Statistik	22 pasal, 816 ayat, 24.526 kata
Penulis	Tidak dikenal
Tema	Raja-raja Israel dan Yehuda; Kedaulatan Allah dalam pemerintahan Israel.
Waktu	Sekitar 560-550 SM
Tempat	Kanaan (termasuk Yerusalem di Yudea, Samaria di Israel), Asiria, Babel
Kata Kunci	Pemerintahan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Raja kita yang Bertahta

1 dan 2 Raja-Raja langsung melanjutkan sejarah yang tercatat dalam 1 dan 2 Samuel. Keempat kitab ini secara selektif meliput seluruh sejarah para raja Israel dan Yehuda (sekitar tahun 1050-586 SM). 1 dan 2 Raja-Raja secara kronologis meliput empat abad sejarah tersebut -- sejak masa Raja Salomo (970 SM) hingga masa pembuangan di Babel (586 SM); 1 Raja-Raja sendiri meliput sekitar 120 tahun -- masa pemerintahan Salomo selama 40 tahun (970-930 SM), dan sekitar 80 tahun sejarah kerajaan yang terpecah (sekitar 930-852 SM).

1 dan 2 Raja-Raja bermula menjadi satu kitab dalam PL Ibrani; oleh karena itu masalah kepenulisan berkaitan dengan keduanya sebagai satu kitab. Peristiwa terakhir yang tercatat (2Raj 25:27) ialah pembebasan Raja Yoyakhin dari penjara Babel (sekitar 560 SM). Oleh karena itu 1 dan 2 Raja-Raja secara lengkap mungkin tertulis dalam dasawarsa 560-550 SM. Sekalipun penulisnya tidak disebutkan, jelaslah dia seorang nabi merangkap sejarawan yang terilhamkan untuk menafsirkan pemerintahan semua raja Israel dan Yehuda dipandang dari sudut perjanjian Allah dengan bangsa Ibrani. Jelas pula bahwa penulis mempergunakan beberapa sumber masukan:

1. (1) "kitab riwayat Salomo" (1Raj 11:41),
2. (2) "kitab sejarah raja-raja Israel" (mis. 1Raj 14:19),
3. (3) "kitab sejarah raja-raja Yehuda" (mis. 1Raj 14:29).

Sumber-sumber tertulis ini mungkin adalah catatan-catatan yang dibuat oleh para nabi dan bukan dokumen negara yang resmi; mungkin juga penulis memeriksa tulisan nabi-nabi lain seperti yang tercantum dalam 1Taw 29:29. Untuk mendapat gambaran ikhtisar tentang raja-raja Israel dan Yehuda lih. tabel RAJA-RAJA ISRAEL DAN YEHUDA, 08957.

1. I. Masa Pemerintahan Salomo
   (1Raj 1:1-11:43)
   
1. A. Salomo Menggantikan Daud Sebagai Raja
   (1Raj 1:1-2:11)
   
2. B. Salomo Memperkuat Kedudukannya Sebagai Raja
   (1Raj 2:12-46)
   
3. C. Hikmat dan Pemerintahan Salomo
   (1Raj 3:1-4:34)
   
4. D. Keberhasilan dan Ketenaran Salomo
   (1Raj 5:1-10:29)
   
1. 1. Persiapan Pembangunan Bait Suci
   (1Raj 5:1-18)
   
2. 2. Pembangunan Bait Suci
   (1Raj 6:1-38)
   
3. 3. Pembangunan Istana Salomo
   (1Raj 7:1-12)
   
4. 4. Perabotan Bait Suci
   (1Raj 7:13-51)
   
5. 5. Penahbisan Bait Suci
   (1Raj 8:1-66)
   
6. 6. Pengesahan Perjanjian Daud
   (1Raj 9:1-9)
   
7. 7. Berbagai Kegiatan Salomo dan Ketenarannya
   (1Raj 9:10-10:29)
   
