Statistik	40 pasal, 1213 ayat, 32.692 kata
Penulis	Musa
Tema	Penebusan; Penebusan melalui darah.
Waktu	Sekitar 1445-1405 SM
Tempat	Mesir, Laut Merah*, Gunung Sinai
Kata Kunci	Paskah.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Anak Domba Paskah

Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah.

Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis kitab ini.

1. (1) Para ahli telah mengusulkan dua tanggal keluarnya bangsa Israel itu.
1. (a) "Tanggal yang dini" (juga disebut tanggal alkitabiah) diambil dari 1Raj 6:1 yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi 480 tahun sebelum "tahun keempat, sesudah Salomo menjadi raja atas Israel"; berarti peristiwa ini terjadi sekitar 1445 SM. Juga dalam Hak 11:26, Yefta (+ 1100 SM) menyatakan bahwa bangsa Israel telah menduduki tanah mereka selama 300 tahun, yang akan menempatkan saat penaklukan kurang lebih tahun 1400 SM. Kronologi peristiwa keluaran, penaklukan tanah Kanaan, dan periode para hakim ini cocok dengan sejarah Israel yang tercatat selama pemerintahan tiga raja yang pertama (Saul, Daud, dan Salomo).
2. (b) "Tanggal yang belakangan" terjadinya keluaran (+ 1290 SM), diusulkan oleh para peneliti Alkitab yang liberal, berlandaskan anggapan-anggapan tertentu mengenai raja-raja Mesir dan penanggalan arkeologis tentang hancurnya kota-kota di Kanaan sepanjang masa penaklukan pada abad ke-13.
2. (2) Juga terdapat perselisihan pendapat antara para sarjana Alkitab konservatif dan liberal mengenai kepenulisan Musa.
1. (a) Para penafsir modern sering kali memandang kitab ini sebagai hasil karya beberapa orang, yang diselesaikan pada waktu yang lama sekali setelah zaman Musa (disebut teori JDEP).
2. (b) Akan tetapi, tradisi Yahudi sejak zaman Yosua (Yos 8:31-35), ditambah kesaksian Yesus (bd. Mr 12:26), kekristenan yang mula-mula, dan hasil penelitian konservatif masa kini, semuanya menghubungkan asal mula kitab ini dengan Musa (Lihat "PENDAHULUAN ULANGAN" 08021). Lagi pula, bukti-bukti dalam kitab itu sendiri mendukung kepenulisan Musa. Banyak hal-ihwal dalam kitab Keluaran menunjukkan bahwa penulisnya merupakan seorang saksi mata peristiwa-peristiwa yang tercatat (mis. Kel 2:12; Kel 9:31-32; Kel 15:27); juga, bagian-bagian tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat langsung dalam penulisannya (mis. Kel 17:14; Kel 24:4; Kel 34:27).

1. I. Penindasan Orang Ibrani di Mesir
   (Kel 1:1-11:10)
   
1. A. Beban Orang yang Tertindas
   (Kel 1:1-22)
   
2. B. Persiapan Sang Pembebas
   (Kel 2:1-4:31)
   
1. 1. Kelahiran Musa dan Empat Puluh Tahun yang Pertama
   (Kel 2:1-15a)
   
2. 2. Pelarian Musa dan Empat Puluh Tahun yang Kedua
   (Kel 2:15-25)
   
3. 3. Panggilan Musa dan Kembalinya ke Mesir
   (Kel 3:1-4:31)
   
3. C. Pergumulan dengan Sang Penindas
   (Kel 5:1-11:10)
   
1. 1. Permintaan: "Biarkan Umat-Ku Pergi"
   (Kel 5:1-3)
   
2. 2. Tanggapan: Penindasan Ditingkatkan
   (Kel 5:4-21)
   
3. 3. Jaminan: Tuhan Akan Menyatakan Ke-Tuhanan-Nya
   (Kel 5:22-7:13)
   
4. 4. Usaha: Sepuluh Tulah
   (Kel 7:14-11:10)
   
