Statistik	13 pasal, 406 ayat, 8.711 kata
Penulis	Ezra dan Nehemia (?)
Tema	Pembangunan Kembali Tembok Yerusalem; Alasan untuk dapat sukses.; Bekerja bagi Tuhan.
Waktu	Sekitar 430-420 SM
Tempat	Susan di Persia, Yerusalem di Yehuda
Kata Kunci	Pemulihan.
Kristus Di Alkitab	Dialah yang membangun kembali tembok yang runtuh dalam kehidupan manusia

Sejarah PL diakhiri dengan kitab Nehemia, ketika orang buangan Yahudi diizinkan kembali ke negeri mereka setelah pembuangan di Babel dan Persia. Bersama dengan kitab Ezra (dengannya kitab Nehemia membentuk satu kitab dalam PL Ibrani; Lihat "PENDAHULUAN EZRA" 08061), kitab ini mencatat sejarah dari tiga rombongan yang kembali ke Yerusalem. Ezra meliput peristiwa-peristiwa yang berkenaan dengan dua rombongan pertama (538 SM; 457 SM), dan Nehemia mencatat aneka peristiwa selama kembalinya rombongan ketiga (444 SM). Sedangkan fokus kitab Ezra adalah pembangunan kembali Bait Suci, maka fokus kitab Nehemia adalah pembangunan kembali tembok Yerusalem. Kedua kitab menekankan pentingnya pemulihan rohani dan komitmen kepada Allah dan Firman-Nya.

Nehemia, yang hidup sezaman dengan Ezra, melayani sebagai juru minuman Artahsasta I (raja Persia) ketika ia menerima kabar bahwa orang buangan yang kembali ke Yehuda dari Babel dan Persia sedang dalam kesulitan dan tembok Yerusalem masih berupa puing. Setelah mendoakan keadaan Yerusalem, Nehemia diberi kuasa oleh Raja Artahsasta untuk pergi ke Yerusalem sebagai gubernur dan membangun kembali tembok-tembok kota. Selaku pemimpin yang diilhami, ia mengerahkan orang-orang sebangsanya untuk membangun kembali seluruh tembok kota dalam 52 hari saja sekalipun terjadi pertentangan yang gigih. Nehemia menjadi gubernur selama 12 tahun; setelah kembali beberapa waktu ke Persia, ia menjadi gubernur Yehuda untuk masa bakti kedua (bd. Neh 2:1; Neh 13:6-7).

Imam Ezra membantu Nehemia dalam memajukan kebangunan dan pembaharuan rohani di antara kaum sisa yang kembali; mungkin Nehemia membantu Ezra menulis kitab ini. Kesesuaian kitab Nehemia dengan sejarah diperkuat oleh aneka dokumen kuno yang ditemukan pada tahun 1903 dan disebut Elephantine Papyri, yang menyebut nama Sanbalat (Neh 2:19), Yohanan (Neh 12:23), dan penggantian Nehemia sebagai gubernur sekitar tahun 410 SM.

1. I. Membangun Kembali Tembok Yerusalem: Dipimpin oleh Nehemia
   (Neh 1:1-7:73)
   
1. A. Syafaat Nehemia bagi Yerusalem
   (Neh 1:1-2:8)
   
1. 1. Pokok Syafaatnya
   (Neh 1:1-4)
   
2. 2. Isi Syafaatnya Dengan Allah
   (Neh 1:5-11)
   
3. 3. Hasil Syafaatnya Dengan Raja Artahsasta
   (Neh 2:1-8)
   
2. B. Nehemia Berangkat ke Yerusalem Sebagai Gubernur
   (Neh 2:9-20)
   
3. C. Nehemia Memimpin Pembangunan Kembali Tembok Yerusalem
   (Neh 3:1-7:4)
   
1. 1. Para Pembangun
   (Neh 3:1-32)
   
2. 2. Para Penentang
   (Neh 4:1-6:14)
   
1. a. Ejekan
   (Neh 4:1-6)
   
2. b. Komplotan
   (Neh 4:7-23)
   
3. c. Pemerasan
   (Neh 5:1-19)
   
4. d. Kompromi
   (Neh 6:1-4)
   
5. e. Fitnahan
   (Neh 6:5-9)
   
6. f. Pengkhianatan
   (Neh 6:10-14)
   
3. 3. Penyelesaian
   (Neh 6:15-7:4)
   