5. E. Kejatuhan dan Kematian Salomo
   (1Raj 11:1-43)
   
1. 1. Poligami dan Penyembahan Berhala Menyolok yang Dilakukan Salomo
   (1Raj 11:1-8)
   
2. 2. Hukuman Perpecahan Kerajaan Dinubuatkan Allah
   (1Raj 11:9-13)
   
3. 3. Allah Membangkitkan Musuh-Musuh Melawan Salomo
   (1Raj 11:14-28)
   
4. 4. Nubuat Ahia
   (1Raj 11:29-40)
   
5. 5. Kematian Salomo
   (1Raj 11:41-43)
   
2. II. Perpecahan Kerajaan: Israel dan Yehuda
   (1Raj 12:1-22:53)
   
1. A. Hukuman Perpecahan Kerajaan Terjadi
   (1Raj 12:1-24)
   
2. B. Pemerintahan Yerobeam (Israel)
   (1Raj 12:25-14:20)
   
3. C. Pemerintahan Rehabeam (Yehuda)
   (1Raj 14:21-31)
   
4. D. Pemerintahan Abiam (Yehuda)
   (1Raj 15:1-8)
   
5. E. Pemerintahan Asa (Yehuda)
   (1Raj 15:9-24)
   
6. F. Pemerintahan Nadab (Israel)
   (1Raj 15:25-31)
   
7. G. Pemerintahan Baesa (Israel)
   (1Raj 15:32-16:7)
   
8. H. Pemerintahan Ela (Israel)
   (1Raj 16:8-14)
   
9. I. Pemerintahan Zimri (Israel)
   (1Raj 16:15-20)
   
10. J. Pemerintahan Omri (Israel)
    (1Raj 16:21-28)
    
11. K. Pemerintahan Ahab (Israel)
    (1Raj 16:29-22:40)
    
1. 1. Permulaan Pemerintahan Ahab
   (1Raj 16:29-34)
   
2. 2. Ahab dan Nabi Elia
   (1Raj 17:1-19:21)
   
3. 3. Ahab Berperang dengan Aram
   (1Raj 20:1-43)
   
4. 4. Ahab dan Kebun Anggur Nabot
   (1Raj 21:1-29)
   
5. 5. Peperangan Fatal Ahab dengan Aram
   (1Raj 22:1-40)
   
12. L. Pemerintahan Yosafat (Yehuda)
    (1Raj 22:41-51)
    
13. M. Pemerintahan Ahazia (Israel)
    (1Raj 22:52-53)
    

1 dan 2 Raja-Raja ditulis untuk memberikan kepada orang Ibrani dalam pembuangan di Babel suatu penafsiran yang bersifat nubuat tentang sejarah mereka supaya dapat memahami mengapa bangsa itu terpecah pada tahun 930 SM, mengapa kerajaan Israel di utara jatuh pada tahun 722 SM, dan mengapa kerajaan Daud dan Yerusalem jatuh pada tahun 586 SM. Penulis menekankan bahwa perpecahan kerajaan serta keruntuhan Israel dan Yehuda adalah akibat langsung yang tidak dapat dielakkan dari penyembahan berhala dan ketidakbenaran para raja dan bangsa itu secara keseluruhan; mengingat itu penulis mengevaluasi keberhasilan atau kegagalan setiap raja sesuai dengan kesetiaan atau ketidaksetiaannya terhadap Allah dan perjanjian. Apa pun juga keberhasilan politik atau ekonomi yang telah dicapai seorang raja, ia dinyatakan gagal apabila ia tidak mendukung perjanjian itu. Pemahaman yang bersifat nubuat ini disajikan agar semua orang buangan untuk selamanya akan meninggalkan penyembahan berhala, berbalik kepada Allah, dan menaati perintah-perintah-Nya hingga angkatan-angkatan selanjutnya.

1. Kedaulatan Allah
Tema ini bergema dalam keseluruhan isi kitab yang menceritakan bagaimana Allah terlibat dalam sejarah umat manusia. Bacalah 1Ra 8:14-61; 19:9-18; 20:1-30. Apa yang diceritakan oleh pasal-pasal ini mengenai Allah dan kedaulatannya?

