Statistik	10 pasal, 167 ayat, 5.657 kata
Penulis	Tidak Diketahui
Tema	Kepedulian Allah yang Memelihara; Realita Providensia TUHAN.
Waktu	460-400 SM
Tempat	Susan di Persia
Kata Kunci	Pemeliharaan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Mordekhai* kita

Setelah kerajaan Babel direbut dan diganti oleh kerajaan Persia pada tahun 539 SM, pusat pemerintahan bagi orang Yahudi buangan berpindah ke Persia. Ibu kotanya, Susan menjadi latar belakang kisah Ester, pada masa pemerintahan _Ahasyweros_ (nama Ibrani) atau _Khshayarshan_ (nama Persia) atau _Xerxes I_ (nama Yunani) -- yang memerintah pada tahun 486-465 SM. Kitab ini meliput tahun-tahun 483-473 SM dari pemerintahannya (Est 1:3; Est 3:7), dengan sebagian besar peristiwa terjadi pada tahun 473 SM. Ester menjadi ratu Persia pada tahun 478 SM (Est 2:16).

Secara kronologis, peristiwa Ester terjadi di Persia antara Ezra 6 dan 7, yaitu di antara kembalinya rombongan Yahudi pertama ke Yerusalem pada tahun 538 SM di bawah pimpinan Zerubabel (Ezr 1:1--6:22) dan rombongan kedua pada tahun 457 SM di bawah pimpinan Ezra (Ezr 7:1--10:44; Lihat "PENDAHULUAN EZRA" 08061). Sekalipun kitab ini ditempatkan setelah Nehemia dalam PL kita, peristiwa yang tercatat di dalamnya terjadi 30 tahun sebelum Nehemia kembali ke Yerusalem (444 SM) untuk membangun kembali tembok Yerusalem (Lihat "PENDAHULUAN NEHEMIA" 08065). Sedangkan kitab-kitab Ezra dan Nehemia dari masa pascapembuangan membahas hal-hal yang berkaitan dengan kaum Yahudi sisa yang kembali ke Yerusalem, kitab Ester mencatat suatu peristiwa yang sangat penting bagi orang Yahudi yang tinggal di Persia.

Pentingnya Ratu Ester bukan saja tampak dalam penyelamatan bangsanya dari kebinasaan, tetapi juga dalam menjamin keamanan dan kehormatan mereka di negeri asing (bd. Est 8:17; Est 10:3); tindakan pemeliharaan ini memungkinkan pelayanan Nehemia di istana raja beberapa dasawarsa kemudian dan pengangkatannya untuk membangun kembali tembok Yerusalem. Jikalau Ester dan orang Yahudi (termasuk Nehemia) telah musnah di Persia, kaum sisa yang tertekan di Yerusalem mungkin tidak pernah membangun kembali kota mereka; akibat sejarah Yahudi pascapembuangan pasti akan sangat berbeda.

Sekalipun penulis kitab ini tidak dikenal, jelas dari kitab ini sendiri bahwa penulisnya mengetahui adat-istiadat Persia, istana Susan, serta hal-ihwal Raja Ahasyweros, yang menunjukkan bahwa penulis mungkin hidup di Persia dalam masa yang diuraikan dalam kitab ini. Apalagi, dukungannya kepada orang Yahudi serta pemahamannya mengenai kebiasaan Yahudi memberi kesan bahwa dia seorang Yahudi. Sangat mungkin penulis ini seorang yang lebih muda dari Mordekhai yang hidup sezaman dengannya, dan Mordekhailah yang merupakan sumber kebanyakan informasi dalam kitab ini. Kitab Ester memperoleh bentuknya yang sekarang setelah Mordekhai wafat (bd. Est 10:1-3). Hal ihwal sejarah dan linguistiknya tidak mendukung tanggal yang kemudian daripada 400 SM. Kitab "Tambahan-Tambahan pada Kitab Ester" yang tergolong kitab apokrifa ditulis lama sekali setelah kitab Ester yang kanonik.

