Statistik	40 pasal, 1213 ayat, 32.692 kata
Penulis	Musa
Tema	Penebusan; Penebusan melalui darah.
Waktu	Sekitar 1445-1405 SM
Tempat	Mesir, Laut Merah*, Gunung Sinai
Kata Kunci	Paskah.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Anak Domba Paskah

Keluaran melanjutkan kisah yang dimulaikan dalam Kejadian. Judul kitab ini diambil dari kata Yunani _exodos_ (judul yang dipakai di Septuaginta, yaitu PL dalam bahasa Yunani) yang artinya "keluaran" atau "keberangkatan." Kata ini menunjuk kepada pembebasan bangsa Israel secara luar biasa dari perhambaan di Mesir oleh Allah dan keberangkatan mereka dari negeri itu sebagai umat Allah.

Dua persoalan mengenai latar belakang kitab Keluaran telah menimbulkan pertentangan besar: tanggal bangsa Israel keluar dari Mesir dan penulis kitab ini.

1. (1) Para ahli telah mengusulkan dua tanggal keluarnya bangsa Israel itu.
1. (a) "Tanggal yang dini" (juga disebut tanggal alkitabiah) diambil dari 1Raj 6:1 yang menyatakan bahwa peristiwa tersebut terjadi 480 tahun sebelum "tahun keempat, sesudah Salomo menjadi raja atas Israel"; berarti peristiwa ini terjadi sekitar 1445 SM. Juga dalam Hak 11:26, Yefta (+ 1100 SM) menyatakan bahwa bangsa Israel telah menduduki tanah mereka selama 300 tahun, yang akan menempatkan saat penaklukan kurang lebih tahun 1400 SM. Kronologi peristiwa keluaran, penaklukan tanah Kanaan, dan periode para hakim ini cocok dengan sejarah Israel yang tercatat selama pemerintahan tiga raja yang pertama (Saul, Daud, dan Salomo).
2. (b) "Tanggal yang belakangan" terjadinya keluaran (+ 1290 SM), diusulkan oleh para peneliti Alkitab yang liberal, berlandaskan anggapan-anggapan tertentu mengenai raja-raja Mesir dan penanggalan arkeologis tentang hancurnya kota-kota di Kanaan sepanjang masa penaklukan pada abad ke-13.
2. (2) Juga terdapat perselisihan pendapat antara para sarjana Alkitab konservatif dan liberal mengenai kepenulisan Musa.
1. (a) Para penafsir modern sering kali memandang kitab ini sebagai hasil karya beberapa orang, yang diselesaikan pada waktu yang lama sekali setelah zaman Musa (disebut teori JDEP).
2. (b) Akan tetapi, tradisi Yahudi sejak zaman Yosua (Yos 8:31-35), ditambah kesaksian Yesus (bd. Mr 12:26), kekristenan yang mula-mula, dan hasil penelitian konservatif masa kini, semuanya menghubungkan asal mula kitab ini dengan Musa (Lihat "PENDAHULUAN ULANGAN" 08021). Lagi pula, bukti-bukti dalam kitab itu sendiri mendukung kepenulisan Musa. Banyak hal-ihwal dalam kitab Keluaran menunjukkan bahwa penulisnya merupakan seorang saksi mata peristiwa-peristiwa yang tercatat (mis. Kel 2:12; Kel 9:31-32; Kel 15:27); juga, bagian-bagian tertentu dalam kitab ini sendiri membuktikan bahwa Musa terlibat langsung dalam penulisannya (mis. Kel 17:14; Kel 24:4; Kel 34:27).