2. Kebenaran
Allah mengharapkan umat-Nya taat dan setia. Setelah negeri itu terpecah, I Raja-raja menggambarkan mengenai pemerintahan delapan raja Israel dan empat raja Yehuda. Buatlah daftar raja-raja ini. Berapa orang dari mereka yang melayani Tuhan? Berdasarkan atas apa penulis kitab Raja-raja membuat penilaian terhadap mereka?

3. Kelemahan
o I Raja-raja tidak pernah mencoba untuk memberikan kepada kita gambaran yang sempurna mengenai hamba-hamba Allah. Kita melihat keburukan maupun kebaikan mereka dan Allah menerima serta memakai mereka seperti apa adanya.
Pelajari 1Ra 1:1-3:1; 11:1-13; 19:1-21. Kelemahan apa saja yang dapat Anda temukan dalam diri Daud, Salomo dan Elia?
o Bacalah kisah Raja Ahab dalam 1Ra 18:1-22:40. Dalam 1Ra 21:27-29 kita membaca bahwa ia bertobat, dan oleh sebab itulah maka Allah memperingan hukuman terhadapnya. Menurut Anda mengapa I Raja-raja menggambarkan Raja Ahab sebagai orang jahat dan bukan hanya sebagai orang lemah?

1 Raja-Raja terbagi atas dua bagian utama.

1. (1) Bagian Pertama menguraikan masa pemerintahan Raja Salomo (pasal 1-11; 1Raj 1:1--11:43). Pasal-pasal yang pertama menerangkan situasi ketika Salomo dinobatkan menjadi raja (pasal 1-2; 1Raj 1:1--2:46) dan permohonannya akan hikmat yang dengannya ia dapat memerintah bangsa itu (pasal 3; 1Raj 3:1-28). Tujuh pasal selanjutnya menguraikan perkembangan Salomo sampai menjadi tokoh dunia dan puncak kemakmuran, kedamaian, kekuasaan, dan kemuliaan Israel -- semuanya selama 20 tahun pertama dari masa pemerintahan Salomo. Dalam kurun waktu ini Salomo mendirikan dan menahbiskan Bait Suci di Yerusalem (pasal 6,8; 1Raj 6:1-38; 1Raj 8:1-66). Pasal 11 (1Raj 11:1-43) menguraikan 20 tahun kedua pemerintahan Salomo -- tahun-tahun pemuasan menurut suka hatinya, poligami yang menyolok, penyembahan berhala, dan pengikisan dasar-dasar bangsa tersebut. Pada saat kematiannya, bibit-bibit perpecahan dan kemerosotan kerajaan itu telah ditaburkan.
2. (2) Bagian Kedua menguraikan perpecahan kerajaan di bawah pemerintahan putra Salomo, Rehabeam, dan masa 80 tahun berikutnya dengan kemunduran rohani dan politik kedua kerajaan di bawah pemerintahan dinasti rajanya sendiri-sendiri (pasal 12-22; 1Raj 12:1--22:54). Tokoh-tokoh utama di bagian kedua ini ialah Raja Rehabeam dari selatan dan Yerobeam dari kerajaan utara, Raja Ahab dan istrinya yang jahat Izebel (utara), dan nabi Elia (utara).

Empat ciri utama menandai kitab ini.

