Statistik	40 pasal, 1213 ayat, 32.692 kata
Penulis	Musa
Tema	Penebusan; Penebusan melalui darah.
Waktu	Sekitar 1445-1405 SM
Tempat	Mesir, Laut Merah*, Gunung Sinai
Kata Kunci	Paskah.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Anak Domba Paskah

Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah.

Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis kitab ini.

1. (1) Para ahli telah mengusulkan dua tanggal keluarnya bangsa Israel itu.
1. (a) "Tanggal yang dini" (juga disebut tanggal alkitabiah) diambil dari 1Raj 6:1 yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi 480 tahun sebelum "tahun keempat, sesudah Salomo menjadi raja atas Israel"; berarti peristiwa ini terjadi sekitar 1445 SM. Juga dalam Hak 11:26, Yefta (+ 1100 SM) menyatakan bahwa bangsa Israel telah menduduki tanah mereka selama 300 tahun, yang akan menempatkan saat penaklukan kurang lebih tahun 1400 SM. Kronologi peristiwa keluaran, penaklukan tanah Kanaan, dan periode para hakim ini cocok dengan sejarah Israel yang tercatat selama pemerintahan tiga raja yang pertama (Saul, Daud, dan Salomo).
2. (b) "Tanggal yang belakangan" terjadinya keluaran (+ 1290 SM), diusulkan oleh para peneliti Alkitab yang liberal, berlandaskan anggapan-anggapan tertentu mengenai raja-raja Mesir dan penanggalan arkeologis tentang hancurnya kota-kota di Kanaan sepanjang masa penaklukan pada abad ke-13.
2. (2) Juga terdapat perselisihan pendapat antara para sarjana Alkitab konservatif dan liberal mengenai kepenulisan Musa.
1. (a) Para penafsir modern sering kali memandang kitab ini sebagai hasil karya beberapa orang, yang diselesaikan pada waktu yang lama sekali setelah zaman Musa (disebut teori JDEP).
2. (b) Akan tetapi, tradisi Yahudi sejak zaman Yosua (Yos 8:31-35), ditambah kesaksian Yesus (bd. Mr 12:26), kekristenan yang mula-mula, dan hasil penelitian konservatif masa kini, semuanya menghubungkan asal mula kitab ini dengan Musa (Lihat "PENDAHULUAN ULANGAN" 08021). Lagi pula, bukti-bukti dalam kitab itu sendiri mendukung kepenulisan Musa. Banyak hal-ihwal dalam kitab Keluaran menunjukkan bahwa penulisnya merupakan seorang saksi mata peristiwa-peristiwa yang tercatat (mis. Kel 2:12; Kel 9:31-32; Kel 15:27); juga, bagian-bagian tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat langsung dalam penulisannya (mis. Kel 17:14; Kel 24:4; Kel 34:27).

1. I. Penindasan Orang Ibrani di Mesir
   (Kel 1:1-11:10)
   
1. A. Beban Orang yang Tertindas
   (Kel 1:1-22)
   
2. B. Persiapan Sang Pembebas
   (Kel 2:1-4:31)
   
1. 1. Kelahiran Musa dan Empat Puluh Tahun yang Pertama
   (Kel 2:1-15a)
   
2. 2. Pelarian Musa dan Empat Puluh Tahun yang Kedua
   (Kel 2:15-25)
   
3. 3. Panggilan Musa dan Kembalinya ke Mesir
   (Kel 3:1-4:31)
   
3. C. Pergumulan dengan Sang Penindas
   (Kel 5:1-11:10)
   
1. 1. Permintaan: "Biarkan Umat-Ku Pergi"
   (Kel 5:1-3)
   
2. 2. Tanggapan: Penindasan Ditingkatkan
   (Kel 5:4-21)
   
3. 3. Jaminan: Tuhan Akan Menyatakan Ke-Tuhanan-Nya
   (Kel 5:22-7:13)
   
4. 4. Usaha: Sepuluh Tulah
   (Kel 7:14-11:10)
   
