Statistik	24 pasal, 695 ayat, 20.612 kata
Penulis	Tidak dikenal
Tema	Pemerintahan Daud; Yakinlah bahwa dosa pasti bawa akibat.
Waktu	Akhir abad ke-10 SM
Tempat	Kanaan (termasuk Hebron, Yerusalem)
Kata Kunci	Kerajaan.
Kristus Di Alkitab	Dia adalah Nabi kita yang terpercaya

Karena Kitab 1 dan 2 Samuel pada mulanya menjadi satu kitab dalam PL Ibrani, latar belakang 2 Samuel dibahas secara lebih terinci pada permulaan 1 Samuel (Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037). Perlu diperhatikan di sini bahwa jikalau 1 Samuel meliputi sejarah selama hampir satu abad, dari kelahiran Samuel hingga kematian Saul (sekitar tahun 1105-1010 SM), maka 2 Samuel hanya mencatat pemerintahan Daud, suatu masa yang lamanya 40 tahun (sekitar 1010-970 SM).

1. I. Keberhasilan Daud yang Luar Biasa Sebagai Raja
   (2Sam 1:1-10:19)
   
1. A. Keberhasilan Politik Daud
   (2Sam 1:1-5:25)
   
1. 1. Daud Meratapi Wafatnya Saul dan Yonatan
   (2Sam 1:1-27)
   
2. 2. Tahun-Tahun Daud Menjadi Raja Yehuda
   (2Sam 2:1-4:12)
   
3. 3. Daud Dinobatkan Raja atas Seluruh Israel
   (2Sam 5:1-5)
   
4. 4. Daud Menaklukkan Yerusalem dan Menjadikannya Pusat Pemerintahan
   (2Sam 5:6-10)
   
5. 5. Daud Meluaskan Kerajaan
   (2Sam 5:11-25)
   
2. B. Keberhasilan Rohani Daud
   (2Sam 6:1-7:29)
   
1. 1. Daud Menetapkan Yerusalem Sebagai Pusat Keagamaan
   (2Sam 6:1-23)
   
2. 2. Daud Ingin Mendirikan Rumah untuk Allah
   (2Sam 7:1-3)
   
3. 3. Perjanjian Allah dengan Daud
   (2Sam 7:4-17)
   
4. 4. Tanggapan Daud
   (2Sam 7:18-29)
   
3. C. Keberhasilan Militer Daud
   (2Sam 8:1-10:19)
   
1. 1. Berbagai Kemenangan Daud atas Orang Filistin, Moab, Zoba, Aram,
   dan Edom (2Sam 8:1-12)
   
2. 2. Pemerintahan Daud yang Adil di Yerusalem
   (2Sam 8:13-9:13)
   
3. 3. Kemenangan Daud atas Bangsa Amon
   (2Sam 10:1-19)
   
2. II. Pelanggaran Daud yang Memalukan Sebagai Raja
   (2Sam 11:1-12:14)
   
1. A. Perzinaan Daud dengan Batsyeba
   (2Sam 11:1-5)
   
2. B. Pembunuhan Uria oleh Daud dan Usaha untuk Menyembunyikan Perbuatannya
   (2Sam 11:6-27)
   
3. C. Kesalahan dan Hukuman Daud Dinyatakan oleh Nabi Natan
   (2Sam 12:1-14)
   
3. III.Tahun-Tahun Daud Menuai Akibat-Akibat Dosa
   (2Sam 12:15-20:26)
   
1. A. Hukuman atas Rumah Tangga Daud: Kebejatan dan Kematian
   (2Sam 12:15-15:6)
   
1. 1. Kematian Anak Perzinaannya
   (2Sam 12:15-25)
   
2. 2. Kesetiaan Yoab
   (2Sam 12:26-31)
   
3. 3. Amnon Memperkosa Tamar, Adik Tirinya
   (2Sam 13:1-20)
   
4. 4. Absalom Membunuh Amnon Sebagai Balas Dendam
   (2Sam 13:21-36)
   
5. 5. Pelarian, Kepulangan, dan Penipuan Absalom
   (2Sam 13:37-15:6)
   
2. B. Hukuman atas Kerajaan Daud: Pemberontakan dan Pembunuhan
   (2Sam 15:7-20:26)
   
1. 1. Pemberontakan Absalom
   (2Sam 15:7-12)
   