4. D. Nehemia Mencatat Kaum yang sisa
   (Neh 7:5-8:1)
   
2. II. Membangkitkan Umat di Yerusalem: Dipimpin oleh Ezra
   (Neh 8:2-10:39)
   
1. A. Pembacaan Firman Allah di Depan Umum
   dan Peringatan Hari Raya Pondok Daun (Neh 8:1-18)
   
2. B. Berpuasa, Mengingat Kembali Dosa-Dosa Masa Lampau,
   dan Pengakuannya di Depan Umum (Neh 9:1-37)
   
3. C. Mengikat Perjanjian Ketaatan
   (Neh 9:38-10:39)
   
3. III.Pembentukan Kembali Bangsa Itu: Dipimpin oleh Nehemia
   (Neh 11:1-13:31)
   
1. A. Pembagian Kembali Kaum Sisa
   (Neh 11:1-12:26)
   
2. B. Penahbisan Tembok-Tembok
   (Neh 12:27-47)
   
3. C. Pembaharuan-Pembaharuan Selama Masa Kepemimpinan Kedua Nehemia
   (Neh 13:1-31)
   

Kitab ini ditulis

1. (1) untuk melengkapi catatan sejarah pascapembuangan yang diawali dalam kitab Ezra, dan
2. (2) untuk menunjukkan apa yang dilakukan Allah demi kaum sisa melalui kepemimpinan yang saleh dari Nehemia dan Ezra selama tahap ketiga dari pemulihan pascapembuangan.

Nehemia dengan jelas dianggap sebagai seorang pekerja Allah yang ideal -- "seorang patriot yang berani, tidak mengenal takut, penuh semangat dan berinisiatif, seorang pendoa dan pekerja keras dan seorang yang takut kepada Allah dan yang selalu mencari berkat-Nya". Kehidupannya ditandai dengan keseimbangan yang sehat antara berdoa dan kerja keras. Pelajarilah dalam kitab ini hal-hal yang berhubungan dengan kedua unsur ini. Bandingkan penemuan Anda dengan studi yang serupa mengenai kehidupan Paulus.

1. Patriotisme
Patriotisme itu sendiri tidak salah. Paulus mempunyai beban berat bagi bangsanya (Rom 10:1). Kristus mendorong murid-murid-Nya untuk memberikan kepada Kaisar apa yang menjadi haknya (Mat 22:21). Nehemia menaruh perhatian yang besar terhadap rakyatnya (Neh 1:3-11). Patriotisme sejati adalah rasa prihatin terhadap keadaan bangsa. Bagaimana umat Kristen dewasa ini dapat mempengaruhi sikap bangsanya?

2. Doa
Nehemia berdoa setiap saat dan dalam segala keadaan (Neh 1:4; 2:4; 4:4; 5:19; 6:9,14; 13:14, 22,29,31). Bandingkan ini dengan perintah Paulus kepada orang-orang di Filipi 4:6,7. Apa tujuan doa?

3. Dedikasi
Nehemia menerima tugas yang diberikan oleh Allah dengan sungguh-sungguh -- ia sangat teliti. Ia bertekad untuk menyelidiki perkara yang sebenarnya (Neh 2:12). Ia tahu akan kesucian pekerjaannya (Neh 6:3). Ia menjadi teladan bagi orang lain untuk bekerja seperti dia (Neh 2:17,18; 4:6,23). Buatlah daftar tugas-tugas yang harus dilaksanakan di gereja Anda atau dalam kelompok Anda, dan rencanakan penyelesaiannya.

4. Ketekunan
Nehemia tidak undur menghadapi tentangan, baik dari dalam maupun dari luar. Ia diejek dan dicaci, karena bergantung kepada Allah (Neh 2:19,20). Ia tidak bersedia mengalihkan perhatiannya dari tugas yang sedang dihadapinya (Neh 6:2,3). Carilah keterangan mengenai mereka yang menderita bagi Kristus di bawah rezim yang kejam, dan pakailah hal ini untuk merangsang doa yang teratur. Pikirkan juga situasi Anda sendiri sehubungan dengan tantangan yang Anda hadapi.