1. I. Pemeliharaan Allah Dalam Penempatan Seorang Ratu
   (Est 1:1-2:18)
   
1. A. Wasti Dipecat Sebagai Ratu Persia
   (Est 1:1-22)
   
1. 1. Pesta Ahasyweros
   (Est 1:1-9)
   
2. 2. Penolakan Wasti
   (Est 1:10-12)
   
3. 3. Pemecatan Ratu yang Lama
   (Est 1:13-22)
   
2. B. Ester Dipilih Sebagai Ratu Persia
   (Est 2:1-18)
   
1. 1. Ahasyweros Mencari Ratu
   (Est 2:1-4)
   
2. 2. Persetujuan Ester
   (Est 2:5-11)
   
3. 3. Pemilihan Ratu yang Baru
   (Est 2:12-18)
   
2. II. Pemeliharaan Allah di Tengah-Tengah Komplotan Menentang Mordekhai
   dan Orang Yahudi
   (Est 2:19-4:17)
   
1. A. Mordekhai Menyelamatkan Hidup Raja
   (Est 2:19-23)
   
2. B. Kesombongan Haman dan Komplotan yang Curang
   (Est 3:1-15)
   
3. C. Mordekhai Meyakinkan Ester untuk Memohon Kepada Raja
   (Est 4:1-17)
   
3. III.Pemeliharaan Allah Dalam Membebaskan Umat-Nya
   (Est 5:1-9:32)
   
1. A. Pesta Pertama Ester: Permohonan Pertama
   (Est 5:1-8)
   
2. B. Komplotan Haman Berkembang
   (Est 5:9-14)
   
3. C. Pemeliharaan Dalam Hal Raja Tidak Bisa Tidur
   (Est 6:1-14)
   
4. D. Pesta Kedua Ester: Komplotan Haman Terbongkar
   (Est 7:1-10)
   
5. E. Keputusan Raja dan Kemenangan Orang Yahudi
   (Est 8:1-9:16)
   
6. F. Penetapan Hari Raya Purim
   (Est 9:17-32)
   
4. IV. Pemeliharaan Allah Dalam Kenaikan Pangkat Mordekhai
   (Est 10:1-3)
   

Kitab ini mempunyai maksud ganda.

1. (1) Itu ditulis untuk menunjukkan bagaimana orang Yahudi dilindungi dan diselamatkan dari ancaman pemusnahan oleh campur tangan Allah melalui Ratu Ester. Sekalipun nama Allah tidak disebutkan secara khusus, bukti pemeliharaan-Nya jelas sepanjang kitab ini.
2. (2) Kitab ini juga ditulis untuk memberikan catatan dan latar belakang sejarah dari Hari Raya Purim orang Yahudi (Est 3:6-7; Est 9:26-28), dan dengan demikian mempertahankan ingatan akan pelepasan yang luar biasa orang Yahudi di Persia (bd. hari raya Paskah dan pelepasan luar biasa Israel dari Mesir) untuk generasi-generasi yang akan datang. Kitab ini juga menguraikan kewajiban untuk merayakan Purim setiap tahun (Est 9:24,28-32).

Ester merupakan sebuah buku mengenai penelitian tentang karakter manusia. Pelajarilah tokoh-tokoh di bawah ini:

1. Ester
Ia lemah lembut dan menarik (Est 2:1-18); bergantung sepenuhnya kepada Allah (Est 4:15-17); berani (Est 4:6); diplomatis (Est 5:1-8; 7:1-6). Apa lagi yang dapat Anda katakan mengenai Dia?

2. Mordekhai
Anda dapat melihat karakternya dengan dua cara. Apakah ia seorang Yahudi yang rencananya dimotivasi oleh rasa patriotisme (lihat Est 2:10; 9:2-4), ataukah ia seorang yang dimotivasi oleh kasihnya kepada umat Allah (lihat Est 2:7; 19-23; 4:1-17; 10:3). Bagaimana pendapat Anda mengenai dia?

3. Haman
Kejatuhannya disebabkan oleh ambisi yang serakah (Est 5:10-12), didorong oleh istrinya (Est 5:14), dan oleh perubahan pendapat istrinya (Est 6:13). Kejatuhan Haman melalui suatu perjalanan panjang (Est 3:1,2). Pelajaran apa yang diajarkan Haman kepada Gereja dewasa ini mengenai ambisi?