2. 2. Daud Melarikan Diri dari Yerusalem Dalam Keadaan Malu
   (2Sam 15:13-16:14)
   
3. 3. Absalom Memerintah di Yerusalem
   (2Sam 16:15-17:29)
   
4. 4. Absalom Dikalahkan dan Dibunuh
   (2Sam 18:1-32)
   
5. 5. Ratapan Daud dan Teguran Yoab
   (2Sam 18:33-19:8)
   
6. 6. Daud Dipulihkan Sebagai Raja
   (2Sam 19:9-43)
   
7. 7. Pemberontakan dan Pembunuhan Syeba
   (2Sam 20:1-26)
   
4. IV. Tahun-Tahun Terakhir Daud Sebagai Raja
   (2Sam 21:1-24:25)
   
1. A. Bencana Kelaparan Selama Tiga Tahun
   (2Sam 21:1-14)
   
2. B. Peperangan dengan Bangsa Filistin
   (2Sam 21:15-22)
   
3. C. Mazmur Pujian Daud
   (2Sam 22:1-51)
   
4. D. Kata-Kata Terakhir Daud
   (2Sam 23:1-7)
   
5. E. Orang-Orang Perkasa Daud
   (2Sam 23:8-39)
   
6. F. Sensus Daud dan Tulah Allah
   (2Sam 24:1-17)
   
7. G. Syafaat Daud dan Kemurahan Allah
   (2Sam 24:18-25) 
   

2 Samuel melanjutkan sejarah yang bersifat nubuat dari sifat teokratis kerajaan Israel. Kitab ini secara mendalam mengilustrasikan dari kehidupan pribadi dan pemerintahan Daud syarat-syarat perjanjian sebagaimana dikemukakan Musa dalam kitab Ulangan: ketaatan pada perjanjian menghasilkan berkat-berkat Allah; pengabaian hukum Allah mengakibatkan kutukan dan hukuman (lih. Ul 27:1--30:20).

1. Anak Daud
Perjanjian Allah dengan Daud, yang kita sebut "perjanjian Daud", ialah bahwa semua raja Israel akan dilahirkan dari keturunannya (2Sa 7:11-16; 23:5). Berdasarkan hal ini, maka bangsa Yahudi pada masa Yesus mencari-cari seorang Penebus -- yaitu "yang diurapi" -- yang akan menggenapi semua gambaran yang ideal mengenai seorang raja sebagai keturunan Daud. Lihatlah bagaimana hal ini digenapi dalam Perjanjian Baru. Mat 1:1,17; Luk 1:32,33,69; Mar 10:47,48; Mat 9:27; 15:22; 21:9; Mar 11:10; Mat 22:41-45; Kis 13:22,23; Rom 1:3; Wah 3:7; 5:5; 22:16.

2. Allah Daud
Daud berhutang atas segala sesuatu yang dimilikinya kepada Allah, yang sifat-sifat-Nya menyinari seluruh pasal dalam kitab ini dalam berbagai cara. Perhatikan secara khusus mengenai ungkapan yang berbeda-beda tentang kesucian Allah (2Sa 6:6,7; 12:1-14; 24:1), dan bacalah semua pasal tersebut, yang sebagian besar isinya bercerita tentang Dia (2Sa 7:5-29; 22:1-23:7). Tulislah dengan cara bagaimana Allah digambarkan dan bagaimana seharusnya tanggapan kita terhadap-Nya.

3. Pengkhianatan
Terdapat banyak hal tentang sifat jahat manusia dalam buku ini. Perhatikan bagaimana pasukan, keluarga dan bawahan Daud ini, semuanya telah mengecewakan dia, menunjukkan sifat terburuk manusia. Mungkin dikarenakan banyak kali Daud tidak tahu siapa yang dapat dipercayainya, yang membuat ia memupuk iman sedemikian rupa kepada Allah yang sepenuhnya dapat dipercaya (2Sa 7:28; 22:1-3, 26, 31, 32, 47).