2. II. Pembebasan Bangsa Ibrani dari Mesir
   (Kel 12:1-15:21)
   
1. A. Pembebasan Waktu Paskah: Penebusan oleh Darah
   (Kel 12:1-13:16)
   
2. B. Pembebasan di Laut Merah: Penebusan oleh Kuasa
   (Kel 13:17-14:31)
   
3. C. Nyanyian Pembebasan: Pujian kepada Sang Penebus
   (Kel 15:1-21)
   
3. III.Pendidikan Bangsa Ibrani Dalam Perjalanan ke Gunung Sinai
   (Kel 15:22-18:27)
   
1. A. Ujian Kesengsaraan dan Pemeliharaan Ilahi
   (Kel 15:22-17:16)
   
1. 1. Ujian Pertama: Air Pahit di Mara
   (Kel 15:22-27)
   
2. 2. Ujian Kelaparan: Burung Puyuh dan Manna
   (Kel 16:1-36)
   
3. 3. Ujian Ketiga: Air di Rafidim
   (Kel 17:1-7)
   
4. 4. Ujian Pertentangan: Perang dengan Amalek
   (Kel 17:8-16)
   
2. B. Nasihat Jetro yang Bijaksana
   (Kel 18:1-27)
   
4. IV. Perjanjian dengan Bangsa Ibrani di Gunung Sinai
   (Kel 19:1-24:18)
   
1. A. Pengarahan Persiapan kepada Musa
   (Kel 19:1-25)
   
2. B. Sepuluh Hukum: Landasan Hidup Perjanjian
   (Kel 20:1-17)
   
3. C. Peraturan Pelindung Hubungan Perjanjian
   (Kel 20:18-23:19)
   
4. D. Janji-janji Mengenai Tanah Perjanjian
   (Kel 23:20-33)
   
5. E. Pengesahan Perjanjian
   (Kel 24:1-18)
   
5. V. Ibadah Orang Ibrani Dilukiskan di Gunung Sinai
   (Kel 25:1-40:38)
   
1. A. Pengarahan Tentang Kemah Suci
   (Kel 25:1-27:21)
   
2. B. Pengarahan Mengenai Imam
   (Kel 28:1-31:18)
   
3. C. Dosa Penyembahan Berhala
   (Kel 32:1-34:35)
   
4. D. Pelaksanaan Pengarahan Ilahi
   (Kel 35:1-40:38)
   

Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam PB.

1. Kemerdekaan
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di bawah kuk perbudakan. Bacalah Keluaran 1:11-14. Kebebasan mereka tidak diperoleh dengan mudah, tetapi kebebasan itu sempurna. Domba Paskah akan selalu dipandang oleh orang Kristen sebagai suatu gambaran dari Anak Domba Allah dan sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita pun selalu telah dibebaskan dari bahaya dan perbudakan dosa. Carilah dalam Perjanjian Baru sebutan Yesus sebagai Anak Domba Allah: Yoh 1:29,36; Kis 8:32-35; 1Ko 5:7; 1Pe 1:18, 19, dan telusurilah penggunaan istilah itu dalam Kitab Wahyu. Penghargaan apa yang Anda berikan atas pembebasan Anda dari perbudakan dosa?

2. Peraturan
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya. Sepuluh Perintah itu sangat luar biasa, karena semua perintah itu membentuk suatu aturan moralitas yang cocok bagi semua orang di segala zaman. Perintah-perintah itu tidak pernah lapuk. Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat harus ingat, bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Dia berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21-48.