pasal 1-7 (Neh 1:1--7:73) mencatat peranan Nehemia sebagai gubernur dan pemimpin dalam membangun kembali tembok Yerusalem. Pasal 1 (Neh 1:1-11) menyatakan dalamnya kerohanian Nehemia sebagai orang yang mengandalkan doa. Sementara melayani raja Persia, ia menerima berita mengenai keadaan Yerusalem yang menyedihkan dan mulai menaikkan doa syafaat secara sungguh-sungguh kepada Allah memohon Dia turun tangan demi kota dan penduduknya. Pasal 2 (Neh 2:1-20) menguraikan bagaimana Allah menggerakkan Artahsasta untuk mengangkat Nehemia menjadi gubernur Yerusalem dan tibanya Nehemia di sana. Pasal 3-7 (Neh 3:1--7:1) mengisahkan kepemimpinan Nehemia yang tegas, bijaksana, dan tabah dalam mengerahkan penduduk Yerusalem untuk membangun kembali temboknya yang hancur hanya dalam 52 hari sekalipun terjadi perlawanan berat dari dalam dan dari luar kota itu.

Bagian kedua kitab ini menguraikan

1. (1) pemulihan rohani umat di Yerusalem di bawah pimpinan imam Ezra (pasal 8-10; Neh 8:1--10:39), dan
2. (2) beberapa persoalan nasional yang ditangani Nehemia (pasal 11-13; Neh 11:1--13:31). Hal yang utama dalam pembaharuan rohani itu ialah pembacaan Hukum Allah di hadapan umum, pertobatan dari dosa, dan suatu tekad baru oleh kaum sisa untuk mengingat dan memelihara perjanjian mereka dengan Allah. Pasal terakhir mencatat beberapa pembaharuan yang dilaksanakan Nehemia sepanjang masa bakti kedua sebagai gubernur Yerusalem (pasal 3; Neh 3:1-32).

Lima ciri utama menandai kitab Nehemia.

1. (1) Kitab ini mencatat peristiwa-peristiwa terakhir dalam sejarah PL orang Yahudi sebelum tiba masa intertestamental.
2. (2) Kitab ini memberikan latar belakang sejarah bagi Maleakhi, kitab PL terakhir, karena Nehemia dan Maleakhi hidup sezaman.
3. (3) Nehemia adalah contoh yang bagus di Alkitab dari seorang pemimpin saleh dalam pemerintahan: orang bijaksana, berprinsip, berani, integritas tak tercela, iman yang kokoh, belas kasihan bagi yang tertindas, dan sangat berbakat besar dalam kepemimpinan dan organisasi. Sepanjang masa baktinya selaku gubernur, Nehemia tetap jujur, rendah hati, bebas dari keserakahan, mengorbankan diri, dan tidak tercela dalam kedudukan atau kuasanya.
4. (4) Nehemia adalah salah satu contoh PL terkemuka dari seorang pemimpin yang mengandalkan doa (bd. juga Daniel). Tidak kurang dari 11 kali dikisahkan bagaimana ia memanjatkan doa atau doa syafaat kepada Allah (mis. Neh 1:4-11; Neh 2:4; Neh 4:4,9; Neh 5:19; Neh 6:9,14; Neh 13:14,22,29,31). Ia seorang yang melaksanakan tugas-tugas yang tampaknya mustahil karena ketergantungannya yang mutlak kepada Allah.
5. (5) Kitab ini dengan jelas menggambarkan bahwa doa, pengorbanan, kerja keras, serta kegigihan bekerja sama dalam mewujudkan visi yang diberi oleh Allah.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Kitab ini mencatat penyelesaian semua langkah dasar dalam memulihkan Yudaisme pascapembuangan yang diperlukan bagi kedatangan Kristus pada permulaan zaman PB: Yerusalem dan bait suci dibangun kembali, hukum telah dipulihkan, perjanjian dibaharui, dan keturunan Daud tetap terpelihara. Secara lahiriah, segala sesuatu siap untuk menerima kedatangan Mesias (bd. Dan 9:25). Zaman Nehemia berakhir dengan harapan kenabian bahwa Tuhan akan segera datang ke bait-Nya (bd. Mal 3:1). PB mulai dengan penggenapan penantian dan pengharapan pascapembuangan ini.

Pembaharuan mengenai laba

Pertentangan melalui ketamakan dan tidak punya hati. Teladan Nehemia yang tidak mementingkan diri sendiri.