Catatan lengkap dari kehidupan Daud terbentang dari 1Sam 16:1 hingga 1Raj 2:11. 2 Samuel dimulai dengan kematian Saul dan pengurapan Daud di Hebron sebagai raja atas Yehuda selama tujuh setengah tahun (pasal 1-4; 2Sam 1:1--4:12). Sisa kitab ini memusatkan perhatian pada 33 tahun berikutnya dalam kehidupan Daud sebagai raja seluruh Israel di Yerusalem (pasal 5-24; 2Sam 5:1--24:25). Titik peralihan dari kitab ini dan juga dari kehidupan Daud ialah perzinaannya dengan Batsyeba dan pembunuhan Uria (pasal 11; 2Sam 11:1-27). Sebelum lembaran gelap ini, Daud melambangkan sebagian besar cita-cita seorang raja teokratis. Di bawah perkenan, hikmat, dan pengurapan Allah, Daud

1. (1) merebut Yerusalem dari suku Yebus dan menjadikannya ibu kota Israel (pasal 5; 2Sam 5:1-25),
2. (2) membawa kembali tabut perjanjian ke Yerusalem di tengah-tengah sukacita dan perayaan yang besar (pasal 6; 2Sam 6:1-23), dan
3. (3) menaklukkan musuh-musuh Israel, dimulai dengan bangsa Filistin (pasal 8-10; 2Sam 8:1--10:27); lalu "makin lama makin besarlah kuasa Daud, sebab Tuhan, Allah semesta alam, menyertainya" (2Sam 5:10). Kepemimpinannya yang kuat menarik banyak "orang perkasa" dan membangkitkan kesetiaan yang mendalam. Daud sadar bahwa Allah telah menempatkan dirinya sebagai raja atas Israel, dan dengan terus terang ia mengakui kepemimpinan Allah atas dirinya dan bangsa Israel. Allah berjanji melalui nubuat bahwa seorang keturunan Daud akan duduk di takhtanya, yang akan menggenapi secara sempurna peranan seorang raja teokratis (2Sam 7:12-17; bd. Yes 9:5-6; Yes 11:1-5; Yer 23:5-6; Yer 33:14-16).

Akan tetapi, setelah dosa perzinaan dan pembunuhan tragis yang dilakukan oleh Daud, maka kehancuran dan pemberontakan moral melanda keluarganya (pasal 12-17; 2Sam 12:1--17:29) dan seluruh bangsa itu (pasal 18-20; 2Sam 18:1--20:26); berkat nasional yang demikian besar diubah menjadi hukuman nasional. Sekalipun Daud dengan sungguh-sungguh bertobat dan mengalami rahmat pengampunan Allah (2Sam 12:13; bd. Mazm 51:1-21), akibat-akibat pelanggarannya itu terus berlanjut hingga akhir hidupnya bahkan hingga sesudah itu (bd. 2Sam 12:7-12). Sekalipun demikian, Allah tidak menolak Daud sebagai raja, sebagaimana Dia menolak Saul (bd. 1Sam 15:23). Sesungguhnya, hati Daud yang merindukan Allah (lih. mazmur-mazmur gubahannya), dan kebenciannya akan segala bentuk penyembahan berhala menjadikannya teladan dan tolok ukur bagi semua raja Israel yang kemudian (bd. 2Raj 18:3; 2Raj 22:2). 2 Samuel diakhiri dengan pembelian tempat pengirikan Arauna oleh Daud yang kemudian menjadi tempat didirikannya Bait Suci (2Sam 24:18-25).

Lima ciri utama menandai 2 Samuel.