2. II. Pembebasan Bangsa Ibrani dari Mesir
   (Kel 12:1-15:21)
   
1. A. Pembebasan Waktu Paskah: Penebusan oleh Darah
   (Kel 12:1-13:16)
   
2. B. Pembebasan di Laut Merah: Penebusan oleh Kuasa
   (Kel 13:17-14:31)
   
3. C. Nyanyian Pembebasan: Pujian kepada Sang Penebus
   (Kel 15:1-21)
   
3. III.Pendidikan Bangsa Ibrani Dalam Perjalanan ke Gunung Sinai
   (Kel 15:22-18:27)
   
1. A. Ujian Kesengsaraan dan Pemeliharaan Ilahi
   (Kel 15:22-17:16)
   
1. 1. Ujian Pertama: Air Pahit di Mara
   (Kel 15:22-27)
   
2. 2. Ujian Kelaparan: Burung Puyuh dan Manna
   (Kel 16:1-36)
   
3. 3. Ujian Ketiga: Air di Rafidim
   (Kel 17:1-7)
   
4. 4. Ujian Pertentangan: Perang dengan Amalek
   (Kel 17:8-16)
   
2. B. Nasihat Jetro yang Bijaksana
   (Kel 18:1-27)
   
4. IV. Perjanjian dengan Bangsa Ibrani di Gunung Sinai
   (Kel 19:1-24:18)
   
1. A. Pengarahan Persiapan kepada Musa
   (Kel 19:1-25)
   
2. B. Sepuluh Hukum: Landasan Hidup Perjanjian
   (Kel 20:1-17)
   
3. C. Peraturan Pelindung Hubungan Perjanjian
   (Kel 20:18-23:19)
   
4. D. Janji-janji Mengenai Tanah Perjanjian
   (Kel 23:20-33)
   
5. E. Pengesahan Perjanjian
   (Kel 24:1-18)
   
5. V. Ibadah Orang Ibrani Dilukiskan di Gunung Sinai
   (Kel 25:1-40:38)
   
1. A. Pengarahan Tentang Kemah Suci
   (Kel 25:1-27:21)
   
2. B. Pengarahan Mengenai Imam
   (Kel 28:1-31:18)
   
3. C. Dosa Penyembahan Berhala
   (Kel 32:1-34:35)
   
4. D. Pelaksanaan Pengarahan Ilahi
   (Kel 35:1-40:38)
   

Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam PB.

1. Kemerdekaan
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di bawah kuk perbudakan. Bacalah Keluaran 1:11-14. Kebebasan mereka tidak diperoleh dengan mudah, tetapi kebebasan itu sempurna. Domba Paskah akan selalu dipandang oleh orang Kristen sebagai suatu gambaran dari Anak Domba Allah dan sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita pun selalu telah dibebaskan dari bahaya dan perbudakan dosa. Carilah dalam Perjanjian Baru sebutan Yesus sebagai Anak Domba Allah: Yoh 1:29,36; Kis 8:32-35; 1Ko 5:7; 1Pe 1:18, 19, dan telusurilah penggunaan istilah itu dalam Kitab Wahyu. Penghargaan apa yang Anda berikan atas pembebasan Anda dari perbudakan dosa?

2. Peraturan
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya. Sepuluh Perintah itu sangat luar biasa, karena semua perintah itu membentuk suatu aturan moralitas yang cocok bagi semua orang di segala zaman. Perintah-perintah itu tidak pernah lapuk. Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat harus ingat, bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Dia berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21-48.

3. Penyembahan
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah, dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya. Mezbah kuningan merupakan tempat untuk mengadakan korban bakaran dan ini merupakan satu-satunya jalan untuk menghampiri hadirat Allah. Pakaian imam dirancang dengan teliti, karena ia adalah orang yang mewakili umat di hadapan Allah. Setiap rinci berfungsi untuk menekankan kekudusan Allah. Kita yang telah menjadi imamat rajani dengan menjadi anak-anak Allah diingatkan, bahwa Allah tetap kudus dan hal ini harus tercermin dalam penyembahan kita. Periksalah di dalam Keluaran pemakaian kata-kata "kudus" dan "kekudusan", perhatikan bagaimana kata-kata itu menyangkut baik Allah maupun umat-Nya. Fakta mengenai kekudusan Allah seharusnya membawa pengaruh apa dalam sikap, penyembahan dan cara hidup kita?

Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan, perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab Keluaran terbagi atas tiga bagian.