Kitab Ester menyajikan suatu penelitian watak dari lima tokoh utama yang terlibat dalam kisah ini:

1. (1) Ahasyweros, raja Persia;
2. (2) Haman, perdana menterinya;
3. (3) Wasti, ratu sebelum Ester;
4. (4) Ester, gadis Yahudi cantik yang menjadi ratu; dan
5. (5) Mordekhai, saudara sepupu Ester yang benar dan yang telah mengadopsi dan membesarkan dia sebagai putrinya sendiri.

Tentu saja, Ester adalah pahlawan wanita kisah ini, Haman penjahatnya, sedangkan Mordekhai menjadi pahlawan, yang sebagai sasaran utama kebencian Haman, pada akhirnya dibenarkan dan ditinggikan. Oknum penting di belakang semua peristiwa ini ialah Mordekhai karena dia mempengaruhi dan memberikan nasihat yang benar kepada Ratu Ester.

Pemeliharaan Allah tampak di seluruh kitab ini. Hal ini kelihatan pertama kali dalam pemilihan seorang perawan cantik bernama _Hadasa_ (nama Ibrani) atau _Ester_ (Persia, Yunani) untuk menjadi Ratu Persia pada saat yang kritis dalam sejarah Yahudi (pasal 1-2, 4; Est 1:1--2:23; Est 4:4). Pemeliharaan Allah tampak lagi ketika Mordekhai, saudara sepupu Ester yang membesarkan dia sebagai putrinya (Est 2:7), mendengar suatu komplotan untuk membunuh raja, menyingkapkan hal itu, menyelamatkan hidup raja dan perbuatannya dicatat dalam dokumen kerajaan (Est 2:19-34), suatu kenyataan yang karena pemeliharaan Allah dijumpai lagi oleh raja ketika ia tidak bisa tidur (Est 6:1-14).

Kebencian Haman kepada Mordekhai meluas ke semua orang Yahudi. Ia merancangkan komplotan kejam dan dengan liciknya meyakinkan Raja Ahasyweros agar mengeluarkan perintah untuk memusnahkan semua orang Yahudi pada tanggal 13 bulan Adar (Est 3:13). Mordekhai mendorong Ester untuk menjadi penengah bagi umat itu kepada raja. Setelah semua orang Yahudi berpuasa selama tiga hari, Ester mempertaruhkan nyawanya dengan menghampiri raja tanpa diundang (pasal 4; Est 4:1-17), mendapat perkenan raja (Est 5:1-4) dan menyingkapkan komplotan Haman. Setelah itu, raja menggantung Haman pada tiang gantungan yang disediakan Haman bagi Mordekhai (Est 7:1-10). Perintah raja yang kedua memungkinkan orang Yahudi menang atas musuh-musuh mereka (Est 8:1--9:16); kemenangan ini menjadi kesempatan untuk perayaan besar dan permulaan dari Hari Raya Purim (Est 9:17-32). Kitab ini kemudian diakhiri dengan suatu catatan mengenai kemasyhuran Mordekhai (Est 10:1-3).

Lima ciri khas menandai kitab Ester.

1. (1) Kitab ini merupakan salah satu dari dua kitab dalam Alkitab yang diberikan nama wanita, yang lain adalah kitab Rut.
2. (2) Kitab ini diawali dan diakhiri dengan sebuah pesta, dan mencatat sejumlah sepuluh pesta atau perjamuan yang merupakan pusat peristiwa dalam kitab ini.
3. (3) Kitab Ester merupakan kitab terakhir dari lima gulungan dalam bagian ketiga dari Alkitab Ibrani, yaitu kelompok _Hagiographa_ ("Tulisan-tulisan Kudus"). Setiap kitab dibacakan di depan umum pada salah satu hari raya Yahudi; kitab ini dibacakan pada Hari Raya Purim tanggal 14-15 bulan Adar yang merayakan pelepasan luar biasa orang Yahudi di Persia di bawah Ratu Ester.
4. (4) Walaupun kitab ini menyebutkan suatu puasa selama tiga hari, tidak ada petunjuk tegas mengenai Allah, penyembahan, dan doa (suatu ciri yang membuat beberapa pengritik dengan tidak bijaksana mempertanyakan nilai rohani kitab ini).
5. (5) Sekalipun nama Allah tidak disebutkan di mana pun dalam kitab ini, pemeliharaan-Nya tampak di dalamnya (mis. Est 2:7,17,22; Est 4:14; Est 4:16--5:2; Est 6:1,3-10; Est 9:1). Tidak ada kitab lain dalam Alkitab yang melukiskan pemeliharaan Allah demi umat Yahudi demikian hebat kendatipun kebencian kejam dari musuh mereka.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