1. I. Penindasan Orang Ibrani di Mesir
   (Kel 1:1-11:10)
   
1. A. Beban Orang yang Tertindas
   (Kel 1:1-22)
   
2. B. Persiapan Sang Pembebas
   (Kel 2:1-4:31)
   
1. 1. Kelahiran Musa dan Empat Puluh Tahun yang Pertama
   (Kel 2:1-15a)
   
2. 2. Pelarian Musa dan Empat Puluh Tahun yang Kedua
   (Kel 2:15-25)
   
3. 3. Panggilan Musa dan Kembalinya ke Mesir
   (Kel 3:1-4:31)
   
3. C. Pergumulan dengan Sang Penindas
   (Kel 5:1-11:10)
   
1. 1. Permintaan: "Biarkan Umat-Ku Pergi"
   (Kel 5:1-3)
   
2. 2. Tanggapan: Penindasan Ditingkatkan
   (Kel 5:4-21)
   
3. 3. Jaminan: Tuhan Akan Menyatakan Ke-Tuhanan-Nya
   (Kel 5:22-7:13)
   
4. 4. Usaha: Sepuluh Tulah
   (Kel 7:14-11:10)
   
2. II. Pembebasan Bangsa Ibrani dari Mesir
   (Kel 12:1-15:21)
   
1. A. Pembebasan Waktu Paskah: Penebusan oleh Darah
   (Kel 12:1-13:16)
   
2. B. Pembebasan di Laut Merah: Penebusan oleh Kuasa
   (Kel 13:17-14:31)
   
3. C. Nyanyian Pembebasan: Pujian kepada Sang Penebus
   (Kel 15:1-21)
   
3. III.Pendidikan Bangsa Ibrani Dalam Perjalanan ke Gunung Sinai
   (Kel 15:22-18:27)
   
1. A. Ujian Kesengsaraan dan Pemeliharaan Ilahi
   (Kel 15:22-17:16)
   
1. 1. Ujian Pertama: Air Pahit di Mara
   (Kel 15:22-27)
   
2. 2. Ujian Kelaparan: Burung Puyuh dan Manna
   (Kel 16:1-36)
   
3. 3. Ujian Ketiga: Air di Rafidim
   (Kel 17:1-7)
   
4. 4. Ujian Pertentangan: Perang dengan Amalek
   (Kel 17:8-16)
   
2. B. Nasihat Jetro yang Bijaksana
   (Kel 18:1-27)
   
4. IV. Perjanjian dengan Bangsa Ibrani di Gunung Sinai
   (Kel 19:1-24:18)
   
1. A. Pengarahan Persiapan kepada Musa
   (Kel 19:1-25)
   
2. B. Sepuluh Hukum: Landasan Hidup Perjanjian
   (Kel 20:1-17)
   
3. C. Peraturan Pelindung Hubungan Perjanjian
   (Kel 20:18-23:19)
   
4. D. Janji-janji Mengenai Tanah Perjanjian
   (Kel 23:20-33)
   
5. E. Pengesahan Perjanjian
   (Kel 24:1-18)
   
5. V. Ibadah Orang Ibrani Dilukiskan di Gunung Sinai
   (Kel 25:1-40:38)
   
1. A. Pengarahan Tentang Kemah Suci
   (Kel 25:1-27:21)
   
2. B. Pengarahan Mengenai Imam
   (Kel 28:1-31:18)
   
3. C. Dosa Penyembahan Berhala
   (Kel 32:1-34:35)
   
4. D. Pelaksanaan Pengarahan Ilahi
   (Kel 35:1-40:38)
   

Keluaran ditulis untuk memberikan laporan tentang tindakan-tindakan Allah yang bersejarah dan bersifat menebus sehingga Israel dibebaskan dari Mesir, ditetapkan sebagai bangsa pilihan-Nya, dan diberi penyataan tertulis mengenai perjanjian-Nya dengan mereka. Kitab ini juga ditulis sebagai mata rantai yang teramat penting dalam keseluruhan penyataan diri Allah yang bertahap-tahap yang mencapai puncaknya di dalam diri Yesus Kristus dan dalam PB.