1. (1) 2 Samuel mencatat peristiwa-peristiwa penting dalam pemerintahan Daud selama 40 tahun, termasuk perebutan Yerusalem dari suku Yebus dan penetapannya sebagai pusat politik dan keagamaan Israel. Hidupnya ada di tengah-tengah kurun waktu kehidupan Abraham dengan Yesus Kristus.
2. (2) Titik pusat kitab ini (pasal 11; 2Sam 11:1-27) yang sangat penting mencatat dosa Daud yang tragis yang melibatkan Batsyeba dan suaminya Uria. Nabi yang mencatat sejarah kitab ini menekankan bahwa sekalipun perzinaan dan pembunuhan oleh Daud telah dilakukan dengan diam-diam, dosa itu dihukum secara terang-terangan oleh Allah pada setiap tingkatan kehidupan Daud -- pribadi, keluarga, dan nasional.
3. (3) Hal ini menyatakan sebuah prinsip kepemimpinan yang penting dan abadi dalam kerajaan Allah: makin besar perkenan dan urapan Allah atas hidup sang pemimpin, makin besar pula hukuman Allah apabila ia melanggar kepercayaan Allah dengan melakukan pelanggaran moral atau etis. Sekalipun di dalam Alkitab Daud dipuji sebagai orang yang berkenan kepada hati Allah, perkenan Allah berubah menjadi hukuman dan berkat-berkat-Nya berubah menjadi kutukan setelah Daud berbuat dosa, sebagaimana tercantum dalam peringatan Musa kepada Israel (bd. Ul 28:1-31).
4. (4) Pasal-pasal yang menggambarkan dampak-dampak beriak yang terus-menerus dari dosa atas keluarga dan seluruh negeri itu (pasal 12-21; 2Sam 12:1--21:22) menunjukkan betapa terikatnya kesejahteraan seluruh bangsa dengan keadaan rohani dan moral pemimpinnya.
5. (5) Kitab ini menyoroti pelajaran moral abadi bahwa keberhasilan dan kemakmuran sering mendatangkan kelemahan moral, yang akhirnya menimbulkan kegagalan moral. Kehidupan dan pemerintahan Daud yang mengagumkan secara tragis tercemar dengan perzinaan dan pembunuhan ketika ia mencapai puncak keberhasilan dan kuasa sebagai raja.

Penggenapan Dalam Perjanjian Baru

Pemerintahan Daud sebagai raja dalam pasal 1-10 (2Sam 1:1--10:19) melambangkan Raja Mesias. Penetapan Yerusalem sebagai kota kudus, karunia pemberian Allah akan perjanjian Daud, dan penerimaannya akan janji nubuat bahwa kerajaannya akan menjadi kerajaan kekal, semua menunjuk ke depan kepada "Anak Daud" terakhir, Yesus Kristus, dan kerajaan-Nya yang sekarang dan yang akan datang sebagaimana dinyatakan dalam PB (bd. Yes 9:7; Mat 21:9; Mat 22:45; Luk 1:32-33). Untuk keterangan selanjutnya tentang penerapan PB sehubungan dengan Daud Lihat "PENDAHULUAN 1SAMUEL" 08037.

Yoab membunuh Abner

Abner meninggalkan Daud. Yoab membunuh Abner.

3:1 Selama peperangan Daud masih bertambah kuat.
3:2 Enam anak laki-laki lahir baginya di Hebron.
3:6 Abner, marah terhadap Isyboset,
3:7 memihak Daud.
3:13 Daud meminta syarat untuk membawa kepadanya istrinya Mikhal.
3:17 Abner, setelah bercakap-cakap dengan orang-orang Israel, dijamu makan oleh Daud, dan kemudian pergi.
3:22 Yoab kembali dari perang, tidak suka dengan raja, dan membunuh Abner.
3:28 Daud mengutuk Yoab;
3:31 dan berkabung atas Abner.

Anak-anak lelaki Daud (3:2-5)
Abner memihak Daud (3:6-21)
Abner dibunuh oleh Yoab (3:22-39)

Allah, Daud, Yoab, Abner, Isyboset, Mikhal, Paltiel, Rizpa, Abisai, Asael.

Abigail, Abisai, Abital, Abner, Absalom, Adonia, Ahinoam, Allah, Amnon, Asael, Aya, Bahurim, Benyamin, Bersyeba, Dan, Daud, Egla, Filistin, Gesur, Gibeon, Hagit, Hebron, Israel, Isyboset, Karmel, Kileab, Lais, Maakha, Mikhal, Nabal, Ner, Paltiel, Rizpa, Saul, Sefaca, Sira, Talmai, TUHAN, Yehuda, Yitream, Yizreel, Yoab, Zeruya

Kejahatan mengejar orang berdosa dan akan mengalahkan mereka akhirnya dengan satu atau lain cara. (digambarkan dalam kasus Abner dan juga Yoab, ay. 29).

ay. 37. Para hamba Raja segala raja melakukan banyak hal berpikir untuk memperluas kerajaan-Nya, yang tidak mendapatkan persetujuan-Nya dan akan mendatangkan kesulitan atas pemimpin mereka yang melakukan itu di dalam nama-Nya tanpa pimpinan-Nya.