3. Penyembahan
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah, dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya. Mezbah kuningan merupakan tempat untuk mengadakan korban bakaran dan ini merupakan satu-satunya jalan untuk menghampiri hadirat Allah. Pakaian imam dirancang dengan teliti, karena ia adalah orang yang mewakili umat di hadapan Allah. Setiap rinci berfungsi untuk menekankan kekudusan Allah. Kita yang telah menjadi imamat rajani dengan menjadi anak-anak Allah diingatkan, bahwa Allah tetap kudus dan hal ini harus tercermin dalam penyembahan kita. Periksalah di dalam Keluaran pemakaian kata-kata "kudus" dan "kekudusan", perhatikan bagaimana kata-kata itu menyangkut baik Allah maupun umat-Nya. Fakta mengenai kekudusan Allah seharusnya membawa pengaruh apa dalam sikap, penyembahan dan cara hidup kita?

Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan, perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab Keluaran terbagi atas tiga bagian.

1. (1) Pasal 1-14 (Kel 1:1--14:31) mengisahkan _Israel di Mesir_ menderita penindasan di bawah raja yang tidak mengenal Yusuf dan Allah yang menebus Israel "dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat" (Kel 6:5). Termasuk peristiwa-peristiwa bersejarah dalam bagian ini ialah:
1. (a) kelahiran Musa, perlindungan dan persiapannya (pasal 2; Kel 2:1-25);
2. (b) panggilan Musa di semak yang menyala (pasal 3-4; Kel 3:1--4:31);
3. (c) kesepuluh tulah (pasal 7-12; Kel 7:1--12:51);
4. (d) Paskah (pasal 12; Kel 12:1-51); dan
5. (e) penyeberangan Laut Merah (pasal 13-14; Kel 13:1--14:31). Keluaran Israel dari Mesir di sepanjang PL dipandang sebagai pengalaman penebusan terbesar di dalam perjanjian yang lama.
2. (2) Pasal 16-18 (Kel 16:1--18:27) menggambarkan _Israel di padang gurun_ menuju ke Gunung Sinai. Allah menuntun umat-Nya yang tertebus dengan tiang awan dan tiang api dan menyediakan manna, burung puyuh serta air, sambil melatih mereka untuk berjalan dengan iman dan ketaatan.
3. (3) Pasal 19-40 (Kel 19:1--40:38) mencatat _Israel di Gunung Sinai_ menerima penyataan yang meliputi
1. (a) perjanjian (pasal 19; Kel 19:1-25),
2. (b) Sepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), dan
3. (c) kemah suci dan keimaman (pasal 25-31; Kel 25:1--31:18). Kitab ini berakhir dengan penyelesaian kemah suci dan kemuliaan Allah yang memenuhinya (pasal 40; Kel 40:1-38).

Lima ciri utama menandai Keluaran.

1. (1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.
2. (2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.
3. (3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.
4. (4) Seluruh kitab ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang
1. (a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa);
2. (b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;
3. (c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus;
4. (d) adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan
5. (e) layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.
5. (5) Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai akibat dari penebusan umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah

1. (1) Musa,
2. (2) Paskah,
3. (3) penyeberangan Laut Merah,
4. (4) manna,
5. (5) batu karang dan air,
6. (6) Kemah Suci, dan
7. (7) imam besar.

Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru.

Musa membangun mezbah

Gunung batu yang dipukul di Meriba.

17:1 Bangsa Israel bersungut-sungut meminta air di Rafidim.
17:6 TUHAN memberi mereka air dari gunung batu di Horeb.
17:7 Tempat itu dinamai Masa dan Meriba.
17:8 Orang Amalek dikalahkan oleh Yosua, ketika Musa mengangkat tangannya dengan tongkat Allah.
17:14 Amalek mengalami kehancuran; dan Musa mendirikan mezbah yang dinamai TUHANlah panji-panjiku.

Di Masa dan di Meriba (17:1-7)
Kemenangan orang Israel melawan orang Amalek (17:8-16)

Allah, Musa, Yosua, Harun, Hur.

Allah, Amalek, Harun, Horeb, Hur, Israel, Meriba, Mesir, Musa, Nil, Rafidim, Sin, TUHAN, Yosua

Diberi makan oleh Roti Hidup; disegarkan dengan Air Hidup (Yoh 7:37) berarti kemenangan orang percaya di dalam setiap konflik dengan dunia, kedagingan, dan iblis.

