Kitab 2 Tawarikh adalah salah satu kitab dalam Alkitab yang termasuk dalam bagian Perjanjian Lama. Kitab ini ditulis oleh Ezra, seorang imam dan ahli sejarah pada abad ke-5 SM. Kitab ini merupakan catatan sejarah Israel yang meliputi periode pemerintahan raja-raja Israel dan Yehuda.
Pasal
27 dari Kitab 2 Tawarikh berbicara tentang pemerintahan raja Yotam, salah satu raja Yehuda. Yotam adalah putra Uzia, dan ia menjadi raja setelah ayahnya terkena penyakit kusta. Yotam memerintah selama 16 tahun dan dianggap sebagai salah satu raja yang saleh di Yehuda.
Dalam ayat-ayat sebelumnya, terutama pada pasal
26, kita membaca tentang pemerintahan Uzia, ayah Yotam. Uzia adalah raja yang kuat dan berhasil dalam banyak hal, tetapi pada akhir pemerintahannya, ia melanggar hukum Allah dengan memasuki Bait Suci untuk membakar kemenyan. Akibatnya, ia dihukum dengan penyakit kusta dan hidup terpisah dari masyarakat.
Ketika Yotam menjadi raja, ia membangun kembali dan memperkuat kota-kota di Yehuda. Ia juga berhasil dalam peperangan melawan orang Amon. Yotam adalah seorang raja yang saleh dan taat kepada Allah, dan ia memerintah dengan bijaksana.
Secara teologis, pasal ini menekankan pentingnya taat kepada Allah dan berpegang pada hukum-Nya. Yotam adalah contoh raja yang setia kepada Allah dan mendapatkan berkat-Nya. Pasal ini juga menunjukkan bahwa Allah memberikan kemenangan dan keberhasilan kepada mereka yang hidup dalam ketaatan.
Dalam konteks budaya dan literatur, Kitab 2 Tawarikh ditulis untuk mengingat sejarah Israel dan mengajarkan nilai-nilai keagamaan kepada generasi berikutnya. Kitab ini juga menekankan pentingnya mematuhi hukum-hukum Allah dan menghindari dosa.
Dengan demikian, pasal
27 dari Kitab 2 Tawarikh memberikan latar belakang tentang pemerintahan Yotam, seorang raja yang saleh dan taat kepada Allah. Pasal ini juga menunjukkan pentingnya taat kepada Allah dalam mencapai keberhasilan dan berkat.