Dalam pasal 3 Kitab 2 Samuel, terjadi perang antara keluarga Saul dan keluarga Daud yang berlangsung lama. Daud semakin kuat sementara keluarga Saul semakin lemah. Daud memiliki beberapa anak di Hebron, termasuk Amnon, Kileab, Absalom, Adonia, Sefaca, dan Yitream. Abner, seorang panglima dalam keluarga Saul, mendapat kepercayaan dari Saul tetapi kemudian marah ketika dituduh berbuat salah dengan perempuan. Abner mengirim pesan kepada Daud untuk mengikat perjanjian dan membawa seluruh orang Israel kepada Daud. Daud setuju dengan syarat Abner membawa Mikhal, anak perempuan Saul, bersamanya. Daud juga meminta Mikhal kembali dari suaminya yang sebelumnya. Abner berbicara dengan para tua-tua Israel dan orang Benyamin untuk mendukung Daud sebagai raja. Abner kemudian pergi ke Hebron untuk bertemu dengan Daud, dan mereka mengadakan perjamuan. Namun, Yoab, panglima tentara Daud, membunuh Abner sebagai pembalasan atas kematian adiknya. Daud sangat sedih dan menangis atas kematian Abner, dan seluruh rakyat juga meratapi kepergiannya. Daud menegaskan bahwa pembunuhan Abner bukan keinginannya. Pada akhirnya, Daud meminta rakyat untuk tidak membalas kejahatan dengan kejahatan dan berharap Tuhan akan membalas setimpal.

Latar belakang dari pasal ke-3 dari Kitab 2 Samuel adalah sebagai berikut:

Konteks Historis:
Pasal ini terjadi setelah kematian Saul, raja pertama Israel, dan pemerintahan Daud sebagai raja kedua Israel. Daud telah menjadi raja atas suku Yehuda di Hebron, sementara Ishboshet, putra Saul, menjadi raja atas suku Israel di Mahanaim. Pasal ini mencatat konflik politik dan perang saudara antara Daud dan keluarga Saul.

Konteks Budaya:
Pada masa itu, perang saudara dan persaingan politik antara keluarga kerajaan umum terjadi. Daud, sebagai raja baru, harus mengkonsolidasikan kekuasaannya dan memperluas pengaruhnya. Budaya pada masa itu juga mencerminkan pentingnya kekuasaan dan status sosial.

Konteks Literatur:
Kitab 2 Samuel adalah bagian dari Alkitab Ibrani dan Perjanjian Lama dalam Alkitab Kristen. Kitab ini merupakan kelanjutan dari kisah Daud setelah ia menjadi raja. Pasal-pasal sebelumnya mencatat perjalanan Daud menuju takhta dan kemenangannya atas musuh-musuhnya.

Konteks Teologis:
Dalam konteks teologis, Kitab 2 Samuel menunjukkan bagaimana Allah memilih dan mendukung Daud sebagai raja Israel. Daud dianggap sebagai raja yang saleh dan berkenan di hadapan Allah. Kitab ini juga menyoroti konsekuensi dosa dan keadilan Allah dalam menghukum orang-orang yang melawan Daud.

Dalam ayat-ayat sebelumnya, Daud telah mengalami pertumbuhan dan kemenangan dalam pemerintahannya. Ia telah menunjukkan keberhasilannya dalam mengalahkan musuh-musuhnya dan memperluas wilayah kerajaannya. Namun, dalam pasal 3, konflik politik dan perang saudara antara Daud dan keluarga Saul mulai muncul, dengan Ishboshet yang mencoba mempertahankan klaimnya sebagai raja atas suku Israel.