1. (1) Kitab ini memperkenalkan para nabi sebagai wakil dan juru bicara Allah kepada raja-raja Israel dan Yehuda -- misalnya, Ahia (1Raj 11:29-40; 1Raj 4:5-18), Semaya (1Raj 12:22-24), Mikha (1Raj 22:8-28), dan khususnya Elia (pasal 17-19; 1Raj 17:1--19:21).
2. (2) Kitab ini menekankan nubuat dan penggenapannya di dalam sejarah para raja. Berkali-kali nubuat tertentu yang tertulis dinyatakan sebagai sudah tergenapi (mis. 2Sam 7:13 dengan 1Raj 8:20; 1Raj 11:29-39 dan 1Raj 12:15; 1Raj 13:1-34 dengan 2Raj 23:16-18).
3. (3) Kitab ini berisi banyak kisah Alkitab yang terkenal -- mis. hikmat Salomo (pasal 3-4; 1Raj 3:1--4:34), penahbisan Bait Suci (pasal 8; 1Raj 8:1-66), kunjungan ratu Syeba ke Yerusalem (pasal 10; 1Raj 10:1-13), pelayanan Elia, khususnya bentrokannya dengan Baalisme di Gunung Karmel (pasal 18; 1Raj 18:1-46).
4. (4) Kitab ini mencakup data kronologis yang banyak mengenai raja-raja Israel dan Yehuda yang sering kali sulit diserentakkan. Akan tetapi, sebagian besar persoalan dipecahkan dengan memuaskan bila mengerti ada kemungkinan terjadinya tumpang tindih masa pemerintahan, masa pemerintahan bersama seorang putra dengan ayahnya, dan cara yang berbeda untuk menentukan awal pemerintahan seorang raja.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

PB mencatat bahwa Yesus menyatakan kepada angkatan-Nya bahwa pentingnya hidup dan kerajaan-Nya jauh melampaui hikmat, kekuasaan, kemuliaan, dan kemegahan Salomo dan masa pemerintahannya; "sesungguhnya yang ada di sini lebih daripada Salomo" (Mat 12:42). Apalagi, kemuliaan Allah yang memenuhi bait Salomo ketika ditahbiskan kini tinggal di antara umat manusia di dalam diri Yesus, Anak Tunggal Bapa (Yoh 1:14).

Kematian Daud

Perintah Daud kepada Salomo, kematian Daud. Hukuman mati atas Adonia. Abyatar disuruh pergi. Hukuman mati atas Simei.

2:1 Daud, memberi tugas kepada Salomo,
2:3 tentang hidup beribadah;
2:5 tentang Yoab;
2:7 tentang Barzilai;
2:8 tentang Simei;
2:10 dia meninggal.
2:12 Salomo menggantikan.
2:13 Adonia, meminta Batsyeba membujuk Salomo untuk menghukum mati Abisag.
2:26 Abyatar, yang memberikan nyawa baginya , dipecat dari jabatannya sebagai imam.
2:28 Yoab lari memegang tanduk-tanduk mezbah, dibunuh di sana.
2:35 Benaya menggantikan jabatan Yoab, dan Zadok menggantikan posisi Abyatar.
2:36 Simei, yang tidak boleh keluar dari Yerusalem, pada suatu saat pergi ke Gat, maka dihukum mati.

Pesan Daud yang terakhir sebelum meninggal (2:1-12)
Tindakan-tindakan Salomo untuk mengokohkan takhtanya (2:13-46)

Allah, Daud, Salomo, Batsyeba, Adonia, Abisag, Yoab, Abyatar, Benaya, Simei.

Abisag, Abner, Absalom, Abyatar, Adonia, Akhis, Allah, Amasa, Anatot, Bahurim, Barzilai, Batsyeba, Benaya, Benyamin, Daud, Eli, Gat, Gera, Gilead, Hagit, Hebron, Israel, kemah TUHAN, Kidron, kota Daud, Maakha, Mahanaim, Musa, Ner, Salomo, Silo, Simei, Sunem, TUHAN, Yehuda, Yerusalem, Yeter, Yoab, Yordan, Yoyada, Zadok, Zeruya

Hukuman atas dosa bisa jadi lambat terjadi namun pasti dan akhirnya akan menemukan pelakunya. Bahkan kepala yang beruban, seharusnya tidak menjadi perlindungan orang terhadap penghakiman.