5:1 Orang Yahudi mengeluh tentang hutang, hak milik, dan perbudakan mereka.
5:6 Nehemia menegur lintah darat, dan menyuruh mereka untuk membuat perjanjian tentang pengembalian barang-barang mereka.
5:14 Dia menahan diri dari haknya sebagai bupati, dan tetap bermurah hati.

Nehemia memperhatikan keluhan-keluhan sesama orang Yahudi (5:1-13)
Sikap Nehemia yang tidak mencari keuntungan (5:14-19)

Allah, Nehemia.

Allah, Artahsasta, TUHAN, Yahudi, Yehuda

Tidak ada yang lebih menampakkan Kekristenan atas celaan musuh-musuhnya daripada keduniawian dan kekerasan-hati para pembesarnya. Para pengikut Kristus harus berhati-hati, agar dengan cara-cara ini, mereka tidak mendatangkan cela atas iman mereka.

ay. 15. Marilah kita mengingat perkataan Tuhan Yesus, Dia mengatakan, bahwa lebih berbahagia memberi daripada menerima. Kis 20:35.

Pada pasal 5 Kitab Nehemia, terjadi protes keras dari orang-orang Yahudi terhadap saudara-saudara mereka. Mereka mengeluhkan kesulitan ekonomi yang mereka hadapi, seperti kelaparan, penggadaian harta benda, dan pembebanan pajak yang berat. Nehemia marah mendengar keluhan ini dan menegur para pembesar dan penguasa yang telah menuntut riba dari saudara-saudara mereka. Nehemia mengadakan sidang jemaat dan meminta mereka mengembalikan ladang, kebun anggur, dan rumah yang telah dijual, serta menghapuskan utang mereka. Para pembesar setuju dan berjanji untuk melakukannya. Nehemia juga menyatakan bahwa selama menjadi gubernur, ia tidak memanfaatkan hak-haknya dan tidak membebani rakyat dengan pajak yang berat. Ia juga melanjutkan pembangunan tembok Yerusalem tanpa membeli tanah. Nehemia berdoa kepada Allah dan memohon agar Allah mengingat semua kebaikan yang telah ia lakukan bagi bangsa ini.

Kitab Nehemia adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang menceritakan tentang pemulihan Yerusalem setelah pembuangan Babel. Pasal 5 dalam Kitab Nehemia berfokus pada masalah ekonomi dan sosial yang dihadapi oleh umat Israel pada saat itu.

Latar belakang historis dari pasal ini adalah bahwa Nehemia, seorang pegawai istana Persia, mendapat izin dari Raja Artahsasta untuk kembali ke Yerusalem dan memimpin upaya pemulihan kota tersebut. Setelah tiba di Yerusalem, Nehemia menemui kondisi yang sulit, termasuk masalah ekonomi yang melanda umat Israel.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Nehemia telah memimpin upaya pembangunan kembali tembok Yerusalem yang telah hancur. Namun, dalam pasal 5, Nehemia mendengar keluhan dari beberapa orang Israel tentang perlakuan yang tidak adil dari sesama orang Israel. Beberapa orang Yahudi telah meminjam uang dengan bunga tinggi dari sesama Yahudi lainnya untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka, dan akibatnya mereka terjebak dalam hutang yang tidak dapat mereka bayar.

Nehemia marah mendengar keluhan ini dan memanggil para pemimpin dan orang-orang kaya Israel untuk mengadakan pertemuan. Dalam pertemuan tersebut, Nehemia menegur mereka atas perlakuan yang tidak adil terhadap sesama Israel dan menuntut agar mereka mengembalikan tanah dan harta benda yang telah diambil dari orang-orang miskin. Nehemia juga menghentikan praktik peminjaman dengan bunga tinggi dan mengingatkan mereka akan tanggung jawab mereka sebagai umat Allah.

Secara teologis, pasal ini menunjukkan pentingnya keadilan sosial dalam kehidupan umat Allah. Nehemia menunjukkan kepedulian dan keberpihakan terhadap orang-orang miskin dan menegur orang-orang kaya yang memanfaatkan situasi sulit untuk keuntungan pribadi. Pasal ini juga menunjukkan pentingnya menghormati perjanjian Allah dan menjalankan kehidupan yang sesuai dengan prinsip-prinsip-Nya.