1. (1) Pasal 1-14 (Kel 1:1--14:31) mengisahkan _Israel di Mesir_ menderita penindasan di bawah raja yang tidak mengenal Yusuf dan Allah yang menebus Israel "dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat" (Kel 6:5). Termasuk peristiwa-peristiwa bersejarah dalam bagian ini ialah:
1. (a) kelahiran Musa, perlindungan dan persiapannya (pasal 2; Kel 2:1-25);
2. (b) panggilan Musa di semak yang menyala (pasal 3-4; Kel 3:1--4:31);
3. (c) kesepuluh tulah (pasal 7-12; Kel 7:1--12:51);
4. (d) Paskah (pasal 12; Kel 12:1-51); dan
5. (e) penyeberangan Laut Merah (pasal 13-14; Kel 13:1--14:31). Keluaran Israel dari Mesir di sepanjang PL dipandang sebagai pengalaman penebusan terbesar di dalam perjanjian yang lama.
2. (2) Pasal 16-18 (Kel 16:1--18:27) menggambarkan _Israel di padang gurun_ menuju ke Gunung Sinai. Allah menuntun umat-Nya yang tertebus dengan tiang awan dan tiang api dan menyediakan manna, burung puyuh serta air, sambil melatih mereka untuk berjalan dengan iman dan ketaatan.
3. (3) Pasal 19-40 (Kel 19:1--40:38) mencatat _Israel di Gunung Sinai_ menerima penyataan yang meliputi
1. (a) perjanjian (pasal 19; Kel 19:1-25),
2. (b) Sepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), dan
3. (c) kemah suci dan keimaman (pasal 25-31; Kel 25:1--31:18). Kitab ini berakhir dengan penyelesaian kemah suci dan kemuliaan Allah yang memenuhinya (pasal 40; Kel 40:1-38).

Lima ciri utama menandai Keluaran.

1. (1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.
2. (2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.
3. (3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.
4. (4) Seluruh kitab ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang
1. (a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa);
2. (b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;
3. (c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus;
4. (d) adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan
5. (e) layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.
5. (5) Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai akibat dari penebusan umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah

1. (1) Musa,
2. (2) Paskah,
3. (3) penyeberangan Laut Merah,
4. (4) manna,
5. (5) batu karang dan air,
6. (6) Kemah Suci, dan
7. (7) imam besar.

Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru.

Hukum mengenai pencurian

Peraturan tentang hak atas kepemilikan; kejahatan menentang kemanusiaan.

22:1 Tentang pencuri.
22:5 Tentang kerusakan.
22:7 Tentang pencurian.
22:14 Tentang meminjam.
22:16 Tentang perzinahan.
22:18 Tentang ilmu sihir.
22:19 Tentang sifat kebinatangan.
22:20 Tentang penyembahan berhala.
22:21 Tentang orang asing, janda, dan anak yatim.
22:25 Tentang riba.
22:26 Tentang gadai.
22:28 Tentang penghormatan kepada hakim.
22:29 Tentang persembahan sulung.
22:31 Tentang binatang yang diterkam.

Peraturan tentang jaminan harta sesama manusia (22:1-17)
Peraturan tentang dosa yang keji (22:18-20)
Peraturan tentang orang-orang yang tidak mampu (22:21-27)
Berbagai-bagai peraturan (22:28-31)

Allah, Musa.

Allah, Mesir, TUHAN

Sikap manusia kepada sesamanya akan didasarkan pada sikapnya kepada Allah dan hukum-Nya.

Seseorang terjebak dengan beberapa hal yang dilarang. Larangan-larangan ini mengungkapkan natur manusia itu sendiri. Semua ini berubah di Perjanjian Baru melalui pengorbanan Kristus.

Pasal 22 dari Kitab Keluaran berisi berbagai hukum dan peraturan yang berkaitan dengan pencurian, kerugian, dan tanggung jawab dalam masyarakat Israel. Hukum-hukum ini mencakup pembayaran ganti rugi jika ada pencurian atau kerusakan harta milik orang lain, serta sanksi bagi pencuri yang tertangkap. Selain itu, pasal ini juga mengatur tentang tanggung jawab jika hewan yang dipinjam atau disewa mengalami kerusakan atau kematian. Pasal ini juga menekankan pentingnya perlindungan terhadap perempuan, anak yatim, dan orang asing, serta larangan terhadap praktik penyihir, hubungan seksual dengan hewan, dan penyembahan berhala. Pasal ini juga mengajarkan tentang pentingnya memberi pinjaman kepada orang miskin tanpa menetapkan bunga, serta kewajiban untuk menyerahkan anak sulung dan hewan-hewan pertanian kepada Tuhan.