Berikut adalah beberapa topik penting dalam Kitab 2 Samuel pasal 3:

1. Perang antara keluarga Saul dan keluarga Daud (2 Samuel 3:1)
2. Kelahiran anak-anak Daud di Hebron (2 Samuel 3:2-5)
3. Konflik antara Abner dan Isyboset (2 Samuel 3:6-11)
4. Abner mencari persekutuan dengan Daud (2 Samuel 3:12-13)
5. Permintaan Daud untuk mendapatkan kembali Mikhal sebagai istrinya (2 Samuel 3:14-16)
6. Abner berbicara dengan orang-orang Israel dan orang Benyamin tentang Daud (2 Samuel 3:17-21)
7. Perjamuan Daud untuk Abner (2 Samuel 3:22)
8. Pembunuhan Abner oleh Yoab (2 Samuel 3:23-27)
9. Ratapan Daud atas kematian Abner (2 Samuel 3:28-34)
10. Reaksi rakyat terhadap kematian Abner (2 Samuel 3:35-37)
11. Daud mengecam pembunuhan Abner (2 Samuel 3:38-39)

Ini hanya beberapa topik penting dalam pasal 3 Kitab 2 Samuel. Kitab ini juga berisi banyak peristiwa dan kisah penting lainnya yang tidak tercakup dalam pasal ini.

Orang-orang yang tercantum dalam pasal ini:
- Saul: Raja pertama Israel
- Daud: Raja kedua Israel
- Amnon: Anak sulung Daud
- Ahinoam: Istri Daud, ibu Amnon
- Yizreel: Tempat kelahiran Ahinoam
- Kileab: Anak kedua Daud
- Abigail: Istri Nabal, ibu Kileab
- Nabal: Suami Abigail
- Karmel: Tempat tinggal Nabal
- Absalom: Anak ketiga Daud
- Maakha: Ibu Absalom
- Talmai: Raja Gesur, kakek Absalom
- Gesur: Kerajaan yang diperintah oleh Talmai
- Adonia: Anak keempat Daud
- Hagit: Ibu Adonia
- Sefaca: Anak kelima Daud
- Abital: Ibu Sefaca
- Yitream: Anak keenam Daud
- Egla: Istri Daud, ibu Yitream
- Abner: Panglima perang keluarga Saul
- Rizpa: Gundik Saul
- Aya: Ayah Rizpa
- Isyboset: Putra Saul, raja sementara Israel
- Mikhal: Putri Saul, istri Daud
- Paltiel: Suami Mikhal
- Lais: Ayah Paltiel
- Bahurim: Tempat kediaman Paltiel
- Yoab: Panglima perang Daud
- Asael: Adik Yoab
- Ner: Ayah Abner

Lokasi yang tercantum dalam pasal ini:
- Hebron: Tempat kelahiran anak-anak Daud
- Yizreel: Tempat kelahiran Ahinoam
- Karmel: Tempat tinggal Nabal
- Gesur: Kerajaan yang diperintah oleh Talmai
- Dan: Kota di utara Israel
- Bersyeba: Kota di selatan Israel
- Bahurim: Tempat kediaman Paltiel
- Hebron: Tempat Daud berkuasa sebagai raja
- Gibeon: Tempat pertempuran antara Abner dan Asael

Kata kunci dalam Kitab "2 Samuel" pasal 3 adalah:

1. Peperangan antara keluarga Saul dan keluarga Daud
- Pasal ini mengisahkan tentang konflik yang terjadi antara keluarga Saul dan keluarga Daud.

2. Daud semakin kuat, keluarga Saul semakin lemah
- Pasal ini mencatat bahwa Daud semakin kuat dan berpengaruh, sementara keluarga Saul semakin melemah.

3. Kelahiran anak-anak Daud di Hebron
- Pasal ini menyebutkan beberapa anak laki-laki yang dilahirkan bagi Daud di Hebron.

4. Abner mendapat kepercayaan dalam keluarga Saul
- Pasal ini mencatat bahwa Abner, panglima tentara Saul, semakin mendapat kepercayaan dalam keluarga Saul.

5. Konflik antara Isyboset dan Abner
- Pasal ini menceritakan konflik antara Isyboset, putra Saul, dan Abner terkait gundik Saul.

6. Abner bersekutu dengan Daud
- Pasal ini mencatat bahwa Abner mengirim pesuruh kepada Daud untuk mengikat perjanjian dan bersekutu dengan Daud.

7. Pembunuhan Abner oleh Yoab
- Pasal ini mencatat pembunuhan Abner oleh Yoab, panglima tentara Daud, sebagai pembalasan atas kematian adik Yoab.

8. Ratapan Daud atas kematian Abner
- Pasal ini mencatat ratapan Daud atas kematian Abner dan kesedihannya atas kejadian tersebut.