1. Kemerdekaan
Keluaran dimulai dengan gambaran mengenai bagaimana bangsa Israel menggeliat di bawah kuk perbudakan. Bacalah Keluaran 1:11-14. Kebebasan mereka tidak diperoleh dengan mudah, tetapi kebebasan itu sempurna. Domba Paskah akan selalu dipandang oleh orang Kristen sebagai suatu gambaran dari Anak Domba Allah dan sebagai peringatan bagi kita, bahwa kita pun selalu telah dibebaskan dari bahaya dan perbudakan dosa. Carilah dalam Perjanjian Baru sebutan Yesus sebagai Anak Domba Allah: Yoh 1:29,36; Kis 8:32-35; 1Ko 5:7; 1Pe 1:18, 19, dan telusurilah penggunaan istilah itu dalam Kitab Wahyu. Penghargaan apa yang Anda berikan atas pembebasan Anda dari perbudakan dosa?

2. Peraturan
Para budak yang baru dibebaskan diingatkan bahwa Allah mengharapkan ketaatan dari umat-Nya. Sepuluh Perintah itu sangat luar biasa, karena semua perintah itu membentuk suatu aturan moralitas yang cocok bagi semua orang di segala zaman. Perintah-perintah itu tidak pernah lapuk. Mereka yang telah menerima Yesus sebagai Juruselamat harus ingat, bahwa mereka juga harus menyembah-Nya sebagai Tuhan. Dia berkata, "Jikalau kamu mengasihi Aku, kamu akan menuruti segala perintah-Ku" (Yoh 14:15). Pada akhirnya ketaatan akan mempengaruhi sikap dan motivasi serta perbuatan. Periksalah kata-kata Yesus dalam Matius 5:21-48.

3. Penyembahan
Setelah bangsa Israel dibebaskan, mereka segera diberi petunjuk mengenai bagaimana mereka harus menyembah Allah. Kemah Suci merupakan peringatan nyata dari kehadiran Allah di tengah-tengah umat-Nya dan bangsa Israel menemukan sifat-sifat kesucian Allah, dan bahwa orang berdosa tidak dapat menghampiri Allah dengan seenaknya. Mezbah kuningan merupakan tempat untuk mengadakan korban bakaran dan ini merupakan satu-satunya jalan untuk menghampiri hadirat Allah. Pakaian imam dirancang dengan teliti, karena ia adalah orang yang mewakili umat di hadapan Allah. Setiap rinci berfungsi untuk menekankan kekudusan Allah. Kita yang telah menjadi imamat rajani dengan menjadi anak-anak Allah diingatkan, bahwa Allah tetap kudus dan hal ini harus tercermin dalam penyembahan kita. Periksalah di dalam Keluaran pemakaian kata-kata "kudus" dan "kekudusan", perhatikan bagaimana kata-kata itu menyangkut baik Allah maupun umat-Nya. Fakta mengenai kekudusan Allah seharusnya membawa pengaruh apa dalam sikap, penyembahan dan cara hidup kita?

Kitab Keluaran dimulai dengan penderitaan keturunan Yakub akibat penindasan, perbudakan, dan pembunuhan bayi di Mesir; kitab ini diakhiri dengan kehadiran, kuasa, dan kemuliaan Allah dinyatakan (yaitu, berdiam) di tengah-tengah umat-Nya yang dibebaskan di tengah padang gurun. Kitab Keluaran terbagi atas tiga bagian.

1. (1) Pasal 1-14 (Kel 1:1--14:31) mengisahkan _Israel di Mesir_ menderita penindasan di bawah raja yang tidak mengenal Yusuf dan Allah yang menebus Israel "dengan tangan yang teracung dan dengan hukuman-hukuman yang berat" (Kel 6:5). Termasuk peristiwa-peristiwa bersejarah dalam bagian ini ialah:
1. (a) kelahiran Musa, perlindungan dan persiapannya (pasal 2; Kel 2:1-25);
2. (b) panggilan Musa di semak yang menyala (pasal 3-4; Kel 3:1--4:31);
3. (c) kesepuluh tulah (pasal 7-12; Kel 7:1--12:51);
4. (d) Paskah (pasal 12; Kel 12:1-51); dan
5. (e) penyeberangan Laut Merah (pasal 13-14; Kel 13:1--14:31). Keluaran Israel dari Mesir di sepanjang PL dipandang sebagai pengalaman penebusan terbesar di dalam perjanjian yang lama.
2. (2) Pasal 16-18 (Kel 16:1--18:27) menggambarkan _Israel di padang gurun_ menuju ke Gunung Sinai. Allah menuntun umat-Nya yang tertebus dengan tiang awan dan tiang api dan menyediakan manna, burung puyuh serta air, sambil melatih mereka untuk berjalan dengan iman dan ketaatan.
3. (3) Pasal 19-40 (Kel 19:1--40:38) mencatat _Israel di Gunung Sinai_ menerima penyataan yang meliputi
1. (a) perjanjian (pasal 19; Kel 19:1-25),
2. (b) Sepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), dan
3. (c) kemah suci dan keimaman (pasal 25-31; Kel 25:1--31:18). Kitab ini berakhir dengan penyelesaian kemah suci dan kemuliaan Allah yang memenuhinya (pasal 40; Kel 40:1-38).