Latar belakang dari pasal 22 dalam Kitab Keluaran terletak dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya. Kitab Keluaran adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini menceritakan tentang peristiwa keluarnya bangsa Israel dari perbudakan di Mesir dan perjalanan mereka menuju Tanah Perjanjian.

Dalam konteks historis, pasal 22 terjadi setelah bangsa Israel keluar dari Mesir dan menerima hukum-hukum Allah di Gunung Sinai. Pasal ini berisi peraturan-peraturan hukum yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel melalui Musa. Hukum-hukum ini mencakup berbagai aspek kehidupan, termasuk hukum perdata, hukum pidana, dan hukum ritual.

Dalam konteks budaya, hukum-hukum ini mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku pada masa itu di antara bangsa Israel. Hukum-hukum ini dirancang untuk memelihara ketertiban sosial, keadilan, dan kekudusan dalam masyarakat Israel.

Dalam konteks literatur, pasal 22 merupakan bagian dari bagian hukum yang terdapat dalam Kitab Keluaran. Kitab ini menggunakan gaya naratif untuk menceritakan peristiwa-peristiwa sejarah dan juga mengandung hukum-hukum yang diberikan oleh Allah.

Dalam konteks teologis, hukum-hukum ini menunjukkan karakter Allah yang adil dan kudus. Allah memberikan hukum-hukum ini untuk membimbing bangsa Israel dalam hidup yang benar dan menghormati-Nya serta sesama manusia.

Sebelum pasal 22, terdapat beberapa peristiwa penting dalam Kitab Keluaran, seperti keluarnya bangsa Israel dari Mesir, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian hukum-hukum Allah di Gunung Sinai. Pasal-pasal sebelumnya juga berisi hukum-hukum dan peraturan-peraturan yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel melalui Musa.

Dengan pemahaman latar belakang ini, pembaca dapat memahami bahwa pasal 22 dalam Kitab Keluaran adalah bagian dari hukum-hukum yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel setelah mereka keluar dari Mesir. Hukum-hukum ini mencerminkan nilai-nilai dan norma-norma yang berlaku pada masa itu serta menunjukkan karakter Allah yang adil dan kudus.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran Pasal 22:

1. Hukum mengenai pencurian dan pembayaran ganti rugi (Keluaran 22:1-15)
- Jika seseorang mencuri hewan ternak, dia harus membayar ganti rugi lima kali lipat (Keluaran 22:1).
- Jika hewan yang dicuri masih hidup, harus dibayar dua kali lipat (Keluaran 22:4).
- Jika hewan yang dipercayakan kepada seseorang mati atau terluka, harus ada sumpah di antara mereka (Keluaran 22:9-11).

2. Hukum mengenai tanggung jawab atas kerugian (Keluaran 22:5-6)
- Jika ternak merusak ladang atau kebun anggur orang lain, pemilik harus membayar ganti rugi dengan hasil yang terbaik dari ladang atau kebun anggurnya sendiri (Keluaran 22:5).
- Jika api yang disulut merusak tanaman orang lain, orang yang menyulut api harus membayar ganti rugi (Keluaran 22:6).

3. Hukum mengenai pencurian dan tanggung jawab pemilik rumah (Keluaran 22:7-8)
- Jika uang yang dititipkan dicuri dan pencurinya tertangkap, dia harus membayar ganti rugi dua kali lipat (Keluaran 22:7).
- Jika pencurinya tidak tertangkap, pemilik rumah harus dibawa ke hadapan Allah untuk mengetahui apakah dia telah mengulurkan tangannya atas barang-barang temannya (Keluaran 22:8).

4. Hukum mengenai perjanjian dan tanggung jawab pemilik hewan (Keluaran 22:10-13)
- Jika hewan yang dipinjam terluka atau mati ketika pemiliknya tidak bersama, orang yang meminjam harus membayar ganti rugi (Keluaran 22:10-12).
- Jika hewan disewa, biaya sewa sudah mencakup ganti rugi (Keluaran 22:13).

