Statistik	40 pasal, 1213 ayat, 32.692 kata
Penulis	Musa
Tema	Penebusan; Penebusan melalui darah.
Waktu	Sekitar 1445-1405 SM
Tempat	Mesir, Laut Merah*, Gunung Sinai
Kata Kunci	Paskah.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Anak Domba Paskah

Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah.

Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis kitab ini.

1. (1) Para ahli telah mengusulkan dua tanggal keluarnya bangsa Israel itu.
1. (a) "Tanggal yang dini" (juga disebut tanggal alkitabiah) diambil dari 1Raj 6:1 yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi 480 tahun sebelum "tahun keempat, sesudah Salomo menjadi raja atas Israel"; berarti peristiwa ini terjadi sekitar 1445 SM. Juga dalam Hak 11:26, Yefta (+ 1100 SM) menyatakan bahwa bangsa Israel telah menduduki tanah mereka selama 300 tahun, yang akan menempatkan saat penaklukan kurang lebih tahun 1400 SM. Kronologi peristiwa keluaran, penaklukan tanah Kanaan, dan periode para hakim ini cocok dengan sejarah Israel yang tercatat selama pemerintahan tiga raja yang pertama (Saul, Daud, dan Salomo).
2. (b) "Tanggal yang belakangan" terjadinya keluaran (+ 1290 SM), diusulkan oleh para peneliti Alkitab yang liberal, berlandaskan anggapan-anggapan tertentu mengenai raja-raja Mesir dan penanggalan arkeologis tentang hancurnya kota-kota di Kanaan sepanjang masa penaklukan pada abad ke-13.
2. (2) Juga terdapat perselisihan pendapat antara para sarjana Alkitab konservatif dan liberal mengenai kepenulisan Musa.
1. (a) Para penafsir modern sering kali memandang kitab ini sebagai hasil karya beberapa orang, yang diselesaikan pada waktu yang lama sekali setelah zaman Musa (disebut teori JDEP).
2. (b) Akan tetapi, tradisi Yahudi sejak zaman Yosua (Yos 8:31-35), ditambah kesaksian Yesus (bd. Mr 12:26), kekristenan yang mula-mula, dan hasil penelitian konservatif masa kini, semuanya menghubungkan asal mula kitab ini dengan Musa (Lihat "PENDAHULUAN ULANGAN" 08021). Lagi pula, bukti-bukti dalam kitab itu sendiri mendukung kepenulisan Musa. Banyak hal-ihwal dalam kitab Keluaran menunjukkan bahwa penulisnya merupakan seorang saksi mata peristiwa-peristiwa yang tercatat (mis. Kel 2:12; Kel 9:31-32; Kel 15:27); juga, bagian-bagian tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat langsung dalam penulisannya (mis. Kel 17:14; Kel 24:4; Kel 34:27).

1. I. Penindasan Orang Ibrani di Mesir
   (Kel 1:1-11:10)
   
1. A. Beban Orang yang Tertindas
   (Kel 1:1-22)
   
2. B. Persiapan Sang Pembebas
   (Kel 2:1-4:31)
   
1. 1. Kelahiran Musa dan Empat Puluh Tahun yang Pertama
   (Kel 2:1-15a)
   
2. 2. Pelarian Musa dan Empat Puluh Tahun yang Kedua
   (Kel 2:15-25)
   
3. 3. Panggilan Musa dan Kembalinya ke Mesir
   (Kel 3:1-4:31)
   
3. C. Pergumulan dengan Sang Penindas
   (Kel 5:1-11:10)
   
1. 1. Permintaan: "Biarkan Umat-Ku Pergi"
   (Kel 5:1-3)
   
2. 2. Tanggapan: Penindasan Ditingkatkan
   (Kel 5:4-21)
   
3. 3. Jaminan: Tuhan Akan Menyatakan Ke-Tuhanan-Nya
   (Kel 5:22-7:13)
   