-

Dalam pasal ke-2 dari Kitab 1 Raja-raja, Daud mendekati ajalnya dan memberikan pesan kepada Salomo, anaknya. Daud meminta Salomo untuk hidup menurut jalan TUHAN dan memelihara ketetapan-Nya. Daud juga memberikan instruksi mengenai Yoab dan Simei, serta memerintahkan Salomo untuk menghukum mereka. Setelah Daud meninggal, Salomo menjadi raja dan memperkuat kerajaannya. Salomo juga menghukum Adonia dan Yoab, serta menggantikan Abyatar dengan Zadok sebagai imam. Salomo juga menghukum Simei karena perbuatannya terhadap Daud. Dengan demikian, kerajaan Salomo menjadi kukuh di tangan-Nya.

Latar belakang dari pasal ke-2 dari Kitab 1 Raja-raja adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi setelah kematian Raja Daud dan mengisahkan tentang perebutan tahta kerajaan Israel antara putra-putra Daud. Raja Daud telah memilih Salomo sebagai penggantinya, tetapi ada pihak-pihak lain yang juga menginginkan tahta tersebut.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, pewarisan tahta kerajaan Israel biasanya dilakukan oleh pewaris yang ditunjuk oleh raja sebelumnya. Namun, persaingan politik dan ambisi pribadi sering kali mempengaruhi proses pewarisan ini.

Konteks Literatur:
Kitab 1 Raja-raja adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini ditulis dalam bahasa Ibrani dan berisi sejarah kerajaan Israel dari pemerintahan Raja Daud hingga pembuangan ke Babel.

Konteks Teologis:
Kitab 1 Raja-raja menyoroti pentingnya taat kepada Allah dalam memimpin dan memerintah. Pasal ke-2 menunjukkan konsekuensi dari ketidaktaatan terhadap perintah Allah dan pentingnya mematuhi kehendak-Nya.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama di pasal 1, kita melihat bagaimana Adonia, putra Daud yang lain, mencoba merebut tahta kerajaan Israel tanpa persetujuan Daud. Namun, Salomo dan ibunya, Batsyeba, berhasil menggagalkan rencana Adonia dan Salomo diangkat menjadi raja.

Dalam pasal 2, Salomo mengambil tindakan untuk mengamankan tahtanya dengan menghukum orang-orang yang bersekongkol melawan dirinya dan mengangkat orang-orang yang setia ke dalam pemerintahannya. Pasal ini juga mencatat permintaan terakhir Daud kepada Salomo sebelum kematiannya.

Dengan demikian, pasal ke-2 dari Kitab 1 Raja-raja menggambarkan peralihan kekuasaan dari Raja Daud kepada Salomo dan langkah-langkah yang diambil Salomo untuk mengkonsolidasikan kekuasaannya.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 1 Raja-raja pasal 2:

1. Pesan terakhir Daud kepada Salomo (ayat 1-4)
- Daud meminta Salomo untuk hidup seturut jalan TUHAN dan memelihara ketetapan-Nya.
- Ayat referensi: (1 Raja-raja 2:1-4)

2. Permintaan Adonia kepada Batsyeba (ayat 13-18)
- Adonia meminta Batsyeba untuk meminta Salomo agar memberikan Abisag sebagai istrinya.
- Ayat referensi: (1 Raja-raja 2:13-18)

3. Salomo menolak permintaan Adonia (ayat 19-25)
- Salomo menolak permintaan Adonia dan menganggapnya sebagai ancaman terhadap takhtanya.
- Ayat referensi: (1 Raja-raja 2:19-25)

4. Salomo menghukum Yoab dan Abyatar (ayat 28-35)
- Salomo menghukum Yoab karena pembunuhan-pembunuhan yang dilakukannya.
- Salomo juga memecat Abyatar dari jabatannya sebagai imam TUHAN.
- Ayat referensi: (1 Raja-raja 2:28-35)

5. Salomo menghukum Simei (ayat 36-46)
- Salomo menghukum Simei karena melanggar sumpah dan menghina Daud.
- Ayat referensi: (1 Raja-raja 2:36-46)