5. Hukum mengenai pernikahan dan perlindungan terhadap perempuan (Keluaran 22:16-17)
- Jika seorang laki-laki merayu seorang gadis yang belum bertunangan, dia harus membelinya sebagai istrinya (Keluaran 22:16).
- Jika ayah gadis itu menolak, laki-laki tersebut harus membayar maskawin (Keluaran 22:17).

6. Hukum mengenai perlindungan terhadap orang asing, janda, dan anak yatim (Keluaran 22:21-24)
- Dilarang menindas orang asing atau menekannya karena bangsa Israel juga pernah menjadi orang asing di Mesir (Keluaran 22:21).
- Dilarang menganiaya janda atau anak yatim, jika melanggar, Tuhan akan menghukum dengan pedang (Keluaran 22:22-24).

7. Hukum mengenai pemberian pinjaman dan bunga (Keluaran 22:25-27)
- Dilarang menagih bunga kepada umat yang miskin (Keluaran 22:25).
- Jika mengambil jubah teman sebagai jaminan utang, harus dikembalikan sebelum matahari terbenam (Keluaran 22:26-27).

8. Hukum mengenai penyembahan dan penghormatan kepada Allah (Keluaran 22:28-31)
- Dilarang mengutuk Allah atau pemimpin bangsa (Keluaran 22:28).
- Dilarang menangguhkan persembahan dari hasil panen atau anggur (Keluaran 22:29).
- Anak laki-laki sulung harus diserahkan kepada Tuhan (Keluaran 22:29-30).

9. Hukum mengenai makanan yang diharamkan (Keluaran 22:31)
- Dilarang memakan daging yang dicabik-cabik oleh binatang di padang, harus dilemparkan kepada anjing (Keluaran 22:31).

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Pencuri
- Pemilik rumah
- Pemilik hewan
- Gadis yang belum bertunangan
- Ayah gadis
- Perempuan penyihir
- Orang yang bersetubuh dengan hewan
- Orang yang berkurban bagi ilah-ilah lain
- Orang asing
- Janda
- Anak yatim
- Peminjam uang
- Umat-Ku yang miskin
- Teman
- Allah
- Pemimpin bangsa

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tanah Mesir

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "22" dari Alkitab:

1. Pencurian dan ganti rugi (ayat 1-4): Pasal ini mengatur tentang pencurian hewan dan barang-barang, serta tindakan yang harus diambil untuk mengganti kerugian yang ditimbulkan.

2. Kerusakan ladang dan kebun (ayat 5-6): Pasal ini mengatur tentang ganti rugi yang harus dibayar jika ternak merusak ladang atau kebun orang lain.

3. Pencurian uang (ayat 7-9): Pasal ini mengatur tentang ganti rugi yang harus dibayar jika uang yang dititipkan dicuri.

4. Sumpah palsu (ayat 10-13): Pasal ini mengatur tentang sumpah yang harus diucapkan jika ada dugaan pencurian atau kerusakan hewan yang dipercayakan kepada seseorang.

5. Tanggung jawab atas hewan yang dipinjam (ayat 14-15): Pasal ini mengatur tentang tanggung jawab dan ganti rugi jika hewan yang dipinjam terluka atau mati.

6. Perkawinan dan maskawin (ayat 16-17): Pasal ini mengatur tentang perkawinan dan maskawin jika seorang laki-laki merayu seorang gadis yang belum bertunangan.

7. Larangan terhadap penyihir dan hubungan dengan hewan (ayat 18-19): Pasal ini melarang praktik penyihir dan hubungan seksual dengan hewan.

8. Perlindungan terhadap orang asing, janda, dan anak yatim (ayat 20-23): Pasal ini mengatur tentang perlindungan terhadap orang asing, janda, dan anak yatim, serta ancaman hukuman jika mereka dianiaya.

9. Pemberian pinjaman dan larangan menetapkan bunga (ayat 24-27): Pasal ini mengatur tentang pemberian pinjaman kepada orang miskin dan larangan menetapkan bunga.