4. 4. Usaha: Sepuluh Tulah
   (Kel 7:14-11:10)
   
2. II. Pembebasan Bangsa Ibrani dari Mesir
   (Kel 12:1-15:21)
   
1. A. Pembebasan Waktu Paskah: Penebusan oleh Darah
   (Kel 12:1-13:16)
   
2. B. Pembebasan di Laut Merah: Penebusan oleh Kuasa
   (Kel 13:17-14:31)
   
3. C. Nyanyian Pembebasan: Pujian kepada Sang Penebus
   (Kel 15:1-21)
   
3. III.Pendidikan Bangsa Ibrani Dalam Perjalanan ke Gunung Sinai
   (Kel 15:22-18:27)
   
1. A. Ujian Kesengsaraan dan Pemeliharaan Ilahi
   (Kel 15:22-17:16)
   
1. 1. Ujian Pertama: Air Pahit di Mara
   (Kel 15:22-27)
   
2. 2. Ujian Kelaparan: Burung Puyuh dan Manna
   (Kel 16:1-36)
   
3. 3. Ujian Ketiga: Air di Rafidim
   (Kel 17:1-7)
   
4. 4. Ujian Pertentangan: Perang dengan Amalek
   (Kel 17:8-16)
   
2. B. Nasihat Jetro yang Bijaksana
   (Kel 18:1-27)
   
4. IV. Perjanjian dengan Bangsa Ibrani di Gunung Sinai
   (Kel 19:1-24:18)
   
1. A. Pengarahan Persiapan kepada Musa
   (Kel 19:1-25)
   
2. B. Sepuluh Hukum: Landasan Hidup Perjanjian
   (Kel 20:1-17)
   
3. C. Peraturan Pelindung Hubungan Perjanjian
   (Kel 20:18-23:19)
   
4. D. Janji-janji Mengenai Tanah Perjanjian
   (Kel 23:20-33)
   
5. E. Pengesahan Perjanjian
   (Kel 24:1-18)
   
5. V. Ibadah Orang Ibrani Dilukiskan di Gunung Sinai
   (Kel 25:1-40:38)
   
1. A. Pengarahan Tentang Kemah Suci
   (Kel 25:1-27:21)
   
2. B. Pengarahan Mengenai Imam
   (Kel 28:1-31:18)
   
3. C. Dosa Penyembahan Berhala
   (Kel 32:1-34:35)
   
4. D. Pelaksanaan Pengarahan Ilahi
   (Kel 35:1-40:38)
   

Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam PB.

1. Kemerdekaan
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di bawah kuk perbudakan. Bacalah Keluaran 1:11-14. Kebebasan mereka tidak diperoleh dengan mudah, tetapi kebebasan itu sempurna. Domba Paskah akan selalu dipandang oleh orang Kristen sebagai suatu gambaran dari Anak Domba Allah dan sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita pun selalu telah dibebaskan dari bahaya dan perbudakan dosa. Carilah dalam Perjanjian Baru sebutan Yesus sebagai Anak Domba Allah: Yoh 1:29,36; Kis 8:32-35; 1Ko 5:7; 1Pe 1:18, 19, dan telusurilah penggunaan istilah itu dalam Kitab Wahyu. Penghargaan apa yang Anda berikan atas pembebasan Anda dari perbudakan dosa?

2. Peraturan
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya. Sepuluh Perintah itu sangat luar biasa, karena semua perintah itu membentuk suatu aturan moralitas yang cocok bagi semua orang di segala zaman. Perintah-perintah itu tidak pernah lapuk. Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat harus ingat, bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Dia berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21-48.

