Latar belakang dari pasal
15 dalam Kitab Yehezkiel adalah sebagai berikut:
Konteks Historis:
Pasal
15 ini ditulis oleh nabi Yehezkiel selama pembuangan bangsa Israel di Babel pada abad ke-6 SM. Pada saat itu, Yerusalem telah dihancurkan oleh tentara Babel dan banyak orang Israel telah dibuang ke Babel sebagai hukuman atas dosa-dosa mereka. Yehezkiel adalah salah satu nabi yang diutus oleh Allah untuk memberikan nubuat dan peringatan kepada umat Israel yang terasing.
Konteks Budaya:
Pada masa itu, pohon anggur sangat penting dalam kehidupan masyarakat Israel. Pohon anggur digunakan untuk menghasilkan buah anggur yang kemudian diolah menjadi anggur. Anggur memiliki nilai ekonomi dan simbolis yang tinggi dalam budaya mereka.
Konteks Literatur:
Kitab Yehezkiel termasuk dalam kategori kitab nabi-nabi dalam Alkitab. Kitab ini berisi nubuat-nubuat dan pesan-pesan dari Allah kepada umat Israel. Yehezkiel menggunakan berbagai gambaran dan perumpamaan untuk menyampaikan pesannya.
Konteks Teologis:
Pasal
15 ini merupakan bagian dari serangkaian nubuat dan pesan yang diberikan oleh Yehezkiel kepada umat Israel yang terasing. Tujuan utama dari pesan ini adalah untuk mengingatkan umat Israel akan dosa-dosa mereka dan mengajak mereka untuk bertobat dan kembali kepada Allah.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, Yehezkiel telah menerima wahyu dari Allah yang menggambarkan umat Israel sebagai pohon anggur yang tidak berguna. Allah menyatakan bahwa mereka tidak memiliki nilai atau manfaat yang sebanding dengan pohon anggur yang baik. Allah mengancam akan menghukum mereka dengan kehancuran dan pembuangan yang lebih besar jika mereka tidak bertobat.
Dengan demikian, pasal
15 ini merupakan lanjutan dari pesan-pesan sebelumnya yang menekankan pentingnya bertobat dan kembali kepada Allah. Allah mengingatkan umat Israel bahwa mereka harus memiliki nilai dan manfaat yang sesuai dengan panggilan mereka sebagai umat pilihan-Nya.