Kristus adalah Batu Karang (1 Kor 10:4) Dia dipukul, dan yang dihasilkan dari pekerjaan-Nya yang sempurna adalah dicurahkannya Roh Kudus yang memberikan kuasa kepada semua orang yang percaya.

Dalam pasal 17 Kitab Keluaran, jemaat Israel berjalan dari Padang Belantara Sin dan tiba di Rafidim, tetapi tidak ada air untuk diminum. Mereka mulai bertengkar dengan Musa dan mengeluhkan kekurangan air. Musa memohon kepada TUHAN, dan TUHAN memerintahkan Musa untuk memukul batu di Horeb dengan tongkatnya, sehingga air keluar dan bangsa Israel dapat minum. Kemudian, orang Amalek datang dan berperang dengan orang Israel. Musa memerintahkan Yosua untuk memimpin pasukan perang, sementara Musa, Harun, dan Hur naik ke puncak bukit. Setiap kali Musa mengangkat tangannya, Israel menjadi kuat, dan ketika dia menurunkan tangannya, Amalek menjadi kuat. Akhirnya, Israel menang dalam pertempuran ini. Setelah itu, TUHAN memerintahkan Musa untuk menulis peristiwa ini sebagai tanda peringatan dan menghapus ingatan tentang Amalek. Musa juga membangun sebuah mazbah dan menamakannya "TUHAN adalah panji-panjiku" sebagai pengakuan bahwa TUHAN akan berperang melawan Amalek selamanya.

Latar belakang dari pasal 17 dari Kitab Keluaran adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal 17 terjadi setelah bangsa Israel keluar dari Mesir di bawah pimpinan Musa. Mereka sedang dalam perjalanan menuju Tanah Perjanjian yang dijanjikan oleh Allah kepada nenek moyang mereka, yakni tanah Kanaan.

Konteks Budaya:
Bangsa Israel saat itu adalah bangsa yang baru keluar dari perbudakan di Mesir. Mereka masih belajar untuk hidup sebagai bangsa yang merdeka dan mengenal Allah mereka dengan lebih baik. Mereka juga sedang mengalami perjalanan panjang di padang gurun, yang mempengaruhi kondisi fisik dan emosional mereka.

Konteks Literatur:
Kitab Keluaran adalah bagian dari Taurat, yang merupakan bagian pertama dari Alkitab Ibrani dan juga Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini berisi tentang peristiwa keluar bangsa Israel dari Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai.

Konteks Teologis:
Pasal 17 menggambarkan bagaimana Allah memberikan air kepada bangsa Israel yang kehausan di padang gurun. Hal ini menunjukkan kasih dan kuasa Allah dalam memenuhi kebutuhan umat-Nya. Selain itu, pasal ini juga menunjukkan pentingnya iman dan ketaatan bangsa Israel kepada Allah dalam menghadapi tantangan dan ujian di perjalanan mereka.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, bangsa Israel telah mengalami beberapa peristiwa penting. Mereka telah melewati Laut Merah yang terbelah oleh Allah, melarikan diri dari tentara Firaun yang mengejar mereka, dan menerima manna dari langit sebagai makanan mereka di padang gurun. Semua ini adalah tanda-tanda kuasa dan kasih Allah kepada mereka.

Dengan demikian, pasal 17 dari Kitab Keluaran melanjutkan narasi perjalanan bangsa Israel di padang gurun dan menunjukkan bagaimana Allah terus memelihara dan memenuhi kebutuhan mereka.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 17:

1. Kekeringan di Rafidim (Keluaran 17:1-3)
- Bangsa Israel mengalami kekeringan di Rafidim dan meminta air kepada Musa.
- Mereka mengeluh dan mempertanyakan kehadiran TUHAN di tengah-tengah mereka.

2. Musa memohon air kepada TUHAN (Keluaran 17:4-7)
- Musa memohon kepada TUHAN untuk memberikan air kepada bangsa Israel.
- Bangsa Israel bersungut-sungut dan meragukan kehadiran TUHAN.