Dengan demikian, pasal 5 dari Kitab Nehemia memberikan gambaran tentang tantangan sosial dan ekonomi yang dihadapi oleh umat Israel pada saat itu, serta pentingnya keadilan sosial dan kesetiaan terhadap perjanjian Allah.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab Nehemia pasal 5:

1. Protes keras dari orang-orang dan istri-istri mereka terhadap saudara-saudara mereka orang Yahudi (ayat 1-5).
2. Pengutipan perkataan mereka yang mengungkapkan kesulitan mereka dalam memperoleh makanan dan hidup (ayat 2-3).
3. Pengutipan perkataan mereka yang mengungkapkan kesulitan mereka dalam membayar pajak kepada raja (ayat 4).
4. Nehemia marah mendengar teriakan dan perkataan mereka (ayat 6).
5. Nehemia menegur para pembesar dan penguasa karena menuntut riba dari saudara-saudara mereka (ayat 7).
6. Nehemia mengadakan sidang jemaat yang besar melawan mereka (ayat 7).
7. Nehemia menuntut agar saudara-saudara mereka yang dijual kepada bangsa-bangsa lain dibebaskan (ayat 8).
8. Nehemia mengingatkan mereka akan takut kepada Allah dan menghindari celaan bangsa-bangsa lain (ayat 9).
9. Nehemia meminta agar utang mereka dihapuskan dan harta mereka dikembalikan (ayat 10-11).
10. Para pembesar dan penguasa setuju untuk mengembalikan harta yang telah mereka ambil (ayat 12-13).
11. Nehemia meminta para imam bersumpah untuk memenuhi janji tersebut (ayat 12).
12. Nehemia mengancam mereka yang tidak memenuhi janji dengan kutukan (ayat 13).
13. Semua orang setuju dengan janji tersebut dan memuji TUHAN (ayat 13).
14. Nehemia dan saudara-saudaranya tidak memakan makanan yang disediakan untuk gubernur (ayat 14-15).
15. Nehemia tidak membebankan rakyat dengan beban yang berat seperti gubernur sebelumnya (ayat 15).
16. Nehemia melanjutkan pembangunan tembok dan tidak membeli tanah (ayat 16).
17. Nehemia makan dengan orang-orang dari bangsa-bangsa di sekitar mereka (ayat 17).
18. Nehemia tidak meminta makanan yang disediakan untuk gubernur karena takut akan beban yang berat bagi rakyat (ayat 18).
19. Nehemia memohon kepada Allah untuk mengingat semua kebaikan yang telah ia lakukan untuk bangsa ini (ayat 19).

Orang-orang yang disebutkan dalam pasal ini:
- Orang-orang Yahudi
- Saudara-saudara mereka
- Anak laki-laki mereka
- Anak perempuan mereka
- Para pembesar dan penguasa
- Bangsa-bangsa lain
- Para imam
- Rakyat

Lokasi yang disebutkan dalam pasal ini:
- Tanah Yehuda
- Rumah mereka
- Tempat perbudakan
- Rumah gubernur
- TembokPenjelasan singkat:- Orang-orang Yahudi: Orang-orang keturunan Yahudi yang menjadi subjek protes dalam pasal ini.
- Saudara-saudara mereka: Orang-orang Yahudi yang menjadi saudara sebangsa dan seiman.
- Anak laki-laki mereka: Anak-anak laki-laki dari orang-orang Yahudi yang menjadi subjek protes.
- Anak perempuan mereka: Anak-anak perempuan dari orang-orang Yahudi yang menjadi subjek protes.
- Para pembesar dan penguasa: Orang-orang yang memiliki kekuasaan dan otoritas dalam masyarakat Yahudi pada waktu itu.
- Bangsa-bangsa lain: Bangsa-bangsa selain orang Yahudi yang ada di sekitar mereka.
- Para imam: Orang-orang yang memiliki peran keagamaan dalam masyarakat Yahudi.
- Rakyat: Orang-orang biasa dalam masyarakat Yahudi.
- Tanah Yehuda: Wilayah tempat tinggal orang-orang Yahudi pada waktu itu.
- Rumah mereka: Tempat tinggal orang-orang Yahudi yang menjadi subjek protes.
- Tempat perbudakan: Tempat di mana beberapa anak perempuan dari orang-orang Yahudi telah dibawa sebagai budak.
- Rumah gubernur: Tempat tinggal gubernur yang memerintah sebelumnya.
- Tembok: Tembok yang sedang dibangun oleh Nehemia dan orang-orang Yahudi.