3. Penyembahan
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah, dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya. Mezbah kuningan merupakan tempat untuk mengadakan korban bakaran dan ini merupakan satu-satunya jalan untuk menghampiri hadirat Allah. Pakaian imam dirancang dengan teliti, karena ia adalah orang yang mewakili umat di hadapan Allah. Setiap rinci berfungsi untuk menekankan kekudusan Allah. Kita yang telah menjadi imamat rajani dengan menjadi anak-anak Allah diingatkan, bahwa Allah tetap kudus dan hal ini harus tercermin dalam penyembahan kita. Periksalah di dalam Keluaran pemakaian kata-kata "kudus" dan "kekudusan", perhatikan bagaimana kata-kata itu menyangkut baik Allah maupun umat-Nya. Fakta mengenai kekudusan Allah seharusnya membawa pengaruh apa dalam sikap, penyembahan dan cara hidup kita?

Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan, perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab Keluaran terbagi atas tiga bagian.

1. (1) Pasal 1-14 (Kel 1:1--14:31) mengisahkan _Israel di Mesir_ menderita penindasan di bawah raja yang tidak mengenal Yusuf dan Allah yang menebus Israel "dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat" (Kel 6:5). Termasuk peristiwa-peristiwa bersejarah dalam bagian ini ialah:
1. (a) kelahiran Musa, perlindungan dan persiapannya (pasal 2; Kel 2:1-25);
2. (b) panggilan Musa di semak yang menyala (pasal 3-4; Kel 3:1--4:31);
3. (c) kesepuluh tulah (pasal 7-12; Kel 7:1--12:51);
4. (d) Paskah (pasal 12; Kel 12:1-51); dan
5. (e) penyeberangan Laut Merah (pasal 13-14; Kel 13:1--14:31). Keluaran Israel dari Mesir di sepanjang PL dipandang sebagai pengalaman penebusan terbesar di dalam perjanjian yang lama.
2. (2) Pasal 16-18 (Kel 16:1--18:27) menggambarkan _Israel di padang gurun_ menuju ke Gunung Sinai. Allah menuntun umat-Nya yang tertebus dengan tiang awan dan tiang api dan menyediakan manna, burung puyuh serta air, sambil melatih mereka untuk berjalan dengan iman dan ketaatan.
3. (3) Pasal 19-40 (Kel 19:1--40:38) mencatat _Israel di Gunung Sinai_ menerima penyataan yang meliputi
1. (a) perjanjian (pasal 19; Kel 19:1-25),
2. (b) Sepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), dan
3. (c) kemah suci dan keimaman (pasal 25-31; Kel 25:1--31:18). Kitab ini berakhir dengan penyelesaian kemah suci dan kemuliaan Allah yang memenuhinya (pasal 40; Kel 40:1-38).

Lima ciri utama menandai Keluaran.

1. (1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.
2. (2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.
3. (3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.
4. (4) Seluruh kitab ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang
1. (a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa);
2. (b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;
3. (c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus;
4. (d) adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan
5. (e) layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.
5. (5) Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai akibat dari penebusan umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah

1. (1) Musa,
2. (2) Paskah,
3. (3) penyeberangan Laut Merah,
4. (4) manna,
5. (5) batu karang dan air,
6. (6) Kemah Suci, dan
7. (7) imam besar.

Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru.

Musa bertemu dengan istri dan anaknya

Musa berkumpul dengan istri dan anak-anaknya. Hakim-hakim dipilih untuk menyelesaikan permasalahan umat.

18:1 Yitro membawa serta istri dan dua anak Musa.
18:7 Musa menjamunya makan, dan menceritakan kebaikan TUHAN.
18:9 Yitro bersukacita, memuliakan TUHAN, dan memberikan persembahan.
18:13 Dia memberikan nasihat yang bijak, yang diterima.
18:27 Yitro pergi.

Yitro mengunjungi Musa (18:1-12)
Pengangkatan hakim-hakim (18:13-27)

Allah, Musa, Harun, Yitro, Zipora, Gersom, Eliezer.