Lima ciri utama menandai Keluaran.

1. (1) Kitab ini mencatat keadaan sejarah dari kelahiran Israel sebagai bangsa.
2. (2) Dalam Kesepuluh Hukum (pasal 20; Kel 20:1-17), kitab ini memuat ringkasan hukum moral dan tuntutan kebenaran Allah bagi umat-Nya, dan dengan demikian memberikan landasan bagi etika dan prinsip-prinsip moral alkitabiah dalam penyataan selanjutnya.
3. (3) Merupakan kitab PL terpenting dalam menggambarkan sifat kasih karunia dan kuasa penebusan Allah dalam tindakan. Dari segi PL, Keluaran melukiskan sifat adikodrati pembebasan umat Allah dari bahaya dan perbudakan dosa, Iblis, dan dunia.
4. (4) Seluruh kitab ini penuh dengan penyataan yang agung mengenai Allah yang
1. (a) mulia dalam sifat-sifat-Nya (benar, murah hati, setia, kudus, dan mahakuasa);
2. (b) Tuhan atas sejarah dan raja-raja perkasa;
3. (c) Penebus yang mengikat perjanjian dengan orang yang tertebus;
4. (d) adil dan benar sebagaimana terungkap dalam hukum moral dan pertimbangan-Nya; dan
5. (e) layak disembah dengan tulus sebagai Allah yang mahatinggi yang turun untuk "berdiam" dengan umat-Nya.
5. (5) Kitab Keluaran menekankan bagaimana, apa, dan mengapa ibadah sejati harus menyusul sebagai akibat dari penebusan umat Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Sepanjang Keluaran terdapat bayangan mengenai penebusan yang ditawarkan dalam perjanjian yang baru. Paskah pertama, penyeberangan Laut Merah, dan pemberian Hukum Taurat di Gunung Sinai adalah penting bagi PL sebagaimana kematian, kebangkitan Yesus, dan pemberian Roh Kudus pada hari Pentakosta adalah penting bagi PB. Lambang-lambang dalam Keluaran yang menggambarkan Kristus dan penebusan dalam PB adalah

1. (1) Musa,
2. (2) Paskah,
3. (3) penyeberangan Laut Merah,
4. (4) manna,
5. (5) batu karang dan air,
6. (6) Kemah Suci, dan
7. (7) imam besar.

Tuntutan-tuntutan moral yang mutlak dari Sepuluh Hukum diulangi dalam PB sebagai tuntutan bagi orang percaya perjanjian baru.

Manna dan burung puyuh didatangkan

Sungut-sungut umat. Manna dan burung puyuh diberi oleh Allah.

16:1 Segenap jemaat Israel berdosa, dan bersungut-sungut karena menginginkan roti.
16:4 TUHAN berjanji memberi mereka roti dan daging dari langit, dan mereka mengomel.
16:13 Burung puyuh dan manna didatangkan.
16:16 Perintah tentang manna.
16:25 Manna tidak ada pada hari Sabat.
16:32 Segomer penuh manna disimpan.

Manna, Sabat (16:1-36)

Allah, Musa, Harun.