PB sama sekali tidak mengacu atau menunjuk kepada kitab ini. Akan tetapi, kebencian Haman kepada orang Yahudi serta komplotannya untuk membunuh dan memusnahkan semua orang Yahudi di kerajaan Persia (pasal 3, 7; Est 3:1-15; Est 7:4) merupakan lambang PL dari antikristus di PB, yang akan berusaha untuk membinasakan semua orang Yahudi dan orang Kristen pada akhir sejarah (Lihat "KITAB WAHYU" 08265).

Pelayanan yang baik bagi Mordekhai

Haman terpaksa meninggikan Mordekhai.

6:1 Ahasyweros, membaca sejarah tentang kebaikan yang pernah dilakukan oleh Mordekhai, hendak memberikan penghargaan kepadanya.
6:4 Haman, datang hendak menghukum gantung Mordekhai, memberi usul yang dikira akan memberikan penghargaan untuk dirinya.
6:12 Mengeluhkan hal ini, teman-temannya memberitahukan akhir hidupnya.

Mordekhai dihormati (6:1-14)

Ahasyweros, Ester, Haman, Mordekhai, Zeresy.

Ahasyweros, Bigtan, Ester, Haman, Mordekhai, Teresh, Yahudi, Zeresh

Hikmat dan anugerah Allah terlihat dalam cara Dia menetapkan waktu alat pembebasan untuk umat-Nya demi kemuliaan-Nya. Karena bagi Allah, jalan-Nya adalah sempurna, dan janganlah para musuh mengira bisa menang atas orang-orang yang ada dalam perjanjian dengan-Nya.

-

Pada Pasal 6 dari Kitab Ester, Raja Ahasyweros tidak bisa tidur, jadi dia meminta kitab catatan sejarah untuk dibacakan. Di dalamnya tertulis bahwa Mordekhai telah melaporkan rencana pembunuhan terhadap raja oleh dua penjaga pintu, Bigtan dan Teresh. Raja bertanya apa penghargaan yang telah diberikan kepada Mordekhai dan mengetahui bahwa tidak ada yang diberikan kepadanya. Pada saat itu, Haman datang untuk meminta agar Mordekhai digantung, tetapi raja memerintahkan agar Mordekhai dihormati dengan mengenakan pakaian kerajaan dan mengendarai kuda kerajaan melalui kota. Haman melaksanakan perintah tersebut dengan berat hati. Setelah itu, Haman pulang dengan kepala tertutup dan menceritakan semuanya kepada istrinya dan teman-temannya. Namun, sebelum mereka bisa memberikan nasihat, para sida-sida raja datang dan membawa Haman ke perjamuan yang disiapkan oleh Ester.

Latar belakang dari pasal ke-6 dari Kitab Ester terletak dalam konteks historis, budaya, literatur, dan teologisnya. Kitab Ester terjadi pada masa pemerintahan Raja Ahasyweros dari Kerajaan Persia pada abad ke-5 SM.

Sebelumnya, dalam pasal-pasal sebelumnya, kita melihat bagaimana Ratu Vasti menolak perintah Raja Ahasyweros untuk tampil di hadapan para tamu pria dalam pesta besar yang diadakan oleh raja. Akibatnya, Vasti dicopot dari jabatannya sebagai ratu.

Dalam pasal 6, kita melihat bagaimana Raja Ahasyweros mengalami kesulitan tidur dan meminta catatan sejarah kerajaan dibacakan untuknya. Dalam catatan itu, terungkap bahwa Mordekhai, seorang Yahudi, telah menggagalkan rencana pembunuhan terhadap raja yang dilakukan oleh dua orang pengawal istana. Namun, Mordekhai tidak pernah dihargai atau dihormati atas perbuatannya.