10. Kewajiban terhadap Allah dan pemimpin (ayat 28-31): Pasal ini mengatur tentang kewajiban terhadap Allah, seperti memberikan persembahan dan menyerahkan anak sulung, serta larangan mengutuk Allah dan pemimpin.

11. Larangan memakan daging binatang yang dicabik-cabik (ayat 31): Pasal ini melarang memakan daging binatang yang dicabik-cabik oleh binatang di padang.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam mengenai Kitab Keluaran pasal 22:

1. Bagaimana hukum-hukum yang tercantum dalam pasal ini mencerminkan nilai-nilai keadilan dan tanggung jawab sosial yang diajarkan dalam Alkitab?
2. Mengapa pencurian dianggap sebagai pelanggaran serius dalam hukum Taurat? Apa yang dapat kita pelajari dari hukuman yang diberikan kepada pencuri?
3. Bagaimana hukum-hukum ini menunjukkan pentingnya menghormati hak milik orang lain dan menjaga keadilan dalam hubungan sosial?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari hukum-hukum yang berkaitan dengan kerugian yang disebabkan oleh hewan ternak atau kebakaran?
5. Mengapa hukum-hukum ini memberikan perlindungan khusus bagi perempuan, anak yatim, dan orang asing? Apa pesan moral yang dapat kita ambil dari sini?
6. Bagaimana hukum-hukum ini mengajarkan pentingnya memberikan pinjaman dan bantuan kepada mereka yang membutuhkan? Apa yang dapat kita pelajari tentang sikap kita terhadap orang miskin dan tanggung jawab kita sebagai umat Kristen?
7. Mengapa Allah mengajarkan umat-Nya untuk menjadi kudus dan menghindari praktik-praktik yang tidak menyenangkan bagi-Nya, seperti penyembahan berhala dan mengutuk Allah atau pemimpin bangsa?
8. Bagaimana hukum-hukum ini mencerminkan karakter Allah yang adil dan murah hati? Apa yang dapat kita pelajari tentang bagaimana kita harus hidup sebagai umat-Nya?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab Keluaran pasal 22.

Dari pasal 22 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Tanggung jawab dalam mengganti kerugian: Pasal ini mengajarkan tentang tanggung jawab seseorang dalam mengganti kerugian yang disebabkan oleh tindakan mereka. Jika seseorang mencuri atau merusak harta milik orang lain, mereka harus membayar ganti rugi sesuai dengan kerugian yang ditimbulkan.

2. Perlindungan terhadap orang yang tidak bersalah: Pasal ini juga menekankan perlindungan terhadap orang yang tidak bersalah. Jika seseorang dituduh mencuri, tetapi tidak ada bukti yang cukup, mereka tidak perlu membayar ganti rugi. Hal ini menunjukkan pentingnya keadilan dan kebenaran dalam menentukan sanksi.

3. Perlindungan terhadap orang lemah: Pasal ini juga menekankan perlindungan terhadap orang lemah seperti janda, anak yatim, dan orang asing. Allah memperhatikan perlakuan kita terhadap mereka dan akan menghukum mereka yang menindas mereka. Hal ini mengajarkan kita untuk bersikap adil dan belas kasihan terhadap mereka yang membutuhkan.

4. Kewajiban membayar utang: Pasal ini juga mengajarkan tentang kewajiban membayar utang. Jika kita meminjamkan uang kepada orang yang miskin, kita tidak boleh menagih bunga atau bertindak seperti penagih utang yang keras. Hal ini mengajarkan kita untuk bersikap murah hati dan membantu sesama tanpa mengharapkan imbalan.

Doa terkait pasal ini dapat mencakup permohonan kepada Allah untuk memberikan kita kebijaksanaan dalam mengelola harta milik kita, agar kita dapat bertanggung jawab dalam mengganti kerugian yang disebabkan oleh tindakan kita. Doa juga dapat mencakup permohonan kepada Allah untuk memberikan kita hati yang lembut dan belas kasihan terhadap orang yang lemah, serta kemampuan untuk membantu mereka yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan. Doa juga dapat mencakup permohonan kepada Allah untuk memberikan kita kekuatan untuk menghindari godaan mencuri atau merusak harta milik orang lain, serta untuk menghindari perlakuan yang tidak adil terhadap sesama.