimana kisah ini mengajarkan kita tentang pentingnya mengutamakan Allah dalam hidup kita dan tidak memuja ilah lain?
Hal Menarik Terkait Kitab Daniel Pasal 3:
1. Patung emas yang didirikan oleh Raja Nebukadnezar memiliki tinggi 60 hasta dan lebar 6 hasta. Angka 6 dalam Alkitab sering dikaitkan dengan angka manusia dan kelemahan manusia.
2. Meskipun ancaman hukuman yang mengerikan, Sadrakh, Mesakh, dan Abednego tetap teguh dalam iman mereka dan tidak mau menyembah patung emas.
3. Meskipun mereka dilemparkan ke dalam perapian yang menyala-nyala, Allah melindungi dan melepaskan mereka tanpa ada luka sedikit pun.
4. Keberanian dan kesetiaan Sadrakh, Mesakh, dan Abednego kepada Allah menjadi saksi yang kuat bagi orang-orang di sekitar mereka, termasuk Raja Nebukadnezar sendiri.
5. Raja Nebukadnezar akhirnya mengakui kekuasaan Allah dan memberikan penghormatan kepada-Nya setelah melihat mujizat yang terjadi pada Sadrakh, Mesakh, dan Abednego.