Latar belakang budaya dalam pasal ini mencerminkan kekuasaan absolut raja dan pentingnya catatan sejarah dalam menjaga kestabilan kerajaan. Latar belakang literatur menunjukkan penggunaan narasi untuk mengungkapkan peristiwa-peristiwa penting dalam cerita. Sedangkan latar belakang teologisnya menyoroti bagaimana Tuhan bekerja melalui peristiwa-peristiwa ini untuk melindungi umat-Nya dan memenuhi rencana-Nya.

Dalam pasal 6, kita melihat bagaimana kejadian-kejadian sebelumnya, seperti penolakan Ratu Vasti dan perbuatan baik Mordekhai yang tidak dihargai, menjadi penting dalam perkembangan cerita selanjutnya. Hal ini akan membawa kita pada peristiwa-peristiwa yang lebih menarik dalam Kitab Ester.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Ester pasal 6:

1. Raja Ahasyweros yang tidak bisa tidur (Ester 6:1)
2. Mordekhai yang melaporkan rencana pembunuhan terhadap raja (Ester 6:2)
3. Pertanyaan raja tentang penghargaan yang diberikan kepada Mordekhai (Ester 6:3)
4. Haman yang sedang datang untuk meminta Mordekhai digantung (Ester 6:4)
5. Raja memerintahkan Haman memberikan penghargaan kepada seseorang yang dihormati raja (Ester 6:6-9)
6. Raja memerintahkan Haman memberikan penghargaan tersebut kepada Mordekhai (Ester 6:10-11)
7. Haman yang pulang dengan kepala tertutup dan berduka (Ester 6:12)
8. Nasihat Zeresh dan teman-teman Haman tentang kejatuhan Haman (Ester 6:13)
9. Para sida-sida raja membawa Haman ke perjamuan makan yang disiapkan oleh Ester (Ester 6:14)

Catatan: Ayat referensi yang diberikan hanya mencakup pasal dan ayat, bukan isi ayat.

Orang-orang:- Raja Ahasyweros: Raja Persia pada waktu itu.
- Mordekhai: Seorang Yahudi yang melaporkan rencana pembunuhan terhadap Raja Ahasyweros.
- Bigtan dan Teresh: Dua sida-sida raja yang merencanakan pembunuhan terhadap Raja Ahasyweros.
- Para pelayan raja: Pelayan-pelayan yang melayani Raja Ahasyweros.
- Haman: Seorang pembesar raja yang berencana untuk membunuh Mordekhai.
- Zeresh: Istri Haman.
- Orang-orang bijaksana: Teman-teman Haman yang memberikan nasihat kepadanya.

Lokasi:- Istana raja: Tempat tinggal Raja Ahasyweros.
- Halaman luar istana raja: Area di luar istana raja.
- Pintu gerbang istana raja: Gerbang masuk ke istana raja.
- Kota: Kota tempat tinggal Raja Ahasyweros.

Berikut adalah analisis dan kata kunci dalam Kitab Ester pasal 6:

1. Raja tidak bisa tidur - Menunjukkan bahwa ada sesuatu yang mengganggu pikiran dan hati raja.
2. Kitab catatan sejarah - Merupakan sumber informasi yang digunakan raja untuk mengetahui peristiwa-peristiwa penting.
3. Mordekhai - Seorang Yahudi yang melaporkan rencana pembunuhan terhadap Raja Ahasyweros.
4. Bigtan dan Teresh - Dua sida-sida raja yang merencanakan pembunuhan terhadap Raja Ahasyweros.
5. Kehormatan dan kebesaran - Raja ingin mengetahui apakah Mordekhai telah diberi penghargaan atas tindakannya.
6. Haman - Seorang pembesar raja yang memiliki dendam terhadap Mordekhai.
7. Pakaian kebesaran, kuda, dan mahkota kerajaan - Simbol kehormatan dan kebesaran yang akan diberikan kepada orang yang dihormati oleh raja.
8. Pembesar raja - Orang-orang yang dipercaya oleh raja untuk melaksanakan perintahnya.
9. Mordekhai - Orang Yahudi yang dihormati oleh raja dan diarak di kota.
10. Haman - Mengalami kehinaan dan kekecewaan karena Mordekhai dihormati oleh raja.
11. Zeresh - Istri Haman dan teman-temannya memberikan nasihat kepada Haman tentang nasibnya yang semakin buruk.
12. Sida-sida raja - Membawa Haman ke perjamuan makan yang disiapkan oleh Ester.