Allah, Eliezer, Firaun, Gersom, Harun, Israel, Mesir, Midian, Musa, TUHAN, Yitro, Zipora

Menceritakan pekerjaan Allah yang ajaib adalah baik untuk mengajarkan sukacita yang kita miliki, kiranya Allah dipuji, dari itu menegaskan kepada orang lain akan iman dan mendorong mereka untuk benar-benar menyembah.

Akan diperhatikan (Bil. 11:14-17) bahwa Allah mengabaikan nasihat Yitro dan organisasi yang dikelolanya, meletakkan perintah Dia sendiri pada tempatnya (ay. 18). Kita bukan dipanggil untuk melayani berdasarkan kemampuan kita, tetapi kemampuan Kristus. Flp. 4:13.

Dalam pasal 18 Kitab Keluaran, Yitro, ayah mertua Musa, mendengar tentang semua yang telah Allah lakukan bagi Musa dan bangsa Israel. Yitro datang bersama istri Musa dan dua anak laki-lakinya. Musa menceritakan kepada Yitro tentang pembebasan bangsa Israel dari Mesir dan Yitro bersukacita atas semua kebaikan yang Allah lakukan. Yitro memberikan persembahan kepada Allah dan mereka semua makan bersama. Kemudian, Yitro melihat Musa mengadili bangsa Israel sepanjang hari dan memberikan saran agar Musa memilih pemimpin yang cakap untuk membantu menghakimi bangsa itu. Musa mendengarkan saran Yitro dan melaksanakannya. Setelah itu, Yitro pulang ke negerinya.

Latar belakang dari pasal ke-18 dari Kitab Keluaran adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi setelah bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan sedang dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian. Mereka telah melewati Laut Merah dan sedang berada di padang gurun Sinai.

Konteks Budaya:
Pada saat itu, bangsa Israel masih dalam proses pembentukan sebagai sebuah bangsa yang dipimpin oleh Tuhan. Mereka masih belajar untuk hidup sebagai umat yang setia kepada Allah dan mengikuti perintah-perintah-Nya.

Konteks Literatur:
Kitab Keluaran adalah bagian dari Taurat, yang merupakan bagian pertama dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini berisi tentang peristiwa keluaran bangsa Israel dari Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai.

Konteks Teologis:
Pasal-pasal sebelumnya dalam Kitab Keluaran mengisahkan tentang perjalanan bangsa Israel dari Mesir, termasuk keajaiban-keajaiban yang dilakukan oleh Tuhan untuk membebaskan mereka. Pasal 18 sendiri berfokus pada pertemuan antara Musa dan mertuanya, Yitro, yang memberikan nasihat kepada Musa tentang bagaimana mengatur urusan bangsa Israel.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama di pasal 17, bangsa Israel menghadapi kekurangan air dan makanan di padang gurun. Tuhan memberikan air dari batu dan memberikan manna sebagai makanan ajaib untuk mereka. Pasal 18 kemudian mengisahkan tentang kedatangan Yitro, mertua Musa, yang mendengar tentang semua yang telah dilakukan Tuhan bagi bangsa Israel. Yitro memberikan nasihat kepada Musa untuk membagi tugas dan mengatur bangsa Israel dengan cara yang lebih efisien.

Dengan demikian, pasal 18 dari Kitab Keluaran memberikan latar belakang tentang perjalanan bangsa Israel dan peran penting Yitro dalam memberikan nasihat kepada Musa.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 18:

1. Kedatangan Yitro dan keluarganya (ayat 1-5)
- Yitro, ayah mertua Musa, datang bersama istri dan dua anak laki-laki Musa.
- Ayat referensi: Keluaran 18:1-5

2. Kesaksian Yitro tentang perbuatan TUHAN (ayat 8-11)
- Yitro bersukacita atas kebaikan TUHAN yang telah melepaskan Israel dari Mesir.
- Ayat referensi: Keluaran 18:8-11