Allah, Elim, Harun, Israel, Kanaan, Mesir, Musa, Sin, Sinai, TUHAN

Orang percaya cenderung melupakan ribuan belas kasihan dengan hadirnya satu kekurangan yang sepele. Allah lama menderita. Lebih baik ada di padang gurun bersama Allah daripada di tempat pembakaran batu bata di Mesir bersama Firaun.

Yesus, Roti Hidup (16.

Pada pasal 16 Kitab Keluaran, setelah perjalanan dari Elim, bangsa Israel tiba di Padang Belantara Sin. Mereka mulai bersungut-sungut kepada Musa dan Harun, mengeluhkan kelaparan dan mengingat masa di Mesir ketika mereka memiliki makanan yang cukup. Tuhan mendengar keluhan mereka dan berjanji akan memberikan roti dari langit. Pada hari keenam, mereka mengumpulkan roti dua kali lipat dari biasanya. Tuhan juga memberikan daging burung puyuh sebagai makanan. Roti ini disebut manna dan bangsa Israel makan manna selama empat puluh tahun sampai mereka tiba di tanah Kanaan.

Kitab Keluaran adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang perjalanan bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir dan perjanjian Allah dengan mereka di Gunung Sinai. Pasal 16 dalam Kitab Keluaran berbicara tentang pemberian manna dan burung puyuh kepada bangsa Israel di padang gurun.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah setelah bangsa Israel keluar dari Mesir, mereka berjalan di padang gurun Sinai menuju Tanah Perjanjian yang dijanjikan oleh Allah kepada leluhur mereka. Mereka menghadapi kesulitan dalam mencari makanan di padang gurun yang tandus ini.

Latar belakang budaya dari pasal ini adalah bangsa Israel hidup dalam budaya nomaden di padang gurun. Mereka terbiasa dengan kehidupan yang sederhana dan bergantung pada sumber daya alam untuk bertahan hidup.

Latar belakang literatur dari pasal ini adalah manna dan burung puyuh yang diberikan oleh Allah kepada bangsa Israel merupakan tanda keajaiban dan penyediaan Allah bagi umat-Nya. Ini juga menjadi salah satu cerita penting dalam sejarah bangsa Israel yang tercatat dalam Alkitab.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, bangsa Israel baru saja keluar dari Mesir dan mereka sedang dalam perjalanan menuju padang gurun Sinai. Mereka menghadapi kesulitan dalam mencari makanan dan mulai mengeluh kepada Musa dan Harun. Allah mendengar keluhan mereka dan berjanji untuk memberikan makanan kepada mereka.

Dengan demikian, pasal 16 Kitab Keluaran memberikan latar belakang historis, budaya, literatur, dan teologis yang penting untuk memahami pemberian manna dan burung puyuh kepada bangsa Israel di padang gurun. Ini adalah salah satu contoh bagaimana Allah memenuhi kebutuhan umat-Nya dan menguji iman mereka selama perjalanan mereka.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Keluaran pasal 16:

1. Keluhan bangsa Israel di padang belantara (ayat 2-3) (Keluaran 16:2-3)
2. Janji TUHAN untuk memberikan roti dari langit (ayat 4) (Keluaran 16:4)
3. Pengumpulan roti setiap hari (ayat 16-18) (Keluaran 16:16-18)
4. Perintah untuk tidak menyisakan roti sampai pagi (ayat 19-20) (Keluaran 16:19-20)
5. Roti yang disimpan untuk hari Sabat (ayat 22-23) (Keluaran 16:22-23)
6. Pengumpulan roti dua kali lipat pada hari keenam (ayat 22-26) (Keluaran 16:22-26)
7. Perintah untuk beristirahat pada hari Sabat (ayat 29-30) (Keluaran 16:29-30)
8. Manna sebagai makanan bangsa Israel selama empat puluh tahun di padang belantara (ayat 31-35) (Keluaran 16:31-35)
9. Penyimpanan manna di hadapan tabut kesaksian (ayat 33-34) (Keluaran 16:33-34)
10. Konfirmasi bahwa bangsa Israel makan manna sampai tiba di tanah Kanaan (ayat 35) (Keluaran 16:35)

Orang:
- Musa: Pemimpin bangsa Israel yang menerima perintah dari TUHAN.
- Harun: Saudara laki-laki Musa, yang membantu Musa dalam memimpin bangsa Israel.