Kata kunci dalam pasal ini mencakup raja, kitab catatan sejarah, Mordekhai, Bigtan dan Teresh, kehormatan dan kebesaran, Haman, pakaian kebesaran, pembesar raja, Zeresh, dan sida-sida raja.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan pertanyaan diskusi terkait Kitab Ester pasal 6:

1. Bagaimana Allah menggunakan kejadian-kejadian sehari-hari untuk melindungi dan memuliakan umat-Nya? (lihat ayat 1-3)
2. Mengapa Mordekhai tidak diberi penghargaan sebelumnya atas laporannya tentang rencana pembunuhan terhadap Raja Ahasyweros? (lihat ayat 2)
3. Apa yang dapat kita pelajari dari sikap Haman yang sombong dan percaya diri? (lihat ayat 6-9)
4. Mengapa Haman merasa terhina dan malu ketika dia harus menghormati Mordekhai? (lihat ayat 10-12)
5. Bagaimana Allah membalikkan keadaan dan menghukum orang-orang yang berusaha jahat terhadap umat-Nya? (lihat ayat 13-14)

Hal-hal menarik terkait Kitab Ester pasal 6:

1. Perhatikan bagaimana kejadian-kejadian yang tampaknya kebetulan menjadi bagian dari rencana Allah yang lebih besar.
2. Perhatikan perubahan sikap Haman dari sombong menjadi malu dan tertekan ketika dia harus menghormati Mordekhai.
3. Perhatikan bagaimana Allah menggunakan orang-orang yang tidak terduga untuk melindungi umat-Nya.
4. Perhatikan bagaimana keadilan dan hukuman Allah terungkap dalam cerita ini.
5. Perhatikan bagaimana Ester dan Mordekhai bekerja sama dengan bijaksana untuk melawan rencana jahat Haman.

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan menggali lebih dalam Kitab Ester pasal 6.

Dari pasal 6 Kitab Ester, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Allah mengatur segala sesuatu: Dalam pasal ini, kita melihat bagaimana Allah mengatur kejadian-kejadian sehingga raja tidak bisa tidur dan memerintahkan kitab catatan sejarah untuk dibacakan. Hal ini mengingatkan kita bahwa Allah memiliki kendali penuh atas hidup kita dan Dia dapat menggunakan segala sesuatu untuk melaksanakan rencana-Nya.

2. Penghargaan yang adil: Dalam pasal ini, Mordekhai yang telah melaporkan rencana pembunuhan terhadap raja tidak mendapatkan penghargaan yang seharusnya. Namun, Allah memastikan bahwa keadilan ditegakkan dan Mordekhai akhirnya mendapatkan penghargaan yang layak. Hal ini mengajarkan kita untuk tetap setia dan melakukan yang benar, meskipun tidak selalu mendapatkan penghargaan manusia, karena Allah akan membalas setiap perbuatan yang baik.

3. Kebanggaan yang sombong: Haman, yang sombong dan ingin menghancurkan Mordekhai, akhirnya mengalami kehinaan dan malu. Ini mengingatkan kita untuk menjauhi sikap sombong dan memilih rendah hati serta menghormati sesama.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Maha Kuasa,
Terima kasih atas pengajaran yang Engkau berikan melalui pasal 6 Kitab Ester. Ajarilah kami untuk percaya bahwa Engkau mengatur segala sesuatu dalam hidup kami dan bahwa Engkau memiliki rencana yang sempurna bagi kami.

Bantu kami untuk tetap setia dalam melakukan yang benar, meskipun tidak selalu mendapatkan penghargaan manusia. Berikanlah kami kekuatan untuk menghindari sikap sombong dan memilih rendah hati serta menghormati sesama.

Kami juga berdoa agar Engkau memberkati kami dengan hikmat dan pengertian untuk mengambil pelajaran dari Kitab Suci dan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari kami. Amin.