6. Salomo mengangkat Benaya dan Zadok (ayat 35, 46)
- Salomo mengangkat Benaya sebagai panglima tentara menggantikan Yoab.
- Salomo juga mengangkat Zadok sebagai imam menggantikan Abyatar.
- Ayat referensi: (1 Raja-raja 2:35, 46)

7. Kerajaan Salomo menjadi kukuh (ayat 46)
- Setelah menghukum para pemberontak dan mengangkat pejabat-pejabat baru, kerajaan Salomo menjadi kukuh.
- Ayat referensi: (1 Raja-raja 2:46)

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Daud: Raja Israel yang sekarang sudah mendekati kematian.
- Salomo: Anak Daud yang diberi pesan oleh Daud sebelum kematiannya.
- Yoab: Panglima tentara Israel yang membunuh Abner dan Amasa.
- Abner: Panglima tentara Israel yang dibunuh oleh Yoab.
- Amasa: Panglima tentara Yehuda yang dibunuh oleh Yoab.
- Barzilai: Orang Gilead yang menolong Daud ketika ia melarikan diri dari Absalom.
- Simei: Anak Gera, orang Benyamin, yang mengutuk Daud dan kemudian meminta pengampunan dari Salomo.
- Batsyeba: Ibu Salomo dan istri Daud.
- Adonia: Anak Hagit yang mencoba merebut takhta dari Salomo.
- Benaya: Anak Yoyada, panglima tentara yang menyerang dan membunuh Yoab.
- Abyatar: Imam yang dipecat oleh Salomo.
- Zadok: Imam yang menggantikan Abyatar.
- Akhis: Raja Gat yang dikunjungi oleh Simei.

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Hebron: Tempat Daud memerintah selama 7 tahun.
- Yerusalem: Tempat Daud memerintah selama 33 tahun dan tempat Salomo menjadi raja.
- Mahanaim: Tempat Daud melarikan diri dari Absalom.
- Bahurim: Tempat Simei tinggal.
- Anatot: Tempat Abyatar diusir oleh Salomo.
- Silo: Tempat keluarga Eli, termasuk Abyatar, dihukum oleh TUHAN.
- Sungai Kidron: Tempat Simei dilarang keluar dari Yerusalem, jika tidak dia akan dibunuh.
- Gat: Tempat Simei pergi untuk mencari hamba-hambanya.

Kata kunci dalam Kitab "1 Raja-raja" pasal 2 adalah:

1. Pesan Daud kepada Salomo (ayat 1-4): Daud memberikan pesan kepada Salomo untuk hidup seturut jalan TUHAN dan memelihara ketetapan-Nya.

2. Yoab dan anak-anak Barzilai (ayat 5-9): Daud meminta Salomo untuk berlaku bijaksana terhadap Yoab dan memperlakukan anak-anak Barzilai dengan kemurahan hati.

3. Simei anak Gera (ayat 8-9): Daud meminta Salomo untuk tidak membebaskan Simei dari hukuman karena perbuatannya yang jahat terhadap Daud.

4. Kematian Daud dan pemerintahan Salomo (ayat 10-12): Daud meninggal dan Salomo menjadi raja atas Israel.

5. Permintaan Adonia (ayat 13-18): Adonia meminta kepada Batsyeba agar Salomo memberikan Abisag, perempuan Sunem, sebagai istrinya.

6. Salomo menolak permintaan Adonia (ayat 19-25): Salomo menolak permintaan Adonia dan memerintahkan agar Adonia dihukum mati.

7. Pemecatan Abyatar dan Yoab (ayat 26-35): Salomo memecat Abyatar dari jabatannya sebagai imam dan menyerahkan kuasa kepada Benaya. Salomo juga memerintahkan agar Yoab dihukum mati.

8. Simei dihukum mati (ayat 36-46): Salomo memperingatkan Simei agar tidak keluar dari Yerusalem, tetapi Simei melanggar perintah tersebut. Akhirnya, Salomo memerintahkan agar Simei dihukum mati.