Lokasi:
- Elim: Tempat yang dilewati oleh bangsa Israel sebelum tiba di Padang Belantara Sin.
- Padang Belantara Sin: Lokasi di antara Elim dan Sinai, tempat bangsa Israel tiba setelah melakukan perjalanan.
- Sinai: Tempat di mana TUHAN memberikan hukum dan perjanjian-Nya kepada bangsa Israel.

Kata kunci dalam Kitab "Keluaran" pasal "16" adalah sebagai berikut:

1. Elim: Tempat yang dilewati oleh jemaat keturunan Israel sebelum tiba di Padang Belantara Sin.
2. Padang Belantara Sin: Tempat di antara Elim dan Sinai di mana jemaat keturunan Israel bersungut-sungut kepada Musa dan Harun.
3. Sungut-sungut: Keluhan dan kekecewaan jemaat keturunan Israel terhadap Musa dan Harun karena mereka merasa dibawa ke padang belantara untuk mati kelaparan.
4. Roti dari langit: Manna atau roti yang diberikan oleh TUHAN kepada jemaat keturunan Israel sebagai makanan mereka di padang belantara.
5. Uji: TUHAN menguji jemaat keturunan Israel apakah mereka akan berjalan menurut hukum-Nya atau tidak melalui pemberian roti dari langit.
6. Daging: TUHAN juga memberikan daging kepada jemaat keturunan Israel sebagai makanan mereka di padang belantara.
7. Kemuliaan TUHAN: Kemuliaan TUHAN tampak dalam awan di hadapan jemaat keturunan Israel sebagai tanda bahwa TUHAN telah mendengar keluhan mereka.
8. Embun dan roti: TUHAN memberikan embun dan roti setiap pagi kepada jemaat keturunan Israel sebagai makanan mereka di padang belantara.
9. Sabat: Hari ketujuh adalah hari Sabat, di mana jemaat keturunan Israel tidak boleh mengumpulkan roti.
10. Manna: Makanan yang diberikan oleh TUHAN kepada jemaat keturunan Israel selama empat puluh tahun di padang belantara.

Pertanyaan Refleksi:
1. Apa yang dapat kita pelajari dari keluhan dan ketidakpercayaan bangsa Israel terhadap Tuhan di padang belantara?
2. Bagaimana Tuhan menunjukkan kemurahan-Nya kepada bangsa Israel dengan memberikan roti dari langit?
3. Apa pesan yang ingin disampaikan Tuhan melalui perintah-Nya agar bangsa Israel hanya mengumpulkan roti yang cukup untuk satu hari?
4. Bagaimana sikap dan tanggapan Musa terhadap keluhan dan ketidakpatuhan bangsa Israel?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari pengalaman bangsa Israel dalam menerima manna sebagai makanan harian selama empat puluh tahun?

Pertanyaan Diskusi:
1. Bagaimana kita dapat mengaplikasikan prinsip kepercayaan dan ketaatan kepada Tuhan dalam kehidupan sehari-hari berdasarkan pengalaman bangsa Israel di padang belantara?
2. Apa arti dan relevansi Sabat bagi kita sebagai orang percaya dalam konteks kehidupan modern?
3. Bagaimana kita dapat mengatasi keluhan dan ketidakpercayaan dalam hidup kita dan mempercayai bahwa Tuhan akan memenuhi kebutuhan kita?
4. Apa yang dapat kita pelajari tentang kemurahan Tuhan dalam memberikan makanan harian kepada bangsa Israel dan bagaimana hal itu dapat menginspirasi kita untuk menjadi berkat bagi orang lain?
5. Bagaimana kita dapat menghargai dan bersyukur atas berkat-berkat harian yang Tuhan berikan kepada kita, seperti makanan dan kebutuhan sehari-hari lainnya?