3. Air keluar dari batu di Horeb (Keluaran 17:5-6)
- TUHAN memerintahkan Musa untuk memukul batu di Horeb dengan tongkatnya.
- Air keluar dari batu tersebut sehingga bangsa Israel dapat minum.

4. Pertempuran dengan orang Amalek (Keluaran 17:8-13)
- Orang Amalek datang dan berperang dengan bangsa Israel di Rafidim.
- Musa memerintahkan Yosua untuk memimpin pasukan Israel dalam pertempuran.
- Musa mengangkat tangannya, dan ketika tangannya lelah, Harun dan Hur menopangnya.
- Dengan bantuan TUHAN, Israel berhasil mengalahkan orang Amalek.

5. Peringatan tentang Amalek (Keluaran 17:14-16)
- TUHAN memerintahkan Musa untuk menulis peristiwa ini sebagai peringatan.
- Musa membangun sebuah mazbah dan menamakannya "TUHAN adalah panji-panjiku".
- TUHAN berjanji untuk menghapuskan ingatan akan Amalek dari bawah langit.

Catatan: Ayat-ayat referensi yang diberikan hanya mencakup bagian-bagian penting dari pasal 17. Untuk pemahaman yang lebih lengkap, disarankan untuk membaca seluruh pasal 17 Kitab Keluaran.

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Musa: Pemimpin bangsa Israel yang berbicara dengan TUHAN dan memimpin bangsa Israel dalam perjalanan mereka.
- Tua-tua Israel: Orang-orang tua dari bangsa Israel yang mendampingi Musa dalam perjalanan mereka.
- Yosua: Orang yang dipilih oleh Musa untuk memimpin pasukan Israel dalam pertempuran melawan orang Amalek.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:- Padang Belantara Sin: Tempat di mana jemaat keturunan Israel berjalan sebelum mencapai Rafidim.
- Rafidim: Tempat di mana bangsa Israel berkemah dan mengalami kekurangan air.
- Mesir: Tempat asal bangsa Israel sebelum mereka dibawa keluar oleh Musa.
- Horeb: Tempat di mana TUHAN berdiri di depan Musa dan di mana Musa memukul batu untuk mengeluarkan air.
- Puncak bukit: Tempat di mana Musa berdiri dengan tongkat Allah dan Yosua berperang melawan orang Amalek.
- Amalek: Bangsa yang berperang melawan orang Israel di Rafidim.

Analisis dan kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "17" dari Alkitab adalah sebagai berikut:

1. Jemaat keturunan Israel: Merujuk kepada bangsa Israel yang berjalan dari Padang Belantara Sin.
2. Rafidim: Tempat di mana bangsa Israel berkemah, tetapi tidak ada air untuk diminum.
3. Air: Kekurangan air menjadi penyebab pertengkaran antara bangsa Israel dengan Musa.
4. Musa: Pemimpin bangsa Israel yang dipanggil oleh TUHAN untuk menuntun mereka keluar dari Mesir.
5. TUHAN: Allah yang dipercayai oleh bangsa Israel sebagai pemimpin dan penyedia mereka.
6. Masa dan Meriba: Nama tempat yang diberikan oleh Musa karena pertengkaran dan pencobaan bangsa Israel terhadap TUHAN.
7. Amalek: Bangsa yang berperang dengan bangsa Israel di Rafidim.
8. Yosua: Orang yang dipilih oleh Musa untuk memimpin pasukan melawan Amalek.
9. Harun dan Hur: Orang-orang yang menopang tangan Musa agar tangan Musa tetap terangkat selama pertempuran.
10. Mazbah: Tempat ibadah yang dibangun oleh Musa sebagai tanda peringatan atas kemenangan melawan Amalek.
11. "TUHAN adalah panji-panjiku": Nama yang diberikan oleh Musa kepada mazbah sebagai pengakuan bahwa TUHAN akan berperang melawan Amalek secara terus-menerus.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Keluaran pasal 17:

1. Bagaimana reaksi bangsa Israel ketika mereka tidak memiliki air untuk diminum di Rafidim? Apa yang mereka katakan kepada Musa?
2. Mengapa Musa menganggap bahwa bangsa Israel mencobai TUHAN dengan meminta air?
3. Bagaimana TUHAN menjawab doa Musa untuk air? Apa yang Musa harus lakukan?
4. Mengapa Musa menamakan tempat itu Masa dan Meriba? Apa arti nama-nama tersebut?
5. Bagaimana orang Amalek berperang melawan bangsa Israel di Rafidim? Siapa yang membantu Musa selama pertempuran?
6. Mengapa Musa mengangkat tangannya selama pertempuran? Apa yang terjadi ketika tangannya turun?
7. Apa yang dilakukan Musa setelah kemenangan atas orang Amalek? Mengapa dia membangun sebuah mazbah?
8. Apa yang TUHAN katakan kepada Musa tentang Amalek? Mengapa ingatan tentang Amalek harus dihapuskan?

Hal-hal menarik terkait pasal ini:

1. Konflik dan ketidakpercayaan bangsa Israel terhadap Musa dan TUHAN ketika mereka menghadapi kesulitan.
2. Kuasa TUHAN dalam menyediakan air bagi bangsa Israel di tengah padang gurun yang tandus.
3. Peran Yosua dalam pertempuran melawan orang Amalek dan pentingnya dukungan dan doa bagi pemimpin.
4. Pentingnya mengingat dan menghormati perbuatan TUHAN dalam menghadapi musuh-musuh bangsa Israel.
5. Mazbah yang dibangun oleh Musa sebagai tanda penghormatan kepada TUHAN dan sebagai peringatan akan kemenangan atas Amalek.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda untuk lebih memahami dan menggali makna dari Kitab Keluaran pasal 17.

Dari pasal 17 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kepercayaan kepada Tuhan: Ketika bangsa Israel menghadapi kekurangan air, mereka bertengkar dengan Musa dan mencobai Tuhan. Namun, Musa tetap percaya kepada Tuhan dan memohon pertolongan-Nya. Kita juga perlu memiliki kepercayaan yang kuat kepada Tuhan dalam menghadapi tantangan hidup.

2. Kekuatan dalam persekutuan: Ketika Musa mengangkat tangannya, Israel menjadi kuat dalam pertempuran melawan orang Amalek. Namun, ketika tangannya turun, Amalek menjadi kuat. Hal ini menunjukkan pentingnya persekutuan dan dukungan antara sesama orang percaya. Kita perlu saling menopang dan mendukung satu sama lain dalam hidup kita.

3. Ketaatan kepada perintah Tuhan: Tuhan memerintahkan Musa untuk memukul batu di Horeb, dan air pun mengalir. Musa dengan setia melaksanakan perintah Tuhan. Kita juga perlu hidup dalam ketaatan kepada perintah-perintah Tuhan dalam hidup kita.

Doa terkait pasal ini dapat meliputi:

1. Berdoa untuk kepercayaan yang kuat kepada Tuhan dalam menghadapi tantangan hidup.
2. Berdoa untuk persekutuan yang kuat dengan sesama orang percaya, agar kita saling menopang dan mendukung satu sama lain.
3. Berdoa untuk ketaatan kita kepada perintah-perintah Tuhan dalam hidup kita, agar kita hidup dalam kehendak-Nya.

Tuhan yang setia, kami bersyukur atas pelajaran yang kami dapatkan dari pasal ini. Tunjukkanlah kami untuk memiliki kepercayaan yang kuat kepada-Mu dalam menghadapi tantangan hidup. Bantu kami untuk hidup dalam persekutuan yang kuat dengan sesama orang percaya, saling menopang dan mendukung satu sama lain. Berikanlah kami ketaatan yang setia kepada perintah-perintah-Mu, sehingga kami hidup dalam kehendak-Mu. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.