9. Kesimpulan (ayat 46): Kerajaan menjadi kukuh di tangan Salomo.

Pertanyaan refleksi:
1. Apa pesan yang ingin disampaikan Daud kepada Salomo sebelum kematiannya?
2. Mengapa Daud meminta Salomo untuk bertindak bijaksana terhadap Yoab dan Simei?
3. Bagaimana Salomo menunjukkan kebijaksanaannya dalam menangani permintaan Adonia?
4. Mengapa Salomo menghukum mati Yoab dan Abyatar?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang pentingnya mematuhi perintah Tuhan?

Pertanyaan diskusi:
1. Bagaimana Salomo memperkuat kerajaannya setelah menggantikan Daud?
2. Mengapa Salomo memilih untuk mengangkat Benaya sebagai panglima tentara dan Zadok sebagai imam?
3. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Salomo terhadap Simei dan bagaimana hal itu mencerminkan kebijaksanaannya sebagai raja?
4. Bagaimana kisah ini menggambarkan pentingnya menjaga janji dan sumpah yang kita buat?
5. Apa yang dapat kita pelajari dari kisah ini tentang konsekuensi dari perbuatan jahat dan penghukuman Tuhan?

Hal-hal menarik terkait Kitab "1 Raja-raja" pasal "2":
1. Pesan terakhir Daud kepada Salomo sebelum kematiannya menunjukkan pentingnya hidup seturut kehendak Tuhan.
2. Salomo menunjukkan kebijaksanaannya dalam menangani permintaan Adonia dan memastikan stabilitas kerajaan.
3. Salomo menghukum mati Yoab dan Abyatar sebagai konsekuensi dari perbuatan jahat mereka.
4. Kisah ini menyoroti pentingnya menjaga janji dan sumpah yang kita buat.
5. Salomo memperkuat kerajaannya dengan mengangkat Benaya sebagai panglima tentara dan Zadok sebagai imam.

Dari pasal ke-2 Kitab 1 Raja-raja, ada beberapa hal yang dapat dipelajari dan diterapkan dalam hidup kita:

1. Pentingnya hidup seturut jalan TUHAN: Daud memberikan pesan kepada Salomo untuk hidup seturut jalan TUHAN, memelihara ketetapan-Nya, perintah-Nya, peraturan-Nya, dan peringatan-Nya. Hal ini mengingatkan kita untuk hidup dengan taat kepada Firman Tuhan dan mengikuti kehendak-Nya dalam segala hal.

2. Bijaksana dalam memperlakukan orang lain: Daud memberikan instruksi kepada Salomo untuk berlaku bijaksana terhadap Yoab dan Simei. Meskipun mereka melakukan kesalahan, Daud mengingatkan Salomo untuk tidak membunuh mereka secara sembarangan, tetapi juga menunjukkan kemurahan hati kepada orang lain.

3. Menghormati dan menghargai orang tua: Salomo dengan hormat menerima Batsyeba, ibunya, dan memberikan tempat yang terhormat baginya di hadapannya. Ini mengajarkan kita untuk menghormati dan menghargai orang tua kita serta memberikan tempat yang pantas bagi mereka dalam hidup kita.

4. Konsekuensi dari perbuatan jahat: Daud mengingatkan Salomo tentang perbuatan jahat Yoab dan Simei dan konsekuensinya. Ini mengajarkan kita bahwa perbuatan jahat akan mendapatkan hukuman, dan kita harus bertanggung jawab atas tindakan kita.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Maha Bijaksana,
Terima kasih atas pengajaran yang Engkau berikan melalui pasal ke-2 Kitab 1 Raja-raja. Ajarilah kami untuk hidup seturut jalan-Mu, memelihara ketetapan-Mu, perintah-Mu, dan peraturan-Mu. Berikanlah kami kebijaksanaan dalam memperlakukan orang lain, sehingga kami dapat menunjukkan kemurahan hati dan menghormati sesama. Bantu kami untuk menghindari perbuatan jahat dan mengerti bahwa setiap tindakan memiliki konsekuensi. Dalam nama Yesus kami berdoa, Amin.