Hal Menarik Terkait Kitab Keluaran Pasal 16:
1. Pengalaman bangsa Israel menerima manna sebagai makanan harian selama empat puluh tahun menunjukkan betapa Tuhan dapat memenuhi kebutuhan kita secara ajaib dan luar biasa.
2. Perintah Tuhan agar bangsa Israel hanya mengumpulkan roti yang cukup untuk satu hari mengajarkan kita untuk hidup dengan ketergantungan dan kepercayaan penuh kepada Tuhan.
3. Pengalaman bangsa Israel di padang belantara mengingatkan kita akan pentingnya bersyukur dan menghargai berkat-berkat harian yang Tuhan berikan kepada kita.
4. Sikap dan tanggapan Musa terhadap keluhan dan ketidakpatuhan bangsa Israel menunjukkan pentingnya kepemimpinan yang bijaksana dan kesabaran dalam menghadapi tantangan dan ketidaksetiaan umat.
5. Pengalaman bangsa Israel dengan manna juga mengajarkan kita tentang pentingnya mengikuti perintah Tuhan dengan setia dan tidak melampaui batas yang telah ditetapkan-Nya.

Dari pasal 16 Kitab Keluaran, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup kita:

1. Bersyukur atas penyediaan Tuhan: Dalam pasal ini, bangsa Israel mengeluh karena mereka merasa kelaparan di padang belantara. Namun, Tuhan mendengar keluhan mereka dan memberikan roti dari langit yang disebut manna. Hal ini mengajarkan kita untuk selalu bersyukur atas penyediaan Tuhan dalam hidup kita, baik dalam hal makanan, kebutuhan sehari-hari, maupun berkat-berkat lainnya.

2. Percaya pada janji Tuhan: Tuhan berjanji kepada bangsa Israel bahwa Dia akan memberikan makanan setiap hari selama mereka berada di padang belantara. Meskipun pada awalnya mereka ragu, Tuhan tetap setia dalam memenuhi janji-Nya. Hal ini mengajarkan kita untuk percaya pada janji Tuhan dalam hidup kita dan mengandalkan-Nya sepenuhnya.

3. Menghormati hari Sabat: Tuhan memberikan perintah kepada bangsa Israel untuk tidak mengumpulkan roti pada hari Sabat, tetapi untuk beristirahat dan menghormati hari itu sebagai hari kudus bagi Tuhan. Hal ini mengajarkan kita untuk menghormati hari Sabat atau hari kudus yang ditetapkan oleh Tuhan dan menggunakan waktu itu untuk beristirahat dan mengasihi-Nya.

4. Menyimpan firman Tuhan: Tuhan memerintahkan Musa untuk menyimpan segomer manna di hadapan tabut kesaksian sebagai tanda penyediaan Tuhan selama mereka berada di padang belantara. Hal ini mengajarkan kita untuk menyimpan dan menghargai firman Tuhan dalam hidup kita, sehingga kita selalu diingatkan akan penyediaan dan kasih-Nya.

Berikut adalah beberapa doa yang dapat kita doakan berdasarkan pasal ini:

1. Terima kasih Tuhan, karena Engkau adalah Allah yang penyedia. Kami bersyukur atas segala berkat dan penyediaan-Mu dalam hidup kami setiap hari.

2. Ampuni kami, Tuhan, jika kami pernah meragukan janji-janji-Mu. Bantu kami untuk selalu percaya dan mengandalkan-Mu sepenuhnya dalam hidup kami.

3. Bimbing kami, Tuhan, untuk menghormati hari-hari kudus-Mu dan menggunakan waktu itu untuk beristirahat dan mengasihi-Mu dengan sepenuh hati.

4. Bantu kami, Tuhan, untuk menyimpan dan menghargai firman-Mu dalam hidup kami, sehingga kami selalu diingatkan akan penyediaan dan kasih-Mu yang tiada henti.

5. Terima kasih Tuhan, karena Engkau adalah Allah yang setia. Kami percaya bahwa Engkau akan memenuhi janji-janji-Mu dalam hidup kami. Amin.

Semoga doa-doa ini dapat menjadi panduan dan penghiburan bagi kita dalam hidup sehari-hari.