9. Daud tidak terlibat dalam pembunuhan Abner
- Pasal ini menegaskan bahwa Daud tidak terlibat dalam pembunuhan Abner dan menyatakan bahwa itu bukan keinginannya.

10. Kesedihan dan pengakuan Daud atas kematian Abner
- Pasal ini mencatat kesedihan dan pengakuan Daud atas kematian Abner, serta keinginannya agar Tuhan membalas kejahatan yang dilakukan.

11. Kesadaran rakyat akan ketidakbersalah Daud
- Pasal ini mencatat bahwa seluruh rakyat mengetahui bahwa pembunuhan Abner bukan keinginan Daud.

12. Pemimpin besar gugur di Israel
- Pasal ini menyebutkan bahwa pada hari itu seorang pemimpin besar, yaitu Abner, gugur di Israel.

Tentu, berikut adalah beberapa pertanyaan refleksi dan diskusi yang dapat membantu Anda dalam mempelajari Kitab 2 Samuel pasal 3:

1. Bagaimana perbandingan kekuatan antara keluarga Saul dan keluarga Daud dalam pasal ini? Mengapa Daud semakin kuat sementara keluarga Saul semakin lemah?

2. Mengapa Daud memiliki beberapa istri dan anak laki-laki dari berbagai perempuan? Apakah ini sesuai dengan kehendak Allah?

3. Mengapa Abner marah ketika Isyboset menuduhnya berbuat salah dengan perempuan? Apa yang Abner janjikan kepada Daud menurut janji TUHAN?

4. Mengapa Daud meminta agar Abner membawa Mikhal, anak perempuan Saul, ketika dia menghadap Daud? Apa yang terjadi dengan istri Daud sebelumnya?

5. Mengapa Yoab membunuh Abner? Apakah tindakan Yoab ini benar atau salah?

6. Bagaimana reaksi Daud terhadap kematian Abner? Mengapa dia menangis dan mengutuk keluarga Yoab?

7. Mengapa Daud menolak untuk makan roti selama hari masih siang setelah kematian Abner? Apa yang hal ini ungkapkan tentang perasaan Daud?

8. Apa yang dapat kita pelajari dari pasal ini tentang kekuasaan, pengkhianatan, dan pengampunan?

9. Bagaimana karakteristik dan tindakan Daud dalam pasal ini mencerminkan hubungannya dengan Allah?

10. Bagaimana pasal ini menggambarkan konflik dan perjuangan dalam kepemimpinan dan kerajaan Daud?

Semoga pertanyaan-pertanyaan ini membantu Anda dalam memahami dan merenungkan isi dari Kitab 2 Samuel pasal 3.

Dari pasal 3 Kitab 2 Samuel, ada beberapa hal yang dapat kita pelajari dan terapkan dalam hidup kita:

1. Kesetiaan: Dalam pasal ini, Abner menunjukkan kesetiaannya kepada keluarga Saul, tetapi kemudian ia berpindah ke pihak Daud. Hal ini mengajarkan kita pentingnya memiliki kesetiaan yang tulus dan konsisten kepada Tuhan dan sesama.

2. Keadilan: Daud menunjukkan sikap yang adil dalam menghadapi situasi dengan Abner. Meskipun Abner telah membunuh adiknya, Daud tidak membalas dendam dan menghukumnya secara sewenang-wenang. Ini mengajarkan kita untuk mempraktikkan keadilan dan membiarkan Tuhan yang membalas segala perbuatan jahat.

3. Kerendahan hati: Daud menangis dan meratap atas kematian Abner, meskipun Abner adalah musuhnya. Ini menunjukkan kerendahan hati Daud dan kemampuannya untuk merasakan belas kasihan dan empati terhadap orang lain, bahkan mereka yang berada di pihak yang berlawanan.

Doa terkait pasal ini:

Tuhan yang Maha Kuasa,
Terima kasih atas pengajaran yang Engkau berikan melalui pasal ini. Ajarilah kami untuk menjadi orang yang setia kepada-Mu dan kepada sesama. Bantu kami untuk mempraktikkan keadilan dalam segala hal yang kami lakukan dan membiarkan Engkau yang membalas segala perbuatan jahat. Berikanlah kami kerendahan hati untuk merasakan belas kasihan dan empati terhadap orang lain, bahkan mereka yang berada di pihak yang berlawanan. Amin.