3. Musa sebagai hakim bagi bangsa Israel (ayat 13-16)
- Musa duduk untuk mengadili bangsa Israel, sementara mereka berdiri di hadapannya sepanjang hari.
- Ayat referensi: Keluaran 18:13-16

4. Nasihat Yitro kepada Musa (ayat 17-23)
- Yitro menasihati Musa agar tidak melakoni semua tugas sendirian, tetapi memilih pemimpin-pemimpin yang cakap dari antara bangsa Israel.
- Ayat referensi: Keluaran 18:17-23

5. Pelaksanaan nasihat Yitro oleh Musa (ayat 24-27)
- Musa mendengarkan nasihat ayah mertuanya dan melaksanakannya dengan memilih pemimpin-pemimpin atas bangsa Israel.
- Ayat referensi: Keluaran 18:24-27

6. Kepergian Yitro (ayat 27)
- Setelah memberikan nasihatnya, Yitro kembali ke negerinya sendiri.
- Ayat referensi: Keluaran 18:27

Orang:
- Yitro: Imam di Midian, ayah mertua Musa.
- Musa: Nabi dan pemimpin Israel.
- Zipora: Istri Musa.
- Gersom: Anak laki-laki Musa.
- Eliezer: Anak laki-laki Musa.
- Harun: Saudara laki-laki Musa, juga nabi dan pemimpin Israel.
- Tua-tua Israel: Para pemimpin tua-tua bangsa Israel.

Lokasi:
- Midian: Tempat tinggal Yitro, ayah mertua Musa.
- Mesir: Tempat Israel diperbudak dan ditekan oleh Firaun.
- Padang belantara: Tempat Musa berkemah di gunung Allah.
- Gunung Allah: Tempat Musa berkemah di padang belantara.
- Negeri Yitro: Negeri asal Yitro, ayah mertua Musa.

Kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal 18 adalah sebagai berikut:

1. Yitro: Ayah mertua Musa yang datang mengunjungi Musa di padang belantara.
2. Musa: Pemimpin bangsa Israel yang menceritakan kepada Yitro tentang perbuatan TUHAN dan kesulitan yang dialami bangsa Israel.
3. TUHAN: Allah yang telah membawa Israel keluar dari Mesir dan menyelamatkan mereka dari tangan Firaun.
4. Israel: Umat Allah yang telah dibawa keluar dari Mesir.
5. Ayah mertua: Yitro, imam di Midian, yang membawa istri Musa dan dua anak laki-lakinya untuk bertemu dengan Musa.
6. Persembahan bakaran dan kurban: Yitro membawa persembahan kepada Allah sebagai bentuk syukur atas kebaikan-Nya.
7. Harun: Saudara Musa yang datang bersama dengan para tua-tua Israel untuk makan bersama Yitro.
8. Menghakimi: Musa duduk untuk mengadili bangsa Israel, tetapi Yitro menasihati agar Musa memilih pemimpin-pemimpin yang cakap untuk membantu dalam menghakimi bangsa itu.
9. Pemimpin: Musa memilih orang-orang yang cakap dari antara bangsa Israel untuk menjadi pemimpin-pemimpin yang menghakimi bangsa itu.
10. Kembali dengan sejahtera: Jika Musa melaksanakan nasihat Yitro, seluruh bangsa Israel akan kembali ke tempatnya masing-masing dengan damai dan sejahtera.
11. Yitro pulang: Setelah memberikan nasihatnya kepada Musa, Yitro kembali ke negerinya sendiri.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Yitro terhadap perbuatan Allah terhadap bangsa Israel?
2. Bagaimana sikap Yitro terhadap Allah berbeda dengan sikap bangsa Mesir?
3. Mengapa Musa merasa perlu untuk menceritakan segala yang telah terjadi kepada Yitro?
4. Apa yang dapat kita pelajari dari nasihat Yitro kepada Musa tentang pengaturan sistem pengadilan?

Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana pengalaman bangsa Israel keluar dari Mesir mempengaruhi iman mereka kepada Allah?
2. Mengapa Musa merasa perlu untuk mengajarkan ketetapan dan hukum-hukum Allah kepada bangsa Israel?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman Musa dalam mengelola tugas-tugas kepemimpinan yang berat?
4. Bagaimana pengaturan sistem pengadilan yang diusulkan oleh Yitro dapat membantu Musa dalam memimpin bangsa Israel?

Hal Menarik Terkait Keluaran Pasal 18:
1. Yitro adalah imam di Midian dan ayah mertua Musa. Bagaimana peran dan pengaruhnya terhadap Musa dan bangsa Israel?
2. Yitro membawa persembahan bakaran dan kurban bagi Allah. Mengapa ini penting dalam konteks cerita ini?
3. Musa menerima nasihat dari ayah mertuanya dan melaksanakannya. Bagaimana sikap Musa terhadap nasihat dan otoritas orang lain?
4. Bagaimana keputusan Musa untuk mengikuti nasihat Yitro membantu dalam memimpin bangsa Israel dengan lebih efektif?

Dari pasal 18 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang bisa kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Menghargai dan menghormati hubungan keluarga: Pasal ini menggambarkan hubungan yang baik antara Musa dengan ayah mertuanya, Yitro. Musa menyambut Yitro dengan hormat dan saling bertanya kabar. Kita juga diajarkan untuk menghargai dan menghormati hubungan keluarga kita, baik dengan orang tua, mertua, atau anggota keluarga lainnya.

2. Bersyukur atas kasih dan pertolongan Tuhan: Yitro bersukacita dan memuji Tuhan atas segala kebaikan dan pertolongan-Nya kepada bangsa Israel. Kita juga diajarkan untuk bersyukur dan memuji Tuhan atas kasih dan pertolongan-Nya dalam hidup kita.

3. Menghormati dan mengikuti hukum Tuhan: Yitro memberi nasihat kepada Musa untuk memilih orang-orang yang cakap dan takut akan Tuhan sebagai pemimpin bangsa Israel. Mereka harus menghakimi bangsa itu berdasarkan ketetapan dan hukum-hukum Tuhan. Kita juga diajarkan untuk menghormati dan mengikuti hukum Tuhan dalam hidup kita, baik dalam hubungan dengan sesama maupun dalam pengambilan keputusan.

4. Belajar menerima nasihat dan bantuan: Musa mendengarkan nasihat ayah mertuanya dan melaksanakannya. Dia menerima bantuan dalam mengatur tugas-tugasnya sebagai pemimpin bangsa Israel. Kita juga diajarkan untuk belajar menerima nasihat dan bantuan dari orang lain dalam menjalani hidup kita.

Berikut adalah beberapa doa terkait pasal ini:

1. Doa syukur: Tuhan yang Maha Kuasa, kami bersyukur atas kasih dan pertolongan-Mu dalam hidup kami. Kami memuji-Mu atas segala kebaikan yang telah Engkau berikan kepada kami. Amin.

2. Doa untuk hubungan keluarga: Tuhan, kami mohon berkat dan kekuatan bagi hubungan keluarga kami. Bantu kami untuk saling menghormati, mengasihi, dan mendukung satu sama lain. Amin.

3. Doa untuk menghormati dan mengikuti hukum Tuhan: Tuhan, ajarilah kami untuk menghormati dan mengikuti hukum-Mu dalam hidup kami. Berikanlah kami hikmat dan kebijaksanaan untuk mengambil keputusan yang sesuai dengan kehendak-Mu. Amin.

4. Doa untuk belajar menerima nasihat dan bantuan: Tuhan, bukalah hati dan pikiran kami untuk menerima nasihat dan bantuan dari orang lain. Bantu kami untuk belajar dan tumbuh dalam kerendahan hati. Amin.

Semoga hal-hal ini dapat menjadi pembelajaran dan penerapan dalam hidup kita sehari-hari. Amin.